Asymmetric Warfare
Kelompok : ALFA
Nama : Abdillah Satari Rahim NIM: 120200102001
Andy Charman Gartika NIM: 120200102003
Cahya Agung N NIM: 120200102005
Dian Budi Lestari NIM: 120200102007
M Sutomo NIM: 120200102009
Puguh Adi Satriyo NIM: 120200102011
Sulistiyana NIM: 120200102013
Asymmetric Warfare
Konflik Armenia Ditinjau Dari Perspektif Asymmetric Warfare
3
Asymmetric Warfare
Konflik Armenia Ditinjau Dari Perspektif Asymmetric Warfare
berkonflik dalam proses negosiasi perdamaian tanpa adanya banyak tekanan dari
berbagai pihak. Dikarenakan dalam pertemuan ini hanya Presiden Rusia sebagai
mediator, Presiden Armenia dan Azerbaijan yang secara eksklusif diperbolehkan
ikut serta dalam proses negosiasi perdamaian ini. Hal ini membuat kedua belah
pihak yang berkonflik juga menjadi lebih terbuka untuk menjelaskan kondisi
konflik yang terjadi dan mengemukakan pendapat mereka terkait resolusi konflik
yang membawa keuntungan bagi segala pihak.
Dalam proses mediasi yang berjalan, Rusia cenderung terlihat tidak
memiliki ketertarikan yang mendalam untuk mempercepat solusi menyelesaikan
konflik terutama karena kesulitan untuk menerapkan perjanjian damai yang
prospektif (Markedenov, 2018). Jika perjanjian damai itu gagal untuk dibuat dan
diterapkan, hal ini akan menimbulkan beberapa resiko tambahan terhadap reputasi
Rusia dan mungkin dapat merusak lingkungan keamanannya (Markedenov, 2018).
Selanjutnya Rusia lebih mengarahkan proses mediasinya dalam
meminimalisir konfrontasi militer antar kedua belah pihak yang berkonflik di
wilayah Nagorno Karabakh (Markedenov, 2018). Dikarenakan hal ini akan
membantu untuk mengarahkan konflik untuk berpindah ke fase substantif
berikutnya dalam negosiasi perdamaian (Markedenov, 2018). Pada akhirnya
strategi Rusia dalam mengelola konflik, menjaga hubungan baik dengan kedua
pihak yang berkonflik, menginisiasi gencatan senjata, serta mengarahkan
keterlibatan internasional dalam konflik bisa dapat digambarkan sebagai “Project
Minimum” atau langkah kecil dalam negosiasi perdamaian (Wall, 2018).
Peranan Rusia sebagai mediator tidak bisa didefinisikan sebagai proses
mediasi yang sukses karena tidak dapat mencapai indikator seperti perjanjian damai
yang dapat tercipta oleh pihak ketiga dan diimplementasikan secara penuh oleh
pihak yang berkonflik setelah proses mediasi dan resolusi konflik (Dewantara, A.
and Yamin, M., 2019). Hal ini dikarenakan Rusia dalam menjalankan perannya
sebagai mediator hanya melakukan tindakan manajemen konflik untuk mencegah
adanya kekerasan lebih lanjut di konflik Nagorno Karabakh tanpa adanya
penyelesaian secara tuntas akan dasar permasalahan konflik antara Armenia-
Nagorno Karabakh dan Azerbaijan. Oleh karena itu dalam periode 2008-2016
konflik di Nagorno Karabakh masih terus berjalan seiring peranan mediasi yang
diambil Rusia tanpa adanya itikad kedua negara yang berkonflik untuk mencapai
kesepakatan damai.
5
Asymmetric Warfare
Konflik Armenia Ditinjau Dari Perspektif Asymmetric Warfare
Daftar Pustaka
Buku:
Jendian, Matthew A., 2008. “Armenia History and Culture”, Becoming American,
Remaining Ethnic : The Case of ArmenianAmericans in Central California.
New York: LFB Scholarly Publishing LLC.
Jurnal:
Adam B. Schiff, 2012. Time to Refocus on Artsakah, Massis Weekly Vol. 32 No.39
Artikel Daring:
Asbarez. (2008). Karabakh Liberation Movement 20th Anniversary to be Marked
[online]. Tersedia di
http://asbarez.com/56811/karabakhliberation-movement-20th-anniversary-to
be-marked/. [Diakses pada 14 Oktober 2020].
iNews. (2020). Gencatan Senjata Gagal, Armenia dan Azerbaijan Kembali
Saling Serang [online]. Tersedia di
https://www.inews.id/news/internasional/gencatan-senjata-gagal-armenia-da
n-azerbaijan-kembali-saling-serang. [Diakses pada 14 Oktober 2020].
Markedenov, S. (2018, 03 12). Russia and the Nagorno-Karabakh Conflict: A
Careful Balancing. Diakses dari
6
Asymmetric Warfare
Konflik Armenia Ditinjau Dari Perspektif Asymmetric Warfare
https://www.ispionline.it/it/pubblicazione/russia-and-nagorno-karabakh-con
flict-careful-balancing-19832. [Diakses pada 14 Oktober 2020].
Wall, T. D. (2018). The Karabakh Conflict as “Project Minimum” [online].
Tersedia di https://carnegie.ru/commentary/75584. [Diakses pada 13 Oktober
2020].