Anda di halaman 1dari 2

TUGAS LAPORAN BACAAN HI KAWASAN TIMUR TENGAH DAN AFRIKA

Syarah Shabrina (11201130000029)


Topik: Energi dan Ekonomi Politik di Timur Tengah (Fawcett, 2016: Chapter 5)

1. Ide utama dalam bacaan ini adalah pengaruh besar minyak terhadap ekonomi politik di Timur
Tengah baik secara domestik maupun dalam hubungan internasional.

2. Tujuan penulis dalam bacaan ini adalah untuk menawarkan pandangan secara sintetik namun
seimbang terkait dampak minyak, menunjukkan dan menjelaskan berbagai cara tentang minyak
yang membentuk sejarah di Timur Tengah.

3. Ringkasan:
1) Minyak dan Konsolidasi Sistem Negara Timur Tengah
Minyak memiiki pengaruh yang sangat krusial dalam konsolidasi negara-negara di kawasan
Timur Tengah. Minyak menjadi faktor utama dalam membentuk negara-negara di Timur
Tengah setelah runtuhnya Kekaisaran Ottoman. Adanya minyak di Timur Tengah membuat
Inggris dan AS menetapkan kebijakan dan keterlibatan yang aktif di kawasan tersebut.
Minyak memiliki pengaruh yang mendasar dalam membentuk batas-batas dan keberadaan
negara lain di Timur Tengah. Hal ini, menunjukkan bahwa minyak menjadi sebuah
kepentingan, kebutuhan, kendali atas sumber daya, sekaligus memunculkan
keanekaragaman dan persaingan. Minyak teah mengarah pada konsolidasi dalam beberapa
kasus atau konflk serta memunculkan negara-negara merdeka. Kepentingan yang berkaitan
dengan minyak menjadi awal penyebab timbulnya kekerasan karena minyak memiliki peran
dalam durasi konflik.

2) Minyak dan Hubungan Internasional Timur Tengah


Minyak menjadi faktor utama dalam hubungan internasional bagi negara-negara Timur
Tengah, baik secara regional, antar Arab, maupun secara umum seperti dengan negara-
negara industri atau negara berkembang. Dalam sejarah, minyak menjadi penyebab adanya
kepentingan Inggris dan AS dalam kawasan Timur Tengah. Kegiatan diplomasi di kawasan
Timur Tengah juga sebagian besar dibentuk oleh minyak. Namun, pengauh minyak terhadap
diplomasi juga memberikan hasil yang nihil seperti penetapan sanksi AS terhadap Iran dan
sanksi PBB terhadap Irak. Hal ini, kekuatan negara industri besar juga mempersulit aktivitas
dan akses negara-negara Timur Tengah sendiri untuk mengejar prioritas politik.

3) Minyak dan Politik Dalam Negeri: Paradigma Negara Penyewa


Ketersediaan sumber daya minyak sangatlah mempengaruhi tatanan politik dalam negeri
Timur Tengah yang akan dijadikan sebagai kontribusi dan kekhususan Timur Tengah.
Konsep negara penyewa adalah negara-negara normal yang didukung masyarakat untuk
membangun sistem dan mengambil masyarakat bagian dari surplus yang dihasilkannya.
Perbedaan antara negara-negara produksi adalah dimana sumber nilai tambah dan negara
membayar dirinya dengan mengenakan pajak dan negara-negara penyewa. Hal yang
terpenting alam negara penyewa adalah secara finansial maupun kebijakan terbilang mandiri
karena tidak memerlukan legitimasi melalui representasi masyarakat. Karena representasi
pemerintah jauh lebih penting. Negara penyewa telah melahirkan tatanan politik sejarah.
Transisi demokasi di negara penyewa telah menghasilkan pemerintahan yang otoriter setelah
mendapatkan kendali atas sewa minyak dan kekuatan yang diberikan kepada masyarakat.
Berbeda dengan negara non-penyewa yang harus bergantung pada perpajakan. Negara non-
penyewa tidak mampu untuk mengumpulkan sumber daya yang dijadikan bahan promosi
pembangunan untuk mempertahankan stabilitas dan populasinya. Negara non-penyewa
diharuskan untuk menyerahkan tanah ke sektor swasta daripada memaksimalkan manfaat
potensial dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi.

4) Minyak dan Hubungan Antar Arab


Dalam hubungan antar Arab, minyak memiliki pengaruh karena dialektika antara negara
kaya (penyewa) dan negara miskin (penerima transper dari negara kaya minyak). Dikotomi
antara negara kaya minyak dan miskin merupakan faktor yang signifikan dalam
memunculkan perpecahan dalam hubungan regional Arab. Pan-Arabisme menjadi wacana
dominan dalam hubungan regional Timur Tengah. Sektor swasta dalam negara penyewa
menjadi kuat karena memiliki model kerjasama regional yang lebih konvensional
berdasarkan perdagangan bebas dan ivestasi swasta. Dimana, mereka mengandalkan OI
seperti IMF, World Bank, atau WTO. Namun, model ini mengecilkan wacana dan dimensi
nasionalis Arab karena dapat mengurangi pengaruh politiknya secara substansial.

5) Lingkungan Regional dan Internasional Serta Tatanan Politik di Timur Tengah


Adanya intervensi dari luar merupakan langkah utama dalam membangun rezim demokratis
di seluruh kawasan dan dapat mengeksploitasi serta mengkomersialkan sumber daya minyak
secara internasional.

4. Konsep HI yang signifikan dalam bacaan adalah


1) Minyak menjadi pengaruh terbesar dalam kegiatan diplomasi di wilayah Timur Tengah.
2) AS melakukan aliansi terhadap Arab Saudi dan Iran, dimana implikasi kebijakan luar
negerinya ditujukan kepada minyak.
3) Beberapa negara di Timur Tengah salah satunya seperti Arab Saudi telah meningkatkan
diplomasi publik yang berkaitan dengan minyak, dimana Arab Saudi sudah sering terlibat
dalam forum-forum internasional.
4) Diplomasi yang dilakukan oleh negara-negara penghasil minyak seringkali lebih
mementingkan tujuan yang tidak terlalu relevan dengan posisi mereka yang menjadi
pengekspor minyak utama. Sehingga mereka seringkali keliru terhadap kebijakan luar negeri
yang telah dibuatnya.

5. Pendapat saya dalam argumen dan logika penulis di bacaan ini adalah saya setuju dengan
beberapa pernyataan di dalam bacaan ini, yaitu minyak telah menjadi sumber pengaruh
kekuatan di dalam kawasan Timur Tengah dan bagi negara luar Timur Tengah. Selain itu, saya
juga setuju dengan pernyataan bacaan bahwa dibalik peran sektor swasta yang dianggap cukup
mementingkan kepentingannya sendiri bagi negara non-penyewa sebenarnya tidak terlepas
untuk peduli terhadap lapangan kerja bagi masyarakat, mereformasi pendidikan, serta
membangun keterlibatan dan partisipasi perempuan di lapangan kerja.

Anda mungkin juga menyukai