Anda di halaman 1dari 8

Gagasan

1. Persoalan Pencetus Gagasan

Indonesia memiliki kualitas udara semakin buruk diakibatkan asap pabrik dan aktivitas
industri lainnya. Berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia termasuk
negara yang memiliki tingkat polusi udara yang cukup tinggi di dunia. Asap pabrik dan
aktivitas industry lainnya merupakan salah satu factor penyebab utama dari polusi udara di
Indonesia dan mengakibatkan kualias udara yang buruk. Kota-kota besar di Indonesia
seringkali mengalami kondisi udara yang buruk akibat polusi, seperti Kota Jakarta, Surabaya,
Bandung, dan Medan.
Salah satu factor penyebab utama dari polusi udara du Indonesia adalah aktivitas industry
salah satunya yaitu asap pabrik. Beberapa pabrik masih menggunakan teknologi yang kurang
ramah lingkungan, tidak memenuhi standar emisi yang ditetapkan oleh pemerintah.

Asap pabrik merupakan gas-gas yang dihasilkan dari proses industry atau kegiatan produksi
di pabrik-pabrik. Asap pabrik sendiri terdiri dari berbagai gas seperti karbon monoksida
(CO), Sulfur dioksida (SO2), Nitrogen dioksida (NO2), dan partikel-partikel lainnya
sehingga dapat menyebabkan polusi udara dan berdampak negative pada kesehatan manusia
dan lingkungan sekitar.

Pabrik -pabrik harus memastikan bahwa gas-gas yang dihasilkan dari proses produksi tidak
melanggar batas-batas emisi yang ditetapkan oleh pemerintah, dikarenakan asap pabrik yang
terlepas ke lingkungan dapat menyebabkan polusi udara yang serius dan membahayakan
Kesehatan manusia dan lingkungan. Kegiatan industry yang melibatkan produksi dan
pengolahan bahan-bahan kimia, bahan bakar fosil, dan lain-lain dapat menyebabkan emisi
gas buang yang berbahaya.

Pabrik-pabrik juga diharapkan dapat menggunakan teknolgi dan metode produksi yang
ramah lingkungan sehingga dapat mengurangi emisi asap pabrik dan dampak negatif pada
lingkungan sekitar.

Polusi udara sangat berdampak buruk bagi Kesehatan manusia dan sangat serius dikarenakan
banyak penyakit yang dapat disebabkan udara yang tidak sehat seperti gangguan pernapasan,
penyakit jantung, bahkan kanker. Oleh sebab itu, pemerintah dan masyarakat Indonesia perlu
bekerja sama untuk mengatasi masalah polusi udara dengan mengurangi emisi gas beracun
dari pabrik dan kendaraan bermotor, serta meningkatkan kualitas udara di Indonesia.

Oleh sebab itu, diperlukan alat filterisasi untuk asap pabrik sehingga dapat mengurangi emisi
gas dan dapat menjadikan udara kotor menjadi udara yang bersih. Apabila filter udara yang
kotor dapat mempengaruhi kinerja peralatan dan meningkatkan konsumsi energi listrik yang
digunakan. Tidak hanya itu, penggunaan sistem pendeteksi dan penginformasi kekotoran
penyaring udara peralatan penyejuk udara dengan menggunakan mikrokontroler merupakan
solusi yang bagus untuk memantau kualitas udara dan mengetahui kapan filter udara perlu
diganti. Hal ini dapat membantu untuk menjaga kinerja peralatan dan menghemat konsumsi
energi listrik.

Namun, selain penggunaan sistem pendeteksi dan penginformasi kekotoran penyaring udara,
juga penting untuk melakukan perawatan berkala seperti membersihkan filter udara secara
rutin, memeriksa bagian-bagian peralatan dan melakukan perbaikan jika diperlukan, dan
memastikan bahwa peralatan Penyejuk Udara ditempatkan pada tempat yang tepat untuk
memaksimalkan kinerjanya.

2. Solusi yang ditawarkan

Proses filterisasi CO dapat dilakukan dengan memasukkan udara atau gas melalui filter
karbon aktif sehingga gas CO menempel pada permukaan filter. Filter karbon aktif kemudian
diangkat atau diganti dengan filter yang baru untuk menghilangkan CO yang telah diserap.

Filterisasi karbon monoksida (CO) merupakan proses penghilangan gas CO dari udara atau
gas lainnya dengan menggunakan filter karbon aktif. Filter karbon aktif adalah material yang
sangat porus dan memiliki permukaan yang besar sehingga dapat menyerap gas-gas seperti
CO dari udara. Proses filter karbon aktif biasanya terbuat dari karbon yang diproses dalam
suhu tinggi dan memiliki struktur pori-pori yang sangat kecil sehingga memiliki kemampuan
menyerap yang baik.

Proses ini dapat diulang-ulang hingga kadar CO dalam udara atau gas yang diinginkan
tercapai.

Filter karbon aktif dapat digunakan pada berbagai aplikasi, termasuk dalam kendaraan
bermotor, industri, dan peralatan perlindungan pernapasan. Namun, filter karbon aktif
memiliki batas waktu penggunaan dan harus diganti secara berkala untuk menjaga
efektivitasnya dalam menyerap gas-gas seperti CO.

Karbon aktif atau disebut juga dengan arang aktif, adalah suatu jenis bahan yang terbuat dari
karbon yang memiliki struktur pori-pori yang sangat kecil sehingga memiliki permukaan
yang sangat luas dan memiliki kemampuan menyerap yang baik. Karbon aktif biasanya
diproduksi dengan memanaskan bahan-bahan organik seperti batubara, kayu, atau kulit
hewan dalam suhu yang tinggi tanpa adanya udara.

Karbon aktif digunakan dalam berbagai aplikasi, baik untuk tujuan komersial maupun
industri, seperti pengolahan air minum, pengolahan air limbah, pemurnian gas, penyaringan
udara, dan peralatan perlindungan pernapasan. Karbon aktif juga dapat digunakan sebagai
adsorben dalam pengobatan untuk menyerap racun dalam sistem pencernaan atau sebagai
pengobatan untuk keracunan.

Karbon aktif memiliki permukaan yang sangat besar dan memiliki kemampuan menyerap
yang tinggi karena struktur pori-porinya yang sangat kecil. Ukuran pori-pori karbon aktif
dapat diatur sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan aplikasi tertentu. Selain itu,
karbon aktif juga tidak beracun dan ramah lingkungan. Namun, karbon aktif memiliki batas
waktu penggunaan dan harus diganti secara berkala untuk menjaga efektivitasnya dalam
menyerap bahan kimia dan polutan.

Filterisasi udara dengan karbon aktif adalah proses penghilangan bau, gas, dan polutan
lainnya dari udara dengan menggunakan filter karbon aktif. Filter karbon aktif biasanya
digunakan sebagai salah satu komponen dalam sistem filter udara bersama dengan filter
lainnya, seperti filter mekanik atau elektrostatis.

Proses filterisasi udara dengan karbon aktif melibatkan adsorpsi, yaitu proses penyerapan
molekul polutan oleh permukaan filter karbon aktif. Molekul-molekul polutan menempel
pada permukaan karbon aktif karena adanya gaya van der Waals, sehingga terjadi
penyaringan atau penghilangan dari udara yang dihasilkan.

Filter karbon aktif digunakan untuk menghilangkan bau dari udara, seperti bau rokok, bau
binatang peliharaan, atau bau kimia. Filter karbon aktif juga dapat menghilangkan gas
beracun dari udara, seperti karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), dan nitrogen
dioksida (NO2).

Namun, filter karbon aktif perlu diganti secara berkala untuk menjaga efektivitasnya dalam
menyerap bahan kimia dan polutan dari udara. Frekuensi pergantian filter karbon aktif
tergantung pada keadaan lingkungan dan jumlah polutan yang terdapat dalam udara.

Material arang tebu dan ampas tebu yang masih dalam bentuk kasar akan
dihaluskan dengan mesin grinder. Selanjutnya, arang tebu yang sudah halus akan
dibentuk lembaran dengan mesin hydraulic hot press pada tekanan dan suhu
tinggi. Detail komposisi pada komponen penyaring asap pembakaran dapat dilihat
pada Gambar 1. Untuk mengoptimalkan penyaringan udara dari emisi
pembakaran, dimodifikasi bentuk ketebalan 2-cm dari model ampas dan arang
tebu. Emisi dari asap pembakaran dimonitor oleh sensor gas CO.

Gambar 1. Komposisi penyaring filter asap pembakaran.


Selanjutnya pembuatan perangkat instrumen untuk pengukuran kadar asap
dengan menggunakan sensor gas MQ buatan Hanwei. Sensor gas MQ-7 dapat
melakukan pengukuran konsentrasi gas dalam satuan ppm (part per million).
Pengujian sensor MQ-7 dilakukan dengan alat ukur konsentrasi gas karbon
monoksida (CO) Dekko FM-7910 yang berfungsi sebagai kalibrator. Berdasarkan
grafik tersebut, sumbu y merupakan nilai resistansi yang terukur oleh MQ-7 pada
berbagai konsentrasi gas CO (Log Rs/Ro). Ro merupakan nilai resistansi sensor
MQ-7 pada saat konsentrasi gas 100 ppm gas CO (Ro = 21.45 ohm).
Sedangkan sumbu x merupakah tingkat konsentrasi gas CO. Pada
grafik,terdapat hubungan linear antara resistansi sensor MQ-7 dan konsentrasi gas
dalam ppm.

Gambar 2. Karakteristik Sensor Gas CO MQ-7.


Gambar 3. Grafik kalibrasi 4 sensor CO MQ-7 yang menunjukan hubungan
eksponensial terhadap perubahan gas CO.

Gambar 3 menunjukkan grafik kalibrasi 4 sensor gas MQ-7 sebelum dilakukan


pengujian pada perangkat filter. Pengujian hanya dilakukan pada rentang konsentrasi
gas CO yang berbeda-beda. Selain itu, suhu saat pengujian kurang stabil yakni
berkisar 27 °C hingga 31°C. Pada pengembangan filter selanjutnya, dirancang
model cerobong asap dengan menggunakan filter ganda (memperbanyak karbon
aktif) sebagai media penyerap asap. Target keluaran filter adalah mampu
menghasilkan emisi gas CO pada konsentrasi 100 ppm.

3. Pihak-pihak yang mengimplementasikan gagasan

1. Kementerian Lingkungan Hidup

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia adalah kementerian


dalam Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan lingkungan hidup, dan kehutanan.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan merupakan penggabungan antara
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kehutanan. Dengan adanya Kerjasama
dengan kementerian lingkungan hidup diharapkan ide kami menjadi solusi yang efektif untuk
mengurangi dampak asap pabrik dan mengurangi adanya polusi udara.

2. Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara (Direktorat PPU)

Upaya membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana, dan perubahan


iklim ditetapkan sebagai salah satu prioritas nasional. Secara lebih spesifik, prioritas nasional
terkait dengan peningkatan lingkungan hidup adalah membangun lingkungan hidup,
meningkatkan ketahan dan bencana, dan perubahan iklim yang diuraikan ke dalam tiga
kelompok kebijakan / Program Prioritas, yaitu meningkatkan kualitas lingkungan hidup.

3. Pemilik Pabrik atau pelaku industri

Dalam hal ini, pemiliki pabrik memiliki wewenang yang sangat besar untuk menerapkan ide
kami. Oleh sebab itu, kami akan bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan besar yang
memiliki pabrik dan banyak meghasilkan asap pabrik untuk merubahmnya menjadi udara
yang bersih.

4. Masyarakat dan komunitas menjaga lingkungan

Untuk mewujudkan Indeks Kualitas Udara yang ditargetkan, upaya ini tidak dapat dilakukan
hanya oleh Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara. Konstribusi dukungan dari pihak
swasta
dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk mendukung keberhasilan pencapaian Indeks
Kualitas
Udara melalui kegiatan-kegiatan yang dicanangkan. Kontribusi dari masing-masing pihak
dibutuhkan dalam mendukung tercapainya Indeks Kualitas Udara karena setiap pihak terkait
memiliki sumber daya, seperti pengetahuan, akses, informasi/data, dana hingga kewenangan
yang dapat digunakan untuk mendukung tercapainya tujuan maupun target dari setiap
kegiatan. Kontribusi pihak terkait tersebut dapat dimulai di salah satu bagian atau semua
proses, mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi kegiatan. Keterlibatan pihak lain
ini tidak hanya menguntungkan satu pihak saja, akan tetapi akan menjadi suatu kolaborasi
yang menciptakan sebuah kegiatan yang holistik antar pihak. Koordinasi yang aktif dari
masing-masing pihak sangat dibutuhkan agar kolaborasi dapat berjalan dengan baik dan
lancar

4. Langkah-langkah strategis dan timeline dalam merealisasikan gagasan sehingga

dampak sistemik yang diharapkan, tercapai.

Tahun Pihak-pihak yang membantu


Langkah-langkah Implementasi
Ke mengimplementasikan

Mengidentifikasi pemicu.
Pemicu adalah kegiatan kegiatan
yang dapat menghasilkan Perusahaan-perusahaan di
pencemar udara. Sumber bidang Industri maupun
1
pencemar akibat kegiatan perusahan yang mempunyai
manusia adalah aktivitas industri, asap pabrik.
rumah
tangga, dan transportasi.

Kementerian Lingkungan
Perizinan kerjasama & hidup, pelaku industry
2-3
Pengembangan sistem. (pemiliki pabrik) dan
komunitas lingkungan hidup.

Mengidentifikasi tekanan.
Tekanan adalah faktor-faktor
yang dapat yang mempengaruhi
kondisi Lingkungan Hidup. Hal Kementerian Lingkungan
ini penting untuk dipetakan dan hidup, pelaku industry
4
dilakukan pengukuran, (pemiliki pabrik) dan
terkait hal-hal menjadi pencetus komunitas lingkungan hidup.
maupun menyebabkan
pencemaran udara.

Mengukur Status. Pengukuran ini Kementerian Lingkungan


dilakukan untuk mengetahui
kondisi Indeks Kualitas Udara,
hidup, pelaku industry
Indeks Standar Pencemar Udara
(pemiliki pabrik).
dan Status Mutu Udara.

Kementerian Lingkungan
hidup, pelaku industry
5 Pengenalan dan realisasi ide.
(pemiliki pabrik) dan
komunitas lingkungan hidup.

Menganalisa Outlook. Merupakan


fase pembuatan laporan dengan
kembali mengukur status Kementerian Lingkungan
perubahan yang terjadi setelah hidup, pelaku industry
filterisasi bahan karbon (pemiliki pabrik) dan
dilaksanakan. komunitas lingkungan hidup.

Kesimpulan

Indonesia memiliki kualitas udara semakin buruk diakibatkan asap pabrik dan aktivitas
industri lainnya. Berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia termasuk
negara yang memiliki tingkat polusi udara yang cukup tinggi di dunia. Asap pabrik dan
aktivitas industry lainnya merupakan salah satu faktor penyebab utama dari polusi udara di
Indonesia dan mengakibatkan kualias udara yang buruk. Kota-kota besar di Indonesia
seringkali mengalami kondisi udara yang buruk akibat polusi, seperti Kota Jakarta, Surabaya,
Bandung, dan Medan.
Salah satu faktor penyebab utama dari polusi udara di Indonesia adalah aktivitas industry
salah satunya yaitu asap pabrik. Beberapa pabrik masih menggunakan teknologi yang kurang
ramah lingkungan, tidak memenuhi standar emisi yang ditetapkan oleh pemerintah. Pabrik -
pabrik harus memastikan bahwa gas-gas yang dihasilkan dari proses produksi tidak
melanggar batas-batas emisi yang ditetapkan oleh pemerintah, dikarenakan asap pabrik yang
terlepas ke lingkungan dapat menyebabkan polusi udara yang serius dan membahayakan
Kesehatan manusia dan lingkungan. Kegiatan industry yang melibatkan produksi dan
pengolahan bahan-bahan kimia, bahan bakar fosil, dan lain-lain dapat menyebabkan emisi
gas buang yang berbahaya. Untuk memperoleh hasil degradasi yang lebih baik dibutuhkan
metode coating yang lebih baik agar menghasilkan morfologi yang merata dipermukaan
substrat kaca. Metode lain adalah modifikasi metode karbon aktif agar dihasilkan katalis
dengan kinerja yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai