Anda di halaman 1dari 9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Devinis Analisa Sistem


Sebuah sistem dapat lebih baik dan sempurna apabila dilakukan
penganalisaan, karena dengan langkah tersebut maka akan diketahui komponen atau
unsur-unsur yang dibutuhkan.
Analisis sistem ialah penguraian suatu sistem informasi yang sudah utuh
kedalam bagian-bagian komponennya dengan tujuan dapat menidentifikasi. Dan
mengevaluasi berbagai macam permasalahan maupun hambatan yang terjadi pada
sistem sehingga nantinya dapat dilakukan perbaikan atau pengembangan.
sistem merupakan tahap paling awal dari pengembangan sistem yang menjadi
fondasi dalam menentukan keberhasilan sistem informasi yang dihasilkan nantinya.
Menurut Yakub (2015:142), mendefinisikan analisa sistem yaitu: “Sebagai
suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan
uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan
(business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business
solution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).”
Menurut muslihudin & oktafianto (2016) : “analisis sistem adalah teknik
pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen dengan
mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan
berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka”.
Jadi dapat disimpulkan analisa sistem adalah proses dimana seorang analisis
memahami, mempelajari tentang kebutuhan atau permasalahan yang ada di dalam
sistem tersebut.

B. Definisi Sistem
Sistem adalah sekelompok komponen dan elemen yang digabungkan
menjadi satu untuk mencapai tujuan tertentu. Ada banyak pendapat tentang
pengertian dan definisi sistem yang dijelaskan oleh beberapa ahli. Berikut
pengertian dan definisi sistem menurut beberapa ahli :
Menurut Rahmawati (2017) Sistem adalah sebuah tatanan (keterpaduan),
sekelompok unsur atau elemen yang berhubungan satu dengan yang lainnya untuk
mencapai suatu tujuan.
Menuru Nugraha (2016) Sistem merupakan sekumpulan kelompok elemen
yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan dan
sasaran yang diinginkan.
Menurut Sitohang (2018) Sistem merupakan suatu jaringan kerja dari
prosedur-prosedurnya yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Menurut Jogiyanto (2015:196) perancangan juga dapat didefinisikan sebagai
suatu pola yang dibuat untuk mengatasi masalah yang dihadapi perusahaan atau
organisasi setelah melakukan analisa terlebih dahulu.
Menurut Mohamad Subhan (2015:109) dalam bukunya yang berjudul
Analisa Perancangan sistem informasi, mengungkapkan bahwa: “Perancangan
adalah proses pengembangan spesifikasi baru berdasarkan rekomendasi hasil
analisis sistem.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan
adalah sebuah proses untuk mendefinisikan sesuatu yang akan dikerjakan yang
melibatkan deskripsi mengenai arsitektur serta detail komponen dalam proses
pengerjaannya.

B.1. Karakteristik Sistem


Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu :
1) Komponen-komponen
Komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa elemen-elemen
yang lebih kecil yang disebut sub sistem, misalkan sistem komputer terdiri
dari sub sistem perangkat keras, perangkat lunak dan manusia.
2) Batas sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem
dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batassistem
ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas
suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3) Lingkungan luar sistem
Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat
menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
4) Penghubung
Penghubung merupakan media perantara antar subsistem. Melalui
penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu
subsistem ke subsistem lainnya. Output dari satu subsistem akan menjadi
input untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung.
Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan
subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
5) Masukan
Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan
dapat berupa maintenance input dan sinyal input. Maintenance input adalah
energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sinyal
input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
6) Keluaran
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat
merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.
7) Pengolah
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu
sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan
menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa
bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.
8) Sasaran atau tujuan
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem
tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan
sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan
berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

B.2. Klasifikasi Sistem


Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya
sebagai berikut ini :
1) Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem
fisik (physical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran
yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang
berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan.
Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem
komputer, system akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.
2) Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan system
buatan manusia (human made system) Sistem alamiah adalah sistem yang
terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem
perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh
manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia
dengan mesin disebut dengan human-machine system atau ada yang
menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi merupakan
contoh man-machine system, karena menyangkut penggunaan komputer
yang berinteraksi dengan manusia.
3) Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tak tentu. Sistem
tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi.
Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga
keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari
sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan
programprogram yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang
kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur
probabilitas.
4) Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan system
terbuka (open system) Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak
berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini
bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak
diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak
ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed
system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka
adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan
luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk
lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena system sifatnya
terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu system harus
mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus
dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup karena system
tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh
yang baik saja.
Klasifikasi sistem terbuka dan tertutup dapat digambarkan sebagai berikut
ini:
Suatu sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus
sumber daya disebut sistem terbuka. Sebuah sistem pemanas atau pendingin
ruangan, contohnya, mendapatkan input-nya dari perusahaan listrik, dan
menyediakan panas/dinginnya bagi ruangan yang ditempatinya. Dengan
menggunakan logika yang sama, suatu sistem yang tidak dihubungkan
dengan lingkungannya adalah sistem tertutup. Sebagai contohnya, sistem
tertutup hanya terdapat pada situasi laboratorium yang dikontrol ketat.

C. Definisi Informasi
Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dalam
mengambil setiap pengambilan keputusan. Secara Etimologi, Informasi berasal
dari bahasa Perancis kuno yaitu informaction (tahun 1387) yang diambil dari
bahasa latin informationem yang berarti “garis besar, konsep, ide”.
Menurut Rahmawati (2017). Informasi adalah data yang telah diolah atau
diproses menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya sehingga dapat
dijadikan sebuah keputusan.
Menurut Sitohang( 2018). Informasi adalah data yang telah diolah menjadi
bentuk yang lebih berguna bagi yang menerima.
Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2012:4), Sistem informasi
merupakan kumpulan dari komponen-komponen yang mengumpulkan,
memproses, menyimpan, dan menyediakan output dari setiap informasi yang
dibutuhkan dalam proses bisnis serta aplikasi yang digunakan melalui perangkat
lunak, database dan bahkan proses manual yang terkai.

D. Definisi Sistem Informasi


Sistem informasi merupakan suatu pengertian yang terdiri dari gabungan kata sistem
dan informasi. Dimana sistem merupakan satu kesatuan dari komponen-komponen yang
saling terkait antara satu dengan lainnya guna mencapai tujuan tertentu. Sedangkan
informasi merupakan kumpulan data-data yang telah diolah sehingga dapat dijadikan
alat penentu keputusan.
Menurut Rahmawati (2017). Sistem Informasi adalah suatu rangkaian
komponen yang saling berkaitan untuk mengumpulkan, memproses serta
menyimpan informasi yang mendukung fungsi operasi organisasi dalam
pengambilan keputusan.
Menurut Sitohang (2018). Sistem Informasi adalah kumpulan elemen yang
saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan untuk
mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan
informasi.

D.1. Komponen Dasar Sistem Informasi


Dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi
menyatakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari lima sumber daya yang
dikenal sebagai komponen sistem informasi”. Kelima sumber daya tersebut
adalah manusia, hardware, software, data, dan jaringan. Kelima komponen
tersebut memainkan peranan yang sangat penting dalam suatu sistem informasi.
Namun dalam kenyataannya, tidak semua sistem informasi mencakup kelima
komponen tersebut, Menurut Deni Darmawan (2013:13)
Berikut merupakan penjelasan komponen dari sistem informasi :
1) Sumber Daya Manusia
Manusia mengambil peranan yang penting bagi sistem informasi.
Manusia dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem informasi. Sumber daya
manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu pengguna akhir dan
pakar sistem informasi. Pengguna akhir adalah orang yang menggunakan
informasi yang dihasilkan dari sistem informasi, sedangkan pakar sistem
informasi orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem
informasi.
2) Sumber Daya Hardware
Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan dalam
pemrosesan informasi. Sumber daya ini tidak hanya sebatas komputer saja,
melainkan semua media data seperti lembaran kertas dan disk magnetic atau
optikal.
3) Sumber Daya Software
Sumber daya software adalah semua rangkaian perintah (instruksi)
yang digunakan untuk memproses informasi. Sumber daya ini tidak hanya
berupa program saja, tetapi juga berupa prosedur.
4) Sumber Daya Data
Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk memasukan
sebuah sistem informasi, melainkan sebagai dasar membentuk sumber daya
organisasi.
5) Sumber Daya Jaringan
Sumber daya jaringan merupakan media komunikasi yang
menghubungkan komputer, memproses komunikasi, dan peralatan lainnya,
serta dikendalikan melalui software komunikasi. Sumber daya ini dapat
berupa media komunikasi seperti kabel, satelit dan dukungan jaringan
seperti modem, software pengendali, serta prosesor antar jaringan.

E. Persediaan
Persediaan (inventory) merupakan stok dari suatu item atau sumber daya,
bahan, material yang disimpan dan disediakan oleh suatu perusahaan untuk
mendukung proses bisnisnya dan memenuhi permintaan dari konsumen atau
pelanggan setiap waktu. (Rahmawati 2017).

F. Definisi Barang
Barang adalah benda-benda yang berwujud,yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhannya atau untuk menghasilkan benda lain yang akan
memenuhi kebutuhan masyarakat.

F.1. Definisi Barang Secara Umum


1. Barang adalah benda-benda yang berwujud, yang digunakan masyarakat
untuk memenuhi kebutuhannya atau untuk menghasilkan benda lain yang
akan memenuhi kebutuhan masyarakat.
2. Barang adalah alat pemuasan kebutuhan yang dapat dilihat dan dipegang
3. Barang adalah suatu objek ataupun jasa yang mempunyai nilai. Sementara
nilai suatu barang akan di tentukan jika barang tersebut memiliki
kesanggupan untuk bisa memenuhi kebutuhan.
4. Barang merupakan hasil atau keluaran (output) berwujut fisik (tangible) dari
proses transformasi sumber daya, sehingga bisa dilihat, diraba, disentuh,
dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan mendapat perlakuan fisik
lainnya.

F.2. Pengertian Barang Menurut Para Ahli


Menurut Fandy Tjiptono (2015:98). Barang adalah “produk yang
berujud fisik sehingga dapat bisa dilihat, disentuh, dirasa, dipegang,
disimpan, dan perlakukan fisik lainnya”.
Menurut Kotler dan Amstrong (2015:274) ”A product as anything that
can be offread to be market for attention, acquisition, use or consuption and
that might satisfy a wan or need”. Artinya produk adalah segala sesuatu
yang di tawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli,
dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan
konsumen.

Anda mungkin juga menyukai