Anda di halaman 1dari 7

Nama : Abdillah Satari Rahim

NIM : 120200102001
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian
Nama Dosen : Laksda TNI Dr.Suhirwan, ST., M.MT.,CIQnR.,CIQaR

"Instrumen Penelitian 1: Populasi dan Sampel Penelitian”


RESUME
1. Instrumen Penelitian
1.1 Pendahuluan
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data penelitian agar pekerjaannya menjadi
lebih mudah dan baik, dalam arti lebih cermat, lengkap sistematis sehingga
lebih mudah untuk diolah. Instrumen penelitian adalah sesuatu yang penting
dan strategis kedudukannya dalam pelaksanaan penelitian. (Arikunto, 2010)
Sementara itu Sugiyono (2017) mengatakan Instrumen penelitian adalah
suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial
yang diamati. Dimana dalam penelitian kualititatif instrumen penelitian
adalah peneliti sendiri (Human Instrument), namun dalam penelitian
kuantitatif, peneliti harus menyusun instrumen penelitian dan menguji
validitas dan reliabilitasnya.
Menurut Sukarnyana dkk (2003) instrumen penelitian merupakan alat-
alat yang digunakan untuk memperoleh atau mengumpulkan data dalam
rangka memecahkan masalah penelitian atau mencapai tujuan penelitian.
Jika, data yang diperoleh tidak akurat (valid), maka keputusan yang diambil
pun akan tidak tepat.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat dipahami bahwa
instrument penelitian merupakan suatu alat bantu yang digunakan oleh
peneliti untuk menemukan hasil atau kesimpulan dari penelitian yang akurat
secara teori dan realitas yang ada di lapangan dengan tidak meninggalkan

1
kriteria pembuatan instrumen yang baik dalam menggunakan metode
pengumpulan data secara sistematis. Instrumen penelitian menempati posisi
teramat penting dalam hal bagaimana dan apa yang harus dilakukan untuk
memperoleh data di lapangan.

1.2 Jenis-jenis Instrumen Penelitian


Zainal Arifin (2012) mengemukakan bahwa instrumen penelitian
dibedakan menjadi dua, yaitu tes dan non-tes. Instrumen tes memiliki sifat
mengukur, sedangkan instrument non-tes memiliki sifat menghimpun.
Instrumen tes terdiri dari beberapa jenis, seperti tes tertulis, lisan dan
tindakan. Instrumen non-tes terdiri dari angket, pedoman observasi, pedoman
wawancara, pedoman dokumentasi, peralatan mekanik, daftar check skala dan
lain sebagainya.
a. Instrumen Tes
Instrumen tes adalah serentetan pernyataan atau latihan serta alat lain
yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individua tau
kelompok. Dalam menggunakan instrumen tes peneliti menggunakan
alat berupa soal-soal tes yang di dalamnya terdapat berbagai
pertanyaan, pernyataan, atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan
atau dijawab oleh responden.
b. Instrumen Non-Tes
Sudaryono, dkk (2013) menyatakan bahwa instrumen non-tes bersifat
lebih konprehensif, tidak hanya menilai aspek kognitif saja, tetapi
juga aspek afektif, dan psikomotrik. Instrumen ini meliputi berbagai
macam jenis, yaitu sebagai berikut:
 Angket (Quetioner)
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti
laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.

2
Angket adalah instrumen penelitian yang berisi serangkaian
pertanyaan atau pernyataan untuk menjaring data atau
informasi yang harus dijawab responden secara bebas sesuai
dengan pendapatnya. (Arifin Z, 2012)
 Daftar Cek (Check List)
Daftar cek merupakan suatu daftar yang berisi subjek dan
aspek-aspek yang diamati. Melalui daftar cek, peneliti dapat
mencatat setiap kejadian penting. Ada beberapa macam aspek
perbuatan yang biasanya dicantumkan dalam daftar cek.
Observer tinggal memberikan tanda cek (checklist) pada
setiap aspek sesaui dengan pengamatannya.
 Interview atau wawancara
Interview atau yang sering disebut dengan wawancara atau
angket lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh
pewawancara (peneliti) untuk memperoleh informasi dari
terwawancara (responden) untuk menilai suatu keadaan yang
menjadi variabel penelitian. (Hermawan I. 2019)
Pedoman wawancara berisi tentang uraian penelitian yang
biasanya dituangkan dalam bentuk daftar pertanyaan agar
proses wawancara dapat berjalan dengan baik. (Suaryono,
dkk. 2013)
 Observasi
Observasi merupakan pengamatan secara langsung terhadap
objek penelitian. Sudaryono, dkk (2013) menyatakan bahwa
dalam penelitian kualitatif pedoman observasi hanya berupa
garis-garis besar atau butir-butir umum dari kegiatan yang
akan diobservasi yang selanjutnya rincian dari aspek-aspek
yang diobservasi tersebut akan dikembangkan di lapangan
dalam proses pelaksanaan observasi. Sedangkan dalam
penelitian kuantitatif, pedoman observasi dibuat lebih rinci.

3
Terdapat dua format observasi untuk penelitian kuantitatif,
yaitu:
1) Berisi butir-butir pokok kegiatan yang akan
diobservasi, dalam pelaksanaan pengamat membuat
deskripsi singkat berkenaan dengan perilaku yang
diamati.
2) Berisi butir-butir kegiatan yang mungkin diperlihatkan
oleh variabel-variabel ang diamati.
 Dokumentasi
Dokumentasi, dari asal katanya yaitu dokumen, yang artinya
barang-barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode
dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti
buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen
rapat, catatan harian, dan lain sebagainya.

1.3 Validitas dan Realibilitas Penelitian


Validitas adalah suatu pengukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan ukuran suatu instrument terhadap konsep yang
diteliti. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data
dari variabel yang diteliti secara tepat.
Menurut Aritonang R. (2007) validitas suatu instrumen berkaitan dengan
kemampuan instrumen untuk mengukur/mengungkap karakteristik dari
variabel yang dimaksudkan untuk diukur.
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas ini akan
menggunakan korelasi Pearson Product Moment (uji r) sebagai berikut:

4
(Sugiyono, 2011: 255)

Keterangan:
rXY = koefisien validitas butir Ijen
N = jumlah tes (subjek)
X = skor rata-rata dari X
Y = skor rata-rata dari Y

Pengujian signifikasi koefisien validitas, selain dapat menggunakan tabel


juga dapat dihitung dengan menggunakan rumus uji t sebagai berikut: t =

(Sugiyono, 2011: 257)

Keterangan:
t = nilai t hitung
n = jumlah peserta tes
r = validitas tes

Kriterianya adalah jika thitung positif dan thirung > ttabel maka koefisien
Ijen soal tersebut valid dan jika thitung ≤ ttabel maka koefisien Ijen soal
tersebut tidak valid, ttabel diperoleh pada taraf kepercayaan 95% (α =
0,05) dengan derajat kebebasan (dk) = n-2

Reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran dengan alat


tersebut dap dipercaya. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila
digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan
menghasilkan data yang sama.

5
2. Populasi Penelitian
2.1 Pengertian
Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian penelitian dalam
suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan. Populasi juga dapat
dikatakan sebagai objek penelitian sebagai sasaran untuk mendapatkan dan
mengumpulkan data. (Arikunto, 2010)
Menurut Sugiyono (2017) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atasobyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
Sedangkan Ulber (2015) mengatakan populasi dapat berupa organisme ,
orang atau sekelompok individu, masyarakat, organisasi, benda, objek,
peristiwa, laporan dari mana sampel diambil atau diukur.
Berdasarkan dari beberapa pendapat tersebut dapat diambil Batasan
pengertian bahwa populasi adalah keseluruhan unsur obyek sebagai sumber
data dengan karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian.

3. Sample Penelitian
3.1 Pengertian
Sampel adalah satu subset atau sebagian elemen yang dipilih dengan
cara tertentu dari populasi. (William S dalam Roger Sapford, 2006)
Makin besar jumlah sampel mendekati populasi, maka peluang kesalahan
generalisasi semakin kecil, dan sebaliknya”, (Sugiyono, 2017)

6
Daftar Pustaka
Arifin, Z. 2012. Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Aritonang, Lerbin R. 2008. VALIDITAS DAN RELIABILITAS BUTIR
INSTRUMEN. Karya Ilmiah Dosen, 10 (2). pp. 159-180. ISSN 1411-2159
Hermawan, I. 2019. “Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif, Kualitatif &
Mixed Methode”. Jakarta: Hidayatul Quran Kuningan.
Ibnu, S., Moehnilabib, M., Mukhadis, A., Suparno., Rofi’udin, A. & Sukarnyana,
I. W.2003. Dasar-dasar Metodologi Penelitian. Malang: UM Press.
Silalahi, Ulber (2015), Metode Penelitian Sosial Kuantitatif, Edisi Kedua.
Bandung: Refika Aditama
Sudaryono, Gaguk Margono, and Wardani Rahayu. 2013. "Pengembangan
Instrumen Penelitian Pendidikan." Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sugiyono. (2017), Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Edisi
Kedua. Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai