Anda di halaman 1dari 26

31.

Bentuk Penerapan Pelaksanaan Politik Luar Negeri Indonesia


Era kepemimpinan Soeharto Indonesia masih menempatkan posisi politik luar
negeri yang bebas aktif. Indonesia ikut dalam sejumlah organisasi, dalam taraf
regional seperti ASEAN (1967), APEC (1989) dan terlibat dalam Gerakan Non-Blok,
Deklarasi Juanda akhirnya berhasil memposisikan Indonesia sebagai negara
kepulauan dengan UNCLOS dan ZEE. Sedikit berbeda dengan Soekarno yang anti-
barat, Soeharto mendekatkan diri dengan barat, sejumlah kebijakan dan perumusan
politik dan ekonomi barat diterapkan di Indonesia akan tetapi dikendalikan secara
sistem komando.
Kebijakan politik luar negeri orde baru merupakan suatu wewenang pelaksanaan
strategi dan taktik yang digunakan oleh suatu negara dalam hubungannya dengan
negara-negara lain yang ditinjau pada masa pemerintahan soeharto (1966-1998).

B. TUJUAN,PRINSIP,LANDASAN,DAN ARAH POLITIK LUAR NEGERI

1. Tujuan Politik Luar Negeri :

Tujuan politik luar negeri setiap negara adalah mengabdi kepada tujuan nasional
negara itu sendiri. Tujuan nasional bangsa Indonesia tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945 Alinea keempat yang menyatakan ”… melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilansosial…”

Menurut Drs. Moh. Hatta, tujuan politik luar negeri Indonesia, antara lain sebagai
berikut:
· mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara;
· Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar negeri untuk memperbesar
kemakmuran rakyat;
· meningkatkan perdamaian internasional;
· meningkatkan persaudaraan dengan semua bangsa.

Tujuan politik luar negeri tidak terlepas dari hubungan luar negeri. Hubungan luar
negeri merupakan hubungan antarbangsa, baik regional maupun internasional, melalui
kerja sama bilateral ataupun multirateral yang ditujukan untuk kepentingan nasional.
Jika memperhatikan kenyataan tersebut maka upaya Indonesia untuk mencapai
berbagai kepentingan nasionalnya di tingkat internasional perlu ditopang
melalui pengerahan segenap potensi dan sumber daya yang ada untuk mendukung
sepenuhnya pelaksanaan diplomasi atau kerja sama antarnegara. Hal tersebut harus
diantisipasi oleh Indonesia melalui kebijakan dan strategi politik luar negeri yang
tepat sehingga Indonesia dapat menarik manfaat maksimal dalam hubungan
internasional tersebut.
2. Prinsip-Prinsip Politik Luar Negeri :

Dalam menjalankan politik luar negeri yang bebas aktif, bangsa Indonseia
menjalankan prinsip-prinsip berikut:

a. Negara Indonesia menjalankan politik damai, dalam arti bangsa Indonesia bersama-
sama dengan masyarakat bangsa-bangsa lain di dunia ingin menegakkan perdamaian
dunia;
b. Negara Indonesia ingin bersahabat dengan negara-negara lain atas dasar saling
menghargai dan tidak akan mencampuri urusan dalam negeri negara lain. Indonesia
menjalankan politik bertetangga baik dengan semua negara di dunia.
c. Negara Indonesia menjunjung tinggi sendi-sendi hukum internasional.
d. Indonesia membantu pelaksanaan keadilan sosial internasional dengan berpedoman
kepada Piagam PBB.

3. Landasan Politik Luar Negeri Indonesia

Pelaksanaan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif memiliki landasan yang
kuat dan kokoh. Landasan tersebut tercantum pada alinea pertama dan keempat
Pembukaan UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 serta pasal 11
UUD 1945. Dalam alinea pertama disebutkan, " penjajahan harus dihapuskan karena
tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan." Sedangkan dalam alinea
keempat dinyatakan, " ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial " Pasal 11 ayat 1 UUD 1945
berbunyi, "Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan
perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain."

Hal yang menjadi landasan bagi pelaksanaan politik luar negeri Indonesia adalah
sebagai berikut:

a. Pancasila sebagai Landasan Idil


Pancasila adalah dasar negara Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
harus dijadikan sebagai pedoman dan pijakan dalam melaksanakan politik luar negeri
Indonesia.
b. Landasan Konstitusional
Landasan konstitusional politik luar negeri Indonesia tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945 Alinea pertama dan Alinea keempat, serta pada batang tubuh UUD 1945
Pasal 11 dan Pasal 13.

1) Alinea Pertama Pembukaan UUD 1945


“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu
maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan”
2) Alinea Keempat Pembukaan UUD 1945
”… dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial, …”
3) UUD 1945 Pasal 11
”Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan perang,
membuat perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain.”
4) UUD 1945 Pasal 13
Ayat 1: ”Presiden mengangkat duta dan konsul.”
Ayat 2: ”Dalam mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan Dewan
Perwakilan Rakyat.”
Ayat 3: ”Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan
pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat.”

c. Landasan Operasional
Landasan operasional yaitu : Peraturan perundang-undangan, UU No. 37 Tahun1999
tentang Hubungan Luar Negeri.
· ketetapan MPR mengenai garis-garis besar haluan negara ( GBHN) terutama
dibidang hukum luar negeri.
· kebijakan yang dibuat oleh presiden.
· kebijakan atau peraturan yang dibuat oleh menteri luar negeri.

4. Arah Kebijakan Politik Luar negeri Indonesia

Dalam ketetapan MPR No. IV/MPR/1999 tentang GBHN, Bab IV Arah Kebijakan,
huruf C angka 2 tentang Hubungan Luar Negeri, dirumuskan hal-hal sebagai berikut:

1. Menegaskan arah politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif dan berorientasi pada
kepentingan nasional, menitik beratkan pada solidaritas antar negara berkembang,
mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa, menolak penjajahan dalam
segala bentuk, serta meningkatkan kemandirian bangsa dan kerjasama internasional
bagi kesejahteraan rakyat.
2. Dalam melakukan perjanjian dan kerjasama internasional yang menyangkut
kepentingan dan hajat hidup rakyat banyak harus dengan persetujuan lembaga
perwakilan rakyat.
3. Meningkatkan kualitas dan kinerja aparatur luar negeri agar mampu melakukan
diplomasi pro-aktif dalam segala bidang untuk membangun citra positif Indonesia di
dunia internasional, memberikan perlindungan dan pembelaan terhadap warga negara
dan kepentingan Indonesia, serta memanfaatkan setiap peluang positif bagi
kepentingan nasional.
4. Meningkatkan kualitas diplomasi guna mempercepat pemulihan ekonomi dan
pembangunan nasional, melalui kerjasama ekonomi regional maupun internasional
dalam rangka stabilitas, kerjasama dan pembangunan kawasan.
5. Meningkatkan kesiapan Indonesia dalam segala bidang untuk menghadapi
perdagangan bebas, terutama dalam menyongsong pemberlakuan AFTA, APEC dan
WTO.
6. Memperluas perjanjian ekstradisi dengan negaranegara sahabat serta memperlancar
prosedur diplomatik dalam upaya melaksanakan ekstradisi bagi penyelesaian perkara
pidana.
7. Meningkatkan kerjasama dalam segala bidang dengan negara tetangga yang
berbatasan langsung dan kerjasama kawasan ASEAN untuk memelihara stabilitas,
pembangunan dan kesejahteraan.

C. PENATAAN POLITIK LUAR NEGERI ORDE BARU


Pada masa Orde Baru politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif kembali
dipulihkan. Dan MPR mengeluarkan sejumlah ketetapan yang menjadi landasan
politik luar negeri Indonesia. Pelaksanaan politik luar negeri Indonesia harus
didasarkan kepada kepentingan nasional, seperti pembangunan nasional, kemakmuran
rakyat, kebenaran, serta keadilan.
Langkah –langkah yang diambil oleh kabinet ampera (kabinet amanat penderitaan
rakyat) dalam menata kembali politik luar negeri,antara lain sebagai berikut :
1. Kembali menjadi anggota PBB
Pada tanggal 28 September 1966 Indonesia kembali menjadi anggota Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) YANG KE-60.
Manfaat dan bantuan PBB, antara lain sebagai berikut.

1) PBB turut berperan dalam mempercepat proses pengakuan de facto ataupun de jure
kemerdekaan Indonesia oleh dunia internasional.
2) PBB turut berperan dalam proses kembalinya Irian Barat ke wilayah RI.
3) PBB banyak memberikan sumbangan kepada bangsa Indonesia dalam bidang
ekonomi, sosial, dan kebudayaan.

Hubungan yang harmonis antara Indonesia dan PBB menjadi terganggu sejak
Indonesia menyatakan diri keluar dari keanggotaan PBB pada tanggal 7 Januari 1965.
Keluarnya Indonesia dari keanggotaan PBB tersebut sebagai protes atas diterimanya
Federasi Malaysia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, sedangkan
Indonesia sendiri pada saat itu sedang berkonfrontasi dengan Malaysia. Akibat keluar
dari keanggotaan PBB, Indonesia praktis terkucil dari pergaulan dunia. Hal itu jelas
sangat merugikan pihak Indonesia.

Keputusan untuk kembali menjadi anggota PBB dikarenakan pemerintah sadar


bahwa banyak manfaat yang diperoleh Indonesia selama menjadi anggota pada tahun
1955-1964. Kembalinya Indonesia menjadi anggota PBB disambut baik oleh negara-
negara Asia lainnya bahkan oleh PBB sendiri. Hal ini ditunjukkan dengan dipilihnya
Adam Malik sebagai Ketua Majelis Umum PBB untuk masa siding tahun 1974. Dan
Indonesia juga memulihkan hubungan dengan sejumlah negara seperti India, Thailand,
Australia, dan negara-negara lainnya yang sempat renggang akibat politik konfrontasi
Orde Lama.
2. Normalisasi Hubungan dengan Negara lain
a) Pemulihan Hubungan dengan Singapura
Dengan perantaraan Dubes Pakistan untuk Myanmar, Habibur Rachman, hubungan
Indonesia dengan Singapura berhasil dipulihkan kembali. Pada tanggal 2 Juni 1966
pemerintah Indonesia menyampaikan nota pengakuan atas Republik Singapura
kepada Perdana Menteri Lee Kuan Yew. Dan pemerintah Singapura menyampaikan
nota jawaban kesediaan untuk mengadakan hubungan diplomatik dengan Indonesia.
b) Pemulihan Hubungan dengan Malaysia
Penandatanganan persetujuan normalisasi hubungan Indonesia-Malaysia
Indonesia melakukan konfrontasi dengan Malaysia setelah diumumkan Dwikora
oleh Presiden Soekarno pada tanggal 3 Mei 1964. Tindakan pemerintah Orde Lama
ini jelas menyimpang dari pelaksanaan politik luar negeri bebas aktif.

Pada masa Orde Baru, politik luar negeri Indonesia dikembalikan lagi pada politik
bebas aktif sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. Hal ini merupakan pelaksanaan
dari Ketetapan MPRS No. XII/MPRS/1966. Indonesia segera memulihkan hubungan
dengan Malaysia yang sejak 1964 terputus.
Normalisasi hubungan Indonesia–Malaysia tersebut berhasil dicapai dengan
ditandatangani Jakarta Accord pada tanggal 11 Agustus 1966. Persetujuan normalisasi
hubungan Indonesia–Malaysia merupakan hasil perundingan di Bangkok (29 Mei–1
Juni 1966). Perundingan dilakukan Wakil Perdana Menteri/Menteri Luar Negeri
Malaysia, Tun Abdul Razak dan Menteri Utama/Menteri Luar Negeri Indonesia,
Adam Malik. Perundingan telah menghasilkan persetujuan yang dikenal sebagai
Persetujuan Bangkok. Adapun persetujuan Bangkok mengandung tiga hal pokok,
yaitu sebagai berikut.

1) Rakyat Sabah dan Serawak akan diberi kesempatan menegaskan lagi keputusan
yang telah diambil mengenai kedudukan mereka dalam Federasi Malaysia.
2) Kedua pemerintah menyetujui memulihkan hubungan diplomatik.
3) Kedua pemerintah menghentikan segala bentuk permusuhan.

C) Pembekuan Hubungan dengan RRC


Pada tanggal 1 Oktober 1967 Pemerintantah Republik Indonesia membekukan
hubungan diplomatik dengan Republik Rakyat Cina (RRC). Keputusan tersebut
dilakukan karena RRC telah mencampuri urusan dalam negeri Indonesia dengan cara
memberikan bantuan kepada G 30 S PKI baik untuk persiapan, pelaksanaan, maupun
sesudah terjadinya pemberontakan tersebut. Selain itu pemerintah Indonesia merasa
kecewa dengan tindakan teror yang dilakukan orang-orang Cina terhadap gedung,
harta, dan anggota-anggota Kedutaan Besar Republik Indonesia di Peking.
Pemerintah RRC juga telah memberikan perlindungan kepada tokoh-tokoh G 30 S
PKI di luar negeri, serta secara terang-terangan menyokong bangkitnya kembali PKI.
Melalui media massanya RRC telah melakukan kampanye menyerang Orde Baru.
Dan pada 30 Oktober 1967 Pemerintah Indonesia secara resmi menutup Kedutaan
Besar di Peking

3. Pembentukan Organisasi ASEAN

Association of Southeast Asian Nations atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia


Tenggara atau dikenal dengan nama ASEAN.

ASEAN merupakan organisasi regional yang dibentuk atas prakarsa lima menteri
luar negeri negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Kelima menteri luar negeri
tersebut adalah Narsisco Ramos dari Filipina, Adam Malik dari Indonesia, Thanat
Khoman dari Thailand, Tun Abdul Razak dari Malaysia, dan S. Rajaratnam dari
Singapura. Penandatanganan naskah pembentukan ASEAN dilaksanakan pada tanggal
8 Agustus 1967 di Bangkok sehingga naskah pembentukan ASEAN itu disebut
Deklarasi Bangkok. Syarat menjadi anggota adalah dapat menyetujui dasar dan tujuan
pembentukan ASEAN seperti yang tercantum dalam Deklarasi ASEAN.

Keanggotaan ASEAN bertambah seiring dengan banyaknya negara yang merdeka.


Brunei Darussalam secara resmi diterima menjadi anggota ASEAN yang keenam
pada tanggal 7 Januari 1984. Vietnam diterima menjadi anggota ASEAN ketujuh pada
tanggal 28 Juli 1995. Sementara itu, Laos dan Myanmar bergabung dengan ASEAN
pada tanggal 23 Juli 1997 dan menjadi anggota kedelapan dan kesembilan.
Kampuchea menjadi anggota ASEAN yang kesepuluh pada tanggal 30 April 1999.

4. Keikutsertaan Indonesia dalam berbagai Organisasi Internasional


Pemerintahan Indonesia masa Orde Baru juga aktif dalam beberapa lembaga
internasional, seperti berikut ini.

1) Consultative Group on Indonesia (CGI)

Sebelum pemerintah Indonesia mendapat bantuan dana pembangunan dari


Consultative Group on Indonesia (CGI) terlebih dahulu mendapat bantuan dana
pembangunan dari Inter-Governmental Group on Indonesia (IGGI). Inter-
Governmental Group on Indonesia (IGGI) didirikan pada tahun 1967. Tujuannya,
memberi bantuan kredit jangka panjang dengan bunga ringan kepada Indonesia untuk
biaya pembangunan.

Anggota IGGI terdiri atas dua kelompok.

a) Negara-negara kreditor, seperti Inggris, Prancis, Belgia, Italia, Swiss, Jepang,


Belanda, Jerman Barat, Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, dan Kanada.

b) Badan keuangan dunia baik internasional maupun regional, seperti Bank Dunia
(World Bank), Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank), Dana Moneter
Internasional (International Monetary Fund), dan Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE).

IGGI berpusat di Den Haag (Belanda). Ketua IGGI dijabat oleh Menteri Kerja Sama
Pembangunan Kerajaan Belanda. Bantuan IGGI kepada Indonesia, antara lain
berbentuk:

a) bantuan proyek,
b) bantuan program,
c) bantuan pangan,
d) bantuan teknik,
e) devisa kredit (devisa yang diperoleh dari pinjaman), dan
f) grant (sumbangan atau hadiah).

Bantuan IGGI kepada Indonesia ini diberikan setiap tahun. Setiap tahun
diselenggarakan sidang IGGI untuk membahas dan mengevaluasi pelaksanaan
pembangunan Indonesia sebagai dasar pemberian bantuan tahun berikutnya. Bantuan
yang berbentuk pinjaman (devisa kredit) bersyarat lunak dengan bunga berkisar 0–3%
setahun dengan jangka waktu angsuran berkisar 7–10 tahun.

Bantuan dari IGGI yang digunakan untuk pembangunan proyek-proyek produktif


dan kesejahteraan sosial itu, antara lain sebagai berikut.

a) Bantuan teknik, umumnya tidak diterima dalam bentuk uang, tetapi dalam bentuk
bantuan tenaga ahli, peralatan laboratorium, dan penelitian.

b) Grant digunakan untuk biaya berbagai macam keperluan pembangunan, misalnya


untuk membeli kapal angkutan laut.

c) Devisa kredit dan bantuan pangan digunakan untuk biaya impor barang modal,
bahan baku, dan bahan makanan.
d) Bantuan proyek digunakan untuk biaya pembangunan proyek listrik, pembangunan
telekomunikasi, pengairan, pendidikan, kesehatan (program KB), dan prasarana
lainnya.

e) Bantuan program digunakan untuk biaya penyusunan program pembangunan.

Pada tanggal 25 Maret 1992, IGGI bubar sebab Indonesia menolak bantuan
Belanda yang dianggap terlalu banyak mengaitkan pinjaman luar negerinya dengan
masalah politik di Indonesia. Sebagai penggantinya, pemerintah Indonesia meminta
pada Bank Dunia membentuk Consultative Group on Indonesia (CGI).

CGI mengadakan sidang pertama kali di Paris, Prancis tanggal 16 Juli 1992. Sidang
dihadiri oleh 18 negara dan 10 lembaga internasional yang dipimpin oleh Bank Dunia.
Anggota CGI terdiri atas negara-negara bekas anggota IGGI (kecuali Belanda) dan
lembaga-lembaga internasional.
2) Asia Pasific Economic Cooperation (APEC)

APEC merupakan forum kerja sama ekonomi negara-negara di kawasan Asia dan
Pasifik. APEC terbentuk pada bulan Desember 1989 di Canberra, Australia. Gagasan
APEC muncul dari Robert Hawke, Perdana Menteri Australia saat itu.

Latar belakang terbentuknya APEC adalah perkembangan situasi politik dan


ekonomi dunia pada waktu itu yang berubah dengan cepat. Hal ini diikuti dengan
kekhawatiran gagalnya perundingan Putaran Uruguay (masalah perdagangan bebas).
Apabila perdagangan bebas gagal disepakati, diduga akan memicu sikap proteksi dari
negaranegara maju.

Indonesia, sebagai anggota APEC, mempunyai peranan yang cukup penting. Dalam
pertemuan di Seattle, Amerika Serikat (1993), Indonesia ditunjuk sebagai Ketua
APEC untuk periode 1994–1995. Sebagai Ketua APEC, Indonesia berhasil
menyelenggarakan pertemuan APEC di Bogor pada tanggal 14–15 November 1994
yang dihadiri oleh 18 kepala negara dan kepala pemerintahan negara anggota. Sidang
APEC di Tokyo tahun 1995, memutuskan bahwa era perdagangan bebas akan mulai
diberlakukan tahun 2003 bagi negara maju dan 2010 bagi negara berkembang.

D. KERJA SAMA LUAR NEGERI ORDE BARU

 Pertemuan Tokyo

Selain mewariskan keadaan ekonomi yang sangat parah, pemerintahan Orde Lama
juga mewariskan utang luar negeri yang sangat besar yakni mencapai 2,2-2,7 miliar,
sehingga pemerintah Orde Baru meminta negara-negara kreditor untuk dapat
menunda pembayaran kembali utang Indonesia. Pada tanggal 19-20 September 1966
pemerintah Indonesia mengadakan perundingan dengan negara-negara kreditor di
Tokyo. Pemerintah Indonesia akan melakukan usaha bahwa devisa ekspor yang
diperoleh Indonesia akan digunakan untuk membayar utang yang selanjutnya akan
dipakai untuk mengimpor bahan-bahan baku. Hal ini mendapat tanggapan baik dari
negara-negara kreditor. Perundinganpun dilanjutkan di Paris, Perancis dan dicapai
kesepakatan sebagai berikut:

1. Pembayaran hutang pokok dilaksanakan selama 30 tahun, dari tahun 1970


sampai dengan 1999.
2. Pembayaran dilaksanakan secara angsuran, dengan angsuran tahunan yang
sama besarnya.
3. Selama waktu pengangsuran tidak dikenakan bunga.
4. Pembayaran hutang dilaksanakan atas dasar prinsip nondiskriminatif, baik
terhadap negara kreditor maupun terhadap sifat atau tujuan kredit.

 Pertemuan Amsterdam

Pada tanggal 23-24 Februari 1967 diadakan perundingan di Amsterdam, Belanda


yang bertujuan membicarakan kebutuhan Indonesia akan bantuan luar negeri serta
kemungkinan pemberian bantuan dengan syarat lunas, yang selanjutnya dikenal
dengan IGGI (Intergovernmental Group for Indonesia). Pemerintah Indonesia
mengambil langkah tersebut untuk memenuhi kebutuhannya guna pelaksanaan
program-program stabilisasi dan rehabilitasi ekonomi serta persiapan-persiapan
pembangunan. Di samping mengusahakan bantuan luar negeri tersebut, pemerintah
juga berusaha dan telah berhasil mengadakan penangguhan serta memperingan syarat-
syarat pembayaran kembali (rescheduling) hutang-hutang peninggalan Orde Lama.
Melalui pertemuan tersebut pemerintah Indonesia berhasil mengusahakan bantuan
luar negeri.

33. Kronologi Jatuhnya Kekuasaan Orde Baru

 22 Januari 1998 : Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS hingga


mencapai Rp16.000,00.

 2 Februari 1998 : Presiden Soeharto mengangkat Wiranto sebagai panglima


ABRI.

 ü 10 Maret 1998 : Seoharto kembali terpilih menjadi presiden yang ke-7


kalinya, di damping wakil presiden B.J Habibie.
 4 Mei 1998 : Harga bahan bakar minyak naik hingga 71%.
 9 Mei 1998 : Presiden Soeharto berangkat ke Kairo, Mesir untuk menghadiri
pertemuan negara-negara berkembang.
 12 Mei 1998 : Tragedi Trisakti, 4 orang mahasiswa Trisakti tewas.
 13 Mei 1998 : Kerusuhan massa terjadi di Jakarta dan Solo, Soeharto
memutuskan untuk kembali ke Indonesia.
 14 Mei 1998 : Demonstrasi bertambah besar hampir diselurh kota-kota besar
di Indonesia.
 18 Mei 1998 : Ketua MPR/DPR, ketua umum Harmoko mengeluarkan
pernyataan agar Soeharto mundur dari jabatannya, mahasiswa menduduki
gedung MPR/DPR.
 19 Mei 1998 : Presiden Soeharto berbicara di depan TVRI ia menyatakan
tidak akan mengundrukan diri tetapi akan merombak cabinet dan membentuk
Komite Reformasi.
 20 Mei 1998 : Amien Ras membatalkan rencana demonstrasi besar-besaran di
Monas karena di jaga ketat.
 21 Mei 1998 : Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya pukul 19.00
WIB, wakil presiden B.J Habibie menjadi presiden yang baru.

———————

38. Nama Kabinet Selama Reformasi

Nama Awal Akhir masa kerja Pimpinan Jabatan Jumlah


Kabinet masa Kabinet personil
kerja

Reformasi 21 Mei 26 Oktober 1999 B.J. Habibie Presiden 37


Pembangunan 1998 orang

Persatuan 26 9 Agustus 2001 Abdurahman Presiden 36


Nasional Oktober Wahid orang
1999

Gotong 9 21 Oktober 2004 Megawati Presiden 33


Royong Agustus Soekarnoputri 0rang
2001

Indonesia 21 22 Oktober 2009 Susilo Presiden 37


Bersatu I Oktober Bambang orang
2004 Yudhoyono

20 Oktober 2014
Indonesia 22 Susilo Presiden 38
Bersatu II Oktober Bambang orang
2009 Yudhoyono

Kabinet 20 Masih Menjabat Joko Widodo Presiden 34


Kerja Oktober orang
2014

42. Dampak reformasi bagi masyarakat Indonesia:


 Pemerintahan orde baru jatuh dan muncul era reformasi. Namun reformasi dan
keterbukaan tidak diikuti dengan suasana tenang, aman, dan tentram dalam
kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Konflik antar kelompok etnis bermunculan
di berbagai daerah seperti Kalimantan Barat. Konflik tersebut dilatarbelakangi
oleh masalah-masalah sosial, ekonomi dan agama.
 Rakyat sulit membedakan apakah sang pejabat bertindak sebagai eksekutif atau
pimpinan partai politik karena adanya perangkapan jabatan yang membuat pejabat
bersangkutan tidak dapat berkonsentrasi penuh pada jabatan publik yang
diembannya.
 Banyak kasus muncul ke permukaan yang berkaitan dengan pemberian batas yang
tegas pada teritorial masing-masing wilayah, seperti penerapan otonomi
pengelolaan wilayah pengairan
 Pemerintah tidak lagi otoriter dan terjadi demokratisasi di bidang politik (misalnya:
munculnya parpol-parpol baru), ekonomi (misalnya: munculnya badan-badan
umum milik swasta, tidak lagi melulu milik negara), dan sosial (misalnya: rakyat
berhak memberikan tanggapan dan kritik terhadap pemerintah).
 Peranan militer di dalam bidang politik pemerintahan terus dikurangi (sejak 2004,
wakil militer di MPR/DPR dihapus).

Dampak negatif dari reformasi 1998:

1. Pertama, iklim politik yang semrawut karena banyak yang menyalah artikan
makna dari demokrasi.
2. Kedua, kebebasan dalam menyampaikan pendapat semakin tidak beretika.
3. Ketiga, banyak demonnstrasi yang harusnya sebagai sarana menyampaikan
aspirasi, justru malah mengganggu kenyamanan masyarakat.
4. Keempat , meningkatnya kerusuhan di masyarakat.

Dampak positif dari reformasi 1998 :

1. Pertama, masyarakat yang sebelum era reformasi dikekang kebebasannya


dalam menyampaikan aspirasi, apalagi mengkritik pemerintahan, kini dapat
menyampaikan aspirasi dan kritiknya tersebut dengan bebas.
2. Kedua, derajat bangsa Indonesia di mata dunia semakin terangkat, karena
berhasil melepaskan diri dari pemerintahan yang kurang demokratis dan
membentuk pemerintahan yang lebih demokratis.
3. Ketiga, Indonesia menjadi lebih terbuka terhadap dunia internasional,
sehingga mobilitas terhadap berbagai bidang semakin berkembang.

1. Pengertian Sejarah => Pengertian sejarah menurut para ahli

 J.V. Bryce => Sejarah adalah catatan dari apa yang telah dipikirkan, dikatakan,
dan diperbuat oleh manusia.

 W.H. Walsh => Sejarah itu menitikberatkan pada pencatatan yang berarti dan
penting saja bagi manusia. Catatan itu meliputi tindakan-tindakan dan
pengalaman-pengalaman manusia pada masa lampau pada hal-hal yang
penting sehingga merupakan cerita yang berarti.

 Patrick Gardiner =>Sejarah adalah ilmu yang mempelajari apa yang telah
diperbuat oleh manusia.

 Roeslan Abdulgani =>Ilmu sejarah adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan
yang meneliti dan menyelidiki secara sistematis keseluruhan perkembangan
masyarakat serta kemanusiaan pada masa lampau beserta kejadian-kejadian
dengan maksud untuk kemudian menilai secara kritis seluruh hasil
penelitiannya tersebut, untuk selanjutnya dijadikan perbendaharaan pedoman
bagi penilaian dan penentuan keadaan sekarang serta arah proses masa depan.

 Moh. Yamin =>Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil
penyelidikan beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan dengan bahan
kenyataan.
 Ibnu Khaldun (1332-1406) =>Sejarah adalah pengalaman yang nyata atau
empiris.

 R. Moh. Ali=>Moh. Ali dalam bukunya Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia,


mempertegas pengertian sejarah sebagai berikut:

1. Jumlah perubahan-perubahan, kejadian atau peristiwa dalam kenyataan di


sekitar kita.
2. Cerita tentang perubahan-perubahan, kejadian, atau peristiwa dalam kenyataan
di sekitar kita.
3. Ilmu yang bertugas menyelidiki perubahan-perubahan, kejadian, dan atau
peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita.[16]

Dari beberapa uraian di atas dibuat kesimpulan sederhana bahwa sejarah adalah
suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang
telah terjadi pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia.

2. Peristiwa yang Dapat Disebut Sebagai Sejarah

Sejarah sebagai peristiwa (history as event) adalah peristiwa atau kejadian itu
sendiri yang sudah tidak mungkin terjadi lagi sama persis. Contoh, peristiwa
Sumpah Pemuda yang terjadi pada tanggal 28 Oktober 1928 tidak akan terjadi lagi
pada saat ini. Akan tetapi, peristiwa tersebut meninggalkan jejak-jejak sejarah
berupa data, arsip, foto, dan sumber-sumber lain yang dapat dijadikan dasar untuk
merekonstruksi peristiwa tersebut.
Ciri-ciri sejarah sebagai peristiwa adalah sebagai berikut :
a. Abadi => Bersifat abadi karena sebuah peristiwa sejarah tidak berubah-ubah.
Sebuah peristiwa yang sudah terjadi tidak akan berubah ataupun diubah. Oleh
karena itu, peristiwa tersebut akan tetap dikenang sepanjang masa
b. Unik => Bersifat unik karena sebuah peristiwa sejarah hanya terjadi satu kali.
Peristiwa tersebut tidak dapat diulang sama persis
c. Penting=> Bersifat penting karena peristiwa yang terjadi tersebut mempunyai
arti penting bagi seseorang ataupun menentukan kehidupan orang banyak
Tidak semua peristiwa dapat dikatakan sebagai sejarah. Sebuah kenyataan
sejarah dapat diketahui melalui bukti-bukti sejarah yang dapat menjadi saksi
terhadap peristiwa yang telah terjadi. Sebuah peristiwa dapat dikatakan sebagai
sejarah apabila memiliki ciri-ciri berikut ini
a. Peristiwa tersebut berhubungan dengan kehidupan manusia, baik sebagai
indvidu maupun kelompok
b. Memperhatikan dimensi ruang dan waktu (kapan dan di mana)
c. Peristiwa tersebut dapat dikaitkan dengan peristiwa yang lain. Misalnya,
peristiwa ekonomi yang terjadi bisa disebabkan oleh aspek politik, sosial, dan
budaya
d. Adanya hubungan sebab-akibat dari peristiwa tersebut. Adanya hubungan
sebab akibat baik karena factor dari dalam maupun dari luar peristiwa tersebut.
e. Peristiwa sejarah yang terjadi merupakan sebuah perubahan dalam kehidupan.
f. Peristiwa adalah kenyataan yang bersifat absolute atau mutlak dan objektif.
Sejarah sebagai peristiwa merupakan suatu kenyataan yang objektif. Artinya,
kenyataan itu benar-benar ada dan terjadi dalam kehidupan masyarakat
manusia. Kenyataan ini dapat dilihat dari fakta-fakta sejarahnya. Peristiwa-
peristiwa sejarah tersebut dapat dilihat dari berbagai aspek kehidupan manusia,
seperti peristiwa politik, ekonomi, dan sosial.

3. Tradisi Masyarakat Indonesia Masa Pra Aksara


Dari kehidupan masyarakat zaman praaksara, kita mendapatkan warisan berupa alat-
alat dari batu, tulang, kayu, dan logam serta lukisan pada dinding-dinding gua. Jejak
historis ada dua, yaitu jejak historis berwujud benda dan jejak historis yang berwujud
tulisan. Jejak historis berwujud benda merupakan hasil budaya/tradisi di masa kuno,
misalnya, tradisi zaman Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, Megalitikum, dan
Perundagian.

 Tradisi manusia hidup berpindah (zaman Paleolitikum). Manusia di zaman hidup


berpindah termasuk jenis Pithecanthropus. Mereka hidup dari mengumpulkan
makanan (food gathering), hidup di gua-gua, masih tampak liar, belum mampu
menguasai alam, dan tidak menetap. Kebudayaan mereka sering disebut
kebudayaan Pacitan dan kebudayaan Ngandong. Disebut kebudayaan Pacitan
sebab alat-alat budayanya banyak ditemukan di Pacitan (di Pegu- nungan Sewu
Pantai Selatan Jawa) berupa chopper(kapak penetak) disebut juga kapak genggam.
Karena masih terbuat dari batu maka disebut stone culture (budaya batu). Alat
Kebudayaan Ngandong ditemukan di desa Ngandong (daerah Ngawi Jawa Timur).
Alatnya ada yang terbuat dari tulang maka disebut bone culture. Di Ngandong
ditemukan juga kapak genggam, benda dari batu berupa flakes dan batu indah
berwarna yang disebut chalcedon.
 Peningkatan hidup manusia memasuki hidup setengah menetap/semisedenter
(zaman Mesolitikum). Mereka sudah memiliki kemajuan hidup seperti adanya
kjokkenmoddinger (sampah kerang)danabris sous roche (gua tempat tinggal).
Alat-alatnya adalah kapak genggam (pebble) disebut juga kapak Sumatra, kapak
pendek (hache courte), dan pipisan.
 Tradisi manusia zaman hidup menetap (zaman Neolitikum). Pada zaman ini,
manusia sudah mulai food producing, yakni mengusahakan bercocok tanam
sederhana dengan mengusahakan ladang. Jenis tanamannya adalah ubi, talas, padi,
dan jelai. Mereka menggunakan peralatan yang lebih bagus seperti beliung persegi
atau kapak persegi dan kapak lonjong yang dipergunakan untuk mengerjakan
tanah. Kapak persegi ditemukan di Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan Barat,
sedangkan di Semenanjung Melayu kapak ini disebut kapak bahu. Kapak lonjong
berbentuk bulat telur, banyak ditemukan di Sulawesi, Papua, atau kepulauan
Indonesia Timur. Alat serpih untuk mata panah dan mata tombak ditemukan di
Gua Lawa Sampung (Jawa Timur) dan Cabbenge (Sulawesi Selatan). Di Malolo
(Sumba Timur) ditemukan kendi air. Pada masa ini, terjadi perpindahan penduduk
dari daratan Asia (Tonkin di Indocina) ke Nusantara yang kemudian disebut
bangsa Proto Melayu pada tahun 1500 SM melalui jalan barat dan jalan utara. Alat
yang dipergunakan adalah kapak persegi, beliung persegi, pebble (kapak Sumatra),
dan kapak genggam. Kebudayaan itu oleh Madame Madeleine Colani, ahli sejarah
Prancis, dinamakan kebudayaan Bacson-Hoabinh. Kepercayaan zaman bercocok
tanam adalah menyembah dewa alam.
 Tradisi Megalitikum. Pada zaman ini, alat dibuat dari batu besar seperti menhir,
dolmen, dan sarkofagus. Menhir adalah tugu batu besar tempat roh nenek moyang,
ditemukan di Sumatra Selatan, Sulawesi Tengah, dan Kalimantan. Dolmen adalah
meja batu besar (altar), terdapat di Bondowoso, Jawa Timur. Sarkofagus adalah
kubur peti batu besar. Di Sulawesi, sarkofagus dikenal dengan sebutan waruga.
 Tradisi zaman perundagian. Setelah hidup menetap, mereka semakin pandai
membuat alat, bahkan dengan kedatangan bangsa Deutero Melayu pada 500 SM,
mereka sudah mampu membuat alat dari logam (sering disebut budaya Dongson
karena berasal dari Dongson). Zaman ini disebut zaman kemahiran teknologi.
Mereka juga telah mengenal sawah dan sistem pengairan. Jenis benda logam yang
dibuat di Indonesia pada zaman ini, antara lain, sebagai berikut. 1) Nekara, yaitu
semacam tambur besar yang ditemukan di Bali, Roti, Alor, Kei, dan Papua. 2)
Kapak corong, disebut demikian karena bagian tangkainya berbentuk corong.
Sebutan lainnya adalah kapak sepatu. Benda ini dipergunakan untuk upacara.
Banyak ditemukan di Makassar, Jawa, Bali, Pulau Selayar, dan Papua. 3) Arca
perunggu, ditemukan di daerah Bangkinang, Riau, dan Limbangan, Bogor. Selain
itu, ada perhiasan perunggu, benda besi, dan manik-manik. Kepercayaan di zaman
perundagian adalah menyembah roh nenek moyang (animisme).

Ciri-ciri masyarakat praaksara

 Kemampuan berlayar. Nenek moyang bangsa Indonesia datang dari Yunan sebelum
Masehi. Mereka sudah pandai mengarungi laut dan harus menggunakan perahu. Salah
satu ciri perahu yang dipergunakan nenek moyang kita adalah perahu cadik, yaitu
perahu yang menggunakan alat dari bambu atau kayu yang dipasang di kanan kiri
perahu. Pembuatan perahu biasanya dilakukan secara gotong royong oleh kaum laki-
laki. Setelah masa per- undagian, aktivitas pelayaran juga semakin meningkat. Perahu
bercadik yang merupakan alat angkut tertua tetap dikembangkan sebagai alat
transportasi serta perdagangan. Bukti adanya kemampuan dan kemajuan berlayar
tersebut terpahat pada relief candi Borobudur yang berasal dari abad ke-8. Relief
tersebut melukiskan tiga jenis perahu, yaitu 1) perahu besar yang bercadik, 2) perahu
besar yang tidak bercadik, dan 3) perahu lesung
 Kemampuan bersawah. Sistem persawahan mulai dikenal bangsa Indonesia sejak
zaman Neolitikum, yaitu manusia hidup menetap. Mereka terdorong untuk
mengusahakan sesuatu yang menghasilkan (food producing). Sistem persawahan
diawali dari sistem ladang sederhana yang belum banyak menggunakan teknologi,
kemudian meningkat dengan adanya teknologi pengairan hingga lahirlah sistem
persawahan.
 Mengenal astronomi memanfaatkan teknologi angin musim sebagai tenaga penggerak
dalam aktivitas pelayaran dan perdagangan. Selain digunakan untuk mengenali
musim, ilmu astronomi juga sudah dimanfaatkan sebagai petunjuk arah dalam
pelayaran, yaitu Bintang Biduk Selatan dan Bintang Pari (orang Jawa menyebut
Lintang Gubug Penceng) untuk menunjuk arah selatan serta Bintang Biduk Utara
untuk menunjukkan arah utara. Pengetahuan astronomi juga digunakan dalam
pertanian dengan memanfaatkan Bintang Waluku sebagai pertanda awal musim hujan.
 Sistem mocopat. Sistem mocopat adalah suatu kepercayaan yang didasarkan pada
pembagian empat penjuru arah mata angin, yaitu utara, selatan, barat, dan timur.
Sistem mocopat dikaitkan dengan pendirian bangunan, pusat kota atau pemerintah
(istana), alun-alun, tempat pemujaan, pasar, dan penjara. Peletakan bangunan tersebut
dibuat skema bersudut empat di mana setiap sudut mempunyai kemampuan dan
kekuatan secara magis. Itulah sebabnya mengapa setiap desa pada zaman kuno selalu
diberi sesaji pada waktu-waktu tertentu, bahkan hari pasaran menurut perhitungannya
juga dikaitkan dengan sistem mocopat, yaitu 1) arah barat diletakkan pon jatuh hari
Senin dan Selasa, 2) arah timur diletakkan legi jatuh hari Jumat, 3) arah selatan
diletakkan pahing jatuh hari Sabtu dan Minggu, 4) arah utara diletakkan wage jatuh
hari Rabu dan Kamis, dan 5) arah tengah diletakkan kliwon jatuh hari Jumat dan
Sabtu. Jadi pola susunan masyarakat mocopat merupakan suatu kepercayaan dalam
menata dan menempatkan suatu bangunan yang bersudut empat, dengan susunan ibu
kota pusat pemerintahan terdapat alun-alun di sekitar istana, serta ada bangunan
tempat pemujaan, pasar, dan penjara.
 Kesenian wayang. Kesenian wayang semula berpangkal pada pemujaan roh nenek
moyang. Semula wayang diwujudkan sebagai boneka nenek moyang yang dimainkan
oleh dalang pada malam hari.
 Seni gamelan. Seni gamelan ada kaitannya dengan seni wayang. Seni gamelan ini
dipakai untuk mengiringi pertunjukkan wayang. Pada waktu musim bercocok tanam
sudah usai masyarakat kuno itu membuat alat musik gamelan, mengembangkan seni
membatik, dan mengadakan pertunjukan wayang semalam suntuk untuk dapat dilihat
oleh masyarakat di sekitarnya.
 Seni membatik. Seni membatik merupakan kerajinan membuat gambar pada kain.
Cara menggambarnya mempergunakan alat canting yang diisi bahan cairan lilin
(orang Jawa menyebutnya malam) yang telah dipanaskan, lalu dilukiskan pada kain
sesuai motifnya.
 Pengaturan masyarakat. Nenek moyang kita hidup berkelompok. Mereka bersepakat
untuk hidup secara bersama, hidup gotong royong, dan demokratis. Cara pemilihan
pemimpin yang demikian disebut primus inter pares, seorang pemimpin adalah yang
terbaik bagi mereka bersama.
 Sistem ekonomi dengan mengenal perdagangan, Kebutuhan hidup manusia selalu
menuntut untuk dipenuhi. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, masyarakat kuno
saling bertukar barang (barter) dari satu wilayah ke wilayah lain.
 Sistem kepercayaan. Manusia yang terdiri atas jasmani dan rohani memunculkan
suatu kepercayaan bersifat rohani yang kemudian dipersonifikasikan dalam bentuk
riil.

Jadi, dapat kita ketahui bahwa tradisi masyarakat Indonesia sebelum mengenal tulisan adalah
sebagai berikut.

 Organisasi kemasyarakatannya sudah ada, yaitu adanya masyarakat teratur,


demokratis, dan memilih pemimpinnya dengan primus inter pares dalam bentuk
kesukuan.
 Kemasyarakatan atau pranata sosialnya adalah masyarakat yang hidup berkelompok
sebagai makhluk sosial, dan bergotong royong.
 Memiliki pengetahuan alam, yakni memanfaatkan alam di sekitarnya sebagai wujud
peduli dan memelihara alam lingkungannya.
 Sudah mengenal sistem persawahan.
 Kemampuan berlayar dan berdagang dengan memanfaatkan angin musim, bahkan
mereka sudah berani mengarungi laut luas.
 Sudah memiliki teknologi perundagian, yakni pengecoran logam dengan sistem
bivalve dan a cire perdue.
 Sistem kepercayaan pada mulanya menyembah roh nenek moyang kemudian
menyembah dewa.
 Sudah memiliki sistem ekonomi barter.
4. CIRI-CIRI DARI JENIS HISTORIOGRAFI INDONESIA
o Historiografi Tradisional

Historiografi tradisional adalah karya tulis sejarah yang dibuat oleh para pujangga

dari suatu kerajaan, baik itu kerajaan yang bernafaskan Hindu/Budha maupun

kerajaan/kesultanan yang bernafaskan Islam tempo dulu yang pernah berdiri di Nusantara

Indonesia.

Ciri-Ciri Historiografi Tradisional

1. Istana-Sentris/Regio sentris, artinya segala sesuatu dipusatkan pada raja atau

keluarga raja (keluarga istana).

2. Bersifat feodalistis-aristokratis, artinya yang dibicarakan hanyalah kehidupan kaum

bangsawan feodal, tidak ada sifat kerakyatannya dan tidak memuat riwayat kehidupan

rakyat, tidak membicarakan segi-segi sosial dan ekonomi dari kehidupan rakyat.

3. Regio magis, artinya dihubungkan dengan kepercayaan dan hal-hal yang gaib.

4. Tidak begitu membedakan hal-hal yang khayal dan hal-hal yang nyata.

5. Bersifat regio-sentris/etnosentrisme (kedaerahan), maka historiografi tradisional

banyak dipengaruhi daerah, misalnya oleh cerita-cerita gaib atau cerita-cerita dewa di

daerah tersebut.

6. Raja atau pemimpin dianggap mempunyai kekuatan gaib dan kharisma.

7. Sebagai ekspedisi budaya maksudnya sebagaisarana legitimasi tentang jati dirinya

dan asal-usulnya yang dapat menerangkan keberadaannya dan memperkokoh nilai-

nilai budaya yang dianut.

8. Oral tradition Historiografi jenis ini di sampaikan secara lisan, maka tidak dijamin

keutuhan redaksionalnya.

9. Anakronistik Dalam menempatkan waktu sering terjadi kesalahan-kesalahan,

pernyataan waktu dengan fakta sejarah termasuk di dalamnya penggunaan kosa kata

penggunaan kata nama dll. Pada masa kerajaan-kerajaan Hindu-Budha penulisan

sejarahnyacontohnya seperti Kitab Mahabrata dan Ramayana. Sedangkan pada


masakerajaan-kerajaan Islam sudah dihasilkan karya sendiri, bahkan

sudahmenerapkan sistem kronologi dalam penjelasan peristiwa sejarahnya.

10. Subjektivitas tinggi, sebab penulis hanya mencatat peristiwa penting di kerajaan dan atas
permintaan sang raja.
11. Tujuannya melegitimasi dan melanggengkan kekuasaan serta kedudukan raja.
12. Banyak mengandung anakronisme dalam penyusunannya.
13. Umumnya penulisannya tidak disusun secara ilmiah, serta sering kali datanya bercampur-
campur antara unsur mitos dan realitas.
14. Sumber-sember datanya sulit untuk ditelusuri, bahkan terkadang mustahil untuk dibuktikan.
Dengan kata lain, fakta sejarahnnya sulit debuktikan.
15. Regio-sentris, artinya banyak dipengaruhi oleh faktor budaya masyarakat tempat naskah itu
ditulis.
o Historiografi Kolonial

Historiografi Kolonial sering di sebut sebagai Eropa Sentris, yang berasal darikarya-

karya yang ditulis orang-orang Belanda.

Ciri-ciri Historiografi Kolonial

1. Penulisan sejarahnya biasanya berisi tentang kisah perjalanan atau petualangan untuk

menemukan daerah-daerah baru untuk dijadikan kolonialnya (jajahannya).

2. Tulisan mereka lebih merupakan sarana propaganda untuk kepentingan mereka (Belanda)

dan sekaligus untuk mengendurkan semangat perlawanan bangsa Indonesia.

3. Bersifat Belanda Sentris, kepentingan kolonial sangat mewarnai inpretasi mereka

terhadap suatu peristiwa sejarah yang terjadi.

4. Eropasentrisme, artinya ditulis dari sudut pandang kepentingan orang Belanda, dan kepentingan bangsa Eropa pada
umumnya.
5. Mitologisasi, artinya banyak kejadian yang tidak didasarkan pada kejadian yang sebenarnya.
o Historiografi Nasional

Historiografi Nasional penulisan setelah Indonesia merdeka,bangsa Indonesia

berusaha untuk menulis sejarah nasionalnya sendiri.

Ciri-ciri Historiografi Nasional

1. Memanfaatkan semua sumber sejarah baik yang berasal dari penulisan sejarah

tradisional (karya bangsa Indonesia) maupun sumber-sumber yang berasal dari

pemerintah kolonial untuk melakukan rekontruksi ulang menjadi sejarah nasional

yang berorientasi kepada kepentingan nasional.


2. Objek penelitian sejarah nasional meliputi berbagai aspek dengan menggunakan

pendekatan multidemensional, baik aspek ekonomi,politik, ideologi, sosial budaya,

sistem kepercayaan.

3. L e b i h m e n g u t a m a k a n k e p e n t i n g a n n a s i o n a l I n d o n e s i a a t a u

b e r s i f a t Indonesia-sentris.

4. Bersifat Indonesia sentrisme, penulisan sejarah di Indonesia diinterpretasikan sebagai sejarah nasional dan ditulis
dari sudut kepentingan rakyat Indonesia.

5. Bersifat metodologis, artinya penulisan sejarah Indonesia menggunakan pendekatan ilmiah berdasarkan teknik
penulisan ilmiah untuk ilmu sosial.

6. Bersifat kritis historis, berarti substansi penulisan sejarah Indonesia secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan

5. Ilmu Bantu dalam Penelitian Sejarah


1. Paleontologi = Ilmu yang mengkaji bentuk-bentuk kehidupan purba yang pernah
hadir di muka bumi terutama fosil. Kata fosil berasal dari bahasa Yunani fissilis
yang artinya sesuatu yang digali dan dikeluarkan dari dalam tanah. Jadi fosil
adalah sisa-sisa binatang dan tumbuhan yang terpendam di dalam tanah selama
ratusan juta tahun dan tetap terpelihara bentuknya karena telah membatu.
2. Paleoantropologi = Paleoantropologi mempunyai kajian berbeda dengan
paleontologi. Objek kajian paleoantropologi adalah mempelajari fosil manusia
purba. Ilmu ini berusaha mengkaji, merekonstruksi asal usul manusia,
evolusinya, persebarannya, lingkungannya, cara hidup dan budayanya. Fosil-
fosil manusia ditemukan pada kala pleistosen.
3. Arkeologi =kajian ilmiah mengenai hasil budaya pra sejarah dan sejarah melalui
penggalian (ekskavasi). Beberapa kelompok benda-benda arkeologi adalah :
a. Semua benda buatan manusia dengan tujuan untuk kepentingan manusia.
Umumnya benda ini mudah untuk dipindah-pindah seperti manik-manik, kapak
batu dan lain-lain.
b. Bangunan tempat pemukiman yang sulit dipindahkan
c. Ekofak yaitu objek alamiah yang ikut tertimbun bersama-sama artefak dan
bangunan seperti sisa makanan kulit kerang
4. Paleografi = ilmu membaca, menentukan waktu, menganalisis tulisan-tulisan
kuno yang ditulis di atas papirus, tablet-tablet tanah liat, tembikar, kayu,
perkamen (vellum) kertas dan daun lontar. Contohnya adalah misteri tulisan
hieoroglyph yang tertulis di papirus pada zaman Firaun baru dapat terbaca pada
tahun 1799 oleh ilmuwan Prancis Jean Champollion. Contoh lagi adalah adalah
tulisan paku pada zaman Mesopotamia (Irak) dapat tebaca pada tahun 1846 oleh
Sir Henry Rawlinson
5. Epigrafi = Hampir mirip dengan Paleografi, Epigrafi lebih fokus ke objek tempat
menulis. Epigrafi adalah pengetahuan tentang cara membaca, menentukan waktu
dan menganalisis tulisan atau inskripsi pada benda-benda yang bertahan lama
seperti batu, logam atau gading. Secara sederhana Epigrafi adalah ilmu membaca
prasasti.
6. Ikonografi = ilmu tentang arca/ patung kuno.
7. Numismatik = ilmu yang mempelajari mata uang, asal usul, teknik pembuatan,
sejarah, mitologi dan seninya. Mata uang atau koin adalah sepotong logam yang
diberi bentuk dan berat tertentu yang memuat tanda-tanda yang dicapkan di
atasnya oleh pejabat pemerintah sehingga menjadi jaminan sahnya mengenai
nilai dan beratnya sebagai alat tukar resmi
8. Ilmu Keramik = nama umum untuk tembikar, cina dan porselin. Pengetahuan
tentang keramik merupakan ilmu bantu sejarah dan kesenian yang penting. Hasil
kajian tentang benda-benda ini merupakan bahan penting untuk penyusunan
sejarah baik pada periode pra sejarah dan sejarah. Dari kajian tentang keramik
akan diketahui perkiraan waktu, pemilik atau pendukung kebudayaan keramik,
lalu lintas perdagangan dan interaksi antar daerah dan bangsa.
9. Genealogi = Pengetahuan tentang asal-usul nenek moyang atau keturunan
keluarga keluarga seseorang. Biasanya hal ini dilakukan oleh para kaisar/raja
untuk legitimasi terhadap dirinya. Biografi dari orang/ tokoh dapat diteliti
melalui bio data atau curriculum vitae.
10. Filologi = ilmu yang mempelajari naskah-naskah kuno.
11. Etnografi = cabang dari antropologi yang menggambarkan tentang kebudayaan
suatu masyarakat atau kelompok suku bangsa.
12. Ilmu-ilmu Sosial
13. Bahasa
14. Statistik = Statistik saat banyak dipakai sebagai metode ilmiah dalam ilmu-ilmu
sosial. Khusus sejarah, statistik membantu ilmu sejarah menjadi ilmiah karena
menggunakan fakta dan data kuantitatif. Sejarah yang telah menggunakan
statistik adala sejarah sosial dan sejarah ekonomi. Contoh data statistik yang
dapat digunakan dalam penelitian sejarah adalah Sensus penduduk yang
memberi gambaran mengenai jumlah seluruh penduduk, jumlah pria, wanita,
anak-anak, orang dewasa, orang tua, angkatan kerja, penganggur dan lain-lain.
15. CRONOLOGI, yaitu ilmu yang mempelajari tentang hitungan waktu. Dalam
kajian sejarah ilmu Cronologi dapat dibedakan menjadi 3 ( hitungan sejarah,
matematik dan tekhnik)

7. Hasil Budaya Masyarakat Batu

1. Zaman Batu Tua (Paleolithikum)

 Kapak Genggam : berfungsi untuk menggali umbi, memotong dan menguliti


 Kapak Perimbas : berfungsi untuk merimbas kayu, memecahkan tulang, dan
sebagai senjata yang banyak ditemukan di Pacitan.

 Alat-alat dari tulang dan tanduk binatang : berfungsi sebagai alat penusuk,
pengorek dan tombak. Banyak ditemukan di ngandong. Pendukung
kebudayaan ini adalah Homo Wajakensis, dan Homo Soloensis.
 Kapak Penetak, lebih besar daripada kapak perimbas
 Pahat genggam
 Alat Serpih (flakes) – terbuat dari batu bentuknya kecil, ada juga yang terbuat
dari batu induk (kalsedon) : berfungsi untuk mengiris daging atau memotong
umbi-umbian dan buah-buahan. Pendukung kebudayaan ini adalah Homo
soloensis dan Homo wajakensis.

2. Zaman Batu Madya (Mesolithikum)


Pada zaman ini alat-alat dari batu sudah mulai digosok, tetapi masih belum halus.
Manusia pendukung ini adalah homo sapiens, khususnya Papua Melanesoide.

 Kapak Sumatra (Pebble)


Sejenis kapak genggam yang sudah digosok, tetapi belum sampai halus. Terbuat dari
batu kali yang dipecah atau dibelah.

 Kjokenmoddinger
Dari bahasa denmark yang artinya sampah dapur.
 Abris Sous Roche
Adalah tempat tinggal yang berwujud goa-goa dan ceruk-ceruk di dalam batu karang
untuk berlindung.
 Batu Pipisan
Terdiri dari batu penggiling dan landasannya. Berfungsi untuk menggiling makanan,
menghaluskan bahan makanan.
3. Zaman Batu Baru (Neolithikum)
Peralatan batu pada zaman ini sudah halus karena manusia pendukung sudah
mengenal teknik mengasah dan mengupam.

 Kapak Persegi
Adalah kapak yang penampang lintangnya berbentuk persegi panjang atau trapesium.
Ditemukan di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi, dan
Kalimantan. Sebutan kapak persegi diberikan oleh Von Heine Geldern.
 Kapak Lonjong
Adalah kapak yang penampangnya berbentuk lonjong memanjang. Ditemukan di
Irian, seram, Gorong, Tanimbar, Leti, Minahasa, dan Serawak.
 Kapak Bahu
Adalah kapak persegi namun pada tangkai diberi leher sehingga menyerupai botol
persegi. Kapak bahu hanya ditemukan di Minahasa, Sulawesi Utara.

 Mata Panah
 Gerabah
 Tembikar (Periuk belanga)

4. Zaman Batu Besar (Megalithikum)

1. Menhir : tugu batu yang didirikan sebagai pemujaan roh nenek moyang
memperingati arwah nenek moyang.

2. Dolmen : meja batu, merupakan tempat sesaji dan pemujaan kepada roh nenek
moyang. Ada pula yang digunakan untuk kuburan.

3. Sarchopagus atau keranda : bentuknya seperti lesung yang mempunyai tutup atau
ada juga seperti telur dibelah dua.

5. Kubur Batu : peti mati yang terbuat dari batu besar yang masing-masing papan
batunya lepas satu sama lain
6. Arca
7. Punden Berundak : bangunan tempat pemujaan yang tersusun bertingkat-tingkat
seperti tangga.
8. Waruga : peti kubur peninggalan budaya Minahasa pada zaman megalitikum.
Didalam peti pubur batu ini akan ditemukan berbagai macam jenis benda antara
lain berupa tulang- tulang manusia, gigi manuisa, periuk tanah liat, benda- benda
logam, pedang, tombak, manik- manik, gelang perunggu, piring.

9. Jenis Peradaban Amerika

1.Peradaban Maya (300 M-1500 M)


a. Letak dan Kondisi Geografis
Bangsa Maya menempati wilayah Mexico Tengah. Mereka terkenal sebagai
bangsa yang cerdas, karena dapat menciptakan system pemerintahan yang
terorganisasi dengan baik. Kekaisaran maya pada masa kejayaannya (250-900 M)
membentang dari utara, yaitu dari Semenanjung Yukatan di Meksiko, sampai di
Peten, Guatemala. Kekaisaran maya mencangkup banyak Negara merdeka seperti
Palenque,Copan,Tikal,Chichen,Itza, dan Uxmal.
b. Kondisi social-politik
Mampu menciptakan pemerintahan dengan system kekaisaran. Setiap kota
yang berada dalam wilayah kekuasaan selalu memiliki pemimpin sendiri. Mereka
juga mendirikan tempat pemujaan bagi para dewa. Persembahan kurban manusia
merupakan bagian dari ritualnya. Tak jarang manusia yang dikurbankan itu
dimakamkan dalam kuil tersebut yang umumnya berbentuk mirip piramida di Mesir.
c. Kehidupan budaya
- Sistem kepercayaan
Ritual kepercayaan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan bangsa
maya. Mereka menyembah Dewa Jaguar,atau dewa kucing yang dianggap sebagai
penguasa dunia arwah dan symbol keberanian dalam peperangan. Bangsa maya juga
menyembah banyak dewa lainnya seperti Itzamma, yaitu dewa tulisan yang berwujud
campuran antara manusia dan kera.
-Ilmu pengetahuan dan teknologi
Bangsa maya telah memiliki kemampuan dalam bidang astronomi. Mereka
menciptakan dua system penanggalan. Yaitu kalender tahunan dengan jumlah 365
hari per tahun yang dihitung berdasarkan revolusi, dan penanggalan yang hanya
berjumlah 260 hari yang mereka gunakan sebagai kalender suci. Disebut kalender suci
karena ditujukan secara khusus untuk meramal, seperti menentukan hari yang tepat
untuk sebuah upacara penting, seperti pernikaham dan kelahiran. Kalau anak
dilahirkan pada hari yang dianggap silal,upacara pemberian nama akan ditunda kehari
yang dianggap baik. Hanya para pendeta yang dianggap memiliki kemampuan untuk
menggunakan kalender ramaln itu.Bangsa maya merupakan bangsa pertama di
Amerika yang menggunakan huruf hieroglif untuk menulis. Mereka menulis pada
buku yang terbuat dari kulit kayu,memahatnya pada bangunan makam dan pada tiang-
tiang batu. Suku maya memiliki kemampuan medis yang mengagumkan. Kesehatan
dan praktik penyembuhan dalam suku maya adalah gabungan yang sangat kompleks
antara pikiran, tubuh,agama,ritual dan ilmu pengetahuan. Praktik penyembuhan suku
maya dilakukan oleh orang yang memilikim kemampuan yang disebut shamans.
Shamans adalah dukun atau orang yang dapat menjadi penghubung antara dunia nyata
dan dunia arwah. Beberapa tumbuahn yang digunakan bangsa maya untuk
menghilangkan rasa sakit adalah: peyote, tembakau,beberapa jenis jamur dan tanaman
jenis lain yang menghasilkan efek seperti alcohol yang dikonsumsi orang zaman
sekarang.Orang-orang maya mempunyai kebiasaan berolahraga, yaitu bermain bola
yang sudah dilakukan sekitar 3000 tahun sebelum masa kedatangan Columbus ke
benua Amerika. Lapangan yang dipakai suku maya dapat dipakai untuk beragam
kegiatan seperti pertunjukan music,ritual keagamaan, dan tentu sja permainan bola.
Permainan bola orang maya disebut pitz dan pemainnya disebut ti pitziil. Olahraga ini
menggunakan bila sebesar ukuran bola voli sekarang, terbuat dari karet tebal dan
berat.

2,Peradaban Aztek (1298-1521 M)


a. Letak dan Kondisi Geografis
Bangsa azte adalah bangsa pengembara yang tiba di lembah Meksiko pada
abad ke-3. Mereka kemudian sampai di danau berawa yang terletak di sebelah selatan
Texcoco. Kehidupan orang aztek sebagai bangsa pengembara berakhir ketika mereka
berhasil mengembangkan tradisi pertanian dengan mengubah rawa-rawa menjadi
lading subur, yang kemudian mereka sebut cinampa.
b.Kondisi social-politik
Bangsa aztek dikenal sebagai bangsa yang suka berperang. Tujuan mereka
berperang adalah mendapatkan tawanan yang dapat dijadikan kurban untuk
dipersembakan dalam pelaksanaan ritual kepercayaan yang mereka yakini. Meskipun
demikian, mereka juga membangun istana-istana dan kuil-kuil yang megah sebagai
tempat pemujaan. Mereka mendirikan sebuah kuil yang besar pada tahun 1320 di
Tenochtitlan, yang dijadikan sebagai pusat pemerintahan dan tempat suci. Kota ini
dibagi dalam empat wilayah dan pada setiap wilayah dihuni oleh keluarga yang
berbeda. Penguasa pertama adalah Tenochthitlan yaitu sseorang raja pendeta yang
bernama Tenoch yang tercatat wafat pada tahun 1370. Kekaisaran aztek memiliki
kesatuan tentara yang mereka banggakan yang disebutdengan Kesatria Elang dan
Kesatria Jaguar.Mereka adalah tentara yang selalu berada di garis depan baik untuk
menyerang maupun untuk mempertahankan diri.
c. Kehidupan budaya
-Sistem kepercayaan dan religi
Dalam kepercayaan yang dianutnya, bangsa aztek memiliki keyakinan bahwa mereka
hidup di zaman matahari kelima,dimana suatu saat nanti zaman ini akan berakhir.
Agar zaman ini akhir ini tertunda, mereka merasa perlu untuk membuat upacara
kurban untuk menyenangkan hati para dewa tersebut. Dewa tertinggi yang mereka
sembah adalah dewa matahari yang mereka sebut dengan Huitzilopochtli.Bentuk
kurban yang mereka anggap dapat menyenangkan hati para dewa adalah darah
manusia dan jantung manusia yang masih hidup.Keyakinan seperti inilah yang
mendorong bangsa aztek menjadi bangsa yang suka berperang.
-Ilmu pengetahuan dan teknologi
Bangsa aztek telah mengenal tulisan piktograf yang mirip dengan huruf hieroglif,
yang disebut n’ahuatl.Alfabet untuk bahasa ini berbentuk gambar. Soal tulis menulis
hanya dilakuakan oleh ahli dan imam terpelajar yang telah mendapatkan pelatihan.
Mereka menyimpan catatan diatas kertas yang terbuat dari kulit kayu atau kulit rusa.
Mereka biasanya menulis dengan menggunakan arang yang kemudian diwarnai
dengan sayuran dan zat-zat lainnya. Dalam bidang pendidikan, selain menekan orang
tua untuk mengajar anak-anak mereka dengan baik, suku aztek juga memiliki sekolah
umum yang wajib untuk semua anak.Sekolah tersebut dibedakan berdasarkan status
social dan gender. Anak laki-laki bangsawan akan dikirim ke Sekolah Calmecac di
mana mereka akan belajar tentang sejarah, astronomi,seni, cara mengatur dan
memimpin. Anak laki-laki dariksatria yang lebih rendah dikirim ke Sekolah
Cuicacalli yang terfokus untuk mempersiapkan mereka sebagai prajurit. Sementara
anak-anak perempuan dikirim ke sekolah-sekolah dimana mereka akan diajarkan
tugas domestic, seperti memasak dan menenun.
Dalam bidang seni dan olahraga, meskipun secara umum suku aztek dianggap liar,
sebenarnya mereka adalah orang-orang yang sangat artistik. Mereka membuat
tembikar dan patung,menciptakan gambar-gambar yang artistik. Selain seni, suku
aztek juga memainkan olahraga tim, khususnya permainan yang sangat popular
dikalangan mereka yang disebut Ullamaliztli. Permainan tersebut memanfaatkan bola
karet yang dimainkan dilapangan yang disebut Tlachtli. Dalam permainan ini, bola
tidak boleh menyentuh tanah dan pemain hanya dapat menyentuh bola dengan
kepala,siku, lutut, dan pinggul untuk dimasukkan ke sebuah lubang batu. Sementara
itu, sebagai bangsa yang mengembangkan tradisi pertanian, mereka juga
mengembangkan system penanggalan. Sistem penanggalan yang mereka gunakan
adalah dengan menghitung jumlah hari, yaitu 365 hari dalam setahun, dan dibagi
dalam 20 bulan. Setelah dibagi terdapat sisa sebanyak 5 hari yang kemudian mereka
anggap hari sial. Sistem penanggalan ini mereka gunakan untuk menandai waktu
menanam dan memanen.
Mereka juga telah memiliki kemampuan yang tinggi dalam mendirikan
bangunan monumental, seperti istana, kuil-kuil, serta jalan raya. Peraadaban aztek
mengalami kehancuran ketika Hernan Cortes (1485-1547) seorang prajurit dan
penjajah Spanyol yang datang ke Meksiko. Hernan sangat terkesan dengan bangunan
istana, kuil, dan jalan raya yang tertata. Kedatangannya disambut Kaisar Aztek yang
bernama Moctezuma II, namun Herman membalasnya dengan menjadikan kaisar
tersebut sebagai tawanan dan membunuh para bangsawan Aztek lainnya. Pemimpin
aztek yang tersisa melakukan perlawanan namun tidak berhasil. Moctezuma II
dibunuh, Kota Tenochtitlan dihancurkan, dan Hernan Cortes kemudian menjadi
gubernur Meksiko.

3. Peradaban Inca (500-1532 M)


a. Letak dan Kondisi Geografis
Kekaisaran Inca terletak di wilayah Peru, yaitu sekitar Danau Titicaca dekat
Pegunungan Andes. Pendirinya adalah Manco Cacap, yang dianggap sebagai putra
dari dewa matahari. Bangsa Inca kemudian mengalami perkembangan. Sejak tahun
1200 M, mereka mendiami Cusco, yang wilayahnya membentang dari Quito di
sebelah utara, sampai ke Cile di selatan. Bangsa Inca tinggal di daerah-daerah tinggi,
hal ini sesuai dengan system kepercayaan mereka bahwa semakin tinggi tempat
mereka tinggal, semakin dekat mereka dengan tempat tinggal para dewa.
b. Kondisi social-politik
Bangsa Inca menerapkan system federal yang terdiri dari pemerintah pusat dengan
Cusco sebagai ibu kotanya dan empat wilayah, atau suyu yang terdiri dari
Chinchaysuyu, Antisuyu, Kuntisuyu, dan Qullasuyu. Keempat sudut dari empat
wilayah ini bertemu ditengah, yaitu kota Cusco. Itulah sebabnya mereka member
nama pada imperium mereka sebagai Tahuantinsuyu atau Land o The Four Quarters,
yang artinya daerah yang meliputi empat wilayah. Suyu ini diperkirakan terbentuk
sekitar tahun 1460 selama pemerintahan Pachacuti. Pada masa pemerintahannya
sekitar tahun 1468 M, bangsa Inca telah menguasai daerah-daerah disekitar Cusco
yang sekarang lebih dikenal dengan nama Peru, Bolivia, Argentina utara, Cile dan
Ekuador. Wilayah Inca membentang dari utara ke selatan, melewati pegunungan
Andes, yaitu dari kolombia sampai ke Cile, sedangkan dari bagian timur ke barat dari
Atacuma ke Hutan Amazon yang lebat. Kejayaan Inca berakhir ketika dikuasai
bangsa Spanyol di bawah pimpinan Francisco Pizzaro pada tahun 1521. Saat itu
tercatat bangsa Inca diperintah oleh Attahualpa sebagai kaisar yang terakhir.
c. Kehidupan budaya
- Sistem kepercayaan dan agama
Bangsa Inca dikenal sebagai bangsa yang religious. Dibekas wilayah kekuasaannya
banyak ditemukan tempat pemujaan. Para ahli sihir menduduki posisi yang tinggi
dalam masyarakat karena mereka dianggap mampu memberikan perlindungan dari
roh-roh jahat. Mereka menyemabah dewa bumi yang bernama Pachamama dan dewa
matahari Virachocha. Bangsa Inca percaya raja-raja yang memerintah Inca memiliki
hubungan genealogis (keturunan) dengan dewa matahari. Terdapat upacara yang
disebut capacocha yaitu upacara memberikan kurban anak-anak kepada para dewa
dengan satu keyakinan bahwa anak-anak yang mereka kurbankan ini akan masuk ke
dunia para dewa dan tinggaal bersama mereka.
-Ilmu pengetahuan dan teknologi
Banyak situs bangunan istana dan kuil pemujaan di willayah Cusco menunjukan
bangsa Inca telah memiliki kemampuan untuk membuat bangunan dalam bentuk yang
besar dan megah. Kompleks bangunan Inca yang terkenal adalah Machu Picchu, yaitu
terletak di pegunungan Peru. Dari tata letak danarsitekturnya, Machu Picchu
diperkirakan merupakan sebuah kompleks hunian suku Inca dan kini menjadi salaha
satu atraksi wisata utama di dunia. Suku Inca diduga membangun Machu Picchu pada
1430 dan selesai 30 tahun kemudian namun, kurang dari seratus tahun kemudian
mereka meninggalkan kompleks itu. Menurut hipotesa peneliti pengungsian masal
dari Machu Picchu disebabkan adanya wabah cacar sebelum datangnya penjajah
Spanyol. Dalam kgiatan pertanian mereka telah mengembangkan semacam sebuah
laobratorium yang disebut Moray yang dimaksudkan untuk mengembangkan varietas
yang cocok di tanam di dataran tinggi Andes. Mereka juga mengembangkan
persawahan dengan system terasering, yaitu sistem persawahan yang disusun
bertingkat-tingkat untuk menahan banjir.Selain itu mereka juga telah menggunakan
bajak pengolah tanah yang dibuat dari perunggu.

34-37 dan 39 Kebijakan Reformasi pada Masa Pemerintahan BJ. Habibie,


Abdurrahman Wahid, dan Megawati Soekarnoputri Kebijakan-kebijakan pada
Kebijakan reformasi masa Habibie:

• Membentuk Kabinet Reformasi Pembangunan


Dibentuk tanggal 22 Mei 1998, dengan jumlah menteri 16 orang yang merupakan
perwakilan dari Golkar, PPP, dan PDI.
• Bidang Ekonomi

 Merekapitulasi perbankan
 Merekonstruksi perekonomian Indonesia
 Melikuidasi beberapa bank bermasalah
 Menaikkan nilai tukar rupaih terhadap dollar hingga dibawah Rp 10.000
 Mengimplementasikan reformasi ekonomi yang diisyaratkanoleh IMF

 Mengadakan reformasi dalam bidang politik ; Habibie berusaha menciptakan


politik yang transparan, mengadakan pemilu yang bebas, rahasia, jujur, adil,
membebaskan tahanan politik, dan mencabut larangan berdirinya Serikat Buruh
Independen.
 Kebebasan menyampaikan pendapat.
Kebebasan menyampaikan pendapat diberikan asal tetap berpedoman pada aturan
yang ada yaitu UU No.9 tahun 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan
pendapat di muka umum.
 Refomasi dalam bidang hukum
Target reformasinya yaitu subtansi hukum, aparatur penegak hukum yang bersih
dan berwibawa, dan instansi peradilan yang independen. Pada masa orde baru,
hukum hanya berlaku pada rakyat kecil saja dan penguasa kebal hukum sehingga
sulit bagi masyarakat kecil untuk mendapatkan keadilan bila berhubungan dengan
penguasa.
 Mengatasi masalah dwifungsi ABRI
Jendral TNI Wiranto mengatakan bahwa ABRI akan mengadakan reposisi secara
bertahap sesuai dengan tuntutan masyarakat, secara bertahap akan mundur dari
area politik dan akan memusatkan perhatian pada pertahanan negara. Anggota
yang masih menduduki jabatan birokrasi diperintahkan untuk memilih kembali
kesatuan ABRI atau pensiun dari militer untuk berkarier di sipil. Dari hal tersebut,
keanggotaan ABRI dalam DPR/MPR makin berkurang dan akhirnya ditiadakan.
• Mengadakan sidang istimewa
Sidang tanggal 10-13 November 1998 yang diadakan MPR berhasil menetapkan
12 ketetapan.
• Mengadakan pemilu tahun 1999
Pelaksanaan pemilu dilakukan dengan asas LUBER (langsung, bebas, rahasia) dan
JURDIL (jujur dan adil).

Kebijakan-kebijakan pada masa Gus Dur:

• Meneruskan kehidupan yang demokratis seperti pemerintahan sebelumnya


(memberikan kebebasan berpendapat di kalangan masyarakat minoritas,
kebebasan beragama, memperbolehkan kembali penyelenggaraan budaya
tionghoa).
• Merestrukturisasi lembaga pemerintahan seperti menghapus departemen yang
dianggapnya tidak efesien (menghilangkan departemen penerangan dan sosial
untuk mengurangi pengeluaran anggaran, membentuk Dewan Keamanan Ekonomi
Nasional).
• Ingin memanfaatkan jabatannya sebagai Panglima Tertinggi dalam militer dengan
mencopot Kapolri yang tidak sejalan dengan keinginan Gus Dur.
• Bidang Hukum Agenda utama pemerintahan Gus Dur adalah masalah korupsi.
Oleh karenanya, Gus Dur membentuk beberapa lembaga yang berkaitan dengan
masalah korupsi sebagai berikut :
- Komisi Nasional Pemeriksaan kekayaan Pejabat Negara (KPKN)
- Tim Gabungan Pemberantasan Tindakan Pidana Korupsi (TGPTPK)
- Komisi Ombudsman Nasional (KON)
- Komite Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (KPTPK)

5. Indonesia masa pemerintahan Megawati Soekarno Putri:


Kebijakan-kebijakan pada masa Megawati:
• Memilih dan Menetapkan
Ditempuh dengan meningkatkan kerukunan antar elemen bangsa dan menjaga
persatuan dan kesatuan. Upaya ini terganggu karena peristiwa Bom Bali yang
mengakibatkan kepercayaan dunia internasional berkurang.
• Membangun tatanan politik yang baru
Diwujudkan dengan dikeluarkannya UU tentang pemilu, susunan dan kedudukan
MPR/DPR, dan pemilihan presiden dan wapres.
• Menjaga keutuhan NKRI
Setiap usaha yang mengancam keutuhan NKRI ditindak tegas seperti kasus Aceh,
Ambon, Papua, Poso. Hal tersebut diberikan perhatian khusus karena peristiwa
lepasnya Timor Timur dari RI.
• Melanjutkan amandemen UUD 1945
Dilakukan agar lebih sesuai dengan dinamika dan perkembangan zaman.
• Meluruskan otonomi daerah
Keluarnya UU tentang otonomi daerah menimbulkan penafsiran yang berbeda tentang
pelaksanaan otonomi daerah. Karena itu, pelurusan dilakukan dengan pembinaan
terhadap daerah-daerah.
Teknik Dasar Lompat Tinggi Gaya Straddle / Gaya Guling
Lompat tinggi gaya guling atau disebut juga gaya straddle adalah salah satu gaya lompat tinggi yang
hingga saat ini masih digunakan untuk perlombaan dan diajarkan di sekolah-sekolah. Perbedaan gaya
straddle dengan gaya-gaya yang lain adalah pada saat melewati mistar. Pada gaya straddle pada saat
melewati di atas mistar posisi tubuh dalam keadaan tengkurep dan posisi kaki di buka lebar atau
kangkang. Dari segi lain, perbedaanya terletak pada kaki tolakan yang digunakan pada gaya ini dan
mendarat dengan kaki ayun yang terjauh.

Kelangsungan gerakan lompat tinggi dapat dibedakan atas awalan, tumpuan, saat melewati mistar dan
mendarat. Inilah uraian Teknik dasar lompat tinggi gaya straddle:

a. Langkah Lari Awalan

Awalan lari gaya straddle dilakukan dalam garis lurus yang menyerong dari permukaan depan matras
pendaratan. Sudut yang disarankan adalah sekitar 20 – 30 derajat dari garis luru matras. Tetapi awalan
tersebut dapat berbentuk lengkungan dengan sudut 45 – 55 derajat terhadap letak mistar.
Kecepata dalam melakukan awalan diperlukan untuk memberikan momentum terhadap badan untuk
melewati mistar. Oleh sebab itu, awalan dilakukan dengan kecepatan yang cukup tinggi. Panjang
awalan delapan langkah, pada empat langkah yang terakhir lebih lebar dari empat awalan yang pertama.
Agar bertumpu pada titik tumpu yang tepat dianjurkan menggunakan tanda-tanda. Jika tumpuan
dilakukan dengan kaki kiri maka awalan dimulai dari sebelah kiri bak lompat.

b. Teknik Tolakan

tolakan kaki tumpu menggunakan kaki yang terkuat agar menghasilkan gerakan naik yang maksimal.
Langkah terakhir agak diperlebar dengan disertai sikap badan yang menengadah disertai gerakan
mengayun ke atas untuk membantu meningkatkan titik berat badan yang lebih tinggi.
Sikap badan yang agak menengadah dapat menghasilkan sudut tumpuan yang lebih besar, sehingga
akan mempermudah mengayunkan kaki. Gerakan kaki ayun dalam keadaan lurus, tetapi tidak kaku.
Setelah kaki kanan diayunkan ke atas dan badan terangkat dengan kaki tumpu. Saat melewati di atas
mistar, ayunan kaki lebih tinggi dari kepala dan melewati mistar lebih dahulu dari bagian bada yang
lain.

c. Bentuk Gerakan Di Atas Mistar

Setelah mencapai titik tinggi maksimum badan diputar ke kiri penuh, dengan kepala mendahului
melewati mistar, perut dan dada menghadap ke bawah. Kaki tumpuan yang semula bergantung ditari
dalam posisi kangkang. Pada saat ini kaki kanan sudah turun dan tangan sudah siap-siap membantu
mendarat.

d. Teknik mendarat

Setelah melewati mistar badan bisa langsung jatuh pada punggung yang tidak membahayakan bagi
pelompat. Tetapi jika tempat pendaratan merupakan bak pasir. Maka pendaratan dilakukan dengan kaki
kanan dan dibantu dengan kedua tangan

Anda mungkin juga menyukai