Anda di halaman 1dari 2

Nama : Yohana Tiosari Br S

NIM : 201411030
Kelas : 201411030
Contoh penerapan produksi bersih industry semen
(PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk)
Produksi bersih merupakan salah satu paradigma dalam pengelolaan pencemaran lingkungan.
Produksi bersih bertujuan untuk mencapai efisiensi produk/jasa melalui upaya penghematan
penggunaan materi dan energi. Industri semen masuk dalam daftar sepuluh besar industry
penyumbang polusi udara terbesar di Indonesia (Wawan hermawan, 2003). Dalam industry
semen, beberapa proses produksi masih memungkinkan dikaji lebih dalam melalui penerapan
prinsip produksi bersih untuk memperoleh efisiensi penggunaan energi secara langsung akan
berdampak pada penekanan biaya.
Aplikasi produksi bersih yang telah dilakukan saat ini berupa :
1. Recycle partikulat yang ditangkap EP
Partikulat debu merupakan salah satu dampak penting Industri semen pada lingkungan.
Debu dihasilkan dari proses awal pembuatan semen (raw mill) sampai finish mill. Debu
berasal dari bahan baku utama seperti limestone, pyrates dan beberapa bahan baku
lainnya. PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk sangat concern dengan penanngan
emisi debu. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbl, memiliki beberapa peralatan
penangkap debu misalnya Electrostatic Precipitator IEP) dan Dust Collerctor. Selain
itu, Indocement melakukan satu proses lain yaitu pemantauan terhadap emisi debu
dengan menggunakan CPM (Continuos Particulate Monitoring) dan CGM
(Continuous Gas Monitoring). Selain itu, melaksanakan system transportasi yang
tertutup dalam proses penyiapan bahan baku maupun penanganan produk dapat
meminimalisir penyebaran partikulat debu.
2. Pengelolaan Limbah Gas
Limbah gas yang dihasilkan oleh pabrik semen mengandung beberapa unsur kimia
berbahaya seperti CO2, SOx, NOx, O2, danN2. Industri semen menyumbang 3-5% dari
emisi CO2 di dunia. Gas CO2 sendiri merupakan salah satu penyebab terjadinya efek
rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global, Untuk itu, Indocement
berkomitmen untuk menurunkan emisi CO2. PT. Indocement memantau emisi gas CO2
yang dihasilkan dari proses pembakaran yang tidak sempurna. Pemantauan dilakukan
dengan alat CPM (Continuous Particulate Monitoring). Penanganan lain limbah gas
dilakukan dengan membuat cerobong asap setinggi mungkin (kurang lebih 67 m) agar
gas buang tidak sampai mencemari lingkungan sekitarnya (konsentrasi gas buang
diperkecil karena pengenceran oleh udara bebas). Selain itu dilakukan pengawasan
pada inlet maupun outlet top cyclone.
3. Bahan Bakar Alternatif
Industri semen merupakan industri yang menggunaakan energy secara intensive dalam
setiap tahapan proses produksinya. Jenis bahan bakar yang digunakan oleh PT
Indocement yaitu solar, minyak dan batubara. Penggunaan bahan bakar tersebut dapat
meningkatkan jumlah karbondioksida yang dihasilkan dan juga ketersediannya
terbatas. Sehingga, penggunaan energi alternatif menjadi perhatian serius dalam proses
produksi, selain mengurangi penggunaan enrgi fosil juga dapat menurunkan biaya
produksi serta aman bagi lingkungan. Energi alternatif yang digunakan dapat berasal
dari limbah seperti limbah pertanian, limbah industri, limbah sampah perkotaan, limbah
ban bekas, dan lumpur limbah dari pengolahan limbah. Pemanfaatan bahan bakar
alternatif memiliki kandungan karbon yang rendah dan ratio hidrogen terhadap karbon
yang tinggi . Rasio (H / C) yang tinggi dapat mengurangi laju emisi karbon dioksida
dalam proses.
4. Pergantian Bahan Baku
PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Menggunakan beberapa bahan baku utama
dalam pembuatan semen seperti limestone (batu kapur), sandclay (pertengahan antara
pasir dan tanah liat), dan pyrites cinder (pasir besi). (M. Komljenovic, dkk 2009)
meneliti kemungkinan penggunaan pemanfaatan fly ash untuk digunakan sebagai
bahan baku pabrik semen dengan hasil menunjukan bahwa fly ash tidak hanya dapat
digunakan sebagai bahan baku, namun dapat mengurangi temperature pada klinker.
Dengan adanya pemanfaatan fly ash sebagai bahan baku produksi semen, dapat
menambah alternatif pengolahan fly ash yang lebih ekonomis serta mengurangi
penggunaan batu kapur yang selama itu menjadi polusi gas CO2.

Anda mungkin juga menyukai