Search
Home
Business »
Downloads »
Parent Category »
Featured
Health »
Uncategorized
15.56 1 comment
SISTEM INFORMASI KESEHATAN\
Disusun Oleh :
Lily Suriati
Nopita Anggraeni
Rahmawati Agung
Ainul Mutmainah
Wulandari Prameitha
Zailani Hamid
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berkembangnya teknologi sistem informasi, maka penyajian informasi yang cepat dan
efisien sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Perkembangan teknologi yang semakin pesat saat ini
menuntut diubahnya pencatatan manual menjadi sistem yang terkomputerisasi. Demikian juga
halnya pembayaran pasien pada suatu Rumah Sakit. Rumah sakit sebagai salah satu institusi
pelayanan umum di bidang kesehatan membutuhkan keberadaan suatu sistem informasi yang
akurat, handal, serta cukup memadai untuk meningkatkan pelayanannya kepada para pasien serta
lingkungan yang terkait lainnya. Sistem informasi rumah sakit digunakan untuk mempermudah
dalam pengelolaan data pada rumah sakit. Sistem ini seharusnya sudah menggunakan metode
komputerisasi. Karena dengan penggunakan metode komputerisasi, proses penginputan data, proses
pengambilan data maupun proses pengupdate-an data menjadi sangat mudah, cepat dan akurat.
Internet merupakan jaringan komputer yang dapat menghubungkan perusahaan dengan domain
publik, seperti individu, komunitas, institusi, dan organisasi. Jalur ini merupakan jalur termurah
yang dapat digunakan institusi untuk menjalin komunikasi efektif dengan konsumen. Mulai dari
tukar menukar data dan informasi sampai dengan transaksi pembayaran dapat dilakukan dengan
cepat dan murah melalui internet.
Kecepatan evolusi teknologi informasi dalam memanfaatkan internet untuk mengembangkan
jaringan dalam manajemen database sangat ditentukan oleh kesiapan manajemen dan ketersediaan
sumber daya yang memadai. Namun evolusi tersebut bukan pula berarti bahwa institusi yang
bersangkutan harus secara sekuensial mengikuti tahap demi tahap yang ada, namun bagi mereka
yang ingin menerapkan manajemen database dengan “aman” dan “terkendali”, alur pengembangan
aplikasi secara bertahap merupakan pilihan yang baik.
BAB II
PEMBAHASAN
(Pengertian SIK keseluruhan : Rahmawati Agung)
3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Kesehatan
3.1.1 Pengertian Sistem
System didefinisikan sebagai suatu tatanan dimana terjadi suatu kesatuan usaha dari
berbagai unsure yang saling berkaitan secara teratur menuju pencapaian tujuan dalam suatu batas
lingkungan tertentu. System juga didefinisikan sebagai kelompok elemen yang terintegrasi dengan
maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Suatu organisasi merupakan area sebuah system
karena terdiri dari sejumlah sumber daya yang bekerja menuju tercapainya suatu tujuan tertentu.
System sebagai suatu elemen yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan atau organisasi.
Sehingga bisa dikatakan bahwa system berfungsi dengan segala kegiatan untuk suatu maksud dan
tujuan yan jelas yang mempunyai komponen-komponen dan bekerja dalam suatu kesatuan dinamis
dan saling berhubungan.
Ciri-ciri system menurut Azrul Azwar (1996) adalah apabila memiliki beberapa cirri-ciri
pokok, yaitu:
1. Terdapat elemen atau bagian yang satu sama lain saling berhubungan dan mempengaruhi, yang
kesemuanya membentuk kesatuan, dalam arti semuanya berfungsi untuk mencapai tujuan yang
sama, yang telah ditetapkan.
2. Fungsi yang diperankan oleh masing-masing elemen atau bagian yang membentuk satu kesatuan
tersebut adalah dalam rangka mengubah masukan menjadi keluaran yang direncanakan.
3. Dalam melaksanakan fungsi ini semuanya bekerja sama secara bebas, namun terkait dalam arti
terdapat mekanisme pengendalian yang mengarahkannya agar tetap berfungsi sebagaimana yang
telah direncanakan.
4. Sekalipun system merupakan satu kesatuan yang terpadu, bukanberarti ia tertutup terhadap
lingkungan.
Unsur-unsur system:
System terbentuk dari elemen-elemen bagian yang saling berhubungan dan mempengaruhi.
Adapun yang dimaksud dengan elemen atau bagian tersebut ialah suatu yang mutlak harus
ditemukan, yang jika tidak demikian halnya maka tidaklah ada yang disebut dengan system. Elemen
jika disederhanakan dapat dikelompokan dalam 6 unsur, yaitu:
1. Masukan (input)
Masukan adalah kumpulan elemen atau bagian yang terdapat dalam system yang diperlukan untuk
dapat berfungsinya system tersebut.
2. Proses
Proses adalah kumpulan elemen atau bagian yang terdapat dalam system yang berfungsi untuk
mengubah masukan menjadi keluaran yang direncanakan.
3. Keluaran (output)
Keluaran adalah kumpulan elemen atau bagian yang dihasilkan dari berlangsungnya proses dalam
system.
4. Umpan balik
Yang dimaksud dengan umpan balik adalah kumpulan elemen atau bagian yang merupakan
keluaran dari system dan sekaligus sebagai masukan bagi system tersebut.
5. Dampak
Dampak adalaha akibat yang dihasilkan oleh keluaran suatu system.
6. Lingkungan
Lingkungan adalah dunia luar system yang tidak dikelola oleh system tetapi mempunyai pengaruh
besar terhadap system.
1. Pemakai
2. Tujuan
3. Masukan – proses – keluaran
4. Data
5. Teknologi
6. Model
7. Pengendalian
MODEL PENGENDALIAN
Penjelasannya menunjukkan bahwa semua komponen itu saling berkait, bila data salah, maka
hasilnya akan merupakan informasi yang salah juga. Informasi yang canggih seperti angka statistic
yang rumit, tidak ada gunanya bila pemakai tidak bisa mengerti maka komponen ini harus
dipertimbangkan secara keseluruhan. Berikut ini penjelasan masing-masing komponen:
NO KOMPONEN PENJELASAN
1 DATA Data harus akurat dan yang penting data benar, jangan data berupa
sampah.
2 MASUKAN Masukan harus dikode dengan jelas sesuai kebutuhan dan dengan
cara tertentu. Misalnya data untuk membuat grafik dibentuk
dalam gambaran table.
3 PROSES Harus jelas diproses dengan cara apa, dan alat apa, perangkat
keras dan perangkat lunak serta teknisi yang sesuai.
4 KELUARAN Keluaran harus jelas dan memenuhi cirri-ciri informasi yang baik.
5 TUJUAN Keluaran yang dihasilkan harus sesuai dengan tujuan agar dapat
dimanfaatkan.
6 PEMAKAI Pemakai harus terlatih memanfaatkan informasi yang terbentuk.
7 MODEL Cara pengolahan dengan logika perhitungan atau pengolahan kata
atau tata letak.
8 TEKNOLOGI Komputer jenis apa, atau manual
9 PENGENDALI Bagaimana mencegah kecurian data dan kehilangan data.
Dalam literature lain menyebutkan bahwa SIK adalah suatu sistem pengelolaan data dan
informasi kesehatan di semua tingkat pemerintahan secara sistematis dan terintegrasi untuk
mendukung manajemen kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.
Menurut WHO, Sistem Informasi Kesehatan merupakan salah satu dari 6 “building block” atau
komponen utama dalam sistem kesehatan di suatu negara. Keenam komponen (building block)
sistem kesehatan tersebut adalah:
Sedangkan di dalam tatanan Sistem Kesehatan Nasional, SIK merupakan bagian dari sub sistem
ke 6 yaitu pada sub sistem manajemen, informasi dan regulasi kesehatan. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa sistem informasi kesehatan merupakan sebuah sarana sebagai penunjang
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. Sistem informasi kesehatan yang efektif
memberikan dukungan informasi bagi proses pengambilan keputusan di semua jenjang, bahkan di
Puskesmas atau Rumah Sakit kecil sekalipun. Bukan hanya data, namun juga informasi yang
lengkap, tepat, akurat, dan cepat yang dapat disajikan dengan adanya sistem informasi kesehatan
yang tertata dan terlaksana dengan baik.
1. Sistim informasi kesehatan (SIK) merupakan subsistem dari Sistim Kesehatan Nasional
(SKN) yang berperan dalam memberikan informasi untuk pengambilan keputusan di setiap
jenjang adminisratif kesehatan baik di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota atau bahkan
pada tingkat pelaksana teknis seperti Rumah Sakit ataupun Puskesmas
2. Dalam bidang kesehatan telah banyak dikembangkan bentuk-bentuk Sistem Informasi
Kesehatan (SIK), dengan tujuan dikembangkannya berbagai bentuk SIK tersebut adalah
agar dapat mentransformasi data yang tersedia melalui sistem pencatatan rutin maupun non
rutin menjadi sebuah informasi.
Ainul mutmainah
Manfaat Sistem Informasi Kesehatan
World Health Organisation (WHO) menilai bahwa investasi sistem informasi kesehatan
mempunyai beberapa manfaat antara lain:
1. Membantu pengambil keputusan untuk mendeteksi dan mengendalikan masalah kesehatan,
memantau perkembangan dan meningkatkannya
2. Pemberdayaan individu dan komunitas dengan cepat dan mudah dipahami, serta melakukan
berbagai perbaikan kualitas pelayanan kesehatan
Adapun manfaat adanya sistim informasi kesehatan dalam suatu fasilitas kesehatan diantaranya:
Zailani
Perkembangan
Perkembangan informasi kesehatan di Indonesia telah mengalami tiga pembagian masa sebagai
berikut:
Masing-masing era sistim informasi kesehatan memiliki karakteristik yang berbeda sebagai
bentuk adaptasi dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Dalam upaya mengatasi fragmentasi data, pemerintah sedang mengembangkan aplikasi yang
disebut dengan Sistim Aplikasi Daerah (Sikda) Generik. Sistim Informasi Kesehatan berbasis
Generik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Telemedicine
2. Internet, intranet, ekstranet
3. Sistem informasi kesehatan publik.
Menurut WHO, Sistem Informasi Kesehatan merupakan salah satu dari 6 “building blocks” atau
komponen utama dalam Sistem Kesehatan di suatu negara. Keenam komponen (buliding blocks)
Sistem Kesehatan tersebut ialah :
1. Servis Delivery (Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan)
2. Medical product, vaccines, and technologies (Produk Medis, vaksin, dan Teknologi Kesehatan)
3. Health Workforce (Tenaga Medis)
4. Health System Financing (Sistem Pembiayaan Kesehatan)
5. Health Information System (Sistem Informasi Kesehatan)
6. Leadership and Governance (Kepemimpinan dan Pemerintahan)
Aliran data terfragmentasi. Aliran data dari sumber data (fasilitas kesehatan) ke pusat
melalui berbagai jalan.
Data dan Informasi dikelola dan disimpan oleh masing-masing Unit di Departemen
Kesehatan.
Bentuk data : agregat.
Sering terjadi duplikasi dalam pengumpulan data.
Sangat beragamnya bentuk laporan.
Validitas diragukan.
Data sulit diakses.
Karena banyaknya duplikasi, permasalahan kelengkapan dan validitas, maka data sulit dioah
dan dianalisis.
Pengiriman data masih banyak menggunakan kertas sehingga tidak ramah lingkungan.
Komunikasi data sudah mulai terintegrasi (mulai mengenal prinsip 1 pintu, walau beberapa
masih terfragmentasi).
Sebagian besar data agregat dan sebagian kecil data individual.
Sebagian data sudah terkomputerisasi dan sebagian masih manual.
Keamanan dan kerahasiaan data kurang terjamin.
Dalam Peraturan Presiden RI Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah pengelolaan kesehatan yang
diselenggarakan oleh semua komponen bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung
guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Pengelolaan kesehatan diselenggarakan melalui pengelolaan administrasi kesehatan, informasi
kesehatan, sumber daya kesehatan, upaya kesehatan, pembiayaan kesehatan, peran serta dan
pemberdayaan masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan, serta
pengaturan hukum kesehatan secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Pengelolaan kesehatan dilakukan secara berjenjang di pusat dan daerah dengan
memperhatikan otonomi daerah dan otonomi fungsional di bidang kesehatan.
Komponen pengelolaan kesehatan yang disusun dalam S K N dikelompokkan dalam
subsistem:
a. upaya kesehatan;
b. penelitian dan pengembangan kesehatan;
c. pembiayaan kesehatan;
d. sumber daya manusia kesehatan;
e. sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan;
f. manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan; dan
g. pemberdayaan masyarakat.
SKN : Rahmawati Agung
SKN dilaksanakan secara berkelanjutan, sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan
tanggap terhadap perubahan dengan menjaga kemajuan, kesatuan, dan ketahanan nasional.
SKN menjadi acuan dalam penyusunan dan pelaksanaan pembangunan kesehatan yang
dimulai dari kegiatan perencanaan sampai dengan kegiatan monitoring dan evaluasi.
Pelaksanaan SKN ditekankan pada peningkatan perilaku dan kemandirian masyarakat,
profesionalisme sumber daya manusia kesehatan, serta upaya promotif dan preventif tanpa
mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif.
Profesionalisme sumber daya manusia kesehatan yang dibina oleh Menteri hanya bagi tenaga
kesehatan dan tenaga pendukung/penunjang kesehatan yang terlibat dan bekerja serta
mengabdikan dirinya dalam upaya dan manajemen kesehatan.
Pelaksanaan SKN harus memperhatikan:
a. cakupan pelayanan kesehatan berkualitas, adil, dan merata;
b. pemberian pelayanan kesehatan yang berpihak kepada rakyat;
c. kebijakan kesehatan masyarakat untuk meningkatkan dan melindungi kesehatan masyarakat;
d. kepemimpinan dan profesionalisme dalam
pembangunan kesehatan;
e. inovasi atau terobosan ilmu pengetahuan dan teknologi yang etis dan terbukti bermanfaat
dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan secara luas, termasuk penguatan sistem rujukan;
f. pendekatan secara global dengan mempertimbangkan kebijakan kesehatan yang sistematis,
berkelanjutan, tertib, dan responsif gender dan hak anak;
g. dinamika keluarga dan kependudukan;
h. keinginan masyarakat;
i. epidemiologi penyakit;
j. perubahan ekologi dan lingkungan; dan
k. globalisasi, demokratisasi dan desentralisasi dengan semangat persatuan dan kesatuan nasional
serta kemitraan dan kerja sama lintas sektor.
l. Untuk meningkatkan akselerasi dan mutu pelaksanaan SKN, pembangunan kesehatan perlu
melandaskan pada pemikiran dasar pembangunan kesehatan.
m. Pemikiran dasar pembangunan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
pemikiran tentang pelaksanaan, tujuan, dan prinsip dasar pembangunan kesehatan.
Prinsip dasar pembangunan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri dari
perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan
manfaat.
Dalam upaya mengatasi fragmentasi data, Pemerintah sedang mengembangkan aplikasi yang
disebut Sistem Aplikasi Daerah (Sikda) Generik. Sistem Informasi Kesehatan berbasis Generik
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
Dari gambaran diatas menunjukkan informasi akan menjadi sentral untuk keputusan
manajerial, berperan timbale balik artinya makin baik sistem informasi maka akan lebih baik pula
keputusan yang diambil. Sebaliknya, makin buruk sistem informasi di rumah sakit maka keputusan
yang duambil akan semakin buruk.
Secara lebih rinci SURS berperan dalam mendukung:
1. Pengendalian mutu pelayanan medis.
2. Pengendalian mutu dan penilaian produktivitas.
3. Analisa pemanfaatan dan perkiraan kebutuhan.
4. Perencanaan dan evaluasi program.
5. Menyederhanakan pelayanan.
6. Penelitian klinis.
7. Pendidikan.
4. Pemakai adalah para pengambil keputusa di bidang pemasaran yang akan menghasilkan contoh
program pemasaran.
5. Tujuan yang akan dicapai oleh adanya sistem informasi adalah penyempurnaan perencanaan seperti
perencanaan strategis atau strategi jangka panjang.
Atas dasar dari penetapan kriteria dan kebijakan pengembangan SIRS tersebut di atas,
selanjutnya ditetapkan sasaran pengembangan sebagai penjabaran dari Sasaran Jangka Pendek
Pengembangan SIRS, sebagai berikut:
1) Memiliki aspek pengawasan terpadu, baik yang bersifat pemeriksaan tau pengawasan (auditable)
maupun dalam hal pertanggungjawaban penggunaan dana (accountable) oleh unit-unit yang ada di
lingkungan rumah sakit.
2) Terbentuknya sistem pelaporan yang sederhana dan mudah dilaksanakan, akan tetapi cukup lengkap
dan terpadu.
3) Terbentuknya suatu sistem informasi yang dapat memberikan dukungan akan informasi yang
relevan, akurat dan tepat waktu melalui dukungan data yang bersifat dinamis.
4) Meningkatkan daya-guna dan hasil-guna seluruh unit organisasi dengan menekan pemborosan.
5) Terjaminnya konsistensi data.
6) Orientasi ke masa depan
7) Pendayagunaan terhadap usaha-usaha pengembangan sistem informasi yang telah ada maupun
sedang dikembangkan, agar dapat terus dikembangkan dengan mempertimbangkan integrasinya
sesuai Rancangan Global SIRS.
SIRS merupakan suatu sistem informasi yang, cakupannya luas (terutama untuk rumah sakit
tipe A dan B) dan mempunyai kompleksitas yang cukup tinggi. Oleh karena itu penerapan sistem
yang dirancang harus dilakukan dengan memilih pentahapan yang sesuai dengan kondisi masing-
masing subsistem, atas dasar kriteria dan prioritas yang ditentukan. Kesinambungan antara tahapan
yang satu dengan tahapan berikutnya harus tetap terjaga. Secara garis besar tahapan pengembangan
SIRS adalah sebagai berikut:
a. Penyusunan Rencana Induk Pengembangan SIRS,
b. Penyusunan Rancangan Global SIRS,
c. Penyusunan Rancangan Detail/Rinci SIRS,
d. Pembuatan Prototipe, terutama untuk aplikasi yang sangat spesifik,
e. Implementasi, dalam arti pembuatan aplikasi, pemilihan dan pengadaan perangkat keras maupun
perangkat lunak pendukung.
f. Operasionalisasi dan Pemantapan.
Sistem Informasi Rumah Sakit yang berbasis komputer (Computer Based Hospital
Information System) memang sangat diperlukan untuk sebuah rumah sakit dalam era globalisasi,
namun untuk membangun sistem informasi yang terpadu memerlukan tenaga dan biaya yang cukup
besar. Kebutuhan akan tenaga dan biaya yang besar tidak hanya dalam pengembangannya, namun
juga dalam pemeliharaan SIRS maupun dalam melakukan migrasi dari sistem yang lama pada
sistem yang baru. Selama manajemen rumah sakit belum
menganggap bahwa informasi adalah merupakan aset dari rumah sakit tersebut, maka
kebutuhan biaya dan tenaga tersebut diatas dirasakan sebagai beban yang berat, bukan sebagai
konsekuensi dari adanya kebutuhan akan informasi. Kalau informasi telah menjadi aset rumah sakit,
maka beban biaya untuk pengembangan, pemeliharaan maupun migrasi SIRS sudah selayaknya
masuk dalam kalkulasi biaya layanan kesehatan yang dapat diberikan oleh rumah sakit itu. Perlu
disadari sepenuhnya, bahwa penggunaan teknologi informasi dapat menyebabkan ketergantungan,
dalam arti sekali mengimplementasikan dan mengoperasionalkan SIRS, maka rumah sakit tersebut
selamanya terpaksa harus menggunakan teknologi informasi. Hal ini disebabkan karena perubahan
dari sistem yang terotomasi menjadi sistem manual merupakan kejadian yang sangat tidak
menguntungkan bagi rumah sakit tersebut.
Perangkat lunak SIRS siap pakai yang tersedia di pasaran pada saat ini sebagian besar
adalah perangkat lunak SIRS yang hanya mengelola sebagian sistem atau beberapa subsistem dari
SIRS. Untuk dapat memilih perangkat lunak SIRS siap pakai dan perangkat keras yang akan
digunakan, maka rumah sakit tersebut harus sudah memiliki rancang bangun (desain) SIRS yang
sesuai dengan kondisi dan situasi rumah sakit.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah gabungan perangkat dan prosedur yang
digunakan untuk mengelola siklus informasi (mulai dari pengumpulan data sampai pemberian
umpan balik informasi) untuk mendukung pelaksanaan tindakan tepat dalam perencanaan,
pelaksanaan dan pemantauan kinerja sistem kesehatan. Sistem informasi kesehatan adalah integrasi
antara perangkat, prosedur dan kebijakan yang digunakan untuk mengelola siklus informasi secara
sistematis untuk mendukung pelaksanaan manajemen kesehatan yang terpadu dan menyeluruh
dalam kerangka pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
World Health Organisation (WHO) menilai bahwa investasi sistem informasi kesehatan
mempunyai beberapa manfaat antara lain membantu pengambil keputusan untuk mendeteksi dan
mengendalikan masalah kesehatan, memantau perkembangan dan meningkatkannya, dan
pemberdayaan individu dan komunitas dengan cepat dan mudah dipahami, serta melakukan
berbagai perbaikan kualitas pelayanan kesehatan
DAFTAR PUSTAKA
www.eprints.uns.ac.id
www.pkko.fik.ui.ac.id
1 komentar:
1.
Balas
Social Profiles
Popular
Tags
Blog Archives
Sehat
Mata merupakan jendela hati. Demikian kata pepatah mengatakan. Memang benar, dari
mata kita dapat mewakili semua rasa yang ada. Sorot ma...
(tanpa judul)
Hai Guys :') Nama saya Lily Suriati, saya lahir di jakarta tanggal 18 Juni 1994, saya anak
terakhir dari 4 bersaudara.
Motion
Portfolio
ABOUT US
We are Magcro
Diberdayakan oleh Blogger.
Google+ Badge
Followers
About Me
Lily Suriati
Public Health Queen
About Me
Lily Suriati
Public Health Queen
Arsip Blog
▼ 2014 (3)
o ▼ November (1)
SISTEM INFORMASI KESEHATAN
o ► Oktober (2)
Contact
Nama
Email *
Pesan *
an interesting
Popular Posts
SISTEM INFORMASI KESEHATAN
Sehat
Mata merupakan jendela hati. Demikian kata pepatah mengatakan. Memang benar, dari
mata kita dapat mewakili semua rasa yang ada. Sorot ma...
(tanpa judul)
Hai Guys :') Nama saya Lily Suriati, saya lahir di jakarta tanggal 18 Juni 1994, saya anak
terakhir dari 4 bersaudara.
flickr
Recent Posts
Sample Text
Download
Labels
o ABOUT US
Pages
o Beranda