Anda di halaman 1dari 43

BAB I

PERAN INDONESIA DALAM PERDAMAIAN DUNIA

Gambar

A. Peran Indonesia dalam menciptakan Perdamaian Dunia melalui Hubungan Internasional

1 Hubungan Internasional

Hubungan internasional mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan suatu negara
yang beradab. Secara umum hubungan internasional diartikan sebagai hubungan yang bersifat global
yang meliputi semua hubungan yang terjadi dengan melampaui batas-batas ketatanegaraan.

Konsepsi hubungan internasional oleh para ahli sering dianggap sama atau dipersamakan dengan
konsepsi politik luar negeri, hubungan luar negeri dan politik internasional. Ketiga konsep tersebut
sebenarnya memiliki makna yang berbeda satu sama lain, akan tetapi mempunyai persamaan yang
cukup mendasar dalam hal ruang lingkupnya yang melampaui batas-batas negara (lingkup
internasional). Antara lain sebagai berikut :

Politik luar negeri adalah seperangkat cara/kebijakan yang dilakukan oleh suatu negara untuk
mengadakan hubungan dengan negara lain dengan tujuan untuk tercapainya tujuan negara serta
kepentingan nasional negara yang bersangkutan

Hubungan luar negeri adalah keseluruhan hubungan yang dijalankan oleh suatu negara dengan semua
pihak yang tidak tunduk pada kedaulatannya.

Politik internasional adalah politik antarnegara yang mencakup kepentingan dan tindakan beberapa atau
semua negara, serta proses interaksi antarnegara maupun antarnegara dengan organisasi internasional.

Suatu negara dapat menjalin hubungan dengan negara lain manakala kemerdekaan dan kedaulatannya
telah diakui baik secara de facto dan de jure oleh negara lain. Perlunya kerjasama dalam bentuk
hubungan internasional antara lain karena faktor-faktor berikut:

2, Pentingnya hubungan internasional

Untuk menjaga kelangsungan hidup dan mempertahankan kemerdekaannya, negara tersebut


membutuhkan dukungan dari negara lain. Nah, untuk mendapatkan dukungan tersebut, suatu negara
harus mengadakan hubungan yang baik dengan negara lain
Faktor internal, yaitu adanya kekhawatiran terancam kelangsungan hidupnya baik melalui kudeta
maupun intervensi dari negara lain.

Faktor ekternal, yaitu ketentuan hukum alam yang tidak dapat dipungkiri bahwa suatu negara tidak
dapat berdiri sendiri tanpa bantuan dan kerja sama dengan negara lain. Ketergantungan tersebut
terutama dalam upaya memecahkan masalah-masalah ekonomi, politik, hukum, sosial budaya,
pertahanan dan keamanan.

Bangsa Indonesia dalam membina hubungan dengan negara lain menerapkan prinsip politik luar negeri
yang bebas aktif dan diabadikan bagi kepentingan nasional, terutama kepentingan pembangunan di
segala bidang serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial.Pembangunan hubungan internasional bangsa Indonesia ditujukan untuk
peningkatan persahabatan dan kerjasama bilateral, regional dan multilateral melalui berbagai macam
forum sesuai dengan kepentingan dan kemampuan nasional.

Selain itu bagi Bangsa Indonesia, hubungan internasional diarahkan untuk:

Pembentukan satu negara Republik Indonesia yang berbentuk negara kesatuan dan negara kebangsaan
yang demokratis.

Pembentukan satu masyarakat yang adil dan makmur secara material ataupun spiritual dalam wadah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pembentukan satu persahabatan yang baik antara Republik Indonesia dan semua negara di dunia,
terutama sekali dengan negara-negara Afrika dan Asia atas dasar bekerjasama membentuk satu dunia
baru yang bersih dari imperialisme dan kolonialisme menuju perdamaian dunia yang sempurna

Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara.

Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar untuk memperbesar kemakmuran rakyat, apabila
barang-barang itu tidak atau belum dihasilkan sendiri.

Meningkatkan perdamaian internasional karena hanya dalam keadaan damai, Indonesia dapat
membangun dan memperoleh syarat-syarat yang diperlukan untuk memperbesar kemakmuran rakyat.

Meningkatkan persaudaraan segala bangsa sebagai pelaksanaan cita-cita yang tersimpul di dalam
Pancasila, dasar dan filsafat negara kita.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai tujuan yang diharapkan dari
pelaksanaan hubungan internasional, bangsa Indonesia harus senantiasa meningkatkan kualitas
kerjasama internasional yang dibangun dengan negara lain. Untuk mencapai hal tersebut, bangsa
Indonesia harus mampu meningkatkan kualitas dan kinerja aparatur luar negeri agar mampu melakukan
diplomasi yang pro-aktif dalam segala bidang untuk membangun citra positif Indonesia di dunia
internasional. Selain itu, juga harus mampu memberikan perlindungan dan pembelaan terhadap warga
negara dan kepentingan Indonesia, serta memanfaatkan setiap peluang bagi kepentingan nasional.

3. Pokok hubungan internasional

Negara kita menjalankan politik damai, yakni negara kita bersama-sama dengan negara lain berusaha
menegakkan perdamaian

Negara kita bersahabat dengan segala bangsa atas dasar saling menghargai dengan tidak mencampuri
urusan dalam negeri masing-masing.

Negara kita memperkuat sendi-sendi hukum internasional untuk mnjamin perdamaian yang kekal.

Negara kita berusaha mempermudah jalannya pertukaran pembayaran internasional

Negara kita membantu pelaksanaan keadilan sosial internasional dengan berpedoman pada piagam PBB

Politik Luar Negeri Indonesia dalam Menjalin Hubungan Internasional

Hubungan yang dijalin oleh suatu negara dengan negara lain, tentu saja tidak bisa dilepaskan dengan
tata pergaulan antarnegara. Jika dalam pergaulan manusia dalam lingkungan ketetanggaan ada yang
dinamakan tata krama pergaulan, maka dalam pergaulan antarnegara pun terdapat hal yang sama.
Setiap negara mempunyai kebijakan politiknya masing-masing. Kebijakan politik masing-masing negara
dalam pergaulan internasional dinamakan politik luar negeri.

Berkaitan dengan hal tersebut, bentuk kerja sama dan perjanjian internasional yang dilakukan oleh
bangsa Indonesia merupakan perwujudan dari politik luar negeri Indonesia. Selain itu politik luar negeri
juga memberikan corak atau warna tersendiri bagi kerja sama dan perjanjian internasional yang
dilakukan oleh suatu negara.

Untuk mengetahui corak politik luar negeri Indonesia, coba kalian perhatikan Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 alinea keempat, tentang tujuan negara, “...ikut
serta dalam perdamaian dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial”.
Pernyataan tersebut mengindikasikan bahwa politik luar negeri kita memiliki corak tertentu. Pemikiran
para pendiri negara (founding fathrers) yang dituangkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tersebut didasari oleh kenyataan bahwa sebagai negara yang
baru merdeka, kita dihadapkan pada lingkungan pergaulan dunia yang dilematis.

B. Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia organisasi internasional

Secara umum organisasi internasional dapat diartikan sebagai organisasi yang berkedudukan sebagai
subjek hukum internasional dan mempunyai kapasitas untuk membuat perjanjian internasional.

Peran Indonesia dalam organisasi internasional diantaranya adalah :

Peran Indonesia di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Indonesia resmi menjadi anggota PBB ke-60 pada tanggal 28 September 1950 dengan suara bulat dari
para negara anggota. Hal tersebut terjadi kurang dari setahun setelah pengakuan kedaulatan oleh
Belanda melalui Konferensi Meja Bundar. Indonesia dan PBB memiliki keterikatan sejarah yang kuat
mengingat kemerdekaan Indonesia yang diproklamasikan pada tahun 1945, tahun yang sama ketika PBB
didirikan dan sejak tahun itu pula PBB secara konsisten mendukung Indonesia untuk menjadi negara
yang merdeka, berdaulat, dan mandiri. Peran PBB terhadap Indonesia pada masa revolusi fisik cukup
besar seperti ketika terjadi Agresi Militer Belanda I, Indonesia dan Australia mengusulkan agar persoalan
Indonesia dibahas dalam sidang umum PBB. Selanjutnya, PBB membentuk Komisi Tiga Negara yang
membawa Indonesia-Belanda ke meja Perundingan Renville. Ketika terjadi Agresi militer Belanda II, PBB
membentuk UNCI yang mempertemukan Indonesia-Belanda dalam Perundingan Roem Royen.

Sebagai negara anggota PBB, Indonesia terdaftar dalam beberapa lembaga di bawah naungan PBB.
Misalnya, ECOSOC (Dewan Ekonomi dan Sosial), ILO (Organisasi Buruh Internasional), maupun FAO
(Organisasi Pangan dan Pertanian). Salah satu prestasi Indonesia di PBB adalah saat Menteri Luar Negeri
Adam Malik menjabat sebagai ketua sidang Majelis Umum PBB untuk masa sidang tahun 1974.

Indonesia juga terlibat langsung dalam pasukan perdamaian PBB. Dalam hal ini Indonesia mengirimkan
Pasukan Garuda untuk mengemban misi perdamaian PBB di berbagai negara yang mengalami konflik.
Pencapaian Indonesia di Dewan Keamanan (DK) PBB adalah ketika pertama kali terpilih sebagai anggota
tidak tetap DK PBB periode 1974-1975. Indonesia terpilih untuk kedua kalinya menjadi anggota tidak
tetap DK PBB untuk periode 1995-1996. Dalam keanggotaan Indonesia di DK PBB pada periode tersebut,
Wakil Tetap RI Nugroho Wisnumurti tercatat dua kali menjadi Presiden DK-PBB. Terakhir, Indonesia
terpilih untuk ketiga kalinya sebagai anggota tidak tetap DK PBB untuk masa bakti 2007-2009. Proses
pemilihan dilakukan Majelis Umum PBB melalui pemungutan suara dengan perolehan 158 suara
dukungan dari keseluruhan 192 negara anggota yang memiliki hak pilih.

PBB sebagai organisasi internasional mempunyai tujuan;

Menjaga perdamaian dan keamanan dunia,

Memajukan dan mendorong hubungan persaudaraan antarbangsa melalui penghormatan hak asasi
manusia,

Membina kerjasama internasional dalam pembangunan bidang ekonomi, sosial, budaya, dan
lingkungan,

Menjadi pusat penyelarasan segala tindakan bersama terhadap negara yang membahayakan
perdamaian dunia, dan

Menyediakan bantuan kemanusiaan apabila terjadi kelaparan, bencana alam, dan konflik bersenjata.

Peran Indonesia dalam ASEAN (Association of South East Asian Nation)

Indonesia sebagai bagian dari Asia Tenggara khususnya dan dunia umumnya, menyadari pentingnya
hubungan kerja sama dengan negara-negara lain di berbagai belahan bumi. Hal ini sesuai dengan yang
tertuang dalam tujuan negara yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu ikut melaksanakan
ketertiban dunia, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Indonesia banyak berperan aktif dalam berbagai organisasi
internasional, terutama di kawasan Asia Tenggara. Selain itu Indonesia juga menjalin kerja sama bilateral
dengan beberapa negara secara khusus. Dalam menjalin hubungan internasional ini, Indonesia
menggunakan politik luar negeri yang bebas aktif. Bebas artinya bangsa Indonesia bebas menentukan
sikap yang berkaitan dengan dunia internasional. Aktif artinya Indonesia berperan serta secara aktif
dalam memperjuangkan terciptanya perdamaian dunia dan berpartisipasi dalam mengatasi ketegangan
internasional.
Indonesia adalah negara terbesar di AsiaTenggara, dan memegang peranan penting dalam hal
keamanan dan stabilitas di Asia Tenggara. Indonesia mempunyai peranan besar dalam membentuk
kesepakatan untuk stabilitas regional dan perdamaian. Misalnya, Indonesia telah mengambil peran
utama dalam membantu proses pemulihan kembali demokrasi di Kamboja. Selain itu Indonesia menjadi
perantara dalam proses pemisahan diri muslim di Filipina Selatan. Indonesia sangat berperan aktif dalam
organisasi ASEAN. Sebagai sesama negara dalam satu kawasan, satu ras, satu rumpun, hubungan
negara-negara di AsiaTenggara seperti layaknya kakak beradik. Menyadari akan hal itu, maka Indonesia
menjadi salah satu negara pemrakarsa berdirinya ASEAN. Peran Indonesia dalam ASEAN hingga saat ini
tidak pernah surut. Bahkan, ASEAN menjadi prioritas utama dalam politik luar negeri Indonesia.
Indonesia selalu aktif berpartisipasi dalam setiap penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) atau
pertemuan-pertemuan ASEAN. Indonesia sering menjadi tuan rumah dalam acara-acara penting ASEAN.
Di antaranya adalah sebagai berikut.

ASEAN sebagai organisasi regional mempunyai tujuan;

Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial serta pengembangan kebudayaan

Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional

Meningkatkan kerjasama yang aktif dan saling membantu dalam masalahmasalah ekonomi, sosial, ilmu
pengetahuan

Saling memberikan bantuan dalam bentuk saran-sarana pelatihan dan penelitian dalam bidang
pendidikan, profesi, teknik, dan admistrasi;

Bekerjasama secara lebih efektif guna meningkatkan pemanfaatan pertanian dan industri merek

Memajukan pengkajian mengenai Asia Tenggara; dan

Memelihara kerjasama yang erat dan berguna dengan berbagai onrganisasi internasional dan regional

Peran serta Indonesia dalam Gerakan Non-Blok

Bagi Indonesia, Gerakan Non Blok (GNB) merupakan wadah yang tepat bagi Negara-negara berkembang
untuk memperjuangkan cita-citanya dan untuk itu Indonesia senantiasa berusaha secara konsisten dan
aktif membantu berbagai upaya kearah pencapaian tujuan dan prinsip-prinsip Gerakan Non Blok.

GNB mempunyai arti yang khusus bagi bangsa Indonesia yang dapat dikatakan lahir sebagai
Negara netral yang tidak memihak. Hal tersebut tercermin dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa “kemerdekaan adalah hak segala
bangsa, dan oleh sebab itu maka penjajahan diatas dunia haurs dihapuskan karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan”. Selain itu diamanatkan pula bahwa Indonesia ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Kedua mandat
tersebut juga merupakan falsafah dasar GNB

Sesuai dengan politik luar negeri yang bebas dan aktif, Indonesia memilih untuk menentukan jalannya
sendiri dalam upaya membantu tercapainya perdamaian dunia dengan mengadakan persahabatan
dengan segala bangsa. Sebagai implementasi dari politik luar negeri yang bebas dan aktif itu, selain
sebagai salah satu Negara pendiri GNB, Indonesia juga senantiasa setia dan memegang teguh pada
prinsip-prinsip dan aspirasi GNB. Sikap ini secara konsisten ditunjukkan Indonesia dalam kiprahnya pada
masa kepemimpinan Indonesia pada tahun 1992 – 1995.

Selama tiga tahun dipimpin Indonesia, banyak kalangan menyebut, GNB berhasil memainkan
peran penting dalam percaturan politik global. Lewat Jakarta Message, Indonesia memberi warna baru
pada gerakan ini dengan meletakkan titik berat kerjasama pada pembangunan ekonomi. Akan tetapi
meskipun demikian, politik dan keamanan negara-negara sekitar tetap menjadi perhatian. Dengan
kontribusi positifnya selama ini, Indonesia dipercaya untuk turut menyelesaikan berbagai konflik
regional, antara lain konflik berdarah di Kamboja, gerakan separatis Moro di Filipina dan sengketa di
Laut Cina Selatan.

Meskipun sekarang, Indonesia tidak lagi menjabat sebagai pimpinan GNB, namun tidak berarti
bahwa penanganan oleh Indonesia terhadap berbagai permasalahan penting GNB akan berhenti atau
mengendur. Sebagai anggota GNB, Indonesia akan tetap berupaya menyumbangkan peranannya untuk
kemajuan GNB dimasa yang akan datang dengan mengoptimalkan pengalaman yang telah didapat
selama menjadi Ketua GNB.

C. Perjanjian Internasional yang dilakukan Indonesia

Perjanjian internasional adalah perjanjian yang berlangsung antara suatu negara dengan negara lain
dan perjanjian internasional dilakukan untuk membuat sebuah kesepakatan yang saling
menguntungkan. Tujuan utama diadakan perjanjian internasional adalah mensejahterakan negara-
negara yang melakukan perjanjian. Perjanjian internasional terbagi 2 yaitu bilateral dan multilateral.
Perjanjian bilateral adalah perjanjian yang dilakukan antara 2 negara saja dan perjanjian multilateral
adalah perjanjian yang dilakukan lebih dari 2 negara. Indonesia menjadi negara yang pernah melakukan
perjanjian bilateral maupun multilateral.
1. Perjanjian Linggarjati Dengan Belanda

Perjanjian Linggarjati adalah salah satu perjanjian internasional yang pernah dilakukan Indonesia dan
menjadi perjanjian internasional yang sangat populer sampai saat ini. Perjanjian ini dilakukan di Istana
Merdeka Jakarta dan ada beberapa keputusan penting yang dihasilkan dari perjanjian ini yaitu
pengakuan secara de facto 3 wilayah Indonesia oleh Belanda. Wilayah de facto yang dimaksud adalah
wilayah Jawa, wilayah Sumatera dan wilayah Madura.

2. Perjanjian Renville

Perjanjian Internasional Indonesia ini menjadi salah satu bentuk kerjasama yang sangat fenomenal,
karena dilakukan diatas geladak kapal perang dari Amerika Serikat. Perjanjian ini dilakukan oleh
Indonesia dan juga Belanda. Salah satu isi perjanjian ini adalah persetujuan Belanda yang hanya
mengakui 3 wilayah resmi Indonesia yaitu Yogyakarta, Sumatera dan Jawa Tengah.

3. Perjanjian Roem-Royen

Perjanjian antara Indonesia dan Belanda ini diselenggarakan di Hotel Des Indes yang ada di Batavia.
Salah satu isi perjanjian ini adalah pengembalian pemerintah Indonesia ke Yogyakarta dan sesuai dengan
fungsi perjanjian internasional yang mengharuskan sebuah perjanjian menguntungkan kedua belah
pihak yang membuat perjanjian.

4. Perjanjian KMB

Perjanjian Konferensi Meja Bundar adalah perjanjian yang berlangsung antara 3 negara yaitu Indonesia,
Belanda dan Amerika Serikat. Salah satu isi penting dari perjanjian ini adalah adanya pengakuan Belanda
mengenai kedaulatan RI. Perjanjian ini dilakukan di Den Haag Belanda dan sesuai dengan persyaratan
perjanjian internasional yang berlaku yaitu harus adanya sebuah keputusan yang menguntungkan bagi
kehidupan Internasional.
5. Perjanjian New York

Perjanjian New York ini terjadi antara Indonesia, Belanda dan Amerika Serikat. Salah satu isi penting dari
perjanjian ini adalah Irian Barat yang mulai di serahkan Belanda pada Indonesia dan ada macam-macam
perjanjian internasional yang pernah dilakukan Indonesia, namun perjanjian ini termasuk salah satu
perjanjian yang sangat penting.

6. Perjanjian Bangkok

Perjanjian Internasional yang terjadi di Thailand ini menjadi salah satu perjanjian yang diisi oleh banyak
negara dan 5 negara yang masuk dalam perjanjian ini adalah Indonesia, Thailand, Singapura, Filipina dan
Malaysia. Salah satu tujuan perjanjian internasional ini adalah menghentikan konfrontasi dengan negara
Malaysia.

7. Perjanjian Bongaya

Perjanjian yang terselenggara di Bongata ini terjadi antara Indonesia dan Belanda. Untuk melakukan
sebuah perjanjian tentu ada tahapan perjanjian internasional yang harus dilakukan dan salah satu isi
perjanjian penting ini adalah menyerahnya Hasanuddin kepada VOC Belanda.

8. Perjanjian Jepara

Perjanjian yang terjadi antara Indonesia dan Belanda ini berhasil mendapatkan keputusan penting yaitu
penyerahan pesisir utara Jawa apabila VOC menang saat terjadinya pemberontakan Trunojoyo dan
perjanjian jepara ini menjadi salah satu perjanjian besar yang pernah dilakukan Indonesia.

9. Perjanjian Gianti
Perjanjian ini adalah perjanjian yang terjadi antara Indonesia dan Belanda. Perjanjian yang
dilangsungkan di Jawa Tengah ini berhasil memutuskan keputusan penting yaitu membagi kerajaan
mataram menjadi 2 bagian yaitu Yogyakarta dan Surakarta. Perjanjian ini menjadi catatan sejarah
Indonesia yang sangat fenomenal.

10. Perjanjian Salatiga

Perjanjian Salatiga adalah salah satu perjanjian internasional yang dilangsungkan Indonesia dengan
Belanda dan perjanjian ini berhasil membagi 2 Surakarta menjadi 2 bagian yaitu kasunanan dan
mangkunegaran. Perjanjian ini menjadi salah satu perjanjian besar yang terjadi antara Indonesia dan
Belanda. Jaman dulu memang Indonesia paling sering melakukan perjanjian internasional dengan
Belanda.

11. Perjanjian Garis Batas

Perjanjian ini terjadi antara Indonesia dan Australia. Perjanjian ini berhasil menentukan garis batas
Indonesia dengan Australia dan perjanjian ini mulai iberlakukan pada 12 Februari 1973. Perjanjian ini
menjadi salah satu perjanjian internasional penting yang terjadi antara Indonesia dan Australia.
Perjanjian ini menambah panjang catatan sejarah panjang hubungan antara Indonesia dan Australia.

12. Perjanjian Teritorial

Perjanjian ini terjadi antara Indonesia dan Singapura yang terjadi pada 25 Mei 1973. Perjanjian ini
berhasil menghasilkan batasan laut teritorial selat Singapura dan perjanjian ini masuk dalam catatan
sejarah perjanjian yang dilakukan Indonesia dan Singapura. Lokasi Indonesia dan SIngapura memang
sangatlah berdekatan dan hal ini membuat kedua negara sangat sering melakukan perjanjian
internasional.

13. Perjanjian Dwi Kewarganegaraan


Perjanjian ini terjadi antara Indonesia dan China. Salah satu keputusan yang dihasilkan dari perjanjian ini
adalah tentang Dwi Kewarganegaraan Indonesia dan China. Perjanjian ini masuk dalam catatan sejarah
hubungan internasional antara Indonesia dan China. Indonesia sejak dulu memang seringkali melakukan
berbagai macam perjanjian internasional dan berhasil membuat sebuah kesepakatan yang saling
menguntungkan.

D. Kedudukan Perwakilan Diplomatik Indonesia

1. Pengertian Perwakilan Diplomatik

Kalian pernah mendengar istilah duta besar atau konsul jenderal? Atau pernah melihat kantor kedutaan
besar negara asing di negara kita? Mengapa mereka berada di negara kita? Pertanyaan tersebut akan
dikupas jawabannya dalam materi pembelajaran pada bagian ini. Duta besar dan konsul jenderal
merupakan dua unsur yang ada dalam perwakilan suatu negara di negara lain. Hal tersebut merupakan
instrumen atau sarana yang melaksanakan hubungan internasional yang berkedudukan di negara lain.
Perwakilan suatu negara di negara lain dapat dibedakan menjadi dua, yaitu perwakilan dalam arti politik
dan perwakilan dalam arti nonpolitik. Perwakilan dalam arti politik sering disebut perwakilan diplomatik,
sedangkan perwakilan non-politik sering disebut dengan istilah konsuler. Nah, pada bagian ini kalian
akan diajak untuk mengkaji terlebih dahulu tentang Kedudukan Perwakilan Diplomatik Indonesia.

Kedudukan Perwakilan Diplomatik Indonesia adalah perwakilan yang kegiatannya mewakili negaranya
dalam melaksanakan hubungan diplomatik dengan negara penerima atau suatu organisasi internasional.
Atau dengan kata lain, perwakilan yang kegiatannya melaksanakan kepentingan negaranya di luar
negeri. Seseorang yang diberi tugas sebagai perwakilan diplomatik suatu negara biasanya disebut
sebagai diplomat.

Untuk menjalin hubungan diplomatik dengan negara lain, suatu negara biasanya saling menempatkan
perwakilan diplo matik dengan negara mitranya. Bagaimana prosedur pembukaan dan pengangkatan
perwakilan diplomatik di negara lain? Proses pembukaan dan pengangkatan Kedudukan Perwakilan
Diplomatik Indonesia di antara kedua negara yang menjalin hubung an diplomatik, secara garis besar
dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut .
a. Kedua belah pihak/negara melakukan kegiatan pendahuluan yang diawali dengan tukar-menukar
informasi tentang kemungkinan dibukanya perwakilan diplomatik. Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh
kepala negara atau departemen luar negeri masing-masing.

b. Masing-masing pihak kemudian mengajukan permohonan perse tujuan (agreement) untuk


menempatkan diplomat (duta besar/ duta) yang dicalonkan oleh masing-masing pihak/negara. Setiap
diplomat yang dicalonkan tersebut belum tentu diterima, tergantung pada penilaian negara yang akan
menerimanya. Apabila seorang calon dianggap persona nongrata oleh negara penerima, berarti calon
tersebut ditolak. Dengan demikian, harus diajukan calon lain sampai mendapatkan persetujuan.

c. Setelah ada persetujuan kedua belah pihak untuk saling menempatkan diplomat, maka diplomat
tersebut menerima surat kepercayaan (letter of credence) dari departemen luar negeri masing-masing
yang telah ditandatangani oleh kepala negara. Surat kepercayaan tersebut menerangkan kebenaran
identitas calon diplomat tersebut.

d. Para penerima surat kepercayaan (diplomat) harus menemui direktur protokol departemen luar
negeri untuk memperoleh keterangan mengenai ketentuan yang harus mereka laksanakan saat
bertugas.

e. Penyerahan surat kepercayaan oleh diplomat kepada pihak/negara yang akan menerima. Surat
kepercayaan tersebut kemudian diserahkan langsung kepada kepala negara penerima. Adapun, surat
kepercayaan kuasa usaha, diberikan kepada menteri luar negeri negara penerima. Dalam upacara
penyerahan surat kepercayaan tersebut, seorang diplomat menyampaikan pidato di hadapan kepala
negara penerima. Isi pidato tersebut harus sudah diketahui oleh menteri luar negeri negara penerima.

2. Tugas dan Fungsi Perwakilan Diplomatik Republik Indonesia


Secara umum seorang perwakilan diplomatik mempunyai tugas yang mencakup hal-hal berikut ini.

a. Representasi, yaitu selain untuk mewakili pemerintah negaranya, ia juga dapat melakukan protes,
mengadakan penyelidikan dengan pemerintah negara penerima. Ia mewakili kebijaksanaan politik
pemerintah negaranya.

b. Negosiasi, yaitu mengadakan perundingan atau pembicaraan baik dengan negara tempat ia
diakreditasikan maupun dengan negara-negara lainnya.

c. Observasi, yaitu menelaah dengan teliti setiap kejadian atau peristiwa di negara penerima yang
mungkin dapat mempengaruhi kepentingan negaranya.

d. Proteksi, yaitu melindungi pribadi, harta benda dan kepentingankepentingan warga negaranya yang
berada di luar negeri.

e. Persahabatan, yaitu meningkatkan hubungan persahabatan antara negara pengirim dengan negara
penerima, baik di bidang ekonomi, kebudayaan maupun ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dalam melaksanakan tugasnya, seorang diplomat dapat berfungsi sebagai lambang prestise nasional
negaranya di luar negeri dan mewakili kepala negaranya di negara penerima. Selain itu, dia dapat
berfungsi sebagai perwakilan yuridis dari pemerintah negaranya. Misalnya, dia dapat menandatangani
perjanjian, meratifikasi dokumen, mengumumkan pernyataan dan lain-lain. Dia juga dapat berfungsi
sebagai perwakilan politik. Dalam melaksanakan fungsinya tersebut, seorang diplomat dapat menjadi
alat penghubung timbal balik antara kepentingan negaranya dengan kepentingan negara penerimanya.

Berdasarkan Konvensi Wina 1961, disebutkan bahwa fungsi perwakilan diplomatik adalah sebagai
berikut.

a. Mewakili kepentingan negara pengirim di negara penerima.


b. Melindungi kepentingan negara pengirim dan warga negaranya di negara penerima di dalam batas-
batas yang diizinkan oleh hukum internasional.

c. Mengadakan persetujuan dengan pemerintah negara penerima.

d. Memberikan keterangan tentang kondisi dan perkembangan negara penerima, sesuai dengan
undang-undang dan melaporkan kepada pemerintah negara pengiri.

e. Memeliharan hubungan persahabatan antara kedua negara.

Berkaitan dengan hal tersebut, apa saja fungsi perwakilan diplomatik bagi Bangsa Indonesia? Bagi
Bangsa Indonesia penempatan perwakilan diplomatik di negara lain berfungsi sebagai sarana berikut.

a. Mewakili negara Republik Indonesia secara keseluruhan di negara penerima atau pada suatu
organisasi internasional.

b. Melindungi kepentingan nasional dan warga negara Indonesia di negara penerima.

c. Melaksanakan pengamatan, penilaian dan pelaporan.

d. Mempertahankan kebebasan Indonesia terhadap imperialisme dalam segala bentuk dan


manifestasinya dengan melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial.

e. Mengabdi kepada kepentingan nasional dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur.
f. Menciptakan persahabatan yang baik antara negara Republik Indonesia dan semua negara guna
menjamin pelaksanaan tugas negara perwakilan diplomatik.

g. Menyelenggarakan bimbingan dan pengawasan terhadap warga negara Indonesia yang berada di
wilayah kerjanya.

h. Menyelenggarakan urusan pengamanan, penerangan, konsuler protokol, komunikasi dan persandian.

i. Melaksanakan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan urusan rumah tangga
perwakilan diplomatik.

Bab III

Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia

A. Makna Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia

Hubungan Internasional

Makna Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia

Pengertian Persatuan dan Kesatuan – Indonesia adalah bangsa yang besar, memiliki ribuan pulau dan
kekayaan yang melimpah. Selain itu, Indonesia memiliki suku bangsa, budaya, dan bahasa yang
beraneka ragam. Semua itu tidak akan bersatu jika para leluhur tidak menyatukan semangat juang
bangsa Indonesia untuk merdeka.

Indonesia meraih kemerdekaannya bukanlah sebuah hadiah yang diberikan oleh penjajah, tetapi
Indonesia sendiri yang bertekad untuk memerdekakan dirinya. Persatuan bangsa Indonesia bahkan
dicantumkan di sila ke-3 Pancasila, yang dijadikan sebagai ideologi dan pedoman hidup berbangsa dan
bernegara.
Persatuan bangsa Indonesia mengandung unsur-unsur cita-cita dari persaudaraan dan persahabatan,
diliputi dengan suasana kebaikan, kesucian dan keindahan. Persatuan dan kesatuan bangsa harus selalu
dijaga, supaya negara Indonesia menjadi negara yang mandiri. Di bawah ini akan dijabarkan lebih lanjut
mengenai persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Secara sederhana, persatuan memiliki arti gabungan, ikatan, dan kumpulan dari beberapa bagian
menjadi satu kesatuan utuh. Dengan kata lain, persatuan adalah menyatukan bermacam-macam corak
ke dalam sebuah wadah sehingga menjadi satu. Bersatunya bangsa Indonesia didorong oleh kemauan
yang sadar untuk mencapai kehidupan bangsa yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur. Maka dari
itu, kita harus terus membina persatuan bangsa.

Dalam persatuan dan kesatuan bangsa, kita harus senantiasanya menyatu. Sejarah mengajarkan betapa
pentingnya persatuan dan kesatuan. Dulu, penjajah berhasil menjajah Indonesia sampai beratus-ratus
tahun. Hal itu karena kita, bangsa Indonesia belum mampu untuk bersatu, masyarakat belum
memahami persatuan dan kesatuan bangsa. Kelalaian ini tentunya dimanfaatkan oleh penjajah untuk
terus memecah belah Indonesia.

Konsep kesatuan bangsa Indonesia meliputi kesatuan wilayah dan sosial. Kesatuan wilayah bangsa
Indonesia meliputi kesatuan darat, laut dan udara. Berdasarkan konsep wawasan nusantara sebagai
politik kewilayahan, negara Indonesia merupakan negara kepulauan, negara yang sebagian besar lautan
dan dikelilingi oleh pulau-pulau besar dan kecil. Wilayah perairan menjadi wilayah pokok, bukan hanya
wilayah pelengkap. Laut menjadi bagian yang menyatu dengan daratan, bukan sebagai pemisah antara
pulau yang satu dan yang lainnya.

Kesatuan bangsa dalam aspek sosial terwujud dalam beberapa aspek kehidupan, yaitu kesatuan politik,
ekonomi, dan sosial budaya. Perwujudan konsep kesatuan bangsa dalam kesatuan politik berarti
mengakui bahwa keutuhan wilayah nasional dan segala kekayaannya adalah satu kesatuan wilayah, satu
kesatuan seluruh bangsa yang menjadi milik bersama. Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam
suku, bahasa, dan memeluk berbagai agama merupakan kesatuan bangsa yang bulat.

Kesatuan dalam bidang politik berarti secara psikologis bangsa Indonesia harus merasa senasib
sepenanggungan dan mempunyai tekad yaitu mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia. Selain itu,
mengakui bahwa Pancasila adalah falsafah dan ideologi yang menjadi landasan dan pembimbing bangsa
untuk mencapai tujuannya. Memahami bahwa bangsa Indonesia harus hidup berdampingan dengan
rukun bersama negara lain dan ikut serta dalam menertibkan dunia.

Dalam kesatuan ekonomi, perwujudan dimulai dari mengakui bahwa kekayaan yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia merupakan modal dan milik bersama dan juga keperluan kehidupan masyarakat sehari-hari
harus tersedia secara merata dari Sabang sampai Merauke. Tingkat perkembangan ekonomi harus
seimbang di seluruh daerah Indonesia, tanpa menghapus ciri khas yang dimiliki oleh masing-masing
daerah di Indonesia. Kehidupan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia merupakan satu kesatuan yang
dikerjakan bersama-sama berdasarkan asas kekeluargaan.

Perwujudan satu kesatuan sosial budaya meliputi masyarakat Indonesia yang beragam adalah satu,
memiliki kehidupan yang serasi, seimbang dan selaras. Dua, budaya Indonesia adalah satu kesatuan,
meskipun corak budaya yang ada sangat beragam. Keberagaman budaya ini merupakan kekayaan yang
menjadi milik bersama dan menjadi landasan pengembangan bangsa yang bisa dinikmati hasilnya oleh
masyarakat Indonesia.

Manfaat dari Persatuan dan Kesatuan

Menjaga persatuan bangsa menjadi sebuah kewajiban masyarakat bangsa Indonesia. Hal ini bahkan
tertuang di dalam Pancasila, sila ketiga. Manfaat dari persatuan dan kesatuan ini harus dijaga oleh
bangsa Indonesia. Berikut adalah manfaat dari persatuan dan kesatuan.

Memperkuat jati diri bangsa

Memperkuat ketahanan nasional sehingga siap dalam menghadapi ancaman atau gangguan dari musuh.

Persatuan dan kesatuan akan mewujudkan kehidupan yang selaras di dalam kehidupan masyarakat.

Gotong royong akan terlaksana dengan baik.

Rasa saling tolong menolong dan bekerja sama selalu tertanam di dalam kehidupan sehari-hari.

Kerukunan dan tali silaturahmi selalu terjaga.

Konflik dalam kehidupan bermasyarakat bisa terhindari.


Bisa mengatasi perbedaan yang ada dengan kesadaran penuh.

Pembangunan nasional bisa berjalan dengan lancar dan aman.

Mempermudah dalam memajukan bangsa dalam berbagai bidang.

Tujuan nasional yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 menjadi lebih mudah untuk dicapai.

Terciptanya suasana yang damai, aman dalam kehidupan bangsa yang disebabkan karena masyarakat
sangat menjunjung tinggi solidaritas dan toleransi.

Pergaulan antar sesama menjadi lebih akrab.

Menghindari pertengkaran atau permusuhan di dalam masyarakat Indonesia.

Masyarakat merasa lebih aman dan nyaman.

B. Kehidupan Bernegara Dalam Konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia

1. Konsep NKRI menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Sebagai warga negara yang baik, tentunya kalian harus memahami pengertian atau makna negara
Indonesia. Makna tersebut penting diketahui untuk semakin mempertegas identitas negara Indonesia.
Oleh karena itu, pada bagian ini kalian akan dibekali pengetahuan mengenai makna Konsep Negara
Kesatuan Republik Indonesia menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Perubahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengukuhkan keberadaan Indonesia sebagai
negara kesatuan dan menghilangkan keraguan terhadap pecahnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pasal-pasal dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah memperkukuh
prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia dan tidak sedikit pun mengubah Negara Kesatuan Republik
Indonesia menjadi negara federal.

Pasal 1 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang merupakan naskah asli mengandung
prinsip bahwa ”Negara Indonesia ialah negara kesatuan, yang berbentuk Republik.” Pasal yang
dirumuskan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia tersebut merupakan tekad bangsa Indonesia
yang menjadi sumpah anak bangsa pada 1928 yang dikenal dengan Sumpah Pemuda yaitu satu tanah
air, satu bangsa, satu bahasa yaitu Indonesia.

Wujud Negara Kesatuan Republik Indonesia semakin kukuh setelah dilakukan perubahan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Perubahan tersebut dimulai dari adanya ketetapan Majelis
Permusyarawatan Rakyat yang salah satunya adalah tidak mengubah Pembukaan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dan tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik ndnesia sebagai bentuk
final negara bagi bangsa Indonesia.

Kesepakatan untuk tetap mempertahankan bentuk negara kesatuan didasari pertimbangan bahwa
negara kesatuan adalah bentuk yang ditetapkan sejak awal berdirinya negara Indonesia. Bentuk negara
kesatuan dipandang paling tepat untuk mewadahi ide persatuan sebuah bangsa yang majemuk ditinjau
dari berbagai latar belakang (dasar pemikiran). UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 secara nyata
mengandung semangat agar Indonesia bersatu, baik sebagaimana tercantum dalam Pembukaan
maupun dalam pasal-pasal yang langsung menyebutkan tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Hal ini dituangkan dalam lima Pasal, yaitu: pasal 1 ayat (1), pasal 18 ayat (1), pasal 18B ayat (2), pasal
25A, dan pasal 37 ayat (5) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta rumusan pasal-pasal yang
mengukuhkan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keberadaan lembaga-lembaga dalam Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Prinsip kesatuan dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia dipertegas dalam alinea keempat Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945 yaitu “…. dalam upaya membentuk suatu Pemerintahan negara Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia”.

Pembentukan pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia bertujuan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial. Tujuan tersebut dapat dicapai hanya dengan adanya kemerdekaan bagi bangsa
Indonesia. Dalam alinea keempat ini secara tegas diproklamirkan: “maka disusunlah kemerdekaan
kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam
suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
Makna Konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia juga dapat dipandang dari segi kewilayahan. Pasal
25A UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menentukan bahwa “Negara Kesatuan Republik
Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan
hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang”. Istilah Nusantara dalam ketentuan tersebut
dipergunakan untuk menggambarkan kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau Indonesia
yang terletak di antara amudera Pasifik dan amudera india serta di antara Benua Asia dan Benua
Australia. Kesatuan wilayah tersebut juga mencakup 1) kesatuan politik; 2) kesatuan hukum; 3) kesatuan
sosial-budaya; serta 4) kesatuan pertahanan dan keamanan. Dengan demikian, meskipun wilayah
Indonesia terdiri atas ribuan pulau, tetapi semuanya terikat dalam satu kesatuan negara yaitu Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

2. Keunggulan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Indonesia adalah negara kepulauan. Hal ini dapat dibuktikan dari nama lain atau julukan terhadap
Indonesia yaitu Nusantara, yang berarti di antara nusa atau di antara pulau. Jadi, Indonesia terdiri atas
pulau-pulau. Disebut sebagai negara kepulauan karena jumlah pulau besar dan kecil yang tersebar di
wilayah Indonesia sangat banyak yaitu mencapai ribuan pulau. Pulau-pulau tersebut terletak di
persimpangan dunia yaitu di antara dua samudera dan dua benua. Begitu indahnya pulau-pulau yang
terletak di wilayah Indonesia yang membujur di garis khatulistiwa sehingga diibaratkan “Untaian ratna
mutu manikam atau zamrud khatulistiwa”.

Sekalipun wilayah Indonesia meliputi pulau-pulau, tidak menjadikan bangsa Indonesia bercerai berai,
namun keadaan tersebut justru menjadi perekat untuk semakin meningkatkan rasa persatuan dan
kesatuan bangsa. Hal ini dikarenakan secara yuridis formal bangsa Indonesia telah mempunyai landasan
yang kuat, misalnya dinyatakan dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesi Tahun 1945 alinea II.
Selain itu, dalam Pasal 1 ayat (1) dinyatakan bahwa Indonesia ialah negara kesatuan yang berbentuk
republik.

Dengan demikian, sekalipun secara nyata Indonesia terdiri dari berbagai keanekaragaman penduduknya
yang tersebar di berbagai pulau besar dan kecil, tidak menjadikan bangsa Indonesia bercerai berai. Hal
ini sudah barang tentu merupakan poin tersendiri yang menjadikan kita merasa bangga sebagai bangsa
Indonesia. Melihat dan mencermati kondisi dan letak gegrafis ilayah Indonesia, sudah sewajarnyalah
setiap insan yang merasa dirinya sebagai warga negara Indonesia mempunyai kebanggaan tersendiri.
Bangga di sini dalam arti merasa berbesar hati atau merasa gagah karena mempunyai berbagai
kelebihan atau keunggulan. Jadi, yang dimaksud bangga sebagai bangsa dan bertanah air Indonesia
adalah merasa besar hati atau merasa berbesar jiwa atau merasa gagah sebagai bangsa Indonesia.

Konsekuensinya, kalau kita merasa bangga sebagai bangsa Indonesia, kita akan selalu berupaya
menjunjung tinggi nama baik bangsa dan negara di mana pun kita berada. Kita juga akan selalu berupaya
meningkatkan citra dan nama baik Indonesia melalui perbuatan-perbuatan nyata di masyarakat, seperti
tidak merusak hutan-hutan lindung, benda-benda bersejarah apalagi memperjualbelikannya, selalu
menggunakan produk dalam negeri, dan sebagainya.

Konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki berbagai keunggulan. Keunggulan-keunggulan


tersebut menurut Dadang Sundawa di antaranya sebagai berikut.

a. Jumlah dan potensi penduduknya yang cukup besar yaitu menempati urutan keempat di dunia setelah
RRC, India, dan Amerika Serikat. Jumlah penduduk yang besar merupakan potensi yang tidak ternilai
harganya dalam upaya mengisi dan mempertahankan kemerdekaan, termasuk sebagai modal dasar
dalam melaksanakan pembangunan dalam upaya menyejahterakan bangsa.

b. Memiliki keanekaragaman dalam berbagai aspek kehidupan sosial budaya seperti adat istiadat,
bahasa, agama, kesenian, dan sebagainya. Perbedaan atau keanekaragaman tersebut tidak menjadikan
bangsa Indonesia berceraiberai, namun justru merupakan potensi untuk mengembangkan dirinya
menjadi bangsa yang besar. Hal ini juga didorong oleh adanya semangat persatuan dan kesatuan
sehingga sekalipun terdapat perbedaan, namun bukan perbedaan yang ditonjolkan tetapi justru
persamaannya.

c. Dalam pengembangan wilayah, kita mempunyai konsep Wawasan Nusantara sehingga sekalipun
terdapat berbagai keanekaragaman namun prinsipnya kita tetap satu pandangan yaitu memandang
bangsa Indonesia sebagai satu kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam.

d. Semangat sumpah pemuda yang selalu merasuki jiwa dan kalbu bangsa Indonesia. Dengan
menunjukkan bahwa kita sama-sama memahami satu wilayah negara dan tanah air yang sama yaitu
Indonesia; kita sama-sama merasa berbangsa yang satu bangsa Indonesia dan sama-sama menggunakan
bahasa yang sama yaitu bahasa Indonesia serta memiliki sejarah yang sama yaitu sejarah Indonesia.
Dalam pergaulan yang ditonjolkan adalah bangsa Indonesianya, bukan dari mana asal daerahnya.

e. Memiliki tata krama atau keramahtamahan. Sejak dahulu bangsa Indonesia sangat terkenal akan
keramahan dan kesopanannya sehingga sangat menarik bangsa-bangsa lain di dunia untuk datang ke
Indonesia. Namun demikian, akhir-akhir ini kesopanan dan keramahan bangsa Indonesia agak tercemar
oleh ulah segelintir manusia yang tidak bertanggung jawab, terutama yang gemar membuat kerusuhan,
kerusakan, dan perangai-perangai lain yang justru membuat bangsa lain takut datang ke Indonesia.

f. Letak wilayahnya yang amat strategis yaitu di posisi silang dunia sehingga membuat Indonesia menjadi
wilayah yang amat ramai dan mudah untuk dikunjungi dan disinggahi oleh bangsa-bangsa lain.

g. Keindahan alam Indonesia tidak disangsikan lagi, misalnya pantai-pantai di Bali (Pantai Kuta, Pantai
Sanur, dan sebagainya), Sumatra (Danau Toba), Jawa Barat (Pantai Pangandaran, Pantai Carita, Gunung
Tangkuban Perahu. eanekaragaman flra dan aunanya membuat bangsa ndnesia juga sering dikunjungi
oleh bangsa-bangsa lain.

h. Salah satu keajaiban dunia juga ada di Indonesia yaitu Candi Borobudur yang tidak sedikit menarik
wisatawan untuk datang ke Indonesia. Selain candi Borobudur, Indonesia pun mempunyai keajaiban
dunia lainnya yaitu Pulau Komodo.

i. Wilayahnya sangat luas yaitu 5.193.250 Km2 yang meliputi daratan seluas 2.027.087 Km2 dan lautan
seluas 3.166.163 Km2.

j. Tanahnya amat subur dan kaya akan sumber alam.

Selain hal-hal di atas yang merupakan kondisi objektif bangsa Indonesia, maka secara internasional atau
mendunia, bangsa Indonesia juga sudah beberapa kali dipercaya oleh bangsa-bangsa lain untuk
menyelenggarakan pertemuan-pertemuan yang bersifat internasional yang juga tidak sedikit melahirkan
sejarah bagi bangsa-bangsa lain. Kita masih ingat apa yang terjadi pada tahun 1955, di mana bangsa
Indonesia dipercaya untuk menjadi tuan rumah dalam menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika yang
dampaknya sangat luas bagi bangsa-bangsa di wilayah Asia-Afrika dalam upaya memerdekakan diri dari
belenggu penjajah, terutama yang masih belum merdeka saat itu.
Kita juga pernah dipercaya menjadi tuan rumah KTT Non-Blok pada tahun 1992 dan Indonesia juga
termasuk perintis dan pendiri Gerakan Non-Blok tersebut. Selain itu, kita juga mempunyai pabrik
pesawat terbang yang bernama PT Dirgantara Indonesia (dahulu bernama Industri Pesawat Terbang
Nusantara/ IPTN) yang telah menghasilkan pesawat-pesawat yang dapat dibanggakan.

Sebagai bukti rasa cinta dan bangga yang sangat mendalam terhadap wilayah tanah air, banyak di antara
seniman kita yang merefleksikannya dalam bentuk syair maupun lagu. Ada lagu yang berjudul ”Rayuan
Pulau Kelapa” yang diciptakan Ismail Marzuki, ada juga beberapa lagu karya Koes Plus yang diberi judul
“Nusantara” dan “Kolam Susu” yang menggambarkan betapa indah dan suburnya keadaan alam
Indonesia. Kesemuanya itu sudah barang tentu merupakan alasan yang sangat objektif untuk
menjadikan kita merasa bangga sebagai bangsa Indonesia. Perasaan bangga sebagai bangsa Indonesia
sudah barang tentu bukan hanya sekadar slogan belaka, akan tetapi harus dibuktikan dengan karya-
karya nyata, baik dalam bentuk partisipasi dalam pembangunan maupun dalam bentuk karya-karya yang
dihasilkannya.

C. Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia

Faktor Pendorong Persatuan Dan Kesatuan Bangsa Indonesia

Vector illustration, modified garuda puppet with shield, flag, and ribbon at bottom.

1. Rasa Bangga dan Cinta Pada Tanah Air

Suatu negara yang bersatu menjadi faktor utama dalam keberhasilan pembangunan yang dijalankan.
Sama halnya dengan Negara Indonesia yang sedang dalam proses pembangunan di segala bidang, hal ini
tentunya memerlukan persatuan dan kesatuan dari rakyat Indonesia. Suatu program pembangunan
akan terlaksana dengan baik jika kondisi dari suatu negara tidak terpecah belah dan tidak ada konflik
diantara warga negaranya itu sendiri. Maka dari itu, persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
mempunyai peran yang penting untuk menentukan keberhasilan pembangunan yang sedang dijalankan.
2. Cita-Cita Bangsa

Persatuan dan kesatuan negara juga mempunyai peranan penting dalam meningkatkan harga diri
bangsa di hadapan negara lain. Bangsa dan negara lain akan menghormati bangsa kita, dan tidak akan
berani untuk campur tangan dalam urusan negara kita. Sehingga, bangsa kita sendiri tidak mudah untuk
dipecah belah jika masyarakat kita saling menguatkan persatuan dan kesatuan yang ada di negara kita.
Jika bangsa kita sudah terpecah belah, maka negara lain akan menganggap bangsa kita rendah dan
mudah untuk dijajah kembali.

3. Rasa Saling Menghormati dan Mengahargai

Persatuan bangsa Indonesia adalah hal yang harus dipertahankan dan diperkuat. Kita sebagai
masyarakat harus menghindari hal-hal yang bisa membuat bangsa kita terpecah belah. Contohnya,
merendahkan suku bangsa lain atau menganggap bahwa suku kita sendiri adalah suku yang paling baik
di antara suku yang lainnya. Seharusnya, kita saling menghargai dan menghormati orang lain. Selain itu,
kita juga harus memupuk rasa persaudaraan dengan sesama masyarakat Indonesia sehingga persatuan
dan kesatuan negara kita tetap terjaga.

4. Keinginan Untuk Bersatu

Persatuan dan kesatuan negara diperkuat oleh tiga faktor, yaitu Sumpah Pemuda, Pancasila, dan
Bhineka Tunggal Ika. Faktor-faktor tersebut menjadi pemersatu bangsa Indonesia. Ketiga faktor itu bisa
menyatukan perbedaan dan keanekaragaman yang ada di dalam kehidupan bangsa Indonesia.
Perbedaan mulai dari bahasa, suku, agama dan lain-lain bisa disatukan dengan menjalankan nilai-nilai
dasar yang ada pada Sumpah Pemuda, Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.

Sumpah pemuda, adalah sumpah yang pertama kali disuarakan pada 28 Oktober 1928 di Batavia.
Sumpah pemuda menjadi tonggak utama sejarah kemerdekaan Indonesia. Sumpah ini dianggap sebagai
pemicu semangat untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan Indonesia. Sumpah pemuda menegaskan
bahwa tanah air Indonesia, bangsa Indonesia dan bahasa Indonesia menjadi cita-cita dari Indonesia.

Istilah Sumpah Pemuda tidak muncul pada hari kongres tersebut, tetapi diberikan setelahnya. Sumpah
pemuda berbunyi:

“Kami putra putri Indonesia, mengaku bertumpah darah satu, tanah Indonesia.”

“Kami putra putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia.”

“Kami putra putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.”

Powered By

VDO.AI

PlayUnmute

Loaded: 1.03%

Fullscreen

Rumusan sumpah pemuda ini ditulis oleh Muhammad Yamin di secarik kertas yang diberikan kepada
Soegondo. Kertas itu diberikan ketika Mr. Sunario sedang berpidato. Soegondo membacakan isi dari
Sumpah Pemuda tersebut yang kemudian dijelaskan dengan lebih detail oleh Muhammad Yamin.
Ikrar Sumpah pemuda menjadi penyemangat bangsa Indonesia sekaligus memberikan manfaat-manfaat
lain. Sumpah Pemuda menjadi pemersatu hubungan kekeluargaan dan persaudaraan bangsa Indonesia.
Sumpah Pemuda menjadi pembina dalam kehidupan bermasyarakat yang rukun. Selain itu, Sumpah
Pemuda juga menumbuhkan kesadaran akan ancaman terhadap satu pulau berarti ancaman untuk
seluruh masyarakat Indonesia.

Kebijakan Membangun Karakter Bangsa

5. Pancasila

Pancasila menjadi alat untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Hal ini karena
pancasila yang memiliki sifat universal. Yang dimaksud universal atau menyeluruh adalah nilai-nilai yang
ada di dalam Pancasila tidak hanya diciptakan untuk satu suku bangsa saja, tidak diperuntukkan untuk
penganut agama tertentu saja, tetapi menjadi pedoman rakyat Indonesia tanpa memandang perbedaan
bangsa, agama, budaya, bahasa dan lain-lain.

Pancasila adalah pilar ideologis yang berasal dari bahasa Sansekerta. Panca yang berarti lima dan Sila
yang berarti prinsip. Perjalanan merumuskan Pancasila merupakan perjalanan yang panjang. Awalnya,
pada 1 Maret 1945, dibentuk Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Ketua dari
Badan ini, Dr. Radjiman awalnya mengajukan pertanyaan, ‘Apa dasar negara Indonesia yang akan
dibentuk?’.

Ada beberapa tokoh yang mengusulkan dasar-dasar Pancasila, yaitu Muhammad Yamin, Ir. Soekarno
dan Soepomo. Pada 1 Juni, ketika Soekarno mengungkapkan rumusan dasar negara, istilah Pancasila
dikemukakan pertama kalinya. Soekarno juga menjelaskan apa itu arti dari Pancasila. Ia mengatakan
bahwa dari kelima dasar itulah para leluhur mendirikan bangsa Indonesia yang kekal dan abadi. Setelah
rumusan pancasila diterima, akhirnya Pancasila ditetapkan di beberapa dokumen.

Dokumen tersebut adalah Jakarta Charter, pembukaan UUD 1945, Mukaddimah Konstitusi Republik
Indonesia Serikat, Mukadimah undang-Undang Dasar Sementara dan Dekrit Presiden 5 Juli 1959.
Pancasila sebagai dasar negara juga memiliki beberapa fungsi dan kedudukan, yaitu Pancasila sebagai
jiwa bangsa Indonesia; Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia; Pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa Indonesia; Pancasila sebagai dasar negara Indonesia; Pancasila sebagai sumber dari segala
sumber hukum negara; Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa; dan Pancasila sebagai cita-cita bangsa
Indonesia.

Sikap dan perilaku yang berpedoman pada Pancasila sangat diharapkan dari setiap warga negara
Indonesia. Pengukuran perilaku untuk sila pertama sampai sila kelima Pancasila masing-masing sesuai
dengan pengukuran. Sila 1, sikap terhadap tuhan, Sila 2, identifikasi dengan kemanusiaan, Sila 3
patriotisme, Sila 4 Dukungan terhadap prinsip demokrasi dan Sila 5 humanitarianisme. Pengukuran
Pancasila ini sejalan dengan keutamaan karakter, seperti kemanusiaan, keberanian, transendensi, dan
keadilan.

6. Bhineka Tunggal Ika

Faktor lain yang jadi penguat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia adalah Bhineka Tunggal Ika.
Bhineka Tunggal Ika merupakan semboyan bangsa Indonesia. Semboyan ini tertulis pada lambang
negara Indonesia yaitu Garuda Pancasila. Semboyan bangsa Indonesia ini berasal dari bahasa Jawa Kuno
yang berarti ‘berbeda-beda tetapi tetap satu’. Bhineka yang berarti aneka ragam, tunggal yang berarti
satu, dan ika yang memiliki arti itu.

Semboyan ini menjadi penggambaran persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang terdiri dari
beragam budaya, ras, suku dan juga agama. Semboyan ini merupakan kutipan dari sebuah Kitab Jawa
Kuno yaitu Kitab Sutasoma yang dikarang oleh Mpu Tantular pada masa kerajaan Majapahit di bawah
pemerintahan Raja Rajasanagara atau yang lebih dikenal dengan Hayam Wuruk. Kitab Sutasoma ini
merupakan kitab yang istimewa karena mengajarkan bertoleransi antar umat Hindu dan Buddha.

Bhineka Tunggal Ika menjadi semboyan untuk penyemangat rakyat Indonesia untuk mewujudkan
persatuan bangsa Indonesia di tengah badainya perbedaan yang dimiliki oleh setiap rakyatnya.
Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia akan selalu terjaga jika nilai-nilai dalam Sumpah Pemuda,
Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika selalu diterapkan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.

Faktor Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia


Sebelumnya diketahui bahwa persatuan dan kesatuan didorong oleh beberapa faktor pendukung.
Namun, ada juga faktor yang berpotensi menjadi penghambat kesatuan dan persatuan Indonesia.
Faktor-faktor yang menjadi penghambat di antaranya:

1. Keberagaman yang ada di dalam masyarakat Indonesia

Keberagaman yang sedari dulu sudah ada di dalam kehidupan masyarakat Indonesia merupakan salah
satu faktor penghambat persatuan dan kesatuan Indonesia jika tidak diiringi dengan sikap yang saling
menghargai, saling toleransi, dan saling menghormati. Perbedaan budaya tentunya memunculkan
perbedaan pendapat yang juga bisa menumbuhkan perasaan kedaerahan yang berlebihan sehingga bisa
memunculkan konflik antar suku.

2. Geografis

Indonesia merupakan negara yang terdiri dari ribuan pulau. Ribuan pulau itu tentunya juga memiliki
karakteristik yang berbeda-beda. Daerah yang bisa berpotensi untuk memisahkan diri dari negara adalah
daerah yang paling jauh dari area Ibu Kota. Selain itu, daerah yang memiliki pengaruh dari negara
perbatasan atau negara tetangga dan bisa juga daerah yang memiliki pengaruh global yang besar seperti
daerah wisata atau yang mempunyai kekayaan alam berlimpah. Dari kondisi geografis yang berbeda-
beda ini bisa jadi faktor yang melemahkan persatuan dan kesatuan jika ketimpangan dan
ketidakmerataan pembangunan masih belum bisa ditangani.

3.Muncul Gejala Etnosentrisme

Etnosentrisme adalah sebuah sikap yang sangat menonjolkan kelebihan budaya yang dimilikinya dan
memandang rendang budaya orang lain. Sikap etnosentris ini jika tidak diatasi tentu saja akan
melemahkan persatuan dan kesatuan bangsa.

4.Nilai Budaya yang Lemah

Budaya asing yang kuat sehingga melemahkan nilai-nilai budaya bangsa, baik secara langsung atau tidak
langsung bisa menjadi faktor yang melemahkan persatuan dan kesatuan bangsa. Pengaruh budaya asing
secara langsung misalnya lewat unsur wisata. Pengaruh budaya asing secara tidak langsung misalnya
melewati media cetak, bahkan elektronik.

5. Pembangunan yang Tidak Rata


Proses pembangunan yang hanya terpusat pada wilayah-wilayah tertentu bisa jadi salah satu faktor
yang melemahkan persatuan dan kesatuan bangsa. Hal ini tentunya akan menimbulkan kesenjangan
dalam berbagai sektor.

D.Perilaku Yang Menunjukan Sikap Menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Perilaku yang menunjukan sikap menjagakeutuhan Negara kesatuan Republik Indonesia

Menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakansalah satu kewajiban dari setiap
warga Negara Indonesia. Sejak awalkemerdekaan para tokoh bangsa Indonesia telah membentengi
diridengan merumuskan dasar Negara yaitu pancasila. Pancasila dijadikansebgai pandangan hidup
dalam perilaku sehari hari para pendiri Negaramenginginkan masyarakat Indonesia itu harus
berketuhanan,berperikemanusiaan, mempunyai jiwa persatuan, demokratis,menjunjung tinggi
musyawarah dalammencapai mufakat danberkeadilan. Dengan demikian nilai nilai pancasila, maka
bangsaIndonesia akan selalu bersatu padu dan terhindar dari berbagaipertentangan dan perselisihan.
Nilai nilai pancasila ini dapat kitaamalkan dengan cara hidup rukun antarsesama. sikap kita
dalammenjaga keutuhan NKRI seperti cinta tanah air, rela berkorban,membina persatuan dan kesatuan.

Dalam kehidupan di lingkungan keluarga, sikap yang menunjukanmenjaga keutuhan NKRI sebagai
berikut :

Saling menghormati dan menyayangi dengan anggota keluargayang lain

Tidak memaksakan kehendak kepada anggota keluarga yang lain

Menghargai perbedaan pendapat

Menjaga nama baik keluarga

Dalam kehidupan sekolah, sikap yang menujukan menjaga keutuhanNKRI sebagai berikut :

Saling menolong dan saling berbagi dengan teman

Menghargai dan menghormati pendapat teman

Tidak membeda-bedakan teman dalam bergaul

Menghormati guru

Menaati tata tertib sekolah


Belajar dengan tekun

Mengutamakan kepentingan bersama

Lewat pembelajaran PKN

Ikut kegiatan kepramukaan, paskibra dll

Dalam berkehidupan di masyarakat, sikap yang menunjukan menjagakeutuhan NKRI sebagai berikut :

Sikap tolong menolong antar sesama

Saling menghormati

Saling menhargai hak orang lain

Tidak membeda-bedakan suku, agama dan ras

Bekerja keras dalam membangun bangsa

Membina persatuan dan kesatuan antar sesama

Ikut dalam kegiatan ronda malam

Bergotong royong membersihkan lingkungan

Kerja bakti membangun tempat ibadah

Bab II

Mewaspadai Ancaman Terhadap Negara Kesatuan

A. Ancaman terhadap integritas nasional

Integrasi nasional adalah suatu hal yang mempersatukan segala perbedaan dalam masyarakat dan
menjadikan satu keutuhan yang tidak terpisahkan. Menyatukan berbagai kelompok kecil dan
menyatukan sebagai satu kesatuan bangsa. Dalam membangun integrasi nasional, bangsa Indonesia
dihadapkan pada ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan atau ATHG. Ancaman bagi integrasi
nasional datang dari dalam maupun luar Indonesia di berbagai bidang kehidupan.
. https://nasional.kompas.com/read/2022/04/22/01000001/ancaman-terhadap-integrasi-nasional.

B. Strategi Mengatasi ancaman Ideologi dan

politik

Strategi dalam mengatasi ancaman dalam bidang

ideologi dan politik dapat dilakukan dengan 4 hal,


yaitu demokrasi, kebebasan, keterbukaan, dan hak
asasi manusia. Mari kita lihat bagaimana
pelaksanaannya.

a. Demokrasi

Karakteristik
demokrasi
adalah
adanya

kebebasan. Adapun asas demokrasi ditandai


dengan
keterbukaan,
kemajemukan

dan
penghargaan yang tinggi terhadap hak asasi
manusia.Namun demikian, demokrasi tidak
hanya dipandang sebagai ideologi semata. Jauh
dari pada itu, demokrasi harus menjadi
landasan dalam pembentukan sumber daya manusia serta membangun keunggulan dalam
perekonomian, politik dan keamanan. Dengan
demokrasi, masyrakat dapat mempertebal rasa
nasionalisme

dengan
tetap
menghormati
kebebasan,

keterbukaan,
kompetisi
dan
kemajemukan.

Negara-negara
yang
telah
melaksanakan

demokrasi dengan baik, terbukti telah berhasil


membawa bangsanya kearah kesejahteraan.
Hal ini telah memperkokoh keyakinan bahwa
demokrasi
harus
dipertahankan
dan
disebarluaskan. Namun demikian demokrasi
yang berasal dari negara- negara Barat harus
disesuaikan kembali dengan nilai, pola tingkah
laku dan kebutuhan masyarakat Indonesia.

Sehingga tidak bertentangan dengan nilai-nilai


Pancasila. Negara Indonesia yang menganut
paham demokrasi Pancasila harus mampu
menunjukkan kemampuannya sebagai negara
yang kuat,dan mandiri dengan tetap menjalin
hubungan kemiteraan dan kerja sama dengan
negara- lain dalam hubungan yang seimbang,
saling menguntungkan, saling menghormati,
dan menghargai hak dan kewajiban masingmasing.

Ada
beberapa
hal
yang
harus
segera

direalisasikan oleh bangsa Indonesia, yaitu :

1. Mengembangkan demokrasi politik

2. Mengaktifkan masyarakat sipil dalam arena


politk

3. Mengadakan
reformasi
lembaga-lembaga
politik
agar melaksanakan
fungsi
dan peranannya secara baik dan benar.

4. Memperkuat kepercayaan rakyat dengan

menegakkan pemerintahan yang bersih dan

berwibawa.

5. Menegakkan supremasi hukum.

6. Memperkuat posisi Indonesia dalam politik


Internasional.
b. Kebebasan dan Keterbukaan

Kebebasan dan keterbukaan tentunya harus ada


batasannya, sebab kalau tidak

maka akan
terjadi tindakan anarki atau kekacauan terhadap
perekonomian,politik

serta
stabilitas
nasional.Pelaaksanaan

kebebasan
dan
keterbukaan tetap harus berpedoman pada
hukum dan norma yang berlaku di
Indonesia,
sehingga dapat membawa kearah kemajuan dan kesejahteraan
rakyat.

c. Hak Asasi Manusia

Hak asasi manusia merupakan hak yang

bersifat universal. Pelaksanaan hak asasi

manusia harus memperhatikan kewajiban asasi


yaitu
harus
saling
menghormati
dan
menghargai hak asasi orang lain, dan tidak

bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

Dalam penyelenggaraan negara Indonesia

menerapkan Hak Asasi Manusia sepanjang

tidak bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila


dan norma-norma yang berlaku di Indonesia.

Penegakan hak asasi manusia telah dijamin

dalam UUD NRI tahun 1945 pasal 28 A- 28J ,

juga dalam UU no. 39 Tahun 1999 tentang Hak


bAsasi Manusia , serta dalam peraturan

perundang-undangan lainnya.

2. Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Ekonomi

Di masa sekarang ini , globalisasi ekonomi lebih


dikendalikan oleh negara-negara maju.Sementara
negara-negara berkembang kurang diberi ruang
untuk memperkuat perekonomiannya. Negara berkembang hanya mendapatkan sedikit

manfaat karena kebijakan yang tidak jelas. Hal itu


terjadi
karena
lembaga-lembaga

keuangan
internasional seperti IMF (International Monetary
Fund), Bank Dunia ( World Bank) dan WTO ( World
Trade International), selalu di bawah pengawasan

pemerintah negara-negara maju sehingga selalu


bmemihak kepentingan-kepentingan negara maju.
Dengan sistem ekonomi kerakyatan maka ancaman
dibidang ekonomi dapat dilumpuhkan. Sistem

ekonomi kerakyatan juga dapat memperkuat


kemandirian bangsa kita dalam segala hal. Untuk
mewujudkan hal tersebut, maka kita harus
berpegang pada hal-hal berikut ini :

1. Sistem ekonomi harus sesuai dengan amanat


pasal 33 UUD NRI Tahun 1945 yaitu

demokrasi
ekonomi
atau
ekonomi
kekeluargaan.

2. Pengembangan ekonomi berbasis pertanian,


Karena kita memiliki wilayah yang luas dan
subur, serta mayoritas penduduk Indonesia
bermata pencaharian sebagai petani

3. Industri mengutamakan penggunaan bahan


baku lokal sehingga dapat mengurang
ketergantungan bahan baku impor

4. Perekonomian berorientasi pada peningkatan


kesejahteraan rakyat

5. Menghindari hutang luar negeri. Sebab

dengan adanya hutang dapat mengakibatkan


krisis ekonomi. Selain itu negara lain juga
bisa
mendikte negara-negara
yang
berhutang.

3. Strategi Mengatasi ancaman di Bidang Sosial


Budaya

Strategi bangsa Indonesia dalam mengatasi

ancaman di bidang sosial budaya, dilakukan dengan


memelihara keseimbangan dan keselarasan antara
manusia dengan alam semesta, manusia dengan
masyarakat, serta keseimbangan lahir dan batin.

Kesadaran akan pentingnya keselarasan dan


keseimbangan melahirkan adanya toleransi yang
tinggi dan menjadi wadah bagi bangsa Indonesia
untuk bersatu. Oleh karena itu bangsa Indonesia memiliki semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”.

Dengan semboyan tersebut, bangsa kita berusaha


menyatukan keanekaragaman suku, agama, ras,
bahasa, adat istiadat, kesenian, dan kebudayaan
yang berbeda-beda dalam satu ikatan. Selain itu

kita juga harus meningkatkan penghayatan dan


pengamalan Pancasila.

4. Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang

Pertahanan dan Keamanan

Ancaman militer akan sangat berbahaya jika tidak


segera diatasi.Oleh sebab itu harus diterapkan
strategi yang tepat untuk mengatasinya. Di dalam
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah

mengatur strategi pertahanan dan keamanan


bangsa Indonesia dalam mengatasi ancaman
Tersebut. Pasal 30 ayat (1) sampai (5) UUD
Negara
Republik
Indonesia
Tahun
1945
menyatakan sebagai berikut :

(1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut


serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara.

(2) Usaha pertahanan dan keamanan negara


dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional
Indonesia
dan Kepolisian
Negara
Republik
Indonesia sebagai kekuatan utama dan rakyat

sebagai kekuatan pendukung.

3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas

Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan


Udara
sebagai
alat
negara

bertugas
mempertahankan, melindungi, dan memelihara
keutuhan dan kedaulatan negara.

(4) Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai


alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban
masyarakat bertugas melindungi, mengayomi,

melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.

(5) Susunan dan kedudukan Tentara Nasional


Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia,
hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia
dan Kepolisian Republik Indonesia di dalam
menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan

warga negara dalam usaha pertahanan dan

keamanan negara, serta hal-hal yang terkait


dengan pertahanan dan keamanan diatur dengan
undang-undang.

Berdasarkan ketentuan di atas menegaskan bahwa


usaha pertahanan dan keamanan negara Indonesia
merupakan tanggung jawab seluruh warga negara

Indonesia. Jadi bukan hanya tanggung jawab


Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisisan Negara
Republik Indonesia saja. Dalam UUD NRI Tahun
1945 juga menjelaskan bahwa strategi pertahanan

dan keamanan negara untuk mengatasi berbagai


macam ancaman militer dilaksanakan dengan
menggunakan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (sishankamrata). Sistem pertahanan

dan keamanan rakyat semesta adalah segala upaya


menjaga pertahanan dan keamanan negara yang
seluruh rakyat dan segenap sumber daya nasional,
sarana dan prasarana nasional, serta seluruh
wilayah
negara
merupakan
satu
kesatuan
pertahanan yang utuh.

Sistem pertahanan dan keamanan negara yang


bersifat semesta memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Kerakyatan, yaitu orientasi pertahanan dan


keamanan negara diabdikan oleh dan untuk
kepentingan seluruh rakyat.

2. Kesemestaan, adalah seluruh sumber daya


nasional didayakan bagi upaya pertahanan.

3. Kewilayahan,
yaitu
gelar
kekuatan

pertahanan dilaksanakan secara menyebar di


seluruh wilayah Negara Republik Indonesia,
sesuai dengan kondisi geografis sebagai
negara kepulauan.

Pengerahan dan penggunaan kekuatan pertahanan


didasarkan
pada
doktrin
dan

strategi
sishankamrata yang dilaksanakan berdasarkan
pertimbangan ancaman yang dihadapi Indonesia.

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, aspek


pertahanan dan keamanan sangatlah penting maka

dari itu diupayakan adanya keterpaduan antara


kekuatan
bmiliter
bdan

nonmiliter.

Adapun keterpaduan itu diwujudkan dalam keterpaduan

antar komponen, yaitu :

1. Komponen utama, adalah Tentara Nasional

yang siap melaksanakan tugas pertahanan

2. Komponen cadangan pertahanan negara ,


yaitu sumber daya nasional yang telah
disiapkan
untuk
dikerahkan

guna
memperbesar dan memperkuat kekuatan dan
kemampuan komponen utama.

3. Komponen pendukung pertahanan negara


adalah, sumber daya nasional yang dapat
digunakan untuk meningkatkan kekuatan dan
kemampuan komponen utama dan komponen
pendukung.

Setiap komponen pertahanan negara melaksanakan


tugasnya
dengan
memperhatikan
hak
dan
kewajiban warga negara dan yakin akan kekuatan
sendiri. Penggunaan kekuatan pertahanan untuk

tujuan perang hanya sebagai jalan terakhir apabila

cara-cara damai tidak berhasil.

Istilah ketahanan nasional mulai dikenal sejak tahun 1960-an. Namun, saat itu belum diberi definisi
tertentu dan baru pada 1968, definisi mengenai ketahanan nasional dibuat. Definisi itu direvisi pada
beberapa bagian katanya dan terus digunakan hingga saat ini.

C. Ketahanan Nasional

Ketahanan nasional adalah kondisi ideal suatu negara memiliki kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional sehingga mampu menghadapi segala macam ancaman dan gangguan bagi kelangsungan hidup
bangsa yang bersangkutan. Bentuk ancaman tersebut bisa bersifat langsung ataupun tidak dan sangat
membahayakan integritas, identitas, bahkan kelangsungan hidup berbangsa serta bernegara. Ketahanan
nasional dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Contoh ketahanan nasional di antaranya:
Penegakan hukum tanpa pandang bulu Keamanan lingkungan yang digerakkan secara swadaya Upaya
melestarikan budaya lewat pawai baju daerah Menyumbang dan patungan untuk kegiatan sosial atau
bagi orang yang kesusahan Tetap melaksanakan tradisi agar tidak punah ditelan zaman Mau
mempelajari dan melestarikan berbagai budaya di Indonesia Fungsi ketahanan nasional Dalam jurnal
Pembudayaan Nilai-Nilai Pancasila Bagi Masyarakat sebagai Modal Dasar Pertahanan Nasional NKRI
(2016) karya Purwito Adi, ketahanan nasional memiliki tiga fungsi utama, yakni:

Daya tangkal sebagai konsepsi penangkalan Artinya ketahanan nasional berfungsi sebagai penangkal
dari segala bentuk ancaman, gangguan ataupun hambatan terhadap integritas, identitas serta
keberlangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Ketahanan nasional sebagai pengarah Artinya
ketahanan nasional berfungsi untuk mengarahkan potensi kekuatan yang dimiliki Bangsa Indonesia
dalam bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan serta keamanan, untuk mencapai
kesejahteraan hidup masyarakat Indonesia. Pengarah dalam penyatuan pola pikir, pola tindak serta cara
kerja yang intersektor serta multidisipliner Hal ini bisa dicapai Bangsa Indonesia lewat kebijakan yang
dibuat pemerintah dan menerapkannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, agar masyarakat
dapat hidup adil dan makmur

BAB IV

Penutup

A. Kesimpulan

Hubungan internasional mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan suatu negara
yang beradab. Secara umum hubungan internasional diartikan sebagai hubungan yang bersifat global
yang meliputi semua hubungan yang terjadi dengan melampaui batas-batas ketatanegaraan. yang tidak
terpisahkan. Menyatukan berbagai kelompok kecil dan menyatukan sebagai satu kesatuan bangsa.
Dalam membangun integrasi nasional, bangsa Indonesia dihadapkan pada ancaman, tantangan,
hambatan, dan gangguan atau ATHG. Ancaman bagi integrasi nasional datang dari dalam maupun luar
Indonesia di berbagai bidang kehidupan. Pengertian Persatuan dan Kesatuan – Indonesia adalah bangsa
yang besar, memiliki ribuan pulau dan kekayaan yang melimpah. Selain itu, Indonesia memiliki suku
bangsa, budaya, dan bahasa yang beraneka ragam. Semua itu tidak akan bersatu jika para leluhur tidak
menyatukan semangat juang bangsa Indonesia untuk merdeka.

Anda mungkin juga menyukai