Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“SISTEM INFORMASI DI DALAM ORGNISASI”

Prinsip-Prinsip Sistem Informasi

Dosen Pengampu :

Fathiya Hasyifa Sibarani M.Kom

Disusun oleh :

Sepira yunda ( 0702232115 )

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala kelimpahan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah guna memenuhi tugas
mata kuliah Prinsip- Prinsip Sistem Informasi yang berjudul “ Sistem Informasi di dalam
organisasi” ini.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan penulis berharap jauh lebih agar makalah ini dapat memberikan manfaat
dan juga inspirasi bagi pembaca.

Penulis menyadari sepenuhnya bahawa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Untuk itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi makalah ini.

Medan, 26 September 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Informasi
B. Peran Sistem Informasi dalam organisasi

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Banyak implementasi sistem informasi berbenturan dengan budaya organisasi sekitar


80%-90% dari proyek sistem informasi gagal memenuhi keinginan pengguna. Kegagalan
implementasi didominasi oleh faktor manusia yaitu keterlibatan dan interaksi
brainware terhadap sistem informasi tersebut seperti ketidakcocokan budaya kerja baru,
kebijakan penggunaan sistem informasi, serta adanya keterbatasan keahlian.
Disini manusia memberikan kontribusi yang signifikan terhadap optimalisasi
pemanfaatan sistem informasi. Komponen budaya yang menjadi fokus adalah kestabilan
pengguna dalam rangka pemeliharaan Sistem Informasi, perilaku efektivitas dan efisien dalam
bekerja, serta inisiatif pasca implemantasi SI menempatkan aspek budaya sebagai akselarator
yaitu budaya dapat mengoptimalkan penggunaan Sistem Informasi dalam melakukan inovasi
yang dipengaruhi oleh interpersonal trust yang terdiri dari minat pribadi, kemampuan, rasa
empati serta sikap percaya kepada teknologi.
Budaya organisasi dapat pula menciptakan kohesi (tarik menarik) antara anggota
organisasi, sekaligus kontrol dalam pelaksanaan sistem informasi. Budaya organisasi juga
sebagai system kontrol sosial bagi anggota organisasi untuk mengendalikan perilaku yang
diharapkan agar sesuai dengan tujuan organisasi . Selain itu menurut Berthon (1993) adanya
perhatian pada budaya organisasi dalam implementasi sistem informasi dapat meningkatkan
kepuasan semua kolaborator internal perusahaan, memfasilitasi adaptasi lingkungan, dan
integrasi internal, sehingga dapat mengurangi kecemasan yang diciptakan oleh sistem
informasi.
Dulu manusia telah mengenal yang namanya teknologi. Namun tentunya teknologi
dahulu jauh berbeda dengan teknologi yang saat ini. Contohnya saja mesin tik, dulunya mesin
ini digunakan orang-orang untuk membuat dokumen. Namun karena adanya teknologi,
sehingga memaksa mesin tik untuk menyudahi jamannya dan digantikan dengan adanya
komputer yang lebih efisien. Selain itu, dulunya manusia pernah mengkonsep sebuah ide atau
imajinasi. Namun karena kurangnya teknologi yang ada pada jaman itu, akhirnya konsep itu
tak terlaksana. Contohnya saja, pada jaman dahulu manusia membuat konsep agar orang yang
berada di tempat yang berjauhan, dapat merapatkan sesuatu atau bertemu. Namun karena
dulunya tidak ada teknologi yang seperti itu, maka hingga dia meninggal, konsep tersebut
belum terlaksana. Namun karena jaman sekarang sudah ada teknologi yang
seperti itu, sehingga sekarang ada teknologi yang menyerupai konsep tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa perkembangan teknologi informasi pada saat ini maju sangat pesat
dari abad ke 19, menuju abad ke 20.
Dapat diprediksikan bahwa abad ke 21 akan mempunyai perkembangan teknologi
yang lebih mutakhir yang akan lebih bermanfaat bagi manusia. Sistem informasi yang
berkualitas merupakan integrasi dari hardware, software, brainware, telecomunication
network, dan data base serta prosedur dan Sistem informasi juga dapat beradaptasi dalam
memenuhi kebutuhan pengguna dalam menghadapi perubahan lingkungan
Selain itu sistem informasi harus memiliki aksesibilitas yang baik.
Dikarenakan pentingnya hal di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih jauh
tentang Sistem Informasi didalam organisasi.
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari Sistem Informasi?


2. Apa peran system informasi di dalam organisasi

C. Tujuan penelitian

1. Untuk memahami pengertian dari Sistem Informasi


2. Untuk mengetahui dan paham apa peran Sistem Informasi di dalam organisasi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang umumnya terdiri dari
serangkaian komponen terpadu berbasis komputer dan komponen pengguna didirikan
untuk mengumpulkan, menyimpan dan mengelola data dan menghasilkan output
informasi kepada pengguna.
Pengertian sistem informasi menurut O’Brieninasiyang dan M terorganisir terdiri dari
orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, sumber data dan kebijakan
dan prosedur yang menyimpan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam sebuah
organisasi. Orang mengandalkan pada sistem inforamasi untuk berkomunikasi satu sama
lain dengan menggunakan berbagai perangkat keras, instruksi pemrosesan informasi dan
prosedur, perangkat lunak, saluran komunikasi dan sumber data.
Demikian pula menurut Bentley dan Whitten (2007:15) dalam menjelaskan sistem
informasi sebagai berikut;
“Information systems in organizations capture and manage data to produce useful
information that supports an organization and its employee, customers, suppliers, and
partners. Information systems an arrangement of people, data, processes and information
technology that interact to collect, process, store, and provide as output the information
needed"
Berdasarkan pengertian pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem
informasi adalah suatu kumpulan dua atau lebih sub sistem atau komponen bersifat fisik
atau non fisik yang saling berinteraksi dan bekerjasama secara harmonis (integrasi) untuk
mengolah data guna mencapai tujuan yaitu menghasilkan informasi yang berguna bagi
pengambil keputusan (pengguna).
B. Peran Sistem Informasi di dalam organisasi

Sistem informasi dalam organisasi dalam organisasi menangkap dan mengelola data
untuk menghasilkan informasi yang berguna yang mendukung sebuah organisasi dan
karyawan, pelanggan, pemasok dan mitra. Sistem informasi mengatur orang, proses data
dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memperoses,
menyimpan dan menyediakan output informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah
organisasi.
Didalam suatu organisasi perusahaan, informasi merupakan sesuatu yang memiliki arti
yang sangat penting didalam mendukung proses pengambilan keputusan
oleh pihak manajemen. Menurut Raymond Mcleod, informasi adalah data yang telah
diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi
pengambilan keputusan saat ini atau mendatang (Mcleod,2007).
Secara umum informasi dapat didefinisikansebagai data yang diolah menjadi bentuk yang
lebih berarti bagi yang menerimanya.
Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan
suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Didalam dunia bisnis, kejadian kejadian yang
sering terjadi adalah transaksi perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Kesatuan
nyata adalah berupa suatu obyek nyata seperti benda, tempat dan orang yang betul-betul
ada dan terjadi. Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak
sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu metode untuk menghasilkan
informasi. Informasi yang berkualitas harus akurat, tepat waktu dan relevan.
Sistem dapat didefinisikan sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan
yang lainnya untuk suatu tujuan bersama. Kumpulan elemen terdiri dari manusia, mesin,
prosedur, dokumen, data atau elemen lain yang terorganisir dari elemen-elemen tersebut.
9 Pada saat ini dunia industri dan bisnis memerlukan informasi yang tepat, cepat dan
relevan. Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem
yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja
diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan
mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau
peralata sistem lainnya.
Ada 3 aktivitas pada sistem informasi menghasilkan informasi pada organisasi yang
diperlukan untuk membuat suatu keputusan, pengontrolan, analisis masalah-masalah
dan membuat produk baru atau layanan. Aktifitas itu adalah INPUT, PROCESS dan
OUTPUT.

INPUT untuk menangkap atau mengumpulkan data mentah (raw data) didalam organisasi
atau dari luar organisasi hingga environment/lingkungan.
PROSES untuk menerjemahkan data input kedalam bentuk yang lebih berarti.
OUTPUT untuk mentransfer informasi yang telah diproses kepada manusia dan
aktivitasnya. Sistem informasi juga memerlukan feedback yang dihasilkan dari output,
yang dikembalikan dan digunakan oleh elemen organisasi untuk membantu mereka,
mengevaluasi atau menyempurnakan inputan yang akan dimasukkan.

Penggunaan sistem manajemen informasi ini memiliki banyak manfaat baik bagi pihak
manajemen maupun untuk organisasi keseluruhan.

1. Meningkatkan Akurasi Data

Data merupakan sumber daya yang penting sebagai pendukung kebijakan yang akan
Anda ambil. Data yang akurat sangat dibutuhkan dalam sebuah bisnis karena akan
berhubungan dengan keputusan strategis. Sistem informasi manajemen adalah alat yang
akan memberikan data akurat yang dibutuhkan perusahaan. Melalui sistem, data yang
masuk akan diolah secara otomatis sehingga membantu tugas manajemen agar lebih
efektif dan efisien. Dan dengan dukungan teknologi internet, Anda juga bisa mengambil
data yang dibutuhkan pada sistem secara realtime.

2. Mempermudah Koordinasi

Sistem ini juga menyediakan layanan informasi yang dapat digunakan sebagai dasar
perencanaan, pengawasan dan pengarahan pihak manajemen. Dari data informasi yang
dihasilkan, selanjutnya dapat digunakan oleh departemen atau divisi lain yang
membutuhkan. Pertukaran informasi yang tepat antar departemen mampu membentuk
hubungan yang sehat dalam sebuah organisasi. Tidak hanya itu, sistem informasi juga
membantu pihak manajemen dalam pendelegasian tugas kepada pihak lain secara mudah.
Koordinasi antar departemen juga dapat dilakukan secara cepat tanpa harus bertatap muka.

3. Meningkatkan Kualitas SDMK


Ketika data informasi telah tersedia secara akurat dan cepat, tentu hal ini berpengaruh
pada kinerja sumber daya manusia perusahaan. Mau tidak mau sumber daya manusia yang
menggunakan sistem ini harus menyesuaikan sistem kerjanya mengikuti perkembangan
teknologi. Dengan sumber daya yang berkualitas, tentu saja akan berpengaruh pada
progres perkembangan bisnis Anda di masa mendatang.

4. Menekan Biaya Operasional

Ketika sistem informasi manajemen telah bekerja bagi bisnis Anda, kesalahan yang terjadi
akibat human error dapat diminimalisir. Dengan minimnya kesalahan yang terjadi,
membuat produktivitas kerja SDM yang ada menjadi meningkat.

Secara bersamaan, kondisi ini membuat biaya operasional yang dikeluarkan perusahaan
menjadi berkurang. Singkatnya, manfaat Sistem Informasi Manajemen seperti berikut:

1. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas data secara akurat dan realtime.

2. Memudahkan pihak manajemen untuk melakukan perencanaan, pengawasan,


pengarahan dan pendelegasian kerja kepada semua departemen yang memiliki
hubungan atau koordinasi.

3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia karena unit sistem kerja yang
terkoordinasi dan sistematis.

4. Meningkatkan produktivitas dan penghematan biaya dalam organisasi.


BAB III

PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai