Anda di halaman 1dari 10

KONFLIK DI EROPA :

PERISTIWA BOSNIA – SERBIA

Mata pelajaran : sejarah minat


Nama : Quthbiyya Izza Maffruhah ( 14 )
Kelas : XII IPS 2

SMA TUNAS JAKASAMPURNA


BEKASI, JAWA BARAT
AJARAN 2019 / 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “PERISTIWA BOSNIA – SERBIA” ini tepat pada waktunya.

tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu
Kuntum untuk pelajaran sejarah peminatan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang pertikaian antara Bosnia dan Serbia  bagi
para pembaca .
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan masalah......................................................................................1
1.3 Tujuan masalah..........................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN...........................................................................................................2
2.1 Keadaan umum Bosnia Hergovina...........................................................................2
2.2 Sejarah Bosnia Hergovina........................................................................................2
2.3 Kemerdekaan Bosnia dan timbulnya perang saudara...............................................3
2.4 Tragedi kemanusiaan Bosnia Hergovina..................................................................4
2.5 Upaya perdamaian....................................................................................................4
BAB III
PENUTUP....................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan........................................................................................................6
3.2 Saran..................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................7
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Masalah politik yang paling menonjol di Kawasan eropa pasca perang dingin
ditandai dengan runtuhnya kekuasaan komunis, di negara – negara eropa timur
dan Balkan. Golongan pembaru di negara – negara tersebut menghendaki sistem
demokrasi liberal, sedangkan rezim yang berkuasa ingin tetap mempertahankan
pemerintahan konservatif sosialis – komunis. Kemerdekaan Bosnia Herzegovina
ditolak keras oleh etnis Serbia yang mendominasi negara Federal Yugoslavia.
Etnis Serbia menolak kemerdekaan ini dengan melakukan kekerasan militer dan
juga peperangan serta pembantaian secara besar – besaran terhadap etnis bosnia
yang mayoritas penduduknya adalah warga muslim. Ibu kota Bosnia, Saravejo
dibombardir habis – habisan, gerilyawan Bosnia ditangkap dan disiksa di kamp –
kamp konsentrasi. Perselisihan Bosnia dan Serbia ini lebih rumit dibandingkan
dengan perselisihan yang lainnya, dikarenakan perselisihan ini lebih diakibatkan
oleh faktor agama dibandingkan politik. Serbia dan negara – negara barat tidak
menghendaki berdirinya bosnia sebagai negara islam yang berdiri sendiri di
Kawasan Balkan. Sebab inilah yang mengakibatkan konflik antara Serbia dan
Bosnia yang semakin berlarut – larut tanpa ada kejelasan kapan konflik itu
berakhir. (hal. 171)

1.2 Rumusan masalah

1. Apa masalah utama peperangan ini?


2. Bagaimana asal – usul timbulnya perang saudara ?
3. Apa saja upaya – upaya untuk menyelesaikan konflik antara Serbia
dengan Bosnia ?

1.3 Tujuan masalah

1. Untuk menyampaikan pertikaian antara Serbia dengan Bosnia.


2. Mendeskripsikan konflik etnis yang terjadi di Bosnia.
3. Untuk mengetahui dampaknya bagi kehidupan sosial politik di Bosnia
Herzegovina.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Keadaan umum Bosnia Hergovina


Negara perpecahan Yugoslavia ini terletak di barat daya eropa. Luas
negaranya 51.223 km2. Jumlah penduduk Bosnia berdasarkan data statistic 1998
sebanyak 3.800.000 jiwa dengan prosentase kaum muslimin sebesar 50%, Nasrani
40%, dan lainnya 10%. Penduduk negri ini terdiri atas kaum muslimin, Serbia,
dan Kroasia. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Serbo – Kroasia (Bahasa
resmi), slow, dan Serbia. Hasil pertanian yang paling banyak dihasilkan adalah
jagung, gandum, dan jawaaut. Mata uang yang digunakan adalah mata uang
dinar.
Bosnia Herzegovina dibgi menjadi Federasi Bosnia dan Herzegovina dan
Republik Srspska. Distrik Brcko bukan bagian kedua entitas politik ini, tetapi
diperintah secara supernatural dan dijaga oleh tentara internasional. Federasi
Bosnia Herzegovina dibagi menjadi 10 kantong :
1. Una – Sana
2. Posavina
3. Tuzla
4. Zenica – Doboj
5. Podrinje Bosnia
6. Bosnia Tengah
7. Herzegovina - Neretva
8. Herzegovina Barat
9. Saravejo
10. Bosnia Barat
(hal. 172)

2.2 Sejarah Bosnia Hergovina


Bosnia Herzegovina merupakan sebuah wilayah perbatasan antara
kebudayaan barat dan timur. Pada abad pertengahan, wilayah tersebut menjadi
ajang pertikaian dan perebutan pengaruh antara romawi berata yang katolik dan
romawi timur yang ortodoks. Di tengah – tengah pergulatan tersebut, ikut pula
sebuah kelompok Kristen yang disebut Bogomil. Sekte ini terutama
beranggotakan masyarakat kelas bosnia. Kekuatan ketiga yang berpengaruh dalam
sejarah negri itu muncul pada akhir abad ke – 13, ketika wilayah tersebut
ditaklukan oleh Turki Usmani yang beragama islam. Dalam perkembangannya,
kaum muslim Bosnia mendapatkan status yang sama dengan orang turki asli. Oleh
karena itu, mereka menjadi pembela fanatic kesultanan Usmani untuk menjaga
hak – hak istimewa mereka. Dan karena itu juga, setiap ada pemberontakan
Kristen ditindas keras oleh mereka. Akibatnya, mereka dibenci oleh penduduk
lainnya sebagai “pengkhianat”.

2
Masuknya pemikiran nasionalisme membawa perubahan besar dan tajam di
Bosnia. Apabila sebelumnya secara umum penduduk di wilayah tersebut
dibedakan hanya oleh agama, kini mereka mengidentifikasikan diri dengan
tetangganya. Orang Bosnia yang menganut Kristen ortodoks mengidentifikasikan
dirinya sebagai orang Serbia sementara penganut kqtolik menjadi orang
kroasia.kaum muslim sendiri memilih dipanggil sebagai orang turki.
Setelah perang dunia 1 usai, Bosnia – Herzegovina, Bersama -sama dengan
kroasia, Slovenia, dan Vojvodina, diserahkan oleh Austria kepada kerajaan Serbia
– Montenegro. Dari penggabungan ini muncullah kerajaan Yugoslavia. Akan
tetapi perpecahan segera melanda negri itu akibat pertentangan 2 etnis utamanya.
Orang Serbia berusaha membangun negara kesatuan sementara orang kroasia
menginginkan federasi yang longgar. Kaum bosnia terjebak dalam pertikaian
tersebut karena kedua pihak memperebutkan wilayah tersebut. Pertentangan
tersebut kemudian meledak menjadi kekerasan stetelah jerman nazi menguasai
Yugoslavia pada tahun 1941.
Setelah meraih kekuasaan atas Yugoslavia, tito berusaha membangun kembali
persaudaraan negri itu dibawah bendera komunisme dalam upaya mengatasi
perselisihan antar kelompok etnis dan agama. Dia memutuskan untuk memecah
belah orang Serbia. Wilayah Serbia diperkecil dengan membentuk 2 republik
federal ( Montenegro dan makedonia ) serta 2 provinsi otonom ( Vojvodina dan
Kosovo ). Tito memutuskan bahwa wilayah Bosnia-herzegovina harus menjadi
sebuah republic federal dengan demikian orang serbia bisa seimbang dengan
gabungan muslim- kroasia. Cara tersebut memang efektif tapi hanya untuk
sementara waktu. Ketika tito meninggal, pertikaian antaretnik dan agama kembali
menletus di Yugoslavia, yang kemudian meruntuhkan negara tersebut. (hal. 173)

2.3 Kemerdekaan Bosnia dan timbulnya perang saudara


Terjadinya perubahan politik globalisasi membawa pengaruh di negara
federasi Yugoslavia. Perang saudara di Yugoslavia diawali dengan merdekanya
kroasia dan Slovenia pada 25 juni 1991. Mereka memisahkan diri dari negara
federasi Yugoslavia. Hal itu membuat Serbia marah karena gagal dalam
mendirikan negara Serbia raya. Serbia melakukan penyerangan ke Slovenia dan
kroasia untuk mencaplok kembali wilayah kekuasaan etnis Serbia.
Lewat kehancuran komunis pada 1990, Bosnia dan Herzegovina
memproklamasikan kemerdekaannya dibawah kepemimpinan Ali Azzet Begovic.
PBB dan negara – negara besar merestuinya, juga lebih dari 120 negara lainnya.
Ketika federasi Yugoslavia itu hancur, tingallah di Bosnia 60.000 tentara Serbia
yang dengan persenjataan dan perbekalan lengkap yang memungkinkan orang –
orang Serbia yang minoritas menindas kaum muslimin yang ada di Bosnia. (hal.
175)

3
2.4 Tragedi kemanusiaan Bosnia Hergovina
Sejak kemerdekaannya, Bosnia Herzegovina baru merasakan kedukaan yang
mendalam akibat konflik berdarah yang disebabkan oleh permusuhannya dengan
Serbia. Metode penghapusan rasa gam ini dilakukan terhadap kaum muslimin
sebagai upaya penghilangan eksistensi islam, dengan dukungan tersembunyi
negara – negara barat, rusia, dan seluruh negara – negara Nasrani untuk mencegah
hadirnya negara islam di eropa.
Serbia membombardir ibu kota Bosnia, Saravejo dan kota lainnya juga,
gerilyawan Bosnia ditangkap dan disiksa dalam kamp – kamp konsentrasi. Data
menyebutan bahwa korban muslimin sepanjang perang ini mencapai 200.000
orang yang terbunuh dan 50.000 wanita muslimin yang menjadi korban
pemerkosaan ( jumlah ini lebih banyak dari korban etnis Bosnia dari agama lain).
Dunia pada saat itu dipenuhi oleh korban penyembelihan dan kuburan massal
yang menakutkan yang ditimpakan Serbia kepada kaum muslimin.
Sampai pada awal 1993, perang masih belum reda. Presiden Serbia Dragan
Cavic mengakui telah membantai sekitar 8000 muslimin Srebrenica pada juli
1995. Meski kasus ini adalah kejahatan, rakyat Serbia memujinya sebagai
pahlawan.
Dalang pembantaian itu Radovan Karadzic, yang saat itu menjabat pemimpin
perang Bosnia Serbia dan jenderal Ratko Mladic. Puluhan mayat yang ditemukan
dalam usaha pencarian 700 mayat umat islam yang hilang atas kekejaman Serbia
dan dipercaya ditanam hidup – hidup ditemukan di daerah Srebrenica, Bosnia.
Beberapa kuburan yang digunakkan untuk menggali tulang – tulang dari sebuah
kuburan seluas gelanggang tenis, dipercayai terdiri lebih dari 7000 mayat lelaki
dan anak – anak yang disembelih tentara Serbia di Srebrenica 8 tahun lalu, yaitu
kejadian pembunuhan massal terburuk dalam sejarah sejak perang dunia kedua.
(hal. 175)

2.5 Upaya perdamaian


Meskipun pihak barat dan PBB tidak terlalu antusias dalam menyelesaikan
konflik Bosnia, PBB tetap melakukan upaya – upaya menuju perdamaian antara
Serbia dan Bosnia. Upaya menyelesaikan konflik dilakukan oleh beberapa
organisasi dan negara di dunia diantaranya sebagai berikut :
1. PBB mengimbau Serbia untuk menarik pasukan dari Bosnia.
2. NATO mengirimkan pasukkannya dan memaksa Serbia meninggalkan
Bosnia.
3. Indonesia sesuai dengan politik luar negri yang ingin menciptakan
perdamaian dunia dengan mengirimkan pasukan Garuda XIV.
4. Perundingan di Dayton 1 November 1995

4
Hasil perundingan / perjanjian Dayton :
1. Bosnia Herzegovina tetap sebagai tunggal secara internasional
2. Ibu kota saravejo tetap Bersatu di bawah federasi muslim Bosnia
3. Penjahat perang seperti yang telah ditetapkan mahkamah internasional
tidak boleh memegang jabatan
4. Pengungsi berhak kembali ke tempatnya
5. Pelaksanaan pemilu menunggu perjanjian Paris

Point perjanjian keempat berhubungan dengan tuduhan bangsa barat terhadap


pasukan Serbia yang telah melakukan tindakan pemusnahan etnis atau
pembersihan etnis, terutama etnis kroasia, Bosnia Herzegovina, Albania di
Kosovo. Tindakan tersebut dikategorikan sebagai kejahatan perang. Oleh sebab
itu, beberapa petinggi militer Yugoslavia harus menghadapi peradilan kejahatan
perang di mahkamah internasional bagi bekas Yugoslavia. Akibat dari
perundingan Dayton yang lainnya adalah negara Bosnia Herzegovina terbagi
menjadi 2, yaitu Serbia (49%) dan federasi muslim kroasia (51%). (hal. 177)

5
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Masalah utaman dari peperangan ini adalah perbedaan ras/ etnis. Hal ini
berhubungan dengan dianutnya paham rasisme oleh negara – negara eropa
yang telah menyebar di eropa saat itu. Pembersihan etnis Bosnia benar –
benar murni bukan hanya pembantaian ras, tetapi juga pembantaian agama
tertentu. Hal ini dapat dilihat dari alasan dari dilakukannya pembantaian ras
tersebut karena Serbia dan pihak lain yang mendukungnya tidak setuju
dengan didirikannya negara islam di Balkan.
Perang saudara di Yugoslavia diawali dengan merdekanya kroasia dan
Slovenia pada 25 juni 1991. Mereka memisahkan diri dari negara federasi
Yugoslavia. Hal itu membuat Serbia marah karena gagal dalam mendirikan
negara Serbia raya. Serbia melakukan penyerangan ke Slovenia dan kroasia
untuk mencaplok kembali wilayah kekuasaan etnis Serbia.
Upaya menyelesaikan konflik dilakukan oleh beberapa organisasi dan negara
di dunia diantaranya sebagai berikut :
1. PBB mengimbau Serbia untuk menarik pasukan dari Bosnia.
2. NATO mengirimkan pasukkannya dan memaksa Serbia meninggalkan
Bosnia.
3. Indonesia sesuai dengan politik luar negri yang ingin menciptakan
perdamaian dunia dengan mengirimkan pasukan Garuda XIV.
4. Perundingan di Dayton 1 November 1995

3.2 Saran
Saran saya adalah sebaiknya kita sesama makhluk hidup harus saling
menghargai atas yang namanya perbedaan. Apalagi dengan yang namanya
perbedaan agama atau keyakinan. Agama melarang adanya perpecahan, bukannya
perbedaan.

6
DAFTAR PUSTAKA

(Supriatna, Aktif dan Belajar Sejarah untuk SMA / MA kelas XII Peminatan Ilmu - Ilmu
Sosial, 2019)

Halaman : 171 - 178

Bibliography
Supriatna, N. (2019). Aktif dan Kreatif Belajar Sejarah 3 untuk kelas XII SMA / MA
Peminatan Ilmu - Ilmu Sosial. Bandung: Grafindo Media Pratama.

Anda mungkin juga menyukai