Dosen Pengampu
Disusun Oleh:
Kelompok 2
M. Riza Fahlupi 210105010129
Adi Tri Setiawan 210105010
Lokal: ES21B
Moderator:
EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN
1445 H/ 2023 M
PENDAHULUAN
Jika dari sudut pandang berbagai teori yang di kemukakan para ahli
tersebut dipakai untuk mengkaji proses islamisasi pada wilayah Kalimantan
selatan, maka ada sebuah cara yang bisa digunakan yaitu dengan mencatat asal
beserta nama- nama siapa saja penyebar agama di wilayah kalimantan selatan
tersebut. Dalam historiografi lokal dan dilihat dari sudut pandang sebaran makam
para ulama penyebar islam di daerah Kalimantan selatan, didapati beberapa nama
ulama asal yang populer di lapisan komunitas di wilayah Kalimantan selatan
antara lain Khatib Dayyan dan Sunan Ampel atau Raden Rahmat.
Ada versi lain mengatakan, Islam masuk ke tanah Banjar sama dengan
masuknya Islam ke beberapa wilayah lainnya di Nusantara seperti Pasai, Aceh dan
Jawa. Islam dibawa oleh para pedagang yang berasal dari Arab, Persia dan Gujarat
India. Ada juga yang mengatakan bahwa di antara Walisongo, yaitu Sunan
Bonang dan Sunan Giri, pernah datang ke tanah Banjar ini untuk berdagang
sekaligus menyiarkan agama Islam. Versi yang menonjol, Islam datang dari
Demak, bersamaan dengan tentara Kesultanan Demak yang datang membantu
Pangeran Samudra yang mendirikan Kesultanan Banjar ketika berperang melawan
Pamannya Pangeran Tumenggung, Raja terakhir Negara Daha. Setelah
memenangkan peperangan, Pangeran Samudra diislamkan oleh Khatib Dayyan,
dan ada ulama dari Arab yang juga dating dan mengganti nama Pangeran Samudra
menjadi Sultan Suryanullah atau Sultan Suriansyah. Versi ini menegaskan bahwa
masuknya Islam ke tanah Banjar seiring dengan diproklamasikannya pendirian
Kesultanan Banjar pada 24 September 1526, dengan ibukotanya Banjarmasin
yang hingga sekarang menjadi tanggal Harijadi Kota Banjarmasin.