Anda di halaman 1dari 35

KECERDASAN

POLITIK:
ADA APA DIBALIK
PERANG ARMENIA-
AZERBAIJAN?
# 28
DR RIYAN MAG
PETA ARMENIA DAN AZERBAIJAN
#27
ADA APA DI BALIK
PERANG ARMENIA – AZARBAIJAN?
(1) ANATOMI FAKTA:
ANATOMI FAKTA PERANG

Kedua negara bekas republik Uni Soviet di wilayah Kaukasus ini kembali berperang di wilayah Nagorno-
Karabakh.

Perang terjadi sejak Minggu (27/9/2020). Peperangan yang hingga kini terjadi telah memakan korban jiwa
hampir 100 orang.

Kecaman datang dari PBB. Dewan Keamanan PBB meminta pasukan Armenia dan Azerbaijan untuk segera
menghentikan pertempuran.

Para anggota dewan mengatakan mereka mengutuk keras penggunaan kekerasan dan menyesali hilangnya
nyawa dan korban sipil. "Mendesak semua pihak untuk bekerja sama dengan para ketua bersama "untuk
dimulainya kembali dialog yang mendesak tanpa prasyarat," tulis Dewan Keamanan sebagaimana dikutip AFP,
Rabu (30/9/2020).

Lalu bagaimana perang ini terjadi?


PENYEBAB PERANG
Dimulai sejak 1991
Nagorno-Karabakh berada di dalam teritori Azerbaijan tetapi ia dijalankan oleh etnis Armenia. Saat Uni Soviet runtuh,
Nagorno-Karabakh adalah wilayah mayoritas etnis Armenia namun Kremlin yang memegang kendali memberikan
wilayah itu pada otoritas Azerbaijan
Ini membuat dorongan memisahkan diri terjadi di mana Nagorno-Karabakh ingin membuat negara sendiri. Perbedaan
mayoritas Nagorno-Karabakh yang Kristen dan Azerbaijan yang Muslim semakin memperkeruh persoalan.
Armenia pun mendukung kelompok yang bersitegang dengan Azerbaijan sehingga menimbulkan konflik. sementara
Azerbaijan berusaha untuk menekan gerakan separatis.
Kedua negara tersebut perang berdarah di wilayah yang sama pada akhir 1980-an dan awal 1990-an. Puluhan ribu orang
tewas dan hingga satu juta orang mengungsi di tengah laporan pembersihan etnis dan pembantaian yang dilakukan oleh
kedua belah pihak.
Pasukan Armenia menguasai Nagorno-Karabakh sebelum gencatan senjata yang ditengahi Rusia pada 1994. Namun
kesepakatan damai akhirnya dibuat dengan ditengahi Rusia.
Nagorno-Karabakh tetap menjadi bagian dari Azerbaijan. Namun realitanya kelompok kemerdekaan setempat
membentuk republik dan mendeklarasikan negara sendiri, dijalankan oleh etnis Armenia dan didukung oleh pemerintah
Armenia.
Perundingan damai juga telah berlangsung, dengan dimediasi oleh Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa
(OSCE) Minsk Group. Ini adalah sebuah badan yang dibentuk pada tahun 1992 dan diketuai oleh Prancis, Rusia, dan
Amerika Serikat (AS).
Namun sejauh ini perjanjian damai belum ditandatangani. Bentrokan terus berlanjut selama tiga dekade terakhir, dengan
gejolak serius terakhir pada tahun 2016, ketika puluhan tentara di kedua negara tewas.
PETA ARMENIA DAN AZERBAIJAN
Turki dan Rusia
Konflik tersebut semakin diperumit dengan masuknya Turki. Negara itu merupakan sekutu dekat Azerbaijan, yang
mengakui kemerdekaan pada tahun 1991.

Mantan Presiden Azerrbaijan Heydar Aliyev pernah menggambarkan keduanya sebagai "satu bangsa dengan dua
negara". Keduanya berbagi budaya dan populasi bahkan dalam kepemimpinan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan,
negeri sufi menjanjikan dukungan bangsanya untuk Azerbaijan.

Apalagi Turki tidak memiliki hubungan resmi dengan Armenia. Pada tahun 1993 Turki menutup perbatasannya dengan
Armenia untuk mendukung Azerbaijan selama perang di Nagorno-Karabakh.

Sementara Armenia memiliki hubungan baik dengan Rusia. Ada pangkalan militer Rusia di Armenia, dan keduanya
adalah anggota aliansi militer Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO).

Pada 2018, Armenia mengalami revolusi damai, menyapu rezim Serzh Sargysan dari kekuasaan. Kepemimpinan kini
dijalankan oleh Perdana Menteri Nikol Pashinyan setelah pemilu bebas tahun itu.

Pashinyan setuju dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliev untuk mengurangi ketegangan dan mendirikan hotline militer
pertama antara kedua negara. Pada 2019, kedua negara mengeluarkan pernyataan yang menyatakan perlunya
"mengambil tindakan konkret untuk mempersiapkan penduduk untuk perdamaian"
Deklarasi kemerdekaan Karabakh dari Azerbaijan
memicu perang di awal 1990-an yang merenggut
30.000 nyawa, tetapi masih belum diakui sebagai
negara merdeka oleh negara mana pun, termasuk
Armenia. Pembicaraan untuk menyelesaikan
konflik sebagian besar terhenti sejak perjanjian
gencatan senjata tahun 1994.
KEPENTINGAN YANG DIPEREBUTKAN

Sementara itu, dikutip Zonajakarta.com dari RRI, Pengamat Internasional yang juga Direktur Eksekutif The Indonesian
Democracy Initiative (TIDI) Arya Sandhiyudha, Ph.D mengatakan pertempuran antara Armenia dan Azerbaijan di
wilayah Nagorno-Karabakh karena wilayah itu memiliki potensi energi fosil (minyak bumi dan gas alam) yang luar
biasa di wilayah tersebut. Sehingga membuat konflik ini turut melibatkan kekuatan besar di kawasan, seperti Rusia,
Turki, dan İran.

"Dalam peta hubungan luar negeri, konflik ini telah melibatkan negara-negara besar di kawasan, diantara sebabnya
adalah potensi energi fosil yang luar biasa di wilayah tersebut. Ada Rusia, yang cenderung mendukung Armenia. Ada
Turki, yang menggalang dukungan solidaritas dengan Azerbaijan," kata Arya dalam keterangan tertulisnya kepada
rri.co.id, MInggu (3/10/2020).

Selain faktor sejarah, lanjutnya, karena ada pipa BTC Baku-Tblisi-Ceyhan yang melintas via Erzurum, untuk
penyaluran energi fosil (minyak dan gas alam) antara laut Kaspia dan Laut Mediteran. Ada Iran, yang secara
domestik juga memiliki ketegangan dengan 16 juta imigran asal Azerbaijan di Iran, serta kompetisi energi fosil
(minyak dan gas alam) terkait pipa BTP.

Ia menjelaskan wilayah Nagorno-Karabakh ini secara prinsip hukum internasional merupakan bagian dari territorial
Azerbaijan, namun secara demografik etnik mayoritasnya adalah Armenia. Sehingga kenapa konflik ini sudah berusia
panjang dan rumit karena ada dua penggunaan logika prinsip yang berbeda, asimetrik.
(2) KONTEKS ISLAM :
ISLAM DI ARMENIA DAN AZERBAIJAN :
SEJARAH ISLAM DI ARMENIA
SEJARAH ISLAM DI ARMENIA
REPUBLIKA.CO.ID, YEREVAN – Fakta yang sering dilupakan di negera ini terdapat kurang dari satu persen orang Armenia
saat ini diidentifikasi sebagai Muslim. Armenia merupakan negara minoritas Muslim.

Sejak Armenia merdeka pada 1991, mayoritas Muslim yang masih tinggal di negara itu adalah penduduk sementara dari
Iran dan negara lain. Pada tahun 2009, Pusat Penelitian Pew memperkirakan bahwa 0,03 persen, atau sekitar 1.000
orang, adalah Muslim, dari total populasi 2.975.000 jiwa. Sensus penduduk yang dilakukan pada tahun 2011
menghitung 812 Muslim di Armenia.

Menurut data dari Library of Congress, jumlah muslimin sekitar 4 persen dari populasi. Namun angka ini dihitung dari
jumlah etnis Kurdi dan Azeris yang ada di Armenia. Adapun menurut laman muslim population, muslim Armenia
menempati 3 persen dari total populasi.

Dalam sejarah, Armenia memang salah satu wilayah yang menjadi dakwah Kristen awal. Negara seluas 29,743
kilometer persegi tersebut memiliki tradisi Gereja Armenia yang lahir sejak abad pertama masehi. Tak heran jika saat
ini lebih dari 93 persen warganya menganut agama Kristen, lebih khusus Gereja Apostolic Armenia. Bahkan hingga
kini, Armenian (orang Armenia) selalu diidentikkan dengan Kristen.

Hanya dengan memahami hubungan historis yang lebih luas antara Armenia dan Islam, kita dapat mulai memahami
hubungan diplomatik Armenia dengan dunia Muslim yang lebih luas saat ini

Salah satu sejarah awal Islam di Armenia adalah masuknya ajaran Islam Nabi Muhammad yang ditulis sejarawan Sebeos
Armenia di abad ketujuh. Dia menyebut seorang putra Ismail yang bernama Mahmet.
SEJARAH ISLAM DI ARMENIA
Selain itu, banyak posisi penting Armenia yang menduduki kekuasaan di Kekaisaran Islam awal, termasuk Badr al-Jamali,
seorang negarawan dan wazir terkemuka (setara dengan Perdana Menteri) di Dinasti Fatimiyah Syiah yang kuat (yang
menguasai sebagian besar zaman modern Mesir dan Afrika Utara).

Selain itu, wilayah Armenia modern, yang terletak di jantung Kaukus, ditaklukkan sejumlah kerajaan, dinasti dan
pemerintahan Muslim, termasuk Safawi Iran, Ottoman Turki, dan Asia Tengah Timurid. Pengalaman masa lalu ini
menggambarkan tidak hanya kedalaman geografis, tetapi juga hubungan Armenia dengan Islam.

Meskipun demikian, hubungan Armenia dengan negara-negara Muslim di abad ke-20 telah ditandai dengan konflik yang
sering, perselisihan, dan ketidakpercayaan. Setelah pecahnya Uni Soviet, Armenia terlibat dalam konflik berkepanjangan
dengan tetangganya yang mayoritas Muslim, Azerbaijan, atas wilayah sengketa Nargono-Karabkh.

Armenia juga sering menyebut Gunung Ararat (saat ini di Turki) sebagai monumen simbolis bagi rakyat Armenia.
Meskipun Armenia belum secara resmi mengklaim wilayah tersebut, tetapi diyakini beberapa orang sebagai situs
bahtera Nuh menurut Alkitab. Namun pandangan romantisnya tentang Ararat sebagai tanah air bagi orang-orang
Armenia tidak banyak membantu meningkatkan hubungannya dengan Ankara.

Beberapa bulan lalu para pejabat Iran berbicara tentang hubungan diplomatik positif antara Teheran dan Yerevan.
Komentar ini mengikuti kunjungan Presiden Iran, Hassan Rouhani ke Armenia tahun lalu, di mana dia menghadiri
pertemuan Uni Eurasia, blok ekonomi yang anggotanya termasuk Rusia, Belarusia, Kazakhstan, Armenia dan Kyrgyzstan.
SEJARAH ISLAM DI ARMENIA
Pemblokiran tersebut dipandang beberapa orang sebagai upaya Rusia untuk membatasi pengaruh ekonomi Tiongkok di
Asia Tengah dan Barat. Iran dan Uni menandatangani perjanjian perdagangan bebas akhir tahun lalu, memperkuat
perdagangan Iran dengan negara-negara anggota, termasuk Armenia.

Diperkirakan volume perdagangan Iran dengan blok tersebut telah melebihi 1,39 miliar dolar AS sejak perjanjian
diimplementasikan. Lebih jauh, hubungan Iran dengan Rusia didokumentasikan dengan baik dan hubungan dekat
Teheran dengan Armenia terus memperkuat poros Iran-Armenia-Rusia.

Sementara Iran tetap menjadi salah satu sekutu terdekat Armenia di dunia Muslim, ada juga negara mayoritas Muslim
lainnya yang dapat dituju Armenia. Akhir tahun lalu, Pemerintah Sementara Libya (yang mengontrol sebagian besar
wilayah Libya di luar kota pesisir Tripoli dan Misrata) mengakui Genosida Armenia .

Tahun lalu, Armenia mengumumkan akan membuka kedutaan besar di Israel dan ini sepertinya tidak akan
menyenangkan Presiden Rouhani atau pemimpin agama Ayatollah Khamenei. Hubungan Iran-Armenia juga
menghambat posisi Iran di dunia Muslim.

Sementara Iran memiliki pengaruh yang signifikan di negara-negara dengan populasi Syiah yang signifikan (termasuk
Bahrain, Yaman, Suriah dan Lebanon), hubungan dekatnya dengan Armenia, negara yang terlibat dalam konflik dua
dekade dengan Azerbaijan yang mayoritas Syiah, tidak sedikit untuk meningkatkan citra Iran di antara sesama penganut
agama.
SEJARAH ISLAM DI ARMENIA
Tidak ada diskusi tentang hubungan Armenia dengan negara-negara Muslim yang akan lengkap tanpa komentar lebih
lanjut tentang Nagorno Karabakh. Awal Juni 2020, Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengumumkan berhak
menggunakan kekuatan untuk merebut kembali wilayah yang disengketakan itu.

Kedua negara juga terlibat dalam pertengkaran diplomatik lainnya dengan masing-masing menuduh satu sama lain
bekerja sama dengan Nazi selama Perang Dunia Kedua. Selain itu, kunjungan lanjutan Perdana Menteri Armenia Nikol
Pashinyan ke wilayah yang disengketakan tidak banyak membantu meredakan ketegangan antara Baku dan Yerevan.

Hubungan Armenia yang sudah berabad-abad lamanya dengan Iran sangat dipengaruhi ikatan budaya, geografis, dan
sejarahnya dengan banyak dinasti Iran dan Islam.

Mungkin baik Armenia dan negara mayoritas Muslim harus berbuat lebih banyak untuk mengingat masa lalu dan
menggunakannya untuk membentuk masa depan mereka. Jika mereka melakukannya, Masjid Biru di Yerevan tidak akan
lagi menjadi peninggalan era kerjasama antara Armenia dan Islam.

Sejumlah besar masjid didirikan di Armenia bersejarah selama periode kuno, Abad Pertengahan, dan zaman modern,
meskipun bukan hal yang aneh jika Armenia dan gereja Kristen lainnya diubah menjadi masjid, seperti yang terjadi,
misalnya, pada Katedral Kars.
SEJARAH ISLAM DI ARMENIA

Di wilayah republik Armenia modern, hanya satu masjid, yaitu Masjid Biru, yang bertahan hingga hari ini. Masjid ini
terletak di kota tua, diapit menara yang menjulang tinggi dan dihiasi dengan kubah biru besar yang berada di atas ruang
sholat utama.

Tidak seperti namanya yang lebih terkenal di Istanbul, Masjid Biru di Yerevan hanya mendapat sedikit perhatian.
Meskipun demikian, bangunan tersebut berdiri sebagai bukti hubungan Armenia dengan dunia Muslim.

Dibangun pada abad ke-18 oleh Huseyin Ali Khan Iran, itu mengingatkan kita pada hubungan budaya yang mendalam
antara Armenia dan dunia Muslim. Masjid Biru di Yerevan, tidak aktif pada masa Soviet dan dipulihkan sebagai landmark
arsitektur pada 1990-an setelah kemerdekaan dipulihkan.

Kebanyakan orang yang beribadah di masjid abad ke-18 ini adalah turis atau pegawai kedutaan dari negara Muslim.
Selain itu, ini adalah masjid Syiah dan mullahnya adalah orang Iran, yang mengesampingkan kemungkinan Sunni berakar
di sana dan ini akan menjadi kasus bahkan jika memiliki jamaah reguler.

Sumber: https://moderndiplomacy.eu/2020/06/12/armenia-and-islam-how-armenias-historical-connections-with-islam-
can-shape-its-diplomacy-today/
PERHATIAN:
PERISTIWA INI DIKENDALIKAN
OLEH KELOMPOK PEMBERONTAK
DIBAWAH KEMAL PASHA
BUKAN OLEH KHILAFAH ISLAM
SEJARAH ISLAM DI AZERBAIJAN
Azerbaijan adalah negara di persimpangan Asia dan Eropa, di mana 93% dari 10 juta warganya adalah muslim.
Jejak Islam di negara ini mengalir berdasarkan sejarahnya, mendapat 3 pengaruh dari kekuatan besar di
sekelilingnya.

Deputi Presiden Azerbaijan bidang isu politik, publik dan media, Ali Hasanov memaparkan bahwa lokasi
Azerbaijan ini cukup unik, karena di persimpangan perbatasan benua dan peradaban.

Peradaban Islam masuk dari benua Asia, di sebelah timur Azerbaijan. Di sebelah barat Azerbaijan, ada
peradaban Eropa, yang mayoritas Nasrani.

"Kami negara kecil tapi kami lokasinya di antara akhirnya tanah Muslim, mulainya tanah Nasrani. Perbatasan
Islam selesai di Azerbaijan, setelah kami, Eropa yang mulai. Jadi di Azerbaijan ini, karena hal itu tadi, kalian bisa
lihat budaya Islam dan Kristen di sini," jelas Ali.

Jejak Islam di Azerbaijan dan Pengaruh 3 Negara Besar


"Tapi sama seperti di Indonesia, populasinya 93 persen muslim, sisanya agama-agama lainnya. Hanya saja bagian
dari populasi Indonesia, 250 juta, kami 10 juta, persentasenya berbeda di sana," tuturnya.

Ali pun merunut ke belakang akan sejarah negerinya. Pada Abad 16, Azerbaijan termasuk dalam tanah
imperium Persia, Dinasti Safawiyah. Menurut beberapa sumber, Dinasti Safawiyah yang berkuasa pada Abad
16-18 ini menjadikan Islam Syiah sebagai agama resminya.
Nah, di samping imperium Persia itu, ada Kekaisaran Ottoman yang berkuasa pada Abad 13-20 yang agama resminya
adalah Islam Sunni. Bahasa Azerbaijan sendiri menunjukkan pengaruh Turki, yakni serumpun bahasa Turki lama. Turki
pula yang membantu Azerbaijan mengusir tentara Soviet, saat tentara Soviet menginvasi dan membantai warga sipil
Baku dalam Black January pada 20 Januari 1990 lalu.

Nah, di utara Azerbaijan, ada Imperium Rusia yang berkuasa pada Abad 18-20, sebelum akhirnya runtuh dan berganti
menjadi Uni Soviet.

"Mereka selalu main kekuatan dan kekuasaan daerah di sini (Azerbaijan). Jadi Safavi (Safawiyah) yang tadi di antara
Rusia, Turki dan Iran selalu mau ambil tanahnya (Azerbaijan). Di antara 3 negara besar selau ada konflik," papar Ali.

Akhirnya, tanah Azerbaijan di sisi selatan diambil oleh Iran, di barat diambil sebagian oleh Turki (dan belakangan
Armenia) serta sisanya dikuasai Imperium Rusia yang kemudian jadi Uni Soviet.

"Jadi Azerbaijan selatan tadi diambil tanahnya oleh Iran, masih dibilang jajahan Iran, sepertiga Iran adalah tanah
Azerbaijan yang dulu. Jadi orang Azerbaijan yang tinggal di utara Iran, di selatan Azerbaijan, 4 kali lebih banyak
daripada penduduk Azerbaijan yang ada di sini (10 juta warga)," urai Ali.
(3) ANALISA POLITIK:
#1- AKAR KONFLIK DI ARMENIA-AZERBAIJAN :
ADA AROMA BUSUK POLITIK
“DIVIDE ET IMPERA, PECAH BELAH DAN KUASAI”
MELALUI NASIONALISME YANG DILAKUKAN OLEH
UNISOVYET(RUSIA)
#2- KONFLIK MELIBATKAN
TIGA NEGARA (RUSIA, TURKI, IRAN),
UMAT ISLAM MENJADI KORBAN
(bagian dari masalah Anak Benua India dan Asia Tengah).
FENOMENA BARU ADALAH MASUKNYA ISRAEL
MENDUKUNG AZERBAIJAN DAN TIDAK MEMPEDULIKAN
PROTES ARMENIA YANG PUNYA HUBUNGAN DIPLOMATIK DENGAN ISRAEL.
#3- KETIDAKBERDAYAAN MUSLIM,
TIADANYA PELINDUNG YANG KUAT
SEBAGAI AKIBAT PERMAINAN POLITIK
PROXY RUSIA DAN AMERIKA DI KAWASAN
INI
APA YANG HARUS
DILAKUKAN?
(1) CAMPAKKAN NASIONALISME
SEBAGAI AKAR POLITIK “DIVIDE
ET IMPERA BARAT DI ARMENIA-
AZERBAIJAN!
HAL INI YANG MEMISAHKAN
KAUM MUSLIMIN DI KAWASAN
INI, SEHINGGA LEBIH LOYAL
KEPADA NASIONALISME
DIBANDING DENGAN ISLAM
(2) SIKAP TEGAS DENGAN
“SAY NO” KEPADA NEGARA
KAFIR IMPERIALIS, BAIK
RUSIA DAN AMERIKA
(3) KITA MEMBUTUHKAN TEGAKNYA KHILAFAH
YANG AKAN MENJADI JUNNAH (PERISAI UMAT),
MENYATUKAN WILAYAH KAUM MUSLIMIN,
MENJADIKAN UMAT INI KHAIRU UMAH, UMATAN
WASHATAN (ADIL DAN TERPILIH), ISLAM
RAHMATAN LIL ‘ALAMIN, MENJADI NEGERI YANG
BALDATUN THAYYIBATUN WA RABBUN GHAFUR
#ROMAMENANTIKITA
#SAMPAIJUMPADIROMA

Anda mungkin juga menyukai