Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER

HUBUNGAN INTERNASIONAL DAN KEBUDAYAAN


THE KOREAN SPIRIT: RISE IN THE CRISIS
Dosen Pengampu Mata Kuliah:
Teguh Santosa, MA.
Disusun oleh:
Syarah Shabrina
NIM. 11201130000029
Kelas HI-3C

Korea Selatan adalah sebuah negara yang terletak di kawasan Asia Timur yang sekarang
ini memiliki tingkat perekonomian yang sangat maju. Sebelum kemerdekaannya, Korea Selatan
mengalami keterpurukan di berbagai bidang struktur baik dari ekonomi, industri, dan teknologi.
Dapat dikatakan, Korea Selatan sangat mengalami krisis moneter dan berada dibawah di garis
kemiskinan sehingga Korea Selatan berada di urutan ke 151 negara termiskin di dunia. Bahkan,
Korea Selatan sampai harus berhutang kepada InternationaL Monetary Fund (IMF) karena kondisi
ekonominya yang sangat terpuruk. Kemudian, sekitar tahun 1960-an Korea Selatan mulai bangkit
dan sekitar tahun 1990-an Korea Selatan menjadi negara yang berkembang dan terkaya akan
ekonomi, industri, teknologi, maupun budayanya yang maju di dunia internasional. Atas
berkembangnya Korea Selatan yang sangat drastis, membuat Korea Selatan akhirnya berada di
urutan ke-11 negara ekonomi tertinggi di dunia. Hal ini merupakan keajaiban Korea Selatan
(Miracle of Korea or Miracle of Han River). Nama Korea Selatan mulai menjadi perhatian dunia
pada saat Korea Selatan menyelenggarakan Olimpiade di Seoul pada tahun 1988 dan sebagai
pemenang Piala Dunia pada tahun 2002.

Dalam membangun negaranya dari krisis moneter, Korea Selatan memiliki prinsip dasar
kegigihan yang memang berpengaruh pada kondisinya sekarang ini. Masyarakat Korea Selatan
banyak yang menerapkan sikap disiplin dan tepat waktu, karena menurutnya tidak ada alasan
terlambat kecuali dalam kondisi yang mendesak. Para pekerja Korea Selatan juga terkenal sebagai
pekerja yang cepat dan menghasilkan yang terbaik dan selesai sebelum waktu yang telah
ditentukan, karena mereka memiliki dan menetapkan banyak target dimulai dari harian, mingguan,
dan bulanan yang harus dicapai serta menerapkan prinsip “time is running out”. Kunci cara bekerja
orang Korea Selatan adalah selalu fokus, tidak melakukan hal-hal yang tidak penting, apalagi
menunda-nunda pekerjaan. Para pekerja di Korea Selatan juga selalu menerapkan sikap kejujuran
dan amanah. Selain itu, masyarakat Korea Selatan memiliki rasa cinta pada pendidikan agar
memiliki keunggulan dan kreativitas dalam berpikir yang didasarkan pada akar-akar inovasi serta
diimbangkan dengan pengembangan penelitian. Oleh karena itu, perlu bagi negara Indonesia harus
belajar dan mengambil pengalaman atas apa yang dilakukan oleh Korea Selatan untuk terus
menciptakan kemajuan dan bangkit dari kemunduran.

Indonesia adalah sebuah negara berkembang yang berada di kawasan Asia Tenggara
dengan jumlah penduduknya sekitar kurang lebih 273 juta. Sebelum tahun 1970-an, Indonesia
bukanlah negara yang memiliki hubungan dengan Korea Selatan. Namun, keduanya memiliki
kesamaan yaitu dari letak geografisnya yang berada di kawasan Asia, negara yang pernah dijajah
oleh Jepang, dan mengalami kemerdekaan di tahun yang sama yaitu tahun 1945. Awal mula
Indonesia melakukan hubungan dengan Korea Selatan diawali dengan hubungan konsuler pada
tahun 1966 dengan didirikannya Konsulat Jenderal di Seoul. Kemudian melakukan hubungan
diplomatiknya pada tanggal 18 September 1973 dengan didirikannya Kedutaan Besar Republik
Korea untuk Republik Indonesia. Pada awalnya, hubungan antara Indonesia dengan Korea Selatan
mulai terjalin karena Indonesia menyediakan sumber daya, alam dan mineral, tenaga kerja, dan
pasar yang luas. Hal ini dimaksudkan bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber
dayanya. Sedangkan Korea Selatan memberikan fasilitas kepada Indonesia berupa modal atau
investasi dan sumber teknologinya khususnya di bidang IT (Information Technology),
telekomunikasi, dan industri.

Dalam bidang teknologi terdapat beberapa teknologi asal Korea Selatan yang terkenal di
Indonesia dimulai dari smartphone seperti Samsung dan LG, Hyundai Motor yang menjadi
produsen automobile terbesar di dunia, Hanwha Techwin yaitu perusahaan pengawasan (CCTV),
dan SK Hynix yaitu perusahaan yang terkenal di Indonesia yang memproduksi chip semikonduktor
terbesar kedua setelah Samsung. Hal ini membuktikan bahwa kelebihan teknologi dan juga alat-
alat elektronik Korea Selatan memiliki inovasi yang tidak pernah ketinggalan zaman dan dipercaya
oleh masyarakat internasional. Adapun beberapa perusahaan dan produk di Indonesia yang
menggunakan artis Korea Selatan sebagai model iklannya seperti Tokopedia yang dibintangi BTS,
brand kopi yaitu White Coffe yang dibintangi Lee Min Ho, dan lain sebagainya.

Dalam penanganan pandemi Covid-19, Korea Selatan memiliki pengaruh karena


membantu dan memperkuat kerjasama kepada Indonesia untuk menghadapi pandemi Covid-19.
Adanya pandemi Covid-19 ini sangatlah berdampak terhadap perekonomian secara global
sehingga membuat banyak penurunan yang dangat signifikan. Korea Selatan dan Indonesia
melakukan strategi untuk meningkatkan kerjasama di bidang ekonomi dan bisnis dalam mengatasi
dampak pandemi Covid-19. Banyak perusahaan dari Korea Selatan yang melakukan investasi
terhadap Indonesia untuk membangun bersama industri-industri seperti mobil, tekstil, budaya, dan
lain sebagainya yang dapat menciptakan keuntungan bagi keduanya. Korea Selatan adalah negara
urutan ke-3 yang berinvestasi ke Indonesia. Selain itu, dalam menangani pandemi Covid-19 ini,
Korea Selatan dan Indonesia juga melakukan kerjasama dalam bidang kesehatan, yaitu melakukan
pengembangan vaksin Covid-19, obat untuk Covid-19, pengadaan Alat Pelindung Diri (APD), dan
peralatan diagnostik. Kerjasama ini juga dapat menguntungkan Korea Selatan dalam ekonominya
dan menguntungkan Indonesia karena mendapat fasilitas kesehatan untuk virus Covid-19 dari
Korea Selatan.

Tidak hanya di bidang industri, ekonomi, dan teknologi saja, hubungan diplomasi Korea
Selatan dan Indonesia semakin erat dan bidang dalam kerjasamanya semakin meningkat dan luas,
salah satu contohnya adalah budaya. Dalam berdiplomasi budaya, Korea Selatan memanfaatkan
budayanya sebagai sebuat soft power untuk meningkatkan citra positif di Indonesia yang ditandai
dengan adanya Hallyu atau Korean Wave di Indonesia. Korean Wave ini dimuali dari K-Pop, K-
Drama, K-Food, K-Beauty, dan fashion, yang dimana hal ini termasuk untuk meningkatkan
ekonomi dan bisnis dalam pemasaran Korea Selatan.

Dalam dunia K-Pop, popularitas K-Pop di Indonesia tidak bisa diragukan lagi, terutama di
kalangan generasi milenial. Banyak masyarakat Indonesia yang menunjukkan dengan mengikuti
gaya berpakaian, mendengarkan dan dance atau menari musik K-Pop, dan menonton konser K-
Pop. Terlebih yang sangat dikenal sekarang ini adalah BTS, Black Pink, EXO dan NCT. Hampir
semua masyarakat Indonesia mengenalnya dan membuat mereka juga tertarik untuk mempelajari
budaya dari Korea Selatan terutama dari segi bahasa, contohnya annyeong, saranghae, hyung,
yeppeo, atau hwaiting, dan masih banyak lagi, bahkan mereka juga berusaha untuk memiliki
merchandise yang berkaitan dengan idolanya dan mendirikan komunitas sebagai fanbase yang
sangat aktif dengan seputar idolanya.

Begitu juga dengan K-Drama, drama Korea Selatan ini merupakan awal munculnya
Korean Wave. Keberhasilan drama Korea Selatan sangat mengambil hati masyarakat Indonesia di
semua kalangan. Tidak hanya romantis saja, drama Korea Selatan juga seringkali melakukan
adegan konyol, kekeluargaan, action, kekerasan, dan lain sebagainya. Terdapat beberapa drama
Korea Selatan yang populer pada tahun 2020 di Indonesia seperti Crash Landing on You, Itaewon
Class, The World of The Married, Its Ok Not to be Ok, dan lain sebagainya. Di tahun 2021,
sejumlah drama Korea Selatan seperti Vincenzo, The Penthouse, True Beauty, atau yang baru-baru
ini terkenal adalah Hometown Cha Cha Cha. Sebenarnya, alasan orang Indonesia menyukai drama
Korea Selatan tidak hanya seru, romantis, dan memilukan saja, tetapi juga karena diperankan oleh
aktor dan aktris yang tampan dan cantik sehingga membuat penonton dari Indonesia terpuaskan
dan tidak bosan.

Perkembangan Korean Wave semakin berkembang seperti kecantikan (K-Beauty),


makanan (K-Food), dan fashion. Produk kecantikan Korea Selatan sangat menarik perhatian dunia
khususnya Indonesia untuk lebih berkembang. Bahkan produk kecantikan Korea Selatan mampu
menjadi suatu brand yang berada di urutan ke-3 setelah Amerika Serikat dan Prancis, karena
produk yang dibuat olehnya berasal dari bahan yang alami demi menciptakan wajah yang cantik
dan glowing seperti orang-orang Korea Selatan. Contoh produknya yang sangat terkenal di
Indonesia adalah Innisfree.

Selain itu, makanan Korea Selatan juga tidak kalah. Banyak sekali produk dan makanan
Korea Selatan yang ditunjukkan di dalam dramanya, seperti ramyeon, jjajangmyeon, dan
tteokbokki. Hal ini membuat masyarakat Indonesia juga ikut tertarik sehingga produk dan
makanannya banyak tersebar di Indonesia. Makanan tradisionalnya seperti kimchi yakni campuran
sayuran seperti kubis, bawang daun, dan ketimun yang ditambahkan bubuk cabe merah juga
menjadi favorit di Indonesia. Demi mempertahankan dan meningkatkan nilai perdagangannya
terutama dibidang makanan, Korea Selatan melakukan labelisasi halal secara nasional maupun
internasional di makanannya untuk bisa dimakan oleh muslim maupun non-muslim. Hal ini juga
ditandakan bahwa Indonesia merupakan negara yang mengkonsumsi makanan terbesar dalam
pengembangan ekspor K-Food halal. Terlebih kebiasaan orang Indonesia juga memberikan
dampak yang positif karena makanan halal lebih menyehatkan daripada makanan non halal
sehingga kebanyakan orang Korea Selatan juga ikut lebih memilih makanan dengan label halal
daripada tidak, karena mereka sadar akan manfaat yang didapatkan.
Dapat disimpulkan bahwa adanya Korean Wave bertujuan untuk menciptakan citra Korea
Selatan sebagai negara yang memiliki kebudayaan yang unik dan menarik sehingga produk budaya
(industri kreatifnya) memiliki peluang ekonomi yang cukup besar, yang dimana juga untuk
menggerakkan masyarakatnya agar menyebarluaskan budayanya sehingga bisa diterima oleh
seluruh dunia, serta belajar dari masa lalu dari terpuruknya atau krisis ekonominya. Inilah suatu
hal yang mendorong Korea Selatan untuk mengembangkan dan melakukan diplomasi. Dengan
adanya respon dari Indonesia pun cukup terbuka, reseptif, dan positif untuk menerima kebudayaan
Korea Selatan. Diterimanya seluruh budaya, fasilitas, dan kerjasama Korea Selatan oleh Indonesia
ini membuat hubungan kedua negara menjadi semakin baik dan keduanya masing-masing dapat
meningkatkan sistem perdagangan, teknologi, industri, ekonomi dan bisnis, dan kebudayaan.

REFERENSI

Youtube.com. 2021. ASEAN-Korea Cooperation OnWards Outlining ROK’s Advanced Policy in


ASEAN: The Korean Spirit: Rise in The Crisis. Republik Merdeka TV. Diakses dari
https://www.youtube.com/watch?v=FNW6TaS7MQY&t=3184s pada 2 November 2021.

Anda mungkin juga menyukai