Anda di halaman 1dari 14

TUGAS KELOMPOK METODE PENELITIAN

SISTEM INFORMASI KEUANGAN MESJID


BERBASIS WEB

LAPORAN AKHIR PENELITIAN


KELOMPOK
1. M. ARIS MAULANA (12200835) 12.4D.14
2. ROCHMAD DUWI KUNCORO (12200084) 12.4C.14
3. RITA (1220026) 12.4C.14
4. SITI FATONAH (12200384) 12.4C.14
5. RIZKY FIRDAUS ZAELANI (12201411) 12.4D.14

PRODI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI


FAKULTAS TEKNIK & INFORMATIKA
UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA
2022
BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi


Sederhana sistem adalah seperangkat unsur-unsur yang terdiri dari manusia,
mesin, alat dan prosedur serta konsep-konsep yang dihimpun menjadi satu untuk
maksud dan tujuan tertentu. Sedangkan aspek-aspek dasar sistem komputerisasi
adalah secara prinsip harus ada apabila satu usaha sudah memasuki langkah maju
dengan menggunakan peralatan komputer sebagai alat bantu dalam pengolahan.
Adapun aspek-aspek dasar tersebut antara lain:

1. Tenaga pelaksana ( Brainware )

Adalah tenaga pelaksana yang menjalankan serta mengawasi pengoperasian


sistem unit komputer didalam pengolahan data untuk mengahsilkan suatu
informasi yang tepat dan akurat.

2. Perangkat keras ( Hardware )

Adalah seperangkat unsur yang terdiri dari beberapa perangkat keras komputer
yang digunakan untuk membantu proses kerja brainware.
3. Perangkat lunak ( Software )

Adalah seperangkat unsur yang terdiri dari beberapa perangkat lunak program
komputer yang digunakan untuk membantu proses kerja brainware.
2.1.1. Pengertian Sistem

Secara umum, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan hal atau kegiatan atau
elemen atau sub sistem yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan cara-
cara tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna
mencapai suatu tujuan.

Menurut (Jogiyanto, 2014:1) menjelaskan bahwa “Sistem adalah suatu jaringan kerja
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan
kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.” Menurut Rusdiana
(2014:32) menjelaskan bahwa “ sistem adalah hubungan antara unit yang satu dengan
unit yang lainnya, yang saling berhubungan satu dengan lainnya yang tidak dapat
dipisahkan serta menuju suatu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.

2.1.1 Karakteristik Sistem

Setiap sistem pasti memiliki karakteristik, dimana karakteristik sistem ini


berguna untuk membedakan antara sistem satu dengan sistem yang lainnya.
Karakteristik sistem menurut (Jogiyanto, 2014:4) yaitu :

1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari suatu jumlah komponen yang saling berinteraksi,
bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat
berupa suatu subsistem atau dari bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem
mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan
mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai
suatu sistem yang lebih besar yang disebut supra sistem. Misalnya, suatu
perusahaan dapat disebut dengan suatu sistem dan industri yang merupakan sistem
yang lebih besar dapat disebut dengan supra sistem. Jika dipandang industri
sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem.
Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem
akuntansi adalah subsistemnya.
2. Batasan Sistem
Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang
lainnya atau dengan lingkungan luar. Batas sistem ini dapat dipandang sebagai
satu kesatuan dan menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem


Segala sesuatu diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem yang
bersifat menguntungkan atau merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang
menguntungkan merupakan energi dari sistem yang harus tetap dipelihara.
Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, apabila tidak
terkendali akan mengganggu kelangsungan sistem tersebut.

4. Penghubung Sistem
Merupakan suatu media yang menghubungkan antara satu sistem dengan
subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya
mengalir dari satu subsistem lainnya. Dengan penghubung satu subsistem dapat
berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem
Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem yang berupa
masukan perawatan (maintenance input) agar sistem tersebut dapat beroperasi
dan masukan sinyal (signal input) yang diproses untuk mengahasilkam keluaran.

6. Keluaran Sistem
Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang telah diproses dan dapat
diklasifikasikan antara lain menjadi output yang langsung digunakan, output
yang bisa dijadikan input untuk subsistem yang lain atau kepada sistem serta.

output yang bagi sistem tidak digunakan lagi (sisa pembuangan), tapi bagi sistem
yang lain sangat berguna.
7. Pengolahan Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolah yang akan merubah masukan
menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari
sistem sangat menentukan untuk masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran
yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil jika mengenai
sasaran atau tujuannya.

Sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu input, proses


dan output. Hal ini merupakan konsep sistem yang sangat sederhana, sebab sebuah
sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, “ sebuah
sistem memiliki karakteristik tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa
dikatakan sebagai suatu sistem ” (Sutabri, 2012).

2.1.2. Klasifikasi Sistem

Selain karakteristik yang telah dijelaskan diatas, sistem dapat diklarifikasikan


dari beberapa sudut pandang diantaranya sebagai berikut :
1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
nampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem berupa pemikiran-
pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sedangkan sistem fisik
merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem
akuntansi, sistem produksi.

2. Sistem Alamiah (Nature System) dan Sistem Buatan (Human Made System)
Sistem alamiah adalah sistem yang terbuat melalui proses alam, tidak dibuat oleh
manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang atau sengaja
dibuat oleh manusia. Sistem buatan manusia melibatkan interaksi manusia
dengan mesin atau disebut “human machine system”. Contohnya adalah sistem
informasi, karena menyangkut penggunaan computer yang berinteraksi dengan
manusia.

3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tertentu (Probabilistic


System)
Sistem tertentu adalah yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah diprediksi.
Misalnya sistem komputer. Sistem tak tertentu adalah sistem yang kondisi masa
depannya tidak dapat diprediksi atau diperkirakan karena mengandung unsur
probabilitas.
4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan
luarnya.

2.1.3. Pengertian Informasi

Informasi sangat penting dalam sebuah sistem. Informasi bagaikan darah yang
mengalir pada setiap lapisan sel tubuh manusia. Darah terbentuk setelah ada proses
pencernaan makanan. Makanan yang dikonsumsi tidak akan berarti apabila tidak
dicerna terlebih dahulu. Sama halnya dengan informasi, informasi merupakan hasil
dari pengelolaan input (data). Dalam sebuah sistem, data akan berguna apabila sudah
diproses terlebih dahulu. Sistem akan dapat berjalan dengan lancar apabila informasi
mengalir dengan baik.

Menurut (Jogiyanto, 2014:8) “Informasi ialah data yang sudah diproses


menjadi bentuk yang berguna bagi pemakai, dan mempunyai nilai pikir yang nyata
bagi pembuat keputusan pada saat sedang berjalan atau untuk prospek masa depan.”
Menurut Wawan dan Munir dalam (Rusdiana & Irafan, 2014:74) mengatakan
bahwa “ Informasi merupakan hasil dari pengelolaan data dalam suatu bentuk yang
menggambarkan kejadian nyata dengan lebih berguna dan lebih berarti.
Beberapa parameter yang mencerminkan kualitas informasi menurut
(Jogiyanto, 2014:10), yaitu :
1. Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak boleh menyesatkan,


dalam hal ini bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi
harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi
kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak
informasi tersebut.

2. Tepat Waktu

Informasi harus tepat diberikan pada waktunya atau pada saat dibutuhkan dan
tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai
karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan.
3. Relevan

Informasi mempunyai manfaat untuk pemakainya. Informasi untuk tiap-tiap orang


satu dengan yang lainnya berbeda. Informasi dapat diperoleh dari sistem informas.

2.1.4. Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah kumpulan dari unsur-unsur yang saling berinteraksi,


berintegrasi dan bekerjasama dalam melaksanakan fungsi masing-masing yang
bertujuan untuk mengolah data menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti
(informasi) bagi yang menerimanya.
Menurut Robert A.Leitch dan K.Rosce Davis dalam (Jogiyanto, 2014:11)
menyatakan bahwa “ Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu
organisasi mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,
mendukung operasi, yang bersifat managerial dan kegiatan strategi dari suatu
organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan.”

Komponen-komponen sistem informasi menurut John Bruch dan Gary


Gurdnitski dalam (Jogiyanto, 2014:12), yaitu :
1. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem degan menggunakan metode-
metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat
berupa dokumuen-dokumen dasar.

2. Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan
memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data untuk
menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi yang merupakan informasi yang berkualitas dan
dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua
pemakai sistem.

4. Blok Teknologi
Teknologi merupakan kotak alat (tool-box) yang digunakan untuk menerima
input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, mengahasilkan dan
mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara
keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu : teknisi (humanware
atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
5. Blok Basis Data
Basis data (database) adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya, yang tersimpan di dalam perangkat keras komputer dan
dimanipulasi oleh perangkat lunak. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan
menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database
Management System).
6. Blok Kendali
Blok kendali merupakan pengendalian yang dirancang dan diterapkan untuk
menghindari hal-hal yang dapat merusak sistem, sehingga dapat dicegah ataupun
bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
2.1.5. Metode Pengembangan Perangkat Lunak
SDLC (System Development Life Cycle) atau siklus hidup pengembangan
sistem adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak
yang dipakai oleh orang untuk mengembangkan sistem tersebut berdasarkan
pengalaman cara yang sudah pasti terjamin sangat baik. Konsep ini umumnya
merujuk pada sistem komputer atau informasi.
Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2018:28) “Model SDLC air terjun
(waterfall)
sering juga disebut model sekuensial linier (sequensial linier) atau alur hidup klasik
(classic life cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup.

perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain,
pengkodean, pengujian, dan tahap pendukung.

Gambar 2.2. Alur Model Waterfall

Sumber: (Sukamto & Shalahuddin, 2018;29)

SDLC juga memiliki tahapan-tahapan yaitu rencana (planning), analisis


(analysis), desain (design), implementasi (Implementation), uji coba (testing) dan
pengelolaan (maintenance).

1. Analisis kebutuhan perangkat lunak

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk mespesifikasikan


kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang
0

dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu
untuk didokumentasikan.

2. Desain

Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang focus pada desain
pembuatan program perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur
pengodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis
kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program
pada tahap selanjutnya.Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini
juga perlu didokumentasikan.

3. Pembuatan Kode Program

Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap
ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap
desain.

4. Pengujian

Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan
memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk
meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai
dengan yang diinginkan.
5. Pendukung (Support) atau pemeliharaan (maintenance)

Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan


ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan
yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus
beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat
mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan
perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.

2.2 Peralatan Pendukung (Tools System)


1

2.2.1 Unified Modelling Language (UML)

Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2018) “UML (Unified Modeling


Language) adalah salah standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk
mendefinisikan requirement, membuat analisis & desain, serta menggambarkan
arsitektur dalam pemograman berorientasi objek.

1. Use Case Diagram


Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2018:155) menyebutkan bahwa “use case atau
use case diagram merupakan pemodelan untuk kelakukan (behavior) sistem
informasi yang akan dibuat”. Use case menekankan sebuah interaksi antara satu
atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Ada dua hal utama pada
use case yaitu pendefinisian apa yang disebut aktor dan use case, antara lain
(Sukamto dan Shalahuddin, 2018:155):
a. Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan
sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu
sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum
tentu merupakan orang.
b. Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan
sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar
unit atau aktor

2. Activity Diagram

Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2018:161) menjelaskan “Diagram aktivitas atau


activity diagram menggambarkan work flow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah
sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak”.

3. Class Diagram
2

Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2018:141) menjelaskan bahwa “Diagram kelas


atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-
kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut
atribut dan metode atau operasi”.

4. Sequence Diagram

Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2018:165) menjelaskan bahwa “diagram


sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeTugas
Akhirkan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar
objek”. Oleh karena itu untuk menggambar diagram sekuen maka harus diketahui
objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang
dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu.

2.2.2 Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut (Yanto, 2016:32) menyatakan bahwa “ERD adalah suatu diagram


untuk menggambarkan desain konseptual dari model konseptual suatu basis data
relasional”. Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2018:50) menyatakan bahwa “ERD
digunakan untuk permodelan basis data relasional”. Menurut Al-Bahra dalam
(Rahmayu, 2016:34) menerangkan bahwa “Entity Relationship Diagram (ERD)
adalah diagram yang menunjukkan informasi dibuat, disimpan, dan digunakan dalam
sistem bisnis”.

Dapat disimpulkan bahwa ERD merupakan diagram yang dibuat untuk


menggambarkan relasi antar entitas guna permodelan basis data.

2.2.3 Logical Record Structure (LRS)

Menurut Tabrani dalam (Kuryanti, 2016:87) “Logical Record Structure (LRS)


dibentuk dengan nomor dari tipe record”. Menurut Simarmata dan Paryudi dalam
(Fridayanthie & Mahdiati, 2016:132) “Logical Record Structured (LRS) adalah
3

representasi dari struktur record-record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil
relasi antar himpunan entitas”.

2.2.4 Basis Data

Basis data merupakan kumpulan data yang disimpan secara sistematis di


dalam komputer yang dapat diolah atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak
untuk menghasilkan informasi. Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2018:43) “Basis
data adalah media untuk menyimpan data agar dapat diakses dengan mudah dan cepat.
Tujuan dari basis data adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan
membuat informasi tersedia saat dibutuhkan”.
Berdasarkan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa basis data adalah
kumpulan dari berbagai data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya.

2.2.5 MySQL (My Structure Query Language)

Aplikasi pengolah basis data yang sering digunakan yaitu MySQL. MySQL ini
kompatible dengan berbagai sistem operasi. Sebuah perangkat lunak sistem
manajemen basis data SQL sesuai dengan pendapat (Setiawan & Haqi, 2019:8)
“MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL
(database manajement system) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan
sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia”. Penulis menyimpulkan bahwa MySQL
merupakan aplikasi untuk mengelola basis data yang menggunakan bahasa SQL
yang meliputi proses pengaturan struktur data.

2.2.6 Java

Java adalah bahasa pemograman yang dirancang tidak tergantung kepada


program yang ditulis di bahasa pemograman java idealnya harus bisa dijalankan di
semua sistem operasi. Sekumpulan teknologi untuk membuat dan menjalankan
perangkat lunak pada komputer merupakan pengertian java sesuai dengan apa yang
dikemukakan oleh (Setiawan & Haqi, 2019:1) Mengemukakan bahwa “java adalah
nama untuk sekumpulan teknologi untuk membuat dan menjalankan perangkat lunak
4

pada komputer standalone ataupun pada lingkungan jaringan”.


Berdasarkan kesimpulan diatas dapat diambil bahwa java adalah sebuah bahasa
pemograman berorientasi objek yang dapat berjalan pada platform yang berbeda, baik
di windows, linux, serta sistem operasi lainnya.

2.2.7 Blackbox Testing

Blackbox testing merupakan metode pengujian perangkat lunak yang


digunakan untuk menguji perangkat lunak tanpa mengetahui struktur internal kode.

atau program. Dalam penguji menyadari apa yang harus dilakukan oleh program
tetapi tidak memiliki pengetahuan tentang bagaimana melakukannya.
Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2018:275) yaitu menguji perangkat lunak
dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian
dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari
perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.Pengujian kotak hitam
dilakukan dengan membuat kasus uji yang bersifat mencoba semua fungsi dengan
memakai perangkat lunak apakah sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Kasus
uji

yang dibuat untuk melakukan pengujian kotak hitam harus dibuat dengan kaus benar
dan kasus salah, misalkan untuk kasus proses login maka kasus uji yang dibuar
adalah:
1. Jika user memasukkan nama pemakai (username) dan kata sandi (password) yang
benar
2. Jika user memasukkan nama pemakai (username) dan kata sandi (password) yang
salah, misalnya nama pemakai benar tapi kata sandi salah, atau sebaliknya, atau
keduanya salah.

Anda mungkin juga menyukai