Anda di halaman 1dari 11

Makalah Sistem Informasi

Manajemen

Disusun Oleh:
LUT FAIZAL : 14.1401.003
AK-14

FAKULTAS ILMU KOMPUTER


UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR
MAKASSAR
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul�Sistem Informasi
Manajemen.�Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan kami tugas yang diajukan sebagai
syarat perbaikan nilai.

Makassar, 5 Oktober 2017

Lut Faizal

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 3
C. Tujuan 3
BAB II TINJAUAN TEORI 4
A. Informasi 4
B. Sistem 6
C. Sistem Informasi Manajemen 8
BAB III PEMBAHASAN 9
A. Sistem Informasi Manajemen 9
B. Komponen dalam Sistem Informasi Manajemen 12
C. Fungsi, Tugas dan Tujuan SIM 22
BAB IV PENUTUP 27
A. Kesimpulan 27
B. Saran 28
DAFTAR PUSTAKA 29

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Abad 20 yang lalu sering disebut abad informasi karena kenyataan bahwa informasi
sangat penting dalam kehidupan manusia, termasuk juga dalam kehidupan bisnis.dengan
informasi manusia dapat memperoleh apa yang telah terjadi pada lingkungannya bahkan
dari luar lingkungannya. Informasi dari berbagai unsur perusahaan menjadi perhatian
bagi para manajer perusahaan dalam pelaksanaan transaksi-transaksi yang dilakukan
perusahaan.
Tanpa informasi internal maupun informasi eksternal, sulit bagi para menajer untuk
mengambil berbagai keputusan dalam perusahaan. Informasi internal harus disiapkan
sendiri oleh berbagai unsur perusahaan, sedangkan informasi eksternal diperoleh
baik dari alat-alat komunkasi modern seperti mass-media, alat-alat komunikasi
seperti telepon, handphone, TV, atau dari internet.
Kemajuan alat komunikasi pada melinium ketiga semakin mempermudah perolehan
informasi dari berbagai sumber untuk berbagai kepentingan terutama dalam berbagai
pengambilan keputusan didalam perusahaan, itulah sebabnya sangat dirasakan
pentingnya mengelolah informasi secara terintegrasi pada setiap organisasi
perusahaan. Oleh karena itulah fokus utama dari sistem informasi manajemen adalah
bagaimana mengelolah informasi sebaik-baiknya agar dapat menjadi alat pembantu bagi
setiap manajer dalam pengambilan keputusan.
Sistem informasi manajemen telah ada jauh sebelum teknologi informasi yang
berbasiskan computer hadir. Akan tetapi dengan adanya komputer sebagai salah satu
bentuk revolusi dalam teknologi informasi, komputer telah dengan menakjubkan mampu
memproses data secara cepat dan akurat bahkan menyajikan informasi yang sekiranya
dilakukan secara menual tanpa bantuan komputer memerlukan waktu berhari-hari bahkan
bermingggu-mingggu.
Dalam kenyataannya, peran Sistem Informasi Manajemen akan lebih terasa bagi
perusahaan-perusahaan besar. Bagi perusahaan-perusahaan besar, kebutuhan untuk
mengumpulkan data dan informasi secara skala besar dan dalam waktu yang cepat lebih
dirasakan kepentinganya berbanding dengan perusahaan-perusahaan menengah apalagi
kecil. Oleh karena itu, dalam aplikasinya, suatu perusahaan perlu menimbang-nimbang
kepentingan penggunaan sistem informasi ini diantaranya berdasarkan dari skala
perusahaan, jumlah tenaga kerja, pola kominikasi serta jaringan perusahaan dalam
dunia bisnis dalam lingkungannya.

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan kami
bahas antara lain :
1. Mengapa kita perlu mempelajari Sistem Informasi Manajemen?
2. Bagaimana System Informasi Manajemen mengubah Bisnis ?
C. Tujuan
Untuk mengetahui seberapa penting sistem informasi manajemen dalam bisnis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. INFORMASI
Konsep Dasar Informasi
Terdapat beberapa definisi, antara lain :
Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya.
Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian
tentang suatu keadaan atau kejadian. Sebagai contoh, informasi yang menyatakan
bahwa nilai rupiah akan naik, akan mengurangi ketidakpastian mengenai jadi tidaknya
sebuah investasi akan dilakukan.
Nilai Informasi
Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan
dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir
keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.
Berikut beberapa pengertian informasi menurut dari para ahli :
Menurut Gordon B. Davis : Informasi merupakan data yang telah diolah menjadi sebuah
bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengammbil keputusan saat
ini atau saat akan mendatang.
Menurut RJ. Beishon : Informasi yaitu mencakup issarat dan data yang diterima
seorang manajer sehari-hari, apakah itu mencakup pekerjaannya ataupun tidak.
Menurut Davis (1992) : informasi merupakan kelompok teratur, studi yang mewakili
kuantitas tindakan, benda dan sebagainya. Data berbentuk karakter yang dapat berupa
alfabet, angka maupun simbol-simbol khusus.
Menurut Burch dan Stater : Dalam informasi harus memperhatikan beberapa sifat,
diantaranya :
Accessibility (siafatnya mudah diperoleh)
Accuracy (sifat luaus dan lengkapnya)
Comprehensivenss (ketilitian)
Approciativenes (kecocokan)
Time Lessens (ketepatan waktu)
Clearity (kejelasan)
Flexibility (keluwesan)
Unsuspiciouns (tidak ada prasangka)
Quantifiable (dapat dibuktikan)
Conformity (dapat diukur)

B. Konsep Dasar Sistem


Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan unsur atau komponen
yang terorganisasi, berinteraksi dan saling tergantung satu sama lain. Ada dua
pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendefinisikan sebuah sistem, yaitu :
Tinjauan atas dasar fasilitas (komponen / elemen)
Sistem yaitu kumpulan komponen yang saling berkaitan dan bekerja sama untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
Tinjauan atas dasar aktivitas (prosedur)
Sistem yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berupa urutan
kegiatan yang saling berhubungan dan bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.
Berikut beberapa pengertian sistem menurut dari para ahli :
Menurut Ludwig Von Bertalaffy : System adalah seperangkat unsure-unsur yang terikat
dalam suattu relasi diantara unsur-unsur tersebut dalam lingkungannya.
Menurut Gordon B. Davis : Sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan
yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud.
Menurut John-A Becckett : Sistem adalah kumpulan system-sistem yang berinteraksi.
Menurut Starer dalam Moekijat(1993) : suatu sistem dapat dirumuskan sebagai setiap
kumpulan bagian-bagian atau sub sistem yang disatukan, yang dirancang untuk
mencapai suatu tujuan.
Menurut Murdick (1993) : sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kegiatan
atau suatu prosedur/bagian pengolahan yang mencari suatu tujuan atau tujuan-tujuan
bersama dengan mengoperasikan data atau barang pada waktu tertentu untuk
menghasilkan informasi atau energi atau barang.
Menurut James Havery : sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang
suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud
untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah
ditentukan.
Menurut John Mc Manama : sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun
dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan
organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efesien.
Menurut C.W. Churchman : sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang
dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan.

C. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


Sistem Informasi manajemen (SIM) adalah system informasi yang digunakan untuk
menyajikan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen, dan
pengambilan keputusan dalam suatu organisai. Sedangkan Menurut Gordon B. Davis :
Sistem Informasi Manajemen adalah suatu system manusia/mesin yang terpadu yang
menyediakan informasi yang mendukung fungsi-fungsi operasi manajemen dan
pengambilan keputusan didalam organisasi.

BAB III
PEMBAHASAN
A. Sistem Informasi Manajemen
Sistem merupakan suatu totalitas himpunan bagian-bagian yang satu sama lain
berinteraksi dan bersama-sama beroperasi mencapai suatu tujuan tertentu didalam
suatu lingkungan, sedangkanInformasi merupakan data yang telah diolah menjadi
sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya danManajemen adalah ketatalaksanaan
proses pengunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran tertentu. Dengan
demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem Informasi Manajemen(SIM) adalah
suatu system manusia/mesin yang terpadu yang menyediakan informasi untuk mendukung
fungsi-fungsi operasi manajemen dan pengambilan keputusan di dalam organisasi.
AdapunSIM juga dappat didefenisikan sebagai suatu pendekatan dalam menajemen untuk
mengumplkan data, memproses dat tersebut dan menganalisnya untuk menghasilkan data
dan menyajikan informasi sebagai landasan untuk pengambilan keputusan perusahaan.
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia,
seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk
mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi
sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi,
dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber
daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang
pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya.
Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan
baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak
informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami
konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem
informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode
dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem
baru. Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa
menjalankan kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan
pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya adalah
kegiatan pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang
mengikuti suatu prosedur standar tertentu. Komputer bermanfaat utnuk tugas-tugas
pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem informasi menajemen melkasanakan
pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar sistem pengolahan data. Adalah sistem
pengolahan informasi yang menerapkan kemampuan komputer untuk menyajikan informasi
bagi manajemen dan bagi pengambilan keputusan.
Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana
lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status,
dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam
mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dair sumber daya
sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk
pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk
mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen. Sistem ini
menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer,
prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah �data base�.
Pada dasarnya orang dapat membahas sistem informasi manajemen tanpa komputer,
tetapi adalah kemampuan komputer yang membuat SIM terwujud. Persoalannya bukan
dipakai atau tidaknya komputer dalam sebuah sistem informasi manajemen, tetapi
adalah sejauh mana berbagai proses akan dikomputerkan. Gagasan suatu sistem
informasi/keputusan berdasarkan komputer berarti automatisasi total. Konsep sistem
manusia/mesin menyiratkan bahwa sebagian tugas sebaiknya dilaksanakan oleh manusia,
dan lainnya lebih baik dilakukan oleh mesin. Dalam sebagian terbesar persoalan,
manusia dan mesin membentuk sebuah sistem gabungan dengan hasil yang diperoleh
melalui serangkaian dialog dan interaksi antara komputer dan seorang manusia
pengolah.
Kenyataan bahwa sebuah SIM adalah berdasarkan komputer berarti bahwa para perancang
harus memilih pengetahuan cukup mengenai komputer dan penggunaannya dalam
pengolahan informasi. Konsep manusia/mesin bahwa perancang sebuah sistem informasi
manajemen harus memahami kemampuan manusia sebagai pengolah informasi dan perilaku
manusia dalam mengambil keputusan.

B. Komponen dalam Sistem Informasi Manajemen


Bagi perusahaan-perusahaan besar, kepetingan system informasi manajemen rasanya
sudah tidak dapat diabaikan. Sistem informasi menajemen dibeberapa perusahaan besar
setidak-tidaknya memiliki 5 komponen, yaitu :
1. Sistem Pemprosesan Data (Data Proscesing System)
Dimana system ini merupakan subsistem dari SIM yang melakukan proses penyesuaian
(update) atas berbagai database yang terdapat dalam perusahaan dan menyajikannya
dalam bentuk informasi terkini sebagaimana dibutuhkan oleh manajemen perusahaan.
System pemprosesan data ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu batch processing
dan online processing. Pemprosesan data secara batch adalah pengaupdatean database
melalui pengumpalan data pada satu periode tertentu untuk kemudian dilakukan update
pada satu waktu tertentu secara serentak. Pemprosesan data secara online adalah
pendekataan yang melakukan update terus-menerus mengikuti proses pemasukan data
yang terbaru.
2. Sistem Pelaporan Manajemen (Management Reporting System)
Sistem pelaporan manajemen mengumpulkan data untuk kemudian diproses untuk
menghasilkan informasi atau laporan yang diperlukan oleh manajer dalam menentukan
perencanaan dan mengambil keputusan. Beberapa jenis pelaporan manajemen yang sudah
dikenal dan dinyatakan, sebagai berikut :
Laporan Detail (Detail Report). Laporan yang memuat informasi detail dari setiap
transaksi yang dilakukan oleh perusahaan berdasarkan waktunya serta informasi
detail lainnya.
Laporan Ringkas(Summary Report). Laporan ini memuat beberapa informasi penting yang
diperlukan, yaitu pada manajemen pada level yang lebih tinggi.
Laporan Pengecualian(Exception Report). Merupakan laporan yang menyampaikan
beberapa penyimpangan atas strandar tertentu yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Laporan Atas Permintaan(On Demand Report). Laporan ini dilaporkan atas dasar
permintaan saja.

3. Sistem Pendukung Dalam Pengambilan Keputusan (Decision Support System)


System ini secara terprogram mampu menjawab beberapa kasus dalam perusahaan yang
menyangkut jawaban atas pertanyaan �bagamana apabila�. Decision Support System
dapat dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk
mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik.
Tujuan dari Decision Support System (DSS) antara lain adalah :
Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi struktur
Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya
Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan seorang manajer dari pada
efisiensinya.
Tahap-tahap dalam pengambilan keputusan antara lain adalah :
- Kegiatan intelijen,
- Kegiatan merancang,
- Kegiatan memilih dan menelaah.
Kegiatan intelijen ini merupakan kegiatan mengamati lingkungan untuk mengetahui
kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki. Kegiatan ini merupakan tahapan dalam
perkembangan cara berfikir. Untuk melakukan kegiatan intelijen ini diperlukan
sebuah sistem informasi, dimana informasi yang diperlukan ini didapatkan dari
kondisi internal maupun eksternal sehingga seorang manajer dapat mengambil sebuah
keputusan dengan tepat.
Kegiatan merancang merupakan sebuah kegiatan untuk menemukan, mengembangkan dan
menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin untuk dilakukan. Tahap
perancangan ini meliputi pengembangan dan mengevaluasi serangkaian kegiatan
alternatif. Pertimbangan-pertimbangan utama telah diperkenalkan oleh Simon untuk
melakukan tahapan ini, apakah situasi keputusan ini terprogram atau tidak.
Sedangkan kegiatan memilih dan menelaah ini digunakan untuk memilih satu rangkaian
tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia dan melakukan penilaian terhadap
tindakan yang telah dipilih.
Perangkat lunak DSS sering disebut juga dengan DSS generator. DSS generator ini
berisi modul-modul untuk database, model dan dialog manajemen. Modul database ini
menyediakan beberapa hal, seperti: creation, interrogation dan maintenance untuk
DSS database. DSS database memiliki kemampuan untuk menemukan sistem database yang
telah disimpan. Sedangkan modul model digunakan untuk menyajikan kemampuan membuat,
menjaga dan memanipulasi ke dalam bentuk model matematika. Model dasar ini
menampilkan electronic spreadsheet. Model dialog digunakan untuk menarik perhatian
para pengguna untuk berhubungan langsung antara pengguna dengan komputer dalam
mencari solusi.

DSS digunakan dalam suatu perusahaan dengan alasan :


- Perusahaan beroperasi pada ekonomi yang tidak stabil.
- Perusahaan dihadapkan pada kompetisi dalam dan luar negeri yang meningkat.
- Perusahaan menghadapi peningkatan kesulitan dalam hal melacak jumlah operasi-
operasi bisnis.
- Sistem komputer perusahaan tidak mendukung peningkatan tujuan perusahaan dalam
hal efisiensi, profitabilitas dan mencari jalan masuk di pasar yang benar-benar
menguntungkan.

Sedangkan Dampak dari pemanfaatan Decision Support System (DSS) antara lain :
- Masalah-masalah semi struktur dapat dipecahkan.
- Problem yang kompleks dapat diselesaikan.
- Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya.
- Dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara intuisi, pengambilan keputusan
dengan DSS dinilai lebih cepat dan hasilnya lebih baik.
- Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manajer
yang kurang berpengalaman.
- Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi keputusan yang lebih efektif.
- Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan bagi beberapa manajer
untuk berkomunikasi dengan lebih baik.
- Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manajer.
4. Sistem Otomasi Kantor (Office Automatic System)
Otomatisasi dalam bahasa Inggris disebut automation memiliki padanan kata
mechanization dan computerization (Lernout & Hauspie Speech Products N.V., 1993).
Automation memiliki dua makna yaitu
the use of automatic equipment to save mental and manual labour (penggunaan
peralatan otomatis untuk menghemat pikiran dan tenaga)
the automatic control of the manufacture of a product through its successive stages
(kendali otomatis dalam pembuatan suatu produk dengan tahapan yang sistematis).
Mechanization yang memiliki kata kerja mechanize memiliki arti give a mechanical
caracter to (menerapkan sistem mekanis), dan compurization dengan kata kerja
computerize mengandung makna yaitu:
a) equip with a computer, install a computer in (menggunakan komputer)
b) store, perform, or produce by computer (menyimpan, melaksanakan, atau
menghasilkan dengan komputer) (AND Complex for Windows, 1993).
Uraian definisi otomatisasi di atas, menunjukkan esensi makna otomatisasi yaitu
proses penggunaan peralatan otomatis yang memiliki sistem kerja sistematis.
Otomatisasi akan berdampak pada pengurangan penggunaan tenaga manusia, yang tentu
saja akan menimbulkan masalah tersendiri dan akan kita bahas dalam sub bab yang
akan dating
Otomatisasi sangat berkaitan erat dengan mekanisasi dan komputerisasi. Hal ini
mengisyaratkan bahwa otomatisasi berarti penggunaan alat-alat mekanis dan lebih
khususnya komputer. Dengan kata lain, membahas otomatisasi berarti mengupas
berbagai peralatan mekanis dan komputer, tentu saja dengan tetap memperhatikan
relevansinya dengan objek yang diotomatisasi, dalam hal ini perkantoran. Terkait
kegiatan yang berhubungan dengan pelayanan (services) dalam perolehan, pencatatan,
penyimpanan, penganalisaan, dan pengkomunikasian informasi. Cakupan aktivitas
perkantoran meliputi kegiatan-kegiatan seperti pencatatan, pembuatan dan pengolahan
naskah (word processing); penyajian/display, pengelompokan/sortir, dan kalkulasi
data (spreadsheet); pengelolaan database; melakukan perjanjian, pertemuan, dan
penjadwalan (appointment); presentasi; korespondensi; dokumentasi; dan sebagainya.
Otomatisasi perkantoran berarti pengalihan fungsi manual peralatan kantor yang
banyak menggunakan tenaga manusia kepada fungsi-fungsi otomatis dengan menggunakan
peralatan mekanis khususnya komputer. Waluyo (2000) menegaskan bahwa era
otomatisasi perkantoran dimulai bersamaan dengan berkembangnya teknologi informasi,
penggunaan perangkat komputer untuk keperluan perkantoran.
Otomatisasi penting dilakukan dalam upaya meraih efektivitas dan efisiensi
proses/kegiatan perkantoran. Seiring dengan desakan global dan perkembangan
teknologi informasi yang menuntut terselesaikan proses pengolahan informasi secara
cepat dan akurat, kebutuahn peralihan metode dari manual ke otomatis sudah menjadi
keniscayaan untuk segera dipenuhi. Namun, bukan berarti dengan serta merta
meninggalkan seluruh proses manual dan memangkas tenaga kerja, sebab banyak aspek-
aspek lain yang harus menjadi pertimbangan dalam melakukan otomatisasi
Sistem otomasi kantor ini merupakan system komunikasi. Komunikasi dalam perusahaan
dan kantor pada masa ini memanfaatkan jaringan computer untuk melakukan komunikasi
satu sama lain melalui computer yang terkoneksi melalui jaringan tertentu. Dianatar
system aplikasi ini adalah :
1. System Pemprosesan Kata(Word Processing System), yaitu system untuk mengirimkan
pesan-pesan kepada pegawai-pegawai
2. Sistem Surat Elektronik(E-mail System), yaitu system untuk melakukan komunikasi
secara langsung kepada staf lain sekalipun berbeda ruangan atau tempat.
3. Sistem Penjadwalan Depeartemen(Departement Scheduling System), yaitu system
untuk melakukan penjadwalan pertemuan dan berbagai aktivitas dalam sebuah
perusahaan.
4. Telepon Seluler(Celuler Phone), yaitu jasa pemakaina telepon yang bias digunakan
dan dihubungkan dimanapun seseornag berada.
5. Sistem Peranta (Pager System), yaitu jasa pengiriman pesan singkat melalui
operator tertentu.
5. Sistem Pintar (Expert System)
Sistem pintar adalah system kompuetr yang memberikan informasi kepada manajer hal-
hal yang biasanya dibutuhkan dan diperoleh dari seorang pakar atau konsultan. ilmu
kecerdasan buatan merupakan salah satu diantaranya. Kecerdasan buatan (Artificial
Intelligence) adalah ilmu pengetahuan tentang bagaimana membuat suatu peralatan
(mesin) sedemikian rupa sehingga menyerupai kepandaian manusia.dimana bekerja
berdasarkan simbolsimboldan metoda non algoritmik guna memecahkan suatu persoalan
Sistem Pakar (Expert System) adalah bagian dari ilmu kecerdasan buatan dimana
berupa perangkat lunak komputer yang mempunyai keahliah tertentu. Keahlian yang
dimilikinya bersumber pada ilmu pengetahuan (knowledge) dan ditambah dengan
pengalaman praktis yang dimiliki oleh seorang pakar (Expert). Dengan kemampuan
demikian, Sistem Pakar akan sangat berguna sebagai alat bantu (tool) dalam
menyelesaikan masalah yang rumit. Pada makalah ini dibahas tentang aplikasi dari
Sistem Pakar untuk membantu suatu pengelolaan instrumentasi alat ukur dari suatu
sistem akuisisi data. Sistem akuisisi data adalah suatu sistem perolehan data dari
suatu pengukuran, data yang diperoleh disimpan dalam komputer untuk pengolahan
lebih lanjut. Sistem akuisisi data terdiri dari pengkuran, pengumpulan dan
pengolahan data. Elemen dasar pada sistem ini yaitu sensor, alat ukur elektronik
(instrumentasi), antarmuka (interface) dan perangkat komputer. Untuk mendapatkan
hasil yang baik dari sistem ini diperlukan pula kualitas dan tingkat kondisi yang
"sehat" (baik) dari setiap elemen. Dengan demikian diperlukan adanya pengelolaan
dan perawatan elemen sistem dengan benar dan baik. Pengelolaan ini akan menjadi
rumit seiring dengan jumlah dan macam dari elemen. Sistem yang dirancang ini adalah
suatu alat bantu yaitu berupa perangkat lunak yang dijalankan di komputer sistem
akuisisi tersebut.
Pada aspek pertama, komputer dan instrumen alat ukur harus sudah terhubung dan
dapat saling berkomunikasi. Aspek kedua, komputer dapat mengontrol alat ukur
tersebut serta dapat mengambil dan mengumpulkan data status/kondisi dari setiap
alat ukur dengan lengkap. Data yang lengkap ini menjadi suatu fakta yang kemudian
diproses dengan algoritma Sistem Pakar.
Dengan menggunakan teknik aplikasi Sistem Pakar, dihasilkan suatu program sistem
perawatan instrumentasi alat ukur yang dapat melakukan pemantauan, melacakdan
diagnosa kerusakan instrumentasi serta dapat memberikan saran atas kerusakanatau
kesalahan alat ukur tersebut. Sistem ini merupakan alat bantu otomatis
yangmempunyai kemampuan analis dan daya nalar terhadap suatu masalah. Uji
cobasistem dilakukan untuk menguji dari kinerja rancangan perangkat lunak yang
telahdisusun pada suatu sistem akuisisi yang telah berjalan.
Program sistem perawatan instrumentasi alat ukur yang pintar ini akan sangat
membantu bagi proses pengelolaan sistem dan pada akhirnya akan menunjang kualitas
dari sistem data akuisisi. Model sistem pengelolaan instrumentasi alat ukur ini
dapat dikembangkan untuk aplikasi khusus lainnya, misalkan suatu system pengelolaan
suatu instrumentasi jarakjauh {remote system).
C. Fungsi, Tugas dan Tujuan SIM
Sistem Informasi Manajemen memiliki dua fungsi. Fungsi pertama adalah fungsi
pengumpulan data internal maupun eksternal perusahaan secara sistematik yang secra
periodic mengalami penyesuaian, seperti data-data penjualan perusahaan secara
periodic, barang-barang inventori, biaya harga, jumlah dan trend produksi, serta
jumlah tenaga kerja didalam perusahaan. Dta-data eksternal seperti perilaku
perusahaan pesaing, tren pasar, tren demografi termasuk didalamnya perilaku
konsumen, hukum-hukum atau undang-undang yang diberlakukan dalam dunia bisnis,
setra misalnya perubahan terjadi pada perusahaan penyuplai barang dan transportasi.
Fungsi kedua adalah pemprosesan data menjadi informasi yang bermanfaat bagi para
pengambil keputusaan manajemenen. Data-datang yang telah dikumpul kemudian
diklasifikasikan, diolah, dan dianlaisis atas dasar fungsi-fungsi tertentu sesuai
dengan kepentingan perusahaan. Hasil dari kedua fungsi terseut kemudian disajikan
dala suatu bentuk laporan yang membuat informasi-infomasi penting yang yang
dibutuhkan perusahaan, terutamanya bagi pengambil keputusan dan manajemen
perusahaan.
Selain dari fungsi utamanya Sistem Informasi Manajamen juga mempunyai tugas lain
yang penting. Adapun tugas SIM sebagai berikut :
a. Pengelolaan Transaksi
b. Perencanaan Operasional
c. Perencanaa Teknis
d. Perencanaan Stategis

Pada kegiatan pertama SIM akan menyajikan informasi untuk fyungsi pengelolaan
transaksi, penjelasan status dan lain sebagainya. Pada kegiatan berikutnya Sistem
Informasi Manajemen akan menyajikan informasi-informasi juga mendukung kegiatan
operasional perusahaan sehari-hari. Selanjutnya Sistem Informasi Manajemen akan
menyajikan informasi unttuk perencanaan takn\tis dan mengambilan keputusan untuk
pengendalian opersioanla perusahaan. Pada akhirnya Sistem Informasi Manajemen akan
berguna untuk perencanaan startegis dan kebijakan dalam pengambilan keputusan bagi
manajemen puncak.
Tujuan Sisitem Informasi Manajemen adalah untuk meningkat efektivitas para menajer
yang menggunakan Informasi tersebut. Peningkatan tersebut dapat dilakukan dengan
cara :
a. Mengusahakan sebanyak mungkin keputusan-keputusan yang diambil sebaai dasar
tujuan organisasi.
b. Melancarkan semua kegiatan yang bersifat rutin agar dapat mengurai waktu
supervisi.
c. Memeberi tanda sejauh mungkin sebagai peringatan untuk menghadapi kesukaran yang
mungkin timbul diluar dugaan.
d. Menyajikan informasi kepada manajer yang akan membantu membuat keputusan yang
lebih baik secara cepat dan tepat. Informasi harus jelas kepada manajer yang
membutuhkan.
Adapun tujuan lainnya yaitu Sisem Informasi manajemen membantu segala jenis bisnis
meningkatkan efesiensi dan efektivitas proses bisnis dalam pengambilan keputusan
manajerial dan kerjasama kelompok kerja, hingga dapat memperkuat posisi kompetitif
dalam pasar yang cepat berubah. Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem
informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui
kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-
kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang
diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa
tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi
memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang
meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis.
Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data
maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
Beberapa penjabaran fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:
- Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi
para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
- Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem
informasi secara kritis.
- Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
- Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem
informasi.
- Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
- Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem
informasi dan teknologi baru.
- Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
- Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi,
mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau
pelayanan mereka.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah suatu system manusia/mesin yang terpadu
yang menyediakan informasi untuk mendukung fungsi-fungsi operasi manajemen dan
pengambilan keputusan di dalam organisasi. . Sistem informasi manajeman digambarkan
sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi,
penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri
dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan
keriga terdiri dair sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis
dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari
sumber daya informasi utnuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh
tingkat manajemen. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat
lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan
sebuah �data base�.
Sistem infomarsi menajemen sendiri memiliki 5 komponen, yaitu : Sistem Pemprosesan
Data (Data Proscesing System), Sistem Pelaporan Manajemen ( Management Reporting
System), Sistem Pendukung Dalam Pengambilan Keputusan(Decision Support System),
Sistem Otomasi Kantor (Office Automatic System) dan Sistem Pintar (Expert System.
Sistem Informasi Manajemen memiliki dua fungsi utama. yaitu fungsi pengumpulan data
internal maupun eksternal dan fungsi pemprosesan data menjadi informasi yang
bermanfaat bagi para pengambil keputusaan manajemenen.
B. Saran
Pembuatan makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, karena keterbatasan sumber
yang kami peroleh. Sehingga isi dari makalah ini masih bersifat umum, oleh karena
itu kami harapkan agar pembaca bisa mecari sumber yang lain guna membandingkan
dengan pembahasan yang kami buat, guna mengoreksi bila terjadi kelasahan dalam
pembuatan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Manullang .M, 2002, Pengantar Bisnis, ugm Gadjah Mada University Press, Yogyakarya.
Sadono Sukirno., Wan Sabri Husin., Danny Indrianto., Charles Sianturi., Kurniawan
Saefullah., 2006, Pengantar Bisinis, Kencana, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai