Anda di halaman 1dari 5

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena segala nikmat
dan karunianya, sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang selalu membantu
dalam mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah ini.Kami berharap semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan kita tentang "Perang Bosnia - Serbia" dan
bisa menjadi referensi bagi para pembaca.

Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami, tentu masih banyak


kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik
dan saran yang benar-benar membangun dari para pembaca untuk menyempurnakan
makalah ini.
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bosnia dan Herzegovina atau lebih dikenal sebagai Bosnia, adalah sebuah negara
di semenanjung Balkan di selatan Eropa seluas 51.129 km² (19.741 mil2) dengan
jumlah penduduk sekitar empat juta jiwa.
Bosnia dan Herzegovina merupakan sebuah wilayah perbatasan antara
Kebudayaan Barat, dan Timur. Pada Abad Pertengahan, wilayah tersebut
menjadi ajang pertikaian, dan perebutan pengaruh antara Romawi Barat yang
Katolik dan Romawi Timur yang Ortodoks.
Kekuatan ketiga yang berpengaruh dalam sejarah negeri itu muncul pada akhir
abad ke-13, ketika wilayah tersebut ditaklukkan oleh Turki Usmani yang
beragama Islam. Pengikut Bogomil berbondong-bondong pindah ke agama Islam
sehingga agama tersebut lenyap.Ketika Turki melemah, negara-negara
jajahannya di Balkan memerdekakan diri. Salah satu di antaranya adalah Serbia.
B. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui kronologi Perang
Bosnia serta bagaimana proses Bosnia mencapai kemerdekaannya.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. KRONOLOGI PERANG BOSNIA-SERBIA
1. Memanasnya Hubungan Bosnia dan Serbia
Perang ini berawal dari keruntuhan Yugoslavia pada 1991. Usai keruntuhan
Yugoslavia, negara-negara bagian Yugoslavia, seperti Slovenia, Kroasia, dan
Macedonia mendeklarasikan diri sebagai negara merdeka.Pendeklarasian
negara bagian Yugoslavia sebagai negara merdeka mendapat penolakan dari
Serbia. Serbia tetap menginginkan eksistensi Yugoslavia. Keinginan Serbia
tersebut menimbulkan konfik yang berujung pada Perang Bosnia.
Pada Maret 1992, Bosnia-Herzegovina memproklamirkan kemerdekaannya
melalui referendum. Proklamasi Bosnia-Herzegovia mendapat pengakuan
internasional. Pada Mei 1992, negara tersebut resmi menjadi anggota PBB.
Namun, proklamasi Bosnia mendapat penolakan dari Serbia.
Di bawah pimpinan Rodovan Karadzic dan Slobodan Milasevic, Serbia
berusaha menggagalkan pembentukan negara Bosnia. Serbia kemudian
mulai melancarkan serangannya dengan memborbadir wilayah Bosnia pada
pertengahan 1992. Serbia menyerang kota-kota yang didominasi etnis Bosnia
di Bosnia timur, termasuk Zvornik, Foca, dan Visegrad. Kejadian ini
digambarkan sebagai upaya pembersihan etnis.
2. Puncak Konflik
Selama bulan April banyak kota di wilayah timur Bosnia Herzegovina dengan
populasi etnis Muslim yang besar diserang oleh pasukan Serbia.Ratko Mladic
Jenderal Republik Serbia yang dijuluki sijagal Bosnia mengepung Sarajevo
untuk mengkudeta pemerintahan resmi.Pengepungan ini kemudian menjadi
pengepungan terlama dalam sejarah yaitu 1425 hari yang dimulai dari 5 April
1992 sampai 29 Februari 1996.

Puncak dari perang Bosnia terjadi pada 1995. Serbia melakukan


pembantaian. Lebih dari 8.000 warga Bosnia diserang, diperkosa hingga
dibunuh pada 11-22 Juli 1995.Melihat peristiwa tersebut, PBB dan NATO
berusaha untuk menghentikan Perang Bosnia. Pada Agustus 1995, PBB dan
NATO melancarkan serangan guna menghentikan kekejaman Serbia.

PBB Kemudian memperluas perannya dengan menjadi pelindung beberapa


wilayah yang ditetapkan sebagai daerah aman.Dalam perang ini PBB gagal
mempertahankan wilayah di Srebenica.Tentara Serbia tidak peduli walaupun
Srebenica telah ditetapkan sebagai daerah aman.Pasukannya tetap saja
menerobos masuk ke Srebenica dan berhasil mendudukinya pada 4 Juni
1995.

11 Juli 1995 terjadi pembantaian 8000 orang muslim Bosnia.Pertama tama


pria berusia 12 hingga 77 tahun dipisahkan dengan alasan Introgasi.Korban
kemudian disuruh berbaris di dekat lubang berukuran besar yang kemudian
dijadikan kuburan massal dimana mereka kemudian ditembak dibagian
belakang kepala.
Pasukan serbia ini tidak pandang bulu,mereka tidak peduli korban berusian
muda maupun tua,bahkan bayi pun tidak luput dari kekejaman mereka.Kaum
perempuan ada yang menjadi korban pemerkosaan dan ada juga yang jadi
korban pembunuhan.

3. Perjanjian Dayton
Pada akhirnya pihak – pihak yang bertikai pun menginginkan adanya
perdamaian sehingga Amerika Serikat memprakarsai perjanjian antara
Bosnia dan Serbia. Perjanjian ini di Pangkalan Udara Wright-Patterson di
Dayton, Ohio pada 21 November 1995. Perjanjian tersebut dikenal dengan
Perjanjian Dayton. Perjanjian Dayton diteken di Paris pada 14 Desember
1995.
Perjanjian Dayton mengatur pembagian wilayah Bosnia yang dibagi menjadi
dua negara, Etnis Serbia mendapat 49% wilayah sementara etnis Bosniak
mendapat 51%. Akibat Perang ini, setidaknya 100 ribu orang tewas dan 2
juta orang mengungsi.
B. DAMPAK PERANG BOSNIA-SERBIA
Peperangan akan selalu menimbulkan akibat yang memilukan dan merugikan
para rakyat sipil yang tidak bersalah sebagai hasil dari ego orang – orang yang
berperang.
Beberapa akibat dari perang Bosnia antara lain terjadinya pembersihan etnis.
Pembantaian di Srebrenica saja telah menghilangkan lebih dari 8000 nyawa tidak
berdosa.
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perang Bosnia - Serbia merupakan salah satu pembantian terparah dalam
sejarah.Perang ini didasari oleh adanya konflik agama,faktor ekonomi,dan
politik.Akibat dari perang ini lebih dari 8000 orang muslim menjadi korban
pembantain.
Pembantain tersebut menjadi pembantain terparah dalam sejarah setelah
perang dunia ke-2.Untuk mencegah kekejaman pasukan serbia,PBB dan NATO
kemudian mengirim pesawat bombardir untuk menghancurkan Pasukan Serbia.
Setelah itu Bosnia kemudian terpecah menjadi dua bagian,yakni Bosnia
Herzegovina dan Serbia.

Anda mungkin juga menyukai