Anda di halaman 1dari 9

Kebijakan politik

luar negeri
indonesia
Lahirnya politik luar negeri
1. Latar belakang
indonesia
Latar belakang dari adanya politik luar negeri bebas aktif Indonesia adalah
karena berakhirnya perang dunia 2. system politik ini dicetuskan oleh
Muhammad Hatta pada pidatonya yang berjudul “Mendayung di antara Dua
Karang.” pada tanggal 2 September 1948.

Politik luar negeri Indonesia bersifat bebas dan aktif. Bebas dalam
pengertian bahwa Indonesia bebas menentukan pandangan terhadap
masalah international. Aktif berarti memperjuangkan perdamaian dunia,
memperjuangkan kebebasan, kemerdekaan, dan keadilan diseluruh penjuru
dunia.
Tujuan politik luar
negeri
1. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan
Negara

2. Memperoleh barang barang dari luar untuk memperbesar


kemakmuran rakyat terutama barang barang yang belum dihasilkan
sendiri

3. Meningkatkan perdamaian internasional

4. Meningkatkan persaudaraan dengan bangsa bangsa lain


Landasan
1. Landasan idill, landasan idil politik luar negeri Indonesia adalah pancasila. Pancasila
telah menjadi dasar Negara yang merupakan podeman hidup bangsa dan sumber hukum
Indonesia. Selain itu, pancasila merupakan pedoman dasar untuk menjalani kehidupan
berbangsa, bernegara, sekaligus bermasyarakat. Karena itu, kebijakan politik luar negri RI
pun harus di landasi pancasila.

2. Landasan konstitusional, adalah sebuah landasan Negara yang bekerja sama dengan semua
aturan dan ketentuan ketatanegaraan suatu bangsa. Khususnya yang tercantum dalam alinea
pertama dan ke empat pembukaan uud 1945.

3. Landasan Operasional, adalah sebuah landasan yang dipakai untuk mengolah kehidupan
nasional sebuah Negara secara keseluruhan. Landasan operasional politik luar negri Indonesia
mencakup semua wujud kebijakan luar negri Indonesia yang memiliki basis operasional
Prinsip-Prinsip
1. Menjalankan politik secara damai
2. Menjalin persahabatan dengan segala bangsa atas dasar saling
menghargai dan tidak
3. Mempermudah jalannya pertukaran pembayaran internasional

Unsur - Unsur
1. Kebebasan menentukan sendiri pendirian dalam masalah
internasional
2. Kearifan dalam mewujudkan perdamaian dunia
3. Menentang segala bentuk penjajahan
Pelaksanaan politik luar negeri indonesia

A. Pada masa demokrasi parlementer (periode berlakunya UUDS 1950, 17 agutus 1950-5 juli 1959).
Pada masa demokrasi parlementer, pemerintahan Indonesia ingin memperkuat eksistensi NKRI di kancah
internasional melalui kebijakan-kebijakan politik luar negeri contoh nya ialah tersita waktu dan energinya untuk
menyelesaikan proses pelaksanaan hasil konferensi meja bundar (KMB) dan akhirnya proses penggabungan Negara
again ke dalam Negara kesatuan republic Indonesia (NKRI).
b. Masa setelah dekret presiden 1959 (periode 5 juli 1959-5 juli 1959).
salah satu contoh kebijakannya ialah, semakin kuat dan dominannya peran PKI sehingga mempengaruhi
kebijakan politik luar negeri, yakni dengan cara menafsirkan politik luar negeri sepotong-sepotong sesuai dengan
selera dan pandangan politik yg menguntungkan golongan komunis.
C. Masa orde baru (periode 11 maret 1966 – 21 mei 1998).
Langkah-langkah orde baru dalam rangka memulihkan politik luar negeri bebas aktif yaitu pemulihan ekonomi
nasional dengan dukungan internasional melalui pinjaman luar negeri.
D. Masa awal reformasi (periode 21 mei 1998).
Politik luar negeri Indonesia pada era reformasi, mempercepat pemulihan ekonomi nasional akibat krisis ekonomi
melalui kerja sama dengan lembaga ekonomi atau forum internasional lainnya.
Arah kebijakan politik luar negeri indonesia

01 Meningkatkan peran dan kepemimpinan


indonesia dalam asean dan pembentukan
komunitas asean 2015.
Meningkatkan citra positif Indonesia melalui

Meningkatkan peran indonesia untuk turut


04 pemajuan demokrasi, ham, lingkungan hidup,
dan perlindungan kekayaan budaya.
02 menjaga keamanan nasional dan menciptakan
perdamaian dunia.

05 Meningkatkan kualitas pelayanan dan


perlindungan terhadap wni di luar negri.
03 Meningkatkan kinerja
diplomasi perbatasan.
Peranan kementrian luar negeri
indonesia
Tugas pokok kementrian luar negeri berrdasarkan UU no 37
tahun 1999. tentang hubungan luar negeri menyatakan
bahwa “menteri luar negeri menyelenggarakan sebagian
tugas umum pemerintah dan pembangunan dalam bidang
hubungan luar negeri dan politik luar negeri”
Peranan perwakilan RI diluar negeri dalam
pengembangan hubungan internasional

A. Peranan perwakilan suatu Negara


1). Perwakilan diplomatik merupakan wakil resmi dari suatu Negara merdeka sehingga mempunyai posisi khusus.
2). Perwakilan diplomatik bertindak atas nama Negara pengirim sehingga memerlukan adanya hak dan fasilitas
tertentu.
3). Untuk menjunjung tugas misi-misi perwakilan diplomatic dalam pengembangan kepentingan pemerintahannya
di luar negeri.
B. Tugas Pokok Perwakilan Diplomatik
berdasarkan kappres No. 108 tahun 2003 tentang organisasi perwakilan RI di luar negeri adalah mewakili dan
memperjuangkan kepentingan bangsa, Negara, dan pemerintah republic Indonesia, badan hukum Indonesia di
Negara penerima dan organisasi internasional, sesuai dengan kebijakan politik dan hubungan luar negeri
pemerintah republic indoneia, peraturan perundang undangan nasional, hokum nternasional, dan kebijakan
internasional.

Anda mungkin juga menyukai