YUDHONONO
KABINET INDONESIA BERSATU JILID PERTAMA
Ditulis Oleh :
Louis Harlianto Wicaksono (6211181284)
Rafinuur Adhil Purnama (6211181286)
Adinda Tamara (6211181288)
Yulis Agustin (6211181311)
Ghifari Nurfaisal (6212181044)
Kabinet Indonesia Bersatu Jilid Pertama, merupakan nama dari pemerintahan Susilo
Bambang Yudhoyono masa kepemimpinan 2004 – 2009. 21 Oktober 2004 – 20 Oktober 2009
masa bakti Kabinet Indonesia Bersatu dimana tujuan dari kabinet ini untuk melakukan
diplomasi total dalam mewujudkan Indonesia yang bersatu, lebih aman dan damai, adil,
demokratis dan sejahtera. Menjadi pemilihan presiden yang digelar pertama kali lewat pemilu
dan terpilih secara langsung oleh rakyat lewat proses demokrasi yang legal dan sah.
Kegagalan Orde Reformasi masih tetap mewarisi kondisi ekonomi yang buruk akibat krisis
ekonomi yang terjadi pada 1997- 1998. Prioritas lainnya yaitu pemulihan citra Indonesia
dimata internasional. Upaya untuk mencapai kepentingan nasional Indonesia di dunia
Internasional dilaksanakan melalui diplomasi. Diplomasi Indonesia yang dilaksanakan oleh
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) turut mengaktualisasikan program dan prioritas Kabinet
Indonesia Bersatu yang pada intinya adalah melakukan diplomasi total untuk ikut
mewujudkan Indonesia yang bersatu, lebih aman dan damai, adil, demokratis dan sejahtera.
Masa pemerintahan SBY mempunyai banyak tantangan dan keberhasilan baik dalam politik
dalam negeri maupun luar negeri. Politik luar negeri Indonesia “Bebas Aktif” yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 menjadi tumpuan setiap pemerintahan dalam
menjalankan politik luar negeri Indonesia. Bebas Aktif memiliki nilai positif dan negative
tergantung dari bidang dan sudut pandang dalam melihatnya.
Pada masa awal kepemimpinannya SBY sudah dilanda bencana alam tsunami Aceh,
dimana bencana alam tersebut menimbulkan dampak yang luas khususnya di wilayah Aceh.
Lalu pemerintahan SBY juga harus menanggung beban dari pemerintahan sebelumnya
dimana citra Indonesia harus ditingkatkan dalam dunia internasional. Kepemimpinan SBY
mulai menunjukkan diplomasi luar negerinya dengan kunjungan ke berbagai negara, yang
SBY sebagai presidennya sendiri ikut turun langsung dalam proses diplomasi. Tantangan
dalam proses diplomasi dan dalam negeri masa pemerintahan SBY dijalani dengan beberapa
solusi yang akan dibahas pada bagian isi di makalah ini.
Pembahasan
Kabinet Indonesia Bersatu Jilid Pertama memiliki kebijakan rencana politik luar
negeri yang diimplementasikan lewat RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional). Hal ini menjadi landasan operasional pelaksanaan politik luar negeri masa
kepemimpinan SBY, yang isinya sebagai berikut :
1. Pelaksanaan secara maskimal politik luar negeri dan optimalisasi diplomasi Indonesia
dalam penyelenggaraan hubungan luar negeri dan pelaksanaan politik luar negeri.
Tujuan dari rencana ini adalah meningkatkan kapasitas dan kinerja politik luar negeri
dan diplomasi dalam memberikan kontribusi bagi proses demokratisasi, stabilitas
politik dan persatuan nasional.
2. Peningkatan kerjasama internasional yang bertujuan memanfaatkan berbagai peluang
dalam diplomasi dan kerja sama internasional, terutama kerjasama ASEAN dalam
penyelenggaraan hubungan luar negeri dan pelaksanaan politik luar negeri merupakan
aktualisasi dari pendekatan ASEAN sebagai concentric circle utama politik luar
negeri Indonesia
3. Penegasan komitmen perdamaian dunia yang dilakukan dalam rangka membangun
dan mengembangkan semangat multilateralisme yang dilandasi dengan penghormatan
terhadap hukum internasional dipandang sebagai cara yang lebih dapat diterima oleh
subjek hukum internasional dalam mengatasi masalah keamanan internasional.
Komitmen terhadap perdamaian internasional relevan dengan tujuan hidup bernegara
dan berbangsa, sebagaimana dituangkan dalam alinea IV pembukaan Undang -
Undang dasar 1945.
Kepentingan nasional Indonesia yang dituangkan dalam visi Departemen Luar Negeri
Indonesia membuat setiap perwakilan diplomatik Indonesia harus menjalankan tugas
diplomasinya yang mengedepankan kepentingan nasional Indonesia yang dimuat di atas. Lalu
setiap pemerintahan memiliki ciri khasnya masing – masing dalam pelaksanaan politik luar
negeri dan pada masa pemerintahan SBY memiliki pendekatan politik luar negeri sebagai
berikut :
Indonesia juga aktif melakukan kerjasama bilateral, dengan Australia dan New
Zealand dimana presiden SBY langsung ikut dalam diplomasi tersebut. Aktif dalam
kerjasama regional ASEAN yang ditandai dengan kerjasama ASEAN + 3 (Jepang, Tiongkok,
dan Korea Selatan), lalu Indonesia juga aktif di regional Pasifik dengan bergabungnya
dengan organisasio regional APEC dan OPEC. Lalu pemerintahan SBY juga aktif dengan
permasalahan isu terorisme, Indonesia dibawah kepemimpinan SBY mendeklarasikan citra
Indonesia sebagai negara Islam terbesar di dunia yang menolak tindakan terorisme yang
berlatar belakang agama Islam. Pasca kejadian 9/11, Indonesia dibawah kepemimpinan SBY
mencoba membuktikan kepada dunia bahwa agama Islam tidak semuanya berlatar belakang
terorisme, melainkan terorisme lah yang membawa nilai agama sebagai pertahanan untuk
menyebarkan propaganda sehinggan menimbulkan “Islamisme” atau ketakutan terhadap
orang yang beragama Islam. Indonesia turut serta aktif dalam forum global dalam bidang
antiterorisme, lalu membangun kepercayaan kepada negara – negara barat untuk membangun
citra positif terhadap agama Islam, dimana posisinya Indonesia menentang keras segala
bentuk ekstrimisme yang berlatar belakang agama Islam.
Kesimpulan
Sebagai seorang mantan Panglima ABRI dan jenderal bintang 4, Susilo Bambang
Yudhoyono memiliki jiwa militer yang melekat pada dirinya, dimana Indonesia pada saat
kepemimpinan beliau erat dengan kerjasama ataupun kegiatan dalam bidang pertahanan dan
keamanan baik secara bilateral, regional, dan global. Memimpin Kabinet Indonesia Bersatu
Jilid Pertama yang tujuannya melakukan diplomasi aktif dan memperbaiki citra Indonesia di
kancah internasional dengan menerapkan politik luar negeri Indonesia berlandaskan RPJM
(Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) sesuai dengan Pancasila dan UUD
1945, dan mewujudkan kepentingan nasional Indonesia lewat visi departemen Luar Negeri
Indonesia yang diimplementasikan lewat kebijakan “Sapta Dharma Caraka”. Pendekatan
dalam menyelesaikan permasalahan lewat win – win solution dengan pendekatan yang
fleksibel sesuai dengan pelatihan beliau saat menjadi militer. A Million Friends and Zero
Enemy menjadi ciri khas pemerintahan SBY dimana Indonesia memiliki banyak kawan dan
minim musuh sehingga banyak negara yang ingin bekerjasama dengan Indonesia karena
memiliki track atau citra yang positif. Keberhasilan pemerintahan SBY dalam menyelesaikan
isu Aceh menjadikan citra positif di pemerintah Kabinet Indonesia Bersatu Jilid Pertama.
Daftar Pustaka
Ratna Shofi lnayati, Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan Politik Luar Negeri
Indonesia
UNAIR News, 24 November 2019, Pakar Ulas Strategi Kebijakan Luar Negeri Indonesia
Masa Pemerintahan SBY, http://news.unair.ac.id/2019/11/24/pakar-ulas-strategi-kebijakan-
luar-negeri-indonesia-masa-pemerintahan-sby/
Drs. Ngatno, MM, Evaluasi Kinerja Pemerintahan SBY – JK (Dari Sudut Pandang ekonomi
dan kesejahteraan), https://media.neliti.com/media/publications/218219-4-evaluasi-kinerja-
pemerintahan-sby-jk-d.pdf