Anda di halaman 1dari 10

KONSEP SISTEM

SISTEM INFORMASI MANAGEMENT

Kelompok 1:

NADIA DEFAGA – 2061101001

FUJI HIDAYAT – 2061101044

ELMI YADI – 2061101119

FAHMI IQBAL FIRMANANDA - 2061101146

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN


UNIVERSITAS LANCANG KUNING
PEKANBARU
2020
KONSEP SISTEM

Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) adalah suatu kesatuan yang
terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi
atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu entitas yang berinteraksi.

Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu
wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan
suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga
membentuk suatu negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada
dinegara tersebut. Kata "sistem" banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum
diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula,
sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian umum menurut beberapa ahli bahwa definisi
sistem adalah merupakan sekelompok elemen yang terintegrasi dan bekerja sama untuk mencapai
suatu tujuan. Jadi yang dimaksud dengan sistem bisa berbentuk apa saja dan berada dimana saja. Sistem
adalah kumpulan / group / komponen apapun baik phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan
bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.

Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan system, yaitu yang menenkankan pada
prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan system yang lebih
menekankan pada prosedur mendefinisikan system sebagai berikut ini :

“Suatu Sistem adalah suatu jaringan kerja dari procedure-prosedure yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran
yang tertentu”

Pendekatan system yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan system
sebagai berikut ini :

“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Kedua kelompok definisi tersebut adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda adalah cara
pendekatannya. Pendekatan system yang merupakan kumpulan elemen-elemen atau komponen-
komponen atau susbsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih luas. Definisi ini lebih banyak
diterima, karena kenyataanya suatu system dapat terdiri dari beberapa subsistem atau system bagian..
Sebagai missal, system akuntansi dapat terdiri dari beberapa subsistem-subsistem, yaitu subsistem
akuntansi penjualan, subsistem akuntansi pembelian, subsistem akuntansi penggajian, subsistem
akuntansi biaya dan lain sebagainya.

Dengan diketahuinya suatu sistem maka perlu diketahui pula batasan – batasan dengan terbentuknya
sistem tersebut. Batasan Sistem yaitu suatu batasan / kondisi yang memisahkan antara sistem dengan
sekitarnya. Sehingga terbentuk suatu wilayah yang berada di sekitar sitem itu sendiri yaitu yang
dinamakan Sub-sistem dan Supra sistem.

a. Apa itu Subsistem?

Subsistem merupakan komponen atau bagian dari suatu system, subsistem ini bisa phisik ataupun
abstrak. Subsistem sebenarnya hanyalah sistem di dalam suatu sistem, ini berarti bahwa sistem berada
pada lebih dari satu tingkat. Pemisalan lainnya, mobil adalah suatu system yang terdiri dari system-
sistem bawahan seperti system mesin, system badan mobil dan system rangka. Masing-masing system
ini terdiri dari system tingkat yang lebih rendah lagi.

b. Apa itu Supersistem?

Walaupun istilah supersistem jarang digunakan, system seperti ini ada. Jika suatu system adalah bagian
dari system yang lebih besar, system yang lebih besar itu adalah supersistem.

Dari definisi dan penjelasan diatas dapatlah diambil kesimpulan, suatu system terdiri dari elemen yang
bisa berbentuk individu atau bagian-bagian yang terpisah, kemudian berinteraksi satu sama lain untuk
mencapai tujuan.

2. Karakteristik Sistem / Elemen Sistem

a. Memiliki komponen ;

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu
kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau
subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu
fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai
suatu sistem yang lebih besar yang disebut supra sistem, misalnya suatu perusahaan dapat disebut
dengan suatu sistem dan industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra
sistem. Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai
subsistem. Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi
adalah subsistemnya.

b. Batas sistem (boundary);

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau
dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu
kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
c. Lingkungan luar sistem (environment);

Lingkungan luar sistem adalah segala sesuatu di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi
sistem.

d. Penghubung sistem (interface);

Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.

e. Masukan sistem (input);

Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan
(maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang
dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk
didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintanance input
yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi
informasi.

f. Keluaran sistem (Output);

Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem.

g. Pengolah sistem (Process);

Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.

h. Sasaran sistem;

Setiap sistem yang dibuat harus mempunyai sasaran atau tujuan yang akan dicapai. Kalau sistem tidak
mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

3. Klasifikasi Sistem :

a. Sistem abstrak: sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik (sistem
teologia)

b. Sistem fisik: merupakan sistem yang ada secara fisik (sistem komputer, sistem akuntansi, sistem
produksi dll.)

c. Sistem alamiah: sistem yang terjadi melalui proses alam. (sistem matahari, sistem luar angkasa, sistem
reproduksi dll.

d. Sistem buatan manusia: sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan
interaksi manusia dengan mesin disebut human-machine system (contoh: sistem informasi)
e. Sistem Tertentu (deterministic system): beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi.
Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan
(contoh ; sistem komputer)

f. Sistem tak tentu (probabilistic system): sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi
karena mengandung unsur probabilitas.

g. Sistem tertutup (close system): sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan sistem
luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara
teoritis sistem tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada
hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).

h. Sistem terbuka (open system): sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan
luarnya.

i. Sistem sederhana dan Sistem kompleks

4. Tingkatan Sistem Informasi

Beberapa jenis TI yang dikembangkan berdasarkan lini manajerial, memiliki fungsi dan manfaat bagi tiap
tingkatan manajerial. Adapun tingkatan SI tersebut adalah :

a. Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Sytems-TPS) TPS merupakan hasil


perkembangan dari pembentukan kantor elektronik, dimana sebagian dari pekerjaan rutin diotomatisasi
termasuk untuk pemrosesan transaksi. Pada TPS, data yang dimasukkan merupakan data-data transaksi
yang terjadi.

b. Sistem Informasi Manajemen (SIM). SIM adalah sebuah kelengkapan pengelolaan dari proses-proses
yang menyediakan informasi untuk manajer guna mendukung operasi-operasi dan pembuatan
keputusan dalam sebuah organisasi.Pada SIM, masukan yang diberikan berupa data transaksi yang telah
diproses, beberapa data yang asli, model-model pengolahan data.Kemudian data-data tersebut akan
diproses. Proses yang terjadi berupa pembuatan laporan-laporan yang ringkas, keputusan-keputusan
yang rutin dan jawaban dari query yang diberikan.

c. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan peningkatan dari SIM dengan penyediaan prosedur-
prosedur khusus dan pemodelan yang unik yang akan membantu manajer dalam memperoleh
alternative keputusan.

d. Sistem Informasi e-Business dibangun untuk menjawab tantangan pengintegrasian data dan informasi
dari proses bisnis berbasis internet. Lebih spesifik dikenal juga yang disebut dengan sistem terotomasi
yang merupakan bagian dari sistem buatan manusia dan berinteraksi dengan kontrol oleh satu atau
lebih komputer sebagai bagian dari sistem yang digunakan dalam masyarakat modern.
Sistem terotomasi mempunyai sejumlah komponen yaitu :

- Perangkat keras (CPU, disk, printer, tape).

- Perangkat lunak (sistem operasi, sistem database, program pengontrol komunikasi,program aplikasi).

- Personil (yang mengoperasikan sistem, menyediakan masukan, mengkonsumsi keluaran dan


melakukan aktivitas manual yang mendukung sistem).

- Data (yang harus tersimpan dalam sistem selama jangka waktu tertentu).

- Prosedur (instruksi dan kebijakan untuk mengoperasikan sistem).

Sistem terotomasi terbagi dalam sejumlah katagori antara lain :

- On-line systems. Sistem on-line adalah sistem yang menerima langsung input pada area dimana input
tersebut direkam dan menghasilkan output yang dapat berupa hasil komputasi pada area dimana
mereka dibutuhkan. Area sendiri dapat dipisah-pisah dalam skala, misalnya ratusan kilometer. Biasanya
digunakan bagi reservasi angkutan udara, reservasi kereta api, perbankan dll.

- Real-time systems. Sistem real-time adalah mekanisme pengontrolan, perekaman data, pemrosesan
yang sangat cepat sehinga output yang dihasilkan dapat diterima dalam waktu yang relatif sama.
Perbedaan dengan sistem on-line adalah satuan waktu yang digunakan real-time biasanya seperseratus
atau seperseribu detik sedangkan on-line masih dalam skala detik atau bahkan kadang beberapa menit.
Perbedaan lainnya, on-line biasanya hanya berinteraksi dengan pemakai, sedangkan real-time
berinteraksi langsung dengan pemakai dan lingkungan yang dipetakan.

- Decision support system + strategic planning system. Sistem yang memproses transaksi organisasi
secara harian dan membantu para manajer mengambil keputusan, mengevaluasi dan menganalisa
tujuan organisasi. Digunakan untuk sistem penggajian, sistem pemesanan, sistem akuntansi dan sistem
produksi. Biasanya berbentuk paket statistik, paket pemasaran dll. Sistem ini tidak hanya merekam dan
menampilkan data tetapi juga fungsi-fungsi matematik, data analisa statistik dan menampilkan informasi
dalam bentuk grafik (tabel, chart) sebagaimana laporan konvensional.

- Knowledge-based system. Program komputer yang dibuat mendekati kemampuan dan pengetahuan
seorang pakar. Umumnya menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak khusus seperti LISP dan
PROLOG.

5. Pelaku sistem

Pelaku sistem terdiri dari 7 kelompok :

a. Pemakai:

Pada umumnya ada 3 jenis pemakai, yaitu operasional, pengawas dan eksekutif.

b. Manajemen:
Umumnya terdiri dari 3 jenis manajemen, yaitu manajemen pemakai yang bertugas menangani
pemakaian dimana sistem baru diterapkan, manajemen sistem yang terlibat dalam pengembangan
sistem itu sendiri dan manajemen umum yang terlibat dalam strategi perencanaan sistem dan sistem
pendukung pengambilan keputusan. Kelompok manajemen biasanya terlibat dengan keputusan yang
berhubungan dengan orang, waktu dan uang, misalnya “sistem tersebut harus mampu melakukan fungsi
x,y,z, selain itu harus dikembangkan dalam waktu enam bulan dengan melibatkan programmer dari
departemen w, dengan biaya sebesar x”.

c. Pemeriksa:

Ukuran dan kerumitan sistem yang dikerjakan dan bentuk alami organisasi dimana sistem tersebut
diimplementasikan dapat menentukan kesimpulan perlu tidaknya pemeriksa. Pemeriksa biasanya
menentukan segala sesuatunya berdasarkan ukuran-ukuran standar yang dikembangkan pada banyak
perusahaan sejenis.

d. Penganalisa sistem:

Fungsi-fungsinya antara lain sebagai berikut :

- Arkeolog: yaitu yang menelusuri bagaimana sebenarnya sistem lama berjalan, bagaimana sistem
tersebut dijalankan dan segala hal yang menyangkut sistem lama.

- Inovator: yaitu yang membantu mengembangkan dan membuka wawasan pemakai bagi kemungkinan-
kemungkinan lain.

- Mediator: yaitu yang menjalankan fungsi komunikasi dari semua level, antara lain pemakai, manajer,
programmer, pemeriksa dan pelaku sistem yang lainnya yang mungkin belum punya sikap dan cara
pandang yang sama.

- Pimpinan proyek: Penganalisa sistem haruslah personil yang lebih berpengalaman dari programmer
atau desainer. Selain itu mengingat penganalisa sistem umumnya ditetapkan terlebih dahulu dalam
suatu pekerjaan sebelum yang lain bekerja, adalah hal yang wajar jika penanggung jawab pekerjaan
menjadi porsi penganalisa sistem.

e. Pendesain sistem:

Pendesain sistem menerima hasil penganalisa sistem berupa kebutuhan pemakai yang tidak berorientasi
pada teknologi tertentu, yang kemudian ditransformasikan ke desain arsitektur tingkat tinggi dan dapat
diformulasikan oleh programmer.

f. Programmer:

Mengerjakan dalam bentuk program dari hasil desain yang telah diterima dari pendesain.

g. Personel pengoperasian:
Bertugas dan bertanggungjawab di pusat komputer misalnya jaringan, keamanan perangkat keras,
keamanan perangkat lunak, pencetakan dan backup. Pelaku ini mungkin tidak diperlukan bila sistem
yang berjalan tidak besar dan tidak membutuhkan klasifikasi khusus untuk menjalankan sistem.

6. Hal mendasar dalam pengembangan sistem

Penganalisa sistem merupakan bagian dari tim yang berfungsi mengembangkan sistem yang memiliki
daya guna tinggi dan memenuhi kebutuhan pemakai akhir. Pengembangan ini dipengaruhi sejumlah
hal,yaitu :

a. Produktifitas, saat ini dibutuhkan sistem yang lebih banyak, lebih bagus dan lebih cepat. Hal ini
membutuhkan lebih banyak programmer dan penganalisa sistem yang berkualitas, kondisi kerja ekstra,
kemampuan pemakai untuk mengambangkan sendiri, bahasa pemrograman yang lebih baik, perawatan
sistem yang lebih baik (umumnya 50 % sampai 70 % sumber daya digunakan untuk perawatan sistem),
disiplin teknis pemakaian perangkat lunak dan perangkat pengembangan sistem yang terotomasi.

b. Realibilitas, waktu yang dihabiskan untuk testing sistem secara umum menghabiskan 50% dari waktu
total pengembangan sistem. Dalam kurun waktu 30 tahun sejumlah sistem yang digunakan di berbagai
perusahaan mengalami kesalahan dan ironisnya sangat tidak mudah untuk mengubahnya. Jika terjadi
kesalahan, ada dua cara yang bisa dilakukan, yaitu melakukan pelacakan sumber kesalahan dan harus
menemukan cara untuk mengoreksi kesalahan tersebut dengan mengganti program, menghilangkan
sejumlah statement lama atau menambahkan sejumlah statement baru.

c. Maintabilitas, perawatan mencakup ;

- modifikasi sistem sesuai perkembangan perangkat keras untuk meningkatkan kecepatan pemrosesan
(yang memegang peranan penting dalam pengoperasian sistem),

- modifikasi sistem sesuai perkembangan kebutuhan pemakai. Antara 50% sampai 80% pekerjaan yang
dilakukan pada kebanyakan pengembangan sistem dilakukan untuk revisi, modifikasi,
konversi,peningkatan dan pelacakan kesalahan.

Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Pengertian sistem informasi manajemen dituturkan oleh beberapa ahli seperti Bodnar dan Hopwood
(1993), Mc. Leod (1995), James A.F. Stoner (1996), Turban, Wetherbe, dan McLean (1999), dan lain
sebagainya. Namun meskipun setiap ahli mendefinisikan dengan cara berbeda, secara garis besar
mengarah pada maksud yang sama mengenai definisinya.

Sistem Informasi Manajemen merupakan suatu kumpulan hardware (perangkat keras) dan juga
software (perangkat lunak) yang dirancang agar dapat mentransformasi data ke dalam bentuk informasi
digital yang berguna dalam melakukan perencanaan dan pengendalian .

Dengan adanya sistem ini, diharapkan sebuah perusahaan dapat mengantisipasi dan memahami
peluang ekonomis sistem informasi dalam menerapkan teknologi informasi baru. Sebuah perusahaan
juga akan dapat terbantu dalam menjamin kualitas dan keterampilan sumber daya manusia dalam
memanfaatkannya.

Dengan adanya sistem ini juga, akses data yang telah disediakan secara akurat dan real time (tepat
waktu), perusahaan dapat mengembangkan perencanaan yang lebih maksimal dan efektif dalam
menganalisis pelaksanaan kebijakan program dan mengidentifikasi keperluan untuk mendukung sistem
informasi yang telah ada.

Fungsi Sistem Informasi Manajemen

Fungsi sistem ini pada awalnya hanya sekedar sebagai transformasi data. Namun, seiring perkembangan
teknologi, fungsinya terus berkembang. Berikut ini beberapa fungsi dari sistem informasi manajemen
tersebut:

•Berguna untuk memudahkan bagian manajemen melakukan perencanaan, pengawasan, dan


pengarahan kerja bagi semua departemen yang akan dikoordinasikan.

•Berguna untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pengolahan data dengan sajian data secara
akurat dan realtime.

•Berguna untuk meminimalisir biaya dan meningkatkan produktivitas suatu perusahaan.

•Berguna sebagai sarana untuk peningkatan SDM dengan ketersediaan unit kerja yang sistematis dan
terkoordinasi berbasis teknologi.

Tujuan Sistem Informasi Manajemen

Sistem ini memiliki peran penting dalam pelaksanaan dan perencanaan yang dilakukan oleh sebuah
perusahaan. Tujuannya antara lain:

•Menyediakan layanan informasi dalam perhitungan produk, harga pokok jasa, dan tujuan-tujuan lain
yang menjadi target manajemen.

•Menyediakan layanan yang dapat digunakan sebagai media pengendali, perencana, evaluasi, dan
sebagai sarana perbaikan yang berkelanjutan.

•Menyediakan informasi pendukung yang berguna untuk analisis data dan pengambilan keputusan bagi
suatu perusahaan.

•Memudahkan pekerjaan dan pengelolaan manajemen dalam suatu perusahaan.

Dari keempat tujuan tersebut menunjukkan bahwa seorang manajer dan pengguna lainnya dalam
sebuah perusahaan sangat membutuhkan sebuah media untuk dapat mengakses informasi akuntansi
manajemen dan juga mengetahui cara yang tepat untuk bisa menggunakannya. Informasi akuntansi
manajemen dapat membantu manajer dan pengguna lain dalam perusahaan untuk mengidentifikasi
suatu masalah, menyelesaikan suatu masalah, dan mengevaluasi kinerja yang sudah dilakukan
sebelumnya atau yang sedang berjalan.

Anda mungkin juga menyukai