Anda di halaman 1dari 8

Makalah Kimia POLIMER

Makalah Kimia

“Polimer”
Disusun Oleh:

1. Bibit Panji Satrio R.


2. Data Wahyu C Putra
3. Muchammad Hamzah
4. Mukson
5. Teguh Prakoso

Kelas XII TOI 2

PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON


DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 JAMBLANG
Jalan Nyi Mas Rara Kerta Sitiwinangun Jamblang Telp. (0231) 344255-344256
Kabupaten Cirebon 45157

1. PENGERTIAN POLIMER
Pengertian polimer menurut asalkatanya. Kata Polimer berasal dari bahasa yunani Polys dan
Meros, Polys berarti banyak dann meros berarti bagian. Polymer = “Banyak Bagian”. Polimer
adalah molekul besar yang terbangun oleh susunan unit ulangan kimia yang kecil, sederhana
dan terikat oleh ikatan kovalen. Unit ulangan ini biasanya setara atau hampir setara dengan
monomer yaitu bahan awal dari polimer.
Polimer didefinisikan sebagai makromolekul yang dibangun oleh pengulangan kesatuan
kimia yang kecil dan sederhana yang setara dengan monomer, yaitu bahan pembuat polimer.
Akibatnya, molekul-molekul polimer umumnya mempunyai massa molekul yang sangat
besar. Hal inilah yang menyebabkan polimer memperlihatkan sifat sangat berbeda dari
molekul-molekul biasa meskipun susunan molekulnya sama. Pada umumnya polimer dikenal
sebagai materi yang bersifat non-konduktif atau isolator. Kemajuan dalam riset polimer telah
menemukan berbagai polimer yang bersifat konduktif maupun semikonduktif. Bahan
komposit diartikan sebagai gabungan dari 2 material atau lebih yang berbeda sifatnya dan
akan membentuk sifat fisis yang baru. Komposit polimer-karbon terbentuk dari gabungan
polimer dengan karbon yang membentuk sebuah material yang mempunyai sifat yang baru
yaitu mempunyai resistansi tertentu dan nilai resistansinya berubah apabila terkena gas.
Polimer mempunyai banyak variasi sifat, dan itulah mengapa polimer mempunyai banyak
sekali kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Di era modern, hampir setiap bagian hidup
manusia melibatkan polimer. Termasuk jenis polimer antara lain plastik, elastomer, serat, cat
dan bahan pelapis. Penggunaan polimer dalam perkakas rumah tangga, alat transportasi, alat
komunikasi dan alat elektronika sangat besar cakupannya.

2. JENIS – JENIS POLIMER


1. Poly Ethylene (PE)
Polietilena (disingkat PE) adalah termo plastik atau merupakan polimer plastik yang sifatnya
ulet (liat), massa jenis rendah, lentur, sukar rusak apa bila lama dalam keadaan terbuka di
udara maupun apabila terkena tanah lumpur, tetapi tidak tahan panas. Kegunaan polietena
adalah untuk memproduksi lembaran untuk kantong plastik, pembungkus halaman, ember,
dsb.

2. Poly Propylene (PP)


Polipropilena atau polipropena (PP) adalah sebuah polimer termo-plastik yang dibuat oleh
industri kimia dan digunakan dalam berbagai aplikasi, diantaranya digunakan ntuk dipakai
ada packingmakanan kering atau snack.

3. Poly Vinly Chlorine (PVC)


Plastik ini juga tahan serta kedap terhadap minyak dan bahan organik. Ada dua tipe plastik
PVC yaitu bentuk kaku dan bentuk fleksibel. Plastik bentuk kaku digunakan untuk membuat
konstruksi bangunan, mainan anak-anak, pipa PVC (paralon), meja, lemari. Adapun plastik
bentuk fleksibel, jenis ini digunakan untuk membuat selang plastik dan isolasi listrik.

4. Teflon (PTFE)
Teflon tersusun dari monomer-monomer tetrafluorotena. Teflon bersifat sangat ulet, kenyal,
tahan terhadap zat kimia, tak mudah terbakar, isolator listrik yang baik, dan mampu melumasi
diri serta tidak menempel. Panci untuk memasak/menggoreng menggunakan pelapis teflon,
sehingga tidak memerlukan minyak yang banyak, tidak mudah gosong, serta mudah
mencucinya.
5. Polistirena
Polistirena tersusun atas monomer stirena. Polistirena digunakan untuk membuat gelas
minuman ringan, isolasi, dan untuk kemasan makanan.
6. Oriented Polystyrene (OPP)
Sangat Bening,Kurang Tahan Panas.
7. High Density Polyethylene (HDPE)
Bahan Plastik Yang Berwarna Putih susu Atau Putih Bersih.
8. Karet Bahan
Adalah Karet Yang Berupa Karet Gelang Bersifat Transparant,Kuat dan Elastis.
9. Low Density Polyethylene (LDPE)
Bahan Plastik Yang digunakan Untuk Pelapis Kaleng.
10. Polyethylene Terephthalate (PET)
Adalah Polimer Jernih Dan kuat Dengan Sifat-sifat Penahan Gas Dan Kelembaban.
11. Lunchbox Polystyrene
Bahan Plastik Yang Digunakan Untuk Packing Makanan Ringan,Nasi,Dll.

Klasifikasi polimer
Berdasarkan asal polimer:
1. Polimer alam: polimer yang tersedia secara alami di alam. Contoh: karet alam (dari
monomer-monomer 2-metil-1,3-butadiena/isoprena), selulosa (dari monomer-monomer
glukosa), protein (dari monomer-monomer asam amino), amilum
2. Polimer sintetik: polimer buatan hasil sintetis indukstri/pabrikan. Contoh: nilon (dari asam
adipat dengan heksametilena), PVC (dari vinil klorida), polietilena, poliester (dari diasil
klorida dengan alkanadiol)

Berdasarkan strukturnya
1. Polimer linear

Polimer linear terdiri dari rantai panjang atom-atom skeletal yang dapat mengikat gugus substituen.Polimer ini biasanya

dapat larut dalam beberapa pelarut, dan dalam keadaan padat pada temperatur normal.Polimer ini terdapat sebagai

elastomer, bahan yang fleksibel (lentur) atau termoplastik seperti gelas).

Contoh : Polietilena, poli(vinil klorida) atau PVC, poli(metil metakrilat) (juga dikenal sebagai PMMA, Lucite, Plexiglas, atau

perspex), poliakrilonitril (orlon atau creslan) dan nylon 66.

2. Polimer bercabang
Polimer bercabang dapat divisualisasi sebagai polimer linear dengan percabangan pada struktur dasar yang sama sebagai

rantai utama.

3. Polimer jaringan tiga dimensi (three-dimension network)

Polimer jaringan tiga dimensi adalah polimer dengan ikatan kimianya terdapat antara rantai, seperti digambarkan pada

gambar berikut. Bahan ini biasanya di”swell” (digembungkan) oleh pelarut tetapi tidak sampai larut. Ketaklarutan ini dapat

digunakan sebagai kriteria dari struktur jaringan. Makin besar persen sambung-silang (cross-links) makin kecil jumlah

penggembungannya (swelling). Jika derajat sambung-silang cukup tinggi, polimer dapat menjadi kaku, titik leleh tinggi,

padat yang tak dapat digembungkan, misalnya intan (diamond).

Polimer linear dan bercabang memiliki sifat :

1. Lentur

2. Berat Molekul relatif kecil

3. Termoplastik

Berdasarkan kegunaanya
1. Polimer komersial (commodity polymers)

Polimer ini dihasilkan di negara berkembang, harganya murah dan banyak dipakai dalam kehidupan sehari hari. Contoh

: Polietilen (PE), polipropilen (PP), polistirena (PS), polivinilklorida (PVC), melaminformaldehid


2. Polimer teknik (engineering polymers)

Polimer ini sebagian dihasilkan di negara berkembang dan sebagian lagi di negara maju.Polimer ini cukup mahal dan

canggih dengan sifat mekanik yang unggul dan daya tahan yang lebih baik. Polimer ini banyak dipakai dalam bidang

transportasi (mobil, truk, kapal udara), bahan bangunan (pipa ledeng), barang-barang listrik dan elektronik (mesin bisnis,

komputer), mesin-mesin industri dan barang-barang konsumsi

Contoh : Nylon, polikarbonat, polisulfon, poliester


3. Polimer fungsional (functional polymers)

Polimer ini dihasilkan dan dikembangkan di negara maju dan dibuat untuk tujuan khusus dengan produksinya dalam

skala kecil

Contoh : kevlar, nomex, textura, polimer penghantar arus dan foton, polimer peka cahaya, membran, biopolymer.

Sifat polimer

A. Sifat Thermal

Sifat polimer terhadap panas ada yang menjadi lunak jika dipanaskan dan keras jika didinginkan, polimer seperti ini disebut

termoplas.

Contohnya : plastik yang digunakan untuk kantong dan botol plastik.

Sedangkan polimer yang menjadi keras jika dipanaskan disebut termoset, contohnya melamin

B. Sifat Kelenturan

Polimer akan mempunyai kelenturan yang berbeda dengan polimer sintetis. Umumnya polimer alam agak sukar untuk

dicetak sesuai keinginan,sedangkan polimer sintetis lebih mudah dibuat cetakan untuk menghasilkan bentuk tertentu. Karet

akan lebih mudah mengembangdan kehilangan kekenyalannya setelah terlalu lama kena bensin atau minyak.

C. Ketahanan terhadap Mikroorganisme


Polimer alam seperti wool, sutra, atau selulosa tidak tahan terhadap mikroorganisme atau ulat (rayap).Sedangkan polimer

sintetis lebih tahan terhadap mikroorganisme atau ulat.

D. Sifat Lainnya

Sifat polimer yang lainnya bergantung pemakainnnya untuk kemasan atau alat-alat industri. Untuk tujuan pengemasan harus

diperhatikan :
 Toksisitasnya

 Daya tahan terhadap air, minyak atau panas

 Daya tembus udara (oksigen)

 Kelenturan

 Transparan

Menurut sifat terhadap panas (termalnya) :


a. Polimer Termoplastik: polimer yang mempunyai sifat tidak tahan terhadap panas. Jenis
plastik ini tidak memiliki ikatan silang antar rantai polimernya, melainkan dengan struktur
molekul linear atau bercabang. Contoh: PVC, polietilena
b. Polimer Termosetting: polimer polimer yang mempunyai sifat tahan terhadap panas, jika
polimer ini dipanaskan, maka tidak dapat meleleh. Sehingga tidak dapat dibentuk ulang
kembali. Contoh: melamin, selulosa.

Menurut rantai penyusunnya:


a. Kopolimer: Polimer yang tersusun dari ikatan dua atau lebih unit monomer yang berbeda,
sebagai gambarannya -[A-B-A-B-A-B]-.
b. Homopolimer: Polimer yang tersusun dari unit monomer identik/monomer yang sama,
sebagai gambarannya -[A-A-A-A-A-A]-.

Menurut model reaksi polimerisasinya:


a. Polimer Adisi yaitu monomer molekul ikatan satu sama lain tanpa kehilangan setiap atom
lainnya. monomer alkena adalah kelompok terbesar dari polimer dalam kelas ini.
b. Polimer Kondensasi, yaitu: biasanya dua monomer yang berbeda dikombinasikan dengan
hilangnya sebuah molekul kecil, biasanya air. Poliester dan poliamida (nilon) berada di kelas
ini polimer.

3. REAKSI PEMBENTUKAN POLIMER


Proses pembentukan polimer disebut juga reaksi polimerisasi. Berdasarkan jenis
reaksinya terdapat dua macam polimerisasi, yaitu polimerisasi adisi dan polimerisasi
kondensasi.
1. Polimerisasi adisi, yaitu bergabungnya monomer-monomer yang berikatan rangkap.
Ikatan rangkap akan menjadi jenuh tatkala monomer-monomer itu berikatan satu sama lain.
Pada polimerisasi adisi, tidak ada molekul yang hilang.
Contoh:
CH2=CH-Cl vinil klorida (monomer)
—-CH2-CH-CH2-CH-CH2-CH-CH2-CH——
Cl Cl Cl Cl
Polivinilklorida (PVC, suatu plastik)
CH2=C-CH=CH2 isoprena (monomer)
CH3
—–CH2-C=CH-CH2-CH2-C=CH-CH2-CH2-C=CH-CH2——–
CH3 CH3 CH3
Poliisoprena (karet alam)

2. Polimerisasi kondensasi, yaitu bergabungnya monomer-monomer yang mempunyai


gugus fungsional. Pada polimerisasi kondensasi, ada molekul yang hilang, misalnya
pelepasan air.
Contoh:
HO-CO-(CH2)4-C-OH dan H-N-(CH2)6-N-H
H H
Asam adipat heksana diamin
—-CO-(CH2)4-CO-N-(CH2)6-N-CO-(CH2)4-CO-N-(CH2)6-N—-
(Nilon)
H-N-CH-CO-OH (asam amino) dan H-N-CH-CO-OH (asam amino)
H R H R
—– N-CH-CO-N-CH-CO-N-CH-CO-N-CH-CO—–
H R HR H R HR
(protein)

4. MANFAAT POLIMER
Dalam kehidupan sehari-hari banyak barang-barang yang digunakan merupakan polimer
sintetis mulai dari kantong plastik untuk belanja, plastik pembungkus makanan dan minuman,
kemasan plastik, alat-alat listrik, alat-alat rumah tangga, dan alat-alat elektronik. Setiap kita
belanja dalam jumlah kecil, misalnya diwarung, selalu kita akan mendapatkan pembungkus
plastik dan kantong plastik (keresek).
Kita hidup dalam era polimer, plastik, serat, elastomer, karet, protein,
selulosa semuanya ini merupakan istilah umum yang merupakan bagian
dari polimer.
Dari contoh-contoh di atas dapat kita bayangkan bahwa polimer
mempunyai manfaat yang besar dalam semua bidang kehidupan.

Adapun manfaat dari polimer ini antara lain sebagai berikut:


1. Dalam bidang kedokteran: banyak diciptakan alat-alat kesehatan seperti: termometer, botol
infus, selang infus, jantung buatan dan alat transfusi darah.
2. Dalam bidang pertanian: dengan adanya mekanisasi pertanian.
3. Dalam bidang teknik: diciptakan alat-alat ringan seperti peralatan pesawat.
4. Dalam bidang otomotif: dibuat alat-alat pelengkap mobil. digunakan.

5. DAMPAK NEGATIF POLIMER TERHADAP LINGKUNGAN


Dalam kehidupan sehari-hari banyak barang-barang yang digunakan merupakan polimer
sintetis mulai dari kantong plastik untuk belanja, plastik pembungkus makanan dan minuman,
kemasan plastik, alat-alat listrik, dan alat-alat rumah tangga. Setiap kita belanja dalam jumlah
kecil, misalnya diwarung, selalu kita akan mendapatkan pembungkus plastik dan kantong
plastik .
Barang-barang tersebut merupakan polimer sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh
mikroorganisme. Akibatnya, barang-barang tersebut akan menumpuk dalam bentuk sampah
yang tidak dapat membusuk. Atau menyumbat saluran air yang menyebabkan banjir. Bila
plastic dikubur maka akan membuat tanah itu menjadi tak subur dan tak dapat ditanami.
Dan dampak negatif dari penggunaan polimer pada barang-barang disekitar kita terutama
bagi kesehatan tubuh manusia, diantaranya:
 Penggunaan sterofoam untuk makanan dapat menimbulkan gejala saraf,seperti kelelahan,
gelisah, sulit tidur, dan anemia
 Bahan kimia ftalat pada mainan anak yang terbuat dari plastik banyak menyebabkan infeksi
hati dan ginjal.
 Zat kimia yang terkandung dalam kertas tisu untuk membungkus/melapisi makanan dapat
menyebabkan kanker

6. KESIMPULAN
Istilah polimer lebih populer menunjuk kepada plastik, tetapi polimer sebenarnya terdiri dari
banyak kelas material alami dan sintetik dengan sifat dan kegunaan yang beragam. Reaksi
pembentukan polimer dinamakan polimerisasi. Ada dua jenis polimerisasi yaitu polimerisasi
adisi dan polimerisasi kondensasi. Kertas diproduksi dari selulosa, sebuah polisakarida yang
terjadi secara alami yang ditemukan dalam tumbuhan. Contoh polimer yang paling terkenal
adalah plastik dan DNA. Mengapa plastik dan DNA dikatakan polimer? Itu dapat terlihat dari
struktur dan sifat benda tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari banyak barang-barang yang
digunakan merupakan polimer sintetis mulai dari kantong plastik untuk belanja, plastik
pembungkus makanan dan minuman, kemasan plastik, alat-alat listrik, alat-alat rumah tangga,
dan alat-alat elektronik.

Anda mungkin juga menyukai