Anda di halaman 1dari 11

Perjanjian damai baru saja disepakati oleh Armenia dan Azerbaijan, dua negara

pecahan Uni Soviet yang selama beberapa bulan terakhir terlibat sengketa militer.
Perang itu telah menewaskan ribuan orang dan memaksa ribuan lainnya mengungsi.
Pusat sengketa berada di kawasan Nagorno-Karabakh, yang diklaim Azerbaijan
sebagai wilayah kedaulatan mereka, tapi selama ini dikuasai etnis Armenia.
Dua negara itu pernah terlibat perang berdarah pada akhir dekade 1980-an dan awal
1990-an. Perang itu hingga saat ini masih terus memicu konflik bersenjata yang
berkelanjutan.

 'Darah anak saya tumpah di tanah kami', kisah keluarga yang kehilangan
putranya dalam pertempuran demi 'Tanah Air' di Nagorno-Karabakh
 Mengapa rakyat Armenia dan Azerbaijan 'siap berjuang dengan jiwa dan raga'
demi mempertahankan Nagorno-Karabakh?
 Rusia kerahkan pasukan penjaga perdamaian ke Nagorno-Karabakh setelah
kesepakatan damai

Cerita dalam 100 kata


Nagorno-Karabakh adalah bagian dari Azerbaijan, tapi mayoritas penduduk wilayah itu
berlatar belakang etnis Armenia.
Namun saat sejumlah anggota Uni Soviet menggugat kemerdekaan mereka tahun
1980-an, warga Nagorno-Karabakh memilih bergabung ke Armenia.
Lewatkan Artikel-artikel yang direkomendasikan dan terus membaca
Artikel-artikel yang direkomendasikan

Kekacauan di Port Sudan ketika ribuan orang bergegas kabur dari konflik militer

Cek fakta isi pidato Putin: Tuduhan 'Rezim Neo Nazi' di Ukraina

Pemilu Thailand: Partai oposisi menimbulkan 'gempa politik', mayoritas pemilih


menolak kekuasaan militer

Kapolda Papua sebut beberapa pejabat terlibat TPNPB-OPM, pengamat: 'Kalau


tuduhan itu tidak dibuktikan maka jadi stigmatisasi'
Akhir dari Artikel-artikel yang direkomendasikan
Keputusan itu lalu memicu konflik yang baru diakhiri dengan gencatan senjata tahun
1994.
Di akhir konflik, Nagorno-Karabakh tetap menjadi bagian Azerbaijan tetapi dikendalikan
oleh etnis separatis Armenia yang didukung oleh pemerintah Armenia.
Sampai beberapa waktu lalu, negosiasi damai yang dimediasi negara-negara
berpengaruh di dunia gagal disepakati.
Armenia adalah negara yang mayoritas penduduknya beragama Kristen. Sementara itu,
agama terbesar di Azerbaijan adalah Islam.
Turki memiliki hubungan dekat dengan Azerbaijan, sedangkan Rusia bersekutu dengan
Armenia, walau Rusia sebenarnya juga berhubungan baik dengan Azerbaijan.
Cerita dalam 500 kata
Kaukasus merupakan wilayah pegunungan yang penting secara strategis di Eropa
Tenggara. Selama berabad-abad berbagai kekuatan di wilayah ini, baik penganut
Kristen maupun Muslim, bersaing memegang kendali di sana.
Armenia dan Azerbaijan modern menjadi bagian dari Uni Soviet ketika dibentuk pada
1920-an. Nagorno-Karabakh adalah wilayah mayoritas etnis Armenia, tetapi Soviet
memberikan kendali atas wilayah tersebut kepada otoritas Azerbaijan.
Baru setelah Uni Soviet mulai runtuh di akhir tahun 1980-an, parlemen regional di
Nagorno-Karabakh secara resmi memilih bergabung ke Armenia.
Azerbaijan kala itu berupaya menekan gerakan yang menghendaki Nagorno-Karabakh
menjadi bagian Armenia. Di sisi lain, Armenia mendukung kelompok itu.
Situasi ini menyebabkan bentrokan etnis. Setelah Armenia dan Azerbaijan
mendeklarasikan kemerdekaan dari Uni Soviet, perang pun pecah di antara dua negara
tersebut.

SUMBER GAMBAR,AFP
Keterangan gambar,
Pasukan Armenia berusaha mengusir tentara Azerbaijan dari Nagorno-Karabakh tahun 1990-an.
Puluhan ribu orang tewas dalam perang itu. Sekitar satu juta orang pun mengungsi.
Dua belah pihak diduga melakukan genosida dan pembersihan etnis.
Kebanyakan pengungsi dalam perang itu merupakan warga Azerbaijan.
Tentara Armenia menguasai Nagorno-Karabakh sebelum gencatan senjata yang
dimediasi Rusia disepakati tahun 1994.
Setelah kesepakatan itu, Nagorno-Karabakh tetap menjadi bagian dari Azerbaijan.
Akan tetapi wilayah itu dikendalikan separatis beretnis Armenia yang mendeklarasikan
republik tersendiri. Pemerintah Armenia terang-terangan mendukung mereka.
Kesepakatan gencatan senjata itu juga memuat Garis Kontak Nagorno-Karabakh.
Tujuannya adalah memisahkan pasukan Armenia dan Azerbaijan.

SUMBER GAMBAR,GETTY IMAGES


Keterangan gambar,
Konflik ini memicu protes publik di kedua negara.
Sejak gencatan senjata itu, perundingan damai terus dijajaki oleh Organisasi untuk
Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE) Minsk Group. Ini adalah badan yang
dibentuk tahun 1992, diketuai Prancis, Rusia dan Amerika Serikat.
Namun bentrokan terus berlanjut. Gejolak serius tahun 2016 menewaskan puluhan
tentara, baik di pihak Armenia maupun Azerbaijan.
Konflik itu semakin diperumit situasi geopolitik. Negara anggota NATO, Turki, adalah
negara pertama yang mengakui kemerdekaan Azerbaijan pada tahun 1991.
Mantan Presiden Turki, Azeri Heydar Aliyev, pernah menyebut negaranya dan
Azerbaijan sebagai "satu bangsa-dua negara". Keduanya, menurut dia, memiliki budaya
dan dan dihuni warga berbangsa Turki.
Turki tidak memiliki hubungan resmi dengan Armenia. Pada tahun 1993, Turki menutup
perbatasan mereka dengan Armenia. Kebijakan itu untuk menunjukkan dukungan
mereka terhadap Azerbaijan selama perang di Nagorno-Karabakh.

SUMBER GAMBAR,GETTY IMAGES


Keterangan gambar,
Sejak gencatan senjata diteken tahun 1994, baru kali ini kesepakatan perdamaian antara Armenia
dan Azerbaijan terjalin.
Lewati Podcast dan lanjutkan membaca
Podcast

Investigasi: Skandal Adopsi

Investigasi untuk menyibak tabir adopsi ilegal dari Indonesia ke Belanda di masa lalu

Episode

Akhir dari Podcast


Sementara itu, Armenia berhubungan baik dengan Rusia. Rusia memiliki pangkalan
militer di Armenia. Dua negara itu adalah anggota aliansi militer Organisasi Perjanjian
Keamanan Kolektif (CSTO
Namun Presiden Rusia, Vladimir Putin, juga memiliki hubungan erat dengan Azerbaijan.
Pada 2018, terjadi revolusi damai di Armenia saat rezim yang dipimpin Serzh Sargysan
tumbang. Pemimpin kelompok pro-revolusi, Nikol Pashinyan, terpilih menjadi Perdana
Menteri Armenia usai pemilu tahun itu.
Pashinyan lalu bersepakat dengan Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, untuk
mengurangi ketegangan. Mereka membuat pusat kontak militer pertama yang akan
menjembatani kedua negara.
Pada 2019, Armenia dan Azerbaijan bersama-sama menyatakan perlunya "mengambil
langkah konkret untuk mempersiapkan penduduk menyambut perdamaian".
Namun tahun ini, selama beberapa bulan ketegangan antara dua negara meningkat.
Pertempuran bersenjata yang sengit di Nagorno-Karabakh juga terjadi.
Tidak jelas siapa yang pertama kali memercikkan konflik baru Juli lalu. Peristiwa bulan
itu menimbulkan korban di kedua sisi.
Pertempuran Armenia dan Azerbaijan berakhir November ini ketika mereka setuju
meneken kesepakatan perdamaian yang dimediasi Rusia.
Berdasarkan dokumen itu, Azerbaijan akan mempertahankan beberapa daerah yang
mereka kuasai selama konflik. Adapun Armenia akan menarik pasukan dari beberapa
daerah yang berdekatan dengan wilayah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai