Anda di halaman 1dari 8

METODELOGI PENELITIAN

ADMINISTRASI
Nama: Putri Pramudita
Nim: 200606501020
Kelas / Angkatan: A / 20
Prodi: Pendidikan Administrasi Perkantoran

TUGAS PERTEMUAN 5
Judul:
PENGARUH SARANA DAN PRASARANA KANTOR TERHADAP
EFEKTIVITAS KINERJA PEGAWAI DI KANTOR WILAYAH
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM PROVINSI SULAWESI SELATAN

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif.

Penelitian merupakan penelitian yang dilakukan dengan kajian pemikiran yang

bersifat ilmiah. Menurut Sugiyono (2017) penelitian ini disebut kuantitatif karena

data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.

Penelitian kuantitatif ini lebih condong digunakan untuk pembuktian suatu

hipotesis. Analisis data yang digunakan dalam penelitian kuantitatif ini

menggunakan data berupa hasil perhitungan dan pengukuran yang diolah dan

dianalisis dengan kriteria tertentu. Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif


adalah penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari

pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari

hasilnya.

Sedangkan jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

penelitian asosiatif dengan teknik kuantitatif. Sedangkan menurut Sugiyono (2017),

penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan

antara dua variabel atau lebih. Sedangkan hubungan kausal, merupakan hubungan

yang bersifat sebab akibat. Terdapat variabel independen (mempengaruhi) dan

variabel dependen (dipengaruhi).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan

HAM Provinsi Sulawesi Selatan yang beralamat di Jalan Sultan Alauddin No.

102, Pa’baeng-Baeng, Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada bulan

Maret 2023

C. Variabel dan Desain Penelitian

1. Variabel Penelitian

Variabel menurut Hatch dan Farhady (Sugiyono, 2015:38) adalah atribut

atau obyek yang memiliki variasi antara satu sama lainnya. Berdasarkan judul

penelitian ini, yaitu “Pengaruh Sarana Dan Prasarana Kantor Terhadap Efektivitas

Kinerja Pegawai di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi

Sulawesi Selatan” Identifikasi variabel dalam penelitian ini digunakan untuk

membantu dalam menentukan alat pengumpulan data dan teknis analisis data
yang digunakan. Penelitian ini melibatkan variabel tergantung dan variabel bebas

sebagai berikut::

a) Sarana dan Prasarana sebagai variabel bebas (X), dan

b) Efektifitas Kerja Pegawai sebagai variabel dependen atau terikat (Y)

2. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu data penelitiannya

berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan statistik. Pengelolaan sarana dan

prasaran kantor merupakan hal yang perlu diperhatikan dan harus dilakukan oleh

semua pihak (manajemen). Pengelolaan sarana dan prasarana kantor berfungsi

untuk melindungi sarana dan prasarana yang dimiliki suatu lembaga. Komponen

dari pengelolaan sarana dan prasarana kantor mencakup antara lain: Perencanaan

kebutuhan, Pengadaan, penyimpanan, distribusi, penggunaan, dan penghapusan

sarana dan prasarana kantor.

Pengadaan merupakan segala kegiatan untuk menyediakan semua keperluan

barang/benda/jasa bagi keperluan pelaksanaan tugas. Pemeliharaan sarana dan

prasaran kantor dilakukan untuk mengecek, memperbaiki dan mempertahankan

kondisi sarana dan prasarana kantor. Apabila pengadaan dan pemeliharaan sarana

dan prasarana kantor dilakukan oleh suatu lembaga dengan baik dan benar sesuai

dengan pedoman yang telah ditetapkan, maka pengelolaan sarana dan prasarana

kantor dapat berjalan lancar, sarana dan prasarana kantor dapat berfungsi

sebagaimana mestinya, proses aktivitas kerja dapat berjalan efektif dan efisien, dan

tujuan dari suatu lembaga dapat tercapai.


Pengelolaan sarana dan prasarana kantor harus terus diupayakan supaya

keefektifan dari tujuan pengelolaan sarana dan prasarana kantor dapat terwujud.

Upaya untuk mewujudkan hal tersebut, perlu adanya kerjasama dari semua pihak

(manajemen), khususnya bagi yang berkaitan langsung dengan sarana dan

prasarana kantor. Secara skematis kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat

dilihat sebagai berikut:

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Sarana Prasarana (X)


Efektifitas Kerja (Y)
1. Kelengkapan
1. Kuantutas Kerja
2. Kondisi
2. Kualitas Kerja
3. Penggunaan Sarana dan
3. Pemanfaatan Waktu
Prasarana

D. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel

1. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel penelitian menurut Sugiyono (2015:38) adalah

suatu atribut atau sifat atau nilai dari obyek atau kegiatan yang memiliki variasi

tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Definisi Operasional adalah suatu definisi yang diberikan pada

suatu variabel dengan memberi arti atau membenarkan suatu opersional yang

diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Variabel terdiri dari variabel bebas

(independen) X dan variabel terikat (dependen) Y.


Definisi variabel-variabel penelitian harus dirumuskan untuk menghindari

kesesatan dalam mengumpulkan data. Dalam penelitian ini, definisi operasional

variabelnya adalah sebagai berikut :

1) Sarana dan Prasarana

Sarana Prasarana kantor didefinisiikan sebagai suatu kelengkapan dari

berbagai macam pembekalan kantor yang bertujuan untuk menunjang

lancarnya pekerjaan pegawai di Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan tata

Ruang dalam usaha mencapai tujuan organisasi atau kantor.

2) Efektifitas Kerja

Efektivitas kerja adalah suatu ukuran dan kemampuan dalam

melaksanakan fungsi, tugas, program atau misi dari suatu organisasi atau

perusahaan sesuai dengan target (kuantitas, kualitas dan waktu) yang telah

ditetapkan.

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Arikunto (2013, hlm. 173), “populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian”. Sedangkan menurut Sugiyono (2012, hlm. 80) mengemukakan bahwa:

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari yang kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang,

tetapi juga obyek dan juga benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan

sekedar jumlah yang ada pada obyek/ subyek yang dipelajari, tetapi meliputi
seluruh karaketristik/sifat yang dimiliki oleh subyek/obyek itu. Berdasarkan uraian

di atas, maka dapat dijelaskan bahwa populasi merupakan keseluruhan subyek atau

obyek yang menjadi fokus dalam penelitian dengan memerhatikan beberapa

karakteristik yang sesuai dengan penelitian yang sedang dilakukan. Populasi yang

dijadikan objek penelitian ini adalah seluruh

Menurut Sugiono (2016:80) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Dalam penelitian ini mengambil populasi dari jumlah pegawai yang ada di

Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Sulawesi Selatan yaitu

sebanyak 150 pegawai.

No Divisi Jumlah Pegawai

1 Administrasi 40 Orang

2 Pemasyarakatan 40 Orang

3 Imigrasi 30 Orang

4 Pelayanan Hukum dan HAM 40 Orang

Jumlah 150 Orang

Penelitian ini merupakan penelitian populasi, di mana peneliti akan meneliti

semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian. Metode pengumpulan data

dengan jalan mencatat seluruh elemen yang menjadi objek penelitian adalah sensus

(Supranto, 2003, hlm. 68). Kelebihan yang ada pada penelitian sensus diantaranya

adalah peneliti akan mendapatkan nilai yang sebenarnya dari data yang diperoleh.
Selain itu, kesimpulan yang diambil berlaku umum dan pasti. Seperti yang

dikemukakan oleh Arikunto (2007, hlm. 126), “apabila jumlah subjek penelitian

berjumlah 100-150 dan menggunakan metode pengumpulan data dengan angket

atau kuesioner, maka peneliti dapat mempertimbangkan untuk menggunakan

semua subjek penelitian atau dengan kata lain menggunakan sensus”. Hal ini

didasari oleh elemen populasi yang jumlahnya relatif sedikit dan mendukung

ketelitian dan kecermatan yang tinggi sehingga mampu mencerminkan hasil

penelitian yang sebenarnya dari subjek yang diamati dibandingkan sampling.

2. Sampel

Ukuran sampel merupakan banyaknya sampel yang diambil dari satu

populasi. Pengertian sampel menurut Sugiyono (2012:73) “Bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut sampel diambil dari populasi

tersebut betul-betul representative (mewakili)”. Sedangkan menurut Arikunto

(2010:104) “Jika jumlah populasinya kurang dari 100 orang, maka jumlah

sampelnya diambil secara keseluruhan, tetapi jika populasinya lebih besar dari 100

orang, maka bisa diambil 10-15% atau 20-25% dari jumlah populasinya”.

Berdasarkan penelitian ini jumlah pegawai di Dinas Pekerjaan Umum dan tata

Ruang Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 654 pegawai, maka penulis

menggunakan rumus slovin agar penelitian dapat lebih mudah. Untuk lebih

jelasnya rumus slovin yang dikemukakan oleh Husain umar (2013:78) yaitu:

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁ⅇ 2

Dimana:

n = Ukuran sampel/ jumlah responden


N = Ukuran sampel

e = Prestasi kelonggaran ketelitian kesalah pengambilan sampel yang masih

bisa ditolerir e = 10% atau 0,1

150
𝑛=
1 + 150(0,1)2

150
𝑛=
1 + 150(0.01)

150
𝑛=
1 + 1,5

150
𝑛=
2,5

𝑛 = 60

Anda mungkin juga menyukai