Anda di halaman 1dari 5

TUGAS AGAMA

SEJARAH AGAMA HINDU

Oleh:
GP. Wahyunanda Crista Yuda
18/429552/FA/11817

UNIVERSITAS GADJAH MADA


YOGYAKARTA
A. Pendahuluan
Agama Hindu adalah agama tertua didunia yang masih hidup dan berkembang sangat
baik sampai saat ini. Walaupun agama hindu sudah berkembang sejak tahun 5000 SM,
namun ajaran dan pikirannya masih relevan dalam abad moderan ini. Agama Hindu pada
awalnya muncul di lembah sungai Shindu, India sebelah barat daya, yang sekarang dikenal
dengan nama PUNYAB. Nama Hindu sesungguhnya diambil dari kata Sindhu. Orang Persia
yang mengadakan kontak ke lembah sungai Sindhu yang menyebut Sindhu dengan kata
Hindu, karena mereka tidak bisa menyebut lafal ‘s’.
Peredaran dan perubahan jaman tidak akan menyebabkan agama Hindu ketinggalan dan
ditinggalkan, karena kebenaran abadi tidak luput oleh jaman. Namun agama Hindu selalu
menerima perubahan-perubahan penggunaan sarana akibat perkembangan zaman.

B. Zaman Hindu di India


Mengenai sejarah perkembangan agama Hindu di India dapat di bagi menjadi beberapa
fase/zaman yaitu: Zaman Weda, Zaman Brahmana, Zaman Upanisad.
Zaman Weda adalah zaman diturunkannya ajaran Weda (Wahyu) oleh Ida Sang Hyang
Widhi dan ditrima oleh para Maha Rsi. Penurunan Weda ini sesungguhnya dalam kurun
waktu yang sangat panjang. Kata Weda berasal dari bahasa Sanskerta dari akar kata “vid”
yang berarti mengetahui. Jadi kata Weda berarti Pengetahuan, yaitu pengetahuan suci dari
Sang Hyang Widhi Wasa. Zaman Weda di India dimulai dengan datangnya bangsa arya ke
India urang lebih 1500 SM, bertempat di lembah sungai Sindhu. Bangsa Arya adalah bangsa
yang berasal dari Austria, Hongaria, dan Babylonia. Mereka datang ke India melalui laut
hitam menuju selat Bosporus. Di selat Bosporus bangsa Arya berpisah menuju dua arah yaitu
ke utara menuju India dengan membawa kebudayaan Weda dan ke timur menuju iran dengan
membawa kebudayaan Awesta. Masa perpindahan bangsa arya menuju India dan iran diselat
Bosporus di sebut fase indo-iran.
Zaman Brahmana ditandai dengan munculnya kitab suci Brahmana yaitu bagian Weda
yang berisi tentang peraturan-peraturan dan kewajiban-kewajiban keagamaan. Kitab
Brahmana juga disebut Karma Kanda yang disusun dalam bentuk Prosa. Kata Brahmana
berasal dari kata “Brahman” yang berarti Doa yaitu ucapan-ucapan suci yang diucapkan oleh
Brahmana pada waktu melaksanakan korban suci. Pada zaman Brahmana, kehidupan
beragama yang lebih ditonjolkan adalah pelaksanaan korban suci/yadnya. Dengan demikian
segala sesuatunya diatur berdasarkan korban suci/pelaksanaan upacara yadnya, akibat dari
penonjolan pelaksanaan yadnya, maka fungsi dari peranan para Brahmana semakin penting,
dan masyarakat bergantung sepenuhnya pada para brahmana.
Zaman Upanisad berlangsung sejak tahun 800 SM. Agama Hindu yang berkembang di
dataran tinggi dekan dan lembah Sungai Yamuna, terus meluas ke lembah sungai Gangga
adalah daerah yang dihuni oleh penduduk dengan sumber kehidupan beraneka ragam, namun
yang utama adalah berdagang. Dengan pola pikir perekonomian penduduk lembah sungai
gangga tidak menginginkan praktek kehidupan beragama secara upacara yang berlebihan.
Kata upanisad berasal dari bahasa sanskerta dari akar kata upa yang berarti dekat, ni berarti
guru/pemimpin dan sad artinya duduk. Upanisad berarti duduk dekat guru untuk
mendengarkan ajara-ajaran suci kerohanian. Melalui Upanisad yaitu duduk dekat dengan
guru untuk menerima wejangan-wejangan suci yang bersifat rahasia. Ajaran-ajaran tersebut
diberikan kepada murid-muridnya yang setia dan patuh secara terbatas di hutan.  Jumlah
semua Upanisad ada 108 buah dan setiap weda samhita memiliki upanisad tersendiri yaitu:
 Rg Weda terdiri atas: Aiteria Upanisad, Kausitaki Upanisad
 Sama Weda terdiri atas: Candogya Upanisad, Kena Upanisad, Matreyi Upnisad
 Yajur Weda terdiri atas : Taittiriya Upanisad, Suetaspatara Upanisad, Ksurika
Upanisad, Brhadakanyaka Upanisad, Jabala Upanisad
 Atharwa Weda terdiri atas: Prasna Upanisad, Mandukya Upanisad, Atharwasira
Upanisad

C. Zaman Hindu di Indonesia


Dari lembah sungai sindhu, ajaran Agama Hindu menyebar ke seluruh pelosok dunia,
yaitu ke India Belakang, Asia Tengah, Tiongkok, Jepang dan akhirnya sampai ke Indonesia.
Ada beberapa teori dan pendapat tentang masuknya Agama Hindu ke Indonesia.
1. Krom (ahli – Belanda), dengan teori Waisya.
Dalam bukunya yang berjudul “Hindu Javanesche Geschiedenis”, menyebutkan bahwa
masuknya pengaruh Hindu ke Indonesia adalah melalui penyusupan dengan jalan damai
yang dilakukan oleh golongan pedagang (Waisya) India.
2. Mookerjee (ahli – India tahun 1912).
Menyatakan bahwa masuknya pengaruh Hindu dari India ke Indonesia dibawa oleh para
pedagang India dengan armada yang besar. Setelah sampai di Pulau Jawa (Indonesia)
mereka mendirikan koloni dan membangun kota-kota sebagai tempat untuk memajukan
usahanya.
3. Moens dan Bosch (ahli – Belanda)
Menyatakan bahwa peranan kaum Ksatrya sangat besar pengaruhnya terhadap
penyebaran agama Hindu dari India ke Indonesia. Demikian pula pengaruh kebudayaan
Hindu yang dibawa oleh para para rohaniwan Hindu India ke Indonesia.
Berikut kerajaan-kerajaan besar Hindu di Indonesia:
1. Kerajaan Kutai. Kerajaan ini terletak di Kalimantan, tepatnya di hulu sungai Mahakam.
Nama Kutai diambil dari nama tempat ditemukannya prasasti yang menggambarkan
kerajaan tersebut. Tujuh buah yupa merupakan sumber utama bagi para ahli untuk
menginterpretasikan sejarah Kerajaan Kutai. Dari salah satu yupa tersebut, diketahui
bahwa raja yang memerintah Kerajaan Kutai saat itu adalah Mulawarman.
2. Kerajaan Tarumanegara. Lokasi kerajaan ini barada di wilayah jawa barat dan berpusat
di bogor. Banyak sumber sejarah tentang kerajaan ini, salah satunya berupa prasasti
Ciaruteun. Kehidupan politik, satu satunya raja yang pernah berkuasa adalah Raja
Punawarman.
3. Kerajaan Mataram Kuno. Di wilayah Jawa Tengah, pada sekitar abad ke-8,
perkembangan sebuah Kerajaan Mataram Kuno. Pusat pemerintahan Kerajaan Mataram
Kuno disebut Bhumi Mataram yang terletak di pedalaman Jawa Tenggah. Daerah
tersebut memiliki banyak pegununggan dan sungai seperti Sungai Bogowanto, Sungai
Progo, dan Bengawan Solo.
4. Kerajaan Singasari. Sumber sejarah tentang Kerajaan Singasari di Jawa Timur adalah
kitab-kitab kuno, seperti Pararaton (Kitab Raja-Raja)dan Negarakertagama. Kedua kitab
itu berisis sejarah raja-raja. Kerajaan Singasari dan majapahit yang saling berhubungan
erat.
5. Kerajaan Majapahit. Kerajaan bercorak Hindu yang terakhir dan terbesar di pulau Jawa
adalah Majapahit. Nama kerajaan ini berasal dari buah maja yang pahit rasanya. Ketika
orang-orang Madura bernama Raden Wijaya membuka hutan di Desa Tarik, mereka
menenukan sebuah pohon maja yang berubah pahit. Padahal rasa buah itu biasanya
manis. Oleh karena itu mereka menamakna permukiman mereka itu sebagai Majapahit.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2014. Sejarah Lahirnya Agama Hindu di India dan Perkembangannya ke Indonesia.
[Daring] http://niscayabali.net/sejarah-lahirnya-agama-hindu-di-india-perkembangannya-
ke-indonesia/ diakses pada 28 Mei 2019 pukul 17.06 WIB.
Joko, Ketut. 2015. Sejarah Lengkap Agama Hindu. [Daring]
http://www.mantrahindu.com/sejarah-lengkap-agama-hindu/ diakses pada 28 Mei pukul
16.10 WIB

Anda mungkin juga menyukai