Anda di halaman 1dari 25

TUGAS

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit

EXISTANCY SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI ERA 4.0

Dosen:
Dr. dr. Noer Bahry Noor, M.Sc

Oleh:
Andini Rezki Wulandari K022211035

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI RUMAH SAKIT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah atas segala nikmat dan


karunianya, sehingga tugas ini dapat terselesaikan dengan
sebaik-baiknya. Tugas ini dilaksanakan di tengah pandemi
Covid-19, sehingga penulis menyadari keterbatasan dalam
penyusunan tugas ini. Akan tetapi, dengan dukungan
langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak,
penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan semaksimal
mungkin. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu dalam penulisan tugas
ini, antara lain:
1. DR. dr. Noer Bachry Noor selaku dosen pembimbing
Program Studi Manajemen Rumah Sakit Universitan
Hasanuddin Makassar yang telah memberikan
bimbingan.
2. Teman-teman Angkatan 4 (empat) Manajemen
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar yang
telah memberikan semangat dan motivasi.
Penulis menyadari ketidaksempurnaan dari ini. Kritik
dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi tugas
yang lebih baik. Semoga tugas ini bermanfaat bagi
pembaca.

Makassar, 9 September 2021

Penulis

Andini Rezki Wulandari

1
DAFTAR ISI

Daftar Isi
KATA PENGANTAR1
BAB I5
BAB II23
BAB III23
DAFTAR PUSTAKA24

2
BAB I

PENDAHULUAN

Dokumen elektronik merupakan setiap informasi berbentuk


elektronik yang dibuat, diteruskan, dikirimkan, diterima atau disimpan
dalam bentuk digital, elektromagnetik, optikal atau sejenisnya, yang pada
suatu waktu tertentu dapat diakses untuk kepentingan tertentu yang
dipahami oleh orang banyak. Perkembangan revolusi industry ke empat
menuntut semua organisasi di dunia untuk menggunakan langsung
teknologi digital sebagai bagian dari administrasi yang ada di dalam
organisasinya. Institusi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, klinik,
dan dinas kesehatan merupakan salah satu lembaga yang juga secara
langsung mengikut arus digitalisasi dalam perkembangan organisasinya,
sebab efesiensi dan kecepatan informasi akan sangat dibutuhkan pada
institusi yang disebutkan di atas. Dalam konteks dokumen medis, dalam
istilah kesehatan dapat diterapkan pada beberapa hal, salah satunya
adalah data pasien pada insitusi pelayanan kesehatan, atau yang lazim
sering digunakan adalah data rekam medis.

Dunia digital pada era revolusi industry 4.0 ini juga masuk ke dalam
system kesehatan sehingga pengolahan rekam medic berbasis digital
menjadi salah satu perkembangannya. Banyak manfaat yang diperoleh
dengan memafaatkan teknologi digital pada rekam medic, diantaranya
rekam kesehatan berbasis elektronik memungkinkan akses dan
diseminasi yang luas serta menyeluruh. Selain itu juga tepat waktu untuk
mendapatkan informasi kesehatan bagi petugas kesehatan dan pihak lain
yang berwenang, dengan tetap menjaga kerahasiaan pribadi pasien dan
informasi dari petugas kesehatan. Selain itu system digital juga dapat
meningkatkan perlindungan data terhadap kerahasiaan informasi karena
memerlukan kunci dan kendali akses. Digitalisasi data ini dapat
meningkatkan kesinambungan pelayanan serta berperan penting menjadi

3
sebagai sumber daya bagi pihak manajemen dari sistem pelayanan
kesehatan dalam pengembangan pengetahuan (CBPRI, 1999).

Pasal 13 ayat (1) huruf b Permenkes 269 tahun 2008 tentang


pemanfaatan rekam medis mengatakan bahwa rekam medic merupakan
alat bukti hukum dalam proses penegakkan hukum, disiplin kedokteran
dan kedokteran gigi dan penegakkan etika kedokteran dan etika
kedokteran gigi. Oleh karena itu rekam medis merupakan dokumen
hukum yang bersifat rahasia. Sehingga keamanan berkas menjadi sangat
penting untuk dijaga keotentikannya. Salah satu permasalahan besar jika
dikatikan dengan digitalisasi adalah masalah keamanan data, hal ini
menjadi salah satu aspek penting dalam sebuah sistem informasi.
Permasalahan keamanan ini juga menjadi perhatian besar bagi pemilik
dan pengelola sistem informasi yang harus di anggap penting dan harus
dicari pemecahan masalahnya. Dalam rumah sakit salah satu yang
kurang mendapat perhatian adalah keamanan data pada aplikasi rekam
medis pasien.

Rumah sakit saat ini sangat rentan terhadap serangan cyber.


Padahal saat ini banyak rumah sakit di Indonesia masih banyak yang
menyimpan perangkat IT lama yang tidak diperbarui bertahun-tahun.
Bertahun-tahun rumah sakit telah menghabiskan anggaran mereka untuk
perawatan pasien atau peralatan medis, sehingga menyisihkan sedikit
anggaran untuk pengembangan Teknologi Informasi. Rumah sakit di
tingkat daerah sangat rentan karena banyak yang mencoba memasang
sistem rekam medis elektronik besar, namun dengan jaringan sendiri
seringkali belum siap untuk menghadapi ancaman keamanan. Banyak
kekurangan firewallter canggih, ancaman intelijen, alat pencegahan
kehilangan data, atau alat manajemen akses. Hal tersebut dapat menjadi
penyebab kerentanan keamanan data pasien.

4
BAB II

ISI

2.1 Definisi
Sistem informasi manajemen kerap disingkat dengan SIM yang
berasal dari bahasa Inggris yakni management information system.
Sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang
adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted)
untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi,
manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.
Sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal dalam
bisnis yang terdiri atas pemanfaatan dokumen, manusia, teknologi,
serta prosedur dalam akuntansi manajemen. Menurut Davis
(2010:3) sistem informasi manajemen adalah sebuah sistem
manusia atau mesin yang terpadu (integrated) untuk menyajikan
informasi guna mendukung fungsi operasi, menejemen, dan
pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. M
Menurut Moekijat (2009:17) berpendapat bahwa sistem
informasi manajemen adalah jaringan prosedur pengolah data oleh
suatu organisasi dan disatukan apabila dipandang perlu dengan
maksud memberikan data yang bersifat intern maupun data yang
bersifat ekstern untuk dasar pengambilan keputusan dalam rangka
mencapai tujuan organisasi.
Sistem informasi manajemen didalam pelaksanaanya
menggunakan beberapa komponen yaitu perangkat keras
(hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, berkas file
atau sekumpulan data yang tersimpan baik, prosedur atau
pedoman di dalam pengoperasian sistem informasi, manusia atau
(brainware) atau manusia yang terlibat di dalam pengoperasian
sistem informasi.

5
Berdasarkan pengertian maka dapat dikatakan bahwa suatu
sistem informasi dapat didefinisikan secara teknis sebagai satuan
komponen yang saling berhubungan yang mengumpulkan (atau
mendapatkan kembali), memproses, menyimpan, dan
mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan
keputusan dan kendali dalam suatu organisasi. Sebagai tambahan
terhadap pendukung pengambilan keputusan, koordinasi, dan
kendali, sistem informasi dapat juga membantu para manajer dan
karyawan untuk meneliti permasalahan, memvisualisasikan pokok-
pokok yang kompleks, dan menciptakan produk – produk baru
(Laudon dan Laudon, 2012).

Terdapat tiga aktivitas dalam suatu sistem informasi, yaitu


input, process, dan output, yang diperlukan oleh organisasi untuk
membuat keputusan, mengendalikan operasi, meneliti
permasalahan dan menciptakan produk baru atau jasa. Input
adalah aktivitas menangkap atau mengumpulkan data mentah dari
dalam organisasi atau dari lingkungan eksternal organisasi.
Process adalah upaya mengubah atau mengkonversi input yang
masih mentah ke dalam suatu format atau bentuk yang lebih
berarti. Output adalah aktivitas mengalihkan atau mentransfer
informasi yang telah diproses kepada pihak- pihak atau kegiatan-
kegiatan yang akan menggunakannya. Sistem informasi tidak
berhenti pada tiga aktivitas ini, tapi sistem informasi juga
membutuhkan feedback, yaitu output yang dikembalikan kepada
pihak-pihak yang sesuai dari organisasi sebagai bahan untuk
membantu mereka dalam proses evaluasi atau koreksi terhadap
input.

6
2.2 Pengertian dan Ruang Lingkup

Makna kata “sistem” didefinisikan dengan berbagai


pendekatan danberagam istilah. Menurut Lucas (1992), Sistem
adalah suatu pengorganisasian yang saling berinteraksi, saling
tergantung dan terintegrasi dalam kesatuan variabel atau
komponen. Jogiyanto (1999) mendefinisikan sistem ke dalam dua
kelompok pendekatan, yaitu menekankan pada prosedur dan
komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih
menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai suatu
jaringan kerja dari prosedur- prosedur yang saling berhubungan,
berkelompok dan bekerjasama untuk melakukan kegiatan
pencapaian sasaran tertentu. Makna dari prosedur sendiri, yaitu
urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang
menerangkan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang
mengerjakan, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (how)
mengerjakannya. Pendekatan yang menekankan pada kompo- nen
mendefinisikan “sistem” sebagai kumpulan dari elemen-elemen
yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

McLeod, Jr., (1995: 13-14) menyatakan bahwa secara


prinsip sistem dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu sistem
terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka adalah sistem yang
dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus sumber daya.

Menurut Fakhri Husein dan Wibowo (2011:5) sistem adalah


seperangkat komponen yang saling berhubungan yang berfungsi
mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendristribusikan
informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan
pengawasan dalam organisasi. Sedangkan Al-Bahra Bin Ladja
Mudin (2012:3) berpendapat sistem adalah merupakan kumpulan
dari komponen atau elemen-elemen atau subsistem subsistem.

7
Secara umum sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan kata lain
sistem juga dapat mendukung pengelolaan data, dengan cara
membentuk aliran informasi yang digunakan sebagai pengambilan
keputusan.

Data sebagai bahan baku informasi didefinisikan sebagai


kelompok teratur simbol-simbol yang mewakili kuantitas, tindakan,
benda dan sebagainya. Data terbentuk dari karakter yang dapat
berupa alphabet, angka maupun simbul khusus seperti *, $, dan /.
Data disusun untuk diolah dalam bentuk sruktur data, struktur file,
basis data (Davis (1993: 28-29).

Menurut Jogiyanto (1999) data adalah sumber dari


informasi. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal
datum atau data- item. Data adalah kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian- kejadian dan kesatuan nyata.
Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat
yang tertentu. Kesatuan nyata (fact dan entity) adalah berupa suatu
objek nyata seperti tempat, benda, dan orang yang betul-betul ada
dan terjadi. Agar menjadi informasi yang berguna, data perlu diolah
melalui sebuah siklus. Siklus ini disebut siklus pengolahan data
(data processing life cycle).

Lingkup sistem informasi pada perusahaan adalah


menyangkut pengumpulan data transaksi harian, pengolahan,
membantu operasional perusahaan, merumuskan metode yang
akan dipakai, dan menginformasikan temuan hasil olah data yang
dilakukan kepada pihak pihak yang membutuhkan. Hal yang paling
mencolok dari sistem informasi manajemen (SIM) adalah
penggunaan teknologi informasi. Khususnya komputer sebagai alat
bantunya. Ruang lingkup sistem informasi manajemen bisa

8
dikatakan sebagai kombinasi antara sumber daya manusia dan
kemampuan komputer yang bisa mengumpulkan data, memilih
data, mengolah data, menyimpan data dan penggunaan data
hingga menjadi sebuah informasi yang diperlukan oleh pihak yang
berkepentingan.

2.3 Sejarah
Menurut Laudon dan Laudon (2006), terdapat empat
perubahan kuat di dunia telah mengubah lingkungan bisnis.
Keempat perubahan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Munculnya Ekonomi Global
Salah satu hal yang berpengaruh pada pertumbuhan
ekonomi suatu negara adalah aktivitas impor dan ekspor
barang. Di kawasan ASEAN pada tahun 2015 akan dimulai
era pasar bersama dalam wujud Asean Economic
Community (AEC). Kondisi ini memberikan peluang kepada
setiap negara di kawasan ini untuk melakukan ekspansi
kenegara lainnya secara intens, mendistribusikan fungsi
bisnis inti dalam desain produk, pemanufakturan, finansial,
dan dukungan pelanggan ke berbagai lokasi di negara –
negara lain dimana pekerjaan dapat dilakukan secara lebih
efektif dari segi biaya. Kemampuan untuk beroperasi secara
global merupakan salah satu cirri sukses perusahaan
dewasa ini dan di masa datang.
Saat ini sistem informasi menawarkan komunikasi dan
kekuatan analisis yang dibutuhkan perusahaan untuk
melaksanakan perdagangan dan mengelola bisnis pada suatu
skala global. Mengelola perusahaan global yang belum memiliki
sistem yang jelas misalnya dalam hal komunikasi dengan para
pemasok dan distributor, beroperasi 24 jam sehari dalam
lingkungan nasional yang berbeda, mengkoordinasi kerja tim

9
secara global, dan melayani keperluan pelaporan lokal dan
internasional merupakan suatu tantangan bisnis utama yang
memerlukan respon sistem informasi yang kuat. Teknologi
informasi dan globalisasi juga membawa ancaman baru bagi
perusahaan bisnis domestik. Oleh karena itu sistem manajemen
dan komunikasi global, pelanggan sekarang dapat dimungkinkan
untuk berbelanja dimanapun di seluruh dunia, dan memungkinkan
juga memperoleh harga dan informasi kualitas barang yang dapat
dipercaya selama 24 jam sehari. Agar menjadi partisipan kompetitif
di pasar internasional, perusahaan memerlukan sistem komunikasi
dan informasi yang kuat.

2. Transformasi Ekonomi Industri

Dalam ekonomi berbasis pengetahuan dan informasi,


informasi dan pengetahuan adalah ramuan utama untuk
menciptakan kesejahteraan. Ekonomi dunia saat ini sedang
berada di era keempat, yaitu era industri kreatif. Era
ekonomi industri secara perlahan sudah mulai bergeser ke
arah ekonomi kreatif. Pergeseran dari era pertanian lalu era
industrialisasi, disusul oleh era informasi dan ekonomi kreatif
yang disertai dengan banyaknya penemuan baru dibidang
teknologi infokom serta globalisasi ekonomi, telah
menggiring peradaban manusia ke dalam suatu arena
interaksi sosial baru yang belum pernah terbayangkan
sebelumnya. Ekonomi kreatif lebih mengutamakan ide dan
pengetahuan dalam membangun dan memperkuat aktivitas
bisnisnya.

Industrialisasi telah menciptakan pola kerja, pola produksi


dan pola distribusi yang lebih murah dan lebih efisien. Penemuan
baru di bidang teknologi infokom seperti internet, email, SMS,

10
Global System for Mobile communications (GSM) telah
menciptakan interkoneksi antar manusia yang membuat manusia
menjadi semakin produktif. Globalisasi di bidang media dan hiburan
juga telah mengubah karakter, gaya hidup dan perilaku masyarakat
menjadi lebih kritis dan lebih peka atas rasa serta pasar pun
menjadi semakin luas dan semakin global.

3. Transformasi Perusahaan-Perusahaan Bisnis

Pada perusahaan yang berbasis menerapkan


manajemen tradisional, masih tetap ditemukan adanya
aturan-aturan yang ketat atau bahkan cenderung kaku,
formalitas rencana, hirarki yang sangat dijaga antara
pegawai senior dengan junior. Pada perusahaan-peusahaan
baru lebih menekankan pada hal-hal yang lebih flexible,
tidak terjebak pada aturan- aturan formal terhadap individu
atau tim yang berkerja. Perusahaan- perusahaan ini lebih
berkomitmen pada hasil, tidak tergantung pada perencanaan
formal. Mereka juga memberikan perhatian yang besar
kepada pelanggan. Ciri lain dari perusahaan-perusahaan
dengan manajemen baru ini adalah menjadikan
pengetahuan (knowledge) dan pembelajaran dalam
pengambilan keputusan.

Menurut Fiedman (2005) dalam bukunya The World is Flat, dalam


pembahasan The New Middlers (maksudnya adalah orang-orang
generasi baru yang mampu membuat dunia menjadi sangat dekat/flat)
menyebut tujuh kemampuan wajib yang harus disiapkan oleh orang-
orang yang ingin berlaga di arena pekerjaan apapun pekerjaan itu:

● Kemampuan dalam berkomunikasi dan mengorkestrasi (Great


Collaborators and orchestrators)

11
● Kemampuan dalam mensintesa segala sesuatu (The great
synthesizers)
● Kemampuan dalam menjabarkan suatu konteks (The great
explainers)
● Kemampuan dalam menciptakan nilai tambah (The great
Leveragers)
● Kemampuan dalam mengadaptasi terhadap lingkungan baru (The
great adapters)
● Kesadaran yang tinggi terhadap kelestarian alam (The green
people)
● Kemampuan handal dalam menciptakan kandungan lokal (The
great localizers).

4. Lahirnya Perusahaan Digital

Istilah perusahaan digital (Digital Firm) berasal


sebagai konsep dalam serangkaian Sistem Informasi
Manajemen (SIM) buku yang ditulis oleh Kenneth C. Laudon
dan Jane P. Laudon (2004) dan memberikan cara baru
untuk menggambarkan organisasi yang beroperasi secara
berbeda daripada bisnis berbasis internet yang biasa-biasa
saja. Hal ini terjadi sebagai akibat dari perkembangan yang
massive, luas dan perubahan yang besar dalam teknologi,
utamanya teknologi informasi, serta perubahan yang terjadi
di pasar global. Perusahaan digital menempatkan
penekanan pada digitalisasi proses bisnis dan jasa melalui
teknologi dan sistem informasi yang canggih.

Adopsi teknologi baru merupakan hal yang terbesar yang


mendorong terjadinya era digital di perusahaan. Ketika perusahaan
melakukan adopsi teknologi baru pada bisnis intinya, selanjutnya
perusahaan dapat melakukan perubahan-perubahan pada bagian

12
internalnya menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi pada bisnis inti.
Tujuan dari perubahan-perubahan yang terjadi pada internal perusahaan
tersebut adalah adanya keterpaduan, sinergi antar lini di perusahaan dan
saling melengkapi, keunggulan kompetitif, optimalisasi kinerja
perusahaan, penghematan biaya yang ingin dilakukan oleh perusahaan,
perubahan yang terjadi pada rantai pasok dan hubungan dengan para
pelanggan.

Ada hal yang harus diantisipasi oleh perusahaan digital yang


melakukan percepatan adopsi teknologi, yaitu terjadinya kesenjangan
digital (didital devide). Bagi perusahaan digital itu sendiri, teknologi baru
adalah sesuatu yang harus diserap di berbagai lini organisasi, karena
perubahan ini merupakan bagian dari inovasi yang harus dilakukan agar
perusahaan dapat tetap eksis dan terus berkembang.

2.4 Pendapat Ahli

Sistem Informasi Manejemen (selanjutnya disebut SIM) merupakan


penerapatan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung
informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua ting- katan manajemen.
SIM didefinisikan oleh George M. Scott sebagai berikut. Suatu SIM adalah
kumpulan dari interaksi sinformasi yang menyediakan informasi baik untuk
kebutuhan manajerial maupun kebutuhan operasi. Menurut Barry E.
Cushing SIM adalah sekumpulan dari manusia dan sumber-sumber daya
modal di dalam suatu organisasi yang bertanggungjawab mengumpulkan
dan mengolah data untuk menghasilkan informasi yang berguna untuk
semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan
pengendalian.

Menurut Gordon B. Davis SIM adalah sistem manusia atau mesin


yang menyediakan informasi untuk mendukung operasi manajemen dan
fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi. Lebih lanjut Gordon

13
B. Davis juga menegaskan bahwa SIM selalu berhubungan dengan
pengolahan informasi yang berbasis pada komputer (computer-based
information processing). SIM merupakan suatu sistem yang melakukan
fungsi-fungsi untuk menyediakan semua informasi yang mempengaruhi
semua operasi organisasi.

2.5 Pembagian

Dalam perkembangan teknologi sekarang ini beberapa perusahaan


telah menggunakan sistem informasi manajemen dalam menjalankan
bisnisnya. Di dalam pengembangan sistem informasi manajemen telah
dibagi sesuai dengan kebutuhannya. Dalam hal ini, sistem informasi
manajemen terdiri dari: sistem penjualan dan pemasaran, sistem
manufaktur dan produksi, sistem keuangan dan akuntansi, sistem sumber
daya manusia, sistem pemrosesan transaksi, sistem pendukung
keputusan, sistem pendukung eksekutif.

2.5.1. Sistem Informasi Penjualan dan Pemasaran

Fungsi penjualan dan pemasaran bertanggung jawab dalam


menjual produk atau jasa organisasi. Pemasaran memperhatikan
mengenai mengenali pelanggan produk atau jasa perusahaan,
menenetukan kebutuhan dan keinginan pelanggan, merencanakan
dan mengembangkan produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan,
dan mengiklankan serta mempromosikan produk atau jasa ini.
Penjualan berkaitan dengan menghubungi pelanggan, menjual produk
dan jasa, mengambil pesanan, dan melanjutkan penjualan menurut
Mcleod (2008). Aktivitas ini dapat dianggap sebagai proses bisnis.
Sistim informasi penjualan dan pemasaran (sales and marketing
information system) mendukung proses bisnis ini. Peralatan dikasir
(biasanya pemindai genggam) mengunakan data seperti data yang
dijual, yang memperbaharui data penjualan dan mengirim data yang

14
dijual kepada sistem terkait yang berhubungan dengan barang tersisa
pada persediaan dan dengan produksi.

2.5.2 Sistem Informasi Manufaktur Dan Produksi

Fungsi manufaktur dan produksi bertanggung jawab untuk


benar-benar memproduksi barang dan jasa untuk perusahaan. Sistem
manufaktur dan produksi berhubungan dengan, perencanaan,
pengembangan, dan pemeliharaan fasilitas produksi; penetapan
sasaran produksi; penggandaan, penyimpangan, dan ketersediaan
produksi: dan penjadwalan peralatan, fasilitas, bahan baku dan tenaga
kerja yang dibutuh karena untuk membentuk produk akhir. Sistem
manufaktur dan produksi mendukung aktivitas ini (Mcleod, 2008).

Contoh dari sistem manufaktur dan produksi adalah sistem


pengendalian mutu pada perusahaan yang digambarkan Sesi Interaktif
Organisasi. Sistem ini membantu mengenali sumber kerusakan pada
mobil-mobil keluaran perusahaan menggunakan informasi dari sistem
untuk meningkatkan proses produksinya menghilangkan atau
mengurangi kerusakan. Meningkatkan kualitas kendaraan biaya
perbaikan biaya perbaikan garansi kia sekaligus meningkatkan
kepuasan pelanggan. Ketika membaca kasus ini, cobalah untuk
mengenali masalah yang dihadapi perusahaan ini, bagaimana sistem
informasi membantu menyelesaikannya, dan masalah manajemen,
organisasi, dan teknologi yang harus ditangani.

2.5.3 Sistem Informasi Keuangan Dan Akuntansi

Fungsi keuangan bertanggung jawab mengelola aset keuangan


perusahaan, seperti uang tunai, saham, obligasi, dan investasi lainnya,
untuk memaksimalkan pengembalian atas aset keuangan ini. Fungsi

15
keuangan juga bertanggung jawab dalam mengelola kapitalisasi
perusahaan (menemukan aset keuangan baru pada saham, obligasi
atau bentuk utang lainnya). Untuk menentukan apakah perusahaan
mendapatkan pengembalian terbaik atas investasinya, fungsi
keuangan harus memperoleh sejumlah informasi yang banyak dari
sumber eksternal perusahaan, Siagian (2003). Fungsi akuntansi
bertanggung jawab menjaga dan mengelola catatan keuangan
perusahaan, penerimaan, pembayaran, depresiasi, penggajian untuk
menghitung arus dana dalam perusahaan. Bagian keuangan dan
akuntansi berbagi masalah yang terkait-bagaimana menjaga jejak aset
keuangan dan arus dana perusahaan.

2.5.4 Sistem Informasi Sumber Daya Manusia

Fungsi sumber daya manusia bertanggung jawab untuk


menarik, mengembangkan, dan mempertahankan tenaga kerja
perusahaan. Sistem informasi sumber daya manusia mendukung
aktivitas seperti mengenali karyawan potensial, menjaga catatan
lengkap mengenai karyawan yang ada, dan menciptakan program
untuk mengembangkan bakat dan keahlian karyawan, Siagian (2003).

Sistem sumber daya manusia membantu manajemen senior


mengenali kebutuhan sumber daya manusia (keahlian, tingkat
pendidikan, jenis posisi, jumlah posisi, dan biaya) untuk memenuhi
rencana bisnis jangka panjang perusahaan. Manajemen tingkat
menengah menggunakan sistem sumber daya manusia untuk
memonitor dan menganalisis perekrutan, penempatan, dan
kompensasi karyawan. Manajemen operasional menggunakan sistem
sumber daya manusia untuk melacak perekrutan dan penempatan
karyawan perusahaan.

16
Sistem dapat membuat beragam laporan, seperti daftar karyawan
yang baru saja dipekerjakan, karyawan yang dipecat atau tidak masuk
karena absen, karyawan yang digolongkan berdasarkan jenis
pekerjaan atau tingkat pendidikan, atau evaluasi kinerja pekerjaan
karyawan. Sistem tersebut umumnya dirancang untuk menyediakan
data yang dapat memuaskan persyaratan pencatatan federal dan
negara bagian untuk kesempatan bekerja yang setara (Equal
Employment Opportunity-EEO) dan tujuan lainnya.

2.5.5 Sistem Dari Sudut Pandang Konstituen

Walaupun sudut pandang fungsional sangat berguna untuk


mengerti bagaimana sistem bisnis melayani fungsi khusus, sudut
pandang ini tidak memberi tahu kita bagaimana sistem membantu
manajer mengelola perusahaan. Disini kita membutuhkan sudut
pandang yang memeriksa sistem dalam bentuk beragam tingkatan
manajemen dan jenis keputusan yang didukungnya, Amsyah (2003).

Setiap tingkatan memiliki kebutuhan informasi yang berbeda


sesuai tanggung jawab yang berbeda, dan masing-masing dapat
dilihat sebagai pilihan informasi utama. Manajer senior membutuhkan
informasi ringkas yang dapat secara cepat memberi informasi
mengenai kinerja keseluruhan perusahaan, seperti pendapatan
penjualan kotor, penjualan berdasarkan produk dan wilayah, dan
profitabilitas keseluruhan. Manajer tingkat menengah membutuhkan
informasi yang lebih terperinci mengenai hasil area fungsional dan
departement tertentu para perusahaan, seperti hubungan penjualan
oleh tenaga penjualan, statistika produksi untuk pabrik atau lini produk
tertentu, tingkat dan biaya kepegawaian, dan pendapatan penjualan
untuk setiap bulan bahkan setiap hari. Manajer operasional
membutuhkan informasi tingkat transaksi, seperti jumlah suku cadang

17
pada persediaan setiap harinya atau jumlah jam kerja pada hari selasa
oleh setiap karyawan.

Pekerja ahli mungkin membutuhkan akses ke basis data ilmiah


eksternal atau basis data internal dengan pengetahuan organisasi.
Akhirnya pekerja produksi atau kasir membutuhkan akses ke catatan
pelanggan untuk mengambil pesanan dan menjawab pertanyaan dari
pelanggan.

2. 5. 6 Sistem Pendukung Keputusan

Menurut Agus (2004) manajemen tingkat menengah


membutuhkan sistem untuk membantu mengawasi, mengendalikan,
membuat keputusan, dan aktivitas administrasi. SIM merangkum dan
melaporkan operasi dasar perusahaan menggunakan data yang
disediakan oleh sistem pemrosesan transaksi. Data transakasi dasar
sari tps dipadatkan dan biasanya disajikan pada laporan yang dibuat
berdasarkan jadwal yang teratur. Saat ini, banyak dari laporan ini yang
disajikan secara online.

SIM melayani manajer terutama yang tertarik pada hasil


mingguan, bulanan, dan tahunan, walaupun beberapa SIM
memungkinkan manajer untuk menggali lebih dalam untuk melihat
data harian atau per jam jika dibutuhkan. SIM umumnya memberikan
jawaban atas pertanyaan rutin yang telah dikhususkan dari awal dan
memiliki prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya untuk
menjawabnya. Sebagai contoh, laporan SIM mungkin mendaftar total
berat selada air yang digunakan pada triwulan ini oleh rantai makanan
cepat saji atau, Sistem ini umumnya tidak fleksibel dan memiliki
kemampuan anlitis yang terbatas. Kebanyakan SIM menggunakan
rutinitas sederhana, seperti rangkuman perbandingan, berlawanan
dengan model matematis canggih atau teknik statistik.

18
Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System)
menunjang pembuatan keputusan yang tidak rutin untuk manajemen
tingkat menengah. Sistem ini berfokus pada masalah yang unik dan
cepat berubah, dimana prosedur untuk mendapatkan solusi belum
tentu ditentukan sebelumnya. DSS menggunakan informasi internal
dari TPS dan SIM, DSS sering membawa informasi dari sumber
eksternal, seperti harga saham saat ini atau harga produk pesaing.
Sistem ini menggunakan beragam model untuk menganalis data atau
memadatkan data dalam jumlah besar ke dalam bentuk yang membuat
pembuat keputusan dapat menganalisisnya. DSS dirancang agar
pengguna dapat bekerja dengannya secara langsung, sistem ini
secara jelas termasuk piranti lunak yang ramah pengguna.

DSS yang menarik, kecil, namun tangguh adalah sistem


perkiraan perjalanan dari anak perusahaan sebuah perusahaan logam
Amerika yang besar yang ada terutama untuk membawa kargo besar
batu bara, minyak, barang tambang, dan barang jadi bagi perusahaan
induknya. Perusahaan memiliki beberapa kapal, mengangkut yang
lainnya, dan menawar untuk kontrak pengiriman pada pasar terbuka
untuk membawa kargo umum. Sistem perkiraan perjalanan
menghitung keuangan dan teknis perincian perjalanan. Perhitungan
keuangan termasuk biaya pengiriman/waktu (bahan bakar, tenaga
kerja, modal), tingkat harga pengiriman untuk beragam jenis kargo,
dan biaya pelabuhan. Perincian teknis termasuk banyak faktor lainnya,
seperti kapasitas kargo kapal, kecepatan, jarak pelabuhan, konsumsi
bahan bakar dan air, dan pola pemuatan barang (lokasi kargo untuk
pelabuhan yang berbeda).

DSS yang memperkirakan perjalanan ini sangat bergantung


kepada model analitis. Jenis DSS lainnya yang kurang didorong oleh
model, justru berfokus kepada pengambilan informasi yang berguna
untuk menunjang pembuatan keputusan dari jumlah data yang banyak.

19
Sebagai contoh, Intrawest-operator ski tersebut di Amerika
Utaramengumpulkan dan menyimpan data dari situs Web, pusat
layanan telepon, pemesanan kabin, sekolah ski, dan toko penyewaan
peralatan ski. Intrawest menggunakan beberapa program piranti lunak
untuk menganalisis data ini untuk menentukan nilai, potensi
pendapatan, dan kesetiaan setiap pelanggan agar manajer dapat
membuat keputusan yang lebih baik mengenai bagaimana
menerbitkan program pemasarannya. Sistem ini membagi pelanggan
pada 7 kategori berdasarkan kebutuhan, sikap, dan perilaku, berkisar
antara “ahli yang sangat bersemangat“ hingga “pengunjung keluarga
yang mementingkan nilai“. Perusahaan kemudian mengirimkan e-mail
berisi klip video yang akan menarik bagi setiap segmen untuk
mendorong lebih banyak kunjungan pada tempat peristirahatannya.
DSS sebagai sistem intelegensi bisnis karena sistem ini berfokus pada
mambantu pengguna membuat keputusan bisnis dan organisasi yang
lebih baik.

2.6 Keuntungan dan Kerugian

Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat


berguna bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui
kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan
mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level)
manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada
uraian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi
Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang
bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang
meyangkut keputusan - keputusan rutin maupun keputusan - keputusan
yang strategis.

SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola


organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan

20
tugas-tugas organisasi. Beberapa manfaat atau fungsi sistem informasi
antara lain adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu


dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya
prantara sistem informasi.
2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam
memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan
pendukung sistem informasi.
5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi
ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan
pemeliharaan sistem.

8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah


transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan
pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
9. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek - cek
nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan
transaksi yang terjadi.

Kelemahan Manajemen Sistem Informasi terhadap perusahaan dan


Organisasi :

1. Bertambahnya angka pengangguran, manajemen sistem


informasi terhadap perusahaan dan organisasi memberikan dampak untuk
lingkungan sosial seperti pengurangan tenaga kerja yang dapat
menimbulkan bertambahnya angka pengangguran. Tergantinya manusia
sebagai tenaga kerja dengan teknologi-teknologi yang telah ada.

21
2. Memerlukan keamanan yang canggih, adanya media
penyimpanan data-data dan informasi yang bersifat penting dan tersimpan
pada satu server / database mengharuskan adanya keamanan yang
canggih guna untuk menghindari kehilangan data/informasi penting
tersebut dari perilaku orang - orang yang memiliki niat kejahatan dan
menguntungkan diri sendiri.

22
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

Penggunaan sistem teknologi informasi merupakan hal yang


sangat penting dan mutlak dilakukan oleh setiap organisasi perusahaan
terutama industri perbankan yang sarat dengan teknologi informasi dalam
setiap aktivitas operasional maupun pengembangan bisnisnya. Budaya
organisasi dan perilaku pengguna (end user) merupakan faktor yang
penting dalam pengembangan dan implementasi sistem informasi
teknologi yang digunakan perusahaan, sebaik apapun teknologi informasi
yang digunakan apabila tidak diikut dengan perubahan budaya dan
perilaku pada penggunanya maka teknologi informasi yang digunakan
akan menjadi kurang bermanfaat. Persepsi orang yang terlibat dalam
implementasi sistem akan berpengaruh pada akhir suatu sistem, apakah
sistem itu berhasil atau tidak, dapat diterima atau tidak, bermanfaat atau
tidak jika diterapkan. Pada penerapannya sistem informasi teknologi harus
dilakukan secara baik dan hati-hati dengan memperhatikan perencanaan
yang matang dan tepat, budaya organisasi, perilaku karyawan dalam
penggunaan teknologi sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal
bagi organisasi.

23
DAFTAR PUSTAKA

1. Sutandra, L. (2019). Pengaruh Sistem Pengamanan Data Pasien di


Rumah Sakit Menuju Era Revolusi Industri 4.0. Journal of Health
Science and Physiotherapy, 1(2), 106–114.
https://doi.org/10.35893/jhsp.v1i2.20
2. Zaharany, T. A., Tutik, R., Hariyati, S., & Anisah, S. (2021).
Pengembangan Literasi Digital Keperawatan Dimasa Pandemi
Covid-19, 4(1)
3. Purnama, C. (2016). Buku Pintar Pajak E-Commerce. Jurnal Sistem
Informasi, 2(1), 159–168.
4. zakia, hanifa. (2019). Penerapan Sistem Informasi Manajemen
Pendidikan. https://doi.org/10.31227/osf.io/5arwe
5. Farizky, A. R. (2016). Sistem Informas Penggajian Pegawai Dinas
Perhubungan Dan Llaj Jawa Timur. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Perbanas, 8–20. Retrieved from http://jurnal.stmik
dci.ac.id/index.php/jumantaka/article/view/364
6. Priharto, S. (2020). Sistem Informasi Manajemen : Arti, Fungsi,
Contoh, dan Manfaatnya. Https://Accurate.Id, 5. Retrieved from
https://accurate.id/marketing-manajemen/sistem-informasi-
manajemen-arti-fungsi-contoh-dan-manfaatnya/
7. Edwar, Y. (2018). DIKTAT SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.
Universitas Putera Batam

24

Anda mungkin juga menyukai