Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

DINAMIKA PERAN INDONESIA DALAM PERDAMAIAN DUNIA

DI

Oleh : KELAS XI MIPA 3

NAMA ANGGOTA :1.AIRIN MESIN SAPUTRI

2.DINA SONIYA SAPUTRI

3.KHAIRINA FADILA

4.PUTRI FARA

5.NIA RAMADHANI

6. REGINA AMELIA

7.SILVIA ANADYTA J.

8.WIDYA ARISTI SARI

GURU PEMBIMBING : RENI ARDIANA SP.d


Bab .4 .Dinamika peran Indonesia dalam perdamaian dunia

A. Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui hubungan internasional

1)Makna hubungan internasional

Hubungan internasional adalah suatu bentuk hubungan antarnegara yang merdeka dan
berdaulat oleh dua negara atau lebih yang mencakup berbagai bidang kehidupan baik politik,
ekonomi, sosial budaya dan sebagainya.Suatu negara tidak hidup sendiri, melainkan berbatasan
dengan negara-negara lain. Kenyataan ini makin memperkuat pentingnya hubungan
internasional yang melibatkan banyak negara. Selain itu. suatu negara mungkin berkepentingan
untuk menjalin hubungan dengan negara lain demi memajukan kepentingan-kepentingan
politik, ekonomi, budaya.

Berikut pengertian hubungan internasional:

a. UU RI Nomor 37 tahun 1999 tentang hubungan luar negeri

Menurut undang-undang ini, hubungan internasional adalah setiap aktivitas yang


menyangkut aspek daerah dan internasional yang dilakukan oleh pemerintah di tingkat pusat
dan daerah, lembaga-lembaganya, lembaga negara, badan usaha, organisasi politik, organisasi
masyarakat. lembaga swadaya masyarakat, atau penduduk Indonesia.

2)Pentingnya hubungan internasional bagi Indonesia

a. Faktor pendorong adanya hubungan internasional

a) Faktor internal, yaitu adanya kekhawatiran terancamnya kelangsungan hidup kesananya,


baik melalui kudeta maupun intervensi dari negara lain.

b) Faktor ekternal, yaitu ketentuan hukum alam yang tidak dapat dipungkiri bahwa suatu
negara tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan dan kerja sama dengan negara lain.
Ketergantungan tersebut terutama dalam upaya memecahkan masalah-masalah ekonomi,
politik, hukum, sosial budaya, pertahanan, dan keamanan.

b. Manfaat hubungan internasional


1) Ideologi

Bermanfaat untuk mempertahankan dan menjaga kelangsungan hidup satu negara dan
bangsa di tengah-tengah globalisasi.

2) Politik

Bermanfaat bagi Indonesia,yaitu hubungan luar negeri yang dilakukan demi kepentingan
nasional.

3) Ekonomi

Bermanfaat untuk mendapatkan berbagai barang yang di perlukan dari luar negeri yang
bertujuan untuk memperbesar kemakmuran rakyat .

4) Sosial budaya

Bermanfaat untuk menunjang berbagai bentuk pembinaan dan pengembangan berbagai


nilai-nilai budaya bangsa .

5) Hankam

Bermanfaat untuk meningkatkan perdamaian dunia.

3) Politik luar negeri Indonesia dalam menjalin hubungan internasional

Pembukaan UUD 1945 Alinea ke IV menegaskan bahwa salah satu tujuan nasional Indonesia
(dari dalam) adalah melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kebebasan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial. Guna mewujudkan tujuan tersebut, dirumuskanlah kebijakan politik
luar negeri Indonesia yang disebut politik luar negeri yang bebas dan aktif.

Politik luar negeri Indonesia bebas aktif Menurut A.W. Wijaya yaitu bebas, artinya tidak
terikat oleh suatu ideologi atau suatu politik negara asing atau bagian-bagian negara tertentu
(contohnya blok Fasis dan Sekutu) atau negara adikuasa (superpower) Aktif berarti, tidak
memberikan sumbangan alau bantuan realistis, giat mengembangkan kebebasan persahabatan,
dan kerja sama internasional dengan cara menghormati kedaulatan dan keutuhan negara lain.
Menurut UU No. 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri dikemukakan bahwa politik luar
negeri diartikan sebagai kebijakan, sikap. langkah pemerintah Republik Indonesia yang diambil
dalam melakukan hubungan dengan negara lain.
Berikut landasan politik dan perwujudan politik luar negeri Indonesia. a. Landasan politik luar
negeri Indonesia Landasan politik luar negeri Indonesia ada dua, yaitu landasan ideal dan
landasan konstitusional Berikut penjelasannya

1) Landasan ideal

Landasan ideal politik luar negeri Indonesia, yaitu Pancasila. Artinya, nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila harus dijadikan sebagai pedoman dan pijakan dalam melaksanakan
politik luar negeri Indonesia

2) Landasan konstitusional

Landasan konstitusional politik luar negeri Indonesia, yaitu UUD 1945. Landasan tersebut
sangat penting bagi pelaksanaan politik luar negeri Indonesia dalam menunjang tercapainya
tujuan nasional bangsa Indonesia Hal ini tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 maupun
Batang Tubuh UUD 1945.

a. Alinea pertama Pembukaan UUD 1945

"Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan,

b.Alinea keempat Pembukaan UUD 1945 5 dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial,

C.UUD 1945 Pasal 11

"Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan perang, membuat


perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain" d) UUD 1945 Pasal 13 Ayat (1): "Presiden
mengangkat duta dan konsul". Ayat (2): "Dalam mengangkat duta, Presiden memperhatikan
pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat Ayat (3): "Presiden menerima penempatan duta
negara lain dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat".

B. Peran Indonesia dalam Menciptakan Perdamaian Dunia melalui Organisasi


Internasional
1. Peran Indonesia di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) adalah sebuah organisasi internasional yang anggotanya


hampir seluruh negara di dunia. Lembaga ini dibentuk untuk memfasilitasi dalam bentuk hukum
internasional, keamanan internasional, pengembangan ekonomi, perlindungan sosial, hak asasi,
dan pencapaian perdamaian dunia. PBB didirikan oleh San Francisco pada 24 Oktober 1945
setelah Konferensi Dumbarton Oaks di Washington, DC. Namun, sidang umum yang pertama
dihadiri oleh wakil dari negara baru berlangsung pada 10 Januari 1946 di Church House,
London. Dari 1919 hingga 1946, terdapat sebuah organisasi yang mirip bernama Liga Bangsa-
Bangsa (PBB) yang bisa dianggap sebagai pendahulu PBB. Berikut penjabaran mengenai PBB.

A.Asas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) adalah sebagai berikut.

1)Persamaan derajat dan kedaulatan semua negara anggota.

2) Persamaan hak dan kewajiban semua negara anggota.

3) Penyelesaian sengketa secara damai.

4) Setiap anggota akan memberikan bantuan kepada PBB sesuai ketentuan Piagam PBB.

5) PBB tidak boleh mencampuri urusan dalam negeri di negara anggota.

B. Tujuan PBB

Tujuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yaitu sebagai berikut.

1) Memelihara perdamaian dan keamanan dunia.

2) Mengembangkan hubungan persahabatan antarbangsa berdasarkan asas-asas persamaan


derajat, hak menentukan nasib sendiri, dan tidak mencampuri urusan dalam negeri di negara
lain.

3) Mengembangkan kerja sama internasional dalam memecahkan masalah-masalah ekonomi


sosial, budaya, dan kemanusiaan.

4) Memajukan dan menghargai hak asasi manusia serta kebebasan atau kemerdekaan
fundamental tanpa membedakan warna kulit, jenis kelamin, bahasa, dan agama. 5) Menjadikan
pusat kegiatan bangsa-bangsa dalam mencapai kerja sama yang harmonis.
C. Peranan Indonesia dalam PBB

Hubungan antara Indonesia mengalami pasang surut dari masa ke masa. Bahkan pada masa
Orde Lama, Presiden Soekarno memutuskan untuk keluar dari keanggotaan PBB. Akan tetapi,
pemerintah Indonesia melalui Presiden Soeharto memutuskan untuk kembali menjadi salah
satu anggota PBB. Berikut contoh peran Indonesia sebagai salah satu anggota aktif PBB.

1) Pengiriman Pasukan Garuda untuk pertama kali ke Timur Tengah, yaitu Pasukan Garuda I
pada bulan Januari 1957 dalam rangka membantu menyelesaikan konflik di wilayah tersebut.

2) Pengiriman Pasukan Garuda II dan III ke Negara Kongo pada tanggal 10 September 1960
untuk mengatasi konflik di negara tersebut.

3) Pengiriman Pasukan Garuda IV, V, VI, VII, dan VIII ke Negara Vietnam pada bulan Januari
1973.

2. Peran Indonesia dalam ASEAN (Association of South East Asian Nation)

a. Latar belakang berdirinya ASEAN

ASEAN dibentuk oleh negara-negara di Asia Tenggara atas dasar kesamaan wilayah geografis
dan tidak membeda-bedakan sistem politik dan ideologi di negara-negara tersebut. ASEAN
merupakan sebuah organisasi yang mengembangkan kerja sama terutama dalam bidang
ekonomi, budaya, dan sosial. Berikut persamaan-persamaan negara-negara di kawasan Asia
Tenggara tersebut.

1) Persamaan letak geografis di kawasan Asia Tenggara.

2) Persamaan budaya yakni budaya Melayu Austronesia.

3) Persamaan nasib, negara-negara di Asia Tenggara merupakan negara-negara bekas jajahan


bangsa asing, kecuali Thailand yang belum mengalami penjajahan.

4) Persamaan kepentingan untuk memenuhi kebutuhan masing-masing negara ASEAN,


terutama dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya.
b. Sejarah berdirinya ASEAN ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, ibu kota
negara Thailand yang diprakarsai oleh lima menteri luar negeri yaitu sebagai berikut

1) Indonesia oleh Adam Malik.

2) Malaysia oleh Tun Abdul Razak.

3) Thailand oleh Thanat Khoman.

4) Filipina oleh Narcisco Ramos.

5) Singapura oleh S. Rajaratnam.

c. Negara anggota ASEAN

Anggota ASEAN yang dahulunya hanya lima negara di Asia Tenggara, sekarang telah sepuluh
negara, yaitu sebagai berikut menjadi

1) Filipina (negara pendiri).

2) Indonesia (negara pendiri).

3) Malaysia (negara pendiri)

4) Singapura (negara pendiri).

5) Thailand (negara pendiri)

6) Brunei Darussalam (bergabung pada 7 Januari 7) Vietnam (bergabung pada 28 Juli 1995)
1984).

8) Laos (bergabung pada 23 Juli 1997),

9) Myanmar (bergabung pada 23 Juli 1997) 10) Kamboja (bergabung pada 16 Desember 1998)

d. Tujuan berdirinya ASEAN

Maksud dan tujuan ASEAN seperti yang tercantum dalam Deklarasi Bangkok 8 Agustus 1967
adalah sebagai berikut
1) Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, serta pengembangan kebudayaan di
kawasan Asia Tenggara

2) Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional.

3. Peran Serta Indonesia dalam Gerakan Non-Blok

Gerakan non-blok merupakan salah satu gerakan yang tidak memihak salah satu blok baik
Barata(liberalisme) atau pun blok timur(komunisme)

a. Tujuan Gerakan Nonblok

Gerakan Nonblok dan Dasasila Bandung memiliki keterkaitan yang erat. Hal ini dapat dilihat
dari salah satu asas yang dipakai Gerakan Nonblok, Asas tersebut adalah berusaha menyokong
perjuangan kemerdekaan di semua tempat. Asas lainnya adalah memegang teguh perjuangan
melawan imperialisme, kolonialisme, dan neokolonialisme. Semangat Dasasila Bandung dapat
dilihat dari tujuan-tujuan Gerakan Nonblok berikut.

1) Mengembangkan solidaritas antara sesama negara berkembang dalam mencapai persamaan,


kemakmuran, dan kemerdekaan.

2) Turut serta meredakan ketegangan dunia akibat perseteruan antara blok Barat dan blok
Timur.

3) Berusaha membendung pengaruh buruk, baik dari blok Barat maupun blok Timur.

b. Tokoh pendiri GNB Pendiri atau tokoh dari Gerakan Nonblok ini adalah terdiri atas 5
pemimpin dunia, yaitu sebagai berikut.

1) Josip Broz Tito, Presiden Yugoslavia.

2) Soekamo, Presiden Indonesia.

3) Jawaharlal Nehru, Perdana Menteri india

4) Gamal Abdul Nasir Presiden Mesir.

5) Kwame Nkrumah, dan Ghana.


c. Perkembangan Gerakan Nonblok

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Gerakan Nonblok pertama dilaksanakan pada tanggal 1-6
September 1961 di Beograd, Yugoslavia. KTT GNB pertama ini dikuni 25 negara anggota. Selain
ke-25 anggota, terdapat tiga negara sebagai peninjau dalam KTT tersebut. Negara-negara
tersebut adalah Brazil, Bolivia, dan Ekuador

Dari tahun ke tahun, GNB makin berkembang. anggotanya makin banyak. Pada KTT II GNB di
Mesir, tercatat 47 negara hadir dengan status sebagai anggota, sementara 10 negara hadir
sebagai peninjau Hal ini Sumber par menjadikan GNB memiliki kedudukan terhormat dalam
com/2010/11aenge percaturan dunia. Pada masa persaingan antara blok Barat Nonbio-later
ham dan blok Timur masih kuat, GNB dianggap menjadi kekuatan penyeimbang.

d. Peran penting Indonesia dalam Gerakan Nonblok di Di Indonesia Indonesia berperan penting
dalam Gerakan Nonblok, beberapa peran Indonesia antara lain sebagai berikut.

1) Presiden Soekamo adalah satu dari lima pemimpin dunia yang mendirikan GNB

2) Ikut memprakarsai berdirinya Gerakan Nonblok dengan menandatangani Deklarasi Beograd


sebagai hasil Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Nonblok 1. pada tanggal 1-6 September 1961

3) Indonesia menjadi pemimpin GNB pada tahun 1991. Saat mu Presiden Soeharto terpilih
menjadi ketua GNB Sebagai pemimpin GNB, Indonesia sukses menggelar KTT X GNB di Jakarta
4) Indonesia juga berperan penting dalam meredakan ketegangan di kawasan bekas Yogoslavia
pada tahun 1991.

5) Indonesia sebagai tempat penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Nonblok X


yang berlangsung, pada tanggal 1-6 September 1992 di Jakarta 6) Ekspor dan impor
perdagangan Indonesia dengan negara anggota GNB

E.Pengaruh Gerakan Nonblok

Gerakan Nonblok mempunyai pengaruh yang besar sebagai berikut 1) Pernyataan dan kedua
negara adikuasa (Amerika Serikat dan Uni Soviet) untuk mengurangi senjata-senjata nuklimya.
2) Gencatan senjata antara Irak dan Iran

3) Usaha penyelesaian sengketa di Kamboja secara damai

4) Penarikan pasukan Uni Soviet dari Afganistan 5) Meningkatkan hubungan kerja sama di
bidang ekonomi antaranggota Gerakan Nonblok dan dengan negara-negara maju di luar
Gerakan Nonblok

Anda mungkin juga menyukai