ANWAR
SUMENEP
Laporan ini diajukan untuk memenuhi tugas SIK ( sistem informasi kesehatan)
yang diampuh oleh Eko Mulyadi S,Kep.Ns,M,Kes
Disusun Oleh :
Semester III
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan yang maha esa. Atas
berkat-Nya laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. laporan ini
berisikan “field trip di RSUD H. Moh. Anwar”.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis telah banyak mendapatkan
bantuan-bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan Rahmat dan Karunia-
Nya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan. Penulisan ini tentu
saja masih jauh dari sempurna, sehingga penulis dengan senang hati menerima
saran dan kritik demi perbaikan.
Penulis
2
Contents
BAB I ...................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN .................................................................................................. 5
BAB II ..................................................................................................................... 8
2.10.4 Pasien..................................................................................................... 17
3
a. Sistem Pendaftaran ..................................................................................... 20
BAB IV ................................................................................................................. 30
PENUTUP ............................................................................................................. 30
DOKUMENTASI ................................................................................................. 32
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
Surat Keputusan Mentri Kesehatan RI No. 983/SK/XI/1992 rumah sakit umum
memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh
masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,
sedangkan rumah sakit khusus memberikan pelayanan sesuai dengan
kekhususannya. Pelayanan rumah kesehatan rumah sakit meliputi pelayanan
medik, pelayanan penunjang medik, rehabilitasi medik dan pelayanan asuhan
keperawatan. Pelayanan tersebut dilaksanakan melalui unit gawat darurat, unit
rawat jalan dan unit rawat inab.
Sistem informasi rumah sakit dibetuk oleh beberapa sistem meliputi, sistem
penyimpanan data pasien, sistem informasi keuangan dan sistem informasi
rumah sakit terintegrasi. Rumah sakit yang memiliki sistem informasi yang
terintegrasi akan memudahkan dalam melakukan aktifitas secara efektif
terutama pada kegiatan pendaftaran pasien yang merupakan proses dasar yang
penting dalam aktifitas yang terjadi di rumah sakit.
Evaluasi diartikan sebagai penilaian kritis secara obyektif atas dasar fakta
(bukan perkiraan) yang disesuaikan dengan standart atau patokan. Evaluasi
pelayanan kesehatan sendiri merupakan sebuah proses untuk menentukan nilai
atau jumlah keberhasilan dari pelaksanaan suatu kegiatan serta merupakan
persyaratan dasar`untuk mengendalikan dan mempertahankan mutu pelayanan.
Ada hal penting yang berlaku dalam setiap tahap evaluasi, yaitu adanya
penentuan kriteria penilaian dan kriteria tersebut dapat diukur serta
pengambilan keputusan atau kriteria dapat diambil dengan mudah tanpa
membingungkan.
6
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah :
1.2.1 Apa Pengertian Sistem Informasi Rumah Sakit?
1.2.2 Bagaimana menjelaskan Subsistem Sistem Informasi Rumah Sakit
1.2.3 Bagaimana Menjelaskan Ruang Lingkup Sistem Informasi Rumah Sakit
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Untuk Mengetahui Pengertian Sistem Informasi Rumah Sakit
1.3.2 Untuk Mengetahui Subsistem Sistem Informasi Rumah Sakit
1.3.3 Untuk Mengetahui Ruang Lingkup Sistem Informasi Rumah Sakit
1.3.4 Untuk Mengetahui Mengevaluasi Pengendalian Sistem Informasi Rumah
Sakit Agar Dapat Meningkatkan Efektifitas Pelayanan Rumah Sakit
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang ingin dikemukakan dalam makalah ini yaitu :
1.4.1 Dapat menjadi referensi dan literatur bagi semua kalangan yang
membutuhkan.
1.4.2 Dapat menambah ilmu pengetahuan, serta melatih penulis berpikir secara
kritis, analitik, dan logis dalam mengolah dan mengkaji data menjadi sebuah
karya ilmiah
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
8
Sedangkan menurut ANA (Vestal, Khaterine, 1995) sistem informasi
keperawatan berkaitan dengan legalitas untuk memperoleh dan menggunakan
data, informasi dan pengetahuan tentang standar dokumentasi, komunikasi,
mendukung proses pengambilan keputusan, mengembangkan dan
mendesiminasikan pengetahuan baru, meningkatkan kualitas, efektifitas dan
efisiensi asuhan keperawaratan dan memberdayakan pasien untuk memilih
asuhan kesehatan yang diiinginkan. Kehandalan suatu sistem informasi pada
suatu organisasi terletak pada keterkaitan antar komponen yang ada sehingga
dapat dihasilkan dan dialirkan menjadi suatu informasi yang berguna, akurat,
terpercaya, detail, cepat, relevan untuk suatu organisasi.
2.3Sejarah Sistem Informasi Keperawatan
9
2.4 Fungsi Sistem Informasi Keperawatan
10
e. Membantu dalam mencari informasi yang cepat sehingga dapat membantu
pengambilan keputusan secara cepat
f. Meningkatkan produktivitas kerja.
g. Mengurangi kesalahan dalam menginterppretasikan pencatatan
Sedangkan menurut Holmes (2003,dalam Sitorus 2006), terdapat
keuntungan utama dari dokumentasi berbasis komputer yaitu:
a. Standarisisasi: terdapat pelaporan data klinik yang standar, mudah dan cepat
diketahui.
b. Kualitas:meningkatkan kualitas informasi klinik dan sekaligus
meningkatkan waktu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.
c. Accessebility, legibility, mudah membaca dan mendapat informasi klinik
dari pasien dalam satu lokasi.
2.6 Penerapan Sistem Informasi Dalam Dokumentasi Asuhan Keperawatan
11
terbatas dari proses keperawatan. Masalah-masalah ini menyebabkan upaya
untuk mendukung proses keperawatan dengan sistem berbasis komputer
untuk mengurangi beban perawat dalam dokumentasi.Penerapan sistem
informasi keperawatan dalam dokumentasi asuhan keperawatan bertujuan
untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas dokumentasi asuhan
keperawatan.
Dokumentasi yang berbasis komputer selain meningkatkan kualitas
juga memungkinkan penggunaan kembali data keperawatan untuk
manajemen keperawatan dan penelitian keperawatan. Hal ini seperti yang
terdapat dalam hasil penelitian dari Mueller, et all.2006 yang menyatakan
bahwa kualitas dokumentasi keperawatan semakin meningkat dengan
diterapkannya Quality of Nursing Diagnoses, Interventions, and Outcomes
(Q-DIO).Penelitian ini mendukung penggunaan Q-DIO dalam mengevaluasi
dokumentasi keperawatan diagnosis, intervensi, dan hasil asuhan
keperawatan. Berdasarkan hal tersebut maka untuk meningkatkan kualitas
dokumentasi, perawat membutuhkan dukungan melalui pendidikan agar
mengetahui langkah-langkah untuk menghubungkan diagnosa dengan
intervensi, spesifik ke etiologi diidentifikasi,dan untuk mengidentifikasi
hasil asuhan keperawatan. Adanya peningkatan dokumentasi tersebut
membuktikan bahwa dengan diterapkannya Q-DIO dapat berguna sebagai
alat audit dokumentasi keperawatan dan harus dikembangkan sebagai fitur
terintegrasi secara elektronik. (Mueller, et all.2006).
2.7 Pengertian Sistem Informasi Rumah Sakit
Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) adalah suatu tatanan yang
berurusan dengan pengumpulan data, pengolahan, penyajian informasi,
analisis dan penyimpulan informasi serta penyampaian informasi yang
dibutuhkan untuk kegiatan rumah sakit
Sebuah sistem informasi rumah sakit idealnya mencakup integrasi fungsi
fungsi klinikal (medis), keuangan, serta manajemen yang nantinya
merupakan sub sistem dari sebuah sistem informasi rumah sakit. Sub sistem
ini merupakan unsur dari sistem informasi rumah sakit yang tugasnya
menyiapkan informasi berdasarkan fungsi-fungsi yang ada untuk
12
menyederhanakan pelayanan pada suatu rumah sakit. Namun sub sistem ini
akan saya bahas pada pembahasan selanjutnya.
Fungsi utama dari rumah sakit yang pada umumnya adalah
pelayanan kesehatan, serta pasien sebagai objek dari fungsi utama rumah
sakit, dukungan operasional berupa tenaga kerja, keuangan, sarana dan
prasarana, serta sistem manajemen yang dibutuhkan untuk mengelolah suatu
rumah sakit. Maka berdasarkan pertimbangan tersebut suatu sistem
informasi rumah sakit terdiri dari beberapa subsistem sebagai berikut :
a. Subsistem Layanan Kesehatan. Subsistem Rekam Medis
b. Subsistem Personalia
c. Subsistem Keuangan
d. Subsistem Sarana/ Prasarana
e. Subsitem Manajemen Rumah Sakit
Subsitem tersebut kemudian dijabarkan lagi kedalam modul-modul yang
sifatnya spesifik. Contoh Sbsistem Layanan Kesehatan dapat dijabarkan
lebih lanjut menjadi:
a. Modul Rawat Jalan
b. Modul Rawat Inab
c. Modul Layanan Penunjang Medis
2.8 Subsistem Sistem Informasi Rumah Sakit
Fungsi utama dari rumah sakit yang pada umumnya adalah pelayanan
kesehatan, serta pasien sebagai objek dari fungsi utama rumah sakit,
dukungan operasional berupa tenaga kerja, keuangan, sarana dan prasarana,
serta sistem manajemen yang dibutuhkan untuk mengelolah suatu rumah
sakit. Maka berdasarkan pertimbangan tersebut suatu sistem informasi rumah
sakit terdiri dari beberapa subsistem sebagai berikut:
a. Subsistem Layanan Kesehatan. Subsistem Rekam Medis
b. Subsistem Personalia
c. Subsistem Keuangan
d. Subsistem Sarana/ Prasarana
e. Subsitem Manajemen Rumah Sakit
13
Subsitem tersebut kemudian dijabarkan lagi kedalam modul-modul
yang sifatnya spesifik. Contoh Sbsistem Layanan Kesehatan dapat dijabarkan
lebih lanjut menjadi:
a. Modul Rawat Jalan
b. Modul Rawat Inab
c. Modul Layanan Penunjang Medis
2.9 Ruang Lingkup Sistem Informasi Rumah Sakit
14
Melalui lingkup manajemen pasien tersebut dapat diperoleh laporan-
laporan mengenai:
a. Pendapatan riwayat inab dan jalan secara periodik (harian, bulanan, dan
tahunan)
b. Penerimaan kasir secara periodik
c. Tagihan dan kwitansi pembayaran pasien
d. Rekam medis pasien
e. Data kegiatan rumah sakit triwulan
f. Data morbilitas pasien rawat inab dan rawat jalan
g. Data morbilitas penyakit khusus pasien rawat inab dan rawat jalan
h. Penerima kasir pada bagian farmasi/apotik
i. Pembelian kasir pada bagian farmasi/ apotik
j. Manajemen ketersediaan obat pada bagian farmasi/apotik
k. Grafik yang menunjang dalam pengambilan keputusanz
2.10 Rekam Medis
15
Rekam medis juga sebagai satu sistem penyelenggaraan rekam
medis. Sedangkan pencatatan rekam medis hanya sebagai salah satu
kegiatan dari penyelenggaraan rekam medis. Menurut Muslihuddin (1997),
penyelenggaraan rekam medis mempunyai arti proses kegiatan dimulai dari
diterimanya pasien di rumah sakit, diteruskan kegiatan pencatatan data
medik pasien selama pasien tersebut mendapatkan pelayanan medik di
rumah sakit, dan dilanjutkan dengan penanganan berkas rekam medis yang
meliputi penyelenggaraan penyimpanan serta pengeluaran berkas dari
tempat penyimpanan untuk melayani permintaan atau peminjaman apabila
dari pasien atau untuk keperluan lainnya.
16
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum, karena isinya
menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasarkeadilan,
dalam rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan bahan tanda
bukti untuk menegakkan keadilan.
d. Aspek Keuangan
Suatu berkas rekm medis mempunyai nilai uang, karena isinya
mengandung data atau informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek
keuangan.
e. Aspek Penelitian
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian, karena isinya
menyangkut data atau informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek
penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dibidang kesehatan.
f. Aspek Pendidikan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan, karena isinya
menyangkut data atau informasi tentang perkembangan kronologis dan
kegiatan pelayanan medik yang diberikan kepada pasien. Informasi
tersebut dapat dipergunakan sebagai bahan atau referensi pengajaran
dibidang profesi sipemakai.
g. Aspek Dokumentasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai dokumentasi, karena isinya
menyangkut sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai
sebagai bahan pertanggung jawaban dan laporan rumah sakit.
2.10.4 Pasien
Kata pasien berasal dari bahasa Indonesia yaitu analog dengan kata
patient dari bahasa Inggris.Patient diturunkan dari bahasa Latin yaitu patiens
yang memiliki kesamaan arti dengan kata kerja pati yang artinya "menderita".
Menurut Iskandar (1998), yang dimaksud dengan pasien adalah orang sakit
(yang dirawat dokter), penderita (sakit). Pasien dalam praktek sehari-hari
sering dikelompokkan kedalam berikut ini:
a. Pasien dalam, yaitu pasien yang memperoleh pelayanan tinggal atau
dirawat pada suatu unit pelayanan kesehatan tertentu, atau dapat juga
disebut dengan pasien yang dirawat di rumah sakit.
17
b. Pasien jalan/luar, yaitu pasien yang hanya memperoleh pelayanan
kesehatan tertentu atau disebut juga dengan pasien jalan.
c. Pasien opname, yaitu pasien yang memperoleh pelayanan kesehatan
dengan cara menginap dan dirawat di rumah sakit atau disebut juga denga
pasien rawat inap.
Dimana pasien dalam memperoleh pelayanan kesehatan memiliki dua
hak yaitu dapat dilihat di bawah ini :
a. Hak atas pelayanan kesehatan, yaitu perawatan yang diberikan oleh
tenaga kesehatan atas dasar kemampuan dan kecakapannya dalam
menerapkan ilmu dan teknologi kesehatan.
b. Hak mandiri sebagai manusia atau hak untuk menentukan nasib
sendiri, yaitu hak atas pelayanan kesehatan merupakan aspek sosial,
sedangkan hak untuk menentukan nasib sendiri merupakan aspek pribadi.
Salah satu kunci penunjang keberhasilan pelayanan kesehatan adalah
terjalinnya komunikasi yang serasi antara pasien dengan pihak tenaga
kesehatan, oleh karena itu pasien harus menyerahkan kepercayaan kepada
kemampuan profesional tenaga kesehatan. Sebaliknya pihak tenaga kesehatan
yang menerima kepercayaan itu memberikan pelayanan sesuai dengan standar
profesi serta berpegang teguh pada kerahasiaan profesi.
Untuk menjamin terjalinnya komunikasi yang serasi antara pasien
dengan pihak tenaga kesehatan maka diperlukan pengaturan tentang berbagai
hal, seperti mengenai penjelasan informasi, perjanjian kesehatan, hak dan
kewajiban pasien, euthanasia, dan pasien yang tidak cakap.
18
BAB III
RSUD Dr. H. Moh Anwar merupakan salah satu Rumah Sakit yang
ada di Sumenep. RSUD ini sudah mulai berkembang dari tahun ke tahun.
Hal ini terbukti dengan desain yang sudah diperluas. Pada saat ini RSUD
Dr. H. Moh. Anwar sudang mengalami kemajuan yang sangat pesat. Baik
dari segi pembangunan dan sistem informasi yang ada. Sistem Informasi
yang ada di RSUD tersebut juga semakin berkembang mengikuti jaman. Di
jaman yang modern ini sudah ada istilah Komputerisasi. Jadi semua data
pasien di entry ke dalam komputer dan di proses yang pada akhirnya akan
dievaluasi oleh tim Rekam Medis.
Improminsasi dan perkembangan dari yang sudah ada sekarang
pelayanan rawat jalan sudah di kembangkan dan implemintasi 1 prodaknya
sudahada, implemintasikan direktur 1 januari 2016 sudah ada di poli
menggunakan elektronik rekam madisnya lest papper menguranggi kertas
bukan mentiadakan kertas bisa juga menggunakan hp, ada aplikasi tapi
tidak bisa menggunakan goggle play.
Untuk bisa memastikan semua tindakan rekam medis ada kaidah
kaidahnya untuk melakukan penatalaksanaanya.
Di rumah sakitt Dr H Moh Anwar untuk data dalam bentuk file itu
tersimpan selamanya, untuk melakukan nanti sipasi untuk proses back up.
Soft copy itu melakukan proses back up data perhari sedangkan yang hert
coppy melakukan back up perbulan. Data itu selama tidak memasukkan
data retensi data itu di simpan seumur hidup. Jika sudah memasukkan
retensi sudah bisadimusnakan menggunakan auto back up tiap bulan di
sebut morning copy.
Untuk pasien kecelakan anda tidak memiliki kartu sehat rumah sakit
Dr.Moh. Anwar langsung melakukan tindakan. Proses pendaftaran di
wakilkan oleh pihak keluargadan kalau tidak ada keluarga pasien tidak apa*
,petugas RS tetap menunggu datangnya salah satu keluarga dari pasien.
19
Sementara pasien mendaapatkan tindakan awal dari petugas kesehatan.
Kalau tidak ada keluargadari pihak pasien selama 1x24 jam, pasien
sementara di beri nama Mr.X, Mrs.X, atau Anamos, Anonim.
Sub sub yang ada di rumah sakit misalnya pada pendaftaran dan
pembayaran obat di jadikan satu system dan bukan berarti suatu system
tidak berhubungan yaitu tetapberhubungan satu sama lain. System rumah
sakit di buatdan di pecah beberapa lagi menjadi suatu system sesuai
fungsinya.
Jadi system yang di buat di ruamh sakit adalah satu kawasan rumah
sakit masing masing mempunyai spesifik sendiri sesuai kerjanya. User
kerjanya masuk kesistem rall kerjanya seperti rekam medis pendaftaran
masuk kedalamya.
Sistem Informasi di RSUD Dr. H. Moh Anwar memiliki sub sistem
dalam mengolah data yaitu:
a. Sistem Pendaftaran
20
Gambar ruang pendaftaran di RSUD H.Moh.Anwar
21
Gambar Mesin ARM yang ada di RSUD Dr. H. Moh Anwar
22
Pada pasien yang belum pernah berkunjung ke RSUD Dr. H. Moh
Anwar harus mendftarkan diri ke petugas pendaftaran. Jika pasien sudah
mendaftarkan diri maka pasien akan mendapatkan kartu yang berisi No.
Rekam Medik nama dan barkot. Tentunya setiap orang memiliki barkot
yang berbeda beda. Pendaftaran pasien baru dilakukan melalu petugas
pendaftaran. Sedangkan pada pasien lama yang sudah berkunjung dan
mempunyai kartu bisa menggunakannya melalui mesin ARM tersebut.
Mesin ARM akan berlaku mulai dari Januari 2016 tetapi mesin ARM hanya
berlaku untuk Rawat jalan. Rawat inap belum menerapkan karena
keterbatasan sistem.
RSUD Dr. H. Moh Anwar akan menerapkan istilah paper less yang
berati dalam sistem informasi RSUD Dr. H. Moh Anwar akan
mengguanakan komputerisasi dan juga ada kertas. Jika RSUD Dr. H. Moh
Anwar menerapkan less paper(Tanpa Kertas) tidak akan berjalan. Karena
pada Inform Concent tidak bisa menggunakan komputer melaikan harus
menggunaakan kertas.
RSUD Dr. H. Moh Anwar ebih mengutamakan tindakan dari pada
pendaftaran. Karena jika ada pasien kecelakaan datang petugas kesehatan
akan memberikan tindakan terlebih dahulu kepada pasien. Dan sistem
pendaftaran akan berjalan bersamaan tindakan yang dilaksanakan.
23
b. Sistem Penjualan Obat
24
Gambar penjualan obat di RSUD H.Moh.Anwar sumenep
25
c. Sistem Pembayaran (billing system)
26
pasien itu menggunakan sistem mandiri maka pasien itu membayar secara
pribadi atau keluar kantong sendiri sesuai transaksi.
27
Gambar pembayaran obat di RSUD H.Moh.Anwar
28
Sistem Jaminan Kesehatan Nasional yang ada di rumah sakit yaitu
BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) dan juga SPM (Surat Pernyataan
Miskin). Cara membayar BPJS dengan menggunakan iuran setiap bulan sesuai
dengan kelas yang diinginkan. Kelas 1 membanyar 59.000 setiap bulannya.
Sedangkan kelas 2 harus membayar 34.000 dan kelas 3 harus membayar iuran
sebesar 29.000.
Sedangkan pada pasien yang menggunakan asuransi SPM 100% gratis.
SPM ini akan dibayar oleh Dinas Sosial. Jadi jika ada pasien yang
menggunakan SPM yang bertanggung jawab atas pembayaran semua tindakan
kesehatan yaitu Dinas Sosial.
29
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
30
DAFTAR PUSTAKA
31
DOKUMENTASI
32
33