Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL PENELITIAN

BERFIKIR MENULIS ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN ZEOLIT ALAM DAN


TEMPURUNG KELAPA UNTUK MEREDUKSI GAS BUANG
MOTOR BAKAR

Disusun oleh :
Yuarfi Kukuh Pratama ( 12421014 )

Dosen Pengampu :
Ardhana Rahmayanti S.Si., M.Si

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SIDOARJO

2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tempurung kelapa selain dapat digunakan sebagai bahan bakar langsung maupun dalam
bentuk arang, dapat juga digunakan sebagai bahan adsorpsi setelah diubah menjadi arang
aktif atau karbon aktif. Zeolit merupakan jenis batuan yang memiliki kemampuan untuk
menyerap (adsorben) gas CO, CO2, N2 dan NO. Zeolit merupakan mineral hasil tambang
yang bersifat lunak dan mudah kering warna dari zeolite adalah putih keabu-abuan. Adsorpsi
reaktan pada situs aktif katalis akan melepaskan energi dalam bentuk panas, sehingga akan
mempermudah molekul reaktan melewati energi aktivasi. Panas yang dilepaskan pada
proses adsorpsi berkaitan dengan kekuatan adsorpsi reaktan pada permukaan katalis.
Kekuatan adsorpsi reaktan pada permukaan katalis sangat menentukan aktivitas katalis
tersebut. Jika adsorpsi yang terjadi sangat lemah, energi yang dilepaskan juga kecil,
sehingga hanya sebagian kecil fraksi permukaan yang ditempati oleh reaktan, dan pada
akhirnya reaksi berjalan dengan lambat. Kesadaran masyarakat akan udara akibat gas buang
carbon monoksida dari kendaraan bermotor di kota-kota besar semakin tinggi yang ada di
Indonesia sendiri, prosentase pencemaran udara yang disebabkan oleh emisi gas buang
kendaraan bermotor mencapai kurang lebih 70 %. Keluarnya zat-zat berbahaya seperti gas
carbon monoksida yang dikeluarkan oleh emisi gas buang kendaraan bermotor dapat
menimbulkan dampak negatif, baik terhadap kesehatan manusia maupun terhadap
lingkungan. Dengan demikian telah dilakukan penelitian sebagai alternatif untuk dapat
menurunkan emisi gas buang karbon monoksida dengan metode adsorpsi.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas diperoleh rumusan masalahnya yaitu antara lain :

1. Bagaimana Mekanisme yang terjadi nanti apabila mencampur dengan metode aktifasi
tempurung kelapa ?
2. Apa bahaya yang dapat terjadi jika tidak ada tindakan dari masyarakat ?
3. Menggunakan Filter apa di penelitian ini ?
1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mencegah bahayanya gas buang carbon monoksida dari kendaraan bermotor .
2. Untuk menurunkan emisi gas buang CO pada kendaraan bermotor.
3. Untuk mencegah banyak nya korban dari gas berbahaya .

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti untuk
menjelaskan tentang proses mengola kombinasi Zeolit Alama untuk mereduksi
gas CO pada emisi gas buang kendaraan bermotor .
b. Mengiplementasi teori dan ilmu yang telah didapatkan selama dalam
perkuliahan dalam bidang lingkungan tentunya .

2. Pihak Lain
a. Hasil penelitian diharapkan berguna sebagai bahan evaluasi dan bahan untuk
mencegah pencemaran yang terdampak dari emisi gas buang kendaraan
bermotor .
b. Diharapkan bermanfaat bagi pembaca untuk mempelajari bagaimana
mencegah dan menurunkan emisi gas buang CO pada kendaraan bermotor ,
sebagai refrensi penelitian yang relevan untuk peneliti selanjutnya .
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Gas Motor

Tidak lepas dari kehidupan sehari – hari semua orang perlu namanya alat transportasi,
yang memepermudah segala keperluan. Alat transportasi sendiri juga
menghasilkan gas buang yang mempengaruhi kesehatan makhluk hidup di sekitarnya. CO
berasal dari manusia karena pembakaran bensin tidak sempurna dalam kendaraan.
Pembakaranan di perindustrian, pembangkit listrik, pemanas rumah.pembakaran di
pertanian, dan sebagainya gas ini tidak berwarna atau berbau, tetapi amat berbahaya.
Hemoglobin yang biasa membawa oksigen dari udara rupanya lebih tertarik kepada CO.
Akan terbentuklah senyawa CO dengan hemoglobin dengan ikatan kimia yang lebih kuat
dari ikatan dengan oksigen. Molekul karboksihemoglobin ini sangat berbahaya dan untuk
beberapa jam tidak dapat lagi mengikat oksigen yang diperlukan tubuh. Menghisap gas CO
yang keluar dari knalpot mobil di ruang garasi tertutup telah banyak menyebabkan
kematian. (Hasibuan. R. A. 2012)

2.2 Adsorpsi

Gas CO teradsorp oleh tanah liat baik saat ada cahaya maupun saat tidak ada cahaya. CO
yang teradsorp akan berdifusi di dalam keramik berpori sampai bertemu dengan fotokatalis.
Ketika CO bertemu dengan fotokatalis, maka CO akan terdegradasi ketika terdapat cahaya
baik di permukaan adsorben maupun di dalam pori-pori adsorben (Torimoto, 1996).
Adsorpsi terjadi karena adanya interaksi gaya permukaan padatan dengan molekul -
molekul adsorbat. Energi adsorpsi yang dihasilkan bergantung pada adsorpsi yang terjadi.
Tipe adsorpsi ini merupakan fungsi logam dan fungsi pereaksi.

2.3 Zeolit Alam

Zeolit merupakan jenis batuan yang memiliki kemampuan untuk menyerap (adsorben) gas
CO, CO2, N2 dan NO. Zeolit merupakan mineral hasil tambang yang bersifat lunak dn
mudah kering. warna dari zeolite adalah putih keabu-abuan. Ukuran Kristal zeolit
kebanyakan tidak lebih dari 10-15 mikron. Zeolit yang sudah teraktivasi fisik
menyebabkan kristal yang didalam zeolit telah terdehidrasi, sehingga meningkatkan
kemampuan adsorben yang selektif dan mempunyai efektivitas menyerap yang
tinggi terhadap melekul yang polar (hidropilik).
BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan

 Bahan
Dalam Penelitian Reduksi Gas Buang Motor Bakar tidak hanya menggunakan Zeolit Alam
namun juga ada Material utama yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Tempurung
Kelapa dan Larutan NaCL

 Alat
Dalam Percobaan Reduksi Gas Buang Motor Bakar adapun Alat Penelitian dilakukan
dengan menggunakan alat yaitu Cruable Porcelan, Tecnotest Mod 488, Furnace, dan Gas
Analyzer

3.2 Variabel Penelitian

Variabel bebas pada penelitian ini adalah penambahan karbon aktif sebagai adsorben pada
knalpot dengan massa 100 dan 200 gram dan variasi putaran engine pada sepeda motor
(2500, 3000, 3500, 4000, 4500, 5000, 5500, 6000, dan 6500 rpm). Variabel terikat pada
penelitian ini adalah emisi gas buang CO, HC, dan CO2.

3.3 Prosedur Penelitian

a. Pembuatan karbon aktif (dehidrasi dan karbonisasi)

Proses pertama dalam pembuatan karbon aktif yaitu pencarian bahan baku yaitu limbah
tempurung kelapa yang terdapat pada pedagang-pedagang kelapa yang berada di pasar
Merjosari, Kota Malang. Proses dehidrasi tempurung kelapa dilakukan dengan cara memecah
tempurung kelapa hingga kecil-kecil bentuknya lalu tempurung kelapa dijemur dibawah sinar
matahari selama 8 jam. Proses kedua yaitu proses karbonisasi, proses karbonisasi pada
penelitian ini dilakukan dengan cara memasukkan tempurung kelapa yang sudah ditaruh di
dalam crucible porcelain 50 ml kemudian dipanaskan di dalam furnace dengan temperatur
500oC selama 90 menit.

b. Pembuatan karbon aktif (aktivasi)

Proses ketiga yaitu aktivasi, pada penilitian ini larutan pengaktif yang digunakan adalah
Natrium Klorida (NaCl) 20%. Sebelum direndam dengan larutan NaCl serbuk karbon yang
dihasilkan dari proses karbonisasi diblender kemudian disaring menggunakan ayakan 60
mesh agar didapat ukuran serbuk karbon yang sama besarnya. Perbandingan serbuk karbon
dengan larutan NaCl yaitu 1:3 (1 gram serbuk karbon : 3 ml larutan NaCl). Serbuk karbon
yang telah lolos saringan kemudian direndam dengan larutan Natrium Klorida (NaCl) selama
24 jam. Setelah dilakukan perendaman tahap selanjutnya serbuk karbon disaring
menggunakan kertas saring dan dicuci menggunakan aquades sampai air cucian bersih dan
pH mendekati netral. Kemudian serbuk karbon yang masih basah dijemur dibawah sinar
matahari selama 1 hari. Setelah itu serbuk karbon di masukkan kedalam crucible porcelain 50
ml dan di oven pada suhu 105°C selama 3 jam.
c. Pembuatan media adsorpsi

Gambar 2 Rancangan Media Adsorpsi

Media adsorpsi terdiri dari dua bagian yaitu media adsorben pipa stainless steel dengan
ketebalan 1 mm dan rumah adsorben dibuat dari kawat kasa stainless steel 120 mesh.
Adsorben dibuat dengan dua variasi massa yaitu 100 dan 200 gram.

Pengambilan data emisi gas buang

Pengambilan data emisi gas buang dilakukan dengan menggunakan alat Tecnotest MOD 488.
Media adsorpsi yang telah dibuat dipasang pada knalpot. Untuk pengukuran dengan gas
analyzer Tecnotest MOD 488 pertama alat harus dikalibrasi terlebih dahulu. Probe pada gas
analyzer dimasukkan kedalam knalpot dengan panjang probe yang masuk ± 20-25 cm. Data
hasil pengujian emisi gas buang dapat dilihat pada LCD alat ukur Tecnotest MOD 488.
Untuk Tecnotest MOD 488 jika data yang diambil dirasa cukup tekan hold pada alat ukur dan
print untuk mencetak hasil pengukuran. Pengambilan data emisi gas buang tanpa penambahan
adsorben langkah pengujiannya sama dengan penambahan adsorben.
Daftar Pustaka
Dirga, A. 2012. Analisis Kadar Emisi Gas Karbon Monoksida (CO) Dari Kendaraan
Bermotor Yang Melalui Penyerap Karbon Aktif Dari Kulit Buah Durian (Durio
zibethinus).

Ernadi, A. 2017. Pemanfaatan Campuran Zeolit Alam-Fly Ash Batu Bara Yang telah
dikativasi Fisik Untuk Meningkatkan Prestasi Mesin Bensin 4-Langkah. Skripsi Jurusan
Teknik Mesin-Universitas Lampung : Bandar Lampung,

Wicaksana, Anton. 2016. Pengaruh Penggunaan Karbon Aktif Pada Saluran Buang
Terhadap Emisi Gas Buang Sepeda Motor. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas
Teknik. Universitas Negeri Semarang.

Winoko, Agus. 2021. Aktifasi Tempurung Kelapa Untuk Mereduksi Emisi Gas Buang Motor
Bakar. Program Studi DIV Teknik Otomotif Elektronik Jurusan Teknik Mesin,
Politeknik Negeri Malang.

Anda mungkin juga menyukai