Anda di halaman 1dari 27

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Penjualan Barang 2.1.

1 Sistem Dari segi etimologi, kata sistem sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yaitu systema, yang dalam bahasa inggris dikenal dengan system yang mempunyai suatu pengertian yaitu sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan satu keseluruhan yang tidak terpisahkan. Sistem dapat abstrak maupun fisik, sebuah sistem abstrak adalah suatu susunan teratur, gagasan atau konsepsi yang saling ketergantungan. Sebuah sistem fisik lebih lanjut dapat didefenisikan melalui contoh-contoh sebagai berikut: 1. Sistem peredaran darah, jantung dan urat-urat tubuh yang

menggerakkan darah ke seluruh tubuh. 2. Sistem transportasi, petugas, mesin, dan organisasi yang menjalankan transportasi barang. 3. Sistem sekolah, bangunan, pendidikan, petugas administrasi, buku-buku teks dan sebagainya yang berfungsi bersama untuk memberikan pendidikan kepada siswa.

4. Sistem komputer, peralatan yang berfungsi bersama untuk menjalankan pengolahan komputer. Pengertian sistem menurut : 1. H. Kerzner, sistem adalah sekelompok komponen yang terdiri dari manusia dan atau bukan manusia (non-human) yang diorganisir dan diatur sedemikian rupa sehingga komponen-komponen tersebut dapat bertindak sebagai suatu kesatuan dalam mencapai tujuan, sasaran bersama atau hasil akhir. 2. Buckley, sistem adalah suatu kebulatan atau totalitas yang berfungsi secara utuh, disebabkan karena adanya saling ketergantungan diantara bagian-bagiannya. 3. M. J Alexander dalam bukunya Informasi Sistem Analisis. Teori dan aplikasi, sistem merupakan suatu grup dari elemen-elemen baik berbentuk fisik maupun non fisik yang menunjukkan suatu kumpulan saling berhubungan diantaranya dan berinteraksi bersama-sama menuju satu atau lebih tujuan, sasaran atau akhir dari sebuah sistem. 4. John M. Echol dan Hassan Shadily dalam kamus inggris-indonesianya, sistem diartikan sebagai sususan, seperti yang terdapat dalam kata sistem syaraf berarti susunan syaraf, sistem jaringan berarti susunan jaringan dan sebagainya.

2.1.1.1 Bentuk Umum Sistem Bentuk umum dari suatu sistem terdiri atas masukan ( input), proses dan keluaran (output) seperti pada gambar 2.1, dalam bentuk umum sistem ini bisa melakukan satu atau lebih masukan yang akan diproses dan menghasilkan keluaran sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.

Gambar 2.1 Bentuk Umum Sistem 1. Komponen input, komponen input adalah bagian dari sistem yang bertugas untuk menerima data masukan, data masukan ini digunakan sebagai komponen penggerak atau pemberi tenaga dimana sistem ini dioperasikan, komponen penggerak ini terbagi menjadi dua kelompok yaitu: a. Maintenance input, merupakan energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi. Sebagai contoh dalam suatu sistem pengambilan keputusan, maka maintenance inputnya adalah team manajemen yang merupakan personil utama pengambil keputusan. b. Signal input, adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Dalam sistem pengambilan keputusan tersebut, maka signal

inputnya adalah informasi yang menunjang kemudahan pengambilan keputusan tersebut. 2. Komponen proses, merupakan komponen dalam sistem yang

melakukan pengolahan input untuk

mendapatkan hasil atau tujuan

yang diinginkan. Didalam suatu proses terjadi berbagai kegiatan seperti klasifikasi, peringkasan, pencarian data, organisasi data dan lain sebagainya. Begitu kompleksnya sebuah proses, maka pada tahap ini diperlukan terjadinya suatu integrasi yang baik antar subsistem secara vertikal maupun secara horizontal agar proses interaksi untuk mencapai tujuan dapat berjalan lancar. Sebagai contoh, sistem pengambilan keputusan pembelian barang yang dilakukan oleh seorang kepala bagian pengadaan di suatu perusahaan dagang, harus melibatkan semua subsistem yang terkait seperti kepala gudang, bagian keuangan, bagian inventory dan lain-lain. 3. Komponen output, merupakan komponen hasil pengoperasian dari

sustu sistem. Sistem pengambilan keputusan seorang kepala bagian pengadaan, menghasilkan keputusan dibeli atau tidaknya suatu barang, kemudian menentukan siapa yang akan membeli, jumlah pembelian, tempat atau lokasi pembelian dan sebagainya. 4.1.1.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu: 1. Komponen sistem (components), suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemenelemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut dengan supra system. Misalnya suatu perusahaan dapat disebut dengan suatu sistem dan industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra system. Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem. Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi adalah subsistemnya. Kalau sistem akuntansi dipandang sebagai suatu sistem, maka perusahaan adalah supra system dan industri adalah supra dari supra system.

10

2. Batas sistem (boundary), merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut. 3. Lingkungan luar sistem (environment), apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem. 4. Penghubung sistem (interface), merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran ( output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

11

5. Masukan sistem (input), energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan ( maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi. 6. Keluaran sistem (output system), adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan. 7. Pengolah sistem (process), suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.

12

8. Sasaran sistem (Goal & Objective), suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak aka ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. 2.1.1.3 Klasifikasi Sistem Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak ( abstract system) dan sistem fisik (physical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya, sistem teologia. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya. 2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah ( natural system) dan sistem buatan manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia, misalnya sistem peredaran bumi, sistem tata surya.

13

Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia, contohnya sistem pengendalian banjir, sistem tata kota. 3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, contohnya sistem program komputer, sistem audio visual. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diperediksi karena mengandung unsur probabilitas, contohnya sistem pemilihan presiden, sistem persediaan barang 2.1.1.4 Pengendalian Dalam Sistem Model dasar sebuah sistem seperti masukan, mengolah, dan keluaran tidak menyediakan pengaturan dan pengendalian terhadap sistem, dalam bentuknya yang paling sederhana, keluaran sistem dibandingkan dengan keluaran yang diinginkan, dan setiap penyimpanan menyebabkan sebuah masukan dikirim pada proses atau pengolahan untuk menyesuaikan operasi sehingga keluaran akan mendekati standar, contoh: pengendalian umpan balik sebuah sistem. Umpan balik (feed back) yang bertujuan melunakkan dan mengurangi penyimpanan terhadap standar disebut umpan balik negatif (negative feed back). Ini digunakan dalam loop pengendalian umpan balik.

14

Sedangkan umpan balik positif (positive feed back) menambah kekuatan arah gerak sistem. Jadi umpan balik positif menyebabkan sistem mengurangi atau memperbesar penyesuaian atau kegiatan. 2.1.2 Informasi Berikut akan disampaikan pengertian informasi dari berbagai sumber. a. Menurut Gordon B. Davis, dalam bukunya management informations systems : conceptual foundations, structures, and development menyebut informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata berupa nilai yang dapat dipahami di dalam keputusan sekarang maupun masa depan. b. Menurut Barry E. Cushing, dalam bukunya accounting information system and business organization dikatakan bahwa informasi merupakan sesuatu yang menunjukkan hasil pengolahan data yang diorganisasi dan berguna kepada orang yang menerimanya. c. Menurut Robert N. Anthony dan John Dearden, dalam bukunya management control systems, menyebut informasi sebagai suatu kenyataan, data, item yang menambah pengetahuan bagi penggunanya. d. Menurut Steven H. Moscove dan Mark G. Simkin, dalam bukunya accounting informations systems : concepts and practice mengatakan

15

informasi sebagai kenyataan atau bentuk-bentuk yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan bisnis. Dari keempat pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan, contoh : hubungan data dan informasi. Istilah data dan informasi sering saling tertukar dalam

pemakaiannya, tetapi ada perbedaan mendasar yaitu bahwa data adalah bahan baku yang diolah untuk dijadikan informasi, sedangkan informasi pada umumnya dihubungkan dengan pengambilan keputusan. Oleh karena itu, informasi dapat dianggap memiliki tingkat lebih tinggi dan aktif dibandingkan dengan data. 2.1.2.1 Siklus Informasi Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat berceritera banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah menjadi suatu model untuk dihasilkan informasi. Pengolahan data menjadi suatu informasi dapat digambarkan sebagai sebuah siklus yang

berkesinambungan seperti pada gambar 2.2:

16

Gambar 2.2 Siklus Informasi Secara sederhana dapat dikatakan bahwa data diolah menjadi suatu informasi, dan pada tahapan selanjutnya sebuah informasi akan menjadi data untuk terciptanya informasi yang lain, pada gambar 2.2 dapat dilihat bahwa pada awalnya data dimasukkan kedalam model yang pada umumnya memiliki urutan proses tertentu dan pasti, setelah diproses akan dihasilkan informasi tertentu yang bermanfaat bagi penerima ( level management) sebagai dasar dalam membuat suatu keputusan atau melakukan tindakan tertentu. Dari keputusan atau tindakan tersebut akan menghasilkan atau diperoleh kejadian-kejadian tertentu yang akan digunakan kembali sebagai data yang nantinya akan dimasukkan ke dalam model (proses), begitu seterusnya sehingga tercipta sebuah siklus yang berkesinambungan.

2.1.2.2 Karakteristik Informasi

17

Setiap informasi memiliki beberapa karakteristik yang menunjukkan sifat dari informasi itu sendiri. Karakteristik-karakteristik informasi

tersebut antara lain adalah : 1. Benar atau salah, karakteristik tersebut berhubungan dengan sesuatu yang realita atau tidak dari sebuah informasi. 2. Baru, sebuah informasi dapat berarti sama sekali baru bagi penerimanya. 3. Tambahan, sebuah informasi dapat memperbaharui atau memberikan nilai tambah pada informasi yang telah ada. 4. Korektif, sebuah informasi dapat menjadi bahan koreksi bagi informasi sebelumnya, salah atau palsu. 5. Penegas, informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada, hal ini masih berguna karena dapat meningkatkan persepsi penerima atas kebenaran informasi tersebut. 2.1.2.3 Nilai Informasi Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari 2 hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk

18

beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan. Lebih lanjut sebagian besar informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai effectiveness dan cost benefit. 2.1.2.4 Kualitas Informasi Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari 3 hal yaitu: 1. Informasi harus akurat (accurate), berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut. Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain: a. Kelengkapan Informasi Informasi yang lengkap, berarti bahwa informasi yang dihasilkan terdiri dari satu kesatuan informasi yang menyeluruh dan mencakup berbagai hal yang terkait didalamnya. Karena apabila informasi

19

yang dihasilkan sebagian tentunya akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara

keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik. b. Kebenaran Informasi Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut. Sebagai contoh, jika sebuah informasi menunjukkan total nilai gaji yang harus dibayarkan pada seseorang pegawai, maka informasi tersebut haruslah sudah benar dan memuat perhitunganperhitungan matematis yang ada diprosesnya seperti perhitungan tunjangan, perhitungan potongan dan sebagainya. c. Keamanan Informasi Keamanan sebuah informasi, tergambar dari jawaban atas pertanyaan sebuah informasi harus aman, dalam arti hanya diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan saja sesuai dengan sifat dan tujuan dari informasi tersebut. 2. Tepat pada waktunya (timeliness), berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka

20

dapat berakibat fatal untuk organisasi. Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimnya. 3. Relevan (relevance), berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi relevan untuk akuntan. Selain beberapa komponen tersebut, beberapa ahli juga

menambahkan beberapa hal yang ikut menentukan kualitas dari sebuah informasi, komponen-komponen tambahan tersebut yaitu: 1. Ekonomis (economy), bahwa factor ekonomis dari sebuah informasi juga akan ikut menentukan kualitasnya. Hal tersebut diukur dari seberapa besar sumber daya yang diperlukan untuk mentransformasikan informasi menjadi komponen yang berperan dalam pemecahan suatu masalah.

21

2. Efesiensi (efficiency), informasi akan memiliki kualitas yang baik jika informasi tersebut memiliki efesiensi, yang berarti bahwa informasi tersebut tepat guna bagi pemakainya. 3. Dapat dipercaya (reliability). 2.1.2.5Usia Informasi Usia sebuah informasi berhubungan dengan waktu digunakannya informasi yang terkandung dalam sebuah laporan, sebagai contoh, laporan yang bersifat periodik akan lebih jelas menggambarkan usianya, seperti laporan operasi bulanan, laporan posisi keuangan pada akhir sebuah periode dan lain-lain. 2.1.3 Sistem Informasi Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan

sehari-hari dalam pengambilan keputusan. Informasi itu sendiri diperoleh dari sistem informasi (Information System). Sistem informasi adalah sistem buatan manusia yang berisi himpunan yang terintegrasi dari komponen-komponen manual dan komponen-komponen terkomputerisasi yang bertujuan untuk

mengumpulkan data, menyimpan data dan menghasilkan informasi untuk pemakai.

22

Dari definisi di atas dapat dijelaskan bahwa suatu sistem informasi harus mampu mengumpulkan, menganalisa, mengolah dan menyajikan data yang diperoleh menjadi informasi yang berguna, bermanfaat dan mendukung fungsi-fungsi sistem yang ada. Menurut Robert A. Leitc dan K. Rescoe Davis, Sistem Informasi didefinisikan sebagai berikut : Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan informasi harian, mendukung operasi, bersifat material dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporanlaporan yang

diperlukan. (Prof. Dr. Jogiyanto. HM, MBA., Akt.) John Burch dan Gary Grudnitski yang dikutip Prof. Dr. Jogiyanto. HM, MBA., Akt. (1992), menyatakan komponen-komponen sistem informasi yang disebut sebagai blok bangunan. Blok bangunan tersebut terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. a. Blok masukan merupakan metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-okumen dasar. b. Blok model adalah kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang digunakan untuk memanipulasi masukan dan basis data.

23

c. Blok keluaran merupakan informasi berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkat manajemen dan pemakai. d. Blok teknologi merupakan alat dalam sistem informasi untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,

menghasilkan dan mengirim keluaran, dan membantu mengendalikan sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian yaitu hardware, software, dan brainware. e. Blok basis data adalah kumpulan dari data-data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya yang tersimpan dalam hardware dan dijalankan dengan supaya software. informasi Pengorganisasian berkualitas dan basis data

dimaksudkan

kapasitas

penyimpanannya efisien. Untuk mengakses dan memanipulasi basis data digunakan perangkat lunak yang disebut Database Management System (DBMS). f. Blok kendali dibangun untuk mengatasi atau mengendalikan hal-hal yang dapat merusak sistem, (Prof. Dr. Jogiyanto. HM, MBA., Akt. 1992).

24

2.1.3.1 Fungsi Sistem Informasi 1. Area fungsional utama dari bisnis yang penting dalam keberhasilan bisnis, seperti fungsi akuntansi, keuangan, manajemen operasional, pemasaran, dan manajemen sumber daya manusia. 2. Kontributor penting dalam efesiensi operasional, produktivitas dan moral pegawai, serta karyawan dan kepuasan pelanggan. 3. Sumber utama informasi dan dukungan yang dibutuhkan untuk menyebarluaskan pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer dan praktisi bisnis. 4. Bahan yang sangat penting dalam mengembangkan produk dan jasa yang kompetitif, yang memberikan organisasi kelebihan strategis dalam pasar global. 5. Peluang berkarier yang dinamis, memuaskan, serta menantang bagi jutaan pria dan wanita. 6. Komponen penting dari sumber daya, infrastruktur, dan kemampuan perusahaan bisnis yang membentuk jaringan.

25

2.1.3.2 Komponen Sistem Informasi John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu : 1. Blok masukan (input block), input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar. 2. Blok model (input block), blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. 3. Blok keluaran (output block), produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. 4. Blok teknologi (technology block), teknologi merupakan kotak alat (tool box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,

26

menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem scara keseluruhan. 5. Blok basis data (database block), basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. 6. Blok kendali (controls block), banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri,

kesalahan-kesalahan, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat cepat langsung diatasi. 2.1.4 Penjualan Menurut Joel G. Sigel dan K. Shim yang diterjemahkan oleh Moh. Kurdi, Penjualan adalah penerimaan yang diperoleh dari pengiriman barang dagangan atau dari penyerahan pelayanan dalam bursa sebagai barang pertimbangan. Penjualan barang dagang oleh sebuah perusahaan dagang biasanya cukup besar dibandingkan jenis transaksi lainnya. Dalam

27

menjual barang dagangannya perusahaan dapat menerapkan 3 (tiga) metode penjualan yang sering dikenal yaitu penjualan tunai, penjualan kredit, dan penjualan konsinyasi. 2.1.5 Barang Barang adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, baik bergerak maupun tidak bergerak, dapat dihabiskan maupun tidak dapat dihabiskan, yang dapat untuk diperdagangkan, dipakai, dipergunakan, atau dimanfaatkan oleh konsumen. Barang atau komoditas dalam pengertian ekonomi adalah suatu objek atau jasa yang memiliki nilai. Nilai suatu barang akan ditentukan karena barang itu mempunyai kemampuan untuk dapat memenuhi kebutuhan. Dalam makro ekonomi dan akuntansi, suatu barang sering dilawankan dengan suatu jasa. Barang didefenisikan sebagai suatu produk fisik (berwujud, tangible) yang dapat diberikan pada seorang pembeli dan melibatkan perpindahan kepemilikan dari penjual ke pelanggan, kebalikan dengan suatu jasa (tak berwujud, ingtangible). Istilah komoditas sering digunakan dalam mikro ekonomi untuk membedakan barang dan jasa.

28

2.2 Profil Perusahaan 2.2.1 Tinjauan Perusahaan CV. Tirza Anugrah Medan berdiri pada tanggal 23 Juli 1965 adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang penjualan dan distributor ban swallow. CV. Tirza Anugrah Medan melakukan pemasaran ban swallow diwilayah Medan dan sekitarnya. 2.2.2 Visi dan Misi a. Visi 1. Menjadi CV yang memproduksi ban nomor 1 (satu) di wilayah Medan dan sekitarnya. 2. Menjadi CV yang memberikan pelayanan yang memuaskan bagi konsumennya. b. Misi 1. Meningkatkan hasil produksi ban swallow agar dapat memenuhi semua permintaan konsumen 2. Memberikan harga yang bersaing di pasaran kepada konsumen 3. Memberikan kenyamanan bagi para konsumen dalam pemakaian ban swallow tersebut. 2.2.3 Struktur Organisasi

29

CV. Tirza Anugrah Medan mempunyai struktur organisasi yang dapat dilihat pada gambar 2.3.

Gambar 2.3 Struktur organisasi CV. Tirza Anugrah Medan Dari struktur organisasi tersebut akan dijelaskan mengenai tugastugas dan kewajiban pada bagian-bagian yang berhubungan dengan judul yang diambil oleh penulis. 2.2.4 Deskripsi Kerja Jobs descriptions atau tugas merupakan suatu rincian yang menunjukan posisi, tanggung jawab, wewenang, fungsi, dan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh seorang personil di dalam suatu organisasi deskripsi tugas perlu dibuat supaya masing-masing personil mengerti kedudukanya di dalam organisasi tersebut berikut tugas dari masing-masing

30

bagian yang terlibat dalam sistem informasi penjualan barang di CV. Tirza Anugrah Medan. 1. Direktur Utama Direktur utama sebagai pemimpin perusahaan bertanggung jawab penuh pada perusahaan dengan uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab sebagai : a. Memimpin dan mengendalikan kegiatan dan jalannya perusahaan. b. Menetapkan dan menyelenggarakan kebijakan serta strategi perusahaan. c. Memajukan, meningkatkan dan mempertahankan kinerja serta mengelola kekayaan perusahaan. d. Mengadakan dan memimpin rapat. e. Mengawasi pelaksanaan tugas perusahaan 2. Sekretaris Bertanggung jawab kepada personalia dengan uraian tugas dan wewenang serta tanggung jawab sebagai berikut : a. Membantu personalia dalam melaksanakan tugas. b. Melaksanakan koordinasi dengan divisi lain yang berhubungan dengan tugasnya. c. Menyampaikan informasi dan menjelaskan tentang perkembangan perusahaan dengan masyarakat.

31

d. Melakukan analisa dan menyusun laporan dan menyampaikan kepada direktur utama. 3. Marketing a. Membuat laporan penjualan. b. Memberikan masukan yang berkaitan dengan peningkatan penjualan dan pendistribusian produk, lingkungan kerja, serta sistem dan prosedur yang berlaku. c. Mengarsipkan form-form yang telah ditetapkan. 4. Kepala Gudang a. Memeriksa barang-barang yang ada di gudang. b. Membuat laporan stok barang yang ada di gudang. c. Mengecek barang-barang yang ada di gudang apakah masih ada atau barang tersebut kosong. 5. Operasional Bertugas melakukan semua perintah atasan dalam perihal penjualan dan jenis-jenis barang ban swallow yang akan dijual kepada pelanggan.

32

Anda mungkin juga menyukai