Anda di halaman 1dari 2

TUGAS LAPORAN BACAAN HI KAWASAN TIMUR TENGAH DAN AFRIKA

Syarah Shabrina (11201130000029)


Topik: Konflik Arab-Israel: Dinamika Konflik Palestina: Konflik Teritorial vs Kompetisi
Great Power (Fawcett, 2016: Chapter 12)

1. Ide utama dalam bacaan ini adalah membahas tentang kondisi dan cara penyelesaian konflik
Arab-Israel yang sesuai dengan politik identitas agar sesuai dengan dasar kebangsaan dan
negara.

2. Ringkasan:
 Konflik Arab-Israel secara istlah dapat dikatakan sebagai kondisi perang antara negara-
negara Arab dan Israel, dimana konflik ini terjadi setelah proklamasi negara Israel pada 14
Mei 1948 dengan serangan Mesir, Yordania, Suriah, dan unsur tentara-tentara dari Iragi dan
Lebanon.
 Terdapat peristiwa yang menyebabkan aliansi tak terduga untuk mengurangi perhatian besar
dalam konflik Arab-Israel, yakni perselisihan sipil di Suriah, yakni upaya Irak dalam
mengusir ISIS dari wilayahnya dan runtuhnya negara Yaman yang menyebabkan Liga Arab
membentuk koalisi militer untuk mengalahkan mantan penguasa Syiah.
 Israel dan Arab Saudi secara diam-diam melakukan dukungan penentang Sunni radikal di
Suriah dan taktik anti Iran untuk mencegah pertumbuhan ISIS.
 Invasi AS ke Irak dan musim semi Arab telah menjadi saksi kelemahan atau fragmentasi
Irak, Suriah, dan Libya.
 Sunni-Syiah di Irak mulai menyebar ke Suriah, dimana Sunni mencari penggulingan rezim
Asad yang kemudian terjadi permusuhan di sebagian besar negara-negara timur Tengah.
 ISIS Sunni banyak diilhami oeh Wahhabi yang sangat puritan dan mayoritasnya berada di
Irak Utara dan Suriah.
 Ideologi ISIS seringkali menantang basis identitas muslim Sunni di tengah persaingan
Sunni-Syiah.
 Terdapat tindakan Arab Saudi yang menunjukkan bahwa mereka memilih kediktatoran
dibandingkan pemerintahan muslim demokratis.
 Sejak perang tahun 1967, negara-negara Arab khususnya Suriah dan Arab Saudi telah
bersedia untuk mengakui Israel dan Mesir dan Yorganis untuk melakukan perjanjian damai.
Pengakuan ini didasarkan pada konflik Israel-Palestina, dimana Israel menyerahkan Jalur
Gaza dan Tepi Barat.
 Terdapat argumen yang menyatakan dalam rangka mempertahankan Tepi Barat berbasis
keamanan yaitu wilayah Tepi Barat akan menjadi penyangga dari setiap serangan yang
berasal dari timur.
 Dalam penyerangan tersebut, ideologi sangat berperan, dimana ideologi yang berkaitan
dengan identitas nasional lebih baik daripada merundingkan perjanjian damai yang diterima
oleh negara Arab atau Palestina.
 Penyelesaian konflik Arab-Israel secara mayoritas dipengaruhi oleh militansi negara Israel
dibandingkan Arab.
 Sebagian besar negara Arab mengadopsi pendekatan realis terhadap konflik Arab-Israel,
dimana ditujukan untuk mencari koeksistensi yang didasarkan pada penerimaan supremasi
militer Israel.
 Timur Tengah menjadi wilayah untuk melihat keberpihakan negara berkembang di
sepanjang garis identitas agama Sunni vs Syiah, dimana hal ini memungkinkan Israel diam-
diam bersekutu dengan negara Sunni untuk melawan Suriah dan Iran sehingga dapat
meninggalkan dikotomi Arab-Israel di masa lalu.
 Setiap tantangan terhadap Israel, sebagian besar bersifat militer, dan jauh dari diplomatik.
Selain itu, datang dari organisasi non negara seperti kelompok jihadis Syiah Hizbullah atau
Sunni.
 Dinamika regional berubah sejak musim semi Arab, dimana konflik Arab-Israel
kemungkinan membuat negara-negara Eropa meninggalkan penerimaan kepemimpinan AS
untuk menyelesaikan masalah dan mengakui Palestina sehingga membuat AS terisolasi
dengan Israel.
 Dalam konflik Palestina-Israel, Palestina mengalami kekuarangan pilihan politik sehingga
harus dihadapi dengan dominasi Israel yang menyebabkan perselisihan regional sehingga
terjadi banyak kekerasan.

3. Tujuan utama dalam bacaan ini adalah untuk mempertimbangkan dan menjawab pertanyan
terkait politik identitas sebagai kunci untuk definisi kebangsaan dan pertanyan terkait definisi
yang sesuai dengan dasar negara. Selain itu, bacaan ini juga akan menjawab pertanyaan terkait
visi yang bertentangan dengan identitas negara serta keamanannya yang berdasarkan agama,
etnis, atau bahasa yang telah menghalangi upaya penyelesaian perbedaan secara damai. Bacaan
ini juga menelaah lebih lanjut yakni sejauh mana tindakan dan evaluasi bagi negara terkait
keamanannya. Tulisan ini dilengkapi dengan teori konstruktivisme yang dijadikan sebagai alat
analisis untuk menjelaskan tindakan negara dalam kerangka realis serta kepentingan negara
menurut ideologi kelompok atau partai yang berkuasa.

4. Konsep HI yang signifikan:


 Realisme -> para pendukung realisme menganggap pandangan umum terkait kepentingan
negara oleh para pembuat kebijakan di negara tersebut termasuk keamanan negara, dimana
penilaian keamanan mencerminkan evaluasi hubungan kekuasaan antara negara-negara
tetangga atau saingan.
 Konstruktivisme -> tindakan negara dalam kerangka realis, dimana kepentingan negara
ditentukan berdasarkan ideologi kelompok atau partai yang berkuasa di sebuah negara.

5. Adapun pendapat terkait logika dan ide penulis dalam bacaan menurut saya adalah tulisan ini
cukup jelas dalam menjelaskan dinamika konflik Arab-Israel. Saya juga setuju dengan
pernyataan penulis dalam bacaan ini yakni konflik Arab-Israel dan Palestina-Israel sebenarnya
saling bersinggungan karena permasalahan Palestina merupakan faktor utama dalam persaingan
negara Arab dan menjadi pemicu ketegangan Arab dan Israel.

Anda mungkin juga menyukai