Anda di halaman 1dari 4

TUGAS AGAMA HINDU

SEJARAH

OLEH:

Nama : Ni Nyoman Widyastuti


Kelas : VIII D
Absen : 26

SMPN 3 MENGWI
TAHUN AJARAN 2018/2019
A. Sejarah Singkat Agama Hindu di Asia
Agama Hindu di asia awalnya berkembang di India di lembah sungai Shindu, kemudian
berkembang ke wilayah yang lebih utara di antaranya Nepal. Perkembangan agama Hindu
di Nepal sangatlah kuat, agama Hindu di Nepal sangatlah besar jumlahnya, hampir 90
penduduknya beragama Hindu. Kemudian agama Hindu menyebar ke Sri Lanka, Tiongkok
Selatan, dan kerajaan-kerajaan di kawasan Asia Tenggara. Kerajaan-kerajaan di Asia
Tenggara tersebut di antaranya adalah Funan di Delta Mekhong, Lin-yi di sekitar Vietnam
Selatan, Fyu di Myanmar, Mon Dwarawati di Semenanjung Malaya, Chen-la dan Khmer
di Kamboja, Kutai, Tarumanegara, Mataram, Singosari, Kediri, dan Majapahit di
Nusantara. Penyebaran agama Hindu ke daerah-daerah lain banyak para ahli memberikan
pendapatnya bahwa Hindu berkembang melalui kaum brahmana, ksatria, waisya, dan
sudra. Dahulu jalur perdagangan Asia dapat digunakan melalui jalur darat. Pada awal
Masehi, jalur perdagangan tidak lagi melewati jalur darat jalur sutra tetapi beralih ke jalur
laut, sehingga secara tidak langsung para pedagang-pedagang Cina menuju India atau
sebaliknya melewati Selat Malaka. Para pedagang tersebut tidak jarang singgah di Malaka
untuk menambah persiapan mereka, sehingga terjadi hubungan dagang antara Indonesia
dengan India dan Indonesia dengan Cina. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab
masuknya budaya India ataupun budaya Cina ke Indonesia. Perkembangan agama Hindu
di Funan awalnya masuk dari Lembah Sungai Mekong di daerah Funan, Kampuchea.
Kemudian berdiri Kerajaan Funan didirikan oleh seorang brahmana. bernama Kaundinya
pada awal tahun Masehi. Pusat pemerintahannya ada di Vyadhapura. Agama Hindu
menyebar ke wilayah Hue, di Annam, dengan berdirinya Kerajaan Champa, pusat
pemerintahannya ada di Quangnam. Semakin lama agama Hindu berkembang ke Myanmar
Selatan, yaitu di Arakan dan Gambar: Peta Asia Sumber: www.pixabay.com Pendidikan
Agama Hindu | 83 dataran rendah Myanmar Utara bagian pedalaman. Masuknya agama
Hindu melalui jalur laut, dan jalur darat. Jalur darat itu dari India terus masuk melalui Asam
ke pedalaman Myanmar terus ke Yunan. Agama Hindu terus berkembang menuju
Nusantara atau Indonesia. Perkembangan agama Hindu di Nusantara terbukti dengan
adanya kerajaan-kerajaan yang bernapaskan Hindu seperti Salakanagara, Kutai,
Tarumanegara, Pajajaran, Mataram, Kediri, Singosari, Majapahit, dan kerajaan-kerajaan
lainnya. Mencari Kata Carilah kata-kata di bawah, pada huruf-huruf yang telah disediakan
dalam kolom acak kata, berikan garis vertikal, horizontal, atau diagonal. Funan Campa
Vietnam India Singosari Yupa Melayu Indonesia Prasasti Sastra China Asia Tenggara
Myanmar Mekhong Malaya Kamboja Tarumanegara Mataram Kutai.
B. Perkembangan Agama Hindu di Asia
Agama Hindu di India mengalami perkembangan pesat pada abad ke-4, yakni pada jaman
pemerintahan dinasti Gupta. Salah satu keturunan Gupta yang terkenal ialah Samudra
Gupta, yang memerintah kerajaan sejak tahun 330 sampai dengan 375 Masehi. Samudra
Gupta banyak memajukan kesenian dan kebudayaan.
Sebagai pemeluk setia Hindu Samudra menciptakan lambang negara berupa burung garuda
yang merupakan kendaraan bagi Dewa Wisnu. Selain itu ia menetapkan agama Hindu
sebagai agama negara. Untuk meluaskan penyebaran agama Hindu Samudra Gupta
memperbanyak pembangunan kuil-kuil dan bihara-bihara. Sejak jaman itulah agama hindu
mencapai jaman keemasan.
Sekitar tahun 1.500 SM, bangsa Dravida sebagai penduduk asli india yang berada di India
Selatan dikuasai oleh bangsa Arya. Kedua bangsa tersebut kemudian saling bercampur dan
melahirkan kebudayaan dan agama Hindu.
Pada tahun 350 Masehi agama Hindu berkembang di berbagai wilayah (negara), sepert ke
Vietnam, Myanmar, Semenanjung Malaya, Kamboja dan sampai ke Indonesia, yaitu ke
kerajaan Kutai dan Tarumanegara.
Dalam masyarakat pada masa Hindu dikenal pembagian golongan (tingkatan atau derajat)
yang disebut kasta. Tujuan pembuatan kasta adalah untuk menjaga kemurnian keturunan
masing-masing bangsa. Setiap kasta mempunyai kedudukan yang sangat tajam batas-
batasnya. Kasta ditentukan oleh asal-usul kelahiran.
Dalam agama Hindu terdapat empat kasta, yaitu ;
 Kasta Brahmana (Golongan Pendeta)
 Kasta Ksatria (golongan raja dan bangsawan)
 Kasta Wesya (golongan pedagang dan buruh menengah)
 Kasta Sudra (golongan petani)
 Golongan masyarakat kecil hina dina, tidak termasuk kasta disebut golongan Paria.
Kitab suci agama Hindu adalah Weda, yang berarti pengetahuan. Terdiri atas sebagai
berikut ;
1. Ragwenda, berisi pujian terhadap Dewa
2. Samaweda, berisi nyanyian untuk para dewa
3. Yajurweda, berisi doa-doa kepada para dewa
4. Atharwaweda, berisi mantra-mantra untuk sihir
Kitab suci yang lain adalah kitab Brahmana dan kitab Upanisad.
Sistem kepercayaan : polytheisme (menyembah banyak dewa).
Nama-nama Dewa : Trimurti, terdiri atas Brahma (dewa pencipta), Wisnu (dewa
pemelihara), Syiwa (dewa perusak)
Inti ajaran agama Hindu :
 Karma, perbuatan baik dan perbuatan buruk
 Reinkarnasi, yaitu penjelmaan kembali kehidupan manusia sesuai karmanya
 Moksa, yaitu tingkatan hidup tertinggi.
Tempat yang dianggap suci Sungai Gangga dan sungai Benares,
Dalam masyarakat Hindu Bali terkenal peringatan Nyepi, Galungan, dan Saraswati. Di Bali
terkenal upacara ngaben, yaitu upacara pembakaran jenajah seorang penganut Hindu.
Pembakaran jenajah dilakukan agar seseorang yang mati dapat terlepas rohaninya dari
jasmaninya. Abu jenajah hasil Ngaben dibuang ketempat suci, seperti Pantai Kuta, Pantai
sanur dan tempat-tempat lainnya di daerah Bali.

Anda mungkin juga menyukai