Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “PERISTIWA BOSNIA – SERBIA” ini tepat pada waktunya.
tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu
Kuntum untuk pelajaran sejarah peminatan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang pertikaian antara Bosnia dan Serbia bagi
para pembaca .
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan masalah......................................................................................1
1.3 Tujuan masalah..........................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN...........................................................................................................2
2.1 Keadaan umum Bosnia Hergovina...........................................................................2
2.2 Sejarah Bosnia Hergovina........................................................................................2
2.3 Kemerdekaan Bosnia dan timbulnya perang saudara...............................................3
2.4 Tragedi kemanusiaan Bosnia Hergovina..................................................................4
2.5 Upaya perdamaian....................................................................................................4
BAB III
PENUTUP....................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan........................................................................................................6
3.2 Saran..................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
Masalah politik yang paling menonjol di Kawasan eropa pasca perang dingin
ditandai dengan runtuhnya kekuasaan komunis, di negara – negara eropa timur
dan Balkan. Golongan pembaru di negara – negara tersebut menghendaki sistem
demokrasi liberal, sedangkan rezim yang berkuasa ingin tetap mempertahankan
pemerintahan konservatif sosialis – komunis. Kemerdekaan Bosnia Herzegovina
ditolak keras oleh etnis Serbia yang mendominasi negara Federal Yugoslavia.
Etnis Serbia menolak kemerdekaan ini dengan melakukan kekerasan militer dan
juga peperangan serta pembantaian secara besar – besaran terhadap etnis bosnia
yang mayoritas penduduknya adalah warga muslim. Ibu kota Bosnia, Saravejo
dibombardir habis – habisan, gerilyawan Bosnia ditangkap dan disiksa di kamp –
kamp konsentrasi. Perselisihan Bosnia dan Serbia ini lebih rumit dibandingkan
dengan perselisihan yang lainnya, dikarenakan perselisihan ini lebih diakibatkan
oleh faktor agama dibandingkan politik. Serbia dan negara – negara barat tidak
menghendaki berdirinya bosnia sebagai negara islam yang berdiri sendiri di
Kawasan Balkan. Sebab inilah yang mengakibatkan konflik antara Serbia dan
Bosnia yang semakin berlarut – larut tanpa ada kejelasan kapan konflik itu
berakhir. (hal. 171)
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Masuknya pemikiran nasionalisme membawa perubahan besar dan tajam di
Bosnia. Apabila sebelumnya secara umum penduduk di wilayah tersebut
dibedakan hanya oleh agama, kini mereka mengidentifikasikan diri dengan
tetangganya. Orang Bosnia yang menganut Kristen ortodoks mengidentifikasikan
dirinya sebagai orang Serbia sementara penganut kqtolik menjadi orang
kroasia.kaum muslim sendiri memilih dipanggil sebagai orang turki.
Setelah perang dunia 1 usai, Bosnia – Herzegovina, Bersama -sama dengan
kroasia, Slovenia, dan Vojvodina, diserahkan oleh Austria kepada kerajaan Serbia
– Montenegro. Dari penggabungan ini muncullah kerajaan Yugoslavia. Akan
tetapi perpecahan segera melanda negri itu akibat pertentangan 2 etnis utamanya.
Orang Serbia berusaha membangun negara kesatuan sementara orang kroasia
menginginkan federasi yang longgar. Kaum bosnia terjebak dalam pertikaian
tersebut karena kedua pihak memperebutkan wilayah tersebut. Pertentangan
tersebut kemudian meledak menjadi kekerasan stetelah jerman nazi menguasai
Yugoslavia pada tahun 1941.
Setelah meraih kekuasaan atas Yugoslavia, tito berusaha membangun kembali
persaudaraan negri itu dibawah bendera komunisme dalam upaya mengatasi
perselisihan antar kelompok etnis dan agama. Dia memutuskan untuk memecah
belah orang Serbia. Wilayah Serbia diperkecil dengan membentuk 2 republik
federal ( Montenegro dan makedonia ) serta 2 provinsi otonom ( Vojvodina dan
Kosovo ). Tito memutuskan bahwa wilayah Bosnia-herzegovina harus menjadi
sebuah republic federal dengan demikian orang serbia bisa seimbang dengan
gabungan muslim- kroasia. Cara tersebut memang efektif tapi hanya untuk
sementara waktu. Ketika tito meninggal, pertikaian antaretnik dan agama kembali
menletus di Yugoslavia, yang kemudian meruntuhkan negara tersebut. (hal. 173)
3
2.4 Tragedi kemanusiaan Bosnia Hergovina
Sejak kemerdekaannya, Bosnia Herzegovina baru merasakan kedukaan yang
mendalam akibat konflik berdarah yang disebabkan oleh permusuhannya dengan
Serbia. Metode penghapusan rasa gam ini dilakukan terhadap kaum muslimin
sebagai upaya penghilangan eksistensi islam, dengan dukungan tersembunyi
negara – negara barat, rusia, dan seluruh negara – negara Nasrani untuk mencegah
hadirnya negara islam di eropa.
Serbia membombardir ibu kota Bosnia, Saravejo dan kota lainnya juga,
gerilyawan Bosnia ditangkap dan disiksa dalam kamp – kamp konsentrasi. Data
menyebutan bahwa korban muslimin sepanjang perang ini mencapai 200.000
orang yang terbunuh dan 50.000 wanita muslimin yang menjadi korban
pemerkosaan ( jumlah ini lebih banyak dari korban etnis Bosnia dari agama lain).
Dunia pada saat itu dipenuhi oleh korban penyembelihan dan kuburan massal
yang menakutkan yang ditimpakan Serbia kepada kaum muslimin.
Sampai pada awal 1993, perang masih belum reda. Presiden Serbia Dragan
Cavic mengakui telah membantai sekitar 8000 muslimin Srebrenica pada juli
1995. Meski kasus ini adalah kejahatan, rakyat Serbia memujinya sebagai
pahlawan.
Dalang pembantaian itu Radovan Karadzic, yang saat itu menjabat pemimpin
perang Bosnia Serbia dan jenderal Ratko Mladic. Puluhan mayat yang ditemukan
dalam usaha pencarian 700 mayat umat islam yang hilang atas kekejaman Serbia
dan dipercaya ditanam hidup – hidup ditemukan di daerah Srebrenica, Bosnia.
Beberapa kuburan yang digunakkan untuk menggali tulang – tulang dari sebuah
kuburan seluas gelanggang tenis, dipercayai terdiri lebih dari 7000 mayat lelaki
dan anak – anak yang disembelih tentara Serbia di Srebrenica 8 tahun lalu, yaitu
kejadian pembunuhan massal terburuk dalam sejarah sejak perang dunia kedua.
(hal. 175)
4
Hasil perundingan / perjanjian Dayton :
1. Bosnia Herzegovina tetap sebagai tunggal secara internasional
2. Ibu kota saravejo tetap Bersatu di bawah federasi muslim Bosnia
3. Penjahat perang seperti yang telah ditetapkan mahkamah internasional
tidak boleh memegang jabatan
4. Pengungsi berhak kembali ke tempatnya
5. Pelaksanaan pemilu menunggu perjanjian Paris
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masalah utaman dari peperangan ini adalah perbedaan ras/ etnis. Hal ini
berhubungan dengan dianutnya paham rasisme oleh negara – negara eropa
yang telah menyebar di eropa saat itu. Pembersihan etnis Bosnia benar –
benar murni bukan hanya pembantaian ras, tetapi juga pembantaian agama
tertentu. Hal ini dapat dilihat dari alasan dari dilakukannya pembantaian ras
tersebut karena Serbia dan pihak lain yang mendukungnya tidak setuju
dengan didirikannya negara islam di Balkan.
Perang saudara di Yugoslavia diawali dengan merdekanya kroasia dan
Slovenia pada 25 juni 1991. Mereka memisahkan diri dari negara federasi
Yugoslavia. Hal itu membuat Serbia marah karena gagal dalam mendirikan
negara Serbia raya. Serbia melakukan penyerangan ke Slovenia dan kroasia
untuk mencaplok kembali wilayah kekuasaan etnis Serbia.
Upaya menyelesaikan konflik dilakukan oleh beberapa organisasi dan negara
di dunia diantaranya sebagai berikut :
1. PBB mengimbau Serbia untuk menarik pasukan dari Bosnia.
2. NATO mengirimkan pasukkannya dan memaksa Serbia meninggalkan
Bosnia.
3. Indonesia sesuai dengan politik luar negri yang ingin menciptakan
perdamaian dunia dengan mengirimkan pasukan Garuda XIV.
4. Perundingan di Dayton 1 November 1995
3.2 Saran
Saran saya adalah sebaiknya kita sesama makhluk hidup harus saling
menghargai atas yang namanya perbedaan. Apalagi dengan yang namanya
perbedaan agama atau keyakinan. Agama melarang adanya perpecahan, bukannya
perbedaan.
6
DAFTAR PUSTAKA
(Supriatna, Aktif dan Belajar Sejarah untuk SMA / MA kelas XII Peminatan Ilmu - Ilmu
Sosial, 2019)
Bibliography
Supriatna, N. (2019). Aktif dan Kreatif Belajar Sejarah 3 untuk kelas XII SMA / MA
Peminatan Ilmu - Ilmu Sosial. Bandung: Grafindo Media Pratama.