Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN PELAKSANAAN SIK (SISTEM INFORMASI KESEHATAN)

TERHADAP EFEKTIFITAS KINERJA PEGAWAI


(Relationship between the implementation of SIK (Health Information System)
and the effectiveness of employee performance at Puskesmas Hulonthalangi)

Indeks S. Keku,
Jurusan kesehatan masyarakat, FOK, UNG, Gorontalo
e-mail : indekskeku01@gmail.com

Abstrak
Sistem informasi kesehatan menurut WHO dalam buku “Design and implementation of health information system”
Geneva (2000), adalah suatu sistem informasi kesehatan yang tidak dapat berdiri sendiri, melainkan sebagai bagian
dari suatu sistem kesehatan. Sistem informasi kesehatan yang efektif memberikan dukungan informasi sebagai
proses pengambilan keputusan di segala jenjang. Untuk mendukung pelaksanaan sistem informasi kesehatan
tersebut pada tahun 2002 pemerintah melalui Menteri Kesehatan pengembangan sistem informasi kesehatan daerah
(SIKDA)”. informasi dapat didefenisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna
dan lebih berarti bagi penerimanya, yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang
digunakan untuk pengambilan keputusan. Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian (event) adalah segala sesuatu yang terjadi
pada saat tertentu.Tujuan Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah sebagai berikut Menyediakan
Informasi yang bermutu, yaitu informasi yang memenuhi kriteria: valid, reliabel, timely dan relevan. Keempat hal
ini adalah pilar informasi Mengurangi atau menghilangkan adanya redundancy data Meningkatkan keamanan data
Menyediakan interface yang mudah Menyediakan Akses terhadap informasi bagi semua stakeholder Memelihara
Integrasi data. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu untuk mendiskripsikan suatu keadaan secara
objektif dan untuk menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi yang terjadi sekarang. Tipe hubungan
variabel dalam penelitian ini adalah hubungan sebab akibat (kausal), yaitu penelitian yang menunjukkan arah
hubungan antara variabel bebas (independen) dengan variabel terikat (dependen).
Kata Kunci : SIK,Pelayanan,Puskesmas
Abstrack

Health information system according to WHO in the book "Design and implementation of health
information system" Geneva (2000), is a health information system that cannot stand alone, but as part of
a health system. An effective health information system provides information support as a decision
making process at all levels. To support the implementation of the health information system in 2002 the
government through the Minister of Health developed a regional health information system (SIKDA).
information can be defined as the result of data processing in a form that is more useful and more
meaningful to the recipient, which describes a real event (fact) that is used for decision making. The
source of information is data. Data is a reality that describes a real event and unity. Event (event) is
everything that happens at a certain time. The purpose of the Development of Health Information Systems
(SIK) is as follows Providing quality information, namely information that meets the criteria: valid,
reliable, timely and relevant. These four things are information pillars Reducing or eliminating data
redundancy. Increasing data security. Providing an easy interface. Providing access to information for
all stakeholders. Maintaining data integration. This research uses descriptive method that is to describe a
situation objectively and to answer the problems that are being faced in the current situation. The type of
variable relationship in this study is a causal relationship, which is research that shows the direction of
the relationship between the independent variable and the dependent variable.
.Keyword : SIK , service, Puskesmas
PENDAHULUAN suatu sistem secara umum adalah
Kemudian menurut Elias M. Awad masukan (input), pengolahan
(dalam Ibnu(1)) sistem dapat diberi (processing) dan keluaran (output).
defenisi sebagai sekelompok komponen Disamping itu suatu sistem
yang teratur (yang merupakan senantiasa tidak terlepas dari lingkungan
subsistem) yang saling berkaitan sesuai sekitarnya. Maka umpan balik (feed-
dengan rencana yang dibuatnya dalam back) dapat berasal dari output tetapi
rangka mencapai tujuan dan sasaran. dapat juga berasal dari lingkungan
Secara sederhana (2) sistem yang dimaksud dan organisasi
menggambarkan sistem sebagai suatu dipandang sebagai suatu sistem yang
kumpulan dari unsur, komponen, atau akan memiliki semua unsur-unsur ini.
variabel yang terorganisir saling (4) Defenisi sistem berdasarkan kamus
bergantung satu sama lain dan terpadu. Webster’s Unbridged dalam (Zulkifli,
Teori sistem secara umum yang 1997:27) lebih mendekati dengan
pertamakali diuraikan oleh Kenneth keperluan dalam arti sistem adalah
Boulding terutama menekankan elemen-elemen yang saling berhubungan
pentingnya perhatian terhadap setiap membentuk satu kesatuan atau
bagian yang membentuk sebuah sistem. organisasi. Disamping itu informasi
Teori ini mengatakan bahwa setiap unsur merupakan data yang telah diolah,
pembentuk organisasi adalah penting dibentuk, atau dimanipulasi sesuai
dan harus mendapat perhatian yang utuh dengan keperluan tertentu. Pekerjaan
supaya manajer dapat bertindak lebih informasi adalah pekerjaan yang
efektif dan efisien. Gordon B. Davis meliputi pengumpulan data, penyebaran
mendefenisikan sistem secara abstrak data dengan meneruskannya ke unit lain,
sebagai susunan yang teratur dari atau langsung diolah menjadi informasi,
gagasan-gagasan atau konsepsi-konsepsi kemudian informasi tersebut diteruskan
yang saling bergantung. ke unit lain. Dengan beredarnya
Menurut Tatang, M. Amirin (3), informasi dari unit ke unit lain maka
Sistem adalah sekumpulan unsur yang terjadilah arus informasi antar-unit.
melakukan kegiatan atau menyusun Hubungan tersebut lazim disebut sebagai
skema atau tata cara melakukan suatu hubungan antar subsistem dalam suatu
kegiatan pemrosesan untuk mencapai kaitan kerjasama suatu sistem. Dengan
sesuatu atau beberapa tujuan dan hal ini demikian timbul istilah sistem informasi
dilakukan dengan cara mengolah data/ (Zulkifli, 1997:3)
barang/ energi di dalam jangka waktu Informasi dapat diibaratkan sebagai
tertentu guna menghasilkan informasi/ nadi dalam suatu organisasi. Sebab, jika
energi/ barang. informasi tidak ada, maka sistem yang
Sedangkan sistem secara fisis ada pada organisasi itu tidak akan
merupakan serangkaian unsur yang berjalan sebagai mana mestinya,
bekerjasama untuk mencapai suatu sehingga informasi memiliki peranan
tujuan. Unsur-unsur yang mewakili yang sangat penting dalam suatu
organisasi. Menurut Gordon B. Davis (5) oleh pembuat keputusan baik
informasi adalah data yang telah diolah yang menyangkut pekerjaan rutin
menjadi suatu bentuk yang penting bagi maupun keputusan yang bersifat
si penerima dan mempunyai nilai yang strategis.
nyata atau yang dapat dirasakan dalam 3) Relevan, informasi yang
keputusan-keputusan yang sekarang atau diperlukan adalah yang benar-
keputusan yang akan datang. benar relevan dengan
Informasi sangat erat dengan data. permasalahan, misi dan tujuan
Informasi berasal dari data. Data organisasi.
menurut Richard A. Sehson adalah 4) bermanfaat, sebagai konsekuensi
fakta-fakta yang digunakan sebagai dari syarat relevansi informasi
suatu dasar dalam perhitungan dan harus bermanfaat bagi organisasi,
pengolahan meliputi serangkaian karena itu informasi harus tersaji
tindakan tindakan atau operasi operasi kedalam bemtuk-bentuk yang
yang secara pasti mengarah pada suatu memungkinkan pemanfaatan
akhir. Sedangkan menurut Sondang (3) bagi organisasi yang
menyebutkan ada perbedaan yang bersangkutan.
konsepsial antara data dan informasi, 5) Tepat waktu, yaitu sangat
perbedaan yang biasanya disebut dengan penting ketika manajer hendak
mengatakan bahwa data adalah bahan membuat keputusan-keputusan
baku yang harus diolah sedemikian rupa yang krusial.
sehingga berubah sifatnya menjadi 6) Keandalan (reliability), informasi
informasi. Perbedaan ini penting untuk harus diperoleh dari sumber-
disadari karena sesungguhnya data tidak sumber yang dapat diandalkan
mempunyai nilai apa-apa. kebenarannya.
Informasi yang berkualitas tinggi 7) Akurat, syarat ini mengharuskan
akan menentukan sekali efektifitas bahwa informasi bersih dari
keputusan manajer. Bruch dan kesalahan dan kekeliruan.
Grudnitski (6) menyebutkan adanya tiga 8) Konsisten, yaitu informasi tidak
pilar utama yang menentukan kualitas boleh mengandung kontradiksi
informasi, yaitu: akurasi, ketepatan didalam penyajiannya. Tampak
waktu, dan relevansi. Syarat-syarat bahwa ada berbagai macam
tentang informasi yang baik dan lengkap syarat yang harus dipenuhi bagi
diuraikan pula oleh Parker yakni: informasi untuk kepentingan
1) Ketersediaan (availability), manajemen. Pengolah data atau
bahwa informasi harus dapat penyedia informasi harus
diperoleh bagi orang yang memperhitungkan segisegi waktu
hendak memanfaatkannya. penyajian, isi, format maupun
2) Mudah dipahami segi-segi lain dari informasi
(comprehensibility) yaitu tersebut.
informasi harus mudah dipahami
Maka dengan demikian informasi dirancang sebagai program
dapat didefenisikan sebagai hasil dari pembangunan kesehatan dengan
pengolahan data dalam suatu bentuk menghasilkan data dan informasi
yang lebih berguna dan lebih berarti bagi kesehatan secara tepat dan akurat.
penerimanya, yang menggambarkan Menurut M. Hanif , Pengembangan SIK
suatu kejadian-kejadian (event) yang Online akan menghasilkan informasi
nyata (fact) yang digunakan untuk data kesehatan yang update, transparan,
pengambilan keputusan. Sumber dari mudah diperoleh oleh masyarakat,
informasi adalah data. Data adalah pemerintah dan pengambil keputusan.
kenyataan yang menggambarkan suatu Mempercepat pengambilan keputusan
kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. tentang kondisi kesehatan masyarakat
Kejadian (event) adalah segala sesuatu melalui sarana teknologi informasi dan
yang terjadi pada saat tertentu. Menurut mewujudkan sebuat tata pemerintahan
Suryatmo Sistem Online adalah jika data yang baik (2).
yang dikirimkan langsung diterima oleh Pengembangan SIK Online oleh
centra processing unit. Sedangkan real Dinas Kesehatan merupakan
time processing data adalah jika implementasi dari UU No. 32 Tahun
transaksi data tidak dikumpulkan 2004 tentang Pembaharuan Sistem
menunggu sampai banyak, tetapi setiap Informasi Kesehatan di Provinsi dan
saat ada transaksi langsung di kirim ke Kabupaten/Kota dan berdasarkan
komputer dari terminal. Begitu data Keputusan Mentri Kesehatan
diterima oleh komputer, data langsung di (KEPMENKES) No. 837 Tahun 2007
olah dengan program yang telah di tentang Pengembangan Jaringan
masukkan sebelumnya (berupa package Komputer Sistem Informasi Kesehatan
program) dan hasilnya di kirimkan Nasional (SIKNAS) Online. Menurut
kembali ke terminal. Real time ini Rosnini (2007), dengan adanya Sistem
menggunakan Data Base File. Informasi Kesehatan Online ini
Dengan layanan online, maka diharapkan akan menjadi basis dan
koordinasi, proses penanganan masalah, pondasi informasi data kesehatan dari
peningkatan kinerja petugas kesehatan seluruh puskesmas, rumah sakit, Dinkes
dan data kesehatan dapat diperoleh kabupaten/kota dan Dinas Provinsi dapat
dengan transparan, cepat dan akurat. terintegrasi dengan baik.
Perkembangan teknologi informasi yang Dalam konfigurasi tahapan
sangat cepat merupakan jawaban untuk pelaksanaan SIK Online dan terintegrasi
mendapatkan informasi dalam bentuk dapat terlihat bahwa semua data
pelaporan yang cepat dari seluruh pusat pelaporan yang berasal dari puskesmas
pelayanan kesehatan di seluruh akan dikirim melalui jaringan internet ke
kabupaten/kota. bank data secara online. Data tersebut
Sistem Informasi Kesehatan Online akan dimonitoring oleh Dinas kesehatan
yang disingkat dengan SIK Online setempat untuk direkapitulasi secara
adalah sebuah sistem informasi yang otomatis dan dilaporkan ke Dinas
Kesehatan Provinsi secara online, b. Audit atau pemeriksaan internal
demikian dan eksternal
Dengan semakin berkembangnya c. Menambahkan batas-batas
peranan sistem informasi, menuntut kepercayaan pada data
manajemen untuk menghasilkan sistem d. Instruksi pemakai dalam
informasi yang efektif dan efisien. Untuk prosedur pengukuran dan
itu, dituntut sebuah perubahan dalam pengolahan agar pemakai dapat
bidang manajemen sistem informasi. menilai kesalahan yang terjadi.
Perubahan yang terjadi adalah dengan
METODE PENELITIAN
diterapkannya perencanaan strategis
Penelitian dilaksanakan di Puskesmas
sistem informasi. Peningkatan
Hulonthalangi, waktu penelitian
perencanaan strategis sistem informasi
dilaksanakan pada tanggal 2-20 November
menjadi tantangan serius bagi pihak
2021. Penelitian ini menggunakan metode
manajemen sistem informasi.
deskriptif yaitu untuk mendiskripsikan suatu
Perencanaan strategis sistem informasi
keadaan secara objektif dan untuk menjawab
diperlukan agar sebuah organisasi dapat
permasalahan yang sedang dihadapi pada
mengenali target terbaik untuk
situasi yang terjadi sekarang. Tipe hubungan
melakukan pembelian dan penerapan
variabel dalam penelitian ini adalah
sistem informasi manajemen, serta
hubungan sebab akibat (kausal), yaitu
memaksimalkan hasil dari teknologi
penelitian yang menunjukkan arah hubungan
seterusnya sampai ke pusat.
antara variabel bebas (independen) dengan
Upaya yang dilakukan untuk
variabel terikat (dependen). Variabel
mengatasi kendala-kendala atau faktor
penelitian adalah suatu atribut atau sifat dan
penghambat dalam pelaksanaan sistem
bisa dikatakan nilai yang berikan oleh orang
informasi yaitu dengan cara:
lain yang mempunyai variasi tertentu yang
1. Membina internal user
di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
2. Memasang pengendalian
kemudian di Tarik kesimpulannya. Ada dua
pengendalian di sistem
variabel yang di tetapkan dalam penelitian
informasi;
yaitu variabel bebas
3. Memeriksa sejauhmana
(Independen) dan variabel terikat
keberhasilan pengendalian-
(Dependen).
pengendalian tersebut
4. Merencanakan akibat 1. Variabel bebas atau variabel
gangguan-gangguan independen adalah variabel yang
(disaster recovery planning). mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbunya variabel
Menurut Davis upaya mengatasi masalah
dependen .
dal sistem informasi dapat juga diatas
dengan; 2. Variabel terikan atau variabel
dependen adalah variabel yang dipengaruhi
a. Pengendalian internal untuk
mengetahui kesalahan
atau yang menjadi akibat, karena adanya yang di pegang beliau itu semua berpusat
variabel bebas. pada satu server beliau hanya sebagai
pemakai atau pengguna kata beliau tetapi
Dalam eksplorasi yang saya ambil faktor
data, usename dan sebagainya tidak bisa
bebas atau variabel independen adalah
diserahkan kepada yang lain karna sudah di
pelaksanaan SIK. Selanjutnya variabel
program untuk semua yang bertugas
kelurahan yang berhasil adalah kecukupan
memegang Program SIK tersebut ada 2
pelaksanaan perwakilan. Populasi atau alam
Program yang di jelaskan di pegang beliau
semesta adalah jumlah lengkap unit atau
yaitu :
orang yang kualitasnya harus
dipertimbangkan. Terlebih lagi unit-unit ini 1. PCARE (Primary Care)
pada awalnya adalah unit pemeriksaan, dan Primary Care (Pcare) BPJS
dapat berupa individu, yayasan, benda. Kesehatan adalah sistem informasi
pelayanan pasien peserta BPJS
Adapun populasi yang saya ambil
Kesehatan yang diakses secara
pada penelitian ini yakni 5 petugas SIK di
online khusus bagi pengguna fasilitas
Puskesmas Hulonthalangi. Sampel atau
kesehatan tingkat pertama (FKTP).
contoh adalah sebagian dari populasi yang
Jadi aplikasi digunakan untuk Data-
karakteristiknya hendak diteliti. Sampel
data BPJS pasien yang ada Di
yang baik, yang kesimpulannya dapat
Puskesmas Hulonthalangi.
dikenakan pada populasi, adalah sampel
2. E-Puskesmas
yang bersifat representatif atau yang dapat
E-Puskesmas merupakan sistem
menggambarkan karakteristik populasi.
dinamis yang dapat menyesuaikan
Adapun Sampel yang saya ambil pada kebutuhan dari penggguna. Aplikasi
penelitian ini yakni 5 pasien . ini dapat diimplementasikan dengan
bentuk stand alone computer (hanya
satu unit komputer dalam
HASIL DAN PEMBAHASAN
Puskesmas) yang disebut sebagai
Sistem Informasi Kesehatan di Puskesmas
Hulonthalangi Sudah Berjalan 5 Tahun system offline. Namun agar dapat
bekerja secara maksimal sistem ini
lamanya mulai dari perkenalan system SIK
tersebut sampai sekarang sudah berjalan sebaiknya di implementasikan dalam
bentuk jaringan agar data pelaporan
sebagaimana mestinya . Di Puskesmas
Hulonthalangi yang memegang Progam SIK dapat diterima dengan cepat oleh
Dinas Kesehatan melalui
Tersebut adalah Bapak Romi Matona sudah
3 Tahun memegang Program SIK tersebut synchronisasi data dari server local
Puskemas ke server pusat,
Pendidikan Terakhir beliau SPRG manado
Jurusan spesalis Gigi , sekarang beliau implementasi ini disebut system
online.
masih menempu pendidikan Di
POLITEKKES KEMENKES Jadi dari hasil wawancara yang saya
GORONTALO mengambil jurusan dapat Dua aplikasi ini yang membantu
mengenai Gigi . Untuk Sistem informasi Petugas SIK Di Puskesmas Hulonthalangi
dua Aplikasi ini diakses dengan internet atau Hulonthalangi bisa terintegrasi, serta
secara online . yang membedakan hanya sistem yang sedang berjalan di
Data yang ada didalamnya untuk PCARE Puskesmes Hulonthalangi juga dapat
hanya data-data mengenai BPJS sedangkan terintegrasi dengan sistem yang ada
E-Puskesmas adalah adalah seluruh data di UMS.
yang ada di puskesmas mulai dari pelaporan 3. Perlu dibuat dan dirancang sebuah
kepusat, data Pegawai dan data pasien yang software untuk pencatatan dan
ada Di Pusekasmas Hulonthalangi serta pengolahan data, sehingga nantinya
data-data BPJS juga masuk dalam aplikasi akan mempermudah petugas dalam
ini . menjalankan tugas dan membuat
laporan kepada pimpinan.
KESIMPULAN DAN SARAN
4. Perlu disusun standart operational
Kesimpulan
1. Belum adanya media yang dapat procedure (SOP) proses pelaporan
memungkinkan informasi di data kepada manajemen atau
Puskesmes Hulonthalangi dapat pimpinan. Harus ada beberapa
diakses secara mudah oleh pasien. penambahan layanan penunjang dan
2. Data yang ada di Puskesmes infrastruktur, serta optimalisasi
Hulonthalangi belum sepenuhnya kinerja SDM.
terintegrasi antar sub sistem.
3. Selama ini, pencatatan dan UCAPAN TERIMA KASIH
pengolahan data yang dilakukan oleh Dalam penyusunan Jurnal hasil
petugas Puskesmes Hulonthalangi, Tugas ini saya menghadapi berbagai
masih dilakukan secara manual. hambatan dan tantangan namun hal itu tidak
4. Belum adanya standart operational mengurangi semangat saya dalam
procedure (SOP) yang mengatur melaksanakan rangkaian kegiatanTugas ini
tentang bentuk dan proses pelaporan Saya mengucapkan Terima kasih yang
data kepada Kepala Puskesmes sebesar-besarnya kepada :
Hulonthalangi. 1. Dosen pengampuh mata kuliah
5. Fasilitas di Puskesmes Bapak Dr. Irwan, S.KM,M.Kes
Hulonthalangi, belum sepenuhnya
lengkap dan memada DAFTAR PUSTAKA
1. Tiara Dewi, Muhammad Amir
Saran Masruhim RS. Lab Penelit dan
1. Perlu sebuah sistem yang Pengemb FARMAKA Trop Fak Farm
memungkinkan para pengguna Univ Mualawarman, Samarinda,
informasi, dapat mengakses Kalimantan Timur. 2016;(April):5–
24.
informasi dengan mudah.
2. Perlu adanya sistem yang 2. Reginald BE, Rindengan YDY,
memungkinkan, antar komponen Sugiarso BA. Aplikasi Rekam Medik
subsistem di Puskesmes Pada Dokter Praktek. J Tek Elektro
dan Komput. 2015;4(6):78–87.
3. Tamsir K. Sistem Komunikasi Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Kota Banda Aceh dalam
Mensosialisasikan Program Diniyah
(Studi pada Sekolah Dasar Se ….
2017; Available from:
https://core.ac.uk/download/pdf/2934
69308.pdf
4. Ermawelis E. Teknologi Informasi
untuk Perpustakaan, Pusat
Dokumentasi dan Informasi. AL
MUNIR J Komun dan Penyiaran
Islam. 2018;(1):11–8.
5. Wibowo DD. Modul Sistem
Informasi Manajemen V0 1
[Internet].
Eprints.Universitassuryadarma.Ac.Id.
Available from:
http://eprints.universitassuryadarma.a
c.id/552/1/Modul Sistem Informasi
Manajemen V0 1.pdf

Anda mungkin juga menyukai