Anda di halaman 1dari 17

PENGANTAR SISTEM INFORMASI

MAKALAH

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi


Manajemen

Oleh:
Muhammad Farhan
43219110036
43219110036@student.mercubuana.ac.id

UNIVERSITAS MERCU BUANA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
2019

i
ABSTRAK
MUHAMMAD FARHAN. NIM 43219110036. “Pengantar Sistem Informasi ”,
Pada era sekarang ini seiring dengan berkembangnya teknologi, informasi
merupakan sumber daya yang dibutuhkan oleh manusia. , Informasi adalah
data yang diolah menjadi bentuk yang sangat berguna untuk membuat
keputusan. Informasi berguna untuk pembuat keputusan karena informasi
menurunkan ketidakpastian pada data, karena berdasarkan informasi itu para
pengelola dapat mengetahui kondisi obyektif, Sistem adalah suatu jaringan
kerja dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan, berkumpul
bersamasama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan
suatu sasaran tertentu, Sistem informasi didefinisikan sebagai sekumpulan
prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan memberikan informasi bagi
pengambil keputusan dan atau untuk pengendali informasi.
Jenis-jenis sistem informasi ada 7. Karakteristik sistem informasi ada 5 elemen
yaitu, tujuan,masukan,proses,keluaran,batas,mekanisme pengendalian dan
umpan balik & lingkungan. Peran sistem informasi sangat penting bagi
perusahaan karena dibutuhkan sebagai dasar pengambilan keputusan.

Kata Kunci: Sistem Informasi

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah


SWT atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu.

Kewajiban tugas makalah ini sebagai salah satu


persyaratan penyelesaian pendidikan Universitas Mercu Buana.
Atas dukungan dari berbagai pihak yang terlibat dalam
penulisan tugas ini, maka penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam
mendorong dan membantu penulis dalam penyusunan tugas
makalah ini, khususnya kepada :

1. Dosen Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen, Yananto


Mihadi Putra, S.E., M.Si., CMA.
2. Para Dosen Universitas Mercu Buana Kampus Meruya,
yang telah membekali penulis banyak pengetahuan.
3. Teman seperjuangan FEB S1 Akuntasi Universita Mercu
Buana.
4. Rekan-rekan PT. Immobi Solusi Prima yang telah
memberikan dukungan kepada penulis untuk melanjutkan
studi S1.
5. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan motivasi
serta doa kepada penulis dalam meraih kesuksesan.

Akhir kata penulis berharap semoga tugas makalah ini dapat


bermanfaat bagi semua dan mohon maaf apabila dalam
penulisa tugas makalah ini terdapat kesalahan pengetikan dan
kekeliruan.

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada era sekarang ini seiring dengan berkembangnya teknologi,
informasi merupakan sumber daya yang dibutuhkan oleh manusia.
Oleh karena itu, kebutuhan manusia dalam mengakses data
semakin meningkat. Dengan pemanfaatan komputer hal ini dapat
terfasilitasi dengan cepat. Hal ini akan membuat terjadinya
efesiensi waktu, biaya dan resource. Sehingga akan menghasilkan
output yang maksimal. Disisi lain kebutuhan akan akses data dapat
terhalangi dengan adanya waktu dan jarak, karena terkadang untuk
mengakses informasi masih membutuhkan saudara kita yang
berada dinegara yang berbeda

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan diatas, maka
perumusan masalah untuk penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan sistem informasi ?
2. Apa saja jenis-jenis sistem informasi ?
3. Apa saja karateristik sistem informasi ?
4. Bagaimana dengan pengembangan sistem informasi ?
5. Apa peranan penting dari sistem informasi didalam suatu
perusahaan?
6. Bagaimana penggunanaan sistem informasi di dalam suatu
perusahaan?

1.3 Batasan Masalah


Batasan masalah dalam tugas makalah ini hanya di konsep dasar
dari Sistem Informasi.

1
BAB II
LITERATUR TEORI

2.1 Teori Dasar Sistem Informasi


2.1.1 Konsep Dasar Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang
sangat berguna untuk membuat keputusan. Informasi
berguna untuk pembuat keputusan karena informasi
menurunkan ketidakpastian pada data, karena berdasarkan
informasi itu para pengelola dapat mengetahui kondisi
obyektif . Informasi tersebut iyalah hasil pengolahan data
atau fakta yang dikumpulkan dengan metode tertentu.
Pengertian informasi menurut para ahli adalah sebagai
berikut :
1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Informasi adalah penerangan, pemberitahuan, kabar/
berita tentang sesuatu.
2. Menurut Burch and Starter
Informasi adalah pengumpulan dan pengolahan data
untuk memberikan pengetahuan atau keterangan.Sutedjo
(2002), informasi menjadi penting, karena berdasarkan
informasi itu para pengelola dapat mengetahui kondisi
obyektif sebuahperusahaan.
3. Menurut Gordon B. Davis
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu
bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai
nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan-
keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan
yang akan datang.

2
2.1.2 Konsep Dasar Sistem
Pengertian dari sistem sangat luas dan hampir di setiap
aspek kehidupan manusia terdapat sistem. Sistem sangat
diperlukan dalam melakukan berbagai kegiatan dan berbagai
macam pekerjaan, dimana didalamnya terjadi kerjasama
antar unsur-unsur yang terkait dalam suatu sistem tersebut.
Keterpaduan sistem ini memungkinkan tercapainya tujuan
sistem yaitu untuk menghasilkan informasi yang cepat, tepat,
efektif, efisien, dan akurat.
Pengertian sistem menurut Jogiyanto (2005:1) yang lebih
menekankan kepada prosedurnya didefinisikan sebagai
berikut: “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur –
prosedur yang saling berhubungan, berkumpul
bersamasama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk
menyelesaikan suatu sasaran tertentu”. Dari definisi di atas,
maka dapat diambil kesimpulan bahwa sistem merupakan
suatu koordinasi dari komponen-komponen yang saling
berhubungan.
2.1.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
Menurut Edhy Sutanta (2003 : 19) Sistem informasi dapat
didefinisikan sebagai kumpulan subsistem yang saling
berhubungan, berkumpul, bekerja bersama-sama dan
membentuk satu kesatuan, saling berinteraksi dan
bekerjasama antara bagian satu dengan yang lainnya
dengan cara-cara tertentu untuk melakukan fungsi
pengolahan data, menerima masukan (input) berupa data-
data, kemudian mengolahnya (processing), dan
menghasilkan keluaran (output) berupa informasi sebagai
dasar bagi pengambilan keputusan yang berguna dan
mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan akibatnya baik
pada saat itu juga maupun di masa mendatang, mendukung

3
kegiatan operasional, manajerial, dan strategis organisasi,
dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dan tersedia
bagi fungsi tersebut guna mencapai tujuan. Menurut Al–
Bahra Bin Ladjamudin (2005:13) Sistem informasi
didefinisikan sebagai sekumpulan prosedur organisasi yang
pada saat dilaksanakan memberikan informasi bagi
pengambil keputusan dan atau untuk pengendali informasi.

4
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Jenis – Jenis Sistem Informasi


Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda,
tergantung pada kebutuhan bisnis. Sistem informasi dapat dibagi
menjadi beberapa bagian :

1. Transaction Processing Systems (TPS)


TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang
dikembangkan untuk memproses data dalam jumlah besar untuk
transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS
berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan organisasi
bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Data yang
dihasilkan oleh TPS dapat dilihat atau digunakan oleh manajer.

2. Office Automation Systems (OAS) dan Knowledge Work


Systems (KWS)
OAS dan KWS bekerja pada level knowledge. OAS mendukung
pekerja data, yang biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru
melainkan hanya menganalisis informasi sedemikian rupa untuk
mentransformasikan data atau memanipulasikannya dengan cara-
cara tertentu sebelum menyebarkannya secara keseluruhan
dengan organisasi dan kadang-kadang diluar organisasi. Aspek-
aspek OAS seperti word processing, spreadsheets, electronic
scheduling, dan komunikasi melalui voice mail, email dan video
conferencing.
KWS mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan, insinyur
dan doktor dengan membantu menciptakan pengetahuan baru dan
memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau
masyarakat.

5
3. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
SIM tidak menggantikan TPS , tetapi mendukung spektrum tugas-
tugas organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis
keputusan dan pembuat keputusan. SIM menghasilkan informasi
yang digunakan untuk membuat keputusan, dan juga dapat
membatu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah
terkomputerisasi (basis data).

4. Decision Support Systems (DSS)


DSS hampir sama dengan SIM karena menggunakan basis data
sebagai sumber data. DSS bermula dari SIM karena menekankan
pada fungsi mendukung pembuat keputusan diseluruh tahap-
tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang eksklusif
pembuat keputusan.

5. Sistem Ahli (ES) dan Kecerdasan Buatan (AI)


AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang
berfungsi secara cerdas. Dua cara untuk melakukan riset AI adalah
memahami bahasa alamiahnya dan menganalisis kemampuannya
untuk berfikir melalui problem sampai kesimpulan logiknya. Sistem
ahli menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran AI untuk
menyelesaikan masalah serta memberikannya lewat pengguna
bisnis. Sistem ahli (juga disebut knowledge-based systems) secara
efektif menangkap dan menggunakan pengetahuan seorang ahli
untuk menyelesaikan masalah yang dialami dalam suatu
organisasi. Berbeda dengan DSS, DSS meningalkan keputusan
terakhir bagi pembuat keputusan sedangkan sistem ahli menyeleksi
solusi terbaik terhadap suatu masalah khusus. Komponen dasar
sistem ahli adalah knowledge-base yaikni suatu mesin interferensi
yang menghubungkan pengguna dengan sistem melalui

6
pengolahan pertanyaan lewat bahasa terstruktur dan anatarmuka
pengguna.

6. Group Decision Support Systems (GDSS) dan Computer-


Support Collaborative Work Systems (CSCW)
Bila kelompok, perlu bekerja bersama-sama untuk membuat
keputusan semi-terstruktur dan tak terstruktur, maka group
Decision support systems membuat suatu solusi. GDSS
dimaksudkan untuk membawa kelompok bersama-sama
menyelesaikan masalah dengan memberi bantuan dalam bentuk
pendapat, kuesioner, konsultasi dan skenario. Kadang-kadang
GDSS disebut dengan CSCW yang mencakup pendukung
perangkat lunak yang disebut dengan “groupware” untuk kolaborasi
tim melalui komputer yang terhubung dengan jaringan.

7. Executive Support Systems (ESS)


ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan TPS dan SIM dan
ESS membantu eksekutif mengatur interaksinya dengan lingkungan
eksternal dengan menyediakan grafik-grafik dan pendukung
komunikasi di tempat-tempat yang bisa diakses seperti kantor.

3.2 Karateristik Sistem


Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu:
tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme
pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan
mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem:
1. Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau
mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang
mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah

7
dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan
sistem yang lain berbeda.

2. Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke
dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses.
Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara
fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang
berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak
berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa
pelanggan).

3. Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau
transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan
lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga
bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa
pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat
berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa
aktivitas pembedahan pasien.

4. Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada
sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran,
cetakan laporan, dan sebagainya.

5. Batas
Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara
sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem
menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan
sistem. Sebagai contoh, tim sepak bola mempunyai aturan

8
permainan dan keterbatasan kemampuan pemain.
Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh
pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana
dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau
dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai
contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan
dapat mengurangi keterbatasan dana.

6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik


Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan
dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik
keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik
masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur
agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

7. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem.
Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam
arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri.
Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan
dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi
sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus
dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup
sistem.

3.3 Pengembangan Sistem Informasi


Sistem pada suatu perusahaan harus diperbaiki dan
dikembangkan. Namun seiring dengan berkembangnya teknologi,
sistem pun ikut berkembang. Pada suatu perusahaan pasti
melakukan pengembangan sistem. Contohnya saja pada
perusahaan tempat penulis bekerja, awalnya masih menggunakan

9
sistem penginputan Microsoft Excel dan sistem akuntansi yang
bernama Accurate untuk pembukuan transaksi harian perusahaan
didepartemen keuangan, terlebih lagi untuk sistem penginputan
bagi departemen lain hanya menggunakan sistem pengiputan
melalui Microsoft Excel. Akan tetapi dengan sistem seperti itu antar
departemen sering timbul informasi yang tidak relevan dan valid
yang diterima oleh manajemen. Sehingga manajemen melihat
bahwa antar departemen tidak terjadi singkronisasi data. Seperti
yang kita ketahui bahwa kualitas informasi tergantung pada tiga hal
berikut:
1. Akurat
berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan
tidak menyesatkan bagi orang yang menerima informasi
tersebut. Selain itu juga berarti informasi harus jelas
mencerminkan maksudnya.
Komponen akurat meliputi :
A. Completeness, berati informasi yang dihasilkan atau
dibutuhkan harus memiliki kelengkapan yang baik, karena
bila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian akan
mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.
B. Correctness, berati informasi yang dihasilkan atau
dibutuhkan harus memiliki kebenaran.
C. Security, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan
harus memiliki keamanan
2. Tepat waktu
informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab
informasi yang usang (terlambat) tidakmempunyai nilai yang
baik, sehingga bila digunakan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan akan dapatberakibat fatal. Saat ini
mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi

10
tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi mutakhir
untukmendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.

3. Relevan
informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima.
Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu denganyang
lainnya berbeda.

4. Ekonomis
informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebihbesar
dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian
besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya
dengan satuan nilai uang tetapi dapatditaksir nilai efektivitasnya

5. Mudah
Informasi mudah dipahami dan mudah diperoleh. Data yang
masih merupakan bahan mentah yang harus diolah untuk
menghasilkan informasi melalui suatu model.
Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut disebut
model pengolahan data atau dikenal dengan siklus pengolahan
data (siklus informasi).
Data diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima
kemudian menerima informasi tersebut, sehingga bisa
melakukan pengembilan keputusan, dengan keputusan
tersebut bisa melakukan tindakan sehingga menghasilkan hasil
sebuah tindakan, hasil tadi dijadikan data dan selanjutnya
dijadikan sebagai masukan untuk diolah kembali menjadi
sebuah informasi.

11
3.5 Peran Sistem Informasi Pada Suatu Perusahaan
Sistem informasi berperan dalam mengolah data. Data diolah
menjadi informasi yang memudahkan bagi manajemen dalam
menghasilkan suatu keputusan. Sistem informasi bagi perusahaan
juga berguna untuk pengelolaan transaksi harian, mendukung
operasional perusahaan, sebagai dasar pengambilan keputusan,
sebagai penyimpan data – data perusahaan , dan masih banyak
lagi. Sehingga perusahaan dapat berkembang pesat dan dapat
bersaing dengan memanfaatkan sistem informasi untuk
memperoleh informasi yang akurat dan relevan.
Sistem yang baik akan membuat karyawan disetiap departemen
dapat tersingkronisasi dalam memberikan informasi kepada
manajemen. Sistem informasi juga bermanfaat bagi manajemen
untuk menyelesaikan permasalahan yang ada pada perusahaan.

3.6 Penggunaan Sistem Informasi Pada Perusahaan


Penggunaan pertama output komputer adalah para karyawan
administrasi dibidang akuntansi. Beberapa informasi, seperti yang
dihasilkan sebagai produk sampingan dari aplikasi akuntansi, juga
tersedia bagi para manajer. Ketika perusahaan menerapkan
konsep SIM, penekanan akan bergeser dari data menuju ke
informasi dan dari karyawan administrasi ke pemecahan masalah.

12
BAB IV
PENUTUP

4.2 Kesimpulan
Sistem informasi merupakan kumpulan subsistem yang saling
berhubungan, berkumpul, bekerja bersama-sama dan membentuk
satu kesatuan, saling berinteraksi dan bekerjasama antara bagian
satu dengan yang lainnya dengan cara-cara tertentu untuk
melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan (input)
berupa data-data, kemudian mengolahnya (processing), dan
menghasilkan keluaran (output) berupa informasi sebagai dasar
bagi pengambilan keputusan yang berguna dan mempunyai nilai
nyata yang dapat dirasakan akibatnya baik pada saat itu juga
maupun di masa mendatang, mendukung kegiatan operasional,
manajerial, dan strategis organisasi, dengan memanfaatkan
sumber daya yang ada dan tersedia bagi fungsi tersebut guna
mencapai tujuan.
4.2 Saran
Sistem informasi yang baik pada perusahaan akan membuat
manajemen membuat keputusan yang tepat. Namun keputusan
yang tepat diukur oleh seberapa kompeten informasi yang
dihasilkan oleh karyawan administrasi. Jadi sistem informasi sangat
penting bagi perusahaan untuk selalu diperbaiki dan dikembangkan
agar perusahaan dapat terus berkembang.
Setiap orang terutama pekerja kantor harus memahami implikasi
terhadap perubahan dalam teknologi informasi sebagai ganti dari
merencenakan untuk menghadapinya, dan menggunakan
perubahan tersebut sebagai suatu keunggulan kompetitif.

13
DAFTAR PUSTAKA

Guru Pendidikan.Com, Pengertian Informasi – Ciri, Jenis, Sumber,


Kualitas, Tujuan, Manfaat, Komponen, Perubahan, Contoh,
Para Ahli https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-
informasi/, diakses tanggal 10 Maret 2020.
https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/712/jbptunikompp-gdl-riyanmaula-
35564-7-unikom_r-i.pdf
Modul Pertama Sistem Informasi Manajemen
Wikipedia, Sistem https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem, diakses tanggal
10 Maret 2020.
Goleklayangan.wordpress.com, Kualitas Informasi
https://goleklayangan.wordpress.com/2012/05/18/kualitas-
informasi/, diakses tanggal 10 Maret 2020.

14

Anda mungkin juga menyukai