OLEH :
KELOMPOK A
Data dapat sangat sederhana, tetapi data juga dapat sangat rumit. Oleh karena
itu, data perlu diolah melalui suatu model tertentu untuk menjadi informasi.
Informasi akan diterima oleh Pemakai dan Pemakai akan membuat suatu
keputusan dan tindakan, hal ini berarti akan menghasilkan tindakan yang lain dan
akan menghasilkan data baru yang lain. Data baru akan digunakan kembali oleh
Pemakai dan akan menjadi input, selanjutnya akan diolah kembali.
Demikian terus sehingga membentuk siklus yang menurut John Burch disebut
siklus informasi (information cycle) atau siklus pengolahan data. Data yang
memiliki nilai akan menghasilkan kualitas informasi.
Data yang berkualitas menurut Dr. Marseto Donosepoetro harus memenuhi 3
ketentuan, yakni
a. Ketelitian data (precesion) Ketelitian data dapat ditentukan oleh kecilnya
perbedaan jika observasi yang menghasilkan data itu diulangi atau sumber
data yang sama digunakan dalam observasi terhadap kasus yang sama.
b. Komparabilitas data (comparability) Data yang memiliki standarisasi yang
jelas dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga tidak menyulitkan dalam
mengambil suatu keputusan atau tidak menimbulkan keraguan.
c. Validitas data (validity) Data yang memiliki kegunaan yang tepat dengan
kebutuhan dari suatu tujuan yang ingin dicapai pemakai, sebab data yang
berkualitas belum tentu valid jika tidak menunjang tujuan pemakai.
Data dapat diklasifikasi menurut jenis, sifat, dan sumbernya. Menurut jenisnya
data dibagi menjadi dua, yakni data hitung dan data ukur. Jika dilihat dari segi
sifatnya dapat dibagi dua diklasifikasi, yakni data kualitatif dan data kuantitatif.
Dilihat dari sumbernya data dapat diklasifikasi menjadi data internal dan data
eksternal.
2. Kualitas informasi
Informasi ibarat darah yang mengalir dalam tubuh suatu organisasi sehingga
begitu penting posisinya, sebab dapat digunakan dalam proses pengambilan
keputusan dan berhubungan erat dengan nilai keputusan itu sendiri. Fungsi utama
dari informasi adalah menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian
pemakai informasi. Oleh karenanya kualitas informasi menjadi sangat penting.
Kualitas informasi akan sangat tergantung kepada 3 hal seperti yang dikemukakan
oleh Jogiyanto, yaitu sebagai berikut.
a. Informasi harus akurat Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan
tidak bias atau menyesatkan. Akurat berarti informasi harus jelas
mencerminkan maksudnya. Mengapa informasi itu harus akurat? Sebab
dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak
terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah dan merusak informasi
tersebut.
b. Informasi harus tepat pada waktunya Informasi yang dikirim atau diterima
tidak boleh terlambat diterima si penerima, sebab informasi yang usang
tidak akan mempunyai nilai lagi. Apalagi jika informasi tersebut
merupakan dasar untuk dijadikan dalam pengambilan keputusan. Jika
pengambilan keputusan terlambat maka berakibat fatal bagi suatu
organisasi. Perlu dipahami, mahalnya informasi dikarenakan harus
cepatnya didapat sehingga diperlukan teknologi informasi untuk mengolah
dan mengirimkannya.
c. Informasi harus relevan Informasi harus memiliki manfaat bagi
pemakainya dan relevansi informasi bagi setiap orang akan berbeda.
3. Nilai informasi
Pada umumnya, nilai informasi ditentukan oleh 2 hal, yaitu manfaat dan biaya
untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai jika manfaatnya lebih
efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Kegunaan informasi
adalah untuk mengurangi ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan
tentang keadaan. Namun, perlu dipahami bahwa informasi yang digunakan di
dalam suatu sistem informasi pada umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan
sehingga sulit untuk membandingkan suatu bagian informasi pada suatu masalah
tertentu dengan biaya untuk mendapatkannya sebab sebagian besar informasi
dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam manajemen. Pengukuran nilai
informasi pada umumnya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau
cost benefit. Menurut Tata Sutabri bahwa nilai informasi ini didasarkan kepada 10
sifat, yaitu
mudah diperoleh,
luas dan lengkap,
ketelitian,
kecocokan,
ketepatan waktu,
kejelasan,
keluwesan,
dapat dibuktikan,
tidak ada prasangka, dan
dapat diukur.
C. Karakteristik Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan salah satu komponen yang penting dalam sebuah
sistem di dalam suatu organisasi. Dengan adanya sistem informasi, maka user dapat
mengetahui informasi-informasi apa saja yang dimiliki oleh server host ataupun
database, dan dapat menggunakan informasi tersebut sesuai dengan kebutuhannya.
Pengertian sistem informasi sendiri adalah suatu sistem untuk proses informasi
secara luas, yang digunakan suatu komputer dan pengaaplikasiannya terhadap
teknologi lainnya yang saling terkait. Ada beberapa jenis dan juga tipe dari sistem
informasi. Berikut ini adalah beberapa jenis dan juga tipe dari sebuah sistem
informasi:
1. Sistem informasi manajemen
2. Sistem Informasi akuntansi
3. Sistem Informasi geofrafis
4. Sistem Informasi Bisnis
5. Sistem informasi eksekutif
6. Sistem Informasi keuangan
7. Dan masih banyak lagi
Kesemua jenis dari sistem informasi tersebut, memiliki tujuan dan juga fungsi
sistem informasi yang berbeda-beda, sesuai dengan bagaimana sistem tersebut dibuat,
diimplementasikan dan juga siapa saja user yang menggunakan sistem informasi
tesebut. Kemudian fungsi teknologi informasi dan komunikasi yang cukup
berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari sangatlah berguna seperti berkomuniksasi
dengan seseorang yang berjarak jauh dengan gedget yang dimiliki, misalnya melalui
komputer dengan chatting ataupun pada smartphone.
Dengan adanya sistem informasi, maka alur dan juga arus data menjadi lebih
mudah untuk dilakukan, yang mana hal ini akan membantu mempercepat dan juga
mempermudah sistem distribusi data dari host ataupun server menuju usernya,
sehingga setiap user dapat memanfaatkan informasi yang tersedia secara efektif.
Suatu sistem bisa dikatakan sebagai sebuah sistem informasi apabila memnuhi
karakteristik utama dari sebuah sistem informasi. Karakteristik utama ini
menunjukkan bahwa sebuah sistem memang benar-benar sebuah sistem yang dapat
memberikan arus informasi dari host menuj usernya. Berikut ini adalah beberapa
karakteristik yang dimiliki oleh sistem informasi:
1. Memiliki Komponen
Karakteristik pertama dari sebuah sistem informasi adalah memilki komponen.
Komponen ini merupakan bagian dari sebuah sistem interaksi, dimana keseluruhan
komponen tersebut saling berinteraksi satu sama lain. Setiap komponen atau yang bisa
juga disebut sebagai subsistem di dalam sebuah sistem informasi memiliki sifat untuk
menjalankan fungsi-fungsi tertentu di dalam sebuah sistem informasi. Jadi, apabila
subsitem atau komponen dari sistem informasi ini tidak dapat bekerja optimal, maka
keseluruhan sistem informasi yang diimplementasikan tidak akan dapat berjalan
secara optimal.
2. Memiliki Batasan atau Boundary
Karakteristik dari sebuah sistem informasi berikutnya adalah sebuah sistem
informasi haruslah memiliki sebuah batasan sistem atau yang dikenal dengan istilah
boundary. Batasan ini merupakan pembatas dari sebuah sistem informasi dengan
sistem informasi lainnya, yang membuat sistem informasi tersebut menjadi satu buah
kesatuan sistem informasi yang utuh, dan menunjukkan ruang lingkup yang dimilki
oleh sistem informasi tersebut. Jadi, dengan adanya boundary ini, seuah sistem
informasi tidak akan bekerja saling tumpang tindih satu sama lainnya, dan dapat
berfungsi sesuai dengan tugas dan juga perannya amsing-masing.
3. Memiliki Lingkungan Luar dari Sistem atau Environment
Karakteristik dari sistem informasi berikutnya adalah memilki lingkungan luar
dari sebuah siste, atau yang disebut dengan environment. Environment merupakan
keseluruhan sistem dan juga lingkungan yang berad di luar batasan atau boundary dari
sebuah sistem informasi. Sebuah sistem akan disebut sebagai sistem informasi,
apabila sistem tesebut memilki batasan atau boundary, dan juga memiliki lingkungan
luar yang berbatasan langsung dengan sistem informasi tersebut.
4. Memiliki Interface
Interface atau antar muka merupakan karakteristik berikutnya yang harus
dimilki oleh sebuah sistem informasi. Ya, suatu sistem akan dianggap sebagai sebuah
sistem informasi yang dapat dioperasikan dengan baik dan juga optimal apabila
sistem informasi tersebut memilki interface atau antar muka. Interface atau antarmuka
ini merupakan media yang digunakan untuk dapat menghubungkan sebuah komponen
atau subsistem yang terdapat pada sebuah sistem informasi.
Hal ini mengacu pada karakteristik pertama pada sebuah sistem informasi,
dimana sistem informasi memilki beberapa komponen dan juga subsistem yang
menjadi dasar terbentuknya suatu keseluruhan sistem. Keseluruhan komponen dan
juga subsitem tersebut di hubungkan dengan apa yang disebut denan interface.
Berarti, sudah jelas terlihat, apabila suatu sistem informasi tidak memiliki
interface, maka sistem tersebut tidaka akan dapat berjalan dengan optimal.
5. Memiliki Input atau Masukan Sistem
Karakteristik berikutnya dari sebuah sistem informasi adalah sistem input atau
masukan. Input system atau sistem masukan ini meruapakan jenis energy yang
digunakan untuk dimasukkan ke dalam suatu sistem. Masukan atau input ini terdiri
dari dua jenis, yaitu:
Maintenance input merupakan input yang berhubungan dengan perawatan
suatu sistem, dimana merupakan sebuah energy yang dimasukkan ke dalam sistem
informasi, agar sistem informasi tersebut bisa berjalan dengan baik dan optimal.
6. Memiliki Output atau Keluaran dari Sebuah Sistem
Output atau keluaran merupakan karakteristik dari sistem informasi yang
berikutnya. Output merupakan keluaran energy atau hasil yang diteruskan oleh input.
Hasil atau output ini bisa berupa tampilnya data dan juga informasi yang muncul pada
display user, yang berisi informasi. Dengan adanya output ini , maka setiap user yang
menggunakan sistem informasi dapat mengakses dan juga memanfaatkan layanan
informasi yang ditujukkan kepada dirinya, sehingga membuat sistem informasi dapat
bekerja dengan optimal dan bermanfaat.
7. Memiliki Pengolah dan Pemrosesan Sistem
Karakteristik berikutnya yang harus dimilki oleh sistem informasi adalah
sebuah pengolah data atau pemrosesan sistem. Pengolah data atau pemrosesan sistem
ini merupakan komponen atau bagian di dalam sebuah sistem informasi yang memilki
tugas utama untuk memproses input dari sebuah sistem informasi menadi keluaran
atau output dari sebuah sistem informasi.
Singkatnya, processing system ini membantu proses pengolahan data secara
keseluruhan yang ada did alam sebuah sistem informasi, lalu mentransmisikan hasil
dari pengolahan data tersebut menuju output yang dikeluarkan oleh sistem dan dapat
diakses oleh user.
8. Memiliki Sasaran dari Sistem
Karakteristik terakhir merupakan karakteristik yang mungkin paling penting
dari sebuah sistem informasi. Karakteristik tersebut adalah sasaran dari sistem. Ya,
sasaran dari sistem merupakan analisis berupa siapa saja yang akan menggunakan
sistem informasi ini. Tanpa adanya sasaran dari pembuatan sistem, maka sudah pasti
sebuah sistem informasi tidak akan bisa bermanfaat dan juga berguna. Misalnya
adalah, sebuah sistem informasi diimplementasikan untuk para auditor dan juga
akuntan. Maka jenis dari sistem informasi yang akan diimplementasikan dan juga
dikembangkan adalah jenis dari sistem informasi akuntasi, yang berisi data – data
keuangan suatu eprusahaan dan juga organisasi.
Effendy, Onong Uchjana. (1989). Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Mandar Maju.
Leod Jr., Raymod Mc. (1996). Sistem Informasi Manajemen. Jilid I. Jakarta: Bhuana Ilmu
Populer.