Anda di halaman 1dari 2

Peradaban Sungai Indus

Peradaban sungai indus adalah peradaban kuno di sekitar Sungai Indus dan Sungai Ghaggar-
Hakra yang kini masuk wilayah India barat dan Pakistan. Peradaban ini berkembang antara
2500-1800 SM, dengan pusatnya berada di Kota Mohenjo-Daro dan Harappa.

Peradaban Sungai Indus menjadi salah satu dari tiga peradaban awal dan terluas di Asia Barat
Daya dan Asia Selatan, setelah situs Mesir Kuno dan Mesopotamia. Beberapa pengaruh budaya
Sungai Indus di Indonesia adalah penggunaan bahasa Sansekerta di era Hindu-Buddha. Selain
itu, konsep kepercayaan terhadap beberapa dewa juga merupakan bagian dari pengaruh
kebudayaan Sungai Indus terhadap Indonesia.

Peradaban Sungai Indus merupakan peradaban yang dirintis dan dikembangkan oleh bangsa
Dravida. Saat itu, bangsa Dravida mampu mengembangkan dan memiliki tata kota yang sangat
bagus. Hal itu mengindikasikan bahwa ilmu pengetahuan sangat berkembang dan dimanfaatkan
secara baik di sana. Masyarakatnya saat itu sangat bergantung pada pertanian, seperti gandung,
kurma, wijen, dan kacang polong. Saat itu, masyarakat Sungai Indus memiliki kepercayaan
terhadap banyak dewa atau Politheisme. Biasanya, saat mereka melaksanakan pemujaan, akan
disertai dengan kegiatan ritual dan upacara keagamaan. Namun, peradaban ini kemudian
tergusur setelah datangnya Bangsa Arya ke India sejak 1500 SM. Akibatnya, terjadi integrasi
antara bangsa Arya dan bangsa Dravida yang melahirkan kebudayaan dalam agama Hindu.

1
Agama Hindu ini kemudian berkembang pesat dan memiliki banyak pemeluk di India. Bahkan,
pengaruh agama Hindu sampai ke wilayah Indonesia.

Masuknya pengaruh India ke Indonesia Pengaruh agama Hindu


berkembang dan menyebar ke berbagai wilayah di dunia.

Salah satu wilayah yang terpengaruh kebudayaan India adalah Indonesia. Masuknya agama
Hindu dan Buddha ke Indonesia dibuktikan dengan berdirinya Kerajaan Kutai Martapura.
Kerajaan ini merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang berdiri pada abad ke-4. Hal itu
dibuktikan dengan penemuan prasasti Yupa yang ditulis dengan huruf Pallawa dan Bahasa
Sanskerta. Selain itu, masuknya pengaruh Hindu-Buddha ke Indonesia dibuktikan dengan
banyaknya teori, seperti teori Ksatria, Brahmana, Sudra, Waisya, dan Arus Balik. Pengaruh
Peradaban Lembah Sungai Indus di Indonesia Pengaruh Hindu-Buddha yang dibawa Peradaban
Lembah Sungai Indus bisa ditemukan dengan mudah di Indonesia. Salah satu contohnya adalah
bahasa Sansekerta yang berkembang di Indonesia pada masa Hindu-Buddha. Saat itu, kerajaan-
kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Indonesia menggunakan bahasa Sansekerta untuk
berkomunikasi. Bahkan, hingga saat ini, ada kosa kata bahasa Indonesia yang berasal dari
Sansekerta, seperti tunggal, esa, dan lain sebagainya. Di bidang kepercayaan, Peradaban
Lembah Sungai Indus mempengaruhi kepercayaan di Nusantara. Agama yang paling tua
masuk ke Indonesia adalah Hindu yang kemudian disusul Buddha. Kedua agaman itu berasal
dari India. Umat Hindu di Indonesia juga mempercayai dewa trimurti, yakni Siwa, Brahma, dan
Wisnu. Selain itu, sastra di Indonesia juga dipengaruhi oleh sastra India. Cerita Mahabharata
dan Ramayana juga berkembang di Indonesia era Hindu-Buddha. Upacara tradisional seperti
sekaten, penanggalan Hindu, perhitungan wuku, dan upacara kematian merupakan hasil
pengaruh budaya Lembah Sungai Indus di Indonesia. Selain itu, ada beberapa contoh lain
pengaruh kebudayaan Lembah Sungai Indus yang berpengaruh di Indonesia, yakni:

Pembakaran dupa dan kemenyan saat akan melaksanakan upacara Keyakinan terhadap jimat
dan benda yang memiliki kesaktian Keyakinan kepada Batara Kala Pengagungan terhadap
cerita Ramayana dan Mahabharata Upacara wedalan atau hari lahir, sekaten, dan penanggalan
Hindu Serapan bahasa Sansekerta dan Pali Olahraga yoga.

Anda mungkin juga menyukai