Anda di halaman 1dari 14

Nama : Nada Bilqis A

NPM : 210110130203

Kelas : Ilmu Komunikasi

Audit Komunikasi – Tugas 1

SISTEM

DEFINISI SISTEM

Dari segi Etimologi, kata sistem sebenarnya berasal dari Bahasa Yunani yaitu
“Systema”, yang dalam Bahasa Inggris dikenal dengan “System”, yang
mempunyai satu pengertian yaitu sehimpunan bagian atau komponen yang saling
berhubungan secara teratur dan merupakan satu keseluruhan yang tidak
terpisahkan. Menurut filsuf Stoa, bahwa sistem adalah gabungan dari keseluruhan
langit dan bumi yang bekerja bersama-sama, sehingga dapat kita lihat bahwa
sistem terdiri dari unsur-unsur yang bekerja sama membentuk suatu keseluruhan
dan apabila salah satu unsur tersebut hilang atau tidak berfungsi, maka gabungan
keseluruhan tersebut tidak dapat lagi kita sebut suatu sistem.

Ada beberapa definisi dari sistem menurut para ahli, yaitu:

1. Dalam kamus Besar bahasa Indonesia (1989) sudah dijelaskan bahwa


Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling
mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu
tujuan.

2. Raymond Mcleod (2007) mengatakan bahwa sistem adalah sekelompok


elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai
tujuan.

3. Buckley menjelaskan bahwa Sistem adalah suatu kebulatan atau totalitas


yang berfungsi secara utuh, disebabkan adanya saling ketergantungan
diantara bagian-bagiannya.
4. H. Kerzner mengutarakan Sistem adalah sekelompok komponen yang
terdiri dari manusia dan/atau bukan manusia (non-human) yang diorganisir
dan diatur sedemikian rupa sehingga komponen-komponen tersebut dapat
bertindak sebagai satu kesatuan dalam mencapai tujuan, sasaran bersama
atau hasil akhir.

5. Menurut Ludwig Von Bartalanfy, Sistem merupakan seperangkat unsur


yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut
dengan lingkungan.

6. Menurut Anatol Raporot, Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan


perangkat hubungan satu sama lain.

7. Menurut L. Ackof, Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau


fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu
sama lainnya.

8. O’Brien dan Marakas (2008:24) berpendapat bahwa sistem di definisikan


sebagai sekumpulan komponen yang saling terkait, dengan batas jelas,
bekerja bersama untuk mencapai tujuan dengan menerima input dan
menghasilkan output dalam proses transformasi terorganisir.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah
sebuah kesatuan/sekumpulan komponen kompleks yang terintegrasi, terdiri dari
unsur tertentu, berfungsi secara utuh untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

SYARAT-SYARAT SISTEM

Syarat-Syarat Sistem :

1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan masalah.

2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.

3. Adanya hubungan diantara elemen sistem.

4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting
dari pada elemen sistem.

5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.

KARAKTERISTIK SISTEM

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai :

1. Komponen (components)

Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan bekerja


sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen dapat terdiri dari
beberapa subsistem atau sub bagian, dimana setiap subsistem tersebut
memiliki fungsi khusus dan akan mempengaruhi proses sistem secara
keseluruhan.

2. Batas sistem (boundary)

Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem


lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan
suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem
menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan luar sistem (environments)

Adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan merugikan.
Lingkungan yang menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara,
sebaliknya lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan,
kalau tidak ingin terganggu kelangsungan hidup sistem.

4. Penghubung (interface)

Merupakan media penghubung antar subsistem, yang memungkinkan


sumbar-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.
Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk
subsistem lainnya melalui penghubung disamping sebagai penghubung
untuk mengintegrasikan subsistem-subsistem menjadi satu kesatuan.

5. Masukan (input)

Adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa


masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat
beroperasi, sedangkan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk
mendapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer,
program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan
komputer dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran (output)

Adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran
yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan
untuk subsistem yang lain. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang
dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa
pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
7. Pengolah (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah
masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah
masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan lain menjadi keluaran
berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi
menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang
dibutuhkan oleh manajemen.

8. Sasaran (objectives) atau tujuan (goal)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).


Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak
akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan
yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu
sistem dapat dikatakan bersila bila mengenai sasaran atau tujuannya.

KLASIFIKASI SISTEM

Klasifikasi sistem adalah sebagai berikut:

1. Deterministik Sistem: Sistem dimana operasi-operasi (input/output) yang


terjadi didalamnya dapat ditentukan/ diketahui dengan pasti. Sistem
tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi,
interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga
keluarannya dapat diramalkan (Contoh : Sistem Komputer melalui
program).

2. Probabilistik Sistem: Sistem yang input dan prosesnya dapat didefinisikan,


tetapi output yang dihasilkan tidak dapat ditentukan dengan pasti; (Selalu
ada sedikit kesalahan/penyimpangan terhadap ramalan jalannya sistem).

3. Open Sistem: Sistem yang mengalami pertukaran energi, materi atau


informasi dengan lingkungannya. Sistem ini cenderung memiliki sifat
adaptasi, dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya sehingga dapat
meneruskan eksistensinya. Sistem ini menerima masukan dan
menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya,
sehingga harus memiliki sistem pengendalian yang baik

4. Closed Sistem: Sistem fisik di mana proses yang terjadi tidak mengalami
pertukaran materi, energi atau informasi dengan lingkungan di luar sistem
tersebut.

5. Relatively Closed Sistem: Sistem yang tertutup tetapi tidak tertutup sama
sekali untuk menerima pengaruh-pengaruh lain. Sistem ini dalam
operasinya dapat menerima pengaruh dari luar yang sudah didefinisikan
dalam batas-batas tertentu .

6. Artificial Sistem: Sistem yang meniru kejadian dalam alam. Sistem ini
dibentuk berdasarkan kejadian di alam di mana manusia tidak mampu
melakukannya. Dengan kata lain tiruan yang ada di alam.

7. Natural Sistem: Sistem yang dibentuk dari kejadian dalam alam. Contoh :
Sistem Perputaran Bumi

8. Manned Sistem: Sistem penjelasan tingkah laku yang meliputi


keikutsertaan manusia.

PENDEKATAN SISTEM

Ada 2 kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sebuah sistem menurut


Jogiyanto (1999), yaitu:

1. Pendekatan Prosedur

Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang


saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu
kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Menurut
Jerry Fitzgerald, Ardra F. Fitzgerald dan warren D. Stallings, Jr.,
mendefinisikan prosedur sebagai berikut: Suatu prosedur adalah urut-
urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan Apa
(What) yang harus dikerjakan, Siapa (Who) yang mengerjakannya, Kapan
(When) dikerjakan dan Bagaimana (How) mengerjakannya.

2. Pendekatan komponen/elemen/sub-sistem

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk


mencapai suatu tujuan tertentu.

JENIS-JENIS SISTEM

Terdapat beberapa jenis-jenis sistem diantaranya:

1) Realtime System
Realtime System disebut juga dengan Sistem Waktu Nyata, yaitu
mekanisme pengontrolan, perekaman data, pemrosesan yang sangat
cepat sehingga output yang dihasilkan dapat diterima dalam waktu
yang relatif sama. Satuan waktu yang digunakan realtime biasanya
seperseratus atau seperseribu detik online masih dalam skala detik
bahkan menit. Dalam sistem realtime, pelaku sistem dapat bertinteraksi
langsung dengan pemakai dan lingkungan. Realtime sistem adalah
sistem yang harus menghasilkan respon yang tepat dalam batas waktu
yang telah ditentukan. Jika respon komputer melewati batas waktu
tersebut, maka terjadi degradasi performansi atau kegagalan sistem.
Sebuah Realtime system adalah sistem yang kebenarannya secara logis
didasarkan pada kebenaran hasil-hasil keluaran sistem dan ketepatan
waktu hasil-hasil tersebut dikeluarkan.
2) Online System
Sistem online adalah sistem yang menerima langsung input pada area
dimana input tersebut direkam dan menghasilkan output yang dapat
berupa hasil komputasi pada area dimana mereka dibutuhkan. Secara
harfiah dapat diartikan sebagai suatu system yang saling terhubung,
mempunyai pengertian bahwa disini terdapat beberapa basis sistem
yang ada, dan kemudian diantara mereka dihubungkan suatu perangkat
yang memungkinkan sistem-sistem tersebut berintegrasi satu sama lain
namun tidak dalam semua hal, melainkan hanya terhadap beberapa
yang sifatnya dibatasi. Satuan waktu dalam online sistem cenderung
dalam skala detik bahkan menit. Area sistem itu sendiri dapat dipisah-
pisah dalam skala, misalnya ratusan kilometer. Dalam online sistem
biasanya pelaku hanya dapat berinteraksi dengan pemakai namun di
tempat yang berbeda. Sistem ini biasanya digunakan bagi reservasi
angkutan udara, reservasi kereta api, perbankan, dll.
3) Decision Support System (DSS) dan Strategic Planning System
Sistem yang memproses transaksi organisasi secara harian, membantu
para manajer mengambil keputusan, mengevaluasi dan menganalisis
tujuan organisasi. Biasanya digunakan untuk sistem penggajian, sistem
pemesanan, sistem akuntansi dan sistem produksi. Sistem ini tidak
hanya merekam dan menampilkan data saja tetapi juga fungsi-fungsi
matematik, data analisa statistik dan menampilkan informasi dalam
bentuk grafik (tabel, chart) sebagaimana laporan konvensional.
4) Knowledge-based Systems
Program komputer yang dibuat mendekati kemampuan dan
pengetahuan seorang pakar. Umumnya menggunkan perangkat keras
dan perangkat lunak khusus seperti LISP dan PROLOG

PELAKU SISTEM

1. Pemakai
Pemakai adalah pelaku yang terpenting Karena sistem diciptakan untuk
pemakai dan melaluikomunikasi dengan pemekai sistem dibuat dan dirancang
hingga mencapai bentuk terakhir. Pada umumnya pemakai dibagi menjadi tiga
jenis, yaitu :
 Operasional, yang penting adalah bagaimana warnanya, seperti apa
perangkat masukannya dan hal spesifik lainnya (umumnya user tidak
akrab dengan sistem secara keseluruhan dan cenderung lebih kearah
sistem secara detil)
 Pengawas, yang penting bagaimana mereka dapat mengawasi sistem
bekerja dan bagaimana performansi pemakai operasional
mengoperasikan sistem.
 Eksekutif, secara umum mereka tidak terlalu akrab dan terkait secara
langsung dengan pengembanan sistem. Biasanya label ini lebih
berminat pada yang sifatnya strategis dan konsep sistem secara global,
misalnya kesempatan untuk berkompetisi, produk baru yang bisa
mereka dapatkan dari sistem baru.
2. Manajemen
Umumnya terdiri dari tiga jenis manajemen, yaitu:
1. Manajemen pemakai (menangani pemakaian dimana sistem baru
diterapkan)
2. Manajemen sistem (terlibat dalam pengembangan sistem itu sendiri)
dan
3. Manajemen umum (yang terlibat dalam strategi perencanaan sistem
dan sistem pendukung pengambilan keputusan).
3. Pemeriksa
Ukuran sistem yang dikerjakan dan bentuk alami organisasi dimana sistem
tersebut diimplementasikan dapat menentukan kesimpulan perlu tidaknya
pemeriksa. Pemeriksa biasanya menentukan segala sesuatunya berdasarkan
ukuran standar yang dikembanganpda banyak perusahaan sejenis.
4. Penganalisa Sistem
Fungsi-fungsinya adalah sebagai :
 Arkeolog, yang menelusuri bagaimana sebenarnya sistem lama
berjalan, bagaimana sistem tersebut dijalankan dan segala hal yang
menyangkut sistem lama.
 Inovator, membantu mengembangkan dan membuka wawasan
pemakai bagi kemungkinan-kemungkinan lain.
 Mediator, menjalankan fungsi komunikasi dari semua level yaitu
pemakai, manajer, pemrogram, pemeriksa dan pelaku sistem lainnya
yang mungkin belum mempunyaisikap dan cara pandang yang sama.
 Pimpinan proyek, sebagai personil yang lebih berpengalaman dari
pemrogram dan ditunjuk dalam pekerjaan lebih dulu sebelum
pemrogram bekerja.
5. Pemrogram
Setelah penganalisa sistem memberikan hasil kerjanya dan kemudian diolah
oleh pendesainsistem baru, pemrograman dapat mulai bekerja.
6. Pendesain Sistem
Pendesain sistem menerima hasil penganalisa sistem (kebutuhan pemakai
tidak berorientasi pada teknologi tertentu), yang kemudian ditransformasikan
ke desain arsitektur tingkat tinggi dan tidak diformulasikan oleh pemrograman
7. Personil Pengoperasian
Bertugas dan bertanggung jawab di pusat komputer misanya jaringan,
keamanan perangkat keras, keamanan perangkat lunak, pencetakan dan back-
up. Kadang-kadang pelaku sistem ini memang tidak diperlukan karena sistem
yang berjalan tidak besar dan tidak membutuhkan kualifikasi khusus untuk
menjalankan sistem.

Sub Sistem

Sistem-sistem yang berada dalam sebuah sistem disebut sub sistem. Berikut
pengertian sub sistem menurut beberapa ahli :

 Menurut Norman L. Enger yaitu serangkaian kegiatan yang dapat


ditentukan identitasnya yang berhubungan dalam suatu sistem.
 Menurut Gordon B. Davis, sistem terbagi atas beberapa faktor atau
unsur-unsur ke dalam beberapa sub-sistem. Sebuah sistem umumnya
tersusun atas sejumlah sistem-sistem yang lebih kecil.

Supersistem

Sistem yang lebih besar & terdiri dari subsistem-subsistem. Contohnya


pemerintah propinsi merupakan supersistem dari pemerintahan kota, namun
merupakan subsistem dari pemerintahan nasional.
KOMUNIKASI SEBAGAI SISTEM
Sistem, didefinisikan sebagai suatu aktivitas dimana semua komponen atau
unsur yang mendukung saling berinteraksi satu sama lain dalam menghasilkan
saluran (Semprivivo 1982). Dengan kata lain sistem adalah seperangkat
komponen – komponen serta unsur – unsur yang terhubung dan saling bergantung
satu sama lainya serta tidak dapat terpisahkan. Jika salah satu komponen tidak
dapat berfungsi secara baik maka sistem itu secara otomatis tidak dapat berjalan
secara normal sebagaimana mestinya, ini berarti semua komponen selain harus
berinteraksi juga harus dapat berfungsi secara optimal sebagaimana mestinya. Jika
dikaitkan dengan proses komunikasi dapat dikatakan bahwa komunikasi adalah
suatu sistem yang dimana tercermin dari unsur – unsur yang mendukungnya
sebagai suatu kesatuan antara komunikator, pesan, media, komunikan, dan timbal
baliknya (feedback). Jadi, sebuah proses komunikasi tidak akan berlangsung
dengan baik jika salah satu unsur didalamnya tidak dapat berfungsi dengan baik
pula. Bayangkan jika komunikator, pesan dan komunikan berfungsi secara baik
tetapi dalam prosesnya pesan yang disampaikan melalu media (channel) yang
tidak efektif maka tidak akan tersampaikannya pesan secara baik. Proses
komunikasi tidak akan terjadi bilamana salah satu komponennya terabaikan.
Pesan tidak akan tercipta tanpa sumber, efek tidak akan ada tanpa pesan, umpan
balik ada karena adanya penerima, serta tidak ada penerima, serta tidak penerima
adanya sumber. Proses seperti ini menciptakan suatu struktur yang sistematis
dimana semua unsur atau komponen saling berurutan, yakni sumber harus
mendahului saluran dan seterusnya. Perubahaan struktur akan memberi pengaruh
jalannya sistem yang berjalan. Ketertarikan antara satu komponen dengan
komponen lainnya akan melahirkan suatu putaran umpan balik (feedback) dan
hasilnya merupakan kerja sama dari semua komponen yang ada.

ORGANISASI SEBAGAI SISTEM KOMUNIKASI


Komunikasi dalam organisasi merupakan aktivitas yang menghubungkan
antar manusia dan antar kelompok dalam sebuah organisasi. Secara sederhana
organisasi dikenal sebagai wadah kerjasama dari sekumpulan orang untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sebagai wadah, maka organisasi dapat
dipandang sebagai sesuatu yang bersifat lahir, material, yang ada dalam bentuk-
bentuk yang bisa dilihat dan diraba, misalnya gedung, peralatan mesin dan
teknologi kerja. Sedangkan yang bersifat spritual terlihat dalam nilai dan norma
yang berbentuk peraturan dan perundang-undangan yang mengatur kerjasama
tersebut.

Dalam hal ini, organisasi merupakan suatu wadah yang melibatkan orang-orang
yang melakukan kegiatan yang sama demi mewujudkan tujuan bersama. Setiap
orang dalam organisasi mempuyai peranan dan status masing-masing. Karena
peranan dan status seseorang menentukan pula cara kita berkomunikasi dengan
orang lain. Komunikasi yang efektif adalah penting bagi semua organisasi. Dan
untuk mencapai tujuan bersama tersebut dibutuhkan komunikasi yang sehat.

Salah satu sarana komunikasi dalam organisasi dapat berbentuk dalam budaya
organisasi. Budaya organisasi merupakan salah satu model komunikasi yang
mengatur nilai dan norma dalam organisasi. Model komunikasi sendiri merupakan
proses individu mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal untuk
mengubah tingkah laku orang lain.

Pada konteks organisasi, organisasi berperan sebagai komunikator, dan informasi-


informasi penting atau kebijakan perusahaan merupakan pesan yang ingin
disampaikan, melalui budaya organisasi sebagai saluran komunikasi, yang
ditujukan kepada seluruh karyawan di organisasi. Organisasi itu sendiri dapat
dikatakan sebagai suatu sistem komunikasi. Adanya proses komunikasi tersebut
dapat mempengaruhi kepuasan komunikasi karyawan atau tidak.

Organisasi merupakan salah satu bentuk sistem komunikasi yang besar, sehingga
membutuhkan komunikasi yang baik antar sesama anggota organisasi. Budaya
organisasi yang dimiliki oleh sebuah organisasi dapat dijadikan sarana
komunikasi dan bisa diartikan sebagai suatu proses komunikasi yang bertujuan
menjalin jaringan dan hubungan di dalam seluruh khalayak internal atau
lingkungannya untuk menghindari kondisi ketidakpastian di dalam organisasi.
Komunikasi menjadi penting dalam organisasi karena komunikasi adalah jalan,
melalui komunikasi-lah para pegawai atau karyawan mencari informasi dan
mengembangkan sejumlah kriteria untuk mana mereka terbagi dalam pekerjaan:
dan komunikasi merupakan proses dalam mana mereka meletakkan pilihan
mereka yang praktis.

Organisasi mempunyai struktur yang mendukung dan menjadi dasar dalam


perilaku komunikasi didalam organisasi, perilaku ini berkembang menjadi sistem-
sistem komunikasi. Sistem komunikasi didalam organisasi secara mendasar dibagi
menjadi dua bagian, yaitu formal dan informal. Komunikasi didalam organisasi
lebih kompleks, tidak seperti komunikasi interpersonal dan komunikasi kelompok.
Komunikasi organisasi membutuhkan sistem-sistem yang mengatur perilaku
komunikasi setiap anggotanya. Sistem tersebut ada untuk menjelaskan
komunikasi organisasi secara deduktif maupun induktif. Sistem tersebut dapat
menjelaskan perilaku komunikasi komunikasi organisasi (induktif), maupun untuk
membuat perilaku komunikasi di dalam organisasi (deduktif).

Referensi :

Jogiyanto, Hartono M. (2005). Analisis dan Desain Sistem Informasi:Pendekatan


Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta:Andi Offset.

O'Brien, James A., Marakas, George M. (2008). Management Information


System: 8th Edition. New York: McGraw Hill.

McLeod, Raymond, Schell, George P. (2007). Management Information System:


10th Edition. New Jersey: Prentice Hall.

Bintang. Sistem Komunikasi Organisasi. http://www.academia.edu/8562134/Sis


tem_Komunikasi_organisasi

Dony. (2013). Konsep dasar sistem informasi. (diakses pada Senin, 27 Februari
2017) https://donyprisma.wordpress.com/2013/10/07/konsep-dasar-sistem-inform
asi/
Kumar. Konsep sistem. (diakses pada Senin, 27 Februari 2017)
http://www.academia.edu /4511890/KONSEP_SISTEM

Mulyadi. (2015). Makalah Konsep Dasar Sistem. (diakses pada Senin, 27 Februari
2017) http://www.academia.edu/21910967/Makalah_Konsep_Dasar_Sistem_-_SI
M1

Natia Zuriah. (2013). Dimensi-Dimensi Perspektif Komunikasi. (diakses pada


Senin, 27 Februari 2017) http://natiazuriahms.blogspot.co.id/2013/05/dimensi-di
mensi-perspektif-komunikasi.html

Subagio Aris. (2015). Budaya Organisasi sebagai Alat Komunikasi dalam


Organisasi, Pentingkah?. (diakses pada Senin 27 Februari 2017) http://www.kom
pasiana.com/justariss/budaya-organisasi-sebagai-alat-komunikasi-dalam-
organisasi-pentingkah_552adedb6ea8343f1d552d1e

Universitas Katolik De La Salle (website). (2014). Sistem Komunikasi Dalam


Kehiduan Manusia. (diakses pada Senin, 27 Februari 2017) www.unikadela
salle.ac.id/news236_sistem_komunikasi_dalam_kehidupan_manusia.html

Universitas Dian Nuswantoro (website). Konsep dasar sistem. (diakses pada


Senin, 27 Februari 2017) http://kuliah.dinus.ac.id/ika /asi1.html

_______. (diakses pada Senin, 27 Februari 2017) http://erni92.ilearning.me/kkp-


bab-ii/2-1-konsep-dasar-sistem/

Anda mungkin juga menyukai