Anda di halaman 1dari 6

LANDASAN POLITIK LUAR NEGRI BEBAS AKTIF

DI SUSUN OLEH:

1. Ahmad Amirudin
2. Moh. Yusrin
3. Nurmila
4. Hendrian
5. Refki saputra

SEJARAH INDONESIA
IPS
SMAN NEGRI 1 BUNGKU TENGAH
TAHUN 2021/2022
Penjelasan Lengkap Landasan Politik Luar Negeri Bebas Aktif

By Mas MinPosted on July 30, 2021


sebelumnya sudah dijelaskan bahwa politik luar negeri bebas aktif merupakan politik yang
ditetapkan bangsa Indonesia untuk mengatur hubungan dengan negara lain yang diabdikan
kepada kepentingan nasional negara, yang mempunyai hak penuh untuk menentukan sikap
dan kehendak sendiri sebagai negara merdeka dan berdaulat serta aktif berperan dalam
memperjuangkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial dalam lingkup
intemasional.

Politik luar negeri bebas dan aktif ini berbeda dengan politik luar negeri netral, yaitu politik
luar negeri yang tidak peduli / tidak mendorong untuk mengambil sikapnya terhadap kejadian
internasional (cuek masa bodoh).

Setelah kita bahas tentang pengertian politik luar negeri bebas aktif dan faktor penentu
perumusan politik luar negeri pada postingan sebelumnya, kali ini kita bahas tentang
landasan politik luar negeri bebas aktif secara detail.

Contents  hide 
1 Landasan ideal yaitu Pancasila
2 Landasan konstitusional (struktural) yaitu UUD 1945
3 Landasan operasional:
Landasan ideal yaitu Pancasila

1. Sila 1 (Ketuhanan Yang Maha Esa)

 Indonesia mengakui bahwa manusia sebagai ciptaan Allah SWT Tuhan YME yang
mempunyai martabat yang sama.
 Indonesia tidak menganut rasialisme.

2. Sila 2 (Kemanusiaan yang Adil dan Beradab)

 Indonesia selalu aktif menentang segala bentuk penjajahan.

3. Sila 3 (Persatuan Indonesia)

 Indonesia menempatkan persatuan dan kesatuan bangsa sebagai hal yang sangat
penting.
 Politik luar negeri RI harus memperhatikan dan mengabdi kepada kepentingan
nasional.

4.  Sila 4 (Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan /
Perwakilan)

 Indonesia menyelesaikan setiap masalah intemasional melalui musyawarah untuk


mencapai mufakat.

5. Sila 5 (Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia)

 Indonesia menginginkan terwujudnya keadilan sosial yang berlingkup intemasional


dengan mengembangkan sikap luhur yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dalam tata pergaulan internasional.

Landasan konstitusional (struktural) yaitu UUD 1945

1. Pembukaan UUD 1945 :

 Alenia I
Indonesia wajib membantu bangsa lain yang masih dijajah bangsa asing.
 Alenia II
Indonesia aktif dalam perjuangan bangsa-bangsa untuk mewujudkan ketertiban dunia
yang abadi.
 Alenia IV
Indonesia aktif dalam perjuangan bangsa-bangsa untuk mencapai ketertiban dan
keadilan di seluruh dunia.
2. Pasal-pasal UUD 1945:

 Pasal11(1),“Presiden dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat


perdamaian dan perjanjian dengan negara lain”.
 Pasal 13 (1),“Presiden mengangkat data dan konsul”.
 Pasal 13 (2), “Dalam hal mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan
DPR”.
 Pasal 13 (3), “Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan
memperhatikan pertimbangan DPR”.

Landasan operasional:

1. Tap MPR, yaitu GBHN bidang hubungan luar negeri.

2. Landasan (pedoman) perjuangan pelaksanaan politik luar negeri RI berdasarkan Tap


MPRS No. XII/MPRS/1966 (Penegasan Kembali Landasan Kebijakan Politik Luar
Negeri RI):
3. Dasasila Bandung yang mencerminkan solidaritas bangsa Asia-Afrika dan perjuangan
melawan imperialis dan kolonialis dalam segala bentuk dan manifestasinya, serta
bersifat non intervensi negara lain.
4. Berprinsip bahwa masalah Asia hendaknya dipecahkan bangsa Asia sendiri dengan
kerjasama regional Asia.
5. Pemuiihan kembali kepercayaan bangsa lain terhadap maksud dan tujuan revolusi
Indonesia dengan cara memperbanyak kawan daripada lawan, menjauhkan
kontradiksi dengan mencari keserasian yang sesuai dengan falsafah Pancasila.
6. Pelaksanaan politik luar negeri dilakukan dengan keluwesan untuk kepentingan
nasional terutama kepentingan ekonomi rakyat.
7. Misi GBHN 1999-2004 butir 12 (tentang politik luar negeri) menyatakan bahwa
perwujudan politik luar negeri yang berdaulat, bermartabat, bebas, dan pro-aktif bagi
kepentingan nasional daiam menghadapi perkembangan global.
8. Kebijakan Luar Negeri Indonesia menurut Arah Kebiajakan GBHN 1999-2004
sebagai berikut:

1) Menegaskan arah politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif dan berorientasi
pada kepentingan nasional, menitikberatkan pada solidaritas antamegara berkembang,
mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa- bangsa, menolak penjajahan daiam
segala bentuk, serta meningkatkan kemandirian bangsa dan kerjasama intemasional
bagi kesejahteraan rakyat.

2) Dalam melakukan perjanjian dan kerjasama intemasional yang menyangkut


kepentingan dan hajat hidup rakyat banyak harus dengan persetujuan lembaga
perwakilan rakyat

3) Meningkatkan kualitas dan kineija aparatur luar negeri agar mampu melakukan
diplomasi pro-aktif daiam segala bidang untuk membangun citra positif Indonesia di
dunia intemasional, memberikan perlindungan dan pembelaan terhadap warga negara
dan kepentingan Indonesia, serta memanfaatkan setiap peluang positif bagi
kepentingan nasional.
4) Meningkatkan kualitas diplomasi guna mempercepat pemuiihan ekonomi dan
pembangunan nasional, melalui kerjasama ekonomi regional maupun intemasional
daiam rangka stabilitas, kerjasama, dan pembangunan kawasan.

5) Meningkatkan kesiapan Indonesia daiam segala bidang untuk menghadapi


perdagangan bebas, terutama daiam menyongsong pemberlakuan AFTA, APEC, dan
WTO.

6) Memperluas perjanjian ekstradisi dengan negara-negara sahabat serta


memperiancar prosedur diplomatik daiam upaya melaksanakan ekstradisi bagi
penyelesaian perkara pidana.

7) Meningkatkan kerjasama daiam segala bidang dengan negara tetangga yang


berbatasan langsung dan kerjasama kawasan ASEAN untuk memelihara stabilitas,
pembangunan, dan kesejahteraan.

2. UU No. 37/1999 tentang Hubungan Luar Negeri

1. Pasal 1
Ayat (1)
Hubungan luar negeri adalah setiap kegiatan yang menyangkut aspek regional dan
intemasional yang dilakukan oleh pemerintah di tingkat pusat dan daerah, atau
lembaga-lembaganya, lembaga negara, badan usaha, organisasi politik, organisasi
masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, atau warga negara.
Ayat (2)
Politik luar negeri adalah kebijakan, sikap, dan langkah pemerintah Rl yang diambil
daiam melakukan hubungan dengan negara lain, organisasi intemasional, dan subjek
hukum intemasional lainnya daiam rangka menghadapi masalah intemasional untuk
mencapai tujuan nasional.
Ayat (3)
Perjanjian intemasional adalah perjanjian daiam bentuk dan sebutan apa pun, yang
diatur daiam hukum intemasional dan dibuat secara tertulis oleh pemerintah Rl
dengan satu atau lebih negara, organisasi intemasional, atau subjek hukum
internasional lainnya, serta menimbulkan hak dan kewajiban pada pemerintah Rl yang
bersifat hukum publik.
Ayat (5)
Organisasi intemasional adalah organisasi antarpemerintah.
2. Pasal 2
Hubungan luar negeri politik luar negeri didasarkan pada Pancasila, UUD 1945, dan
GBHN.
3. Pasal 3
Politik luar negeri menganut prinsip bebas aktif yang diabdikan untuk kepentingan
nasional.
4. Pasal 4
Politik luar negeri dilakukan melalui diplomasi yang kreatif, aktif, dan antipatif, tidak
sekadar rutin dan reaktif, teguh dalam prinsip dan pendirian, serta rasional dan luwes
dalam pendekatan.
3. Keppres (Keputusan Presiden)
4. Kebijaksanaan / Peraturan Menteri Luar Negeri.
Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Penjelasan Lengkap Landasan
Politik Luar Negeri Bebas Aktif. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa
dijadikan sumber literatur untuk mengerjakan tugas. Sampai jumpa pada postingan
selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai