YOGYAKARTA A. Pendahuluan Agama Hindu adalah agama tertua didunia yang masih hidup dan berkembang sangat baik sampai saat ini. Walaupun agama hindu sudah berkembang sejak tahun 5000 SM, namun ajaran dan pikirannya masih relevan dalam abad moderan ini. Agama Hindu pada awalnya muncul di lembah sungai Shindu, India sebelah barat daya, yang sekarang dikenal dengan nama PUNYAB. Nama Hindu sesungguhnya diambil dari kata Sindhu. Orang Persia yang mengadakan kontak ke lembah sungai Sindhu yang menyebut Sindhu dengan kata Hindu, karena mereka tidak bisa menyebut lafal ‘s’. Peredaran dan perubahan jaman tidak akan menyebabkan agama Hindu ketinggalan dan ditinggalkan, karena kebenaran abadi tidak luput oleh jaman. Namun agama Hindu selalu menerima perubahan-perubahan penggunaan sarana akibat perkembangan zaman.
B. Zaman Hindu di India
Mengenai sejarah perkembangan agama Hindu di India dapat di bagi menjadi beberapa fase/zaman yaitu: Zaman Weda, Zaman Brahmana, Zaman Upanisad. Zaman Weda adalah zaman diturunkannya ajaran Weda (Wahyu) oleh Ida Sang Hyang Widhi dan ditrima oleh para Maha Rsi. Penurunan Weda ini sesungguhnya dalam kurun waktu yang sangat panjang. Kata Weda berasal dari bahasa Sanskerta dari akar kata “vid” yang berarti mengetahui. Jadi kata Weda berarti Pengetahuan, yaitu pengetahuan suci dari Sang Hyang Widhi Wasa. Zaman Weda di India dimulai dengan datangnya bangsa arya ke India urang lebih 1500 SM, bertempat di lembah sungai Sindhu. Bangsa Arya adalah bangsa yang berasal dari Austria, Hongaria, dan Babylonia. Mereka datang ke India melalui laut hitam menuju selat Bosporus. Di selat Bosporus bangsa Arya berpisah menuju dua arah yaitu ke utara menuju India dengan membawa kebudayaan Weda dan ke timur menuju iran dengan membawa kebudayaan Awesta. Masa perpindahan bangsa arya menuju India dan iran diselat Bosporus di sebut fase indo-iran. Zaman Brahmana ditandai dengan munculnya kitab suci Brahmana yaitu bagian Weda yang berisi tentang peraturan-peraturan dan kewajiban-kewajiban keagamaan. Kitab Brahmana juga disebut Karma Kanda yang disusun dalam bentuk Prosa. Kata Brahmana berasal dari kata “Brahman” yang berarti Doa yaitu ucapan-ucapan suci yang diucapkan oleh Brahmana pada waktu melaksanakan korban suci. Pada zaman Brahmana, kehidupan beragama yang lebih ditonjolkan adalah pelaksanaan korban suci/yadnya. Dengan demikian segala sesuatunya diatur berdasarkan korban suci/pelaksanaan upacara yadnya, akibat dari penonjolan pelaksanaan yadnya, maka fungsi dari peranan para Brahmana semakin penting, dan masyarakat bergantung sepenuhnya pada para brahmana. Zaman Upanisad berlangsung sejak tahun 800 SM. Agama Hindu yang berkembang di dataran tinggi dekan dan lembah Sungai Yamuna, terus meluas ke lembah sungai Gangga adalah daerah yang dihuni oleh penduduk dengan sumber kehidupan beraneka ragam, namun yang utama adalah berdagang. Dengan pola pikir perekonomian penduduk lembah sungai gangga tidak menginginkan praktek kehidupan beragama secara upacara yang berlebihan. Kata upanisad berasal dari bahasa sanskerta dari akar kata upa yang berarti dekat, ni berarti guru/pemimpin dan sad artinya duduk. Upanisad berarti duduk dekat guru untuk mendengarkan ajara-ajaran suci kerohanian. Melalui Upanisad yaitu duduk dekat dengan guru untuk menerima wejangan-wejangan suci yang bersifat rahasia. Ajaran-ajaran tersebut diberikan kepada murid-muridnya yang setia dan patuh secara terbatas di hutan. Jumlah semua Upanisad ada 108 buah dan setiap weda samhita memiliki upanisad tersendiri yaitu: Rg Weda terdiri atas: Aiteria Upanisad, Kausitaki Upanisad Sama Weda terdiri atas: Candogya Upanisad, Kena Upanisad, Matreyi Upnisad Yajur Weda terdiri atas : Taittiriya Upanisad, Suetaspatara Upanisad, Ksurika Upanisad, Brhadakanyaka Upanisad, Jabala Upanisad Atharwa Weda terdiri atas: Prasna Upanisad, Mandukya Upanisad, Atharwasira Upanisad
C. Zaman Hindu di Indonesia
Dari lembah sungai sindhu, ajaran Agama Hindu menyebar ke seluruh pelosok dunia, yaitu ke India Belakang, Asia Tengah, Tiongkok, Jepang dan akhirnya sampai ke Indonesia. Ada beberapa teori dan pendapat tentang masuknya Agama Hindu ke Indonesia. 1. Krom (ahli – Belanda), dengan teori Waisya. Dalam bukunya yang berjudul “Hindu Javanesche Geschiedenis”, menyebutkan bahwa masuknya pengaruh Hindu ke Indonesia adalah melalui penyusupan dengan jalan damai yang dilakukan oleh golongan pedagang (Waisya) India. 2. Mookerjee (ahli – India tahun 1912). Menyatakan bahwa masuknya pengaruh Hindu dari India ke Indonesia dibawa oleh para pedagang India dengan armada yang besar. Setelah sampai di Pulau Jawa (Indonesia) mereka mendirikan koloni dan membangun kota-kota sebagai tempat untuk memajukan usahanya. 3. Moens dan Bosch (ahli – Belanda) Menyatakan bahwa peranan kaum Ksatrya sangat besar pengaruhnya terhadap penyebaran agama Hindu dari India ke Indonesia. Demikian pula pengaruh kebudayaan Hindu yang dibawa oleh para para rohaniwan Hindu India ke Indonesia. Berikut kerajaan-kerajaan besar Hindu di Indonesia: 1. Kerajaan Kutai. Kerajaan ini terletak di Kalimantan, tepatnya di hulu sungai Mahakam. Nama Kutai diambil dari nama tempat ditemukannya prasasti yang menggambarkan kerajaan tersebut. Tujuh buah yupa merupakan sumber utama bagi para ahli untuk menginterpretasikan sejarah Kerajaan Kutai. Dari salah satu yupa tersebut, diketahui bahwa raja yang memerintah Kerajaan Kutai saat itu adalah Mulawarman. 2. Kerajaan Tarumanegara. Lokasi kerajaan ini barada di wilayah jawa barat dan berpusat di bogor. Banyak sumber sejarah tentang kerajaan ini, salah satunya berupa prasasti Ciaruteun. Kehidupan politik, satu satunya raja yang pernah berkuasa adalah Raja Punawarman. 3. Kerajaan Mataram Kuno. Di wilayah Jawa Tengah, pada sekitar abad ke-8, perkembangan sebuah Kerajaan Mataram Kuno. Pusat pemerintahan Kerajaan Mataram Kuno disebut Bhumi Mataram yang terletak di pedalaman Jawa Tenggah. Daerah tersebut memiliki banyak pegununggan dan sungai seperti Sungai Bogowanto, Sungai Progo, dan Bengawan Solo. 4. Kerajaan Singasari. Sumber sejarah tentang Kerajaan Singasari di Jawa Timur adalah kitab-kitab kuno, seperti Pararaton (Kitab Raja-Raja)dan Negarakertagama. Kedua kitab itu berisis sejarah raja-raja. Kerajaan Singasari dan majapahit yang saling berhubungan erat. 5. Kerajaan Majapahit. Kerajaan bercorak Hindu yang terakhir dan terbesar di pulau Jawa adalah Majapahit. Nama kerajaan ini berasal dari buah maja yang pahit rasanya. Ketika orang-orang Madura bernama Raden Wijaya membuka hutan di Desa Tarik, mereka menenukan sebuah pohon maja yang berubah pahit. Padahal rasa buah itu biasanya manis. Oleh karena itu mereka menamakna permukiman mereka itu sebagai Majapahit. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2014. Sejarah Lahirnya Agama Hindu di India dan Perkembangannya ke Indonesia. [Daring] http://niscayabali.net/sejarah-lahirnya-agama-hindu-di-india-perkembangannya- ke-indonesia/ diakses pada 28 Mei 2019 pukul 17.06 WIB. Joko, Ketut. 2015. Sejarah Lengkap Agama Hindu. [Daring] http://www.mantrahindu.com/sejarah-lengkap-agama-hindu/ diakses pada 28 Mei pukul 16.10 WIB