Anda di halaman 1dari 17

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

A. KAJIAN PUSTAKA

Belum adanya sistem informasi pendataan dan pencarian kendaraan di

Mall Kota Kasablanka yang terdigitalisasi mengakibatkan data atau

informasi mengenai kendaraan sulit diperoleh atau diakses dan komunikasi

di antara petugas lapangan dan staff office tidak berjalan dengan baik. Saat

ini, sistem informasi pendataan alumni pendataan dan pencarian kendaraan

di Mall Kota Kasablanka masih dilakukan secara manual dengan

menggunakan pengarsipan dalam buku besar. Tentunya cara ini sungguh

sangat tidak efektif dan efesien lagi digunakan di era digitalisasi sekarang.

Oleh sebab itu, diperlukan pengembangan sistem informasi pendataan dan

pencarian kendaraan di Mall Kota Kasablanka menggunakan fasilitas Java

untuk memberikan kemudahan pengolahan data kendaraan atau pengarsipan

dan kemudahan komunikasi antar staff dan petugas lapangan.

A.1. PENGERTIAN SISTEM

Pengertian sistem menurut Romney dan Steinbart (2015:3).

Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang

saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.Sebagian


besar sistem terdiridari subsistem yang lebih kecil yang mendukung sistem

yang lebih besar.

Pengertian sistem menurut Anastasia Diana & Lilis Setiawati

(2011:3), Sistem merupakan “serangkaian bagian yang saling tergantung dan

bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu”.

Definisi sistem menurut Mulyadi (2016:5), Sistem adalah “suatu

jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk

melaksanakan kegiatan pokok perusahaan”.

Menurut Gelinas dan Dull (2012:11), Sistem merupakan seperangkat

elemen yang saling bergantung yang bersama-sama mencapai tujuan

tertentu. Dimana sistem harus memiliki organisasi, hubungan timbal balik,

integrasi dan tujuan pokok.

Menurut Azhar Susanto (2013:22) dalam bukunya yang berjudul

Sistem Informasi Akuntansi : “ Sistem adalah kumpulan/group dari sub

sistem/bagian/komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling

berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk

mencapai satu tujuan tertentu”.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah

kumpulan dari komponen-komponen yang saling berkaitan satu dengan yang


lain untuk mencapai tujuan dalam melaksanakan suatu kegiatan pokok

perusahaan

A.1.2. Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto H.M. (2010:14), sebuah sistem memiliki paling

sedikit sepuluh karakteristik berikut.

1. Komponen (Components). Bagian-bagian atau elemen-elemen, yang dapat

berupa benda atau manusia, berbentuk nyata atau abstrak, dan disebut

subsistem.

2. Penghubung antarbagian (interface). Sesuatu yang bertugas menjembatani

satu bagian dengan bagian lain, dan memungkinkan terjadinya

interaksi/komunikasi antarbagian.

3. Batas (Boundary). Sesuatu yang membedakan antara sistem dengan sistem

atau sistem-sistem lain.

4. Lingkungan (environment). Segala sesuatu yang berada di luar sistem dan

dapat bersifat menguntungkan atau merugikan sistem yang bersangkutan.

5. Masukan (input). Sesuatu yang merupakan bahan untuk diolah atau diproses

oleh sistem.

6. Mekanisme pengolahan (processing). Perangkat dan prosedur untuk

mengubah masukan menjadi keluaran dan menampilkannya.


7. Keluaran (output). Berbagai macam bentuk hasil atau produk yang

dikeluarkan dari pengolahan.

8. Tujuan (goal/objective). Sesuatu atau keadaan yang ingin dicapai oleh

sistem, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

9. Sensor dan kendali (sensor & control). Sesuatu yang bertugas memantau dan

menginformasikan perubahan-perubahan di dalam lingkungan dan dalam diri

sistem kepada sistem.

10. Umpan-balik (feedback). Informasi tentang perubahan-perubahan

lingkungan dan perubahan-perubahan (penyimpangan) dalam diri sistem.

A.1.3 Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto H.M. (2010:14), sebuah sistem memiliki paling

sedikit sepuluh karakteristik berikut.

1. Komponen (Components). Bagian-bagian atau elemen-elemen, yang dapat

berupa benda atau manusia, berbentuk nyata atau abstrak, dan disebut

subsistem.

2. Penghubung antarbagian (interface). Sesuatu yang bertugas menjembatani

satu bagian dengan bagian lain, dan memungkinkan terjadinya

interaksi/komunikasi antarbagian.

3. Batas (Boundary). Sesuatu yang membedakan antara sistem dengan sistem

atau sistem-sistem lain.


4. Lingkungan (environment). Segala sesuatu yang berada di luar sistem dan

dapat bersifat menguntungkan atau merugikan sistem yang bersangkutan.

5. Masukan (input). Sesuatu yang merupakan bahan untuk diolah atau diproses

oleh sistem.

6. Mekanisme pengolahan (processing). Perangkat dan prosedur untuk

mengubah masukan menjadi keluaran dan menampilkannya.

7. Keluaran (output). Berbagai macam bentuk hasil atau produk yang

dikeluarkan dari pengolahan.

8. Tujuan (goal/objective). Sesuatu atau keadaan yang ingin dicapai oleh

sistem, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

9. Sensor dan kendali (sensor & control). Sesuatu yang bertugas memantau dan

menginformasikan perubahan-perubahan di dalam lingkungan dan dalam diri

sistem kepada sistem.

10. Umpan-balik (feedback). Informasi tentang perubahan-perubahan

lingkungan dan perubahan-perubahan (penyimpangan) dalam diri sistem.

A.1.4. TUJUAN SISTEM

Adapun tujuan sistem menurut Azhar Susanto (2013:23) Target atau

sasaran akhir yang ingin dicapai oleh sistem. Agar supaya target tersebut

bisa tercapai, maka target atau sasaran tersebut harus diketahui terlebih

dahulu ciri-ciri atau kriterianya. Upaya mencapai sasaran tanpa mengetahui


ciri-ciri atau kriteria dari sasaran tersebut kemungkinan besar sasaran

tersebut tidak akan pernah tercapai. Ciri-ciri atau kriteria dapat juga

digunakan sebagai tolak ukur dalam menilai suatu keberhasilan suatu sistem

dan menjadi dasar dilakukannya suatu pengendalian.

A.2. PENGERTIAN INFORMASI

Pengertian menurut Krismaji (2015:14), Informasi adalah “data yang

telah diorganisasi dan telah memiliki kegunaan dan manfaat”. Hal serupa

disampaikan oleh Romney dan Steinbart (2015:4) : Informasi (information)

adalah data yang telah dikelola dan diproses untuk memberikan arti dan

memperbaiki proses pengambilan keputusan. Sebagaimana perannya,

pengguna membuat keputusan yang lebih baik sebagai kuantitas dan kualitas

dari peningkatan informasi. Berdasarkan pengertian diatas dapat

disimpulkan bahwa pengertian informasi adalah data yang diolah agar

bermanfaat dalam pengambilan keputusan bagi penggunanya.

Menurut Gellinas and Dull (2012:12) informasi merupakan data yang

disajikan dalam suatu bentuk yang berguna terhadap aktifitas pengambilan

keputusan.

Menurut Gelinas dan Dull (2012:19), Ada beberapa karakteristik

informasi yang berkualitas, yaitu:


1. Effectiveness: berkaitan dengan informasi yang relevan dan berkaitan

dengan proses bisnis yang di sampaikan dengan tepat waktu, benar,

konsistem dan dapat digunakan.

2. Efficiency: informasi yang berkaitan melalui penyediaan informasi secara

optimal terhadap penggunaan sumber daya.

3. Confidentiality: karakteristik informasi yang berkaitan dengan keakuratan

dan kelengkapan informasi serta validitas nya sesuai dengan nilai-nilai bisnis

dan harapan.

4. Integrity: karakteristik informasi yang berkaitan dengan perlindungan

terhadap informasi yang sensitif dari pengungkapan yang tidak sah.

5. Availability: suatu karakteristik informasi yang berkaitan dengan informasi

yang tersedia pada saat diperlukan oleh proses bisnis baik sekarang, maupun

di masa mendatang, hal ini juga menyangkut perlindungan sumber daya

yang diperlukan dan kemampuan yang terkait.

6. Compliance: yaitu karakteristik informasi yang berkaitan dengan mematuhi

peraturan dan perjanjian kontrak dimana proses bisnis merupakan subjek nya

berupa kriteria bisnis secara internal maupun eksternal.

7. Reliability: karakteristik informasi yang berkaitan dengan penyediaan

informasi yang tepat bagi manajemen untuk mengoperasikan entitas dan

menjalankan tanggung jawab serta tata kelola pemerintahan.


Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data

yang diproses menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi

yang menerimanya dalam aktivitas pembuatan keputusan.

A.3. Pengertian Sistem Informasi

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2012:4), Sistem informasi

merupakan kumpulan dari komponen-komponen yang mengumpulkan,

memproses, menyimpan, dan menyediakan output dari setiap informasi yang

dibutuhkan dalam proses bisnis serta aplikasi yang digunakan melalui

perangkat lunak, database dan bahkan proses manual yang terkait.

Menurut Stair and reynolds (2012:415), Sistem Informasi adalah suatu

sekumpulan elemen atau komponen berupa orang, prosedur, database dan

alat yang saling terkait untuk memproses, menyimpan serta menghasilkan

informasi untuk mencapai suatu tujuan (goal).

Menurut Gelinas dan Dull (2012:12) Sistem Informasi adalah sistem

yang di buat secara umum berdasarkan seperangkat komputer dan komponen

manual yang dapat dikumpulkan, disimpan dan diolah untuk menyediakan

output kepada user.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah

suatu kombinasi modul yang terorganisir yang berasal dari

komponenkomponen yang terkait dengan hardware, software, people dan


network berdasarkan seperangkat komputer dan menghasilkan informasi

untuk mencapai tujuan.

A.3.1. Ciri-Ciri Sistem Informasi

Berikut ciri-ciri sistem informasi menurut Ardana dan Lukman :

1. Satu Kesatuan: Satu-Kesatuan organisasi,

2. Bagian-Bagian: ada manajemen, karyawan, pemangku kepentingan

(stakeholder) lainnya, gedung kantor, sub-sistem komputer (perangkat keras,

perangkat lunak, perangkat jaringan, sumber dayamanusia, basis data dan

informasi).

3. Terjalin erat: tercermin dalm bentuk hubungan, interaksi, prosedur kerja

antar manajemen,

4. Mencapai tujuan: menghasilkan informasi yang berkualitas bagi manajemen

dan pemangku kepentingan lainnya.

A.3.2. TUJUAN SISTEM INFORMASI

Menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah

menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. (Jogiyanto H.M.

2010:13)

Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi

(Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer

Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).


1. Kegunaan (Usefulness)

Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan

untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam

organisasi.

2. Ekonomi (Economic)

Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-

pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-

tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

3. Keandalan (Realibility)

Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem

itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu

komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi

secara temporer.

4. Pelayanan Langganan (Customer Service)

Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para

pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.


5. Kesederhanaan (Simplicity)

Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat

dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

6. Fleksibilitas (Fleksibility)

Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang

terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem

beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

A.4. PENGGERTIAN SISTEM INFORMASI BERBASI KOMPUTER

Pengertian menurut Mardi (2014:29), Sistem komputerisasi akuntansi

merupakan “aplikasi dari accounting system yang berbasis sistem database

dengan menggunakan teknologi komputer”.

Pengertian menurut Weygant dkk (2014:398), Dalam sistem akuntansi

terkomputerisasi., ada program-program yang digunakan dalam menjalankan

siklus akuntansi, seperti penjurnalan, posting (pembukuan) dan

penyususunan neraca saldo. Dalam sistem yang terkomputerisasi, jurnal dan

buku besar dapat dicatat dalam basis data (database) komputer. Lebih jauh

lagi, telah ada software untuk menjalankan sistem bisnis seperti fungsi

penagihan, fungsi penyiapan penggajian dn fungsi penganggaran.


A.5. PENGERTIAN DATA

Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau data item.

Terdapat beberapa pengertian data menurut beberapa ahli, diantaranya

adalah:

1. Menurut Thompson & Handelman dalam bukunya Bambang Hartono

(2013:15). Data adalah hasil pengukuran dan pencatatan terhadap fakta

tentang sesuatu, keadaan, tindakan atau kejadian.

2. Menurut Davis dalam bukunya Bambang Hartono (2013:16). Data adalah

bahan mentah bagi informasi.

3. Data didefinisikan sebagai representasi dunia nyata mewakili suatu objek

seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang

direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau

kombinasinya. Dengan kata lain, data merupakan kenyataan yang

menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan yang nyata. Data merupakan

material atau bahan baku yang belum mempunyai makna atau belum

berpengaruh langsung kepada pengguna sehingga perlu diolah untuk

dihasilkan sesuatu yang lebih bermakna (Mulyanto, 2009:15).


4. Menurut Kadir (2009:3), Data adalah suatu bahan mentah yang kelak dapat

diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu yang lebih bermakna. Data inilah

yang nantinya akan disimpan dalam database”.

Dari beberapa pengertian diatas mengenai data dapat disimpulkan

bahwa data merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang

lebih berguna dan bermanfaat. Proses pengolahan data yang disebut siklus

pengolahan data (Data Processing Cycle) terdiri dari tiga proses yaitu :

1. Tahapan Input

Dilakukan dengan pemasukan data ke dalam proses komputer lewat alat input

(input device).

2. Tahapan Process

Dilakukan proses pengolahan data yang sudah dimasukkan yang dilakukan

oleh data pemroses (process device) yang dapat berupa proses perhitungan,

pengendalian, atau pencarian pada storage.

3. Tahapan Output

Dilakukan proses penghasilan output dari hasil pengolahan data ke alat

output (output device) yaitu berupa informasi.

A.6. DEFINISI PARKIR

Parkir Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang

bersifat sementara karena ditinggalkan oleh pengemudinya (Nawawi, Sherly


Novita Sari, 2015). Secara hukum dilarang untuk parkir di tengah jalan raya,

namun parkir di sisi jalan umumnya diperbolehkan. Fasilitas parkir dibangun

bersama-sama dengan kebanyakan gedung, untuk memfasilitasi kendaraan

pemakai gedung. Termasuk dalam pengertian parkir adalah setiap kendaraan

yang berhenti pada tempat-tempat tertentu baik yang dinyatakan dengan

rambu lalu lintas ataupun tidak, serta tidak sematamata untuk kepentingan

menaikkan dan/atau menurunkan orang dan/atau.barang (Nawawi, Sherly

Novita Sari, 2015).

Timbulnya masalah parkir di kota-kota besar menurut para ahli

transportasi untuk betul-betul memahami parkir. Konsep dan karakteristik

parkir, analisis parkir, perencanaan geometrik lahan parkir, dan kebijakan

parkir merupakan materi bisa diimplementasikan untuk menangani

permasalahan parkir.

A.6.1. TINJAUAN UMUM PERPAKIRAN

Menurut Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, terdapat beberapa

pengertian yang berkaitan dengan parkir, diantaranya yaitu .

1. Keadaan tidak bergerak dari suatu kendaraan yang bersifat sementara atau

tidak tetap disebut parkir.

2. Berhenti adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan untuk sementara

dengan pengemudi tidak meninggalkan kendaraan.


3. Fasilitas parkir adalah lokasi yang ditentukan sebagai tempat pemberhentian

kendaraan yang tidak bersifat sementara untuk melakukan satu kegiatan

dalam kurun suatu waktu.

4. Fasilitas parkir di luar badan jalan (Off-Street Parking) adalah fasilitas parkir

kendaraan diluar tepi jalan umum yang digunakan dibuat khusus atau

penunjang kegiatan yang dapat berupa tempat parkir dan /atau gedung

parkir.

5. Satuan Ruang Parkir (SRP) adalah ukuran luas efektif untuk meletakkan

kendaraan (mobil penumpang, bus/truk, atau sepeda motor), termasuk ruang

bebas dan lebar buka pintu.

6. Jalur sirkulasi adalah tempat yang digunakan untuk pergerakan kendaraan

yang masuk dan keluar dari fasilitas parkir.

7. Jalur gang merupakan jalur antara dua deretan ruang parkir yang berdekatan.

h. Kawasan parkir adalah kawasan atau area yang memanfaatkan badan jalan

sebagai fasilitas parkir dan terdapat pengendalian parkir melalui pintu

masuk.

A.6.2. PENEMPATAN FASILITAS PARKIR

1. Parkir di badan jalan (on-street parking)

2. Pada tepi jalan tanpa pengendalian parkir


3. Pada kawasan parkir dengan pengendalian Parkir di luar badan jalan (off

street parking).

a. Fasilitas parkir untuk umum adalah tempat yang berupa gedung parkir atau

taman parkir untuk umum yang diusahakan sebagai kegiatan tersendiri.

b. Fasilitas parkir sebagai fasilitas penunjang adalah tempat yang berupa

gedung parkir atau taman parkir yang disediakan untuk menunjang kegiatan

pada bangunan utama.3

Undang-Undang Nomor 272 Tahun 1996 Tentang Pedoman Teknis

Penyelenggaraan Fasilitas Parkir h.1 2Lindawati MZ, “Analisis Kebutuhan

dan Penataan Ruang Parkir di Kampus Unversitas Baturaja”, Jurnal

Teknika, Vol. 2 No. 3 (Maret 2012), h.13. 3 Ibid h.2

B. PENELITIAN YANG RELEVAN

Beberapa penelitian yang relevan dalam penelitian ini antara lain.

1. Diambil dari Skripsi Unindra

2. Skripsi Luar Unindra

Skripsi Jaka Martadipura Npm:1.05.06.255 dengan judul PERANCANGAN

SISTEM INFORMASI PERPARKIRAN PADA UNIVERSITAS

KOMPUTER INDONESIA (UNIKOM) ARTIKEL


PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN

ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA 2013

3. Jurnal Ilmiah.

JISKa, Vol. 1, No. 1, MEI, 2016, Pp. 22 – 28 ISSN 2527-5836 SISTEM

INFORMASI PENGELOLAAN TEMPAT PARKIR RSUD KERTOSONO

NGANJUK BERBASIS WEB Yuliana Ainur Ristanti (1), Landung

Sudarmana (2).

C. KERANGKA BERPIKIR

Anda mungkin juga menyukai