Anda di halaman 1dari 7

MARAKNYA POLUSI UDARA

D
I
S
U
S
U
N
Oleh: Kelompok 6
kelas: X.8
1. Sheila Anggiani
2. Syifa Farah Nashiirah
3. Muhammad Ra'uf An Nafi
4. Zahwa Ismah Rifa
5. Naldy Fimadinata
6. Repal Arizki Pratama
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kondisi lingkungan saat ini sedang dalam kondisi tidak baik. Khususnya
pada keadaan udara yang setiap harinya harus dihirup oleh manusia. Polusi
udara ini kian hari semakin parah disebabkan oleh banyak faktor. Faktor
tersebut diantaranya asap limbah pabrik, asap kendaraan bermotor, asap
pembakaran ilegal yang belakangan juga sering terjadi dan lain-lain. Terkait hal
ini, maka polusi udara adalah salah satu kerusakan lingkungan, berupa
penurunan kualitas udara karena masuknya unsur-unsur berbahaya ke dalam
udara atau atmosfer bumi, berupa gas maupun zat partikel.

Salah satu masalah yang dianggap sangat penting untuk dicari solusinya
pada masa sekarang ini, yaitu polusi udara. Sumber polusi udara yang bukan
hanya satu, mengakibatkan polusi udara semakin menjadi setiap harinya. Polusi
udara dari asap kendaraan bermotor, asap rokok, pembakaran hutan secara
ilegal menyumbang polusi yang tidak sedikit. Terutama, asap dari pabrik yang
tidak ada henti bekerja untuk menghasilkan produk juga menyebabkan polusi
udara kian marak. Terbukti, berdasarkan keterangan Menteri Lingkungan Hidup
dan Kehutanan Senin (28/08/2023), bahwa dua sumber polusi udara terbesar
adalah 43% dari asap kendaraan bermotor dan 34% berasal dari Pembangkit
Listrik Tenaga Uap (PLTU). Hal ini dinilai sangat merugikan banyak pihak,
utamanya masyarakat dalam hal kesehatan.

Menyikapi masalah ini, diperlukan cara dari berbagai aspek yang


bermanfaat guna menetralkan udara yang sangat kita butuhkan ini dari polusi.
Kimia hijau yang yang memuat 12 prinsip merupakan salah satu cara yang sesuai
dengan masalah polusi udara ini perlu untuk diterapkan dengan maksimal, agar
efek dari polusi udara juga dapat diminimalisir.

Kimia hijau adalah suatu pendekatan kimia yang bertujuan untuk


memaksimalkan efisiensi dan meminimalisasi efek yang berbahaya bagi
kesehatan manusia dan lingkungan. Banyaknya proses kimia yang dilakukan
diberbagai aspek produksi, akan kebih aman jika dilakukan melalui proses yang
ramah lingkungan, yaitu dengan penerapan salah satu dari prinsip kimia hijau.
Terdapat 12 prinsip kimia hijau, yaitu pencegahan limbah, ekonomi
atom, sintesis kimia yang lebih aman, merancang bahan kimia yang lebih aman,
pelarut dan zat aditif yang lebih aman, merancang untuk tujuan efisiensi energi,
menggunakan bahan baku terbarukan, mengurangi senyawa turunan, katalisis,
merancang produk yang terbiodegradasi, mencegah polusi secara real-time,
serta mencegah potensi kecelakaan. Dari prinsip-prinsip tersebut, pasti ada satu
prinsip yang dapat diterapkan terkait masalah yang sekarang juga sedang
dibicarakan, yakni polusi udara.

1.2 Rumusan Masalah

1. Salah satu sumber penyumbang polusi udara adalah asap dari produksi di
pabrik. Apa prinsip kimia hijau yang dapat diterapkan untuk mengurangi
terjadinya hal tersebut ?
2. Mengapa prinsip kimia hijau masih belum diterapkan secara maksimal ?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui prinsip kimia hijau yang cocok untuk diterapkan untuk
mengurangi polusi udara.
2. Untuk mengetahui alasan prinsip kimia hijau masih belum diterapkan
secara maksimal ?

II. PEMBAHASAN
Polusi udara merupakan masalah lingkungan yang sedang dibicarakan
secara terus-menerus beberapa waktu terakhir ini. Dampak negatif pasti
dihasilkan oleh polusi udara bagi manusia dalam berbagai aspek, utamanya
kesehatan. Menurut World Health Organization (WHO), polusi udara adalah
pencemaran lingkungan di dalam atau di luar ruangan oleh bahan kimia dengan
penyebab tertentu. WHO menyatakan kendaraan dan industri pabrik merupakan
sumber utama polusi udara, limbah asap yang dihasilkan berupa partikel-partikel
berbahaya akan sangat berdampak pada kesehatan.
Limbah asap yang dihasilkan tersebut, sebenarnya sangat bisa untuk
diminimalisir dengan menerapkan salah satu prinsip dari kimia hijau. Beberapa
yang bisa diterapkan dari prinsip tersebut adalah pencegahan limbah dan
penggunaan bahan baku terbarukan.

Pada industri pabrik, limbah asap yang dihasilkan tidak sedikit. Dengan
menerapkan pencegahan limbah, maka perencanaan akan dipikirkan dengan
maksimal untuk meminimalisir asap. Karena emisi gas buang dari pabrik sangat
bisa untuk dikontrol dan partikel dari gas pembuangan bisa dihilangkan dengan
perencanaan yang maksimal oleh industri pabrik sebelum berproduksi.

Pada kendaraan bermotor yang hampir dimiliki oleh setiap orang, asap
yang dihasilkan juga tidak kalah banyak. Gas karbon monoksida (CO) yang
dihasilkan dari kendaraan bermotor sangat berdampak buruk bagi masyarakat
yang setiap harinya terpapar. Padahal jika prinsip kimia hijau diterapkan, maka
akan sangat berpengaruh baik, yaitu menggunakan bahan baku terbarukan.
Bahan kimia berasal dari sumber terbarukan yang bisa digunakan sebagai bahan
bakar, sehingga gas buang yang dihasilkan juga lebih sedikit, yaitu biogas. Biogas
adalah gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau fermentasi dari bahan-
bahan organik, termasuk kotoran manusia dan hewan, serta limbah sampah.
Dari fermentasi tersebut akan dihasilkan gas metana yang dapat dijadikan bahan
bakar. Biogas dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan dengan gas
buang yang dihasilkan lebih sedikit dan tidak terlalu berbahaya.

Dua dari prinsip kimia hijau tersebut, masih kurang diterapkan dengan
maksimal oleh industri pabrik dan masyarakat sebagai pemilik kendaraan
bermotor. Hal ini karena tidak adanya kesadaran dari masyarakat itu sendiri
untuk meminimalkan penggunaan hal yang akan terus menyumbangkan polusi.
Serta pemikiran masyarakat akan biaya yang dikeluarkan, bahwa akan jauh lebih
mahal jika menambahkan atau mengurangi sesuatu terkait prosedur biasanya
yang sudah lama dijalani. Pada industri pabrik dan juga masyarakat, pasti lebih
memilih untuk mengeluarkan biaya sama seperti sebelumnya tanpa ada
kenaikan, namun tetap berproduksi dan tetap menggunakan kendaraannya
seperti biasanya.
III. PENUTUP
Polusi udara yang tidak pernah ada hentinya sangat bisa untuk
diminimalisir, baik jumlahnya maupun dampaknya. Salah satu cara adalah
dengan menerapkan beberapa dari prinsip kimia hijau yang dirasa sesuai untuk
menanggulangi polusi udara. Dalam hal ini, yaitu menerapkan perencanaan
pencegahan limbah dan penggunaan bahan baku terbarukan yang lebih efisien
dari segala sisi.
DAFTAR PUSAKA

Anwar, B., Sunardi & Nurhayati, N. (2022). Ilmu Pengetahuan Alam. Yrama
Widya.
Ratna Puspaningsih, A., & Tjahjadarmawan, E. (2021). Ilmu Pengetahuan Alam.
Badan Penelitian Pengembangan dan Perbukuan.

https://dlh.kulonprogokab.go.id/
https://repository.unimar-amni.ac.id/1895/2/
(https://repository.unimar-amni.ac.id/1895/2/)
(Pengertian polusi udara)
https://news.republika.co.id/berita/s0726e409/
(https://news.republika.co.id/berita/s0726e409/) Jakarta, Senin (28/8/2023)
(Pernyataan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengenai sumber polusi)
DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN……………………………………………………1
A. 1.1 Latar Belakang……………………………………………

B. 1.2 Rumusan Masalah……………………………………...

C. 1.3 Tujuan Penelitian………………………………………..

II. PEMBAHASAN…………………………………………………….2
III. PENUTUP…………………………………………………………..4

DAFTAR PUSAKA……………………………………………………….5

Anda mungkin juga menyukai