1. Definisi Populasi
1
j. Burky dan Larry (2014) mendefinisikan populasi sebagai kelompok
besar dimana peneliti akan menggeneralisasikan hasil dari sampel.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas tentang pengertian
populasi, maka dapat disimpulkan bahwa populasi adalah semua data yang
dipelajari oleh peneliti dalam bidang generalisasi, termasuk subjek dan objek
yang memiliki nilai dan karakteristik yang telah ditentukan. oleh mereka.
seorang peneliti, untuk mempelajari dan kemudian menarik kesimpulan.
Sehingga populasi tidak hanya berbicara tentang orang/individu, tetapi benda
dan benda.
2. Definisi Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti untuk diamati oleh
seorang peneliti. Sampel adalah bagian dari populasi dengan karakteristik
tertentu yang akan diteliti (Arikunto, 2013; Burky & Larry, 2014; Kadir, 2016;
Martono, 2016; Nazir, 2017; Rohmad & Supriyanto, 2016; Sudaryono, 2017).
Sedangkan Azra dan Sutomo (2017) mendefinisikan sampel sebagai bagian dari
populasi yang terdiri dari unit-unit observasi yang akan digunakan dalam proses
pengumpulan data.
2
dalam hal karakteristik.
Hal yang perlu diperhatikan dalam penelitian pendidikan atau sosial, ada
empat macam cara untuk mengukur suatu data yang sering dijumpai. Empat jenis
alat ukur untuk jenis data ini, jika disebutkan, dari yang sederhana sampai yang
kompleks (lengkap) adalah: data skala nominal, skala ordinal, skala interval, dan
skala rasio. Dari keempat data tersebut dapat diketahui cara mengukur dan memilih
3
salah satu, kemudian diterapkan dalam bentuk instrumen yang ingin dicapai untuk
mencari data dari subjek penelitian.
Instrumen dalam suatu penelitian dibagi menjadi dua, yaitu berupa tes dan non
tes. Instrumen tes terdiri dari tes psikologi dan tes non-psikologis, sedangkan instrumen
non tes terdiri dari angket atau angket, wawancara atau wawancara, observasi atau
observasi, skala bergradasi dan dokumentasi. Penjelasan rinci akan dibahas sebagai
berikut.
1. Instrumen Uji
Tes dalam lingkup pendidikan merupakan istilah yang sangat populer karena
banyak digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah mengalami proses
belajar mengajar. Dilihat dari aspek yang diukur, tes dibagi menjadi dua bagian,
yaitu tes non-psikologis dan tes psikologi. Ada dua jenis tes psikologi, yaitu tes
psikologi yang digunakan untuk mengukur aspek afektif dan tes psikologi yang
digunakan untuk mengukur kemampuan intelektual.
Persiapan ujian harus sesuai dengan prosedur dan melalui proses yang benar.
Prosedur yang ditempuh dalam menyusun atau mengembangkan tes kemampuan
dalam konteks penelitian pada dasarnya adalah sebagai berikut:
4
Pepenjabaran aspek-aspek yang diukur merupakan penjabaran lebih lanjut
dari aspek-aspek yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam proses penyusunan tes,
deskripsi dari variabel-variabel yang telah ditentukan dituangkan dalam bentuk tabel
spesifikasi atau lebih dikenal dengan test grid. Kisi-kisi tes memuat aspek materi
dan kepribadian yang diukur, bentuk tes dan jenis soal yang digunakan, serta jumlah
soal.
MenjadiTes adalah jenis pertanyaan yang dilihat dari cara peserta tes
memberikan jawaban atas pertanyaan dan cara peneliti memberikan skor. Jika
peserta tes memiliki kebebasan yang luas dalam menjawab soal-soal tes, maka tes
tersebut dikatakan sebagai tes subjektif (free answer test). Jika peserta tes tidak
memiliki kebebasan untuk menjawab soal tes, bahkan hanya memilih dari jawaban
yang telah disediakan oleh peneliti, maka tes tersebut disebut tes objektif (tes
jawaban terbatas). Tes juga dapat dibagi menjadi tes subjektif dan tes objektif,
dilihat dari cara peneliti memberikan skor. Suatu tes disebut tes subjektif
berdasarkan cara peneliti memberikan skor jika skor yang diberikan peneliti
dianggap terlebih dahulu terhadap jawaban peserta tes, baru kemudian diperoleh
skor yang diperoleh dari tes tersebut.
d) Penyusunan Soal
penisSusunan butir soal dalam suatu tes didasarkan pada bentuk dan jenis
soal yang akan dibuat, bukan disusun menurut urutan materi. Soal-soal tes objektif
dikelompokkan secara terpisah, begitu juga soal-soal tes subjektif. Jika di tes
Tes objektif menggunakan beberapa jenis soal (pilihan benar, pilihan kombinasi,
dan/atau pilihan kompleks), sehingga butir-butir tes objektif harus disusun
berdasarkan jenis soal.
5
e) Pelaksanaan Uji
Coba
Analisis hasil tes dilakukan untuk mengetahui secara empiris validitas butir
soal dan tingkat reliabilitas tes. Ukuran yang digunakan untuk menilai validitas butir
soal adalah indeks kesukaran butir soal (P) dan indeks pembeda butir soal (D),
sedangkan untuk mengetahui tingkat reliabilitas tes biasanya dihitung koefisien
reliabilitasnya dengan menggunakan KR-20. atau rumus KR-21 untuk tes objektif.
dan koefisien Alpha untuk tes subjektif.
Hasil analisis kualitas butir soal dijadikan dasar bagi peneliti untuk memilih
atau menyempurnakan butir soal yang akan digunakan dalam tes. Pemilihan atau
penyempurnaan butir soal diperlukan karena biasanya selalu ada soal yang tidak
memenuhi syarat dilihat dari kriteria tingkat kesukaran dan daya pembeda soal. Oleh
karena itu, jumlah pertanyaan yang ditulis untuk tujuan pengujian harus selalu lebih
dari jumlah yang diperlukan. Penyusunan soal hendaknya memperhatikan bentuk tes
dan jenis soal, serta memperhatikan tingkat kesukaran soal. Soal-soal yang tergolong
mudah biasanya ditempatkan di bagian paling awal tes, ada juga yang ditempatkan
di bagian paling akhir dan soal-soal yang tergolong sedang dan sulit ditempatkan di
tengah.
6
h) Pencetakan Uji
Tes cetak perlu memperhatikan format, jenis, dan model surat yang akan
digunakan. Format tes berkaitan dengan tata letak dan soal dalam tes, sedangkan
jenis dan model huruf memiliki hubungan yang erat dengan ukuran dan kejelasan
huruf yang digunakan. Pencetakan soal perlu diperhatikan agar tampilan soal
menjadi lebih rapi, indah, dan jelas sehingga menarik untuk dikerjakan.
2. Inventaris Instrumen
Kriteria utama yang harus dipenuhi oleh suatu instrumen penelitian agar
dapat dinyatakan memiliki kualitas yang baik adalah validitas, reliabilitas, dan
kepraktisan (Groun & Linn, dalam Ibnu, Suhadi, dkk 2003:73).
7
LangkaLangkah-langkah yang dilakukan dalam menyusun instrumen
penelitian menurut (Margono, 1997) antara lain:
c) Peneliti menyusun grid atau lay out instrumen. Kisi-kisi ini berisi ruang
lingkup materi soal, kemampuan yang akan diukur, jenis soal, jumlah soal,
waktu yang dibutuhkan. Kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan
yang diharapkan dari mata pelajaran yang sedang dipelajari, misalnya jika
prestasi belajar diukur, maka kemampuan prestasi dilihat dari kemampuan
mata pelajaran dalam hal pengenalan, pemahaman, penerapan analisis,
sintesis, dan evaluasi. . .
d) Peneliti menyusun item atau pertanyaan sesuai dengan jenis instrumen dan
jumlah yang telah ditentukan dalam kisi-kisi. Jumlah pertanyaan dapat
dibuat dari yang telah ditetapkan sebagai item cadangan. Setiap item yang
dibuat oleh peneliti harus sudah memiliki deskripsi jawaban yang
diharapkan. Artinya, prediksi jawaban yang benar atau yang diinginkan
harus dibuat oleh peneliti.
e) Instrumen yang telah dibuat harus diuji dan digunakan untuk revisi
instrumen, misalnya menghapus instrumen yang tidak perlu, menggantinya
dengan item baru, atau memperbaiki konten dan editorial/bahasanya. Cara
uji validitas dan reliabilitas akan dibahas lebih lanjut.
8
Penggunaan Jenis Instrumen dan Langkah PenelitianKomposisi instrumen
1. Penelitian Kuantitatif
d) Instrumen Dokumen
9
Dokumen digunakan dalam pengumpulan data penelitian kuantitatif sebagai
pengumpulan data atau rekapitulasi data yang terdiri dari data nilai berupa
angka-angka dan dapat dipilih dengan menggunakan statistik.
Desain Pengembangan
10
5. Evaluasi, yaitu proses untuk melihat apakah produk yang dibuat berhasil,
sesuai dengan harapan awal atau tidak.
C.Bahan
1) Kata Pengantar
Kata pengantar terdiri dari ucapan syukur, terima kasih, kritik, harapan,
tujuan, dan saran serta saran untuk tanggal, bulan, tahun karya ilmiah ini
dibuat.
2) Daftar Isi
daftarr isi terdiri dari nomor halaman bab, nomor halaman sub bab. Daftar
isi yang lengkap sama dengan yang tertulis pada isi skripsi. Nomor bab
ditulis dengan angka Romawi (I, II, II, IV, V, dst). Sub bab ditulis dengan
huruf kapital (A, B, C, D, E, dst) sub bab tidak perlu dicantumkan dalam
daftar isi. Judul bab ditulis dengan huruf kapital, judul sub bab dan
seterusnya ditulis dengan huruf kecil. Namun, huruf pertama ditulis dengan
huruf kapital.
11
3) Daftar Tabel/ Gambar (Jika Ada)
daftarr tabel, gambar, grafik, lampiran dll memuat nomor dan judul tabel
serta nomor halaman yang dimuat. Bilangan terdiri dari angka (1,2,3, dst).
Daftar tabel, gambar, grafik, dll. dibuat dengan halaman baru dan dirender
4) Daftar Lampiran
b. BAB 1 PENDAHULUAN
4) Tujuan Penulisan
12
5) Manfaat menulis
Berisi teori-teori yang relevan sebagai dasar untuk mengkaji rumusan masalah
yang diajukan.
1. Kesimpulan
Arti dari hasil paparan yang telah ditulis sebelumnya. Penentuan kesimpulan
dengan memperhatikan permasalahan yang telah dirumuskan pada bab
sebelumnya.
2. Saran
f. REFERENSI
g. LAMPIRAN
2) artikel ilmiah
13
sebuah. Isi dan Sistematika
Artikel ilmiah dalam penulisannya menggunakan sistematika tanpa abjad atau angka.
Artikel ilmiah memiliki sistematika hasil penelitian sebagai berikut:
b. Judul
c. Nama penulis
Ppenulis tidak disertai dengan judul, dan disertai dengan alamat korespondensi,
nama dan alamat lembaga.
e. pengantar
f. metode
14
g. Hasil
Bagian ini menjelaskan secara panjang lebar data yang diperoleh dan
menyajikan hasil analisis data, proses analisis data tidak perlu disajikan pada
bagian ini.
h. Diskusi
j. Referensi
daftarr rujukan harus sesuai dengan badan artikel ilmiah, hanya bahan acuan
tersebut yang disebutkan dalam badan artikel ilmiah.
3) Tesis
1) Penutup
15
Sampul atau dengan nama lain, halaman sampul terdiri dari judul makalah,
maksud atau maksud penulis dalam membuat Karya Ilmiah (KTI), identitas
penulis beserta lambang lembaga dan tahun penyelesaiannya. atau
manufaktur. Sistematika penulisan judul karya ilmiah ditulis pada seperempat
halaman atas. Sistematika penulisan tujuan karya ilmiah adalah seperempat
halaman pada bagian kedua. Nama penulis ditulis pada seperempat halaman
ketiga, dan nama institusi ditulis di bagian bawah.
2) Judul halaman
Halaman judul dan halaman sampul pada dasarnya sama, namun perbedaan
antara halaman judul dan halaman sampul adalah halaman judul sudah mulai
merender halaman menggunakan huruf romawi kecil seperti i, ii, iii, dan
seterusnya.
3) Halaman pengesahan
Halaman otorisasi adalah karya tulis yang telah diteliti atau diteliti, disetujui
dan kemudian disetujui oleh pembimbing dan pimpinan lembaga. Pembuatan
halaman validasi berjudul "HALAMAN PERSETUJUAN" ditulis dengan
huruf kapital, kali baru
roman size 14. Halaman persetujuan dibuat sedemikian rupa sehingga tidak
melebihi satu halaman.
4) Abstraksi
5) Kata Pengantar
KatKata pengantar terdiri dari ucapan syukur, terima kasih, kritik, harapan,
tujuan, dan saran serta saran untuk tanggal, bulan, tahun karya ilmiah ini
16
dibuat.
6) Daftar Isi
daftarr isi terdiri dari nomor halaman bab, nomor halaman sub bab. Daftar isi
yang lengkap sama dengan yang tertulis pada isi skripsi. Nomor bab ditulis
dengan angka Romawi (I, II, II, IV, V, dst). Sub bab ditulis dengan huruf
kapital (A, B, C, D, E, dst) sub bab tidak perlu dicantumkan dalam daftar isi.
Judul bab ditulis dengan huruf kapital, judul sub bab dan seterusnya ditulis
dengan huruf kecil. Namun, huruf pertama ditulis dengan huruf kapital.
daftarr tabel, gambar, grafik, lampiran dll memuat nomor dan judul tabel serta
nomor halaman yang dimuat. Bilangan terdiri dari angka (1,2,3, dst).
daftarr tabel, gambar, grafik, dll dibuat pada halaman baru dan diberi judul
"DAFTAR TABEL/GAMBAR/GRAFIS/LAMPIRAN" dengan ukuran 14 kali
new roman dan dicetak tebal.
b. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
b) Meninjau literatur yang ada tentang teknologi terkait dengan isu yang
diangkat atau dibahas.
17
d) Rumusan masalah utama, biasakan rumusan yang dibuat dalam bentuk
pertanyaan.
sebuah) Pentingnya masalah yang diangkat untuk penelitian, karena hal ini
akan membantu dalam efektivitas pelaksanaan pekerjaan.
b) Beberapa bukti dari masalah yang diajukan tidak ada jawaban atau solusi
yang tidak memuaskan dari masalah tersebut. Harus dijelaskan bahwa
masalah yang diajukan atau diteliti belum dipelajari oleh orang lain, jika
18
ada yang pernah meneliti/meneliti ulang (replikasi), harus dijelaskan
mengapa hal itu dilakukan.
c) Kedudukan masalah yang diteliti dalam konteks masalah yang lebih luas
dengan memperhatikan perkembangan bidang yang diteliti.
2) Rumusan masalah
3) Tujuan
Pada bagian ini penulis memaparkan tujuan yang ingin dicapai melalui
proses penelitian. Tujuan penelitian harus jelas dan ringkas. Tujuan penelitian
adalah indikasi atau data (informasi) tentang apa yang ingin dicapai melalui
penelitian. Tujuan penelitian dapat dirumuskan melalui pernyataan-pernyataan
yang konkrit dan terukur.
19
sebuah) Tujuan Umum: Tujuan umum adalah keseluruhan tujuan yang ingin
dicapai.
b) Tujuan Khusus: Tujuan khusus adalah penjabaran dari tujuan umum, lebih
spesifik dan bersifat operasional, di mana tujuan khusus tersebut juga
tercapai tujuan umum.
Jika tujuan umum bersifat khusus, maka tidak perlu dijabarkan dalam
tujuan khusus, artinya tidak perlu adanya tujuan umum dan tujuan khusus,
cukup membuat “tujuan penelitian” saja.
4) Manfaat Penelitian
5) Batasan masalah
20
masalah harus jelas dan memiliki alasan yang kuat serta ada teori yang dapat
memperkuat masalah yang kita teliti.
6) Hipotesis
Contoh hipotesis:
sebuah) Kemampuan bahasa asing siswa di sekolah luar biasa sangat rendah
(hipotesis deskriptif untuk populasi, hipotesis ini sering tidak dirumuskan
dalam penelitian sosial)
b) Tidak ada perbedaan prestasi belajar antara sekolah negeri dan swasta.
(hipotesis komparatif, untuk populasi)
21
Contoh hipotesis yang diteliti adalah populasi, jadi tidak ada hipotesis
statistik, hanya hipotesis penelitian yang ada buktinya, tidak ada istilah
“signifikansi”
Ada dua macam hipotesis penelitian, yaitu: hipotesis kerja dan hipotesis
nol. hipotesis kerja dinyatakan dalam kalimat positif dan hipotesis nol
dinyatakan dalam kalimat negatif. Dalam statistika juga terdapat dua macam
hipotesis yaitu hipotesis kerja dan hipotesis alternatif (hipotesis alternatif tidak
sama dengan hipotesis kerja). Dalam kegiatan penelitian, yang pertama akan
diuji adalah hipotesis penelitian, khususnya hipotesis kerja. Jika penelitian
tersebut untuk membuktikan apakah hasil pengujian hipotesis signifikan atau
tidak, maka diperlukan hipotesis statistik.
1) Studi Teoritis
22
kenyataan/kejadian nyata yang dinyatakan dalam bentuk teori oleh beberapa
ahli atau orang yang sebelumnya telah melakukan penelitian yang sama dengan
penelitian yang akan kita teliti. .
c) Carilah definisi variabel yang kita teliti sebanyak mungkin dari sumber
bacaan yang telah kita peroleh. Ambil definisi yang sesuai dengan
penelitian kami.
e) Jangan lupa sertakan sumber bacaan/referensi dari setiap buku yang kita
gunakan untuk mendukung skripsi kita.
23
2) Kerangka
3) Hipotesis
24
2) Membantu peneliti mengidentifikasi arah/sasaran dimana penelitian
dilakukan
a) Waktu Penelitian
b) Tempat Penelitian
25
3) Teknik analisis data menggunakan atau menggunakan rumus statistik Tu
dengan menggunakan model perhitungan analitik lainnya.
2. Desain penelitian
Populasi tidak hanya manusia atau manusia, tetapi juga berupa benda dan
benda alam lainnya. Populasi juga bukan sekedar jumlah subjek atau objek
yang diteliti, tetapi juga mencakup keseluruhan sifat dan sifat dari objek atau
subjek yang diteliti.
b. Sampel Penelitian
Sampel penelitian adalah bagian dari sifat dan jumlah populasi. Jika
populasinya besar, peneliti mungkin tidak mempelajari semua yang ada
dalam populasi. Misalnya ada beberapa kendala atau kendala seperti
keterbatasan dana, waktu atau tenaga. Kemudian peneliti dapat
menggunakan sampel yang mereka ambil dari populasi tersebut. Jadi, apa
pun yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan dialokasikan untuk
populasi dan sampel yang diambil oleh peneliti benar-benar representatif.
4. Instrumen Penelitian
26
diinstrumen sama dengan metode. Instrumen merupakan acuan kita untuk
mengukur proses penelitian dimana instrumen tersebut harus diuji validitasnya
jika instrumen tersebut valid, artinya instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa.
induk ayamtidak diukur. Valid artinya data yang kita peroleh sesuai dengan
kenyataan di lapangan. Misalnya di sebuah sekolah ada anak yang memiliki dua
disabilitas, seperti Autisme dan Hiperaktif, sedangkan peneliti hanya melaporkan
bahwa anak tersebut hanya memiliki satu disabilitas, yaitu Autisme. Sehingga
data yang dilaporkan peneliti tidak valid. Untuk mengetahui validitasnya dapat
diuji melalui uji reliabilitas dan objektivitas. Objektivitas berkaitan dengan
kesepakatan antara banyak orang, jika banyak orang menyatakan pendapat yang
sama maka datanya objektif. Jadi instrumen penelitian adalah alat yang
digunakan peneliti untuk mengumpulkan data, bukan alat untuk proses
penelitian.
27
keempatnya. Pelayanan berarti mengamati suatu objek dengan tujuan mengetahui
apa yang terjadi berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan. Dalam penelitian
observasional dibagi menjadi 3, yaitu:
merasakan suka dan duka. Keuntungan dari observasi ini adalah data yang
kita peroleh akan lebih lengkap, lebih tajam, dan sampai kita mengetahui
perkembangan yang sedang kita teliti.
28
6. Teknik Analisis Data
1. Hasil Penelitian
Berisi hasil penelitian yang telah diteliti. Isi penelitian dapat dibuat
dalam bentuk deskripsi atau dalam bentuk tabel atau grafik. Hasil penelitian
ini harus didasarkan pada teori-teori yang ada pada bagian pembahasan teori
dan kerangka para ahli.
2. Diskusi Penelitian
29
f. BAB V PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Tinjauan Literatur
Tinjauan pustaka berisi kajian dan analisis teoritis yang menjadi dasar
penyusunan kerangka
g. BAGIAN AKHIR
1. Daftar Pustaka
Pada bagian ini penulis menulis daftar pustaka sumber referensi untuk
esai atau penelitiannya. Cara penulisan daftar pustaka dalam buku, jurnal,
30
artikel, makalah atau referensi lain yang ditulis secara berurutan yang
meliputi:
31
1. priatulis daftar pustaka diposisikan di tengah halaman
2. Lampiran
Lampiran berisi dokumen tambahan yang dilampirkan atau ditambahkan pada dokumen
utama yang tertulis pada halaman terakhir dokumen. Lampiran ditulis sesuai urutan
judul lampiran dan nomor halaman. Dalam tesis daftar lampiran dibuat jika tesis
memiliki lebih dari 3 lampiran.
3. biografi penulis
Bio penulis berisi informasi data pribadi tentang penulis seperti nama, tempat lahir, jenis
kelamin, agama, suku, alamat, status, dll.
D. Latihan
1. Buatlah contoh judul penelitian yang bernuansa kuantitatif, kualitatif, R&D, CAR
dan campuran. Kemudian jelaskan manfaat praktis dan teoritis masing-masing!
2. Apa yang dimaksud dengan kerangka teori berdasarkan beberapa teori?
3. Sebutkan dua jenis kerangka teori yang baik berdasarkan penelitiannya!
4. Apa itu variabel?
Nama:
PENGENAL:
Kelas:
Besar:
PETUNJUK:
PERTANYAAN
1. Berikan kesimpulan dari berbagai pendapat ahli yang mengemukakan definisi
penelitian dilihat dari kesimpulan pengertian, manfaat dan arah penelitian?
2. Apa pendapat Anda tentang salah satu karakteristik Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) adalah penelitian yang diprakarsai guru untuk meningkatkan proses
pembelajaran!
3. Jelaskan perbedaan Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Kelas Non PTK,
coba jelaskan perbedaannya!
A. Referensi
Apartando, P. 2004. Kamus Populer. Surabaya: PT. Arkola.
Ariningsih, NE, Sumarwati, & Saddhono, K.2012Analisis Kesalahan Bahasa Indonesia dalam
Tulisan Ekspositori Siswa SMA. Literatur Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra
Indonesia danajarannya, Jil. 1(1): 40-53.
Barnawati & Arifin, M. (2015). Teknik Penulisan Ilmiah. Yogyakata: AR-RUZZ MEDIA.
Djuroto, T dan Bambang, S. (2003). Penulisan Artikel & Karya Ilmiah. Bandung: Pemuda Rosda
Karya.
Husna A. & Budi S. 2017. Metodologi Penelitian dan Statistika (Percetakan Pertama).
Kementerian Kesehatan RI.
Pardjono. 2007. “Model dan Desain Penelitian Tindakan Kelas”. Makalah dipresentasikan
dalam Pelatihan PTK bagi Dosen CPNS UNY
Perpustakaan Utama.
Saunders, M., Lewis, P., & Thomhil, A. 2003. Metode Penelitian Untuk Mahasiswa Bisnis.
Essex: Prentice Hall: Financial Times.
Septiana, D. 2018. Proses Morfologi Verba Waringin. Jurnal Kandai: Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia Vol. 14(2): 267-277.
Spock, R. 1985. Sastra, Membaca, Menulis, dan ESL Menjembatani Kesenjangan. Tesol
Quarterly, 1914), 703-725.
Subiyatningsih, F. 2018. Bahasa Resmi: Studi Kasus Penggunaan Bahasa Walikota Surabaya Tri
Rismaharini.Jurnal KandaiJil. 14 (2): 125-242.
Sumadiria, H. (2010). Jurnalisme Indonesia. Bandung: Simbiosis Rekatama Media.
Supriyono, S., Wardani, NE, & Saddhono, K. 2017. Pendidikan Berbasis Karakter Sastra
Sejarahdalam Puisi “Saya Tidak Bisa Menulis Puisi Lagi” oleh Subagio
Sastrowardoyo. Jurnal Artefak: Sejarah dan Pendidikan Vol. 4 (2) 153-160
Surahman, dkk. 2016. Metodologi Penelitian. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pemberdayaan
Sumber Daya Manusia.
Wibowo, W. 2008. Terampil Menembus Jurnal Terakreditasi. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Zamzani. Dll 2007. Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru TK di DIY. FBS. UNY.