Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN PELAKSANAAN SIK (SISTEM INFORMASI KESEHATAN)

TERHADAP EFEKTIFITAS KINERJA PEGAWAI


(Relationship between the implementation of SIK (Health Information System)
and the effectiveness of employee performance at Puskesmas Hulonthalangi)
Indeks S. Keku, Herlina Jususf, Sylva Flora Ninta tarigan
Jurusan kesehatan masyarakat, FOK, UNG, Gorontalo
e-mail : indekskeku01@gmail.com

Abstrak
Latar Belakang: Untuk mendukung pelaksanaan sistem informasi kesehatan pada tahun 2002 pemerintah melalui
Menteri Kesehatan pengembangan sistem informasi kesehatan daerah (SIKDA)”. informasi dapat didefenisikan
sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya, yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan
keputusan.Tujuan: Untuk Mengetahui Hubungan Pelaksanaan SIK (Sistem Informasi Kesehatan) Terhadap
Efektifitas Kinerja Pegawai Metode: Penelitian ini menggunakan metode Desain penelitian Literature Review atau
tinjauan pustaka. Penelitian kepustakaan atau kajian literatur (literature review, literature research) merupakan
penelitian yang mengkaji atau meninjau secara kritis pengetahuan, gagasan, atau temuan yang terdapat di dalam
tubuh literatur berorientasi akademik (academic-oriented literature), dengan memilih 10 literatur pada Google
Scholar terkait dengan penelitian yang telah dilakukan dan dipublikasikan pada 10 tahun terakhir. Hasil: Dari
Literatur yang telah di Review penulis dapat menarik kesimpulan bahwa Hubungan antara Pendidikan, Pengetahuan
dan SDM dapat mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Kesehatan, sehingga dapat berdampak pada kualitas data
yang kurang baik, dan sumber informasi tidak valid. Pendidikan dan pelatihan terhadap tenaga kesehatan pada
pengolaan SIK menunjang pelaksanaan SIK disetiap tempat pelayanan kesehatan, pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan sebagai modal dasar menjalankan aktifitas SIK. Pendidikan dan pelatihan dimaksudkan untuk
meningkatkan dan mengembangakan pengetahuan sikap, kecakapaan, dan ketrampilan tenaga kesehatan dalam
pengolaan SIK. Kesimpulan: Pengalaman kerja mendukung proses efektifnya pengelola SIK karena dengan
pengalaman kerja petugas dapat menguasai sistem informasi kesehatan secara komprehensif.
Kata Kunci : SIK, Pelayanan, Puskesmas, SDM, Pengetahuan, Pendidikan

Abstrack
Background: To support the implementation of a health information system in 2002 the government
through the Minister of Health developed a regional health information system (SIKDA)”. Information
can be defined as the result of processing data in a form that is more useful and more meaningful to the
recipient, which describes a real event that is used for decision making. Health) on the Effectiveness of
Employee Performance Method: This study uses the Literature Review research design method or
literature review. Literature review, literature research is research that examines or critically reviews
knowledge, ideas, or findings contained in the body of academic-oriented literature, by selecting 10
literatures on Google Scholar related to research that has been conducted and published in the last 10
years. Results: From the literature that has been reviewed, the authors can conclude that the relationship
between education, knowledge and human resources can affect the performance of health information
systems, so that it can have an impact on poor data quality, and invalid information sources. Education
and training of health workers in the management of SIK supports the implementation of SIK in every
place of health service, the implementation of education and training as the basic capital for carrying out
SIK activities. Education and training are intended to improve and develop knowledge, attitudes, skills,
and skills of health workers in the management of SIK. Conclusion: Work experience supports the
effective process of managing SIK because with work experience officers can master health information
systems comprehensively.
Keywords: SIK, Services, Puskesmas, HR, Knowledge, Education
PENDAHULUAN bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan.
Kemudian menurut Elias M. Awad Unsur-unsur yang mewakili suatu sistem
(dalam Ibnu(Tiara Dewi, Muhammad secara umum adalah masukan (input),
Amir Masruhim 2016)) sistem dapat diberi pengolahan (processing) dan keluaran
defenisi sebagai sekelompok komponen (output).
yang teratur (yang merupakan subsistem) Disamping itu suatu sistem senantiasa
yang saling berkaitan sesuai dengan tidak terlepas dari lingkungan sekitarnya.
rencana yang dibuatnya dalam rangka Maka umpan balik (feed-back) dapat
mencapai tujuan dan sasaran. berasal dari output tetapi dapat juga
Secara sederhana (Reginald, berasal dari lingkungan sistem yang
Rindengan, and Sugiarso 2015) dimaksud dan organisasi dipandang
menggambarkan sistem sebagai suatu sebagai suatu sistem yang akan memiliki
kumpulan dari unsur, komponen, atau semua unsur-unsur ini. (Ninla Elmawati
variabel yang terorganisir saling Falabiba et al. 2014) Defenisi sistem
bergantung satu sama lain dan terpadu. berdasarkan kamus Webster’s Unbridged
Teori sistem secara umum yang dalam (Zulkifli, 1997:27) lebih mendekati
pertamakali diuraikan oleh Kenneth dengan keperluan dalam arti sistem adalah
Boulding terutama menekankan elemen-elemen ysang saling berhubungan
pentingnya perhatian terhadap setiap membentuk satu kesatuan atau organisasi.
bagian yang membentuk sebuah sistem. Disamping itu informasi merupakan data
Teori ini mengatakan bahwa setiap unsur yang telah diolah, dibentuk, atau
pembentuk organisasi adalah penting dan dimanipulasi sesuai dengan keperluan
harus mendapat perhatian yang utuh tertentu. Pekerjaan informasi adalah
supaya manajer dapat bertindak lebih pekerjaan yang meliputi pengumpulan
efektif dan efisien. Gordon B. Davis data, penyebaran data dengan
mendefenisikan sistem secara abstrak meneruskannya ke unit lain, atau langsung
sebagai susunan yang teratur dari gagasan- diolah menjadi informasi, kemudian
gagasan atau konsepsi-konsepsi yang informasi tersebut diteruskan ke unit lain.
saling bergantung. Dengan beredarnya informasi dari unit ke
Menurut Tatang, M. Amirin (Tamsir unit lain maka terjadilah arus informasi
2017), Sistem adalah sekumpulan unsur antar-unit. Hubungan tersebut lazim
yang melakukan kegiatan atau menyusun disebut sebagai hubungan antar subsistem
skema atau tata cara melakukan suatu dalam suatu kaitan kerjasama suatu sistem.
kegiatan pemrosesan untuk mencapai Dengan demikian timbul istilah sistem
sesuatu atau beberapa tujuan dan hal ini informasi (Zulkifli, 1997:3)
dilakukan dengan cara mengolah data/ Informasi dapat diibaratkan sebagai
barang/ energi di dalam jangka waktu nadi dalam suatu organisasi. Sebab, jika
tertentu guna menghasilkan informasi/ informasi tidak ada, maka sistem yang ada
energi/ barang. pada organisasi itu tidak akan berjalan
Sedangkan sistem secara fisis sebagai mana mestinya, sehingga
merupakan serangkaian unsur yang informasi memiliki peranan yang sangat
penting dalam suatu organisasi. Menurut harus mudah dipahami oleh
Gordon B. Davis (Ermawelis 2018) pembuat keputusan baik yang
informasi adalah data yang telah diolah menyangkut pekerjaan rutin
menjadi suatu bentuk yang penting bagi si maupun keputusan yang bersifat
penerima dan mempunyai nilai yang nyata strategis.
atau yang dapat dirasakan dalam 3) Relevan, informasi yang
keputusan-keputusan yang sekarang atau diperlukan adalah yang benar-
keputusan yang akan datang. benar relevan dengan
Informasi sangat erat dengan data. permasalahan, misi dan tujuan
Informasi berasal dari data. Data menurut organisasi.
Richard A. Sehson adalah fakta-fakta yang 4) bermanfaat, sebagai konsekuensi
digunakan sebagai suatu dasar dalam dari syarat relevansi informasi
perhitungan dan pengolahan meliputi harus bermanfaat bagi organisasi,
serangkaian tindakan tindakan atau operasi karena itu informasi harus tersaji
operasi yang secara pasti mengarah pada kedalam bemtuk-bentuk yang
suatu akhir. Sedangkan menurut Sondang memungkinkan pemanfaatan bagi
(Tamsir 2017) menyebutkan ada organisasi yang bersangkutan.
perbedaan yang konsepsial antara data dan 5) Tepat waktu, yaitu sangat penting
informasi, perbedaan yang biasanya ketika manajer hendak membuat
disebut dengan mengatakan bahwa data keputusan-keputusan yang krusial.
adalah bahan baku yang harus diolah 6) Keandalan (reliability), informasi
sedemikian rupa sehingga berubah harus diperoleh dari sumber-
sifatnya menjadi informasi. Perbedaan ini sumber yang dapat diandalkan
penting untuk disadari karena kebenarannya.
sesungguhnya data tidak mempunyai nilai 7) Akurat, syarat ini mengharuskan
apa-apa. bahwa informasi bersih dari
Informasi yang berkualitas tinggi akan kesalahan dan kekeliruan.
menentukan sekali efektifitas keputusan 8) Konsisten, yaitu informasi tidak
manajer. Bruch dan Grudnitski (Wibowo boleh mengandung kontradiksi
n.d.) menyebutkan adanya tiga pilar utama didalam penyajiannya. Tampak
yang menentukan kualitas informasi, bahwa ada berbagai macam syarat
yaitu: akurasi, ketepatan waktu, dan yang harus dipenuhi bagi informasi
relevansi. Syarat-syarat tentang informasi untuk kepentingan manajemen.
yang baik dan lengkap diuraikan pula oleh Pengolah data atau penyedia
Parker yakni: informasi harus memperhitungkan
1) Ketersediaan (availability), bahwa segisegi waktu penyajian, isi,
informasi harus dapat diperoleh format maupun segi-segi lain dari
bagi orang yang hendak informasi tersebut.
memanfaatkannya. Maka dengan demikian informasi
2) Mudah dipahami dapat didefenisikan sebagai hasil dari
(comprehensibility) yaitu informasi pengolahan data dalam suatu bentuk yang
lebih berguna dan lebih berarti bagi Online akan menghasilkan informasi data
penerimanya, yang menggambarkan suatu kesehatan yang update, transparan, mudah
kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) diperoleh oleh masyarakat, pemerintah dan
yang digunakan untuk pengambilan pengambil keputusan. Mempercepat
keputusan. Sumber dari informasi adalah pengambilan keputusan tentang kondisi
data. Data adalah kenyataan yang kesehatan masyarakat melalui sarana
menggambarkan suatu kejadian-kejadian teknologi informasi dan mewujudkan
dan kesatuan nyata. Kejadian (event) sebuat tata pemerintahan yang baik
adalah segala sesuatu yang terjadi pada (Reginald, Rindengan, and Sugiarso
saat tertentu. Menurut Suryatmo Sistem 2015).
Online adalah jika data yang dikirimkan Pengembangan SIK Online oleh Dinas
langsung diterima oleh centra processing Kesehatan merupakan implementasi dari
unit. Sedangkan real time processing data UU No. 32 Tahun 2004 tentang
adalah jika transaksi data tidak Pembaharuan Sistem Informasi Kesehatan
dikumpulkan menunggu sampai banyak, di Provinsi dan Kabupaten/Kota dan
tetapi setiap saat ada transaksi langsung di berdasarkan Keputusan Mentri Kesehatan
kirim ke komputer dari terminal. Begitu (KEPMENKES) No. 837 Tahun 2007
data diterima oleh komputer, data tentang Pengembangan Jaringan Komputer
langsung di olah dengan program yang Sistem Informasi Kesehatan Nasional
telah di masukkan sebelumnya (berupa (SIKNAS) Online. Menurut Rosnini
package program) dan hasilnya di (2007), dengan adanya Sistem Informasi
kirimkan kembali ke terminal. Real time Kesehatan Online ini diharapkan akan
ini menggunakan Data Base File. menjadi basis dan pondasi informasi data
Dengan layanan online, maka kesehatan dari seluruh puskesmas, rumah
koordinasi, proses penanganan masalah, sakit, Dinkes kabupaten/kota dan Dinas
peningkatan kinerja petugas kesehatan dan Provinsi dapat terintegrasi dengan baik.
data kesehatan dapat diperoleh dengan Dalam konfigurasi tahapan
transparan, cepat dan akurat. pelaksanaan SIK Online dan terintegrasi
Perkembangan teknologi informasi yang dapat terlihat bahwa semua data pelaporan
sangat cepat merupakan jawaban untuk yang berasal dari puskesmas akan dikirim
mendapatkan informasi dalam bentuk melalui jaringan internet ke bank data
pelaporan yang cepat dari seluruh pusat secara online. Data tersebut akan
pelayanan kesehatan di seluruh dimonitoring oleh Dinas kesehatan
kabupaten/kota. setempat untuk direkapitulasi secara
Sistem Informasi Kesehatan Online otomatis dan dilaporkan ke Dinas
yang disingkat dengan SIK Online adalah Kesehatan Provinsi secara online,
sebuah sistem informasi yang dirancang demikian
sebagai program pembangunan kesehatan Dengan semakin berkembangnya
dengan menghasilkan data dan informasi peranan sistem informasi, menuntut
kesehatan secara tepat dan akurat. manajemen untuk menghasilkan sistem
Menurut M. Hanif , Pengembangan SIK informasi yang efektif dan efisien. Untuk
itu, dituntut sebuah perubahan dalam METODE PENELITIAN
bidang manajemen sistem informasi. Penelitian ini menggunakan metode
Perubahan yang terjadi adalah dengan Desain penelitian Literature Review atau
diterapkannya perencanaan strategis tinjauan pustaka. Penelitian kepustakaan atau
sistem informasi. Peningkatan kajian literatur (literature review, literature
perencanaan strategis sistem informasi research) merupakan penelitian yang
menjadi tantangan serius bagi pihak mengkaji atau meninjau secara kritis
pengetahuan, gagasan, atau temuan yang
manajemen sistem informasi. Perencanaan
terdapat di dalam tubuh literatur berorientasi
strategis sistem informasi diperlukan agar
akademik (academic-oriented literature),
sebuah organisasi dapat mengenali target
dengan memilih 10 literatur pada Google
terbaik untuk melakukan pembelian dan Scholar terkait dengan penelitian yang telah
penerapan sistem informasi manajemen, dilakukan dan dipublikasikan pada 10 tahun
serta memaksimalkan hasil dari teknologi terakhir.
seterusnya sampai ke pusat.
Upaya yang dilakukan untuk HASIL DAN PEMBAHASAN
mengatasi kendala-kendala atau faktor Hasil penelitian oleh (Studi, Publik,
penghambat dalam pelaksanaan sistem and Kuning 2020) yang telah dilakukan
informasi yaitu dengan cara: review oleh penulis menunjukkan bahwa
1. Membina internal user implemntasi kebijakan sistim informasi
2. Memasang pengendalian kesehatan daerah generik sudah berjalan
pengendalian di sistem dengan baik di BLUD puskesmas rawat inap
informasi; langgam. Meski begitu masih terdapat
kekurangan dalam implemntasinya seperti
3. Memeriksa sejauhmana
sarana prasarana pendukung seperti jaringan
keberhasilan pengendalian-
dan operator yang menjalankan masih perlu
pengendalian tersebut
dilakukan peningkatan dan pelatihan.
4. Merencanakan akibat Hasil penelitian oleh (Susanto et al.
gangguan-gangguan (disaster 2017) yang telah dilakukan review oleh
recovery planning). penulis menunjukkan bahwa Sistem informasi
Menurut Davis upaya mengatasi masalah layanan kesehatan yang diusulkan dapat
dal sistem informasi dapat juga diatas dengan; menghubungkan data pada database yang
dimiliki oleh member dengan database sistem
a. Pengendalian internal untuk informasi layanan kesehatan. Sehingga dengan
mengetahui kesalahan demikian informasi dari member/instansi
b. Audit atau pemeriksaan internal kesehatan dapat terintegrasi dengan sistem
dan eksternal informasi layanan kesehatan.
c. Menambahkan batas-batas Hasil penelitian oleh (Driyah et al.
kepercayaan pada data 2019) yang telah dilakukan review oleh
d. Instruksi pemakai dalam prosedur penulis menunjukkan bahwa Hasil penelitian
menunjukkan pengunaan SIK JKN di
pengukuran dan pengolahan agar
Puskesmas yang sering digunakan yaitu
pemakai dapat menilai kesalahan
aplikasi P-Care (99,5%), HFIS (86,3 %), dan
yang terjadi.
aplikasi LUPIS (71,3%). P-Care hampir Implementasi SIK puskesmas ditinjau dari
semua daerah bisa melaksanakan dan aplikasi elemen proses: pengolahan data menggunakan
ini sangat mempermudah pegawai pelayanan sistem komputerisasi; pemeliharaan yang
kesehatan bekerjasama dengan BPJS, dilakukan tidak rutin setiap tahun; konsistensi
sedangkan HFIS mempermudah orang dalam pengiriman data belum konsisten;
menemukan fasilitas pelayanan yang pelaporan data dilakukan setiap tanggal 5.
bekerjasama dengan BPJS, selanjutnya LUPIS Hasil penelitian oleh (Sidiq and Kunci
terkendala dengan belum banyaknya petugas 2018) yang telah dilakukan review oleh
yankes yang bisa melakukan, dan beberapa penulis menunjukkan bahwa pengetahuan,
kendala lain adalah: tidak ada internet, atau keterampilan, hardware, sotware, LAN, dan
SDM. metode berhubungan dengan sistem informasi
Hasil penelitian oleh (Pengguna et al. manajemen (p< 0.05).
n.d.) yang telah dilakukan review oleh penulis Hasil penelitian oleh (Universitas and
menunjukkan bahwa Hasil responden Indonesia 2021) yang telah dilakukan review
berpendapat “tidak setuju” dan “sangat tidak oleh penulis Hasil menunjukkan bahwa
setuju” dengan kemampuan jasa sistem kualitas sistem informasi kesehatan dari aspek
informasi menjalankan program operasional ketersediaan (p=0,000), tepat waktu
tanpa sering mengalami gangguan dan (p=0,000), relevan (p=0,001), dapat dipercaya
kemampuan memproteksi program aplikasi (p=0,003) berpengaruh secara signifikan
dan data dari segala gangguan. terhadap efektivitas fungsi manajemen
Hasil penelitian oleh (Husen and Lewa sedangkan kualitas sistem informasi kesehatan
2013) yang telah dilakukan review oleh dari aspek akurat (p=0,414) tidak berpengaruh
penulis menunjukkan bahwa Pendidikan dan secara signifikan terhadap efektivitas fungsi
pelatihan terhadap tenaga kesehatan pada manajemen di RSUD Haji Makassar Provinsi
pengolaan SIK menunjang pelaksanaan SIK Sulawesi Selatan.
disetiap tempat pelayanan kesehatan, Hasil penelitian oleh (Seroan and
pelaksanaan pendidikan dan pelatihan sebagai Posumah 2006) yang telah dilakukan review
modal dasar menjalankan aktifitas SIK. oleh penulis Hasil menunjukkan bahwa Proses
Pendidikan dan pelatihan dimaksudkan untuk penerapan Sistem Informasi Manajemen Di
meningkatkan dan mengembangakan Dinas Ini masih kurang optimal di sebabkan
pengetahuan sikap, kecakapaan, dan oleh keterbatasan sarana dan prasarana dalam
ketrampilan tenaga kesehatan dalam hal ini menyangkut faktor teknis dan
pengolaan SIK. operasional yang masih kurang memadai juga
Hasil penelitian oleh (Konawe et al. didukung dengan keterbatasan anggaran yang
2019) yang telah dilakukan review oleh masuk di dinas kesehatan yang diberikan oleh
penulis menunjukkan bahwa Implementasi pemerintah daerah.
SIK puskesmas ditinjau dari elemen input: Hasil penelitian oleh (Laisina et al.
kualitas data masih ada puskesmas yang telat 2019) yang telah dilakukan review oleh
mengirim data; kualitas dan kuantitas Sumber penulis Hasil menunjukkan bahwa berjalannya
Data Manusia (SDM) masih kurang; sarana sistem informasi kesehatan telah
prasarana masih kurang; alokasi anggaran dikembangkan dipuskesmas yaitu sistem
dalam pelaksanaannya menggunakan dana informasi manajemen puskesmas (SIMPUS)
yang bersumber dari APBD dan BOK. merupakan bagian dari SIKDA generik.
Proses SIK di puskesmas kotobangon masih 1. Perlu sebuah sistem yang
manual, mulai dari pengumpulan, pengiriman, memungkinkan para pengguna
sampai dengan pengolahan data. informasi, dapat mengakses informasi
Kesimpulannya: proses SIK di puskesmas dengan mudah.
kotobangon semuanya masih manual, mulai 2. Perlu adanya sistem yang
dari pengumpulan data, pengolahan data, serta memungkinkan, antar komponen
pengiriman data belum bisa dilakukan secara subsistem di Puskesmes
online.
3. Perlu dibuat dan dirancang sebuah
Dari Literatur di atas yang telah di
software untuk pencatatan dan
Review penulis dapat menarik kesimpulan
pengolahan data, sehingga nantinya
bahwa Hubungan antara Pendidikan,
Pengetahuan dan SDM dapat mempengaruhi akan mempermudah petugas dalam
Kinerja Sistem Informasi Kesehatan, sehingga menjalankan tugas dan membuat
dapat berdampak pada kualitas data yang laporan kepada pimpinan.
kurang baik, dan sumber informasi tidak valid. 4. Perlu disusun standart operational
Pendidikan dan pelatihan terhadap tenaga procedure (SOP) proses pelaporan data
kesehatan pada pengolaan SIK menunjang kepada manajemen atau pimpinan.
pelaksanaan SIK disetiap tempat pelayanan Harus ada beberapa penambahan
kesehatan, pelaksanaan pendidikan dan layanan penunjang dan infrastruktur,
pelatihan sebagai modal dasar menjalankan serta optimalisasi kinerja SDM.
aktifitas SIK. Pendidikan dan pelatihan
dimaksudkan untuk meningkatkan dan UCAPAN TERIMA KASIH
mengembangakan pengetahuan sikap, Dalam penyusunan Jurnal hasil Tugas
kecakapaan, dan ketrampilan tenaga kesehatan ini saya menghadapi berbagai hambatan dan
dalam pengolaan SIK. tantangan namun hal itu tidak mengurangi
semangat saya dalam melaksanakan rangkaian
KESIMPULAN DAN SARAN kegiatanTugas ini
Kesimpulan Saya mengucapkan Terima kasih yang
Motifasi petugas sangat tinggi untuk sebesar-besarnya kepada :
mendorong kemampuan kerja pengola SIK 1. Dosen pengampuh mata kuliah Bapak
namun kurangnya dukungan dari segi sarana
Dr. Irwan, S.KM,M.Kes
dan prasarana merupakan kendala pokok
dalam pelaksanaan SIK menjadi tidak
DAFTAR PUSTAKA
maksimal.
Driyah, Srilaning, Maria Holly Herawati,
Pengalaman kerja mendukung proses
Maria Holly, and Pengembangan
efektifnya pengelola SIK karena dengan Kesehatan. 2019. “Evaluasi Sistem
pengalaman kerja petugas dapat menguasai Informasi Jaminan Kesehatan Nasional
sistem informasi kesehatan secara (SIK-JKN) Di Puskesmas: Sub Study
komprehensif. Tematik Risfaskes 2019.” (Rifaskes):
341–53.
Saran Ermawelis, Ermawelis. 2018. “Teknologi
Informasi Untuk Perpustakaan, Pusat
Dokumentasi Dan Informasi.” AL
MUNIR : Jurnal Komunikasi dan Informasi Kesehatan Daerah Generik
Penyiaran Islam (1): 11–18. Pada Bagian Rawat Jalan Di BLUD
Puskesmas Rawat Inap Langgam.” 1(2):
Husen, Samad Hi, and Irma B Lewa. 2013. 99–109.
“TINJAUAN KEMAMPUAN TENAGA
KESEHATAN PADA PENGELOLAAN Susanto, Eko Budi et al. 2017. “INTEGRASI
SISTEM INFORMASI KESEHATAN INFORMASI KESEHATAN PADA
( SIK ) DI PUSKESMAS INSTANSI KESEHATAN DI KOTA.”
SULAMADAHA KECAMATAN 13: 31–39.
PULAU TERNATE TAHUN 2013.” : 1–
9. Tamsir, K. 2017. “Sistem Komunikasi Dinas
Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kota
Konawe, Kabupaten, Selatan Tahun, Serly Banda Aceh Dalam Mensosialisasikan
Astrini, and Reza Aril Ahri. 2019. Program Diniyah (Studi Pada Sekolah
“IMPLEMENTASI SISTEM Dasar Se ….”
INFORMASI KESEHATAN ( SIK ) https://core.ac.uk/download/pdf/2934693
PUSKESMAS DI.” 14: 91–97. 08.pdf.
Ninla Elmawati Falabiba et al. 2014. “ 済 無 Tiara Dewi, Muhammad Amir Masruhim,
No Title No Title No Title.” Paper Riski Sulistiarini. 2016. “ 済 無 No Title
Knowledge . Toward a Media History of No Title No Title.” Laboratorium
Documents 5(2): 40–51. Penelitian dan Pengembangan
FARMAKA TROPIS Fakultas Farmasi
Pengguna, Kepuasan, Komputer Di, R S Universitas Mualawarman, Samarinda,
Pantai, and Indah Kapuk. “PENGARUH Kalimantan Timur (April): 5–24.
KUALITAS JASA SISTEM
INFORMASI TERHADAP.” Universitas, Pascasarjana, and Muslim
Indonesia. 2021. “Pengaruh Kualitas
Reginald, Bong Elian, Yaulie D Y Rindengan, Sistem Informasi Kesehatan (SIK)
and Brave A Sugiarso. 2015. “Aplikasi Terhadap Efektivitas Fungsi Manajemen
Rekam Medik Pada Dokter Praktek.” Di RSUD Haji Makassar Provinsi
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer Sulawesi Selatan Tahun 2021.” XI(Ci):
4(6): 78–87. 155–70.
Seroan, Ester, and Johnny Hanny Posumah. Wibowo, D Dedi. “Modul Sistem Informasi
2006. “PENERAPAN SISTEM Manajemen V0 1.”
INFORMASI MANAJEMEN DI DINAS Eprints.Universitassuryadarma.Ac.Id.
KESEHATAN JOORIE RURU http://eprints.universitassuryadarma.ac.id
Esterseroan1996@gmail.Com.” IV(063): /552/1/Modul Sistem Informasi
9–16. Manajemen V0 1.pdf.
Sidiq, Muhammad, and Kata Kunci. 2018.
“Jurnal Ilmiah Kesehatan.” 17: 30–35.
Studi, Program, Administrasi Publik, and
Universitas Lancang Kuning. 2020.
“Implementasi Sistem Informasi
Kesehatan Daerah Generik Pada Bagian
Rawat Jalan Di BLUD Puskesmas Rawat
Inap Langgam Implementasi Sistem

Anda mungkin juga menyukai