Anda di halaman 1dari 16

D A F T A R ISI

Katalis dalam Proses Produksi Sumber Energi dan Pembangkitan Energi


Subagjo 1

Proses Katalitik Hidrokraking Distilat Berat untuk Pembuatan Bahan Bakar


Solar Ramah Lingkungan
A.S. Nasution 10

Perengkahan Berkatalis Unggun Terfluida Katalis dan Perkembangannya


Subagjo 17

Produksi Bahan Bakar Cair dari Gas Bumi Menggunakan Katalis Logam-Zsm-5
Didi Dwi Anggoro 26

Penyediaan HidrogenJSyngas Via Steam Reforming dan Metanol Sebagai Bahan


Bakar
Praharso 36

Catalysis Role In Solving Future Energy Problems Clean Combustion,


Hydrogen, Synthetic Fuels And Fuel Cells
Widodo W. Purwanto 40

Katalis Proses Reformasi Kukus Metanol Sebagai Penyedia Hidrogen Sel Bahan
Bakar (Fuel Cell)
Igbn Makertihartha 49

Esterifikasi dan Transesterifikasi Secara Katalitik Untuk Pembuatan Biodiesel


Hery Haerudin, Dona Sulistia Kusuma, Teuku Beuna Bardant, Wuryaningsih
Sri Rahayu, Roy Heru Trisnamurti 56

Proses Pencairan Batubara


Suryo Purwono dan Sholeh Ma 'mun 63

Katalis dan Bahan Penyusunnya dalam Penyediaan Sumber Energi


Hery Haerudin 71

Teknologi Katalitik Filter Untuk Menghilangkan Emisi Mated Partikulat dari


Kendaraan Bermesin Diesel y"^
Agus Setiabudi, Achmad Hanafi S, Wuryaningsih S.R 1 81J

Reaktor Katalitik dalam Pengolahan Bahan Bakar


Teuku Beuna Bardant, Dona Sulistia Kusuma, Hery Haerudin, Roy Heru
Trisnamurti 92
T E K N O L O G I K A T A L I T I K F I L T E R UNTUK MENGHILANGKAN
EMISI MATERI PARTIKULAT DARI KENDARAAN BERMESIN
DIESEL

Agus Setiabudi1, Achmad Hanafi S 2 , Wuryaningsih S.R 2

'Program Studi Kimia


Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
JL Dr. Setiabudi 229 Bandung 40154
Tip/Fax: 022 2000579
E-mail: agus_setiabudi@upi.edu

2
Bidang Teknologi Proses dan Katalisis
Pusat Penelitian Kimia LIPI, Kawasan Puspiptek Serpong 15314
Tip. 021-7560929, Fax. 021 7560549

Ringkasan

Kendaraan bermesin diesel memiliki karakteristik positif dalam eftsiensi bahan bakar dan biaya
perawatan yang relatif murah. Di sisi lain, kadar emisi yang ditimbulkannya, terutama NOx dan
materi partikulat (MP), sangat tinggi dan berbahaya bagi kesehatan mamtsia maupun lingkungan.
Bagian awal makalah ini membahas karakteristik emisi mesin diesel dan komposisi MP. Reaksi
oksidasi karbon sebagai komponen utama MP, dengan dan tanpa menggunakan katalis, dibahas
sebagai dasar penerapan teknologi katalitik filter. Pada bagian akhir diuraikan contoh teknologi
katalitik filter yang telah dikembangkan dan sedang dalam taraf ujicoba, yaitu teknologi
"Continuously Regenerating Trap", PSA-Peugeot-Citroen, dan "Diesel Particulate and NOx
Reduction " dari Toyota.

1. Gas Buang dan Standar Emisi dibandingkan mesin berbahan bakar bensin
Kendaraan Bermesin Diesel berkekuatan sama. Dengan kata lain, mesin
diesel mengemisi C O 2 sebesar 30-50%
1.1 Komposisi Gas Buang Mesin Diesel lebih rendah dari mesin bensin pada output
Sejak penemuan mesin diesel oleh tenaga yang sama.
Rudolf Diesel pada tahun 1893, mesin Sangat disayangkan bahwa mesin
diesel telah digunakan dalam berbagai diesel, sebagaimana halnya dengan mesin
aktivitas manusia. Aplikasinya pada bakar yang lain, selalu mengalami proses
bidang transportasi dapat berupa mesin pembakaran tidak sempurna yang diikuti
kendaraan penumpang atau truk. Mesin dengan emisi berbagai polutan yang sangat
diesel juga digunakan sebagai sumber berbahaya bagi kesehatan manusia. Secara
tenaga listrik dan hidrolik pada berbagai uraura karakteristik gas buang mesin diesel
sektor industri Meluasnya pengguanaan memiliki kadar gas NO dan materi par-
mesin diesel didorong oleh karakteristik- tikulat (MP) yang sangat tinggi dibanding
nya yang sangat menarik, yaitu hemat kendaraan berbahan bakar gasolin. Jenis
bahan bakar, biaya perawatan yang rendah dan komposisi polutan, temperatur dan laju
dan dapat beroperasi pada rentang variasi alir gas buang kendaraan bermesin diesel
karakteristik bahan bakar. Penggunaan dirangkum pada Tabel 1 [1-5].
bahan bakar mesin diesel memiliki Berbeda dengan polutan lain yang
eftsiensi sebesar 30-50% lebih tinggi berfasa gas, MP adalah polutan yang

81
berfasa padat. Komponen utama MP memperlihatkan hasil perbesaran mikro-
adalah padatan karbon yang memiliki skop elektronik dari contoh MP mesin
stniktur serupa grafit (soot), senyawa diesel dan skema yang merepresentasikan
hidrokarbon terserap, sejumlah kecil komponen penyusunnya [6-8].
senyawa sulfat, logam, dan air. Gambar 1

Tabel 1. Komposisi gas buang kendaraan bermesin diesel


CO HC S02 NO x PM Temp. Laju alir
saluran gas buang
gas buang
(vppm) (vppm) (vppm) (vppm) (g/m3) (K) (m3/h)

Kendaraan 150-1500 20-400 10-150 50-1400 0.01-0.1 373-635 40-50


Penumpang

Trukdan nq nq nq 50-1600 0.05-0.25 373-723 15-125


Kendaraan berat

Gambar 1. Image T E M , skema struktur, dan komposisi materi partikulat

Senyawa hidrokarbon terserap, buang mesin diesel di antaranya barium


sulfat, dan air berperan sebagai perekat kalsium klorida, krom tembaga, besi,
yang menyebabkan partikel kecil menjadi timbal mangan, nikel pospor, natrium, dan
teraglomerasi. Materi partikulat mesin silikon.
diesel umumnya mengandung 50-75%
unsur karbon. Variasinya sangat ter- 1.2 Bahaya Emisi MP Terhadap
gantung pada berbagai faktor seperti umur Lingkungan dan Kesehatan
mesin, jenis bahan bakar, dan sebagainya.
Hidrokarbon (HC) pada materi partikulat Nitrogen oxida (NOx) merupakan
di antaranya berasal dari bahan bakar yang komponen polusi udara yang menyebabkan
tidak terbakar dan minyak pelumas dengan terjadinya hujan asam dan kabut fotokimia.
jumlah berkisar antara 19-43%. Senyawa Senyawa oksida ini juga dapat menyebab-
hidrokarbon poliaromatis, umumnya mem- kan gangguan syaraf dan organ pernafasan.
bentuk 1% dari MP. Logam dan unsur lain Adapun MP diduga mengandung berbagai
yang berasal dari bahan bakar biasanya senyawa yang dapat menyebabkan kanker
berjumlah 1-5% dan teremisikan sebagai saluran pernafasan. Seianjutnya makalah
ash. Unsur-unsur yang terditeksi pada gas ini hanya akan membahas bahaya MP dan
upaya penanganannya.

82
Melihat karakteristik yang telah dan sejak tahun 1992 di Eropa, kendaraan
disampaikan, jelaslah emisi MP ke udara bermesin diesel diharuskan memenuhi
merupakan salah satu penyebab pencemar- standar emisi yang ditetapkan. Informasi
an. Bersama-sama dengan pembakaran bio tentang standar emisi yang dimutakhirkan
massa, bahan bakar fosil memberi sum- dapat diperoleh misalnya pada literatur
bangan yang besar pada tingginya kadar [15,16]. Gambar 2 menampilkan standar
MP di udara. Pada daerah perkotaan yang emisi MP dan NOx yang berlaku di Eropa.
penggunaan mesin diesel cukup tinggi, Negara-negara ASEAN sepakat untuk
emisi MP dapat merupakan faktor yang mengadopsi regulasi EURO I I pada tahun
dominan [9,10]. 2003. Beberapa negara seperti Thailand
Keberadaan MP sebagai polutan dan Singapore telah menerapkan aturan ini,
memberikan konsekuensi serius bagi sedangkan Indonesia mengadopsi regulasi
kesehatan manusia. Pada dasarnya ber- EURO I I I pada tahun 2005 yang
bagai jenis partikel yang dihirup manusia, dituangkan dalam peraturan mentri K L H
selama proses deposisi dalam saluran No. 141 tahun 2003 [17].
pernafasan, akan terpilah berdasarkan
ukurannya. Partikel besar umumnya ter- B. Teknologi Filter MP Mesin Diesel
deposisi pada saluran pernafasan atas,
sedangkan partikel kecil akan masuk ke Untuk memenuhi standar emisi
dalam paru-paru dan tinggal dalam waktu yang diterapkan, strategi yang dapat
yang sangat panjang. Jika partikel kecil ini dilakukan adalah perbaikan teknologi
terdapat dalam jumlah yang cukup banyak, mesin (fuel injection system dsb.),
akan menghasilkan luas permukaan yang perbaikan kualitas bahan bakar dan
lebih banyak dibandingkan partikel besar penerapan teknologi katalitik filter.
dari massa yang sama. Karena itu, partikel Perbaikan teknologi mesin yang dilakukan
yang berpotensi toksin akan lebih ber- pabrik pembuat kendaraan disertai dengan
peluang berinteraksi dengan sel paru-paru perbaikan kualitas bahan bakar telah
[11,12]. berhasil menurunkan kadar emisi secara
MP mesin diesel berukuran < 10 significant. Strategi penurunan kadar emisi
/zm, dikenal dengan sebutan PM10, tidak sebelum saluran gas buang (primary/in-
cylinder measure) ini diperkirakan tidak
hanya berpenetrasi ke dalam paru-paru
tetapi juga mengandung senyawa organik akan mampu menekan kadar emisi sampai
yang berpotensi menggagu kesehatan memenuhi standar yang ditetapkan. Karena
manusia. Senyawa hidrokarbon aromatis itu masih tetap diperlukan teknologi after-
treatment yang hams diterapkan pada
polinuklir (PAH), benzena teralkilasi, dan
PAH teroksigenasi merupakan senyawa- saluran gas buang [18]
senyawa yang biasanya terdapat pada MP.
Beberapa jenis senyawa yang tergolong ke
dalam senyawa tersebut telah teridentifi-
kasi bersifat karsiogenik dan mutagenik
[13,14].

1.3 Stand a r Emisi


Karena potensi bahaya yang dapat
ditimbulkannya dan karakteristik emisi MP
berupa penampakan polusi yang sangat
buruk, di negara-negara maju emisi materi •P B1 02 BJ 01 0, El
partikulat dibatasi dengan sangat ketat. NOx m o w Biandanl <o*«n)
Regulasi emisi MP telah diberlakukan di
berbagai negara di dunia. Sejak tahun 1986 Gambar 2. Regulasi emisi MP dan NOx
di Jepang, tahun 198.7 di California USA, standar Uni Eropa

83
Emisi hidrokarbon dan CO dapat dinding chanel dapat diatur sedemikian
ditekan dengan mengunakan Diesel Oxida- rupa hingga menghasilkan efisiensi filtrasi
tion Catalysts (DOC's). Untuk kendaraan yang tinggi, tetapi dengan tekanan balik
bermesin diesel DOC's berbentuk flow- (pressure drop) yang rendah. Jenis mate-
trough monolith berlapis katalis. biasanya rial yang biasa digunakan sebagai bahan
berupa oksida logam golongan platinum. pembuat monolit ini adalah keramik
Akan tetapi, teknologi ini tidak dapat cordierite yang memiliki komposisi
menekan emisi NOx dan MP. Dengan (2MgO«2Al 2 0 3 -5Si0 2 ). Material lain se-
menggunakan teknologi filter yang dikenal perti SiC juga telah banyak diujicoba untuk
dengan nama wall-flow monolith, emisi fungsi yang sama [19].
MP dapat diturunkan hingga 98% lebih
rendah. Skema dari filter ini digambarkan
plugs
pada Gambar 3. Jenis monolit ini memiliki
chanel terbuka dan tertutup secara ber-
gantian. Chanel yang terbuka pada suatu
sisi memiliki chanel tertutup pada sisi lain
[19].
Mekanisme filtrasi MP mesin
diesel secara lebih rinci digambarkan
secara skematis pada Gambar 4. Pada
struktur filter monolit seperti ini, aliran gas
buang didorong untuk melewati dinding Gambar 3. Skema filter wall-flow monolith
chanel. Dengan cara ini dinding chanel
monolit berperan sebagai filter. Porositas

a) z b)
" Bee

~72C
i

c)

Gambar 4. Mekanisme 'filtering' MP pada filter wall-flow monolith

3. Oksidasi Materi Partikulat menghasilkan efisiensi filtrasi yang tinggi,


permasalahan selanjutnya adalah MP akan
3.1 Oksidasi PM tanpa Katalis
terakumulasi pada saluran filter. Akumu-
Walaupun teknologi filtrasi materi lasi MP yang terus menerus pada chanel-
partikulat telah ditemukan dan dapat chanel filter akan mengakibatkan tekanan

84
balik yang berarti berkurangnya efisiensi 3.2 Oksidasi Katalitik MP
pembakaran, dan pada saatnya dapat
berakibat pada kerusakan mesin. Oleh Sejak lebih dari dua dekade
karena itu, perlu ditemukan strategi untuk terakhir, sejumlah material telah diteliti
menghilangkan materi partikulat yang untuk digunakan sebagai katalis oksidasi
terdeposisi dan terkumpul pada saluran MP. Karena gas buang mesin diesel
filter tersebut. Proses penghilangan MP mengandung oksigen dengan kadar yang
terakumulasi ini disebut regenerasi filter. tinggi (4-10%), hal ini mendorong arah
Proses paling penting pada penelitian untuk mendapatkan katalis bagi
regenerasi filter adalah oksidasi MP yang reaksi oksidasi karbon dengan oksigen.
pada dasarnya adalah oksidasi padatan Pada awal perkembangannya telah di-
karbon sebagai komponen utamanya. ketahui bahwa agar katalis (yang umum-
Kondisi temperatur gas buang yang nya berfasa padat) memiliki aktivitas pada
berkisar antara 100-450 °C dan laju alir reaksi MP (padat) dengan oksigen (gas),
gas buang yang sangat tinggi tidak hams terjadi kontak, pada tingkat
memungkinkan terjadinya reaksi antara molekuler antara ketiganya. Walaupun
karbon dengan oksigen yang berlangsung dalam eksperimen laboratorium, kontak
pada temperatur > 500°C [20]: dimaksud bisa dikondisikan [20], tetapi
sangat sulit dalam penerapannya.
c + o2 ->C02 (1) Sebuah upaya kreatif telah dilaku-
kan supaya kontak antara katalis, MP, dan
Salah satu cara yang dapat dilakukan oksigen dapat terjadi. Material yang
adalah menaikkan temperatur gas buang. tergolong katalis garam cair (molten salt
Secara teknis, strategi ini dimungkinkan catalyst) pada beberapa eksperimen
dengan cara menambahkan peralatan menunjukan aktivitas pada temperatur
pemanas listrik pada saluran gas buang. yang relatif rendah yaitu pada 350 °C.
Pemanasan bisa dilakukan pada saat Garam cair biasanya merupakan campuran
akumulasi MP pada filter telah meng- eutektik garam-garam atau garam oksida
akibatkan pressure drop yang cukup
yang meleleh pada temperatur yang relatif
tinggi. Karena itu, teknologi ini memer- rendah. Pada keadaan titik lelehnya kontak
lukan sistem monitoring tekanan balik antara katalis dengan padatan MP dapat
sebagai triger bagi beroperasinya pemanas terjadi. Secara skematis proses ini ditunju-
elektris. Kelemahan dari cara ini adalah, kan pada Gambar 5. Hipotesis yang
selain diperlukan peralatan tambahan, dikemukakan agar terjadi kontak antara
reaksi oksidasi karbon berlangsung secara katalis (liquid) dengan MP (padat) adalah
tidak terkontrol. Selanjutnya karena reaksi adanya proses wetting dan mobilitas katalis
oksidasi karbon bersifat eksotermis, dapat pada fasa lelehnya.
terjadi elevasi temperatur yang bisa
Termasuk ke dalam kelompok
berakibat kerusakan filter [21]. Metode
katalis garam cair adalah KCI.KVO3,
lain yang bisa digunakan untuk mengin-
K I : K V 0 3 , Cu/K/M/Cl, dan C s S 0 4 . V 2 0 5 .
duksi reaksi oksidasi karbon misalnya
Walaupun permasalahan kontak dapat di-
dengan menerapkan gelombang mikro
pecahkan dengan katalis golongan garam
[22]. Akan tetapi sampai saat ini belum
cair, kelompok katalis ini memiliki per-
dilaporkan penerapannya. Dengan demi-
masalahan dalam stabilitas. Umumnya
kian, oksidasi MP pada kondisi temperatur
katalis ini tidak stabil pada kondisi tempe-
gas buang merupakan strategi yang hams
ratur tinggi disertai dengan kadar uap air
dipilih.
yangjuga tinggi [25].

85
Liquid catalyst

In-situ created tight contact » High oxidation rates

Gambar 5. Visualisai kontak antara katalis (liquid), MP (padat), dan oksigen (gas)

3.3 Katalis Oksidasi MP tanpa Kontak diajukan untuk sistem katalis ini ditunjuk-
kan pada Gambar 6.
Sejumlah material dapat berperan
sebagai katalis oksidasi MP tanpa hams
terjadi kontak. Katalis ini memfasilitasi 0 . 0,d$
terbentuknya spesi yang mobile seperti 0«j s * 1 0 1( jj ^^O.ds
NO2 dan Oads yang terbukti lebih reaktif CO
dibandingkan 0 2 . Selanjutnya spesi-spesi
inilah yang mengoksidasi MP.
Cooper dan Thoss [27] menemukan
suatu cara untuk menggunakan gas N0 2
sebagai spesi mobile active untuk oksidasi Gambar 6. Mekanisme spill-over pada
PM dan dikenal dengan NOx-aided gas- oksidasi MP
phase mechanis. N0 2 dihasilkan dari
oksidasi NO dengan menggunakan katalis 4. Sistem Katalitik Filter Komersial
logam mulia seperti Pt. Reaksi antara N0 2
dengan oksigen dapat berlangsung pada 4.1 Continously Regenerating Trap
temperatur 275-400 °C. Mekanisme yang (CRT)
diajukan adaiah: Sistem katalitik filter ini terdiri dari
N0 2 (2) sebuah wall-flow monolith yang ditempat-
NO + V2O2
N0 2 + C CO + NO (3) kan setelah sebuah "flow-through"
N0 2 + CO CO + NO (4) berkatalis platina yang berperan sebagai
oksidiser. Gambar 7 memberikan ilustrasi
sistem C R T ini. Katalis oksidasi pada,
Walaupun studi tentang reaksi antara C
flow-trough monolith, dapat mengoksidasi
dengan N0 2 pernah dipublikasikan pada
90% CO dan hidrokarbon menjadi C 0 2 > >
tahun 1956, tetapi bam pada awal 1990
dan 20-50% NO menjadi N0 2 . Pada wall-
pemanfaatannya mulai ditemukan. Sejum-
flow monolith MP terperangkap dan
lah katalis dapat memfasilitasi terbentuk-
selanjutnya teroksidasi oleh N 0 2 yang
nya spesi aktif Oads [27]. Mekanisme yang
dihasilkan [26,28].

86
Gambar 7. Ilustrasi sistim "Continuously Regenerating Trap (CRT)" dan reaksinya.
(Sumber: Johnson Matthey)

Teknologi ini bekerja efektif pada 4.2 PSA Peugeot Citroen


rentang temperatur 200-450 °C. Suhu
200°C diperlukan supaya CO dan HC Pada tahun 2000, PSA Peugeot Citroen
dapat teroksidasi, sedangkan suhu 450°C meluncurkan sistem partikulat filter untuk
terkait dengan kesetimbangan antara NO kendaraan penumpang dan mengintegrasi-
dan N 0 2 yang bergeser ke arah NO. Tidak kan aditif bahan bakar. Secara skematis
seperti sistem regenerasi filter dengan sistem ini diperlihatkan pada Gambar 8.
pemanas elektrik, oksidasi MP pada sistem Komponen sistem katalitik filter PSA
ini berlangsung secara kontinu. Dengan Peugeot Citroen adalah:
cara ini pemanasan yang tiba-tiba dapat 1) Sebuah filter yang terbuat dari bahan
dihindarkan. Sistem ini telah diuji coba silikon karbida;
pada bus dan truk, dan dapat bertahan 2) Sistem aditif bahan bakar yang
sampai jarak 600.000 km [28]. Efektivitas terintegrasi. Sistem ini akan
sistem ini juga sangat tergantung pada menginjeksi sejumlah katalis berbasis
jumlah NO yang ada dalam gas buang. cerium (nama dagangnya: Eolys™
Persyaratan bagi penggunaan sistem ini from Rhodia Terres Rares) secara
adalah bahan bakar yang bebas sulfur. otomatis pada saat tanki bahan bakar
Sulfur dalam bahan bakar berubah menjadi diisi ulang;
SO2 dalam gas buang yang berpotensi 3) Sistem komputer yang mengontrol
berubah menjadi sulfat dan akan meracuni kerja mesin dan soft ware yang
katalis Pt. mengontrol regenerasi filter.

87
engine
iiuiugaiiiiit
computer
feed
pump
>

additive
fuel tank tank
high pressure )
fuel pump fuel additive injector
common ran
and regulator
injection pressure difference
engine transmitter
dF

o
•• silencer

pre-oxidizer particulate filter



Gambar 8. Skema sistem katalitik filter PSA Peugeot Citroen

Sistem ini bekerja sebagai berikut: DPNR sebuah sistem katalis (berbasis
sebuah sistem sensor memonitor akumulasi logam alkali) yang berfungsi menyimpan
MP pada filter dan regenerasi filter dimulai spesi 'oksigen aktif (active oxygen
jika diperlukan. MP yang terkumpul telah storage) dideposisi pada permukaan filter.
mengandung Ce karena injeksi aditif pada Oksigen aktif terbentuk melalui konversi
bahan bakar. Kandungan Ce dalam bahan gas NO pada permukaan platinum menjadi
bakar sebesar 25 ppm. Saat diperlukan senyawa nitrat. Senyawa nitrat ini akan
regenerasi, sistem komputer mengatur terdekomposisi, pada antarmuka lapisan
kerja mesin sehingga didapat aliran bahan PM dan oksigen aktif, menjadi spesi
bakar lebih ke dalam saluran gas buang. oksigen yang sangat reaktif. Spesi inilah
Kelebihan bahan bakar ini akan teroksidasi yang menjadi oksidator pada reaksi
pada pre-oxidiser. Proses ini dapat menai- oksidasi PM pada temperatur 300°C.
kan temperatur sampai 450°C pada bagian Gejala aktif oksigen juga diamati pada
inlet filter. Pada temperatur ini, MP yang interaksi NO2 dengan Ce02 [33].
mengandung Ce akan teroksidasi. Proses Pada saat yang bersamaan sistem
regenerasi biasanya berlangsung selama kataiis yang berperan sebagai penyimpan
dua sampai tiga menit secara periodik aktif oksigen, juga memerangkap NOx
setelah kendaraan menempuh jarak 400- (NOx-trap). Ketika PM sudah teroksidasi
500 km tanpa diketahui dan tanpa harus semua aktif oksigen berubah menjadi
ada tindakan dari pengemudi. nitrat. CO dan HC dapat mendekomposisi
nitrat menjadi N2, sedangkan CO dan HC
4.3 Diesel Particulate and NOx menjadi CO2. Reduktan CO dan HC
Reduction (DPNR) digenerasi dalam saluran gas buang dengan
cara mengubah mode mesin menjadi
Pada tahun 2003, Toyota meluncui- kelebihan bahan bakar (rich combustion
kan sistem baru untuk mereduksi MP dan mode). Mekanisme kerja sistem ini
NOx dalam suatu sistem terintegrasi yang ditunjukan pada Gambar 9.
dikenal dengan Diesel Particulate and
NOx Reduction (DPNR) [30-32]. Pada

88
Lean
Rich

NO CO, H,0
NO,
"V NO, • O'

°2 V \ \

Storage of NO, Reduction of NO.

CO,
PM
NO, storage
NO material
o- pt
PM
Substrate Substrate
Continuous oxidation of PM
Continuous oxidation of PM
by active oxygen and O, by active oxygen

Gambar 9. Mekanisme reduksi MP dan NOx pada sistem DPNR Toyota [30,31]

Apabila teknologi ini bekerja kan untuk reaksi oksidasi MP. Pada
dengan sempurna maka sistem ini merupa- beberapa teknologi yang telah dikembang-
kan satu-satunya sistem after-treatment kan, seperti Continuously Regenerating
yang mengintegrasikan penghilang MP dan Trap (CRT), system PSA-Peugeot-Citroen,
NOx. Dilaporkan bahwa dengan meng- dan Diesel Particulate and NOx Reduction
gunakan bahan bakar bebas sulfur sistem dari Toyota, digunakan katalis dengan
ini mampu mengkonversi 80% MP dan peran yang berbeda. Pada dasamya, katalis
NOx dan diperkirakan dapat memenuhi dapat berperan dalam menurunkan
standar emisi US tier 2. Efisiensi dan unjuk temperatur reaksi atau menghasilkan spesi
kerja sistem ini masih hams dibuktikan aktif yang memungkinkan oksidasi MP
melalui uji lapangan dari sejumlah ken- berlangsung pada temperatur yang lebih
daraan (fleet test). Karena itu, riset untuk rendah.
mengurangi emisi MP secara terpisah dari
NOx masih relevan untuk dikembangkan D A F T A R PUSTAKA
pada masa yang akan datang.

5. Rangkuman [1] http://www.nett.ca/faq_diesel.html


accessed May 2003.
Mesin diesel memiliki kelemahan
[2] G. Lepperhoff, K - D Petters, H.
dalam hal emisi NOx dan PM yang sangat
Baecker, and A. Pungs, The
tinggi. Kedua spesi ini merupakan polutan
influence of diesel fuel composition
yang sangat berbahaya bagi kesehatan
on gaseous and particulate emissions,
manusia dan lingkungan. Karena bahaya
Int. J . Vehicle design 27, Nos. 1-4,
yang dapat ditimbulkannya, emisi kedua
(2001) 10.
polutan ini dibatasi dengan sangat ketat.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk [3] K. Pattas, Z. Samaras, N. Kyriakis, P.
mengurangi emisi NOx dan PM mulai dari Pistikopoulos, T. Manikas, and T .
perbaikan teknologi mesin, perbaikan mutu Segue long, An experimental study of
bahan bakar sampai teknologi after- catalytic oxidation of particulates in a
treatment seperti teknologi katalitik filter. diesel filter installed on a direct
Sejumlah sistem katalis telah dikembang-

89
injection turbo-charged car, Topics In component of diesel exhaust particles
Catal. 16/17, Nos 1-4, (2001) 255. and Phenanthrene, a major
polyaromatic hydrocarbon constituent,
[4] M. Guenther, M. Vaillancourt, and
enhances IgE production by IgE-
M. Polster, Advancements in exhaust
secreting EBV-transformed human B
flow measurement technology, SAE
cells in vitro, Tox. Appl. Pharm. 142,
paper 2003-01-0780 (2003).
(1997) 256.
[5] B.A.A.L. van Setten, M. Makkee,
[14] T. Enya, H. Suzuki, T. Watanabe, T.
and J . A. Moulijn, Science and
Hirayama, Y . Hisamatsu, 3-
technology of catalytic diesel
Nitrobenzathrone, a powerful
particulate filter, Catal. Rev. 43, 4
bacterial mutagen and suspected
(2001) 489.
human carcinogen found in diesel
[6] K . A . Berube, T.P. Jones, B . J . exhaust and airborne particulate,
Williamson, C. Winters A.J. Morgan, Env. Sci. Tech. 31 10 (1998) 2772.
and R . J . Richards, Physicochemical
characterisation of diesel exhaust [ 15] http://www.dieselnet.eom/standards/i
ntro.html accessed June 2003.
particles: Factors for assessing
biological activity, Atmos. Environ. [16] Degussa Metal Catalysts Cerdec,
33 (1999) 1599. Global emissions regulations; A
special supplement to automotive
[7] J . Mark and C. Morey, Diesel
Industries, dmc2 (2001).
Passenger Vehicles and the
Environment, Union Concern [17] Kementrian Lingkungan Hidup
Scientist, Bekeey (1999) 6-15. Indonesia, Ambang Batas Emisi Gas
[8] K . Saitoh, K. Sera, T. Shirai, T. Sato Buang Kendaraan Bermotor Type
, and M. Odaka, Determination of Baru dan yang sedang Dipergunakan,
elemental and ionic compositions for Kep. Men. K L H No. 141 tahun 2003
diesel exhaust particles by particle [18] J.H. Johnson, S.T. Bagley, L.D.
induced X-ray emission and ion Gratz, and D.G. Leddy, A review of
chromatography analysis, Anal. Sci. diesel particulate control technology.
19 (2003)525. 1992 Homing Memorial award
Lecture, SAE paper 940233 (1994).
[9] W.F. Cooke, J.J.N Wilson, A global
black carbon aerosol model, J. [19] Suresh T. Gulati, M. Makkee, and A.
Geophys. Res. 101 D I (1996) 19395. Setiabudi, Ceramic Catalysts,
Support and Filters for Diesel
[10] A Faiz, C.S. Weaver, and M. P.
Walsh, Air Pollution from Motor Exhaust Aftertreatment, in Structured
Vehicles, Standard and Technology Catalyst and Reactors: 2nd Ed and
for Controlling Emission, The World Expanded, edited by A. Cybulski and
Bank, Washington DC, (1996) 63. J. A Moulijn, Marcel Dekker, in
press 2005.
[11] Health Effect Institute, Understanding
the health effect of components of [20] J.P.A. Neeft, M. Makkee, and J.A.
the particulate matter mix: progress Moulijn, Diesel particulate emissions
and next step, H E I Perspectives; control, Fuel Process Technol. 47
insight from HEI's research programs (1996) 1.
(2002) Eds. April 2002. [21] J.G. Hawley, D.G Tilley, J . Hall, A.
[12] A. Farleigh and L. Kaplan, Danger of Cox, S.T. Kolaczkowski, R.W.
Diesel, U.S. Public Interest Research Horrocks, PM thermal regeneration-
Group Education Fund, (2000) p.6. The potential for catalytic
regeneration, S A E paper 2002-01-
[13] A. Tsien, D. Diaz-Sanxhez, J . Ma, 0435 (2002).
and A. Saxon, The organic

90
[22] R.D. Nixdorf, J.B. Green jr, J.M. [28] R. Allanson, B.J. Cooper, J.E. Thoss,
Story, and R.M. Wagner, Microwave A. Uusimaki, A.P. Walker, J.P.
regenerated diesel exhaust particulate Warren, European experience of high
filter, SAE paper 2001-01-0903 mileage durability of continuously
(2001). regenerating diesel particulate filter,
[23] G. Mul. F. Kapteijn. C. Doornkamp, SAE paper 2000-01-0480 (2000).
and J.A. Moulijn, Transition metal [29] http://www.psa.fr accessed July
oxide catalysed carbon black 2003.
oxidation: A study with 0 2 , J.
[30] K. Nakatani, S. Hirota, S. Takeshima,
Catal. 179(1998) 258.
K. Itoh, and T. Tanaka, Simultaneous
[24] Y . Watabe, C. Yamada, K . Irako, and PM and NOx reduction sistem for
Y . Murakami, Catalyst for use in diesel engines, S A E paper 2002-01-
cleaning exhaust gas particulate, 0957 (2002).
European Patent Application,
[31] K . Itoh, T. Tanaka, S. Hirota, T .
EP0092023 (1983).
Asanuma, K . Kimura, and K .
[25] B.A.A. L . van Setten, P. Russo, S.J. Nakatani, Exhaust purifying method
Jelles, M. Makkee, P. Ciambelli, and and apparatus of an internal
J.A. Moulijn, Influence of NOx on combustion engine, US patent, US
soot combustion with supported 6,594,911, assigned to Toyota
molten salt catalysts, React. Kinet. Motors Ltd (2003).
Catal. Lett. 67(1999)3.
[32] J . McDonald and B . Bunker, Testing
[26] B.J. Cooper and J.E. Thoss, Role of of the Toyota Avensis DPNR at U.S.
NO in diesel emission control, SAE EPA-NVFEL, S A E paper 2002-01-
paper 890404(1989). 2877 (2002)
[27] G. Mul, F. Kapteijn, C. Doornkamp, [33] A . Setiabudi, J . Chen, M. Makkee,
and J.A. Moulijn, Transition metal and J . A. Moulijn, CeO^ catalysed
oxide catalysed carbon black NOx-assisted soot oxidation, the role
oxidation: A study with l 8 0 2 , J . of surface species, Applied Catalysis
Catal. 179(1998) 258. B; Environment 51 (2004) 9-19

91

Anda mungkin juga menyukai