Anda di halaman 1dari 19

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang kian pesat menjadi

salah satu peran yang membuat perusahaan mampu bersaing dalam roda bisnis

perekenomian. Arus pertumbuhan yang semakin pesat tidak mampu terbendung lagi

hingga mendorong terciptanya paradigma semua pihak dalam proses pemanfaatan

sistem. Sejatinya kemajuan teknologi sudah dijadikan solusi untuk memenuhi

kebutuhan hidup yang lebih baik, lebih nyaman dan praktis.

Kecanggihan teknologi informasi dimanfaatkan perusahaan bukan semata-

mata untuk mempercepat proses pekerjaan saja, melainkan juga untuk

meningkatkan daya saing dalam mendorong roda bisnis dan perekonomian yang

semakin cepat pula. Tidak hanya digunakan untuk proses otomatisasi dalam

pengolahan informasi dan data saja, teknologi telah berperan mempengaruhi

model bisnis perusahaan menjadi lebih modern dan berdaya saing hebat demi

meningkatkan kualitas, pencitraan positif, profesionalitas, serta memperluas

jangkauan bisnis.

2.1.1. Pengertian Sistem

Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau

himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisir, saling

berinteraksi, saling ketergantungan satu sama lainnya dan terpadu. Sistem juga
merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau

subsistem yang berinteraksi untuk mencapai tujuan.

Menurut Fitzgrald, et,al dalam Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini

(2011:01) mendefinisikan “Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-

prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan

suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.”

Menurut Sutabri (2012:22) mendefinisikan “Sistem adalah suatu bentuk

integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya, karena sistem

memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada dalam

sistem tersebut.”

Menurut Hall dalam Dr. Mardi (2009:01) mendefinisikan “Sistem adalah

sekelompok, dua atau lebih komponen yang saling berkaitan yang bersatu untuk

mencapai tujuan yang sama.”

Sedangkan menurut penulis, sistem adalah suatu perangkat unsur-unsur

yang saling berhubungan secara bersama-sama mencapai tujuan yang sama.

Konsep sebuah sistem secara umum biasanya terdiri dari masukan (Input),

proses (Process), dan keluaran (Output), selain itu juga sistem memiliki

karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang membedakan bahwa hal tersebut bisa

dikatakan sebagai suatu sistem.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Karakteristik Sistem menurut Sutabri (2012:20) terdiri dari :

1. Komponen Sistem (System Component)


Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponenyang saling berinteraksi, artinya

saling bersama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem

tersebut dapat bersama suatu bentuk subsistem.

2. Batasan Sistem (System Boundary)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yag membatasi antara sistem dengan

yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini

memungkinkan sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat

dipisahkan.

3. Lingkungan Luar Sistem (System Environment)

Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang

membuat operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan

luar sistem bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem

tersebut demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara.

4. Penghubung sistem (System Interface)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut

penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-

sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain.

5. Masukkan sistem (System Input)

Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukkan sistem, yang

dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).

6. Keluaran Sistem (System Output)

Hasil energi yang diolah dan diklasifikasika menjadi keluaran yang yang

berguna.

7. Pengolah Sistem (System Process)


Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan

menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem (System Objective)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat

deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem

tidak ada gunanya.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Dalam hal ini sistem dapat di klasifikasikan menurut Sutabri (2012:22)

sebagai berikut :

1. Sistem Abstrak (Abstrack System) dan Sistem Fisik (Physical)

Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak

tampak fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran

hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan

sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi,

sistem penjualan, sistem adiministrasi personalia dan sebagainya.

2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem Alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam; tidak dibuat

oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi. Sedangkan Sistem Buatan

Manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan

manusia (Human Machine System). Sistem berbasis komputer merupakan

contoh Human Machine System karena menyangkut penggunaan komputer

yang berinteraksi dengan manusia.


3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic

System)

Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut

sistem Deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang

tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-programkomputer

yang dijalankan, sedangkan sistem yang bersifat Probalistic adalah sistem

yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur

Probabilistic.

4. Sistem Terbuka (Open System) dan Sistem Tertutup (Close System)

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak

terpengaruh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa

campur tangan pihak lain. Sedangkan sistem terbuka dalah sistem yang

berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima

dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

2.1.4. Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Menurut Robert A.Leitch dan K. Roscoe Davis dalam Sutabri (2011:30)

mendefinisikan bahwa

“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang


mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung
kegiatan operasi sehari-hari, bersifat manajerial dan kegiatan suatu organisasi
dan menyediakan pihak-pihak tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan.”
2. Menurut Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2011:13), “Informasi adalah

data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi

yang menerimanya.”

2.1.5 Definisi Sistem Informasi

Sistem Informasi bukan merupakan hal baru. Yang baru adalah

komputerisasinya. Sebelum ada komputer, teknik penyaluran informasi yang

memungkinkan manajer merencanakan serta mengendalikan operasi telah ada.

Komputer menambahkan satu atau dua dimensi, serta kecepatan, ketelitian serta

penyediaan data dengan volume yang lebih besar yang memberikan bahan

pertimbangan yang lebih banyak untuk mengambil keputusan.

Menurut Dandago dan Rufai dalam Zamzami, et,al (2016:03) mendefinisikan

bahwa “Sistem informasi adalah seperangkat kesatuan dari subsistem saling

terkait yang bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, dan menyimpan,

mengubah dan mendistribusikan inforrmasi untuk perencanaan, pembuatan

keputusan dan pengendalian.”

Menurut Sutabri (2012:38) mendefinisikan bahwa

“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang


mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi
operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu
organisasi untuk dapat menyediakan laporan-aporan yang diperlakukan oleh pihak
tertentu.”

2.1.6. Komponen Sistem Informasi

Dalam suatu sistem informasi terdiri dari komponen-komponen, yaitu :

1. Blok Masukan (Input Block)


Input memiliki data yang dimasukkan kedalam sistem informasi termasuk

metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan,

yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang

akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data dengan

cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran (Output Block)

Merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk

semua tingkatan manajemen serta pemakaian sistem.

4. Blok Teknologi (Technology Block)

Blok ini digunakan untuk menerima masukan, menjalankan model,

menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran

dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

5. Blok Basis Data (Database Block)

Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang

lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat

lunak untuk memanipulasinya.

6. Blok Kendali (Control Block)

Blok ini digunakan untuk meyakinkan agar hal-hal yang dapat merusak

sistem dapat dicegah ataupun bila terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung

cepat diatasi.
2.1.7. Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Lim dalam Zamzami, et,al (2016:03) “Sistem Informasi

Akuntansi adalah suatu alat yang terintegrasi di lapangan dengan sistem informasi

dan teknologi suatu perusahaan.”

Menurut Mulyadi (2008:3) “Sistem Informasi Akuntansi adalah organisasi

formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk

menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna

memudahkan pengolahan perusahaan.”

Menurut Steven A.Moscove dalam Zamzami, et,al (2013:03) “Sistem

Informasi Akuntansi adalah komponen organisasi yang mengumpulkan,

menggolongkan, mengolah, menganilisis dan mengomunikasikan informasi

keuangan yang relevan.”

Secara garis besar aktivitas utama dari sistem informasi akuntansi adalah

mengolah atau memproses data transaksi keuangan menjadi laporan keuangan

dengan menggunakan sistem komputerisasi yang terhubung dengan jaringan

komunikasi antara bagian yang satu dengan bagian lainnya.

Sistem informasi akuntansi terdiri dari 3 komponen utama, ketiga

komponen sistem fungsi atau subsistem adalah input, proses dan output. Fungsi

ini juga menunjukkan bahwa sistem tidak bisa berdiri sendiri, harus ada input,

proses, dan output.

Input merupakan segala sesuatu yang masuk kedalam suatu sistem, input

bervariasi bisa berupa energy, manusia, data, modal,dll. input merupakan pemicu

bagi sistem untuk melaksanakan proses.


Proses merupakan perubahan dari input menjadi output. Proses mungkin

berupa perakitan yang menghasilkan satu macam output dari berbagai macam

input yang disusun berdasarkan aturan tertentu.

Output adalah hasil dari suatu proses yang merupakan tujuan dari

keberadaan sistem. Output dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam yaitu

1. Output yang langsung diberikan ke konsumen untuk dikonsumsi.

2. Output suatu sistem yang dikonsumsi oleh subsistem yang lain dalam sistem

yang sama dalam suatu siklus produksi.

3. Output yang merupakan bagian dari output secara keseluruhan yang dapat

dikonsumsi oleh sistem lain atau oleh sistem yang bersangkutan, tapi menjadi

tidak berguna kalau dibuang ke lingkungan.

Untuk melakukan pengolahan data dalam Sistem Informasi Akuntansi harus

mengharmonisasikan komponen-komponen utama dengan menggunakan

perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software), sehingga akan

terciptanya sinergi yang baik dari komponen-komponen tersebut, adapun

hardware yang digunakan dalam melakukan pengolahan data itu akan dijelaskan

dibawah ini :

1. Bagian masukan (input) komponen input/masukan, komponen input fungsi

diutamakan yaitu :

a. Menangkap data.

b. Membantu operasi dengan menunjukkan data apa yang membutuhkan

pencatatan dan tindakan apa yang harus diambil.

c. Menstandarkan operasi dengan menunjukkan data apa yang

membutuhkan pencatatan dan tindakan apa yang harus diambil.


d. Menyediakan berkas permanen untuk analisis masa dating jika dokumen

dipelihara.

2. Bagian pemrosesan (proses) merupakan proses mengelola data menjadi

informasi. Pemrosesan ini meliputi penggunaan jurnal dan register untuk

mencatat data dan masukan secara permanen dan kronologis.

a. Jurnal digunakan untuk mencatat transaksi keuangan secara kronologis

ke dalam buku jurnal.

b. Register mencatat jenis data lain yang tidak langsung berhubungan

dengan akuntansi.

Untuk melakukan pemrosesan transaksi keuangan harus menggunakan

perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), perangkat keras yang

digunakan dalam memproses data yaitu Central Processing Unit (CPU), yang

terdiri dari bagian pengolahan dan bagian penyimpanan.

2.1.8. Sistem Penerimaan Kas

Menurut Wiratna dalam Sujarweni (2015:48) Jurnal penerimaan kas

adalah jurnal yang dibuat atau digunakan untuk mencatat transaksi penerimaan

uang tunai atau kas.

Transaksi kas merupakan transaksi utama dalam perusahaan, karena

hampir semua transaksi perusahaan akan berakhir di penerimaan kas atau

pengeluaran kas. Penerimaan kas dapat berupa bunga, deviden, setoran, modal,

penjualan aktiva tetap dan investasi dan lain-lain. Bentuk dari penerimaan kas

yaitu berupa uang tunai, cek, bilyet giro, bank draft. Adapun tujuan dari laporan
penerimaan kas itu yaitu untuk mengetahui berapa jumlah kas yang dimiliki

perusahaan dan berapa jumlah yang masih dipinjam oleh pihak lain.

Untuk mencatat penerimaan kas dari pelanggan digunakan jurnal, yaitu

sebagai berikut :

Kas Rp xxx

Pendapatan Rp xxx

2.1.9. Java

Menurut Supriyatno (2010:2), Java adalah sebuah bahasa pemrograman

berorientasi objek yang dapat berjalan pada platform yang berbeda, baik di

Windows, Linux, serta sistem operasi lainnya.

Jadi, kita dapat membuat sebuah aplikasi dengan java pada sistem operasi

Linux dan selanjutnya menjalankan atau menginstal aplikasi tersebut pada sistem

operasi Windows dan juga sebaliknya tanpa mengalami masalah. Dengan

menggunakan java, kita dapat mengembangkan banyak aplikasi yang dapat

digunakan pada lingkungan berbeda, seperti pada : Desktop, Mobile, Internet, dan

lain-lain.

2.1.10. MySQL

Menurut Supriyatno (2010:44), MySQL adalah sebuah software RDBMS

(Relational Database Management System) yang bersifat Freeware sehingga kita

dapat memperoleh MySQL secara gratis dengan cara mendownloadnya di situs

internet.
Menurut Wahana (2010:5), MySQL adalah program database yang mampu

mengirim dan menerima data dengan sangat cepat da multi user, yang memiliki

dua bentuk lisensi yaitu Free Software dan Shareware.

2.2 Peralatan Pendukung

Untuk membantu dalam penyusunan sebuah sistem maka diperlukan

peralatan pendukung. Adapun peralatan pendukung guna untuk merancang

sebuah sistem sebagai berikut :

2.2.1. Unified Modelling Language (UML)

Menurut Nugroho (2010:6) mendefinisikan “UML adalah bahasa pemodelan

untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek.”

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2015:140) “UML adalah sekumpulan

spesifikasi yang dikeluarkan oleh OMG (Object Management Group).

UML tidak hanya merupakan sebuah bahasa pemrograman visual saja,

supemrograman, seperti Java, C++, Visual Basic, atau bahkan dihubungkan secara

langsung ke dalam sebuah object-oriented database.begitu juga mengenai

mendokumentasian dapat dilakukan seperti: requirements, arsitektur, design,

source code, project plan, tesis, dan prototypes. Untuk dapat memahami UML

membutuhkan bentuk konsep dari sebuah bahasa pemodelan, dan membutuhkan 3

unsur utama dari UML yaitu:

1. Benda (Things)
Adalah abtraksi yang pertama dalam sebuah model, merupakan hal yang

sangat mendasar dalam model UML, juga merupakan bagian paling statik

dari sebuah model, serta menjelaskan elemen-elemen lainnya dari sebuah

konsep atau fisik. Bentuk dari beberapa benda sebagai berikut :

a. Classes

Diuraikan sebagai kelompok dari object yang mempunyai attribute,

operasi.. Sebuah kelas mengimplementasikan atau lebih interfaces. Sebuah

kelas dapat digambarkan sebagai sebuah persegi panjang, yang

mempunyai sebuah nama, attribute, dan metode pengoperasiannya.

b. Interfaces

Merupakan sebuah antar-muka yang menghubungkan dan melayani antar

kelas dan elemen. Interfaces mendefinisikan sebuat set/kelompok dari

spesifikasi pengoperasian, umumnya digambarkan dengan sebuah

lingkaran yang disertai dengan namanya sebuah antar-muka berdiri sendiri

dan umumnya merupakan pelengkap dari kelas atau komponen.

c. Collaboration

Didefinisikan dengan interaksi dan sebuah kumpulan/kelompok dari kelas-

kelas atau elemen-elemen yang bekerja secara bersama-sama.

Collaborations mempunyai struktur dan dimensi. Pemberian sebuah kelas

memungkinkan berpartisipasi di dalam beberapa collaborations dan

digambarkan dengan sebuah ‘elips’ dengan garis terpotong-potong.

d. Use case

Adalah rangkaian/uraian sekelompok yang saling terkait dan membentuk

sistem secara teratur yang dilakukan atau diawasi oleh sebuah aktor,
‘usecase’ digunakan untuk membentuk tingkah laku beda atau things

dalam sebuah model serta direalisasikan oleh sebuah collaboration.

Umumnya ‘usecase’ digambarkan dengan sebuah ‘elips’dengan garis yang

solid, biasanya mengandung nama.

e. Nodes

Merupakan fisik dari elemen-elemen yang ada pada saat dijalankannya

sebuah sistem, contohya adalah sebuah komputer, Sekelompok komponen

mungkin terletak pada sebuah node dan juga mungkin akan berpindah dari

node satu ke node lainnya. Umumnya node ini digambarkan seperti kubus

serta hanya mengandung namanya saja.

2. Hubungan (Relationships)

Sebagai alat komunikasi dan benda-benda. Ada 4 macam hubungan di dalam

penggunaan UML, yaitu:

a. Dependency

Adalah hubungan semantik antara dua benda atau things yang mana

sebuah benda berubah mengakibatkan benda satunya akan berubah pula.

Umumnya sebuah dependency digambarkan sebuah panah dengan garis

terputus-putus.

b. Association

Hubungan antar benda struktural yang terhubung diantara obyek. Kesatuan

obyek yang terhubung merupakan hubungan khusus, yang

menggambarkan sebuah hubungan struktural diantara seluruh atau

sebagian. Umunya association digambarkan dengan sebuah garis yang

dilengkapi dengan sebuah label, nama, dan status hubungannya.


c. Generalizations

Adalah menggambarkan hubungan khusus dalam obyek anak (child) yang

menggantikan obyek parent/induk. Dalam hal ini, obyek anak memberikan

pengaruhnya dalam hal struktur dan tingkah lakunya kepada obyek induk.

Digambarkan dengan garis panah.

d. Realizations

Merupakan hubungan semantik antara pengelompokkan yang menjamin

adanya ikatan diantaranya. Hubungan ini dapat diwujudkan diantara

interface dan kelas atau elemen, serta antara use cases dan collaborations.

Model dari sebuah hubungan realization.

3. Bagian (Diagrams)

Sebagai kumpulan/group dari benda-benda (things), pemetaan (mapping).

Unified Modelling Language (UML) bersifat dua arah yaitu:

a. Generasi kode bahasa pemrograman tertentu dari Unified Modeling

Language (UML) forward engineering.

b. Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna,

pengembang dapat melakukan langkah balik bersifat iterative dari

impelementasi ke Unified Modeling Language (UML) hingga sistem

atau perangkat lunak yang sesuai dengan harapan pengguna dan

pengembang.

2.2.2. Diagram UML


UML sendiri terdiri atas pengelompokkan diagram-diagram sistem

menurut aspek atau sudut pandang tertentu. Menurut Rosa dan Shalahuddin

(2013:140) pada UML 2.3 terdiri dari 13 macam diagram sebagai berikut :

a. Class Diagram

Diagram kelas menunjukkan hubungan satu set kelas, interface dan

kolaborasi. Diagram kelas juga merupakan dasar untuk beberapa diagram

terkait yaitu diagram komponen dan diagram deployment.

b. Object Diagram

Hal-hal yang ada pada object terkandung di dalam class diagram. Tujuan

dasar dari sebuah object diagram adalah mengikuti sebuah analisa untuk

tambahan detail yang tidak tertutupi pada sebuah class.

c. Component Diagram

Merupakan penerapan software dari satu ataupun lebih class, dan biasanya

berupa file data atau .exe, source code, table, document dsb.

d. Composite Structure Diagram

Menggambarkan struktur internal dari pengklasifikasian (class, component

atau usecase) dan termasuk-termasuk interaksi interaksi pengklasifikasian

kebagian lainnya dari suatu sistem.

e. Package Diagram
Mekanisme tujuan umum untuk mengatur model menjadi sebuah hirarki.

Sebuah package bisa menjadi anggota package yang lain. Bila dibuat hirarki,

package yang paling tinggi akan mengandung package-package yang lain.

f. Deployment Diagram

Untuk mempresentasikan hubungan antara hardware yang digunakan dalam

infrastuktur sebuah sistem informasi.

g. Use Case Diagram

Merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan

dibuat.

h. Activity Diagram

Sebuah diagram yang menggambarkan aktivitas dari sebuah sistem dan

penggunaan diagram ini untuk sebuah analisa sistem. Activity diagram

termasuk kedalam diagram berhaviour.

i. Statemachine Diagram

Menggambarkan transisi maupun perubahan keadaan suatu objek pada sistem.

j. Sequence Diagram

Menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan

waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek.

k. Communication Diagram

Sejenis diagram interaksi yang lebih menekankan pada link data diantara

bermacam-macam participant pada interkasi tersebut.

l. Timming Diagram
Merupakan diagram yang focus pada penggambaran terkait dengan batasan

waktu. Yang digunakan untuk menggambarkan tingkah laku sistem dalam

periode waktu tertentu.

m. Interaction Diagram

Pencangkokan secara bersama antara activity diagram dengan sequence

diagram. Bisa dianggap sebagai activity diagram dimana semua aktivitas

diganti dengan sedikit sequence diagram, atau bisa dianggap sebagai

sequence diagram yang dirincikan dengan notasi activity diagram yang

digunakan untuk menunjukkan aliran pengawasan.

2.2.3. Database

Menurut Nugroho (2011:5) mendefinisikan database adalah “sebagai

kumpulan terorganisasi dari data-data yang berubungan sedemikian rupa sehingga

mudah disimpan, dimanipulasi, serta dipanggil penggunanya.”

2.2.4. Entity Relationhip Diagram (ERD)

Rosa dan Shalahuddin (2013:50) Pemodelan awal basis data yang paling

banyak digunakan adalah menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD)

digunakan untuk pemodelan basis data relasional. Notasi-notasi simbolik di dalam

Diagram E-R yang dapat digunakan adalah :

a. Persegi panjang, menyatakan Himpunan Entitas


b. Lingkaran (Elip), menyatakan atribut yang berfungsi sebagai key digaris

bawahi.

c. Belah ketupat, menyatakan himpunan relasi

d. Garis, sebagai penghubung antara Himpunan Relasi dengan Himpunan

Entitas dan Himpunan Entitas dengan Atributnya.

e. Kardinalitas Relasi dapat dinyatakan dengan banyaknya garis cabang atau

dengan pemakaian angka (1 dan 1 untuk relasi satu ke-satu, dan N untuk

relasi satu ke-banyak atau N dan N untuk Relasi banyak-ke-banyak).

2.2.5. Logical Record Structure (LRS)

Setelah pembuatan ERD selesai, langkah selanjutnya adalah

mentransformasi diagram ER ke LRS (Logical Record Structure) representasi dari

struktur record-record pada table-tabel yang terbentuk dari hasil relasi antar

himpunan entitas. Menentukan Kardinalitas, Jumlah Tabel dan Foreign Key (FK).

Aturan-aturan dalam pembuatannya sebagai berikut:

a. Setiap entity akan diubah kebentuk sebuah kotak dengan nama entity diluar

kotak dan atribut berada di dalam kotak.

b. Sebuah relasi kadang disatukan dalam sebuah kotak bersama entity, kadang

dipisah dalam sebuah kotak tersendiri.

Antara pokok diatas akan sangat dipengaruhi oleh elemen yang menjadi titik

perhatian utama pada langkah transformasi yaitu kardinalitas.

Anda mungkin juga menyukai