Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

MASUKNYA ISLAM DI MYANMAR

NAMA : MARIATUS SHALEHAH

KELAS : XII MIA

MADRASAH ALIYAH MUALIMIN MUHAMMADIYAH ALABIO


A. Latar belakang

Islam terus memutarkan roda penyebarannya, hingga ke seluruh penjuru dunia, hal ini mencakup
pula wilayah Ras Melayu, yakni Asia Tenggara. Setelah Islam menyebar di daerah Timur Tengah dan
mengekspansi kekuasan ke wilayah-wilayah, kini giliran Asia Tenggara yang siap disinggahi dan
disebari dakwah syia’ar Islam (Badri Yatim: 2007,176). Asia Tenggara merupakan tempat Islam baru
mulaiberkembang, yang merupakan daerah rempah-rempah terkenal pada masa itu, dan Asia
Tenggara mejadi wilayah perebutan negara-negara Eropa. Asia Tenggara menjadi salah satu bagian
negara terbesar, kategorinya yakni cakupan Islam yang luas, banyak berdirinya kerajaan-kerajaan
Islam di wilayah ini menjadi tolak ukur tentang pernyataan bahwa Asia Tenggara merupakan wilayah
Islam terbesar dan terluas penyebaran syi’ar Islamnya termasuk Negara Myanmar.Negara Myanmar
dulu dikenal sebagai Birma atau Burma. Namun, pada masa pemerintahan junta militer yakni yang
dipimpin oleh Jenderal Ne Win, secara resmi menukar nama negara dari Burma menjadi Myanmar
pada tanggal 18 Juni 1989, dan ibukotanya dari Rangoon menjadi Yangon.

Agama Islam pertama kali tiba di Myanmar pada tahun 1055. Para saudagar Arab
yangberagamaIslaminimendaratdideltaSungaiAyeyarwady,Semenanjung Tanintharyi, dan Daerah
Rakhin. Kedatangan umat Islam ini dicatat oleh orang-orang Eropa, Cina dan Persia.Populasi umat
Islam yang ada di Myanmar saat ini terdiri dari keturunan Arab, Persia, Turki, Moor, Pakistan dan
Melayu. Selain itu, beberapawargaMyanmarjugamenganut agama Islamseperti darietnis Rakhin dan
Shan.Populasi Islam di MyanmarsempatmeningkatpadamasapenjajahanBritania Raya, dikarenakan
banyaknya umat Muslim India yang bermigrasi ke Myanmar. Tapi, populasi umat Islam semakin
menurun ketika perjanjian India-Myanmar ditandatangani pada tahun 1941.

Sebagian besar Muslim di Myanmar bekerja sebagai penjelajah, pelaut, saudagar dan
tentara.Beberapa diantaranya juga bekerja sebagai penasehat politik Kerajaan Burma. Muslim Persia
menemukan Myanmar setelah menjelajahi daerah.

selatan Cina. Koloni muslim Persia di Myanmar ini tercatat di buku Chronicles of China di 860. Umat
muslim asli Myanmar disebut Pathi dan muslim Cina disebut Panthay. Konon, nama Panthay berasal
dari kata Parsi. Kemudian, komunitas muslim bertambah di daerah Pegu, Tenasserim, dan Pathein.
Tapi komunitas muslim ini mulai berkurang seiring dengan bertambahnya populasi asli Myanmar

A. Profil singkat Negara Burma (Myanmar)

Burma (Myanmar) adalah negara terluas kedua di ASEAN atau Asia Tenggara. Terbentang hampir
1500 mil dari Utara hingga Selatan. Burma dua kali lebih besar daripada Vietnam, tetapi kecil bila
dibandingkan dengan total keseluruhan kepulauan Indonesia. Di sebelah timur Burma (Myanmar)
terdapat India dan Bangladesh, selatan Tibet, dan Yunan Cina. Yunan berada di Utara dan
bersentuhan dengan Laos di sebelah timur. Thailand berada di sebelah Timur dan Tenggara, bagian
barat daya dan selatan dikelilingi samudra Hindia, teluk Bengal dan laut Andaman. Dataran rendah
Burma adalah bagian teratas dari semenanjung Asia Tenggara.

Burma (Myanmar) adalah Negara dengan berbagai ras dan disana terdapat 135 kelompok etnik.
Populasinya hampir 50 juta. Mayoritas adalah etnik Bamas, yang lain seperti Shan, Kachin, Kayin,
Chin, Mon, Rokhine, Muslim Burma, MuslimIndia,Muslim Cina dan lainny merupakan kelompok
minoritas di Burma.
Pembagian tersebut juga terdapat dalam masyarakat Muslim, ada Muslim Burma atau Zerbadee,
Muslim keturunan India, Muslim Hui-Hui atau Panthay, dan Muslim Rohingya. Muslim Burma
terbagi dalam tiga komunitas yang berbeda yakni:

1.Muslim Burma atau Zerbadee

2.Muslim India, Imigran keturunan India

3.Muslim Rohingya

B. Sejarah Awal Burma pada masa pra-Islam

Dalam sejarah Burma tercatat bahwa negeri ini merupakan kerajaan yang telah merdeka sejak
sekitar abad 266 SM hingga tahun 1782 M sebelum berada dibawah pemerintahan Burma. Dapat
diketahui bahwa Burma memiliki sejarah yang panjang. Sama halnya dengan negeri-negeri di Asia
Tenggara pada masa pra-Islam daerah-daerah di Asia Tenggara telah didominasi oleh agama Hindu
dan Budha, yang dibawa oleh orang-orang India melalui jalur perdagangan.

Pada masa pra-Islam di Burma telah terdapat beberapa kerajaan yang terletak di dua daerah yakni di
daerah Pagan (Bagan) dan Arakan, di kedua daerah ini merupakan tempat dimana agama Hindu dan
Budha dapat berkembang hingga dapat masuk ke dalam kalangan kerajaan.

Telah kita ketahui bahwa agama terbesar di Burma didominasi oleh agama Buddha. Hal ini dapat
diketahuidari adanya para pedagang dari Cina yang telah melalui daerah ini. Hal ini terlihat dari
sumber Cina, yangmana rute jalan tua melintas daratan antara Cina dan Barat, yang menyebrangi
daerah bagian Utara negeri ini. Petunjuk pertama pemakaiannya tahun 128 SM, ketika Chang Chi'en
menemukan hasil negeri Cina dari Propinsi Seachuan, di Bactria. Langkah-langkah diambil untuk
menghubungkannya tetapi hanya pada tahun 69 SM Cina
menemukanperfekturYungCh'angmenyebrangi mekangdengan markas besarnya di Timur Salween,
kira-kira 60 mil dari perbatasan Burma sekarang.

Sumber kedua yang menyebutkan kedatangan agama Buddha di Burma


yangdibawaolehduaorangpendetaBudhha.DongengBuddhaorang-orangBurma mengatakan bahwa
pengaruh India masuk ke Burma Pesisir melalui pantai. Dalam Jataka daerah itu disamakan dengan
Suwarnabhumi, negeri Emas. Sebuah cerita populer orang-orang Burma mengatakan dua orang
bersaudara Tapusa dan Palikat, telah diberi delapan helai rambut kepala oleh Gautama. Ini dibawa
melalui laut ke negeri Emas dan di sucikan di Pagoda Shwe Dagon, yang di puja di Ranggon sekarang.
Babad Mon berisi dongeng yang menceritakan bagaimana Sona dan Uttara, dua orang pendeta
Buddha, di tugaskan ke negeri Emas oleh synoda Buddha ke tiga di Pataliputra sekitar tahun 241
Sebelum Masehi. Tetapi sebegitu jauh berkenaan dengan bukti sejarah, tidak ada sisa-sisa masuknya
pengaruh India. sebelum didapatnya fragmen buku suci Pali di Hmawza. (srikesetra atau Prome
Lama) sekitar tahun 500 Masehi.3

Mengenai kehadiran agama Budha di Burma ini terlihat dari bukti-bukti arkeologi yang di temukan
diantaranya, terdapat patung bata Wishnu, patung-patung kecil dari perunggu untuk Akolistewara
dan Boddhisatwa-bodhisatwwa Budha Hinayana yang lain. Selain patung dan prasasti-prasasti
bebahasa pali, yang menunjukan Buddha Himayana telah berkembang di sana sejak tahun-tahun
awal. Mayat di bakar dan abunya disimpan dalam periuk di pagoda atau dikuburkan luas beralas
batu bata yang di tutupi dengan tanah.
Agama Buddha berkembang hingga ke daerah Arakan. Daerah ini selama berabad-abad adalah
sebuah kerajaan yang merdeka. Arakan telah memiliki daerah
Geografis.DisanatelahadaberbagailegendatentangdinastiIndiayangmembentuk ibukota Dinnawadi
(Dharyavati), Wassali, Pinsa, Hkrit, Launggyet dan Mrohaung sepanjang sungai Lemro.

B. Masuknya Islam di Burma

Negeri Burma yang pada awlanya telah terbagi menjadi beberapa kerajaan, hal ini menjadikan
timbulnya beberapa veris mengenai kedatangan Islam khususnya di dua daerah bagian Burma yakni,
Pagan (Bagan) dan Arakan, untuk mengetahui Islamissi di Burma dalam makalah ini akan membagi
proses Islamisasi di kedua daerah tersebut.

1.Kedatangan Orang-Orang Arab di Arakan

Arakan sejak dahulu telah banyak didapati para pedagang Arab, Arakan merupakan tempat terkenal
bagi para pelaut Arab, Moor, Turki, Moghuls, Asia Tengah, dan Bengal yang datang sebagai
pedagang, prajurit, dan ulama. Mereka melalui jalur darat dan laut. Pendatang tersebut banyak yang
tinggal di Arakan dan bercampur dengan penduduk setempat.

Muslim Arab datang pertama kali melewati daratan India dan Asia Tenggara melalui jalur
perdagangan pada abad ke-7. Pada waktu itu, rempah-rempah, katun, batu mulia, barang tambang,
dan komuditas lainnya yang datang dari Selatan dan Asia Tenggara merupakan barang-barang yang
sangat dibutuhkan di daerah Timur Tengah dan Eropa. Orang-orang Arab datang sebagai pedagang,
dan hampir menguasai perdagangan tersebut. Mereka melahirkan pedagang-pedagang yang
menyebarkan Islam dan menjadi pelaut-pelaut hebat, pengetahuan mereka tentang navigasi, ilmu
garis lintang, dan garis bujur, fenomena astronimi, dan geografi negara-negara telah membuat
mereka tak tertandingi dalam hal berdagang di Samudera Hindia selama beberapa abad. Orang-
orang Arab tersebut menulis tentang tempat-tempat yang mereka datangi untuk membuktikan
kedatangan mereka di dunia Timur dan Barat.

Agama Islam pertama kali masuk ke Arakan dibawa oleh orang-orang Arab
yangdipimpinMuhammadbin Hanafiyapada tahun680 M.Pada waktu itu, Arakan dikuasai oleh
sebuah kelompok kanibal yang dipimpin oleh Ratu Kaiyapuri. Ketika Muhammad bin Hanafiya datang
ke Burma dan menyebarkan agama Islam Ratu Kaiyapuri ikut memeluk agama Islam. Lalu, Hanafiya
menikahi Ratu Kaiyapuri. Pengikut Kaiyapuri pun ikut memeluk agama Islam. Seteah itu, dakwah
Islam pun tersebar di Arakan oleh para pelaut dan pedagang yang berasal dari Timur Tengah. Data
tersebut didapat dari catatan Arab yang ditulis oleh Shah Barid Khan yang berjudul Hanifa O
Kaiyapuri pada abad ke 16. Menurut catatan tersebut Muhammad Hanif tiba di Arakan dengan para
tentaranya setelah terjadi perang “Karbala”.6

2.Kedatangan orang-orang Muslim di Pagan (Bagan)

Di bagian lain dari daerah Burma setelah Arakan Islam adalah daerah Pagan (Bagan), Orang-orang
Muslim pertama yang mendarat di Burma (Myanmar) berlabuh di delta sungai Ayeyarwady,
semenanjung Tanintharyi, dan Rakhime di abad kesembilan. Kedatangan umat Islam ini tercatat oleh
orang-orang Eropa, Cina dan Persia.

Dikatakan dalam sumber lainnya, bahwa orang Muslim Datang ke Burma

pada abad ke sembilan. Mereka mungkin berasal dari Bengal, dan berdagang di daerah Arakan dan
mendarat di pesisir Pantai Burma. Walaupun Burma bukan pusat jalur antara Timurtengah, India dan
Cina, mereka seringkali singgah di Jalur Maritim pada abad kesimbilan dan kesepuluh. Para
pelancongMuslim Persia dan dan juga Arab menyebutkan bagian Burma Selatan dalam catatan
mereka, mereka menggambarkan lalu lintas perdagangan yang pesat telah berlangsung melalui
pantai India, Burma, semenanjung Melayu, Sri Langka. Orang-orang Muslim yang berlayar
diperaiaran sebelah Timur telah mengenal daerah pesisir Arakan. Perkampungan Muslim pertama di
Burma dihuni oleh para pedagang, beberapa lainnya yang datang ke Burma tanpa sengaja
disebabkan karena terdamparnya kapal mereka di peraiaran Burma, dan terpaksa meminta
perlindungan.Tidak banyak sumber yang mengungkapkan mengenai kehidupan Muslim di daerah ini.

D. Respon Pemerintahan Myanmar Terhadap Islam di Myanmar.

Setelah Kemerdekaan Myanmar Setelah Myanmar merdeka dari British pada tahun 1948,
pemerintah Myanmar senantiasa waspada terhadap kedudukan Muslim yang penting di ibu kota
Negara. Kemudian Muslim juga banyak yang mempunyai jabatan penting di pemerintahan
disamping keterlibatan mereka dalam urusan perniagaan yang membuat Muslim memperoleh
kemewahan dari hasil perdagangan. Hal ini telah melahirkan sentimen bagi pemerintah Myanmar
dan akhirnya terjadilah kontroversi antara Muslim dengan orang Myanmar yang berakibat
banyaknya nyawa orang-orang Islam yang menjadi korban.

Di perkirakan dalam peristiwa tersebut sebanyak 200 orang Muslim terbunuh akibat keganasan
tentara Myanmar. Tanah-tanah Muslim dirampas, pemerintah
denganmasyarakatBuddhajugamenindasmasyarakat Islamdenganmemerasuang dan memaksa
mereka memberi opeti serta memenjarakan mereka dengan sewenang-wenang. Sebagian umat
Islam di usir dan tidak boleh kembali kekampung halamannya. Menjelang tahun 1971 dan tahun-
tahun berikutnya, kekejaman yang dilakukan oleh pemerintah Myanmar terhadap Muslim terus
meningkat tajam. Pada tahun1977 pemerintahMyanmarmelancarkan Operasi Raja Min yang juga
dikenal dengan Operasi Naga Min, yaitu operasi benci untuk memeriksa semua penduduk dan
mengklasifikasikan mereka kepada dua kategori, yaitu penduduk Burma dan rakyat asing.

Orang-orang Buddha mulai di tempatkan di daerah-daerah Muslim dan mesjid-mesjid dibakar,


gedung-gedung perniagaan milik orang-orang Islam di kota Akyab juga dibakar. Orang-orang Islam
diejek, dipukul dan dibunuh sewenang-wenang, wanita-wanita diperkosa serta sebagian besar
dipaksa menikah dengan tentara Myanmar yang beragama Buddha. Kondisi yang lebih parah lagi
pada tahun 1964orangMuslimtidakdibenarkanlagimelaksanakanibadahhaji,walaupunpada tahun
1980 kebijakan itu dicabut tetapi perbelanjaannya sangat mahal dan terpaksa melalui berbagai
prosedur yang sangat rumit.

Perlawanan Muslim Perlakuan pemerintah Myanmar yang tidak baik terhadap Muslim telah
membangkitkan semangat Muslim untuk melakukan pemberontakan dan perlawanan terhadap
pemerintah Myanmar. Apalagi keinginan otonomi tidak mendapat sahutan dari pemerintah yang
sangat kejam, semakin membuat Muslim sadar karena mereka sudah diotak atik oleh pemerintah
sesuai seleranya. Puncak perlawanan Muslim terjadi pada tahun 1948 berlanjut sampai tahun 1954
yang dikenal dengan Pemberontakan Mujahid yang dipimpin oleh Kasim. Namun Kasim akhirnya
tertangkap, tetapi perjuangan umat Islam terus berjalan sampai tahun 1961 dalam memperjuangkan
kemerdekaan dari pemerintah. Perjuangan yang pada mulanya sempat memudar akhirnya pada
dekade 1970-an dan 1980-an kembali aktif.

Semenjak itu, perlawanan umat Islam tidak henti-hentinya terhadap pemerintah yang selalu
bertindak zalim terhadap umat Islam. Kemudian semenjak tahun 1980, Muslim dari daerah lain
dipaksa keluar dari Myanmar dengan penganiayaan yang tidak kalah pelaknya dan ribuan Muslim lari
ke Thailand dan Malaysia. Kondisi Muslim di Myanmar saat ini, mereka sangat teraniaya tidak
mendapatkan tempat yang sama dalam urusan pekerjaan. Adapun dalam bidang pendidikan,
mereka kalau sekolah di sekolah umum tidak akan mendapatkan pelajaran agama, sedangkan kalau
sekolah di sekolah agama (Islam) mereka tidak mendapatkan kesempatan untuk bekerja di
pemerintahan sebagaimana alumni pelajar umum lainnya.

E. Perilaku Mayoritas Terhadap Minoritas Islam di Myanmar

Jumlah umat muslim di Myanmar hanya sekitar 15% dari penduduk negri yangberjumlah 7 juta
jiwa.Setengah darijumlah muslimMyanmar tersebut berasal dari Arakan, suatu provinsi di barat laut
Myanmar. Di sebelah utara, wilayah Arakan mempunyai perbatasan dengan Bangladesh sepanjang
170nkm, di sebelah barat, berbatasan dengan pantai sepanjang 360 km, di sebelah timur di batasi
gunung-gunung yang memisahkan dengan wilayah Myanmar lainnya.

Seringkali penduduk mayoritas di Myanmar melakukam diskriminasi terhadap orang islam yang
minoritas ada di Myanmar. Konnflik yang terjadi biasanya di sebabkan oleh adanya intregritas dan
identitas asli yang terganggu eksistensinya. Persoalan yang menimpa kelompok minoriatas muslim di
Myanmar merupakan akumulasi dari banyak persoalan. Dari analisis Gurr, bahwa persoalan ketidak
adilan ekonomi, lemahnya akses terhadap politik, pembagian pendapat yang tidak seimbang
maupun persoalan untuk mendapatkan identitas dari pembentukan identitas baru, merupakan
perlakuan umum yang diterima oleh kebanyakan kelompok minoritas (Robert Gurr, 1993: 38-40)

Di wilayah Arakan utara yang mayoritas muslim pemerintah pusat

menekankan suatu aturan baru yang menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat

Rohingya, yang berkaitan dengan ekonomi. Aturan baru itu menyebutkan bahwapetani, buruh,
pemotong kayu dan bambu, serta pekerja agribisnis, harus menjual produk mereka kepada agen
yang telah di tentukan oleh pemerintahdalam harga yang sudah di tentukan. Mereka dilarang
menjual produknya kepada orang lain. untuk memperoleh fasilitas ini, para agen banyak
mengeluarkan uang yang diserakhkan kepada pemerintah. Hambatan ekonomi sengaja diciptakan
oleh penguasa agar masyarakat Arakan tidak mempunyai kekuatan untuk melawan pemerintah
pusat. Walaupun demikian mereka masih mengharapkan adanya suatu perubahan. Tetapi sayangnya
dalam kenyataannya masyarakat Arakan di perlakukan secara tiadak adil oleh pemerintah Myanmar.
Dibawah UU Myanmar tahun1982 tentang warga negara, masyarakat Rohingya dikurangi hak
kewarganegaraannya danmereka menjadi stateless. Padahal status warganegara itu penting bagi
penduduk Myanmar, karena dengan status tersebut mereka berhak memperoleh hak berbagai
kemuadahan sosial, pendidikan, dan kesehatan.

Kondisitersebutdiperparahdengankewajibanberbagaimacampajak,seperti pajak padi dihitung dari


persentase luas tanah yang dimiliki oleh petani , bukan dari hasil panen, dan hasil panen diwajibkan
di jual kepada pihak pemerintah dengan harga yang ditentukan. Perhitungan tersebut tentunya
merugikan Rohingya yang sebagian besar mereka mempunyai tanah pertanian yang tidak subur.

Hal ini berhubungan dengan adanya rencana meningkatkan pemukiman Budhaagar terjadi
perubahan demografi yang akhirnya perkembangan penduduk Rohingya terhenti. Disisi lain
penguasa militer melarang keras kepada orang muslim yang ingin merenovasi , memperbaiki dan
memelihara masjidyang telah ada, sekolah-sekolah agama dan peninggalan sejarah islam lainnya.
Secara rutin

penguasa militer menyita kekayaan, harta dan makanan menggunakan cara


berlebihanuntukmemperolehapayangdiinginkann.KebanyakanRohingyaadalah buruh kasar.
KESIMPULAN

Agama Islam pertama kali tiba di Myanmar pada tahun 1055. Pembawanya yaitu Para saudagar dari
Arab yang beragama Islam, dan mereka ini mendarat di delta Sungai Ayeyarwady, Semenanjung
Tanintharyi, dan Daerah Rakhin. Kedatangan umat Islam ini dicatat oleh orang-orang Eropa, Cina dan
Persia.Populasi umat Islam yang ada di Myanmar saat ini terdiri dari keturunan Arab, Persia, Turki,
Moor, Pakistan dan Melayu. Selain itu, beberapa warga Myanmar juga menganut agama Islam
seperti dari etnis Rakhin dan Shan. Dan pada saat sekarang ini keadaan umat islam di Myanmar
sangat memprihatinkan, karena respon pemerintah Myanmar yang mengecewakan umat islam yang
ada di Myanmar tersebut. Para pemimpin kaum Muslimin berusaha menyuarakan sokongan dan
menuntut pembebasan seorang pemimpin demokrasi (Aung San Suu Kyi) yang dikenakan tahanan
rumah. Namun mereka diam seribu bahasa atas penderitaan saudara-saudara kita yang yang
dibunuh dan di penjara di Myanmar tersebut.

Anda mungkin juga menyukai