1. Pendahuluan
Fenomena perang asimetris pada umunya telah dikenal sejak
jaman dulu bahkan sebelum pemahaman tentang konsep konvensional
yang bersifat tradisional yang mengandalkan kemampuan kekuatan
tempur militer ada. Pada dasarnya perang asimetris, merupakan suatu
usaha yang dilakukan oleh pihak pertama yang lebih lemah melakukan
serangan terhadap kekuatan pihak lain yang kekuatannya lebih besar
darinya dengan cara mengeksploitasi kelemahannya. Istilah perang
1
Ujian Akhir Semester I - Assymmetric Warfare
Understanding Security and The Nature Of Asymmetric Warfare
2. Pembahasan
A. Perang Asimetris
Menurut Dewan Riset Nasional (DRN) 2008 perang asimetris
adalah bahwa perang asimetris adalah suatu model peperangan
yang dikembangkan dari cara berpikir yang tidak lazim, dan di luar
aturan peperangan yang berlaku, dengan spektrum perang yang
sangat luas dan mencakup aspek-aspek astagatra (perpaduan
1
Mack, Andrew, Why Big Nations Lose Small Wars: The Politics of Asymmetric Conflict, World
Politics Volume 27/Issue 02, January 1975
2
Ibid.
2
Ujian Akhir Semester I - Assymmetric Warfare
Understanding Security and The Nature Of Asymmetric Warfare
3
Tomes, Robert, Spring 2004, Relearning Counterin surgency Warfare, Parameter, US
Army War College.
4
AcehTrend. 2016. Memahami Perang Asimetris.
https://www.acehtrend.com/2016/03/22/memahami-perang-asimetris/. Diakses pada 15 Desember
2020
3
Ujian Akhir Semester I - Assymmetric Warfare
Understanding Security and The Nature Of Asymmetric Warfare
• Persepsi ancaman
Ancaman yang mungkin dihadapi dapat bersumber dari dalam
negeri maupun luar negeri, ancaman dari luar negeri adanya
kepentingan negara-negara kuat yang mendominasi timbulnya
fenomena global, dari negara tertentu yang mempunyai kepentingan
dengan Indonesia, sedangkan dari dalam negeri adalah ancaman
yang timbul sebagai akibat dari dinamika kehidupan berbangsa dan
bernegara.
• Identifikasi ancaman
Identifikasi ancaman merupakan factor utama yang menjadi
dasar dalam penyusunan desain Sistem Pertahanan Negara, setiap
bentuk ancaman memiliki karakteristik serta tingkat resiko yang
berbeda yang mempengaruhi pola penanganannya
• Penilaian ancaman
Dalam penyelenggaraan pertahanan negara, hal yang
mendasar adalah penilaian tentang ancaman yang didasari oleh
kemampuan untuk memahami, mengidentifikasi, dan menganalisis
ancaman
4
Ujian Akhir Semester I - Assymmetric Warfare
Understanding Security and The Nature Of Asymmetric Warfare
• Penggolongan ancaman
Ancaman dapat digolongkan ke dalam jenis, sumber, dan aktor.
Berdasarkan jenisnya, ancaman pertahanan negara digolongkan
dalam ancaman militer dan ancaman nirmiliter.
5
Wibisono M.2020. Mack, Andrew, Why Big Nations Lose Small Wars: The Politics of
Asymmetric Conflict, World Politics Volume 27/Issue 02, January 1975. Tidak dipublikasikan
5
Ujian Akhir Semester I - Assymmetric Warfare
Understanding Security and The Nature Of Asymmetric Warfare
6
Ujian Akhir Semester I - Assymmetric Warfare
Understanding Security and The Nature Of Asymmetric Warfare
6
Mack, Andrew, Why Big Nations Lose Small Wars: The Politics of Asymmetric Conflict, World
Politics Volume 27/Issue 02, January 1975
7
Ujian Akhir Semester I - Assymmetric Warfare
Understanding Security and The Nature Of Asymmetric Warfare
C. Penutup
Kehadiran perang asimetris dikatakan sulit untuk diprediksi. Hal
ini dikarenakan spektrum peperangan yang terkandung di dalamnya
sangat luas. Dimana konteks perang asimetris seperti yang
disebutkan oleh Dewan TRiset Nasional (DRN) mencakup aspek-
aspek yang sangat luas mencakup astagatra (perpaduan antara
trigatra: geografi, demografi, dan sumber daya alam/SDA; dan
pancagatra: ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan budaya).
Hal ini membuat timbulnya “gap” tersendiri antara pihak yang
lemah melawan pihak yang kuat. Kekuatan tidak lagi semata-mata
dinilai dari kemampuan dan kecanggihan peralatan tempur yang
dimiliki oleh satu akor menjadi penentu keberhasilan kemenangan
dalam konteks perang yang dinamakan perang asimetris. Kini pihak
yang lemah pun dapat mengalahka pihak yang kuat.
Kemenangan pihak yang lemah atas pihak yang kalah dalam
kontes perang asimetris dilandasi atas kemampuan pihak lemah
dalam mengeksploitasi kelemahan-kelemahan atau kerentanan
yang dimiliki oleh pihak yang kuat. Dimana pihak lemah mampu
memanfaatkan dengan baik kelemahan tersebut yang dijadikan
sebagai jalan menuju kemenangan. Langkah-langkah tersebut
disusun ke dalam suatu bentuk strategi peperangan asimetris.
Perlu adanya pasukan khusus untuk menghadapi perang
asimetris harus siap melakukan operasi gabungan antar matra,
termasuk dengan pasukan reguler dan para-militer. Pasukan khusus
8
Ujian Akhir Semester I - Assymmetric Warfare
Understanding Security and The Nature Of Asymmetric Warfare
Jawab:
9
Ujian Akhir Semester I - Assymmetric Warfare
Understanding Security and The Nature Of Asymmetric Warfare
afiliasi dengan Islamic State of Iraw and The Levant (ISIL) sebagai
organisasi teroris dengan doktrinasasi islam sunni ahli Sunnah wal jamaah
serta para pemberontak negara-negara adi kuasa, terkhusus di Iran
(sebagai organisasi oposisi pemerintah). Kebanyakan dari mereka
menggunakan alat peledak rakitan, mortar dan senapan otomatis7.
Kelompok ini didirikan oleh Abdurajak Abubakar Janjalani pada
tahun 1989 hingga tahun 1998, dan selanjutnya teruskan oleh adiknya yang
bernama Khadaffy Janjalani mulai dari tahun 1998 – 2006, kemudian
dilanjutkan oleh Isnilon Hapilon mulai tahun 2014 hingga sekarang.
Walaupun kelompok ini berdoktrin sunni, mereka tetap melakukan
berbagain tindakan criminal, seperti penculikan, pemerkosaan, pemboman,
penyanderaan, serta pelecahn seksual dan kawin paksa dengan
korbannya. Awal kemunculan kelompok ini hanya sebagai antithesis dari
the Moro National Liberation Front (MNLF) yang bertujuan untuk
kemerdekan wilayah Moro dari penjajahan Uni Sovyet dan sekutu. Hingga
pada akhirnya tujuan tersebut berubah setelah mendapatkan sokongan
dana dari Libya dan beberapa negara di afrika dari jaringan Jamaah
Islamiyah yang masih memiliki afiliasi dengan Kelompok Teroris Militan di
bawah komando Osama bin Laden dan penerus setelahnya. Hingga pada
tahun 2014, Isnilon Hapilon pimpinan Abu Sayyaf melakukan ikrar setianya
untuk Abu Bakar Al – Baghdadi, pimpinan ISIS di Suriah. Perubahan
orientasi kelompok Abu Sayyaf ini tentu bersifat dinamis beriringan dengan
orientasi politik, kriminal serta maksud yang lebih ideologis. Apapun
orientasi dari kelompok Abu Syyaf tersebut, sangatlah mengganggu dan
meresahkan bagi kedamaian dan ketertiban dunia, terkhusus karena akibat
dari tindakan-tindakan kriminalnya tersebut. Maka dari itu, pada tanggal 15
Januari 2002 – 24 Februari 2015, kelompok ini ditetapkan sebagai
kelompok teroris kelas kakap yang setara dengan ISIS serta Al – Qaeda
7
Feldman, Zack. 2011. Abu Sayyaf Group. Washington: CSIS; Banlaoi, Rommel C. 2005. Maritime
Terrorism in Southeast Asia: The Abu Sayyaf Threat. Novel War College Review Vol. 58 No. 4; Press
Release. 2006. FBI Updates Most Wanted Terrorist and Seeking Information – War on Terrorism List.
Washington DC.
10
Ujian Akhir Semester I - Assymmetric Warfare
Understanding Security and The Nature Of Asymmetric Warfare
8
Abu Sayyaf group. 2012. Departement of State. US; Banlaoi, Rommel C. 2006. The Abu Sayyaf Group:
From Mere Banditry to Genuine Terrorism. Muse: ISEAS–Yusof Ishak Institute; Martin, Gus. 2012.
Understanding Terrorism: Challenges, Perspectives, and Issues. Sage Publications; Oltermann, Philip. 2014.
Islamists in Philippines threaten to kill German hostages. The Guardian.
9
Mogato, Manuel. 2016. Beheading highlights lucrative kidnap business of Philippine rebels. Reuteurs;
Lakshmi, Airshwarya. 2016. Ship Owner to Pay Ransom for Indonesian Hostages. Marine Link.
10
Admin. 2016. Military Says Abu Sayyaf Members are Shabu Users. GMA News Online; FlorCruz,
Michelle. 2014. Philippine Terror Group Abu Sayyaf May Be Using ISIS Link For Own Agenda. Waktu
Bisnis Internasional.
11
Ujian Akhir Semester I - Assymmetric Warfare
Understanding Security and The Nature Of Asymmetric Warfare
11
East, Bob. 2000. The Abu Sayyaf in the Archipelago: Discrediting Islam. Abetting USA Foreign Policy.
Hartford Web Publishing; Pareno, Roel. 2016. 4 Abu Sayyaf killed in Sulu clash with MNLF. The Philippine
Star.
12
Ujian Akhir Semester I - Assymmetric Warfare
Understanding Security and The Nature Of Asymmetric Warfare
6
Marboen, Ade P. 2016. Indonesia, Malaysia, Filipina Menyelesaikan SOP Patroli Bersama. Antara News;
Marzukhi, Hafiz. 2016. Malaysia, Filipina Akan Mendirikan Pangkalan di Perbatasan. Astro Awani;
Gutierez, Natashya. 2016. Duterte wants Abu Sayyaf kidnappers 'blown up' at sea. Rapler. Agence France-
Prasse; Reyes, Victor. 2016. Kepala AFP untuk ASG: Menyerah atau Mati. Wawasan Bisnis Malaya; Gamil,
Jaymee T. 2019. Duterte orders all-out war on terror groups. Philippine Daily Inquirer.
13
Ujian Akhir Semester I - Assymmetric Warfare
Understanding Security and The Nature Of Asymmetric Warfare
Daftar Pustaka
Abu Sayyaf group. 2012. Departement of State. US; Banlaoi, Rommel C.
2006. The Abu Sayyaf Group: From Mere Banditry to Genuine
Terrorism. Muse: ISEAS–Yusof Ishak Institute; Martin, Gus. 2012.
Understanding Terrorism: Challenges, Perspectives, and Issues.
Sage Publications; Oltermann, Philip. 2014. Islamists in Philippines
threaten to kill German hostages. The Guardian.
AcehTrend. 2016. Memahami Perang Asimetris.
https://www.acehtrend.com/2016/03/22/memahami-perang-
asimetris/. Diakses pada 15 Desember 2020
Admin. 2016. Military Says Abu Sayyaf Members are Shabu Users. GMA
News Online; FlorCruz, Michelle. 2014. Philippine Terror Group Abu
Sayyaf May Be Using ISIS Link For Own Agenda. Waktu Bisnis
Internasional.
East, Bob. 2000. The Abu Sayyaf in the Archipelago: Discrediting Islam.
Abetting USA Foreign Policy. Hartford Web Publishing; Pareno, Roel.
2016. 4 Abu Sayyaf killed in Sulu clash with MNLF. The Philippine
Star.
Feldman, Zack. 2011. Abu Sayyaf Group. Washington: CSIS; Banlaoi,
Rommel C. 2005. Maritime Terrorism in Southeast Asia: The Abu
Sayyaf Threat. Novel War College Review Vol. 58 No. 4; Press
Release. 2006. FBI Updates Most Wanted Terrorist and Seeking
Information – War on Terrorism List. Washington DC.
Mack, Andrew, Why Big Nations Lose Small Wars: The Politics of
Asymmetric Conflict, World Politics Volume 27/Issue 02, January 1975
Marboen, Ade P. 2016. Indonesia, Malaysia, Filipina Menyelesaikan SOP
Patroli Bersama. Antara News; Marzukhi, Hafiz. 2016. Malaysia,
Filipina Akan Mendirikan Pangkalan di Perbatasan. Astro Awani;
Gutierez, Natashya. 2016. Duterte wants Abu Sayyaf kidnappers
'blown up' at sea. Rapler. Agence France-Prasse; Reyes, Victor. 2016.
Kepala AFP untuk ASG: Menyerah atau Mati. Wawasan Bisnis
14
Ujian Akhir Semester I - Assymmetric Warfare
Understanding Security and The Nature Of Asymmetric Warfare
15