Anda di halaman 1dari 3

TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER ANALISA POLITIK LUAR NEGERI

Dosen Pengampu:
Dr. Adian Firnas, M. Si
Disusun oleh:
Syarah Shabrina
NIM. 11201130000029
HI-4C
1. Perang Rusia-Ukraina merupakan isu internasional yang turut mewarnai dinamika politik
luar negeri Indonesia saat ini. Dengan menggunakan konsep/teori analisis politik luar negeri
yang anda pelajari buatlah analisis bagaimana isu tersebut memberikan pengaruh terhadap
formulasi kebijakan luar negeri pemerintahan Jokowi!
Jawaban:
Di tengah terjadinya perang antara Rusia dan Ukraina, Indonesia memiliki
kesempatan untuk menunjukkan perannya sebegai negara yang berprinsip bebas aktif dalam
kebijakan atau politik luar negerinya. Bebas aktif ini bukan diartikan bahwa Indonesia netral
aktif saja, tetapi juga Indonesia memberikan bantuan dalam bentuk pemikiran maupun
penyelesaian konflik yang terjadi. Bebas bukan berarti terbebas dari sikap politik tertentu,
tetapi bebas menentukan sikap dan kebijakan dengan tujuan menciptakan ketertiban dunia,
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Hal ini sesuai dengan Pasal 3 dalam
Undang-Undang No. 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri. Selain itu, Indonesia
djuga menyuarakan pentingnya penghromatan terhadap norma hukum internasional.
Indonesia menegaskan dengan menaati hukum iternasional dan Piagam PBB mengenai
integritas territorial suatu negara serta mengecam setiap tindakan yang melanggar, dimana
baik kedaulatan maupun integritas territorial tidak boleh terganggu oleh kekuatan militer
maupun intimidasi. Karena, apabila tidak menaati hukum internasional maupun Piagam
PBB, menurut Jokowi multilateralisme akan ditinggalkan dan unilateralisme akan
dikedepankan sehingga konflik akan menyebar. Indonesia juga terus mendorong untuk
menghentikan kekuatan yang dilakukan oleh kedua negara tersebut, sehingga Indonesia
beranggapan bahwa langkah yang terbaik untuk menanggapi kondisi ini adalah dengan
deeskalasi sehingga proses perundingan dan diplomasi dapat berjalan efektif dan tetap
menerapkan asas kemanusiaan demi perdamaian antar keduanya berdasarkan hukum
internasional. Dalam menjalankan kebijakan luar negerinya, Indonesia juga mendorong
dibukanya zona pengungsi untuk menampung lebih banyak warga sipil yang mengungsi
akibat konflik tersebut.
Indonesia sebagai Presiden G20, bersikap aktif dengan mengambil inisiatif untuk
menciptakan perdamaian dan menghentikan tragedi yang mengganggu asas kemanusiaan.
Sebab, perang Rusia-Ukraina telah merugikan banyak pihak dan telah berdampak pada
perekonomian dunia. Dalam hal ini, Jokowi melakukan kunjungan dalam upaya mencari
tahu dan mendalami untuk menciptakan sebuah kesepakatan oleh Rusia-Ukraina agar tidak
melakukan gencatan senjata. Bahkan, Presiden Jokowi juga langsung mengundang Putin
sebagai anggota G20. Dalam kunjungan dan pertemuan ini, Jokowi memiliki tujuan untuk
menyatukan negara-negara G20 agar tidak ada perpecahan karena perdamaian dan stabilitas
adalah kunci bagi pemulihan dan pembangunan ekonomi dunia. Maka, Jokowi
menggunakan pendekatan ekonomi ketika berdialog dengan kedua negara tersebut demi
menghindari reaksi negatif. Perlu diketahui bahwa G20 merupakan salah satu kebijakan
poltik luar negeri Indonesia, dimana menjadi organisasi finansial dan ekonomi, oleh karena
itu, konflik yang dilakukan Rusia-Ukraina tidak boleh terjadi dan harus cepat diselesaikan.
Sesuai dengan konstitusi dan kebijakan politik luar negerinya serta sesuai dengan
amanatnya, Indonesia mendorong agar isu-isu dunia bisa diselesaikan dalam forum G20.
Oleh karena itu, kebijakan politik luar negeri Indonesia di era Jokowi ini juga
bermaksud juga dibuat secara terukur dan mengikuti kepentingan nasional RI. Jadi, dalam
hal ini Indonesia teguh dengan politik luar negeri yang bebas dan memandang penting untuk
aktif dalam menempuh perdamaian dunia melalui berbagai saluran diplomasi internasional
yang sah. Maka dapat disimpulkan bahwa Indonesia telah membuat 4 kebijakan terpenting
di era Jokowi dalam menanggapi konflik ini, yakni: (1) Indonesia turut prihatin atas eskalasi
konflik bersenjata di wilayah Ukraina yang sangat membahayakan keselamatan masyarakat
dan berdampak bagi perdamaian di kawasan, (2) Indonesia menegaskan agar keduanya tetap
menaati hukum internasional dan piagam PBB mengenai integritas dari suatu wilayah
negara dan mengecam setiap tindakan yang mengancam kedaulatan dan territorial, (3)
Indonesia menegaskan kembali agar semua pihak megedepankan perundingan dan
diplomasi untuk menghentikan konflik dan mengutamakan penyelesaian secara damain, dan
(4) KBRI mengambil langkah untuk menyelamatkan WNI di Ukraina sesuai dengan rencana
kontijensi yang telah disiapkan.
Maka, hal ini juga telah sesuai dengan signifikansi dalam politik luar negeri sebuah
negara yaitu sebagai alat untuk mencapai kepentingan nasional suatu negara dengan
menerapkan sikap, tindakan, dan pernyataan pemerintah suatu negara terhadap negara lai
serta menjembatani hubungan antar negara dalam arena hubungan internasional. Selain itu,
dalam hal ini Indonesia juga telah menerapkan kebijakan politik luar negerinya yang sesuai
dengan sifatnya yakni membuat keputusan bersifat umum, administratif, dan krisis. Segala
peran yang dilakukan oleh Indonesia ini menjadi pengalaman dan wujud Indonesia sebagai
negara kesatuan dalam mewujudkan perdamaian dunia.

2. Dalam mengkaji politik luar negeri Indonesia, Islam dianggap sangat berperan dalam
menopang diplomasi Indonesia dalam berinteraksi dengan dunia internasional, khususnya
dunia Islam. Bagaimana pendapat anda? Buatlah analisis yang membuktikan hal itu!
Jawaban:
Telah diketahui bahwa islam telah menjadi suatu peradaban terbesar dan nilai-nilai
yang berkembang pesat di negara-negara seluruh dunia. Hal ini, peradaban serta nilai
maupun norma yang telah diajarkan Islam telah terbukti seimbang dengan ideologi dan
prinsip yang dimiliki oleh Indonesia sehingga membuat Indonesia cukup dipandang oleh
negara-negara lain. Indonesia merupakan negara middle power dan negara dengan populasi
muslim terbesar di dunia. Dengan adanya pengaruh bsar dari Islam, kebijakan-kebijakan,
politik luar negeri, prinsip, maupun dasar yang dimiliki Indonesia telah sesuai dengan nilai-
nilai Islam. Hal ini juga diiringi dengan tuntunan dan ajaran yang diajarkan oleh Nabi
Muhammad SAW. Contohnya adalah Islam sangat menjunjung tinggi perdamaian, maka
Indonesia dalam melakukan hubungan antar negara lebih mengutamakan untuk melakukan
diplomasi.
Hal ini dapat dibuktikan dengan salah satu kebijakan luar negeri Jokowi, yang
dimana melakukan kunjungan untuk membantu para pengungsi Rohingya di Cox Bazar,
Bangladesh. Pada saat itu, Jokowi sebagai Presiden RI melakukan komitmen untuk
memberikan bantuan kemanusiaan secara berkelanjutan bahkan menggunakan erminologi
saudara muslin untuk menyebut para pengungsi Rohingya. Hal ini telah membuktikan
bahwa Indonesia sebagai negara middle power dengan berpenduduk muslim terbesar yang
menujukkan kepedulian terhadap permasalahan yang terjadi di sesamanya demi terciptanya
perdamaian.
Dari penerapan diplomasi dan misi perdamaian yang diajarkan dan sesuai dengan
nilai-nilai Islam ini, Indonesia memiliki keuntungan dalam politik luar negerinya demi
mewujudkan kepentingan nasionalnya dan melakukan perdamaian agar terciptanya
stabilitas kawasannya.

Anda mungkin juga menyukai