Anda di halaman 1dari 7

BAB III

ANALISIS SISTEM

A. Sejarah Perusahaan
Menjadi salah satu perusahaan tas terkemuka di Indonesia, kami telah berdiri
sejak beberapa tahun yang lalu dan telah menjelma menjadi salah satu perusahaan
yang bergerak di bidang produksi tas yang cukup diperhitungkan. Didukung oleh
tenaga kerja yang ahli di bidangnya masing-masing dengan berbagai disiplin ilmu
yang telah mereka peroleh, menghasilkan produk tas dengan kualitas yang tinggi
yang kami tawarkan untuk anda konsumen setia kami.
Produk tas yang kami produksi juga merupakan tas dengan kualitas terbaik
yang kami jual dengan harga yang terjangkau. Dasar yang menjadi pemikiran awal
kami mendirikan usaha pembuatan tas seperti ini adalah untuk menghadapi pasar
bebas yang sedang menjadi tren perdagangan di dunia bisnis belakangan ini. Untuk
itu kami mendirikan perusahaan tas yang selalu berkomitmen menghasilkan tas
berkualitas tinggi untuk anda.

B. Berdirinya Perusahaan
Usaha kami berawal dari industri rumahan yang berdiri pada tahun 1994, dan
sejak saat itu kami selalu mempunyai komitmen untuk selalu menghasilkan tas
dengan kualitas yang tinggi untuk anda konsumen utama produk tas kami. Kualitas
produksi selalu kami tingkatkan dan juga peningkatan sumber daya manusianya agar
selalu menghadirkan produk tas berkualitas tinggi untuk konsumen.
Dengan pengalaman yang kami miliki selama bertahun-tahun, kami CV. Ade
Kernia didirikan atas dasar pertimbangan dan perencanaan yang matang. Kami juga
memiliki organisasi yang teratur serta telah terkoordinasi dengan baik untuk
memberikan kepercayaan bagi anda sebagai konsumen kami.

12
Hingga sekarang, perusahaan yang kami dirikan ini telah menjadi perusahaan
dengan dasar hukum dan telah resmi menurut peraturan yang berkalu di negara
Indonesia.

C. Metode Pengumpulan Data


Dalam kegiatan penulisan laporan ini, penulis menggunakan metode penelitian
deskriptif analitis, yaitu metode mengumpulkan, menyajikan serta menganalisa data
sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas atas objek yang diteliti untuk
menarik kesimpulan. Cara yang digunakan penulis dalam pengumpulan data adalah:
1. Metode Wawancara (Interview)
Metode ini dilakukan dengan proses tanya jawab yang dilakukan penulis
kepada staff yang ada pada CV. Ade Kernia Ds. Kadugenep Kec. Petir Kab.
Serang Provinsi Banten guna mendapatkan informasi secara terperinci
mengenai kegiatan dan organisasi yang ada didalamnya.
2. Metode Observasi
Metode ini dilakukan dengan proses pengamatan langsung di CV. Ade
Kernia Ds. Kadugenep Kec. Petir Kab. Serang Provinsi Banten, pengamatan
langsung di gunakan guna mendapatkan informasi yang jelas mengenai
penggunaan sistem yang berjalan.
3. Metode Studi Pustaka
Metode ini dilakukan dengan mengumpulkan referensi-referensi yang ada
di perpustakaan dan literatur sumber tertulis lainnya sebagai bahan
pertimbangan untuk mendekati dan meneliti kebenaran antara teori dengan
praktik yang ada.

D. Pemodelan Sistem
D.1. Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) atau Diagram Aliran Data digunakan untuk
menggambarkan arus data didalam sistem secara terstruktur dan jelas
maenggambarkan arus data dari suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang
13
akan di kembangkan secara logika, tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik
dimana data tersebut mengalir atau lingkukang fisik tersebut akan disimpan. DFD
juga dapat merupakan dokumentasi dari sistem yang baik. Dengan adanya Data Flow
Diagram akan mempermudah dalam melakukan analisa sistem, sehingga pada
akhirnya hasil dari pengembangan software dapat dilihat apakah sudah sesuai dengan
yang diharapkan atau belum. DFD terdiri atas beberapa level yaitu context diagram,
level 0, dan level 1. Pada dasarna Data Flow Diagram (DFD) merupakan perangkat
yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang tersrukur. DFD
menggambarkan seluruh kegiatan yang terdapat pada sistem secara jelas. Berikut ini
aalah DFD beserta penjelasannya :
1. Context Diagram
Context diagram merupakan gambaran menyeluruh dari Data Flow
Diagram (DFD). Didalam Context Diadram Terdapat 3 (tiga) external
entity,yaitu : manager, staff gudang, dan Bagian pengadaan. Dalam hal ini
bagian pengadaan akan menerima laporan barang masuk dan manager
menerima laporan.
NPB Gudang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar dibawah ini :

Data pengadaan
Bag.
Data Bahan Staff Gudang Data Pimpinan Manager
pengadaan
Data Produksi

Data Pengadaan Info Produksi


Data Bahan
Data Produksi
Info Pimpinan

3.1 Gambar Data Flow Diagram

14
2. Level 0
Penurunan proses dari context diagram sistem informasi persediaan
barang ke DFD level 0 terbagi menjadi tiga proses, yaitu proses transaksi
permintaan barang, transaksi penerimaan barang, dan transaksi pengeluaran
barang, serta semua database yang ada pada sistem ini. Pada dasarnya
penurunan proses ini akan lebih ditujukan kearah proses selsnjutnya yaitu sub-
sub proses. Seperti yang terlihat pada Gambar dibawah ini :

15
Gambar DFD Level 0

E. Analisis Proses Sistem Berjalan


Analisis sistem sedang berjalan membahas mengenai analisis sistem informasi
perancangan persediaan barang yang bertujuan untuk mendorong penelolaan barang
untuk efesisensi waktu dan mempermudah dalam proses pengelolaan barang dan
penyebarluasan informasi, karena dengan adanya sistem ini sekarang cukup tinggal
membuka Aplikasi berbasis Web yang telah disediakan lalu menggunakanya cukup
dengan mengupload atau menginput data form yang telah disediakan lalu dengan klik
kirim maka proses penyimpanan data barang masuk dan keluar sudah biasa dilakukan
serta dapat mengakses informasi publik dan memanfaatkanya dengan baik.
E.1. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan
1) Prosedur sistem pengelolaan persediaan baran antara lain :
Permintaan Barang dimulai dari bagian gudang yang menyerahkan
Nota Permintaan Barang (NPB) permintaan barang ke bagian Manager guna
untuk mendapatkan persetujuan. Kemudian dari NPB tersebut akan
diberikan kepada bagian pengadaan agar segera dapat diproses ke tahap
membuat Purchase Order (PO). Setelah itu akan dicetak 2 rangkap laporan
PO, satu disimpan dan diberikan kepada bagian gudang.
2) Penerimaan Barang dimulai dari memasukkan laporan PO, kemudian sistem
akan mencatat transaksi di database barang masuk. Jika ada ketidaksesuaian
barang, maka akan dicetak surat penolakan yang akan diberikan ke supplier.
Kemudian dari data barang masuk tersebut akan langsung mengubah stok
database barang dan juga mencetak laporan barang masuk.
3) Pengeluaran Barang dimulai dari bagian gudang mnerima laporan SIP yang
kemudian dimasukkan ke komputer. Sebelum data barang disimpan ke
database barang keluar, dilakukan pengecekan dulu ke database barang
apakah barang tersedia. Apabila barang tersedia transaksi barang akan
disimpan di database barang keluar sekaligus mengubah stok barang di
database barang. Dari database barang keluar dapat dicetak laporan barang
16
keluar.

F. Identitas Kebutuhan
Berdasarkan Analisa yang sudah dilakukan penulis maka dibutuhkanya pengembang sistem
untuk media cetak agar dapat membackup data-data penting dan menyajikan pendapat
narasumber secara langsung dan biasanya media cetak terdapat dalam bentuk koran,
majalah,danbuku. .

17
18

Anda mungkin juga menyukai