Anda di halaman 1dari 5

Makalah Pendidikan Kewaganegaraan

Nama Kelompok :

1. Dewa Achmad Riszly


2. Ananda Rafif H.
3. M. Syahrul
4. Ingwi Adha
5. Shalky Fajar
6. M. Iqbal Umeir
7. Iqbal Juniar
Kata Pengantar

Bismillahirrohmanirrohim

Assalamualaikum wr.wb

Kiranya tiada ungkapan yang patut kami panjatkan ke hadirat Allah Subhana wa ta’ala selain rasa
syukur yang tak terhingga. Berkat anugerah kesehatan, kekuatan, kemampuan, serta petunjuk dan
bimbingan yang dilimpahkan Allah Subhana Wa Ta’ala membuat kami bisa membuat makalah ini.
Semoga Allah Subhana Wa Ta’ala selalu memberi kita istiqomah dalam belajar di materi ini. Aamiin
Ya robbal alamin...

A. Peran Indonesia Dalam Menciptakan Perdamaian Dunia Melalui Hubungan Internasional

Indonesia sebagai negara merdeka memiliki cita-cita yang besar dalam upaya mewujudkan
perdamaian di seluruh dunia. Salah satu cita-cita bangsa Indonesia yang sangat jelas
tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
alinea 4, adalah bahwa Indonesia akan ikut serta dalam mewujudkan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian dan kerukunan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial. Karena cita-citanya yang besar, bangsa Indonesia selalu menjalin hubungan
internasional dengan semua negara di dunia untuk berperan aktif dalam mewujudkan cita-
citanya.

Makna Hubungan Internasional

Hubungan internasional sangat penting bagi Indonesia dalam upaya menciptakan perdamaian dunia.
Hubungan internasional merupakan hubungan yang dilakukan antar negara-negara di dunia yang
melintasi batas-batas negara. Ada beberapa para ahli, mengenai hubungan internasional sering
disamakan dengan konsepsi politik luar negeri, hubungan luar negeri, dan politik luar internasional.
Adapun makna dari konsep-konsep tersebut, antara lain :

a. Politik luar negeri adalah seperangkat kebijakan yang dilakukan oleh suatu negara untuk
mengadakan hubungan dengan negara lain yang tujuannya agar dapat tercapainya tujuan
Bersama serta kepentingan nasional dari negara yang bersangkutan.
b. Hubungan luar negeri merupakan keseleruhan hubungan yang dijalankan oleh suatu negara
dengan semua pihak yang tidak tunduk pada kedaulatannya.
c. Politik luar negeri merupakan politik antar negara yang mencakup kepentingan dan tindakan
beberapa atau semua negara serta proses interaksi antarnegara maupun antarnegara
dengan organisasi internasional.
Tujuan Hubungan Internasional

Yakni antara lain :

1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi setiap negara.


2. Menciptakan rasa saling mengerti antar negara dalam membangun perdamaian.
3. Menciptakan keadilan dan kemakmuran untuk seluruh dunia.
4. Memfasilitasi hubungan ekonomi antarnegara.
5. Cara membuka peluang pemasaran produk domestic ke luar negeri.

Asas-Asas Hubungan Internasional

Asas-Asas Hubungan Internasional menurut Resolusi PBB 2625 Tahun 1970 sebagai berikut :
a. Asas Teritorial : asas dalam hubungan internasional biasanya didasarkan pada kekuasaan
negara atas daerahnya. Contohnya kasus asas territorial dalam hubungan internasional
adalah kekuatan maritim dan sumber daya yang dimiliki. Dengan perluasan laut yang tak
terbatas maka setiap negara akan menjaga kedaulatan dan kekayaannya.
b. Asas Kebangsaan : asas yang diartikan sebagai sebuah kerja sama internasional dengan
didasarkan pada kekuasaan yang dilakukan setiap negara kepada seluruh elemen warga
negaranya. Contohnya kasus yang berkaitan dengan hubungan internasional dapat
dilihat pada bantuan hukum warga negara Indonesia. Dalam hal ini, setap warga negara
Indonesia akan menerima hak dan dukungan penuh dari kedutaan untuk memecahkan
berbagai permasalahan.
c. Asas Kepentingan Umum : asas yang didasarkan pada wewenang negara untuk
melindungi dan mengatur kepentingan dalam kehidupan bermasyarakat. Contohnya
adalah jika seseorang dengan sengaja melakukan pemberontakan dengan melakukan
pengeboman, maka tidak aka nada perlindungan hukum yang diberikan kepada negara
terkait. Karena perlindungan hukum dasar untuk setiap bentuk peristiwa yang
melibatkan kepentingan public, adalah musuh umum.
d. Asas Persamaan Harkat, Martabat, dan Derajat : asas yang didasarkan pada prinsip yang
berhubungan dengan negara-negara yang berdaulat. Contohnya pada tahun 2017, Dasar
negara Indonesia (Pancasila) menjadi objek pelecehan oknum tentara Australia. Demi
menjaga harkat, martabat, serta derajat bangsa dan negara Indonesia, pemerintah
Indonesia berniat melakukan pemutusan kerja sama militer dengan Australia. Hubungan
dan kerja sama kemudian tetap dilanjutkan setelah pemerintah Australia menyampaikan
permintaan maaf serta menindak oknum tantara Australia yang melakukan pelecehan.
e. Asas Keterbukaan : asas yang berkaitan dengan dengan hubungan antar bangsa perlu
dilakukan keterbukaan antara kedua belah pihak sehingga setiap negara yang melakukan
kerja sama paham akan manfaat dan hubungan yang telah dilakukan atau akan
dilakukan. Contohnya bentuk kerja sama Indonesia dan ASEAN. Sebelum didirikan
ASEAN tentu saja para tokoh di Indonesia sudah memprakarsai system keterbukaan
yang bisa mendapatkan keuntungan untuk Indonesia.
Politik Luar Negeri Indonesia dalam Menjalin Hubungan Internasional
Jika dalam pergaulan manusia dalam kehidupan sehari-hari dalam bertetangga ada yang
dinamakan tata krama pergaulan, maka dalam pergaulan antarnegara juga terdapat hal yang
sama. Setiap negara memiliki kebijakan politik masing-masing. Kebijakan politik masing-
masing. Kebijakan politik masing-masing dalam pergaulan internasional dinamakan politik
luar negeri.
Adapun tujuan politik luar negeri Indonesia menurut Muhammad Hatta sebagai berikut.
1. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara.
2. Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar untuk memperbesar kemakmuran
rakyat.
3. Meningkatkan persaudaraan segala bangsa sebagai pelaksanaan cita-cita yang tersimpul
didalam Pancasila, dasar dan filsafat negara.

Pada awal berdirinya negara Republik Indonesia, kita dihadapkan pada satu situasi dunia yang
dikuasai oleh dua kekuatan negara adidaya sebagai akibat dari Perang Dunia II. Dua kekuatan
tersebut adalah blok Barat di bawah kendali Amerika Serikat dengan ideologi liberal. Kekuatan
lainnya dikuasai oleh blok Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet denagn ideologi komunis. Kenyataan
ini sangat berpengaruh pada Indonesia yang baru saja merdeka. Bsangsa Indonesia tengah berupaya
keras mempertahankan kemerdekaannya dari tangan Belanda yang ingin menjajah kembali
Indonesia. Kondisi demikian mau tidak mau memaksa Bangsa Indonesia untuk menetukan silkap,
walaupun usianya masih sangat muda. Sikap Bangsa Indonesia tersebut tertuang dalam rumusan
politik luar negeri Indonesia, Pemerintah Indonesia, yang pada waktu itu dipimpin oleh Ir. Soekarno
sebagai Presiden dan Drs. Muhammad Hatta sebagai Wakil Presiden. Pada tanggal 2 September
1948, di hadapan Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat mengumumkan pendirian politik
luar negeri Indonesia yang antara lain berbunyi :

“…tetapi mestikah kita, bangsa Indonesia yang memperjuangkan kemerdekaan bangsa dan negara
kita hanya harus memilih antara pro-Rusia atau pro-Amerika? Apakah tak ada pendirian lain yang
harus kita ambil dala mengejar cita-cita kita?”.

Pemerintah Indonesia pada waktu itu berpendapat bahwa pendirian yang harus diambil; tidak
menjadikan negara kita terjebak dalam kepentingan dua blok tersebut, negara kita tidak mau
menjadi objek dalam pertarungan politik antara dua blok tersebut. Negara kita harus menjadi subjek
yang berhak menetukan sikap sendiri dan memperjuangkan tujuan sendiri, yaitu merdeka sutuhnya
tanpa ada rongrongan dari negara lain. Dalam kesempatan itu Drs. Muhammad Hatta
menyampaikan pidatonya dengan judul yang sangat menarik, yaitu “Mendayung antara Dua
Karang”. Pidato tersebut kemudian dirumuskan lagi secara eksplisit sebagai prinsip bebas aktif, yang
kemudian menjadi corak politik luar negeri Indonesia sampai sekarang. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa politik luar negeri Indonesia bersifat bebas aktif.
Dalam menjalin hubungan internasional dengan negara lain, Indonesia selalu menitikberatkan pada
peran atau kontribusi yang dapat diberikan oleh bangsa Indonesia bagi kemajuan peradaban dan
perdamaian dunia. Hal ini dapat dilihat dari peristiwa-peristiwa di bawah ini yang dengan jelas
menggambarkan bentuk kerja sama yang dikembangkan Bangsa Indonesia :

a. Indonesia menjadi anggota PBB yang ke-60 pada tanggal 28 September 1950.
b. Memprakarsai penyelenggaraan KAA pada tahun 1955 yang melahirkan semangat dan
solidaritas negara-negara Asia-Afrika yang kemudian melahirkan Dasasila Bandung.
c. Keaktifan Indonesia sebagai salah satu pendiri GNB pada tahun 1961. Melalui GNB ini secara
lansgung Indonesia telah turut serta meredakan ketegangan perang dingin antara blok
Barat dan blok Timur.
d. Terlibat langsung dalam misi perdamaian Dewan Keamanan PBB dengan mengirimkan
Pasukan Garuda ke negara-negara yang dilanda konflik, seperti Kongo, Vietnam, Kamboja,
dan Bosnia. Pada tahun 2007, Indonesia ditetaokan sebagai anggota tidak tetap Dewan
Keamanan PBB. Indonesia menjadi salah satu pendiri AEAN, yaitu organisasi negara-negara
di Kawasan Asia Tenggara, bahkan Sekretariat Jenderal ASEAN berada di Jakarta.
e. Ikut serta dalam setiap pesta olahraga internasional mulai dari SEA, Asian Games, Olimpiade,
dan sebagainya.
f. Indonesia adalah anggota OKI, OPEC, dan APEC.

Menyelenggarakan hubungan diplomatic dengan berbagai negara yang ditandai dengan pertukaran
perwakilan diplomatic dengan negara yang bersangkutan Sampai saat ini, Indonesia sudah menjalin
kerja sama bilateral dengan 162 negara. Sebagai wujud dan kerja sama tersebut, di negara kita
terdapat kantor kedutaan besar dan konsulat jenderal negara lain. Begitu juga dengan kantor
kedutaaan besar dan konsulat jenderal negara lain yang terdapat di negara lain.

Demikian dari kami, mohon maaf atas kesilapan kami dan kami mengucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum wr.wb

Anda mungkin juga menyukai