1. Definisi Populasi
1
diidentifikasi dan dijadikan sumber informasi.
j. Burky dan Larry (2014) mendefinisikan populasi sebagai kelompok
besar di mana peneliti akan menggeneralisasi hasil sampel.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas tentang pengertian
populasi, maka dapat disimpulkan bahwa populasi adalah semua data yang
dipelajari oleh peneliti dalam bidang generalisasi, termasuk subjek dan objek
yang memiliki nilai dan karakteristik yang telah ditentukan olehnya. seorang
peneliti, untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Sehingga populasi
tidak hanya berbicara tentang orang/individu, tetapi benda dan benda.
2. Definisi Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti untuk diobservasi
oleh seorang peneliti. Sampel adalah bagian dari populasi dengan karakteristik
tertentu yang akan diteliti (Arikunto, 2013; Burky & Larry, 2014; Kadir, 2016;
Martono, 2016; Nazir, 2017; Rohmad & Supriyanto, 2016; Sudaryono, 2017).
Sedangkan Azra dan Sutomo (2017) mendefinisikan sampel sebagai bagian dari
populasi yang terdiri dari unit-unit pengamatan yang akan digunakan dalam
proses pengumpulan data.
2
kebijakan, penataan ruang kelas, dan prosedur kerja. Populasi dalam hal ini
bermakna dalam hal karakteristik.
Hal yang perlu diperhatikan dalam penelitian pendidikan atau sosial, ada
empat macam cara mengukur suatu data yang sering dijumpai. Empat jenis alat ukur
untuk jenis data ini, jika disebutkan, adalah dari yang sederhana hingga yang
kompleks (lengkap) adalah: data skala nominal, skala ordinal, skala interval, dan
skala rasio. Dari keempat data tersebut dapat diketahui cara mengukur dan memilih
3
salah satu, kemudian diterapkan dalam bentuk instrumen yang ingin dicapai untuk
mencari data dari subjek penelitian.
Instrumen dalam suatu penelitian dibagi menjadi dua, yaitu berupa tes dan non
tes. Instrumen tes terdiri dari tes psikologi dan non tes psikologi, sedangkan instrumen
non tes terdiri dari angket atau angket, wawancara atau wawancara, observasi atau
observasi, skala bergradasi dan dokumentasi. Penjelasan rinci akan dibahas sebagai
berikut.
1. Instrumen Uji
Tes dalam lingkup dunia pendidikan merupakan istilah yang sangat populer
karena banyak digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah mengalami
proses belajar mengajar. Dilihat dari aspek yang diukur, tes dibagi menjadi dua
bagian, yaitu tes non-psikologis dan tes psikologi. Ada dua jenis tes psikologi, yaitu
tes psikologi yang digunakan untuk mengukur aspek afektif dan tes psikologi yang
digunakan untuk mengukur kemampuan intelektual.
Mempersiapkan tes harus sesuai prosedur dan melalui proses yang benar.
Prosedur yang ditempuh dalam menyusun atau mengembangkan tes kemampuan
dalam konteks penelitian pada dasarnya adalah sebagai berikut:
4
Pepenjabaran aspek-aspek yang diukur merupakan penjabaran lebih lanjut
dari aspek-aspek yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam proses penyusunan tes,
deskripsi variabel yang telah ditentukan dinyatakan dalam bentuk tabel spesifikasi
atau lebih dikenal dengan grid tes. Kisi-kisi tes memuat aspek materi dan
kepribadian yang diukur, bentuk tes dan jenis soal yang digunakan, serta jumlah
soal.
MenjadiTes adalah jenis pertanyaan yang dilihat dari cara peserta tes
memberikan jawaban atas pertanyaan dan cara peneliti memberikan skor. Jika
peserta tes memiliki kebebasan yang luas dalam menjawab soal-soal tes, maka
dikatakan tes tersebut adalah tes subjektif (free answer test). Jika peserta tes tidak
memiliki kebebasan untuk menjawab pertanyaan tes, bahkan hanya memilih dari
jawaban yang telah disediakan oleh peneliti, maka tes itu disebut tes objektif (tes
jawaban terbatas). Tes juga dapat dibagi menjadi tes subjektif dan tes objektif,
dilihat dari cara peneliti memberikan skor. Suatu tes disebut tes subjektif
berdasarkan cara peneliti memberikan skor jika skor yang diberikan oleh peneliti
dianggap terlebih dahulu terhadap jawaban peserta tes, baru kemudian diperoleh
skor yang diperoleh dari tes tersebut.
d) Penyusunan Soal
penisSusunan butir soal dalam suatu tes didasarkan pada bentuk dan jenis
soal yang akan dibuat, bukan disusun menurut urutan materi. Soal-soal tes objektif
dikelompokkan secara terpisah, begitu pula soal-soal tes subjektif. Jika di tes
Tes objektif menggunakan beberapa jenis soal (pilihan benar, pilihan kombinasi,
dan/atau pilihan kompleks), sehingga butir-butir tes objektif harus disusun
berdasarkan jenis soal.
5
e) Pelaksanaan Uji
Coba
Analisis hasil tes dilakukan untuk mengetahui secara empiris validitas butir
soal dan tingkat reliabilitas tes. Ukuran yang digunakan untuk menilai validitas butir
soal adalah indeks kesukaran butir (P) dan indeks pembeda butir soal (D),
sedangkan untuk menentukan tingkat reliabilitas tes digunakan koefisien reliabilitas
yang biasanya dihitung dengan menggunakan KR-20. atau rumus KR-21 untuk tes
objektif. dan koefisien Alpha untuk tes subjektif.
Hasil analisis kualitas butir soal dijadikan dasar bagi peneliti untuk memilih
atau menyempurnakan butir soal yang akan digunakan dalam tes. Pemilihan atau
penyempurnaan butir soal diperlukan karena biasanya selalu ada soal yang tidak
memenuhi syarat dilihat dari kriteria tingkat kesukaran dan daya pembeda soal. Oleh
karena itu, jumlah pertanyaan yang ditulis untuk tujuan pengujian harus selalu lebih
dari jumlah yang dipersyaratkan. Penyusunan soal hendaknya memperhatikan
bentuk tes dan jenis soal, serta memperhatikan tingkat kesukaran soal. Soal-soal
yang tergolong mudah biasanya ditempatkan di bagian paling awal tes, ada juga
yang ditempatkan di bagian paling akhir dan soal-soal yang tergolong sedang dan
sulit ditempatkan di tengah.
6
h) Pencetakan Uji
Uji cetak perlu memperhatikan format, jenis, dan model surat yang akan
digunakan. Format tes berkaitan dengan tata letak dan soal-soal dalam tes,
sedangkan jenis dan model huruf memiliki hubungan yang erat dengan ukuran dan
kejelasan huruf yang digunakan. Pencetakan soal perlu diperhatikan agar tampilan
soal menjadi lebih rapi, indah, dan jelas sehingga menarik untuk dikerjakan.
2. Inventaris Instrumen
Kriteria utama yang harus dipenuhi oleh suatu instrumen penelitian agar
dapat dinyatakan memiliki kualitas yang baik adalah validitas, reliabilitas, dan
kepraktisan (Groun & Linn, dalam Ibnu, Suhadi, dkk 2003:73).
7
LangkaLangkah-langkah yang dilakukan dalam menyusun instrumen
penelitian menurut (Margono, 1997) antara lain:
c) Peneliti menyusun grid atau lay out instrumen. Kisi-kisi ini berisi ruang
lingkup materi soal, kemampuan yang diukur, jenis soal, jumlah soal, waktu
yang dibutuhkan. Kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan yang
diharapkan dari mata pelajaran yang dipelajari, misalnya jika prestasi belajar
diukur, maka kemampuan prestasi itu dilihat dari kemampuan mata
pelajaran dalam hal pengenalan, pemahaman, penerapan analisis, sintesis,
dan evaluasi. .
d) Peneliti menyusun item atau pertanyaan sesuai dengan jenis instrumen dan
jumlah yang telah ditentukan dalam kisi-kisi. Jumlah pertanyaan dapat
dibuat dari yang telah ditetapkan sebagai item cadangan. Setiap item yang
dibuat oleh peneliti harus sudah memiliki deskripsi jawaban yang
diharapkan. Artinya, prediksi jawaban yang benar atau diinginkan harus
dibuat oleh peneliti.
e) Instrumen yang telah dibuat harus diuji dan digunakan untuk revisi
instrumen, misalnya menghapus instrumen yang tidak perlu, menggantinya
dengan item baru, atau memperbaiki konten dan editorial/bahasanya. Cara
uji validitas dan reliabilitas akan dibahas lebih lanjut.
8
Penggunaan Instrumen Jenis dan Langkah Penelitian Komposisi instrumen
1. Penelitian Kuantitatif
d) Instrumen Dokumen
9
Dokumen digunakan dalam pengumpulan data penelitian kuantitatif sebagai
pengumpulan data atau rekapitulasi data yang terdiri dari data nilai berupa
angka-angka dan dapat dipilih dengan menggunakan statistik.
Desain Pengembangan
10
5. Evaluasi, yaitu proses untuk melihat apakah produk yang dibuat berhasil,
sesuai dengan harapan awal atau tidak.
C.Bahan
A. HALAMAN BERANDA
1) Kata Pengantar
2) Daftar isi
daftarr isi terdiri dari nomor halaman bab, nomor halaman sub bab. Daftar
isi yang lengkap sama dengan yang tertulis pada isi skripsi. Nomor bab
ditulis dengan angka Romawi (I, II, II, IV, V, dst). Sub bab ditulis dengan
huruf kapital (A, B, C, D, E, dst) sub bab tidak perlu dicantumkan dalam
daftar isi. Judul bab ditulis dengan huruf kapital, judul sub bab dan
seterusnya ditulis dengan huruf kecil. Namun, huruf pertama ditulis dengan
huruf kapital.
11
3) Daftar Tabel/ Gambar (Jika Ada)
daftarr tabel, gambar, grafik, lampiran dsb memuat nomor dan judul tabel
serta nomor halaman yang dimuat. Bilangan terdiri dari bilangan (1,2,3,
dst). Daftar tabel, gambar, grafik, dll. dibuat dengan halaman baru dan
dirender
4) Daftar Lampiran
b. BAB 1 PENDAHULUAN
4) Tujuan Penulisan
12
Penjelasan yang mengarah pada hasil akhir penulisan makalah.
5) Manfaat menulis
Berisi teori-teori yang relevan sebagai dasar untuk mengkaji rumusan masalah
yang diajukan.
Sayadiskusi adalah bagian yang sangat penting. Uraian sangat tergantung pada
rumusan masalah, tujuan makalah dan sesuai dengan jenis kertas yang
diinginkan.
1. Kesimpulan
Arti dari hasil paparan yang telah ditulis sebelumnya. Penentuan kesimpulan
dengan memperhatikan permasalahan yang telah dirumuskan pada bab
sebelumnya.
2. Saran
f. REFERENSI
g. LAMPIRAN
13
2) artikel ilmiah
Artikel ilmiah dalam penulisannya menggunakan sistematika tanpa abjad atau angka.
Artikel ilmiah memiliki sistematika hasil penelitian sebagai berikut:
b. Judul
c. Nama penulis
Penulis tidak disertai dengan gelar, dan disertai dengan alamat korespondensi,
nama dan alamat lembaga.
e. pengantar
Pendahuluan tidak diberi judul, ditulis segera setelah abstrak, bagian tersebut
paling sedikit memuat tentang: (1) latar belakang atau rasio penelitian, (2)
masalah dan wawasan rencana pemecahan masalah, (3) rumusan masalah.
tujuan penelitian (manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian)
f. metode
14
secara rinci. Inti dan isi metode adalah bagaimana data dikumpulkan, sumber
datanya, dan bagaimana proses analisis datanya.
g. Hasil
Bagian ini menjelaskan secara panjang lebar data yang diperoleh dan
menyajikan hasil analisis data, proses analisis data tidak perlu disajikan pada
bagian ini.
h. Diskusi
j. Referensi
daftarr rujukan harus sesuai dengan badan artikel ilmiah, hanya bahan acuan
tersebut yang disebutkan dalam badan artikel ilmiah.
3) Tesis
a. HALAMAN BERANDA
1) Penutup
15
Sampul atau dengan nama lain, halaman sampul terdiri dari judul makalah,
maksud atau maksud penulis dalam membuat Karya Ilmiah (KTI), identitas
penulis beserta lambang lembaga dan tahun penyelesaiannya. atau
manufaktur. Sistematika penulisan judul karya ilmiah ditulis pada seperempat
halaman paling atas. Sistematika penulisan tujuan karya ilmiah adalah
seperempat halaman pada bagian kedua. Nama penulis ditulis pada seperempat
halaman ketiga, dan nama lembaga ditulis di bagian bawah.
2) Judul Halaman
Halaman judul dan halaman sampul pada dasarnya adalah hal yang sama,
namun perbedaan antara halaman judul dan halaman sampul adalah halaman
judul sudah mulai memberikan halaman menggunakan huruf romawi kecil
seperti i, ii, iii, dan seterusnya.
3) Halaman pengesahan
Halaman Otorisasi adalah suatu karya tulis yang telah diteliti atau diteliti,
disetujui dan kemudian disetujui oleh pembimbing dan pimpinan lembaga.
Pembuatan halaman validasi diberi judul “HALAMAN PERSETUJUAN”
ditulis dengan huruf kapital, kali baru
roman size 14. Halaman persetujuan dibuat sedemikian rupa sehingga tidak
melebihi satu halaman.
4) Abstraksi
5) Kata Pengantar
16
dibuat.
6) Daftar Isi
daftarr isi terdiri dari nomor halaman bab, nomor halaman sub bab. Daftar isi
yang lengkap sama dengan yang tertulis pada isi skripsi. Nomor bab ditulis
dengan angka Romawi (I, II, II, IV, V, dst). Sub bab ditulis dengan huruf
kapital (A, B, C, D, E, dst) sub bab tidak perlu dicantumkan dalam daftar isi.
Judul bab ditulis dengan huruf kapital, judul sub bab dan seterusnya ditulis
dengan huruf kecil. Namun, huruf pertama ditulis dengan huruf kapital.
daftarr tabel, gambar, grafik, lampiran dsb memuat nomor dan judul tabel
serta nomor halaman yang dimuat. Bilangan terdiri dari bilangan (1,2,3, dst).
daftarr tabel, gambar, grafik dll dibuat pada halaman baru dan diberi judul
"DAFTAR TABEL/GAMBAR/GRAFIS/LAMPIRAN" dengan ukuran 14 kali
new roman dan dicetak tebal.
b. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
b) Meninjau literatur yang ada tentang teknologi terkait dengan masalah yang
diangkat atau dibahas.
17
d) Rumusan masalah utama, biasakan rumusan yang dibuat dalam bentuk
pertanyaan.
sebuah) Pentingnya masalah yang diangkat untuk penelitian, karena hal ini
akan membantu dalam efektivitas pelaksanaan kerja.
b) Beberapa bukti dari masalah yang diajukan tidak ada jawaban atau solusi
yang tidak memuaskan dari masalah tersebut. Harus dijelaskan bahwa
18
masalah yang diajukan atau diteliti belum dipelajari oleh orang lain, jika
ada yang pernah meneliti/meneliti ulang (replikasi), harus dijelaskan
mengapa hal itu dilakukan.
c) Kedudukan masalah yang diteliti dalam konteks masalah yang lebih luas
dengan memperhatikan perkembangan bidang yang diteliti.
2) Rumusan masalah
3) Tujuan
Pada bagian ini penulis memaparkan tujuan yang ingin dicapai melalui
proses penelitian. Tujuan penelitian harus jelas dan ringkas. Tujuan penelitian
merupakan indikasi atau data (informasi) tentang apa yang ingin dicapai
melalui penelitian. Tujuan penelitian dapat dirumuskan melalui pernyataan
yang konkrit dan terukur.
19
Tujuan penelitian dapat dibagi menjadi dua bagian:
a) Tujuan Umum: Tujuan umum adalah keseluruhan tujuan yang ingin dicapai.
b) Tujuan Khusus: Tujuan khusus adalah penjabaran dari tujuan umum, lebih
khusus dan bersifat operasional, dalam tujuan khusus ini juga tercapai
tujuan umum.
Jika tujuan umum bersifat khusus, maka tidak perlu dijabarkan dalam
tujuan khusus, artinya tidak perlu adanya tujuan umum dan tujuan khusus,
cukup membuat “tujuan penelitian” saja.
4) Manfaat Penelitian
5) Batasan masalah
20
masalah harus jelas dan memiliki alasan yang kuat serta ada teori yang dapat
memperkuat masalah yang sedang kita teliti.
6) Hipotesis
Contoh hipotesis:
sebuah) Kemampuan bahasa asing siswa sekolah luar biasa rendah (hipotesis
deskriptif untuk populasi, hipotesis ini sering tidak dirumuskan dalam
penelitian sosial)
b) Tidak ada perbedaan prestasi belajar antara sekolah negeri dan swasta.
(hipotesis komparatif, untuk populasi)
21
c) Ada hubungan positif antara pendapatan orang tua dengan ketersediaan
fasilitas belajar anak. (hipotesis asosiatif, untuk populasi)
Ada dua macam hipotesis penelitian, yaitu: hipotesis kerja dan hipotesis
nol. hipotesis kerja dinyatakan dalam kalimat positif dan hipotesis nol
dinyatakan dalam kalimat negatif. Dalam statistika juga terdapat dua macam
hipotesis yaitu hipotesis kerja dan hipotesis alternatif (hipotesis alternatif tidak
sama dengan hipotesis kerja). Dalam kegiatan penelitian, yang pertama diuji
adalah hipotesis penelitian, khususnya hipotesis kerja. Jika penelitian tersebut
untuk membuktikan apakah hasil pengujian hipotesis signifikan atau tidak,
maka diperlukan hipotesis statistik.
1) Studi Teoritis
22
KaPenelitian teoritis adalah kumpulan teori tentang sesuatu atau
variabel yang sedang dipelajari. Kajian teoritis ini akan mendukung dan
memperkuat hal-hal yang akan kami buat dalam penelitian ini. Dalam kajian
teoritis dapat memuat teori-teori oleh beberapa ahli. Teori-teori ini harus saling
berhubungan. Maksudnya adalah apa yang akan kita teliti harus sama dengan
kenyataan/kejadian nyata yang tertuang dalam bentuk teori oleh beberapa ahli
atau orang yang sebelumnya pernah melakukan penelitian yang sama dengan
penelitian yang akan kita kaji.
c) Mencari definisi variabel yang kita teliti sebanyak mungkin dari sumber
bacaan yang telah kita peroleh. Ambil definisi yang sesuai dengan
penelitian kami.
23
e) Jangan lupa sertakan sumber bacaan/referensi dari masing-masing buku
yang kami gunakan untuk menunjang pembuatan skripsi kami.
2) Kerangka
3) Hipotesis
24
hingga merumuskan hipotesis merupakan proses berpikir deduktif. Oleh karena
itu, hipotesis harus dirumuskan ke dalam hal-hal yang spesifik, sehingga
memungkinkan untuk diuji, hipotesis yang kompleks akan sulit untuk diuji.
a) Waktu Penelitian
b) Tempat Penelitian
a. Metode penelitian
25
1) Sebutkan nama metode yang digunakan dalam penelitian!
2. Desain penelitian
Populasi tidak hanya orang atau manusia, tetapi juga berupa benda dan
benda alam lainnya. Populasi juga bukan sekedar jumlah subjek atau objek
yang diteliti, tetapi juga meliputi keseluruhan sifat dan sifat yang dimiliki
oleh objek atau subjek yang diteliti.
b. Sampel Penelitian
Sampel penelitian adalah bagian dari sifat dan jumlah yang dimiliki
oleh populasi. Jika populasinya besar, peneliti mungkin tidak mempelajari
semua yang ada dalam populasi. Misalnya ada beberapa kendala atau
26
kendala seperti keterbatasan dana, waktu atau tenaga. Kemudian peneliti
dapat menggunakan sampel yang mereka ambil dari populasi tersebut. Jadi,
apapun yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan dialokasikan untuk
populasi dan sampel yang diambil peneliti benar-benar representatif.
4. Instrumen Penelitian
induk ayamtidak diukur. Valid artinya data yang kita peroleh sesuai dengan
kenyataan di lapangan. Misalnya di sebuah sekolah ada anak yang memiliki dua
disabilitas misalnya Autisme dan Hiperaktif, sedangkan peneliti hanya
melaporkan bahwa anak tersebut hanya memiliki satu disabilitas yaitu Autisme.
Sehingga data yang dilaporkan peneliti tidak valid. Untuk mengetahui
validitasnya dapat diuji melalui uji reliabilitas dan objektivitas. Objektivitas
berkaitan dengan kesepakatan antara banyak orang, jika banyak orang
menyatakan pendapat yang sama maka datanya objektif. Jadi instrumen
penelitian adalah alat yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data, bukan
alat untuk proses penelitian.
27
secara langsung memberikan data kepada pengumpulan data, selain itu sumber
sekunder juga merupakan sumber yang tidak secara langsung memberikan data
kepada pengumpulan data, misalnya melalui orang lain atau melalui dokumen.
Selanjutnya jika dilihat dari segi metode atau teknik pengumpulan data, teknik
pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara observasi (pengamatan)
wawancara (interviews), angket (angket), dokumentasi dan kombinasi
keempatnya. Pelayanan berarti mengamati suatu objek dengan tujuan untuk
mengetahui apa yang sedang terjadi berdasarkan pengamatan yang telah
dilakukan. Dalam penelitian observasional dibagi menjadi 3, yaitu:
a. Observasi Partisipatif
merasakan suka dan duka. Keuntungan dari observasi ini adalah data yang
kita peroleh akan lebih lengkap, lebih tajam, dan sampai kita mengetahui
perkembangan yang sedang kita teliti.
28
c. Pengamatan tidak langsung
1. Hasil Penelitian
Berisi hasil penelitian yang telah diteliti. Isi penelitian dapat dibuat
dalam bentuk uraian uraian atau dalam bentuk tabel atau grafik. Hasil
29
penelitian ini harus didasarkan pada teori-teori yang ada pada bagian
pembahasan teoritis dan kerangka para ahli.
2. Diskusi Penelitian
f. BAB V PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Tinjauan Literatur
Tinjauan pustaka berisi kajian dan analisis teoritis yang menjadi dasar
penyusunan kerangka
30
g. BAGIAN AKHIR
1. Daftar Pustaka
Pada bagian ini penulis menulis daftar pustaka sumber referensi untuk
esai atau penelitiannya. Cara penulisan daftar pustaka dalam buku, jurnal,
artikel, makalah atau referensi lain ditulis secara berurutan yang meliputi:
31
1. laki-lakitulis daftar pustaka diposisikan di tengah halaman
2. Lampiran
Lampiran berisi dokumen tambahan yang dilampirkan atau ditambahkan pada dokumen
utama yang tertulis pada halaman terakhir dokumen. Lampiran ditulis dalam urutan
judul lampiran dan nomor halaman. Dalam tesis daftar lampiran dibuat jika tesis
memiliki lebih dari 3 lampiran.
3. Biografi Penulis
Biodata penulis berisi informasi data pribadi tentang penulis seperti nama, tempat lahir,
jenis kelamin, agama, suku, alamat, status, dll.
D. Latihan
1. Buatlah contoh judul penelitian yang bernuansa kuantitatif, kualitatif, R&D, CAR
dan campuran. Kemudian jelaskan manfaat praktis dan teoritis dari masing-masing!
2. Sebutkan apa yang dimaksud dengan kerangka teori berdasarkan beberapa teori?
3. Sebutkan dua jenis kerangka teori yang baik berdasarkan penelitiannya!
4. Apa yang dimaksud dengan variabel?
Nama:
NIM:
Kelas:
Jurusan:
PETUNJUK:
SOAL
1. Berikan kesimpulan dari berbagai pendapat ahli yang mengemukakan definisi
tentang Penelitian dilihat dari kesimpulan pengertian, manfaat dan arah
penelitiannya ?
2. Apa pendapat Anda tentang salah satu karakteristik Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) adalah penelitian yang diprakarsai oleh guru sendiri untuk memperbaiki
proses pembelajaran!
3. Jelaskan perbedaan Penelitian Tindakan Kelas berbeda dengan Penelitian Kelas
Non PTK, coba jelaskan perbedaan !
Ariningsih, N. E., Sumarwati, & Saddhono, K. 2012. Analisis Kesalahan Bahasa Indonesia
dalam Karangan Eksposisi Siswa Sekolah Menengah Atas. Basastra Jurnal Penelitian
Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya, Vol. 1(1): 40-53.
Barnawati & Arifin, M. (2015). Teknik Penulisan Karya Ilmiah. Yogyakata: AR-RUZZ MEDIA.
Djuroto, T dan Bambang, S. (2003). Menulis Artikel & Karya Ilmiah. Bandung: Remaja Rosda
Karya.
Husna A. & Budi S. 2017. Metodologi Penelitian dan Statistik (Cetakan Pertama). Kemenkes
RI.
Pardjono. 2007. “Model dan Desain Penelitian Tindakan Kelas”. Makalah disampaikan
dalam Pelatihan PTK bagi CPNS Dosen UNY
Pustaka Utama.
Saunders, M., Lewis, P., & Thomhil, A. 2003. Research Methods Forbusiness Students. Essex:
Prentice Hall: Financial Times.
Septiana, D. 2018. Proses Morfologis Verba Bahasa Waringin. Jurnal Kandai: Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 14(2): 267-277.
Spock, R. 1985. Literature, Reading, Writing, and ESL Bridging The Gaps. Tesol
Quarterly, 1914), 703-725.
Subiyatningsih, F. 2018. Bahasa Pejabat: Studi Kasus Pemakaian Bahasa Walikota Surabaya Tri
Rismaharini. Jurnal Kandai Vol. 14(2): 125-242.
Sumadiria, H. (2010). Jurnalitik Indonesia. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Supriyono, S., Wardani, N.E., & Saddhono, K. 2017. Pendidikan Karakter Berbasis Sastra
Sejarah dalam Puisi “Aku Tidak Bisa Menulis Puisi Lagi” Karya Subagio
Sastrowardoyo.Jurnal Artefak: History and Education Vol. 4 (2 ) 153-160
Surahman, dkk. 2016. Metodologi Penelitian. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pemberdayaan
Sumber Daya Manusia.
Wibowo, W. 2008. Piawai Menembus Jurnal Terakreditasi. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Zamzani. Dkk. 2007. Pelatihan Classroom Action Research Guru-guru taman Kanak-
kanak Se-DIY. FBS. UNY.