Myanmar yang dulu dikenal dengan Burma adalah negara yang mayoritas penduduknya beragama Buddha (lebih 85%), minoritas Kristen (kurang dari 4,5%), hindu (1,5%) yang sebagian besar tinggal diluar Bandar. Sementara umat islam berjumlah sekitaar 4% dari jumlah penduduk di seluruh Myanmar. Populasi muslim terbesar adalah Rohingya (sekitar 3,5 juta orang). Penduduk muslim sebagian besar tinggal di Rakhine (dulu Arakan) yang berbatasan dengan Bangladesh. Agama Islam pertama kali tiba di Myanmar pada tahun 1055. Islam mulai menyebar ketika para saudagar Arab yang beragama Islam ini mendarat di daerah Delta Sungai Ayeyarwady, Semenanjung Tanintharyi, dan Daerah Rakhin. Kedatangan umat Islam ini dicatat oleh orang-orang Eropa, China, dan Persia. Populasi umat Islam yang ada di Myanmar saat ini terdiri dari keturunan Arab, Persia, Turki, Moor, Pakistan, dan Melayu. Selain itu, beberapa warga Myanmar juga menganut agama Islam seperti dari etnis Rakhin dan Shan. Populasi Islam di Myanmar sempat meningkat pada masa penjajahan Inggris, disebabkan oleh meningkatnya umat Islam India yang berimigrasi ke Myanmar. Tapi, populasi umat Islam semakin menurun ketika perjanjian India-Myanmar ditanda tangani pada tahun 1941. Sebagian besar muslim di Myanmar bekerja sebagai penjelajah, pelaut, saudagar dan tentara. Beberapa di antaranya juga bekerja sebagai penasehat politik kerajaan Burma. Muslim Persia menemukan Myanmar setelah menjelajahi daerah selatan Cina. Umat muslim asli di Myanmar disebut Pathi dan muslim Cina disebut Panthay. Konon, nama Panthay berasal dari kata Parsi. Kemudian komunitas muslim bertambah di daerah Pegu, Tanesserim, dan Pathein. Tapi komunitas ini mulai berkurang seiring dengan bertambahnya populasi asli Myanmar. B. Kondisi Burma (Myanmar) sebelum kedatangan Islam Dalam sejarah Burma tercatat bahwa negeri ini merupakan kerajaan yang telah merdeka sejak sekitar abad 266 SM hingga tahun 1782 M sebelum berada di bawah pemerintahan Burma. Dapat diketahui bahwa Burma memiliki sejarah yang panjang. Sama halnya dengan negeri-negeri di Asia Tenggara pada masa pra-Islam daerah-daerah di Asia Tenggara telah didominasi oleh agama Hindu dan Buddha yang dibawa oleh orang-orang India melalui jalur perdagangan. Pada masa sebelum masuk Islam di Burma (Myanmar) telah terdapat beberapa kerajaan yang di dua daerah yakni di daerah Pagan (Bagan) dan Arakan. Di kedua daerah ini merupakan tempat dimana agama Hindu dan Buddha dapat berkembang hingga dapat masuk ke dalam kalangan kerajaan. Telah kita ketahui bahwa agama terbesar di Burma didominasi oleh agama Buddha. Hal ini dapat diketahui dari adanya para pedagang dari Cina yang telah melalui daerah ini. Hal ini terlihat dari sumber Cina, yang mana rute jalan tua melintas daratan Cina dan Barat, yang menyebrangi daerah bagian Utara negeri ini. Petunjuk pertama pemakaiannya tahun 128 SM, ketika Chang Chi’en menemukan hasil negeri Cina dari Provinsi Seachuan, di Bactria. Langkah-langkah diambil untuk menghubungkan tetapi hanya pada tahun 69 SM Cina menemukan perfektur Yuang Ch’ang menyebrangi mekang dengan markas besarnya di Timur Salween, kira-kira 60 mil dariperbatasan Burma sekarang.
C. Awal kedatangan Islam di Myanmar
1) Kedatangan Orang-Orang Arab di Arakan Arakan yang pada asal mulanya dinamakan Rohang, merupakan sebuah bangsa yang berdiri sendiri sejak awal mula sejarah bangsa itu dikenal. Arakan sejak dahulu telah banyak di dapati pedagang Arab, Arakan merupakan tempat terkenal bagi para pelaut Arab, Moor, Turki, Moghuls, Asia Tengah, dan Bengal yang datang sebagai pedagang, prajurit, dan ulama. Mereka datang melalui jalur darat dan laut. Pendatang tersebut banyak yang di tinggal di Arakan dan bercampur dengan penduduk setempat. Muslim Arab datang pertama kali melewati daratan India dan Asia Tenggara melalui jalur perdagangan pada abad ke-7. Pada waktu itu, rempah-rempah, katun, batu mulia, barang tambang, dan komoditas lainnya yang datang dari Selatan dan Asia Tenggara merupakan barang-barang yang sangat dibutuhkan di daerah Timur Tengah dan Eropa. Orang-orang Arab datang sebagai pedagang dan hampir menguasai perdagangan tersebut. Mereka melahirkan pedagang-pedagang yang menyebarkan Islam dan menjadi pelaut-pelaut hebat, pengetahuan mereka tentang navigasi, ilmu garis lintang, dan garis bujur, fenomena astronomi, dan geografi negara-negara telah membuat mereka tak tertandingi dalam hal berdagang di Samudera Hindia selama beberapa abad. Orang-orang Arab tersebut menulis tentangtempat-tempat yang mereka datangi untuk membuktikan kedatangan mereka di dunia Timur dan Barat. 2) Kedatangan Orang-orang Muslim di Pagan (Bagan) Generasi awal Muslim yang datang ke delta Sungai Ayeyarwady Burma yang terletak di pantai Tanintharyi dan di Rakhine bermula pada abad ke-9, sebelum pendirian imperium pertama Burma pada tahun 1055 M oleh Raja Anawrahta dari Bagan. Keberadaan orang-orang Islam dan dakwah Islam pertama ini didokumentasikan oleh para petualang Arab, Persia, Eropa, dan Cina. Orang- orang Islam Burma merupakan keturunan dari orang-orang Islam yang menetap dan kemudian menikahi orang-orang dari etnis Burma setempat. Orang-orang Islam yang tiba di Burma umumnya sebagai pedagang yang kemudian menetap, anggota militer, tawanan perang, pengungsi, dan korban perbudakan. Bagaimana pun juga, ada diantara mereka yang mendapat posisi terhormat sebagai penasehat raja, pegawai kerajaan, penguasa pelabuhan, kepala daerah dan sebagainya.
D. Proses Islamisasi di Myanmar
Proses Islamisasi memakan waktu yang lama untuk mewujudkan suatu kekuasaan, mereka baru dapat mendirikan Negara Islam Arakan pada abad ke-8 H/14 M. proses penyebaran Muslim dari pantai Arakan kemudian lanjut ke selatan dan masuknya islam ke Myanmar tidak hanya dibawa oleh para pedagang Arab, Muslim Malaysia dan India juga mempunyai peranan yang penting dalam penyebaran Muslim di Myanmar. Kemudian hukum keluarga Muslim berlaku dan sekitar 5.000 Muslim pergi melaksanakan ibadah haji setiap tahunnya. Di kota-kota besar, ada beberapa mesjid dan Al-Qur’an diterjemahkan ke dalam bahasa Burma oleh suatu tim Muslim yang benar- benar menguasai materi tentang itu. Kekuasaan Islam di Arakan berjalan lebih kurang selama 350 tahun dengan 48 orang sultan yang memerintah silih berganti, sehingga dijajah oleh Burma pada tahun 1784 dan penjajahan ini berlanjut dengan diambil alih oleh Inggris pada tahun 1822. Pada tahun 1880-an orang-orang Islam di India berbondong-bondong hijrah ke Myanmar. Pada tahun 1948 British memberikan kemerdekaan kepada Myanmar, dengan demikian Arakan daerah kekuasaan Islam menjadi daerah kekuasaan Myanmar. Hal ini membuat Muslim tidak senang, karena diperlakukan secara kejam oleh pemerintah bahkan kewarganegaraan mereka dinafikan. Kondisi ini telah membuat Muslim menuntut agar mereka diberi otonomi untuk menjalankan pemerintahan sendiri.
E. Komunitas Muslim di Myanmar
Pada umumnya masyarakat muslim diburma (Myanmar) terbagi dalam berbagai komunitas yang berbeda dan masing-masing komunitas Mslim ini mempunyai hubungan yang berbeda-beda dengan mayoritas Buddha dan Pemerintah. Mayotitas terbesar dari komunitas muslim yang ada adalah pengikut Sunni, komunitas Muslim yang terdapat di Myanmar yaitu: a) Muslim Burma aatau Zerbadee merupakan komunitas yang paling lama berdiri dan berakar di wilayah Shwebo. Diperkirakan mereka merupakan keturunan dari para mubalig yang datang dari Timur Tengah Asia Selatan serta penduduk Muslim awal yang kemudian beranak pinak dengan masyarakat Burma. b) Muslim India imigran keturunan India merupakan komunitas muslim yang terbentuk seiring kolonisasi Burma oleh Inggris abad ke-19. Pada 1886- 1973 Burma dijadikan sebagai bagian dari Provinsi India oleh Inggris, Oleh karena itu, banyak imigran dari India ke Burma. Pemerintah Inggris sangat berperan atas datangnya muslim-muslim India ini. Mereka berdomisili di Provinsi Arakan dan Tenasserin. Penyebab Muslim India banyak berdatangan ke Burma karena pemerintah Burma yang membutuhkan sumber daya manusia dan penilaian subyektif Inggris tentang Imigran India yang dinilai lebih adaptif dan mandiri. c) Muslim Rohingya (Rakhine) adalah komunitas muslim yang bermukim di Negara bagian Arakan atau Rakhine yang berbatasan dengan Bangladesh. Suku Rohingya adalah orang Islam dengan budaya mereka yang terlihat jelas di daerah Arakan. Hal itu karena mereka menurunkan agama mereka pada seluruh keturunan dari bangsa Arab, Moor, Pathan, Mogul, Asia Tengah, Bengal dan beberapa bangsa Indo-Mongol. Percampuran dari suku membuat karakter fisik mereka terlihat lebih berada seperti tulang pipi yang tidak begitu keras, mata mereka tidak begitu sipit (seperti orang Rakhine Magh dan orang Burma). Hidung mereka tidak begitu pesek. Mereka lebih tinggi dari orang Rakhine Magh tetapi kulit mereka lebih gelap, beberapa dari mereka kulitnya kemerahan, tetapi tidak terlalu kekuningan. d) Muslim HuiHui atau Muslim Cina adalah muslim cina yang datang dan menetap di Burma.